KOLOID
Adapun tujuan dari penyusunan tugas makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata Kuliah Kimia. Selain itu tugas makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang “ KOLOID”
Selaku dosen mata Kuliah Kimia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
Sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, Makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karna itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan Makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................1
1.3 TUJUAN PENULISAN............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 PENGERTIAN KOLOID..........................................................................3
2.2 SIFAT- SIFAT KOLOID..........................................................................3
2.3 JENIS-JENIS KOLOID............................................................................5
2.4 PERBEDAAN KOLOID , LARUTAN DAN SUSPENSI BESERTA
CONTOHNYA.....................................................................................................6
2.5 RANGKUMAN ARTIKEL TENTANG PENGGUNAAN TEKNOLOGI
KOLOID DALAM BIDANG INDUSTRI...........................................................7
BAB III PENUTUP..............................................................................................10
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Koloid adalah salah satu bidang yang menarik perhatian dalam dunia kimia
modern. Seiring dengan kemajuan teknologi, pemahaman kita tentang koloid
semakin mendalam dan relevan. Koloid merupakan sistem dispersi partikel-
partikel kecil dalam medium penyebar, di mana partikel-partikel tersebut memiliki
ukuran antara satu nanometer hingga beberapa mikrometer. Koloid memiliki sifat
unik yang membedakannya dari larutan dan suspensi konvensional, yang
membuatnya memiliki aplikasi luas dalam berbagai industri dan aspek kehidupan
sehari-hari.
Dalam makalah ini, kita akan mengeksplorasi konsep dasar koloid, termasuk sifat-
sifat khasnya seperti dispersi, stabilitas, dan efek Tyndall. Pemahaman yang baik
tentang koloid menjadi kunci untuk mengoptimalkan proses industri, seperti
pembuatan cat, farmasi, dan makanan. Selain itu, penelitian terbaru telah
menunjukkan bahwa koloid juga memainkan peran penting dalam bidang
lingkungan dan nanoteknologi.
1
Menjelaskan Sifat Koloid
Jenis-Jenis Koloid
Perbedaan Koloid, Larutan Dan Suspensi Beserta Contohnya
Jurnal/artikel tentang penggunaan teknologi koloid dalam bidang industri
2
BAB II
PEMBAHASAN
GERAK BROWNIAN
Seorang ahli botani Skotlandia Robert Brown berhasil mengamati
pergerakan partikel koloid pada tahun 1827. Ia menemukan bahwa di
bawah mikroskop, partikel koloid bergerak secara acak dalam jalur zigzag
3
dalam media dispersi. gerak tersebut disebabkan oleh tabrakan atau
benturan antara partikel koloid dengan medium pendispersinya.
ADSORPSI
Adsorpsi adalah peristiwa menempelnya partikel bermuatan (ion) pada
suatu bidang koloid. Adsorpsi berlangsung karena kemampuan partikel
koloid untuk menarik atau melekat pada partikel kecil. Kemampuan
menarik ini disebabkan karena tegangan permukaan koloid yang relatif
tinggi.
Misalnya, sol koloid besi(III) hidroksida (Fe(OH)3) akan bermuatan
positif karena menyerap ion positif. Sol ini dibuat dengan memadukan
FeCl3 ke dalam air super panas sehingga membentuk koloid berupa sol
besi (III) oksida hidrat atau Fe2O3.xH2O.
FeCl3 + xH2O → Fe2O3.xH2O
Ketika sol Fe(OH)3 terbentuk, banyak ion Fe3+ yang tertinggal dalam
larutan. Ion-ion ini kemudian diserap oleh sol Fe(OH)3 di permukaan,
meninggalkan sol Fe(OH)3 dengan muatan positif berlebih. Oleh karena
itu, sol Fe(OH)3 disebut koloid bermuatan positif. Ini berbeda dengan sol
As2S3. Jika diletakkan di dalam air, maka sol As2S3 akan bermuatan
negatif karena ion yang diadsorpsinya adalah ion yang negatif. Sol As2S3
dibuat dengan mengalirkan H2S ke dalam larutan As2S3.
KOAGULASI
Koagulasi adalah proses rusaknya sistem koloid yang ditandai dengan
proses penggumpalan akibat terbentuknya partikel-partikel yang lebih
besar ukurannya daripada ukuran koloid (lebih besar dari 100 nm).
