MANUSIA
DOSEN PENGAMPU : Sahwan, S.Pd.,M.Pd.i
DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 10
➢ NAMA : SAHRIL SAFIKRI
NIM : 0230110077
➢ NAMA : ISHAK
NIM : 0230110083
➢ NAMA : IRFAN
NIM : 0230110104
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Agama Islam ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penyusunan tugas makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Agama Islam. Selain itu tugas makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Al-Qur’an Dan Humanisme Tentang
Hakikat Manusia bagi para pembaca dan penulis.
Selaku Dosen mata kuliah Agama Islam yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi Sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, Makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karna itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan Makalah ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Membicarakan tentang manusia adalah tentang diri kita sendiri, suatu
pembicaraan yang tidak pernah berakhir. Manusia telah mampu memahami
dirinya sendiri selama berabad-abad. Tetapi gambaran yang pasti tidak mampu
meyakinkan mereka dengan hanya bermodalkan daya nalar yang subjektif. Oleh
karena itu mereka memerlukan pengetahuan dari pihak lain yang dapat
memandang dirinya secara utuh.
Dengan karakteristik yang berbeda baik dari kajian bentuk tubuh hingga
kajian yang sangat mendalam tentang primordialnya dengan tuhan saat di alam
rahim. Oleh karena itulah makalah ini akan membahas tentang bagaimana konsep
Al-Qur’an dan humanisme tentang hakikat manusia
1
B. RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan judul makalah ini “Al-Qur’an dan Humanisme tentang
hakikat manusia” Maka masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Ayat ini menjelaskan tentang Al-Qur’an mengajarkan bahwa manusia
memiliki potensi untuk beriman kepada Allah SWT dan melakukan amal baik
selama hidupnya. Allah memberikan petunjuk mereka melalui wahyu Al-Qur’an
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, dan manusia diberi kebebasan untuk
menerima atau menolaknya.
Jadi, dalam konteks ajaran Islam, hakikat manusia adalah sebagai mahluk
ciptaan Allah yang diberi kebebasan, tanggung jawab, potensi untuk beribadah,
berbuat baik, dan mencari pemahaman tentang makna hidup. Manusia diharapkan
menjalani hidup sesuai dengan pedoman Islam dan akhirnya
mempertanggungjawabkan perbuatannya dihadpan Allah SWT kelak di akhirat
nanti.
4
Adapun humanisme dalam psikolog memberikan pandangan tentang
manusia yang sangat berbeda dari pandangan tradisional yang lebih berfokus ke
teori-teori psikoanalisis.
5
5. Pentingnya hubungan antar pribadi :
Hubungan antar pribadi yang positif memberikan dampak yang bagus bagi
kehidupan sosial seorang individu. Oleh karena itu psikologi humanisme ini
dianggap sangat penting untuk pemahaman individu.
2. Martabat manusia :
Konsep ini menkankan bahwa setiap individu memiliki martabat yang tidak
dapat diganggu gugat. Ini berarti bahwa tidak ada yang memiliki hak untuk
merendahkan atau merampas martabat seseorang. Martabat manusia
melibatkan penghargaan terhadap HAM.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konsep hakikat manusia menurut humanisme pada dasarnya memiliki
potensi-potensi yang baik, minimal lebih banyak baiknya dqaripada buruknya.
Memandang manusia yang memiliki kebebasan dalam menentukan tujuann
hidupnya. Asumsi ini menunjukkan bahwa manusia adalah mahluk yang sadar,
mandiri, dan pelaku aktif yang dapat menentukan hampir segalanya tujuan hidup
mereka dengan cara-cara yang mereka anggap tepat.
B. SARAN
Saran penulis dalam makalah yang berjudul “Al-Qur’an Dan Humanisme
Tentang Hakikat Manusia” Sebagai manusia yang memiliki potensi dan nilai,
hendaknya menjadikan diri kita sebagai manusia yang berharga bermakna dan
berkualitas agar mampu mencapai tujuan yang diingankannya dengan cara yang
tepat. Kita juga sebagai manusia wajib bersyukur kepada sang pencipta karena
telah menjadikan manusia sedemikian sempurna dan indah.