Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PROYEK

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN

Dipergunakan guna melengkapi syarat untuk mengikuti


Diklat Upskilling dan Reskilling

Disusun Oleh :
Nama : Anton Wardoyo
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN


SMKN 1 SUNGAI PINANG
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL PROYEK
PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN

Proposal Proyek ini telah memenuhi persyaratan dan telah diperiksa serta disetujui
oleh Pembimbing.

Pengajar I Pengajar II

Drs. M. Anas, M.Pd Leonardus, S.Pd. M.Pd


DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................……........... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional.........................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................4
C. Karakteristik....................................................................................4
D. Lingkup pekerjaan..........................................................................5
E. Tujuan ............................................................................................5

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS


A. Kajian Teori.................................................................................. 7
B. Keselamatan kerja...................................................................... 9
C. Alat dan bahan ............................................................................11
D. Langkah pekerjaan...................................................................... 15
E. Rencana anggaran...................................................................... 17

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................23
B. Saran............................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Jumlah kendaraan mobil sampai saat ini terus bertambah. Seiring dengan itu jumlah

mobil yang mengalami gangguan juga meningkat. Oleh karena itu jasa pelayanan servis mobil
semakin banyak dibutuhkan. Servis pada kendaraan banyak ragamnya, dari servis mesin,
servis chasis, servis kelistrikan, maupun servis bodi dan itu masih dapat dibagi – bagi lagi
misalnya masalah mesin macamnya adalah overhaul total, overhaul kepala silinder, overhaul
karburator, overhaul distributor, radiator, tune up dan lain – lain.

Salah satu jenis servis yang telah disebut dan untuk selanjutnya menjadi inti bahasan
dalam buku ini adalah servis dengan istilah Tune Up. Tune Up adalah pekerjaan servis ringan
mesin untuk mengembalikan tenaga motor sesuai standartnya. Istilah tune up sudah menjadi
bahasan sehari – hari pada setiap bengkel kendaraan, bahkan selalu terpampang dalam jenis
servis yang ditawarkan, karena pekerjaan ini sering kali dibutuhkan dan dilakukan. Setiap
pemilik kendaraan selalu menginginkan kendaraannya menghasilkan daya kerja yang baik pada
setiap kondisi pengendaraan, apalagi pada waktu dipakai bepergian jauh atau keluar kota.

B. Rasional ( Apa Pentingnya Pekerjaan itu )

Adapun tujuan tugas akhir adalah :

1. Mengetahui fungsi dan cara kerja sistem pendingin mesin


2. Mengetahui komponen-komponen yang ada pada sistem pendingin mesin
3. Mengetahui langkah perawatan dan perbaikan sistem pendingin mesin
4. Mengetahui prosedur keselamatan kerja pada perawatan dan perbaikan sistem
pendingin mesin

C. Tujuan ( Apa Tujuan Pekerjaan itu )

Untuk mengetahui yang dimaksud dengan tune up Sistem Pendingin. Untuk


mengetahui yang harus diperhatikan dalam melakukan tune up Sistem Pendingin. Untuk
mengetahui langkah-langkah melakukan tune up Sistem Pendingin kendaraan.
D. Karakteristik ( Bisa dilihat dari jenis Pekerjaan )

Karakteristik dari pekerjaan perawatan dan perbaikan sistem pendingin yakni servis
terkait dengan sistem pendingin pada kendaraan. Kekurangan dan kerusakan pada Sistem
Pendinginan diantaranya

a. Kekurangan atau kehabisan air pada radiator

b. Sabuk penggerak (fan belt) pompa air kendor atau putus

c. Slang-slang air radiator tidak tersambung dengan baik, retak atau bocor

d. Radiator kotor atau bocor

e. Termostat tidak dipasang atau rusak dalam kondisi terbuka terus

f. Termostat rusak dalam kondisi tertutup terus

g. Tutup radiator tidak menutup dengan rapat atau katup pelepas dan katup
vakumnya tidak dapat terbuka.

