Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KOLOID

DOSEN PENGAMPU : DR. ALVIN JUNIAWAN, M.SI


DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 5
NAMA NIM
1. SAHRIL SAFIKRI : 0230110077
2. LUCKY AZAM HARDI : 0230110095
3. GINA OLIVIA : 0230110086
4. MUH. NAZRIL : 0230110101

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Kimia ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penyusunan tugas makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata Kuliah Kimia. Selain itu tugas makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang “ KOLOID”

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak DR.ALVIN JUNIAWAN, M.SI

Selaku dosen mata Kuliah Kimia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
Sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, Makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karna itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan Makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................1
1.3 TUJUAN PENULISAN............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 PENGERTIAN KOLOID..........................................................................3
2.2 SIFAT- SIFAT KOLOID..........................................................................3
2.3 JENIS-JENIS KOLOID............................................................................5
2.4 PERBEDAAN KOLOID , LARUTAN DAN SUSPENSI BESERTA
CONTOHNYA.....................................................................................................6
2.5 RANGKUMAN ARTIKEL TENTANG PENGGUNAAN TEKNOLOGI
KOLOID DALAM BIDANG INDUSTRI...........................................................7
BAB III PENUTUP..............................................................................................10
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Koloid adalah salah satu bidang yang menarik perhatian dalam dunia kimia
modern. Seiring dengan kemajuan teknologi, pemahaman kita tentang koloid
semakin mendalam dan relevan. Koloid merupakan sistem dispersi partikel-
partikel kecil dalam medium penyebar, di mana partikel-partikel tersebut memiliki
ukuran antara satu nanometer hingga beberapa mikrometer. Koloid memiliki sifat
unik yang membedakannya dari larutan dan suspensi konvensional, yang
membuatnya memiliki aplikasi luas dalam berbagai industri dan aspek kehidupan
sehari-hari.

Dalam makalah ini, kita akan mengeksplorasi konsep dasar koloid, termasuk sifat-
sifat khasnya seperti dispersi, stabilitas, dan efek Tyndall. Pemahaman yang baik
tentang koloid menjadi kunci untuk mengoptimalkan proses industri, seperti
pembuatan cat, farmasi, dan makanan. Selain itu, penelitian terbaru telah
menunjukkan bahwa koloid juga memainkan peran penting dalam bidang
lingkungan dan nanoteknologi.

Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang koloid, kita dapat


mengoptimalkan proses produksi, meningkatkan efisiensi penggunaan sumber
daya, dan bahkan menciptakan solusi untuk tantangan-tantangan lingkungan. Oleh
karena itu, penelitian dan pemahaman yang terus berkembang dalam bidang
koloid sangat penting untuk memajukan kemajuan ilmiah dan teknologi saat ini.

Dengan membahas konsep dasar koloid, aplikasi praktisnya, dan kontribusinya


terhadap berbagai bidang, makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran
komprehensif tentang pentingnya koloid dalam dunia kimia modern.

1.2 RUMUSAN MASALAH


 Menjelaskan Pengertian Koloid

1
 Menjelaskan Sifat Koloid
 Jenis-Jenis Koloid
 Perbedaan Koloid, Larutan Dan Suspensi Beserta Contohnya
 Jurnal/artikel tentang penggunaan teknologi koloid dalam bidang industri

1.3 TUJUAN PENULISAN


 Mengetahui Pengertian Koloid
 Mengetahui Sifat-Sifat Koloid
 Mengetahui Jenis-Jenis Koloid
 Mengetahui Perbedaan Koloid, Larutan Dan Suspensi Dan Contohnya
 Merangkung Isi Jurnal/Artikel tentang penggunaa teknologi koloid dalam
bidang industri

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KOLOID


Koloid merupakan suatu struktur dispersi yang terdiri dari partikel-partikel
kecil yang terdispersi di dalam suatu medium pendispersi. Partikel-partikel ini
berukuran berkisar dari 1 nm hingga 1000 nm dan didistribusikan secara
merata dalam medium, membentuk fase homogen. Koloid dapat berada dalam
berbagai bentuk, seperti sol, gel, atau emulsi, dan menunjukkan karakteristik
seperti efek Tyndall dan gerak Brownian. Sifat-sifat koloid inilah yang
membedakannya dengan larutan dan suspensi. Contoh koloid yang umum
adalah susu, cat, dan darah.

