Anda di halaman 1dari 33

SISTEM AC

TUGAS
 Crittical Book Review (CBR)
 Critikal Jurnal Review (CJR)
 Mini Riset (MR)
 Rekayasa Ide (RI)
 Project Work
Disusun Oleh:
Nama Mahasiswa
Andre Sitepu Nim. 5192422006
Anggi Talenta Samosir Nim. 5193322001
Fitri Oktaviana M Nim. 5192422002
Rikjen Triadmojo Malau Nim. 5192422001
Setiawan Nim. 5192422005
Dosen Pengampu ; Bisrul Hapis Tambunan, S.T., M.T.
Henry Iskandar, S.Pd., M.Pd.T

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
JUNE, 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik tugas ini saya buat untuk memenuhi tugas mata Sistem AC yang berjudul AC
Portable Dengan Berbantuan Arduino Uno..

Saya berterimakasih kepada Dosen pengampuh yang telah memberi tugas kepada kami
serta memberi dukungan sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.kami
menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan tugas
ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan tugas makalah ini dari awal sampai akhir.

Medan, Juni2022

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................2
RINGKASAN.....................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................3
TUGAS CRITICAL BOOK RIVIEW
A. Pendahuluan............................................................................4
B. Pembahasan isi buku...............................................................5
C. Kelebihan dan kekurangan isi buku........................................9
D. Kesimpulan dan saran.............................................................9
TUGAS CRITICAL JURNAL RIVIEW
A. Pendahuluan..........................................................................10
B. Pembahasan dan analisis jurnal............................................11
C. Kesimpulan dan saran...........................................................14
MINI RISET
A. Pendahuluan..........................................................................15
B. Metodelogi............................................................................16
C. Kesimpulan dan saran...........................................................17
REKAYASA IDE
A. Pendahuluan..........................................................................18
B. Pembahasan..........................................................................19
C. Kesimpulan dsan rekomendasi.............................................21
PROJECT WORK
A. Pendahuluan..........................................................................22
B. Pembahasan..........................................................................24
C. Kesimpulan dan rekomendasi...............................................32
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................33

3
TUGAS CRITICAL BOOK REVIEW

A. Pendahuluan
1. Identitas buku pertama yang di review
a. Judul : Memasang Sistem Air Conditioner
b. Edisi :-
c. Pengarang : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
d. Penerbit : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Pendidik Bidang Otomotif dan Elektronika
e. Kota terbit : Malang
f. Tahun terbit : 2018
g. ISBN :-
2. Identitas buku kedua yang di review
a. Judul : Air Condition System Design Manual
b. Edisi : Second Edition
c. Pengarang : Walter T. Grondzik
d. Penerbit : ASHRAE.
e. Kota terbit : New York
f. Tahun terbit : 2007
g. ISBN : 978-1-933742-13-7
B. Pembahasan Isi Buku
1. Pembahasan buku pertama
A. BAB I PENDAHULUAN
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi
Memasang Sistem A/C (Air Conditioner) ini guna memfasilitasi peserta
sehingga pada akhir diklat diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memasang Sistem A/C (Air Conditioner) berikut komponen -
komponennya dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap
komponen atau system lainnya.
2. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.
3. Sistem A/C berikut komponennya dipasang dan dilakukan dengan
menggunakan metode pemasangan, perlengkapan dan material yang

4
ditetapkan berdasarkan spesifikasi pabrik.
4. Data yang tepat dilengkapi sesuai dengan hasil pemeliharaan
5. Seluruh kegiatan Memasang Sistem A/C (Air Conditioner) dan komponen
dilakukan berdasarkan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures),
peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja), dan prosedur/kebijakan
perusahaan.atau yang tepat dilengkapi sesuai dengan hasil pemeliharaan.
B. BAB II MEMASANG SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) BERIKUT
KOMPONEN-KOMPONENNYA
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam memasang system A/C (Air
Conditioner) berikut komponen-komponennya
Karena sepertinya sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa
udara yang ada di kota besar sudah terkontaminasi dengan polusi. Sehingga

tentunya tidak baik untuk terus-terusan menghirup udara yang tidak baik
tersebut. Untuk itulah, sehingga tidak heran apabila banyak orang yang
membutuhkan A/C di dimanapun mereka berada khususnya di dalam
kendaraan. Namun bagi mereka yang ingin memasang ada baiknya untuk
mengetahui langkah penting pemasangan sistem A/C pada kendaraan.Hal
tersebut tentunya dimaksudkan akan manfaat dari A/C bisa bekerja secara
maksimal.Sedangkan langkah-langkahnya adalah seperti berikut ini:
1. Pilih Jenis A/C yang tepat
2. Pemasangan kompresor pada mesin
3. Pemasangan Kondensor
4. Pemasangan instalasi pipa
5. Penutupan pemanas pada mobil
6. Penutupan saluran udara ventilasi udara
7. Pemasangan unit evaporator
8. Pemasangan saluran udara sejuk
9. Langkah terakhir pemasangang saluran udara sejuk
10. Pemasangan kabel evaporator
11. Saluran pipa penghubung dari evaporator