E. Lingkup Pekerjaan

Adapun lingkup pekerjaan dari perawatan dan perbaikan sistem pendingin


diantaranya :

1. Radiator

Radiator merupakan salah satu komponen sistem pendinginan yang berfungsi untuk
mendinginkan air pendingin mesin yang telah digunakan. Fungsi tersebut dilakukan
dengan membuang panas lewat kisi-kisi radiator.

Namun, sering kali terjadi masalah pada radiator yang disebabkan pipa-pipa kecil pada
sirip-sirip radiator tersumbat oleh kerak. Kerak ini terbentuk karena adanya zat asam
yang terkandung pada air radiator.

2. Pompa air

Pompa air atau water pump berfungsi untuk menghantarkan sirkulasi air dari lower tank
pada radiator ke mesin. Pengaliran kembali ini bertujuan agar air radiator kembali
menjalankan fungsinya untuk mendinginkan mesin. Cara kerja komponen ini
menyesuaikan dengan putaran mesin. Hal ini disebabkan oleh pulley pada komponen ini
yang tersambung dengan V-Belt, dimana V-Belt merupakan penghubung komponen
pompa air dengan mesin.

Komponen ini hanya dilumasi oleh air saja, sehingga seal komponen ini cepat aus
karena kurangnya pelumas. Kerusakan ini sulit dideteksi karena apabila seal sudah aus,
air yang menetes ke bawah mengenai mesin dan hilang begitu saja, menguap terkena
panas.

3. Thermostat
Komponen yang bekerja pada sistem pendinginan lainnya adalah thermostat.
Komponen ini berfungsi untuk mengatur sirkulasi air pendingin mesin. Terdapat dua
jenis thermostat, yaitu thermostat dengan katup by pass dan tanpa katup by pass.

Thermostat akan bekerja hanya pada saat panas mesin telah mencapai panas tertentu.
Apabila panas mesin kendaraan belum mencapai suhu kerja thermostat, maka
komponen ini berfungsi untuk menjaga air agar tidak melakukan sirkulasi.

Kemudian, begitu mesin telah mencapai pada suhu kerja thermostat, komponen ini
secara otomatis membuka salurannya. Dengan demikian, cairan pendingin mesin bisa
melakukan sirkulasi lalu mengaliri radiator.

4. Kipas Radiator

Radiator fan atau kipas radiator merupakan suatu komponen yang berfungsi untuk
memberi aliran udara pada radiator. Aliran udara ini dibutuhkan dalam proses
pendinginan air atau cairan dalam radiator. Berbeda dengan kipas pada umumnya,
kipas radiator tidak meniupkan udara, tapi menyerapnya. Kipas radiator bekerja dengan
menghisap udara dari radiator. Udara tersebut kemudian dihembuskan ke arah mesin.
Udara dingin yang dihasilkan dialirkan melalui kisi-kisi radiator terutama ketika mobil
berhenti.

Kipas radiator terletak di belakang radiator. Bagian radiator berupa poros engkol dengan
v-beltnya bertugas untuk menggerakkan kipas ini. Ada dua macam kipas radiator, yaitu
kipas radiator yang digerakkan mesin dan yang digerakkan dengan motor listrik. Jenis
kipas radiator yang digerakkan dengan motor listrik lebih sering ditemui pada kendaraan
keluaran terkini.

Jenis kipas tersebut dipilih karena bekerja berdasarkan sensor pada saluran air
pendingin. Apabila komponen ini menerima sensor naiknya suhu air pendingin sampai
batas temperatur tertentu, maka kipas radiator baru bergerak menjalankan tugasnya.
Sedangkan kipas radiator yang digerakkan dengan mesin akan terus bekerja ketika
mesin kendaraan dinyalakan. Dengan demikian, penggunaan komponen ini tidak
banyak menggunakan arus listrik.

