Disusun oleh :
DEPARTEMEN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
karunia, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini tepat pada waktunya. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca untuk memperdalam
ilmu agama.
Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan terhadap makalah ini. Oleh kerena
itu, penulis meminta kepada para pembaca untuk memberikan masukan bermanfaat
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini agar dapat diperbaiki
bentuk maupun isi makalah sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Simpulan .................................................................................................. 6
B. Saran ....................................................................................................... 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
terdiri atas Perubahan kualitatif akibat dari Perubahan psikis, dan Perubahan kuantitatif akibat
dari Perubahan fisik.
B. Tujuan Penulisan
1. Dapat memberikan pemahaman mengenai pengertian dan konsep Hakikat Manusia
menurut agama Islam
2. Dapat memberikan pemahaman mengenai tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah
dan khalifah di muka bumi
3. Dapat memberikan pemahaman mengenai derajat manusia sebagai makhluk Tuhan yang
paling mulia.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penulisan makalah ini mencakup aspek tentang pemahaman mengenai
pengertian Hakikat manusia menurut agama Islam, tanggung jawab manusia sebagai hamba
Allah dan khalifah di muka bumi serta melengkapi tugas Mata Kuliah Umum Pendidikan
Agama Islam.
D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisaan makalah ini adalah dengan menggunakan
metode pustaka yaiu berupa mencari dan mengumpulkan beberapa sumber dari internet
mengenai informasi hakika manusia menurut agama Islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Manusia
Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung
jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial. Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan
yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai
(tuntas) selama hidupnya. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam
usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih
baik untuk ditempati. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudannya merupakan
ketidakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah
makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat. Individu yang sangat dipengaruhi
oleh lingkungan terutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan
martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan social.
Hakikat manusia sebagai makhluk yang mulia ciptaan Allah memberikan makna bahwa
penciptaan merupakan pihak penentu dan yang diciptakan adalah pihak yang ditentukan, baik
mengenai kondisi maupun makna penciptaannya. Manusia tidak mempunya peranan apapun
dalam proses dan hasil penciptaan dirinya. Oleh karena itu ketidakmampuan manusia itu
merupakan peringatan bagi manusia. Seperti halnya manusia tidak ikut menentukan atau
memilih orang tuanya, suku atau bangsa dan lain-lain. Oleh karenanya manusia harus
menyadari atas ketentuan – ketentuan yang telah diberikan oleh Allah SWT. Sebagai
makhluk yang mulia, manusia dapat dilihat dari beberapa hal diantaranya :
1. Manusia adalah makhluk yang keberadaanya di dunia ini untuk mengadakan sesuatu, artinya
seorang manusia mempunyai tugas bekerja dalam hidupnya.
2. Manusia ada untuk berbuat yang baik dan membahagiakan manusia, artinya manusia ada untuk
mengadakan sesuatu yang benar serta bermanfaat, dari sanalah muncul segala bentuk karya
manusia meliputi kreatifitas dan dinamika di dalam kehidupanya.
3
3. Manusia adalah makhluk yang memiliki kebebasan dalam hidup, artinya kebebasan manusia
nampak melalui aneka kreasi dalam segala segi kehidupan dan melalui kebebasan itulah
muncul berbagai kegiatan.
4. Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab. Dalam diri manusia ada kesadaran untuk
mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan dalam hidupnya. Misalnya dalam salah satu
wujud kesadaran religius, bahwa manusia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya pada
ilahi.
5. Manusia adalah makhluk yang mempunyai keterbatasan, walaupun manusia adalah makhluk
mulia.
Kelima hal tersebut merupakan perincian dari kehidupan manusia dalam islam sebagai
makhluk yang istimewa.
4
Di dalam al-Qur’an dinyatakan bahwa manusia termasuk makhluk yang siap dan mampu
mengemban amanah tersebut ketika ditawari oleh Allah, sebaliknya makhluk yang lain justeru
enggan menerimanya atau tidak siap dan tidak mampu mengemban amanah tersebut,
sebagaimana firmanNya dalam Q.S. Al-Ahzab : 72, yang artinya: “Sesungguhnya Kami telah
mengemukakan amanah kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan
untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya dan dipikullah
amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dhalim dan bodoh” ().
5
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dapat diambil kesimpulan bahwa manusia adalah makhluk yang kompleks. Manusia
diciptakan di bumi oleh Sang Pencipta tidak hanya untuk menikmati isinya, tetapi
manusia dituntut untuk selalu berbuat kebaikan. Sebagai seorang manusia, kita juga harus
menjadi individu yang dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun untuk orang lain.
Manusia bukanlah makhluk yang sempurna, banyak kekurangan yang melekat di
dalam diri manusia. Salah satu contohnya adalah kurangnya pemahaman manusia tentang
agama. Oleh karena itu, sebagai makhluk sosial manusia dianjurkan untuk saling
menghormati dan mengasihi satu sama lain karena kita diciptakan tanpa adanya
perbedaan. Selain itu, sebagai seorang manusia kita harus mematuhi aturan yang ada.
B. Saran
Dari penulisan makalah ini , penulis menyarankan agar manusia segera sadar bahwa
dunia bukan tempat untuk bersenang-senang, melainkan tempat untuk mempersiapkan
diri untuk kehidupan setelah kematian. Tentu sebagai makhluk sosial manusia tidak akan
bisa hidup sendiri dan saling membutuhkan satu sama lain, maka dari itu saran lain dari
penulis yaitu pererat hubungan silaurahmi agar bisa saling membantu satu sama lain.
6
DAFTAR PUSTAKA