5
12. Pemasangan pipa A/C dari filter
B. Keterampilan yang diperlukan dalam memasang system A/C berikut
komponen -komponennya dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan
terhadap komponen atau sistem lainnya.
1. Memasang perlengkapan pengaman
Sebelum melakukan pemasangan dan merakit komponen
system A/C, perhatian khusus harus diarahkan pada "keamanan atau
keselamatan kerja", pengetahuan dasar tertentu (teknik yang benar dan
profesional) juga sangat penting bagi kelancaran kerja ketika melakukan
overhaul.
2. Mengakses informasi tentang pemasangan system A/C dengan benar.
3. Penilaian pendengaran, visual, dan cara kerja fungsi (meliputi: suara
kompresor, tali kipas, kopling magnet, dan suara motor blower).
4. Tes Jalan
5. Pengukuran komponen
6. Identifikasi pemasangan sistem A/C
7. Mengisi form penilaian komponen.
8. Memberikan rekomendasi servis
9. Pekerjaan dikerjakan sesuai prosedur pemasangan system A/C ditempat
kerja dan undang-undang K3
C. Sikap kerja yang diperlukan dalam memasang sistemA/C(Air Conditioner)
berikut komponen -komponennya dilakukan tanpa menyebabkan
kerusakan terhadap komponen atau system lainnya.(Harus cermat)
Periksalah secara cermat komponen-komponen atau tanda-tanda
yang ditunjukkan untuk mengumpulkan informasi, dan selanjutnya catat
seluruh informasi dari pemeriksaan kedalam format. Lakukan pengujian
sesuai petunjuk, terhadappemasangan komponen system A/C. Jika
pengamatan secara visual tidak cukup atau meragukan,
lakukanpengukurandengan teliti dan catat hasil pengukuran untuk
dibandingkan dengan spesifikasi. Taat azas berarti semua prosedur harus

6
dilakukan dengan mengikuti SOPyangada pada buku manual yang
diterbitkan oleh pabrik.
2. Pembahasan buku kedua
A. BAB I PENGANTAR
Manual ini disiapkan untuk membantu para insinyur tingkat pemula dalam
merancang sistem pendingin udara. Ini juga dapat digunakan—bersama
dengan materi sumber daya HVAC&R mendasar—sebagai teks tingkat senior
atau pascasarjana untuk kursus universitas dalam desain sistem HVAC.
Manual ini dimaksudkan untuk mengisi kekosongan antara teori dan praktik,
untuk menjembatani kesenjangan antara praktik desain dunia nyata dan
pengetahuan teoretis yang diperoleh dalam kursus atau buku teks perguruan
tinggi yang khas. Kursus dan teks biasanya berkonsentrasi pada perhitungan
teoritis dan prosedur analitis atau mereka fokus pada desain komponen.
Manual ini berfokus pada aplikasi
Manual ini memiliki dua bagian utama: (1) deskripsi naratif tentang
prosedur dan kriteria desain yang disusun dalam sepuluh bab dan (2) enam
lampiran dengan contoh ilustrasi yang disajikan secara lebih rinci.
Pengguna/pembaca harus terbiasa dengan konsep umum peralatan
HVAC&R dan memiliki atau memiliki akses ke seri Buku Pegangan
ASHRAE empat jilid dan publikasi khusus ASHRAE yang sesuai untuk
mendapatkan landasan dalam dasar-dasar desain sistem HVAC&R. Informasi
yang terkandung dalam Buku Pegangan dan dalam publikasi khusus dirujuk—
tetapi tidak secara umum diulang—di sini. Selain referensi khusus yang
dikutip di seluruh manual, daftar referensi umum (pada dasarnya bibliografi)
disajikan di akhir bab ini.
B. BAB II PROSES DESAIN
Ada banyak variasi proses desain, mungkin sebanyak desainer. Untuk
mencoba dan menempatkan informasi berikut ke dalam konteks umum,
struktur proses desain yang digunakan dalam Pedoman ASHRAE 0-2005,
Proses Komisioning (ASHRAE 2005a) akan digunakan. Untuk keperluan
komisioning gedung, akuisisi gedung diasumsikan melalui beberapa fase yang

7
luas: pradesain, desain, konstruksi, dan hunian dan operasi. Fase desain sering
dipecah menjadi desain konseptual, desain skema, dan subfase pengembangan
desain. Meskipun sebagian besar jam desain akan dihabiskan dalam fase
pengembangan desain, masing-masing fase ini memainkan peran penting
dalam proyek pembangunan yang sukses. Setiap fase harus mendapat
masukan dari tim desain HVAC&R. Tim desain HVAC&R harus berusaha
untuk memberikan masukan selama fase paling awal (ketika masukan desain
HVAC&R secara historis minimal) karena ini adalah yang paling penting
untuk keberhasilan proyek, karena mereka mengatur panggung untuk semua
pekerjaan berikutnya.
Desain harus dimulai dengan pernyataan maksud desain yang jelas. Dalam
hal commissioning, tujuan proyek kolektif membentuk dokumen Persyaratan
Proyek Pemilik (OPR). Intent hanyalah deklarasi kebutuhan dan keinginan
pemilik (dan tim desain) dalam hal hasil proyek. Maksud desain HVAC&R
dapat mencakup efisiensi energi yang luar biasa, kualitas udara dalam ruangan
yang dapat diterima, perawatan yang rendah, fleksibilitas yang tinggi, dan
sejenisnya. Setiap maksud desain harus dipasangkan dengan kriteria desain,
yang memberikan tolok ukur untuk kinerja minimum yang dapat diterima
relatif terhadap maksud tersebut. Sebagai contoh, niat untuk memberikan
kenyamanan termal dapat diukur melalui kriteria yang memerlukan kepatuhan
dengan Standar ANSI/ASHRAE 55-2004, Kondisi Lingkungan Termal untuk
Hunian Manusia (ASHRAE 2004b), dan niat untuk efisiensi energi mungkin.
dijadikan acuan dengan kriteria yang memerlukan kepatuhan terhadap Standar
ANSI/ASHRAE/IESNA 90.1, Standar Energi untuk Bangunan Kecuali
Bangunan Hunian Bertingkat Rendah. Validasi desain melibatkan penggunaan
berbagai perkiraan, perhitungan, simulasi, dan teknik terkait untuk
mengonfirmasi bahwa opsi desain yang dipilih sebenarnya akan memenuhi
kriteria desain yang sesuai. Validasi desain sangat penting untuk desain yang
sukses; jika tidak, tidak ada hubungan antara maksud desain dan keputusan
desain. Validasi pra-dan pasca-hunian juga penting untuk memastikan bahwa
proses konstruksi dan prosedur operasional berikutnya telah mewujudkan