5. Radiator cap atau tutup radiator

Radiator cap atau tutup radiator merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan pada
sistem pendinginan. Komponen ini berfungsi untuk meningkatkan sekaligus menjaga titik
didih air agar tidak mencapai suhu 100 derajat Celcius.

Komponen tutup radiator memiliki tugas untuk menjaga kestabilan tekanan pada sistem
radiator. Tekanan tersebut mencapai 0,7 atau 0,9 bar yang tercantum pada tutup
radiator. Apabila telah melebihi batas tekanan tersebut, klep tutup radiator akan terbuka
dan sebagian air mengalir ke tangki cadangan.

Terdapat dua macam tutup radiator, yaitu katup vakum dan katup tekan. Relief valve
atau katup tekan terbuka apabila mesin mengalami kenaikan suhu karena naiknya
tekanan dalam radiator. Hal ini menjadikan komponen mampu mengalirkan air yang
menguap menuju reservoir tank.

Sedangkan katup vakum atau vacuum valve akan bekerja ketika temperature air sudah
menurun. Katup ini berfungsi untuk membuat kevakuman dalam radiator serta menyedot
air dari reservoir tank.

6. Tabung Reservoir

Reservoir tank atau tabung reservoir berfungsi untuk menampung uap yang dihasilkan
oleh radiator ketika suhu mesin tinggi. Ketika tekanan upper tank radiator meningkat
atau pada saat relief valve terbuka, komponen ini akan menyimpan air yang dihasilkan.
Air tampungan tersebut nantinya akan diputar kembali. Ketika kevakuman terjadi pada
upper tank radiator atau katup vacuum bekerja, maka air akan dialirkan kembali.
7. Selang Radiator

Komponen yang tidak kalah penting bagi sistem pendinginan mobil adalah selang
radiator. Komponen ini bertugas untuk menghubungkan radiator dengan blok mesin.
Terdapat dua jenis komponen selang radiator, yaitu selang atas dan selang bawah.

Selang pada bagian atas berfungsi untuk mengalirkan air yang panas akibat penyerapan
suhu mesin menuju radiator. Sedangkan selang radiator pada bagian bawah bertugas
untuk mengalirkan air yang telah mengalami proses pendinginan dalam radiator menuju
mesin untuk menyerap panas.

8. Tangki Cadangan Radiator

Pada sistem pendinginan, tangki cadangan radiator juga sangat dibutuhkan. Tangki ini
digunakan untuk menampung air yang harus keluar dari proses pendinginan. Pada
suatu kondisi di mana suhu mesin meningkat, maka tekanan pada sistem pendingin juga
terus bertambah. Tekanan ini membuat adanya air yang harus dikeluarkan dari sistem
untuk mengurangi tekanan. Air yang keluar dari sistem ini kemudian ditampung oleh
tangki cadangan radiator.

Apabila suhu mesin sudah kembali dingin, maka air pada tangki cadangan dapat
digunakan kembali. Pada suhu mesin dingin, tekanan di sistem pendingin akan normal
kembali. Proses ini membutuhkan tambahan air, dan air tampungan dalam tangki
cadangan inilah yang digunakan untuk dialirkan kembali.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kajian Teori

Sistem pendingin adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya over heating
(panas yang berlebihan) pada mesin agar mesin bisa bekerja secara stabil.

Fungsi dari sistem pendingin pada kendaraan dapat dibagi menjadi empat yaitu :

a. Mencegah terjadinya over heating


Panas yang dihasilkan oleh pembakaran 2500 °C pada ruang bakar. Panas yang cukup
tinggi ini dapat merusak logam atau bagian lain yang digunakan pada motor, hal ini
disebabkan karena logam dan minyak pelumas pada suhu yang tinggi akan merusak
komponen-komponen pada mesin dan apabila motor tidak dilengkapi dengan sistem
pendinginan dapat merusak bagian-bagian dari motor tersebut.