2.2 SIFAT- SIFAT KOLOID


 EFEK TYNDALL
Tyndall pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Inggris yang bernama John
Tindall. Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel
koloid. Maksudnya adalah ketika seberkas cahaya mengenai suatu larutan,
cahaya itu diteruskan, jadi kita tidak bisa melihatnya. Hal ini disebabkan
karena larutannya homogen. Namun, ketika sinar tersebut mengenai koloid
dan suspensi, ia akan berhamburan sehingga jejaknya dapat terlihat.
Contoh efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita
membuka jendela di siang hari. Saat sinar matahari masuk ke dalam
ruangan, partikel debu yang beterbangan akan terlihat jelas. Hal ini
disebabkan karena ukuran partikel debu jauh lebih besar dibandingkan
panjang gelombang cahaya.

 GERAK BROWNIAN
Seorang ahli botani Skotlandia Robert Brown berhasil mengamati
pergerakan partikel koloid pada tahun 1827. Ia menemukan bahwa di
bawah mikroskop, partikel koloid bergerak secara acak dalam jalur zigzag

3
dalam media dispersi. gerak tersebut disebabkan oleh tabrakan atau
benturan antara partikel koloid dengan medium pendispersinya.

 ADSORPSI
Adsorpsi adalah peristiwa menempelnya partikel bermuatan (ion) pada
suatu bidang koloid. Adsorpsi berlangsung karena kemampuan partikel
koloid untuk menarik atau melekat pada partikel kecil. Kemampuan
menarik ini disebabkan karena tegangan permukaan koloid yang relatif
tinggi.
Misalnya, sol koloid besi(III) hidroksida (Fe(OH)3) akan bermuatan
positif karena menyerap ion positif. Sol ini dibuat dengan memadukan
FeCl3 ke dalam air super panas sehingga membentuk koloid berupa sol
besi (III) oksida hidrat atau Fe2O3.xH2O.
FeCl3 + xH2O → Fe2O3.xH2O
Ketika sol Fe(OH)3 terbentuk, banyak ion Fe3+ yang tertinggal dalam
larutan. Ion-ion ini kemudian diserap oleh sol Fe(OH)3 di permukaan,
meninggalkan sol Fe(OH)3 dengan muatan positif berlebih. Oleh karena
itu, sol Fe(OH)3 disebut koloid bermuatan positif. Ini berbeda dengan sol
As2S3. Jika diletakkan di dalam air, maka sol As2S3 akan bermuatan
negatif karena ion yang diadsorpsinya adalah ion yang negatif. Sol As2S3
dibuat dengan mengalirkan H2S ke dalam larutan As2S3.

 KOAGULASI
Koagulasi adalah proses rusaknya sistem koloid yang ditandai dengan
proses penggumpalan akibat terbentuknya partikel-partikel yang lebih
besar ukurannya daripada ukuran koloid (lebih besar dari 100 nm).
Koagulasi dapat dipengaruhi oleh pemanasan, pendinginan, penambahan
elektrolit, pembusukan, pencampuran koloid yang berbeda muatan, dan
elektroforesis. Contoh koagulasi koloid dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
pada penggumpalan susu yang basi dan telur yang direbus hingga
menggumpal atau mengeras bagian putih dan kuningnya.