8
maksud desain. Validasi semacam itu adalah aspek kunci dari commissioning
bangunan.
C. Kekurangan dan Kelebihan Buku
1. Buku Pertama
Kelebihan :
1. Bahasa yang digunakan mudah dipahami, dan jelas
2. Kalimat yang digunakan tidak membuang-buang kata atau langsung ke
poinnya.
Kekurangannya :
1. Tidak dijelaskan secara menyeluruh
2. Materinya hanya beberapa BAB saja
2. Buku Kedua
Kelebihan :
1. Penjelasannya secara menyeluruh
2. Materinya banyak pilihan
Kekurangannya :
1. Kata yang digunakan sulit dipahami
2. Ada beberapa kata yang tidak dijelaskan
3. Belum tersedianya buku yang menggunakan Bahasa Indonesia
D. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Dari kedua buku tersebut dapat disimpulkan bahwa buku yang kedua lebih
lengkap materi yang dibahas disbanding buku pertama. Namun kalimat yang
mudah dipahami adalah buku pertama disbanding buku kedua. Kedua buku
tersebut dapat digunakan untuk memahami materi Sistem AC.
2. Saran
Buku kedua yang berjudul “Air Condition System Design Manual” karya
“Walter T. Grondzik” sebagiknya tersedia dalam Bahasa Indonesia karena
tidak semua pembaca bisa memahami Bahasa Inggris.

9
TUGAS CRITICAL JURNAL REVIEW

A. Pendahuluan
1. Identitas Artikel dan Jurnal pertama yang di review
a. Judul artikel : Penerapan Termodinamika Heating dan Cooling pada Dispenser
b. Tahun terbit : 2022
c. Penulis artikel : Fatiatun Fatiatun, Arsita Dwi Pratiwi, Alvina Chusnul Wirdawati,
Nur Avifatun
d. Penerbit : UNSIQ
e. Kota terrbit : Wonosobo
f. Nomor ISSN : 2614-3763
g. Alamat situs : https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/ppkm/article/view/2658
2. Identitas Artikel dan jurnal kedua yag direview
a. Judul artikel : Sitem pendingin ruang menggunakan tabung spinning dengan
prinsip penerapan panas dilengkapi kendali jarak jauh menggunakan gelombang
radio frekuensi (fr)
b. Tahun terbit : 2021
c. Penulis artikel : Isnain Gunadi, Satrio Sandi Putra dan Jamiko
d. Penerbit : Departemen Fisika
e. Kota terrbit : Semarang
f. Nomor ISSN : 1410-9662
g. Alamat situs :
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/berkala_fisika/article/view/44179
B. Pembahasan/ Analisis
1. Pembahasan isi jurnal
a. Jurnal pertama
Judul
Penerapan Termodinamika Heating dan Cooling pada Dispenser

Pendahuluan
Termodinamika adalah salah satu teori utama fisika yang membahas hubungan
energi suatu sistem dan dapat digambarkan sebagai ilmu yang mempelajari

10
besaran fisika tertentu dan menjelaskan perilaku zat di bawah pengaruh panas.
Termodinamika memiliki beberapa peran penting dalam analisis pada sebuah
sistem yang terlibat dalam proses transfer energi (Sari, 2013). Termodinamika
merupakan ilmu energi yang mendalami mengenai hubungan antara panas, kerja,
entropi, dan kesepontanan proses (Yolanda, 2021).
Dispenser menggunakan penerapan dari hukum 1 termodinamika yang mana
menggunakan prinsip dari perubahan suhu di dalam komponennya. Perubahan
yang terjadi yaitu perubahan suhu dari normal menjadi suhu yang panas ataupun
dingin. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh arus listrik yang dihubungkan pada
dispenser. Aliran listrik yang mengalir dari kabel pada dispenser menjadikan
komponen di dalamnya beroperasi sesuai dengan fungsinya. Dispenser umumnya
tidak dapat membedakan preferensi penggunaan pada suhu air minum. Ketika
pengguna lupa mematikan kran, air akan terus mengalir dari dispenser. Sehingga
dirancanglah dispenser pintar untuk menyesuaikan suhu pada air secara tidak
sama untuk mencegah hal-hal yang tidak diharapkan (Benny, 2015).

Metode
Pada dispenser dilakukan sebuah penelitian dengan menggunakan metode
kepustakaan. Metode tersebut digunakan untuk memperolah landasan teori yang
kuat, sehingga mempermudah dalam proses pelaksanaan penelitian. Literatur
yang digunakan dalam metode penelitian ini menggunakan buku dan jurnal
ilmiah.