b. Mempertahankan temperatur motor


Temperatur motor harus dipertahankan, agar selalu pada temperatur kerja yang efesien. Hal
ini dilakukan dengan menyerap panas yang dihasilkan oleh proses pembakaran yang
berlebihan, berputarnya kipas pendingin ketika mesin dalam kondisi panas, dan katup
thermostat yang membuka dalam kondisi mesin pada suhu kerja.

c. Mempercepat motor mencapai temperatur kerja


Mempermudah pencapaian suhu kerja pada awal pengoperasian mesin.

d. Memanaskan ruangan didalam ruang penumpang


Memanaskan ruangan didalam ruang penumpang berlaku pada negara-negara yang
mengalami musim dingin.

Ada dua jenis sistem pendingin yang sering digunakan yaitu pendinginan udara
(pendingin langsung) dan pendinginan air (pendinginan tidak langsung). Kedua cara
di atas dapat menyerap panas sekitar 33% ke atmosfir (udara luar) melalui atau
dengan daya konveksi, yaitu udara dihamburkan ke permukaan bahan logam yang
panas.
a. Pendingin Udara (Pendingin Langsung)
Panas dari mesin yang bekerja atau berputar, dilewatkan melalui sirip, rusuk, atau
fins ke udara luar. Biasanya digunakan pada mesin satu silinder atau kendaraan
berdaya kecil.

Dasar penggunaan pada sistem pendinginan udara ini tergantung pada hal sebagai
berikut :

1) Perbedaan temperatur antara panas mesin dengan udara luar/sekitar.


2) Luas permukaan dimana panas dikeluarkan atau disemburkan.
3) Tingkat aliran udara pada permukaan yang dikenai (Daryanto, 2002 : 12).
Penggunaan sistem pendingin udara mempunyai keuntungan seperti bahan bakar
hemat dan keausan silinder berkurang, tidak ada bahaya kerusakan karena
pembekuan. Sistem pendinginan udara memiliki keburukan seperti suara mesin
menjadi keras karena tidak menggunakan peredam suara dan pengontrolan suhu
lebih sulit dibandingkan dengan sistem pendinginan air.

b. Pendinginan Air (Pendinginan Tidak Langsung)


Panas dilewatkan atau ditransfer ke air disekitar ruang bakar dan silinder. Panas
yang diserap oleh air pendingin akan menyebabkan naiknya temperatur air
pendingin tersebut. Panas dari air ditransfer ke

sirip radiator kemudian panas tersebut disemburkan ke udara, air kemudian


kembali ke mesin (Daryanto, 2002 : 12).

Sistem pendingin air mempunyai keuntungan antara lain lebih aman, karena ruang
bakar dikelilingi oleh pendingin (terutama air dengan adiktive dan anti beku). Sistem
pendinginan air disamping lebih aman juga mempunyai keuntungan lain seperti
seperti peredam bunyi, air dingin yang panas dapat digunakan sebagai sumber panas
untuk pemanas udara di dalam kendaraan. Pengontrolan suhu pendingin dalam
sistem ini lebih mudah dibandingkan dengan sistem pendinginan udara karena pada
sistem pendinginan udara karena pada sistem pendinginan terdapat thermostat,
pendinginan lebih merata, suhu kerja lebih cepat tercapai karena adanya thermostat
yang bekerja pada waktu suhu mesin rendah.

Sistem pendinginan air juga mempunyai kerugian antara lain lebih rumit dan lebih
mahal dibandingkan dengan sistem pendinginan udara (Daryanto, 2002 : 13).
Prinsip kerja sistem pendingin mesin Isuzu Panther adalah sirkulasi air pendingin
dimulai dari radiator kemudian air ditekan oleh pompa air dan dikirim kekantong-kantong
(water jacket) pada silinder mesin, pompa ini terpasang pada bagian depan dari mesin
dan digerakkan oleh poros engkol melalui V-belt. Air yang berada di water jacket
berfungsi untuk mendinginkan mesin. Jumlah debit air dalam water jacket harus selalu
dalam keadaan penuh dan tidak boleh terdapat gelembung air yang dapat
mengakibatkan penguapan.