4
 ELEKTROFORESIS
Sifat ini termasuk pergerakan partikel koloid karena pengaruh medan
listrik. Metode ini digunakan untuk proses identifikasi DNA, dan
penyaringan debu dari cerobong asap pabrik.
 KOLOID PELINDUNG
Koloid pelindung adalah koloid yang bersifat melindungi koloid lain agar
tidak terjadi koagulasi. Contoh sifat ini bisa terlihat pada sabun, detergen,
atau pembuatan es krim yang memakai gelatin.
 DIALISIS
Dialisis yaitu sifat yang dihasilkan dari proses pemurnian koloid, supaya
terbebas dari ion-ion pengganggu. Contoh sifat ini ada pada proses cuci
darah bagi penderita gagal ginjal.
 KOLOID LIOFIL DAN LIOFOB
Sifat koloid berikut dapat ditemukan pada sol. Koloid liofil yaitu jenis
koloid yang fase terdispersinya dapat menarik medium pendispersi berupa
cairan, sehingga sifatnya kental.
Sementara koloid liofob adalah partikel zat terdispersi yang tidak dapat
menarik medium, sehingga sifatnya encer.

2.3 JENIS-JENIS KOLOID


Koloid adalah campuran yang terdiri dari partikel-partikel kecil yang
terdispersi dalam medium pembawa, adapun berikut jenis jenis koloid :
1. Sol
Merupakam partikel padat terdispersi dalam medium cair
2. Gel
Merupakan cairan terdispersi dalam medium padat
3. Busa
Merupakan gas yang terdispersi medium cair atau padat
4. Emulasi
Merupakan Cairan yang terdispersi dlam cairan
5. Aaerosol
Merupakan Partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas

5
6. Asap
Merupakan partikel-partikel kecil padat atau cairan yang terdispersi
dalam gas
7. Solu
Merupakan gas yang terdispersi dalam cairan

2.4 PERBEDAAN KOLOID , LARUTAN DAN SUSPENSI BESERTA


CONTOHNYA

1. Koloid
Campuran heterogen yang terdiri dari partikel-partikel kecil yang
terdispersi dalam medium pembawa.

Contoh: Sol (cat), gel (agar-agar), emulsi (susu), aerosol (kabut), busa
(sabun).

2. Larutan
Campuran homogen di mana zat terlarut bercampur secara merata
dengan zat pelarut.

Contoh: Larutan gula dalam air, larutan garam dalam air.

3. Suspensi
Campuran heterogen yang terdiri dari partikel-partikel kasar yang
terendapkan dalam medium pembawa.

Contoh: Lumpur air (air dengan tanah terendap), jus jeruk yang belum
diaduk (partikel serat buah terendap).

 Perbedaan
Dalam koloid, partikel dapat terdispersi dengan baik karena ukurannya
yang kecil, sementara suspensi memiliki partikel yang lebih besar yang
dapat terendapkan seiring waktu. Larutan, di sisi lain, memiliki partikel
yang sangat kecil atau bahkan terlarut sepenuhnya dalam pelarutnya.

6
.

 Keadaan
 Koloid dan suspensi bersifat heterogen, sedangkan larutan bersifat
homogen.

 Kestabilan
 Koloid cenderung lebih stabil daripada suspensi.
 Larutan biasanya stabil tanpa terjadi pengendapan.

2.5 RANGKUMAN ARTIKEL TENTANG PENGGUNAAN


TEKNOLOGI KOLOID DALAM BIDANG INDUSTRI

 Penerapan Teknologi Koloid dalam Industri Makanan


 Emulsi Stabil

Penerapan teknologi koloid dalam industri makanan menghasilkan


emulasi yang stabil, memperpanjang masa simpan produk.

 Encapsulasi

Menggunakan teknologi koloid untuk mengenkapsulasi bahan bioaktif


dalam makanan, membantu menjaga kualitas dan meningkatkan daya
serap nutrisi.

 Nano Penghantaran

Koloid nano digunakan untuk mengirimkan nutrisi atau bahan bioaktif


ke dalam tubuh dengan efektif, meningkatkan manfaat kesehatan.