Hasil dan Pembahasan


Pada pendingin dispenser dibedakan menjadi dua yaitu fan (kipas DC) dan
refrigran (kulkas). Pada metode fan bekerja dengan cara menyerap air yang
bersuhu tinggi seperti yang ada di dalam tabung. Selain menyerap panas panas,
fan akan meniupkan udara sehingga tabung pendingin terisi air pendingin. Fan
biasanya memiliki kapasitas 12VDC, arus listrik sekitar 5 Amps dan kapasitas
sekitar 50W hingga 80W (Arifin, 2017). Pada metode refrigran menggunakan 2
komponen, yaitu kompresor dan evaporator (Harahap, 2021). Sistem kerja dari

11
metode ini yaitu dengan menempatkan evaporator pada tangki di bawah tangki air
utama sehingga air di sekitar evaporator berubah menjadi dingin.

b. Jurnal kedua
Judul
Sitem pendingin ruang menggunakan tabung spinning dengan prinsip penerapan
panas dilengkapi kendali jarak jauh menggunakan gelombang radio frekuensi (fr)

Pendahuluan
Pemanasan global disebabkan oleh beberapa factor, yaitu penggundulan hutan,
gedung bertingkat, rumah kaca, polusi industri dan dengan bertambahnya
masyarakat membeli Air Conditioner (AC) untuk menyejuk kan ruangan agar
tidak terasa panas. Selain kerugian tersebut penggunaan AC pada perumahan dan
gedung perkantoranakan menyebabkan pemakaian beban listrik PLN yang besar
dan semakin menipisnya lapisan ozon. Dengan demikian, AC bukan lagi
merupakan bahan yang sangat perlu digunakan akan tetapi sudah menjadi sesuatu
yang sangat merugikan baik sekarang maupun yang akan dating

Metode
Penurunan suhu terjadi karena titik beku larutan garam lebih rendah dari titik
beku pelarut alami. Penyebabnya adalah larutan garam membeku garam
melepaskan panas yang akhirnya panas itu diterima oleh es batu dan
menyebabkan pencairan sehingga garam yang banyak tersebar dalam larutan air
garam membuat suhu larutan menjadi lebih rendah dan membuatnya menjadi es
batu pada sekitar tabung. Prinsip dasar dari alat yang dibuat yaitu tabung di isi
dengan es batu dan garam untuk membuat es di dalam tabung tersebut dengan
cara spin atau diputar dengan motor dinamo AC sehingga garam akan bercampur
dengan es batu dan menyebabkan sebagian es batu mencair, kemudian air dari es
batu yang telah mencair ini akan membentuk air garam. Lama kelamaan jumlah
air garam yang terbentuk akan semakin banyak seiring dengan banyak nya es batu
yang mencair karena garam. Reaksi antara dan es batu menimbulkan penurunan

12
suhu dengan demikian reaksi ini termasuk reaksi eksoterm yaitu pelepasan reaksi
panas atau energi. Hal ini membuat suhu larutan menjadi lebih rendah daripada
suhu es murni sehingga suhu yang rendah ini cukup untuk membekukan es.

Hasil dan Pembahasan


Pengujian ini dilakukan untuk mengevaluasi kerja alat dan sistem kontrol yang
telah jadi secara keseluruhan. Untuk mengetahui hasil kerja alat maka perlu
merangkai alat dan sistem kontrol terlebih dahulu. Setelah alat dan sistem kontrol
terpasang semua, tombol ON ditekan untuk menghidupkan rangkaian pada sistem
kontrol tersebut. Sistem kontrol lalu diamati untuk melihat jalannya setiap
rangkaian, sesuai dengan program yang telah dibuat pada mikrokontroler. Jika
sistem kontrol telah bekerja sesuai dengan program yang telah dibuat, maka alat
dijalankan menggunakan remote untuk menyalakan kipas pompa menggunakan
rangkaian driver relay

2. Kelebihan dan Kekurangan isi artikel jurnal


Pada jurnal pertama isi yang dibahas memiliki keterkaitan dengan point-point
yang saling ketergantungan satu sama lain. Seperti judulnya penelitian pada jurnal ini
berusaha memaparkannya dengan cara yang sistematis, dimulai dari pendahuluan,
konsep dasar, metode, aplikasi dan improvisasi dari penelitian tersebut.
Data yang disajikan dalam memberikan gambaran sangat menarik dengan ilustrasi
yang full colour dan grafik yang jelas yang menggambarkan penjelasan pada jurnal
tersebut.
Jurnal kedua memiliki pembahasan yang sistematis sama seperti jurnal 1 hanya
saja kedua jurnal ini memiliki kelebihan pada tampilan layout yang menarik. Selain
itu sistematika penulisannya lebih lengkap dan menampilkan data tambahan
Bagian-bagian dalam jurnal tidak dipisahkan dengan jelas pada jurnal 1,2 dan seperti
bagian halaman pertama yang penulisannya tidak konsisten misalnya penggunaan
ukuran font yang terlampau sangat beragam.

C. Kesimpulan dan Saran

13
1. Kesimpulan
Jurnal-jurnal ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, pihak akademisi lain dan
masyarakat yang ingin melakukan suatu penelitian dengan mengetahui konsep-
konsep dasar penelitian hingga bagaimana menjadi seorang peneliti.
Jurnal-jurnal ini dilengkapi dengan teori-teori dari sumber-sumber yang bergam
baik dari buku-buku, jurnal ilmiah internasional dan website yang terpercaya
sehingga menjadikan jurnal-jurnal ini relevan dan dijamin dari segi isi
pembahasannya. Selainitu dari segi pembahasan buku ini dilengkapi dengan teori dari
para ahli dan point-point penting disetiap pembahasannya sehingga memudahkan
pembaca memahami isi dari pembahasan jurnal tersebut.
2. Saran
Jurnal ini sangat membantu dalam penerapan statistika agar lebih mudah
dipahami, efektif, dan efisien.
Mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif dalam melakukan suatu penelitian
dan pengembangan serta menjadikan review jurnal ini sebagai referensi untuk
menentukan sumber pengetahuan dan pendekatan ilmiah lain yang akan digunaka