Saat mesin hidup (dalam kondisi dingin) air pendingin dalam radiator tidak dapat
bersirkulasi karena adanya termostat. Keadaan ini akan mempercepat proses naiknya
temperatur kerja mesin. Katub thermostat akan membuka penuh apabila suhu air telah
mencapai suhu kerja mesin sekitar 82 °C – 90 °C. Terbukanya katup thermostat
menyebabkan air pendingin dapat bersirkulasi dan mendinginkan mesin dan
mempertahankan suhu kerja mesin. Air yang telah menyerap panas mesin mengalir
menuju radiator melalui selang atas dan didinginkan dengan persinggungan udara yang
dilewatkan pada sirip-sirip yang menyelubungi pipa air. Apabila tekanan pada sistem
pendingin mesin berlebihan maka tutup radiator akan mengalirkan air menuju reservoir
tank.

Sumber: www.teknik-otomotif.com
Gambar 1. Rangkaian sistem pendingin mesin
2. Komponen – komponen Sistem Pendingin
a. Radiator
Radiator berfungsi sebagai alat untuk mendinginkan air pendingin yang menyerap
panas dari mesin dengan cara membuang panas tersebut melalui sirip-sirip radiator.
Air dari radiator tersebut dikirim ke bagian yang didinginkan melalui selang radiator,
baik dari radiator ke blok silinder ataupun dari blok silinder ke radiator.

Sumber: www.teknik-otomotif.com
Gambar 2. Radiator
b. Tutup Radiator
Tutup radiator berfungsi sebagai penutup bagian upper tank radiator sekaligus
menjaga tekanan udara didalam sistem pendingin. Bagian utama adalah pegas yang
mendorong katup kearah bawah. Dalam posisi normal, pegas ini akan mendorong
katup sehingga katup bisa menutup saluran radiator. Sementara saat tekanan
didalam radiator meningkat, tekanan itu akan melawan pegas dan menyebabkan
terbukanya katup. Akhirnya udara bertekanan keluar dari dalam radiator dan tekanan
menjadi lebih stabil.

Sumber: www.teknik-otomotif.com
Gambar 3. Tutup Radiator
c. Tangki Cadangan (Reservoir Tank)
Tabung ini berfungsi untuk menyimpan air pendingin yang mengalami penguapan.
Saat mesin dalam suhu tinggi, air pendingin akan menguap dan berakibat pada
peningkatan tekanan udara didalam sistem. Untuk menstabilkan tekanan udara
tersebut, air yang akan menguap akan disalurkan ke dalam sebuah tabung melalui
tutup radiator. Didalam tabung ini, uap air akan kembali diembunkan agar menjadi zat
cair.

Sumber: www.teknik-otomotif.com
Gambar 4. Reservoir Tank
d. Kipas Pendingin
Kipas pendingin berfungsi untuk mendinginkan radiator. Prinsip kerja cooling fan
yakni dengan mengalirkan udara dari luar melewati sirip radiator. Kipas pendingin ada
dua macam yaitu kipas konvensional dan kipas elektrik.

Sumber: www.teknik-otomotif.com
Gambar 5. Kipas Pendingin
e. Thermostat.
Thermostat berfungsi untuk mengendalikan suhu mesin hingga mencapai suhu kerja.
Jenis Thermostat yang digunakan pada mesin Isuzu Panther adalah tipe wax pellet.
Tipe wax pellet ini menggunakan semacam lilin yang dapat mengembang pada saat
dipanaskan dan akan menyusut pada waktu dingin.

Sumber: www.teknik-otomotif.com
Gambar 6. Thermostat

f. Pompa Air (Water Pump)


Pompa air berfungsi sebagai untuk mensirkulasikan air pendingin dari radiator ke
silinder mesin. Pompa air yang digunakan dalam sistem pendingin Isuzu Panther
adalah pompa tipe sentrifugal yang akan dipasangkan pada bagian depan blok
silinder. Gerak putaran pompa diperoleh dari putaran poros engkol melalui Pully yang
dihubungkan dengan belt.