Koagulasi dapat dipengaruhi oleh pemanasan, pendinginan, penambahan
elektrolit, pembusukan, pencampuran koloid yang berbeda muatan, dan
elektroforesis. Contoh koagulasi koloid dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
pada penggumpalan susu yang basi dan telur yang direbus hingga
menggumpal atau mengeras bagian putih dan kuningnya.
4
ELEKTROFORESIS
Sifat ini termasuk pergerakan partikel koloid karena pengaruh medan
listrik. Metode ini digunakan untuk proses identifikasi DNA, dan
penyaringan debu dari cerobong asap pabrik.
KOLOID PELINDUNG
Koloid pelindung adalah koloid yang bersifat melindungi koloid lain agar
tidak terjadi koagulasi. Contoh sifat ini bisa terlihat pada sabun, detergen,
atau pembuatan es krim yang memakai gelatin.
DIALISIS
Dialisis yaitu sifat yang dihasilkan dari proses pemurnian koloid, supaya
terbebas dari ion-ion pengganggu. Contoh sifat ini ada pada proses cuci
darah bagi penderita gagal ginjal.
KOLOID LIOFIL DAN LIOFOB
Sifat koloid berikut dapat ditemukan pada sol. Koloid liofil yaitu jenis
koloid yang fase terdispersinya dapat menarik medium pendispersi berupa
cairan, sehingga sifatnya kental.
Sementara koloid liofob adalah partikel zat terdispersi yang tidak dapat
menarik medium, sehingga sifatnya encer.
5
6. Asap
Merupakan partikel-partikel kecil padat atau cairan yang terdispersi
dalam gas
7. Solu
Merupakan gas yang terdispersi dalam cairan
1. Koloid
Campuran heterogen yang terdiri dari partikel-partikel kecil yang
terdispersi dalam medium pembawa.
Contoh: Sol (cat), gel (agar-agar), emulsi (susu), aerosol (kabut), busa
(sabun).
2. Larutan
Campuran homogen di mana zat terlarut bercampur secara merata
dengan zat pelarut.
3. Suspensi
Campuran heterogen yang terdiri dari partikel-partikel kasar yang
terendapkan dalam medium pembawa.
Contoh: Lumpur air (air dengan tanah terendap), jus jeruk yang belum
diaduk (partikel serat buah terendap).
Perbedaan
Dalam koloid, partikel dapat terdispersi dengan baik karena ukurannya
yang kecil, sementara suspensi memiliki partikel yang lebih besar yang
dapat terendapkan seiring waktu. Larutan, di sisi lain, memiliki partikel
yang sangat kecil atau bahkan terlarut sepenuhnya dalam pelarutnya.
6
.
Keadaan
Koloid dan suspensi bersifat heterogen, sedangkan larutan bersifat
homogen.
Kestabilan
Koloid cenderung lebih stabil daripada suspensi.
Larutan biasanya stabil tanpa terjadi pengendapan.
Encapsulasi
Nano Penghantaran
7
Penggunaan nanopartikel dalam pembuatan obat meningkatkan
kelarutan dan penyerapan, meningkatkan efisiensi dan efek terapeutik.
Mikrokapsul Pewarna
Nano Penghantaran
8
Penerapan Teknologi Koloid dalam Industri Elektronik
Tinta Konduktif
Kuantum Dot
Baterai Massal
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
kami menyimpulkan bahwa koloid adalah bidang yang menarik dan relevan dalam
dunia kimia modern. Konsep dasar koloid, seperti dispersi partikel dan sifat-sifat
khasnya, memberikan fondasi bagi pemahaman yang lebih baik tentang perilaku
sistem koloid dalam berbagai medium penyebar. Dengan ukuran partikel yang
berada di rentang nanometer hingga mikrometer, koloid memainkan peran penting
dalam banyak industri dan aplikasi kehidupan sehari-hari.
Makalah ini telah membahas secara mendalam tentang konsep dasar koloid,
termasuk dispersi, stabilitas, dan efek Tyndall. Dengan demikian, pemahaman
yang lebih baik tentang koloid dapat membawa kemajuan dalam berbagai bidang,
meningkatkan efisiensi proses industri, dan memberikan kontribusi pada solusi
untuk tantangan-tantangan lingkungan.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://gamma.app/docs/Untitled-wt2jbutu11oboki
11