14
MINI RISET

A. Pemdahuluan
1. Latar belakang
a. Temuan saat review buku
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Memasang
Sistem A/C (Air Conditioner) ini guna memfasilitasi peserta sehingga pada akhir
diklat diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memasang Sistem A/C (Air Conditioner) berikut komponen -
komponennya dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap
komponen atau system lainnya.
2. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.
3. Sistem A/C berikut komponennya dipasang dan dilakukan dengan
menggunakan metode pemasangan, perlengkapan dan material yang
ditetapkan berdasarkan spesifikasi pabrik.

b. Temuan saat review Jurnal


Dalam jurnal yang sudah di review bahwa Pada pendingin dispenser dibedakan
menjadi dua yaitu fan (kipas DC) dan refrigran (kulkas). Pada metode fan bekerja
dengan cara menyerap air yang bersuhu tinggi seperti yang ada di dalam tabung.
Selain menyerap panas panas, fan akan meniupkan udara sehingga tabung
pendingin terisi air pendingin. Fan biasanya memiliki kapasitas 12VDC, arus
listrik sekitar 5 Amps dan kapasitas sekitar 50W hingga 80W (Arifin, 2017). Pada
metode refrigran menggunakan 2 komponen, yaitu kompresor dan evaporator
(Harahap, 2021). Sistem kerja dari metode ini yaitu dengan menempatkan
evaporator pada tangki di bawah tangki air utama sehingga air di sekitar
evaporator berubah menjadi dingin.

2. Indentifikasi Permasalahan
Pendingin dispenser yang digunakan adalah pendingin dispenser bekas yang tidak
terpakai lagi. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan penggunaan barang bekas
bagi kehidupan sehari-hari. Seperti berbagai hal lainnya yang bersifat portable atau

15
mudah dibawa serta praktis, AC Portable diciptakan untuk memenuhi kebutuhan yang
praktis. AC Portable juga sering disebut dengan penyebutan AC duduk, karena
penempatannya yang rendah dan bisa diletak dimana saja sehingga terkesan AC
sedang dalam posisi duduk. AC Portable ini tidak perlu dilakukan pemasangan, bisa
diangkat dan dibawa kemana". Sesuai namanya Portable sehingga AC ini bisa
berfungsi asalkan ada colokan listrik dan ada tempat untuk membuang udara panas
melalui pipa fleksible dan buangan air AC tersebut.
3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan makalah ini adalah
1. Apakah pendingin dari dispenser dapat mendinginkan ruangan?
2. Apa saja komponen dari dispenser yang dimanfaatkan?
3. Apa ac portable bisa digunakan dengan baik?

4. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui pendingin dari dispenser bekas dapat mendinginkan ruangan?
2. Untuk mengetahui komponen dari dispenser yang di manfaatkan
3. Untuk mengetahui ac portable bisa digunkan dengan baik
B. Metodelogi
1. Tempat dan Waktu Riset
Tempat dan Waktu Riset yang telah di lakukan
Tempat : Lab. Otomotif Universitas Negeri Medan
Waktu : 15:00 – 16:00 WIB

2. Obyek Riset
Adapun obyek riset yang telah dilakukan

3. Teknik Pengambilan Data


Teknik Pengambilan data pada riset ini diambil dari youtube dan di dukung oleh
jurnal-jurnal yang telah di review

16
4. Instrument Riset
a. Kebutuhan Alat
1. Penggaris
2. Obeng
3. Pisau
4. Tang
5. Korek Api
6. Lilin
7. Gergaji
8. Cutter
b. Bahan
1. Triplek
2. Tabung pendingin dispenser
3. Selang air
4. Pompa air
5. Kipas
6. Lem Korea
7. Baut scrub
8. Solasi ban
9. Selang tembaga
C. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Dari analisis buku dan jurnal yang diriview mengenai sistem ac dan cara kerja sistem
ac maka peneliti menyimpulkan permasalahan sistem dan membuat Sistema ac untuk
digunakan pada mobil yang belum memiliki sistem ac seperti mobil pick up lama.

2. Saran
Diaharapkan dengan adanya penemuan ini memudahkan pengendara mobil dapat
berkendara secara nyaman.

17
TUGAS REKAYASA IDE

1. PENDAHULUAN
1. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah
1. Untuk memenuhi tugas akhir Sistem AC
2. Untuk ber-experiment dengan cara membuat alat system AC dari ide yang muncul
3. Untuk membuat AC portable yang mudah digunakan
4. Untuk mengetahui apakah pendingin dari dispenser dapat mendinginkan ruangan
5. Untuk mengetahui lebih dalam dari komponen – komponen yang digunakan
2. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah
1. Tugas akhir system AC dapat selesai dengan tepat waktu
2. Ide yang muncul dapat mengasilkan karya yang dapat digunakan
3. AC portable yang dibuat dapat digunakan dengan baik
4. Dapat mengetahui pendingin dari dispenser dapat berfungsi
5. Dapat mengetahui komponen-komponen yang digunakan

2. PEMBAHASAN
1. Uraian gagasan/ide yang diajukan
Ide yang muncul dari penulis yaitu adalah membuat AC portable dari pendingin
dispenser. Pendingin dispenser yang digunakan adalah pendingin dispenser bekas. Hal
tersebut bertujuan untuk meningkatkan penggunaan barang bekas bagi kehidupan sehari-
hari. Seperti berbagai hal lainnya yang bersifat portable atau mudah dibawa serta praktis,
AC Portable diciptakan untuk memenuhi kebutuhan yang praktis. AC Portable juga
sering disebut dengan penyebutan AC duduk, karena penempatannya yang rendah dan
bisa diletak dimana saja sehingga terkesan AC sedang dalam posisi duduk. AC Portable
ini tidak perlu dilakukan pemasangan, bisa diangkat dan dibawa kemana". Sesuai
namanya Portable sehingga AC ini bisa berfungsi asalkan ada colokan listrik dan ada
tempat untuk membuang udara panas melalui pipa fleksible dan buangan air AC tersebut.