Sumber: www.teknik-otomotif.com
Gambar 7. Water Pump
g. Selang Radiator
Selang radiator berfungsi untuk menyalurkan air dari mesin ke radiator dan kembali
ke mesin. Selang radiator dituntun untuk fleksibel namun harus kuat menahan suhu
air yang hampir mendidih. Oleh sebab itu, selang radiator terbuat dari karet khusus
yang didesain untuk bertahan pada suhu tinggi.

Bagian luar selang dibalut dengan selang penjepit yang berfungsi membalut
permukaan, menjaga tekanan dalam sistem dengan menahan kelenturanya dan
menjadi peredam suhu dalam sistem pendinginan (Daryanto, 2002 : 11).

Sumber: www.teknik-otomotif.com
Gambar 8. Selang Radiator
h. Mantel Pendingin
Mantel pendingin pada mesin Isuzu Panther mengelilingi silinder-silinder dan kepala
silinder, yang berfungsi untuk mendinginkan bagian-bagian pendingin silinder dan
ruang bakar secara efektif. Mantel pendingin pada kepala silinder dan blok silinder
berhubungan langsung dengan tangki radiator bagian atas.

Sumber: www.teknik-otomotif.com
Gambar 9. Mantel Pendingin
i. Water Temperature Switch
Water Temperature Switch berfungsi untuk mengukur suhu temperatur mesin.
Apabila kunci kontak ON mesin bekerja namun temperatur air masih dibawah 92
derajad C. Water Temperture Switch pada keadaan ini tahanan pada Water
Temperature Switch akan tinggi sehingga jarum pada thermometer pada dash bord
bergerak kebawah.

Sumber: www.teknik-otomotif.com
Gambar 10. Water Temperature Switch
j. Coolant
Pada mesin – mesin Isuzu Panther direkomendasikan menggunakan Isuzu Panther
genuine super coolant. Coolant ini mempunyai kualitas tinggi berbahan dasar ethilene
glycol non-silicate, non amine, non nitrite, non borate dengan long-life hybrid organic
acid technologi.

Sumber: www.teknik-otomotif.com
Gambar 11. Coolant
B. Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja saat perawatan dan perbaikan sistem pendingin mesin bertujuan
mencegah terjadinya kecelakaan saat pekerjaan berlangsung, keselamat kerja yang harus
diperhatikan anatara lain:

a. Perawatan dan perbaikan harus sesuai SOP yang berlaku.


b. Menggunakan wearpack.
c. Gunakan sarung tangan.
d. Gunakan sepatu safety sesuai standar.
e. Memeriksa alat yang akan digunakan.
f. Memasang Fender Cover
C. Alat Dan Bahan

Alat

         Set kotak alat


         Radiator Cup Tester
         Selang, Ember, Gayung
         Feeler Gauge
         Set kunci sok
         Set kunci “ L “

Bahan
         Unit Engine Stand
         Unit Toyota Kijang 4K
         Water Pump, Tali Kipas,
Thermostat
         Vet
         Kain lap
Air
D. Langkah Pekerjaan

Adapun langkah langkah pekerjaan perawatan dan perbaikan sistem pendingin yakni
:

1. Dari Awal Service Advisor (SA)


 Penerimaan Konsumen ( Oder List )
 Menerima konsumen (pemilik kendaraan) dengan mengisi form penerimaan
konsumen.
 Memperlihatkan situasi bengkel, mulai dari saat kendaraan masuk,
penerimaan, keluhan dari konsumen, pelayanan, (menekankan
attitude/sikap).