 Penerapan Teknologi Koloid dalam Industri Farmasi


 Nanopartikel Obat

7
Penggunaan nanopartikel dalam pembuatan obat meningkatkan
kelarutan dan penyerapan, meningkatkan efisiensi dan efek terapeutik.

 Sediaan Kontrol Pelepasan

Teknologi koloid membantu menciptakan sediaan farmasi dengan


kontrol pelepasan yang baik, memberikan dosis obat yang stabil dan
tepat.

 Pengiriman Obat yang Dioptimalkan

Teknik koloid meningkatkan efisiensi pengiriman obat ke lokasi yang


ditargetkan, mengurangi efek samping dan meningkatkan khasiat.

 Penerapan Teknologi Koloid dalam Industri Kosmetik


 Emulsi Kosmetik

Teknologi koloid digunakan untuk menciptakan emulsi kosmetik yang


stabil, memberikan kenyamanan dan manfaat yang optimal pada kulit.

 Mikrokapsul Pewarna

Koloid digunakan untuk mengenkapsulasi pewarna dalam kosmetik,


memberikan tampilan warna yang merata dan pigmen yang tahan lama.

 Nano Penghantaran

Penerapan teknologi koloid dalam kosmetik memungkinkan


penyerapan bahan aktif ke dalam lapisan kulit yang lebih dalam,
memberikan hasil yang lebih optimal.

 Sistem Pengiriman Ramah Lingkungan

Teknologi koloid dapat membantu mendapatkan produk kosmetik


dengan sistem pengiriman yang ramah lingkungan dan efisien

8
 Penerapan Teknologi Koloid dalam Industri Elektronik
 Tinta Konduktif

Tinta konduktif berbasis koloid digunakan dalam pencetakan


elektronik, memungkinkan pembuatan sirkuit yang fleksibel dan presisi
tinggi.

 Kuantum Dot

Koloid kuantum dot digunakan dalam teknologi display layar terbaik


seperti OLED, memberikan warna yang jernih dan presisi tinggi.

 Baterai Massal

Teknologi koloid digunakan dalam pengembangan baterai dengan


kapasitas tinggi, umur yang panjang, dan keamanan yang lebih baik.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
kami menyimpulkan bahwa koloid adalah bidang yang menarik dan relevan dalam
dunia kimia modern. Konsep dasar koloid, seperti dispersi partikel dan sifat-sifat
khasnya, memberikan fondasi bagi pemahaman yang lebih baik tentang perilaku
sistem koloid dalam berbagai medium penyebar. Dengan ukuran partikel yang
berada di rentang nanometer hingga mikrometer, koloid memainkan peran penting
dalam banyak industri dan aplikasi kehidupan sehari-hari.

Pentingnya pemahaman koloid terletak pada berbagai aplikasi praktisnya. Dalam


industri cat, farmasi, dan makanan, pemahaman yang baik tentang sifat-sifat
koloid dapat membantu menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik.
Selain itu, koloid juga memiliki implikasi dalam bidang lingkungan dan
nanoteknologi, di mana penelitian terus berlanjut untuk memahami dampaknya
dan menciptakan solusi inovatif.

Makalah ini telah membahas secara mendalam tentang konsep dasar koloid,
termasuk dispersi, stabilitas, dan efek Tyndall. Dengan demikian, pemahaman
yang lebih baik tentang koloid dapat membawa kemajuan dalam berbagai bidang,
meningkatkan efisiensi proses industri, dan memberikan kontribusi pada solusi
untuk tantangan-tantangan lingkungan.

Secara keseluruhan, pemahaman yang lebih mendalam tentang koloid memiliki


dampak yang signifikan pada kemajuan ilmiah dan teknologi saat ini. Dengan
terus menjelajahi dan memahami sifat-sifat unik koloid, kita dapat membuka pintu
menuju inovasi yang lebih besar, meningkatkan kualitas produk, dan menciptakan
solusi yang lebih berkelanjutan untuk masa depan.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://gamma.app/docs/Untitled-wt2jbutu11oboki

11

Anda mungkin juga menyukai