18
Adanya AC mampu memanipulasi suhu ruangan anda sesuai selera. Harga AC saat ini
lumayan mahal namun dampak kemajuan teknologi produsen AC mampu menciptakan
AC portable. AC portable fungsinya sama dengan AC konvensional namun dari segi
ukuran dan instalasi serta harga lebih murah dan tak perlu ruangan yang luas. Nyatanya,
pendingin ruangan tipe portable hanya memerlukan daya listrik yang relatif kecil dan
memiliki desain yang lebih mini dibandingkan AC jenis konvensional. Secara umum,
sistem kerja AC dengan tipe portable cukup sederhana dan tidak begitu membutuhkan
banyak komponen listrik. Meski demikian, tenaga dan hembusan angin yang dihasilkan
sangat kencang dan berkualitas.
2. Rancangan dan Desain

3. Kebutuhan Alat, Bahan, dan Proses Pembuatan


a. Kebutuhan Alat
1. Penggaris
2. Obeng
3. Pisau
4. Tang
5. Korek Api
6. Lilin
7. Gergaji
8. Cutter
b. Bahan
1. Triplek
2. Tabung pendingin dispenser
3. Selang air
4. Pompa air
5. Kipas
6. Lem Korea
7. Baut scrub
8. Solasi ban
9. Selang tembaga

19
c. Proses pembuatan
1. Pertama-tama, siapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat
AC portebel yang di rencanakan.
2. Ambil triplek dan ukur dimensi pendingin dispenser. Potong triplek sesuai dengan
ukuran yang telah didapat.
3. Bentuk kubus triplek tersebut dan satukan dengan perekat. Pastikan pada bagian atas
di beri 2 lubang untuk selang menuju pendingin.
4. Lubangi triplek dengan bor, kemudian beri skrup / baut untuk pendingin dispenser
kemudian kencangkan.
5. Setelah penutup pendingin dispenser selesai, pastikan kabel yang terhubung ke setiap
komponen sudah pada posisinya.
6. Ambil selang pendingin berbahan alumunium yang akan digunakan menjadi
penghantar dingin kemudian di hembuskan udara dinginnya.
7. Bentuk selang alumunium yang awalnya lurus menjadi spiral.
8. Selang alumunium tersebut kemudian di masukkan kedalam kaleng yang menjadi
pelindung.
9. Pasang kipas pendingin pada kaleng tersebut yang akan menghembuskan angin
melewati selang pendingin tersebut.
10. Bungkus kaleng tersebut dengan pelindung dingin yang biasanya terdapat pada
dinding kulkas atau AC untuk menjaga suhu dingin kaleng dan pipa pendingin
tersebut.
11. Pasang kipas di belakang sisi kaleng unuk menghembuskan udara kedalam kaleng.
12. Ambil selang plastik elastis transparan, kemudian hubungkan ke setiap ujung pipa
pendingin tersebut.
13. Kemudian hubungkan salah satu ujung selang yang sudah tersambung ke pipa
pendingin tersebut ke saluran masuk (in) pada pompa menuju saluran masuk (in) pada
pendingin.
14. Lalu hubungkan ujung selang satunya yang sudah tersambung ke pipa pendingin
tersebut ke saluran keluar (out) menuju tabung penampung cairan pendingin.

20
15. Tempelkan pompa ke dinding box pelindung pendingin dispenser menggunakan
sekrup.
16. Pastikan setiap komponen terpasang dengan benar
17. Isi tabung pendingin dengan air bersih ataupun cairan pendingin lainnya.
18. Kemudian tes kerja alat tersebut sesuai dengan hasil yang diharapkan.
19. Jika sudah bekerja dengan baik, maka akan masuk ke system control untuk
mengaktifkan AC portebel tersebut.
20. Gunakan komponen arduini uno dan lakukan program untuk menjalankan alat
tersebut.
21. Program untuk mengaktifkan alat tersebut dengan perintah suara melalui HP android
pengguna.
22. Alat akan bekerja untuk pendingin dispenser terlebih dahulu dengan jeda waktu 5
menit awal untuk pendinginan cairan di penampungan.
23. Setelah 5 menit, pompa akan menyala beserta kipas blower yang akan
menghembuskan udara menuju selang pendingin.
24. Kipas blower akan terus menyala
25. Sedangankan untuk pompa, akan menyala selama 10 detik. Kemudian akan mati
selama 10 detik. Begitu prosesnya seterusnya.
Hal ini bertujuan agar tabung pendingin dapat mendinginkan cairan secara lebih
maksimal.
26. Jika AC sudah selesai digunakan, dapat dimatikan menggunakan perintah suara
Kembali melalui HP android pengguna.

3. Kesimpulan dan Rekomendasi


Kesimpulan
Dari makalah ini, penulis berharap bahwa alat yang dibuat dapat berguna dan bermanfaat.
Saran
Demikian makalah ini dibuat untuk kedepannya alat ini dapat dikembangkan lagi.