2. Free Inspection ( Pemeriksaan Awal )


 Menganalisis keluhan dari konsumen
 Melakukan test drive untuk memastikan keluhan dari konsumen
 Membuat kesimpulan terhadap keluhan konsumen dengan mmenuliskan
keluhan konsumen pada form penerimaan konsumen
3. Fast Order ( Penawaran Harga Spartpart )
 Menjelaskan kepada konsumen tentang spart part yang harus di ganti atau
mengenai biaya jasa service yang harus di bayarkan oleh konsumen setelah
dilakukan service.

4. Persetujuan Konsumen
 Menyerahkan nota service untuk meminta persetujuan konsumen tentang
biaya yang harus dibayarkan sesuai dengan keluhan yang dilaporkan
konsumen terhadap kendaraannya.
 Posisi Tugas Service Advisor ( SA ) Diserahkan Ke Kepala Regu Mekanik
( Foreman )
 Service Advisor menyerahkan form penerimaan kepada Kepala Regu
Mekanik dan menjelaskan secara singkat tentang keluhan yang di hadapi
konsumen terhadap kendarannnya
 Di Foreman tugasnya memeriksa kondisi kendaraan sebelum dilakukan
Pekerjaan
 Setelah Di periksa Oleh Foreman Diserahkan Kepada group mekanik
 Foreman memeriksa kembali form penerimaan konsumen sebelum diberikan
kepada mekanik untuk dilakukan service/ perbaikan
 Mekanik Memeriksa ( Lembar Free Infection ) Lagi
 Sebelum melakukann service/ perbaikan, mekanik kembali memeriksa untuk
memastikan kembali pekerjaan yang akan lakukan
 Lalu Mekanik Memasang Vender Cover
 Setelah memastikan pekerjaan yang akan dilakukan, mekanik memasang
vender cover untuk memudahkan dalam melakukan perbaikan/service
5. Langkah Pekerjaan
A. Pemeriksaan dan Penggantian Media Pendingin

Pemeriksaan media pendingin meliputi pemeriksaan kapasitas dan


kualitas media pendingin. Pemeriksaan kualitas pendingin meliputi pemeriksaan
terhadap endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi
radiator. Disamping itu media pendingin juga tidak boleh mengandung minyak
pelumas. Adapun pemeriksaan kualitas dan kapasitas media pendingin dapat
dilakukan sebagai berikut :

a) . Pemeriksaan kapasitas media pendingin

Kapasitas air pendingin dapat dilihat pada tangki cadangan (reservoir


tank). Permukaan media pendingin harus berada diantara garis LOW dan FULL
dalam keadaan mesin dingin. Apabila jumlah air pendingin kurang, periksa
kebocoran dan tambahkan media pendingin sampai garis FULL.

b) . Pemeriksaan dan penggantian kualitas media pendingin

Endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi
radiator harus sedikit. Apabila media pendingin terlalu kotor atau banyak
mengandung karat (berwarna kuning) harus dilakukan penggantian dengan cara
sebagai berikut :

(1) Melepas tutup radiator. Pada saat membuka tutup radiator, mesin
harus dalam keadaan dingin. Apabila tutup radiator dibuka dalam
keadaan panas, cairan dan uap yang bertekanan akan menyembur
keluar .

(2) Mengeluarkan media pendingin melalui lubang penguras dengan cara


mengendorkan atau melepas baut penguras.

(3) Menutup lubang penguras, kemudian isilah dengan media pendingin


berupa ethylene glycol base yang baik dan campurlah sesuai dengan
petunjuk dari pabrik pembuatnya. Pendingin yang dianjurkan ialah yang
mengandung ethylene glycol base lebih dari 50 % tetapi tidak lebih dari
70 % ). Media pendingin tipe alcohol tidak disarankan dan harus
dicampur dengan air sulingan.

4) Memasang tutup radiator

5) Menghidupkan mesin dan periksa kebocoran

6) Memeriksa permukaan media pendingin dan tambahkan jika diperlukan.