21
PROJECT WORK

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Energi adalah faktor yang sangat penting dalam mesin pendingin, dimana mesin
pendingin sekarang memakai daya yang sangat besar maka dari itu sekarang mulai ada
yang membuat mesiin pendingin menggunakan daya yang kecil seperti ac portable.
Pendingin udara AC (Air conditioner) merupakan sebuah alat yang digunakan untuk
mengkondisikan udara sesuai dengan batas kemampuannya dan cara penggunaannya
dalam penggunaannya AC (Air Conditioner ) untuk mendapatkan udara yang dingin dan
sejuka bagi kita sesuai dengan kebutuhan, perkembangan AC lebih banyak digunakan
pada wilayah yang beriklim tropis dengan temperatur udara yang relatif tinggi
kekurangan dari AC terutama pada ac mobil adalah AC seringkali tidak dingin dan
membutuhkan daya yang cukup besar sehingga dapat mngakibatkan bahan bakar terasa
boros. Seringkali ac pada kendaraan mobil memiliki permasalahan yang lain seperti ac
tidak dingin, freon habis kondensor rusak, serta terjadi permasalahan pada sistem aliaran
AC pada kendaraan. Alat yang dibuat ini dapat digunakan di rumah, ditempat kerja
seperti perkantoran akan tetapi ac portable ini juga dapat digunakan di kendaraan yang
sistem acnya rusak atau kendaraan yang tidak memiliki sistem ac seperti mobil pick up
dan kendaraan besar seperti truk dan lain-lain. Dengan adanya sistem ac ini maka
diharapkan dapat membantu pengendara mobil dalam berkendara secara baik dan
nyaman.
B. Tujuan Kegiatan
1. Membuat ac mini atau ac portable untuk digunakan di kendaraan pribadi yang
sirkulasinya acnya bermasalah.
2. Membuat ac portable untuk digunakan pada kendaraan yang tidak memiliki AC seperti
pick up.
3. Membuat ac portable dari barang bekas sehingga dapat memberi kenyamanan pada
pengendara mobil.
C. Manfaat Kegiatan

22
Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis:
Dapat mengimplementasi dan memahami sistem kerja ac dan komponen-komponen apa
saja yang digunakan pada sistem ac.
2. Bagi orang lain.
Diharapkan dengan adanya ac ini dapat membantu dan memberi kenyamanan pada
pengendara mobil dalam berkendara.

23
BAB II
PEMBAHASAN

A. GAMBARAN PRODUK

On/of

Sirkulasi air
kompresor Fan motor

output

Air didinginkan

1. Untuk sistem kontrol menghidupkan mesin ac ini menggunaka sistem kontrol elektronik
dengan berbantuan arduino sebagai mikrokontroler untuk menghidupkan ac.
2. Ketika mesin dihidupkan maka kipas akan mendinginkan air yang adadi tempat
penampungan tersebut butuh waktu sekitar 30 menit untuk coling fan mendinginkan air
tersebut.
3. Ketika air tersebut dingin maka pompa akan mengalirkan air ke pipa air diwaktu yang
bersamaan kipas pendingin yang berada diatas ac akan hidup dan akan mengeluarkan
suhu udara dingin akibat sirkulasi air yang didinginkan tersebut
4. Proses kerja ini terjadi secara berulang-ulang selama ac dinyalakan

24
B. BAHAN, PERALATAN dan BIAYA YANG DIPERLUKAN
 Bahan yang diperlukan
1. Mikrokontroller Arduino sebagai sistem kontrol on/of
Arduino adalah suatu mikrokontroler kecil yang berisi semua komponen komputer dan
memiliki kekuatan yang tidak begitu besar. Tapi dengan Arduino yang murah tersebut,
kita dapat membuat alat–alat yang sangat menarik. Arduino merupakan chip berwarna
hitam yang mempunyai 28 kaki yang disebut ATmega168. Agar mikrokontroler
Arduino dapat berkerja dengan baik dan dapat berkomunikasi dengan komputer, seluruh
komponen–komponen yang dibutuhkan harus diletakkan pada tempatnya.

2. Step down
Step down digunakan untuk menurunkan tegangan yang masuk akan arus stabil karena
jika tegangan yang masuk melebihi kapasitas aeduino maka arduino akan rusak.

25
3. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik
menjadi getaran suara. Pada umumnya, Buzzer yang merupakan sebuah perangkat audio
ini sering digunakan pada rangkaian anti-maling, Alarm pada Jam Tangan, Bel Rumah,
peringatan mundur pada Truk dan perangkat peringatan bahaya lainnya. Jenis Buzzer
yang sering ditemukan dan digunakan adalah Buzzer yang berjenis Piezoelectric, hal ini
dikarenakan Buzzer Piezoelectric memiliki berbagai kelebihan seperti lebih murah,
relatif lebih ringan dan lebih mudah dalam menggabungkannya ke Rangkaian
Elektronika lainnya. Buzzer yang termasuk dalam keluarga Transduser ini juga sering
disebut dengan Beeper.

4. Pendingin dispenser

26
Pendingin dispenser digunakan untuk mendinginkan air yang akan disalurkan kes istem
pendingin

5. Sensor suhu
Sensor suhu digunakan untuk mengetahui suhu pada sistem ac.

6. Botol
Digunakan untuk penampungan air yang akan dipakai, penampungan ini berguna sebagai
sirkulasi air tersebut.
7. Selang ac
Digunakan untuk mengalirkan air yang sudah didinginkan.

8. Triplek
Digunakan untuk membuat kotak wadah pendingn ac tersebut.

 Alat yang digunakan


1. Baterai

27
Alat yang pertama digunakan adalah komponen baterai sebagai sumber arus produk yang
digunakan yaitu sebesar 12 volt.
2. Solder
Alat kedua yang digunakan untuk membuat alat yaitu solder yang berfungsi untuk
merakit komponen dan menyambung kabel ke arduino serta merakit kabel
3. Lem
Lem berfungsi untuk membuat kotak wadah sistem pendingin
4. Gunting
Digunakan untuk memotong triplek dan selang ac.
 Biaya yang diperlukan
Tabel Harga alat dan Bahan yang digunakan

No Jenis Jumlah Harga Sumber


1 Arduino 1 Rp. 150.000 Toko
2 buzzer 1 Rp. 40.000 Toko
3 Step down 1 Rp. 18.000 Toko
4 Kabel 3 Meter Rp. 15.000 Toko
5 Pendingin 1 Rp. 200.000 Toko
dispenser
6 Selang ac 1 Rp 35.000 Toko
7 botol 1 - Toko
8 Kipas 1 20.000 Service
komputer komputer
9 Kaleng bekas 1 - -
10 Selang air 1 Rp 10.000 Toko bangunan

C. Uraian Tugas Pelaksana


Untuk anggota kelompok hanya berjumlah 5 orang:
Nama Anggota Tugas
1. Andre sitepu Merancang rangkaian alat
2. Setiawan Merancang rangkaian alat

28
3. Rikjen Triadmojo Malau Membuat rangkaian alat
4. Fitri Oktaviana Merancang program arduino
5. Anggi talenta Membuat laporan

D. Jadwal Kegiatan
Perencanaan kegiatan ini sudah direncanakan kurang lebih 3 minggu setelah judul
disetujui oleh dosen pengampuh lalu tetapi untuk proses desain/pembuatan produk dan
pembuatan laporan dilakukan mulai 29 Mei – 8 Juni 2022.
E. PROSES PRODUKSI
A. Desain Perancangan Alat
Desain perancangan alat pada penelitian ini berbentuk kubis dimana kotak terbuat dari
triplek bekas dan untuk sistem kontrol menghidupkan ac menggunakan perintah suara
dengan berbantuan hp android melalui aplikasi.

1. Proses kerja pembuatan AC Portable.

Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan membuat wadah air pendingin dengan
menggunakan triplek yang sudah tiak terpakai.

2. Setelah kotak sudah jadi maka kita pasang pendingin dispenser kekotak yang sudah
dibuat dan sitengah kotak dibuat lubang untuk keluaran kipas pendinginnya.

29
3. Setelah wadah pendingin dispenser sudah jadi dan pendingin dispenser sudah terpasang
maka selanjtnya kita akan membuat rangkaian air untuk sirkulasi pendinginan.

4. Setelah itu kita pasang pendingin diatas dengan menggunakan selang ac aluminium dan
terbungkus dari kaleng bekas.

30
5. Setelah rangkaian sudah terpasang semua selanjutnya kita memasang sistem kontrolnya.

31
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
AC Portable ini sangat cocok digunakan pada mobil yang sirkulasi acnya tidak dingin
atau bermasalah dan juga dapat digunakan pada mobil yang tidak ada ACnya seperti
mobil pick up model lama dan kendaraan-kendaraan truk besar. Pembuatan sistem ac ini
sebagian menggunakan barang tidak terpakai seperti selang ac, kaleng dan triplek yang
sudah tidak terpakai sehingga dapat digunakan untuk membuat wadah pendingin ac
tersebut. Cara kerja sistem AC ini pertama kita harus mendinginkan air pada sistem
pendingin yang ada didalam kotak pendingin dispenser tersebut untuk proses pendinginan
membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 20-30 menit setelah air sudah dingin maka
selanjutnya air akan dipompa kedalam pipa ac sehingga air yang dingin tersebut naik ke
pipa ac yang ada, diatas secara bersamaan kipas pendingin yang berada diatas akan hidup
dan akan mengeluarkan udara dingin tersebut.

B. Rekomendasi
Ac ini sangat sosok digunakan di mobil yang sirkulasi acnya bermasalah atau mobil yang
tidak memiliki sistem ac sama sekali seperti mobil pick up model lama. Untuk
perkembangan selanjutnya bisa ditambah daya yang lebih besar sehingga proses
pendinginan lebih cepat.

32
DAFTAR PUSTAKA

A Soni, A. Aman, ”Distance Measurement of an Object by using Ultrasonic Sensors with


Arduino
and GSM Module”, International Journal of Science Technology & Engineering, vol.4,
no. 11, pp.23-28, 2018.
Andrianto, Heri. 2015 “Pemrograman Mikrokontroller AVR ATmega16 menggunakan Bahasa
C(CodeVisionAVR) edisi revisi ke-2”. Bandung:INFORMATIKA.
Ahmad ahfas, Dwi Hadidjaya. 2014 “Rekayasa Sistem Peringatan Dini Untuk Keselamatan
Pengendara Kendaraan Berbasis Mikrokontroller Atmega16”. Jurnal Teknologi
Informatika DINAMIK vol.19 No.2,Juni 2014:171-178C.
H. NeerajaSoni, C.H.Sarita, S. Maheshwari, B. Sahu, B. Jain, G. Shrivastava, ”Distance
Measurement using Ultrasonic Sensor and Arduino”, International Journal of
Engineering
Science and Computing, vol. 7, no. 3, pp. 5991-5992, 2017.
A Soni, A. Aman, ”Distance Measurement of an Object by using Ultrasonic Sensors with
Arduino
and GSM Module”, International Journal of Science Technology & Engineering, vol.4,
no. 11, pp.23-28, 2018.

33

Anda mungkin juga menyukai