B. Pemeriksaan dan Pe ngujian Sistem Pendingin
Pemeriksaan dan pengujian dalam sistem pendingin adalah pemeriksaan
kebocoran pada sistem pendingin. Untuk memeriksa kebocoran sistem
pendingin diperlukan alat yang disebut “ Radiator Cap Tester“ . Alat
tersebut disamping dipakai untuk memeriksa kebocoran pada sistem
pendingin juga dapat digunakan untuk menentukan kondisi tutup radiator.
a) Pemeriksaan tutup radiator dapat dilakukan dengan cara seba-gai
berikut :
(1) Melepas tutup radiator, kemudian pasang tutup radiator pada
radiator cap tester (alat uji tutup radiator). Untuk mencegah
terjadinya bahaya panas, tidak diperkenankan membuka tutup
radiator dalam keadaan mesin masih panas, karena cairan dan
uap bertekanan akan menyembur keluar.
(2) Memeriksa tutup radiator dengan alat uji tutup radiator. Lakukan
pemompaan dan ukurlah tekanan pembukaan katup vakum.

Gambar 1. Pemeriksaan tutup radiator


Tekanan pembukaan standar : 0,75 – 1,05 kg/ cm 2 (10,7 – 14,9
psi)
Tekanan pembukaan m inimum : 0,6 kg/ cm 2 (8,5 psi)
Untuk pemeriksaan tutup raditor sebaiknya menggunakan
pembacaan maksimum sebagai tekanan pembukaan. Apabila
tekanan pembukaan kurang dari minimum, maka tutup radiator
perlu diganti.
b) Pemeriksaan kebocoran sistem pendingin dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
(1) Isilah radiator dengan media pendingin, kemudian pasanglah
radiator cap tester pada lubang pengisian media pendingin
pada radiator seperti pada gambar 2.

Gambar 2. Pemeriksaan kebocoran pada sistem pendingin


(2) Pompalah radiator cap tester sampai tekanan 1,2 kg/ cm 2
(17,1 psi), dan periksa bahwa tekanan tidak turun. Apabila
tekanan turun berarti ada kebocoran pada sistem pendingin
atau pada komponen sistem pendingin. Oleh karena itu perlu
diperiksa kebocoran pada saluran pendingin, radiator, dan
pompa air. Apabila tidak ditemukan kebocoran pada
komponen tersebut, maka perlu diperiksa blok dan kepala.

E. Rencana Anggaran

Rencana anggaran perawatan dan perbaikan sistem pendingin yakni perhitungan jasa
yang meliputi
a. Perhitungan Jasa service
b. Penyusutan alat
c. Waktu pengerjaan
Perhitungan jasa service meliputi :
Harga jasa perawatan perbaikan Rp 50.000
pendingin
Penyusutan peralatan Rp 10.000
Waktu pengerjaan Rp 25.000
Total pembayaran : Rp 85.000

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan pekerjaan perawatan dan perbaikan sistem pendingin pada


kendaraan didapatkan kesimpulan bahwa pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan lancar
dan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. Ada beberapa hal yang dapat penulis
simpulkan, diantaranya sebagai berikut:

1. Selama kerja praktek dapat memahami dan mengetahui apa yang dimaksud sistem
pendingin adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya temperatur mesin
dalam kondisi yang ideal.

2. Dapat menambah ilmu bagaimana perawatan sistem pendingin yang baik.

3. Dapat mengaplikasikan ilmu pengatahuan dari bangku perkuliahan langsung di dunia


kerja.

B. SARAN

Adapun saran terkait dengan pekerjaan perawatan dan perbaikan sistem pendingin
kendaraan :

1. Diharapkan bisa menambahkan item item pekerjaan yang lebih luas lagi misalkan pada
sistem pelumas, dan sistem yang lainnya.

2. Meneliti kembali pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya, jangan sampai ada yang
lupa tidak dilakukan dan pekerjaan harus sesuai dengan SOP.

3. Dalam melaksanakan kegiatan hal yang harus diperhatikan yakni APD (Alat Pelindung
Diri) untuk mengurangi atau mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Anda mungkin juga menyukai