Disusun Oleh:
1.Raihanun (2204060058)
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalahyang berjudul “Hakikat
Manusia Menurut Islam”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Agama di Universitas Nahdlatul
Ulama.Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.Dalam penulisan makalah ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
A.Latar Belakang……………………………………………………………………….1
B.Rumusan Masalah……………………………………………………………………1
C.Tujuan…………………………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………3
B.Pengertian Manusia………………………………………………………………3
Kesimpulan………………………………………………………………...13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama islam sebagai agama yang paling baik, tidak pernah menggolongkan
manusia kedalam kelompok binatang, selama manusia itu mempergunakan akal
pikirannya. Namun, jika manusia itu tidak mempergunakan karunianya maka derajat
manusia akan turun, bahkan jauh lebih rendah dari seekor binatang.Sangat menariknya
pembahasan tentang manusia inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengulas
“Hakekat Manusia” menurut pandangan Islam.
B. Rumusan Masalah
2) Apa saja tujuan penciptaan manusia serta fungsi dan peran manusia ?
3) Bagaimana tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah SWT ?
iv
C. Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui pengertian hakikat dan manusia.
2) Untuk mengetahui tujuan penciptaan manusia serta fungsi dan peran manusia
3) Untuk mengetahui tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah
SWT
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hakikat
2) Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah
laku intelektual dan sosial.
6) Individu yang mudah terpengaruh oleh lingkungan terutama dalam bidang sosial.
B. Pengertian Manusia
vi
adalah makhluk serba dimensi. Dimensi pertama secara fisik manusia hampir
sama dengan hewan, membutuhkan makan,minum,kawin dan sebagainya. Dimensi
kedua, manusia memiliki sejumlah emosi. Dimensi ketiga manusia memiliki
perhatian terhadap keindahan.Dimensi keempat, manusia memiliki naluri untuk
menyembah kepada Tuhannya. Dimensi kelima, manusia dikaruniai akal, pikiran,
dan kehendak bebas, sehingga ia mampu menciptakan keseimbangan dalam
kehidupan. Dimensi keenam, manusia mampu mengenali dirinya, sehingga ia
menyadari siapa pencipta dirinya, bagaimana histori penciptaanya, mengapa ia
diciptakan dan untuk apa ia diciptakan.Dalam al-quran istilah manusia ditemukan 4
kosa kata yang berbeda dengan makna manusia, akan tetapi memilki substansi yang
berbeda yaitu:
1.BaniAdam
2..Basyar
3.Insan
4.An-Nas
vii
tidak biasa hidup tanpa bantuan orang lain dan atau makhluk lain.Sebenarnya manusia
itu terdiri dari 3 unsur yaitu :
2. Ruh.Terbuat dari cahaya (nur). Fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja
Oleh kerena itu penyembahan harus dilakukan secara suka rela, karena Allah
tidak membutuhkan sedikitpun pada manusia karena termasuk ritual-ritual
penyembahannya. Penyembahan yang sempurna dari seorang manusia adalah akan
menjadikan dirinya sebagai khalifah Allah di muka bumi dalam mengelolah alam
semesta. Keseimbangan pada kehidupan manusia dapat terjaga dengan hukum-hukum
kemanusiaan yang telah Allah ciptakan.
viii
D. Fungsi dan Peran Manusia
Berpedoman pada Al-Quran surah al-baqarah ayat 30-36, status dasar manusia
yang mempelopori oleh adam AS adalah sebagai khalifah. Jika khalifah diartikan
sebagai penerus ajaran Allah maka peran yang dilakukan adalah penerus pelaku ajaran
Allah dan sekaligus menjadi pelopor membudayakan ajaran Allah Swt.Peran yang
hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang ditetapkan oleh Allah di
antaranya adalah:
1. Belajar
2. Mengajarkan ilmu
3. Membudayakan ilmu
Oleh karena itu semua yang dilakukan harus untuk kebersamaan sesama
ummat manusia dan hamba Allah, serta pertanggung jawabannya pada 3 instansi yaitu
pada diri sendiri, pada masyarakat, pada Allah SWT.
Makna yang esensial dari kata abd’ (hamba) adalah ketaatan, ketundukan, dan
kepatuhan manusia hanya layak diberikan kepada Allah SWT yang dicerminkan dalam
ketaatan, kepatuhan dan ketundukan pada kebenaran dan keadilan.Oleh karena itu,
dalam al-quran dinyatakan dengan “quu anfusakun waahlikun naran” (jagalah dirimu
dan keluargamu dengan iman dari api neraka).
Pengertian agama menurut bahasa (etimologi) atau secara lughawi, menurut H.M
Syafaat, bahwa agama berarti “tidak kacau”. Kata agama itu berasal dari bahasa
Sansekerta yaitu a = tidak, gama = kacau (tidak kacau). Pengertian agama secara istilah
adalah sesuatu yang membawa peraturan yang merupakan hukum yang harus dipatuhi,
menguasai diri seseorang dan membuat ia tunduk dan patuh kepada Tuhan dengan
menjalankan ajaran itu, membawa kewajiban-kewajiban yang kalau tidak dijalankan
menjadi utang.kewajiban dan kepatuhan membawa faham pembalasan, menjalankan
mendapat baik, mengingkarinya memperoleh balasan buruk.
Pengertian Islam secara etimologi adalah sebagai berikut : Islam itu berasal dari
bahsa Arab, dari bentuk masdar (isim masdar, dalam istilah ilmu sharaf) yaitu
“penyerahan diri (menyerahkan diri)”. Sedangkan pengertian Islam secara istilah adalah
sebagai berikut : Islam adalah agama yang mengatur manusia agar menjadi selamat,
sejahtera, aman, damai, dan menyerahkan diri kepada Allah, patuh dan tunduk kepada-
Nya serta mau beribadah dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Secara kongkrit
pengertian agama Islam menurut istilah adalah sebagai berikut : Agama Islam yang
diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW yang disiarkan dengan dakwah
ke seluruh penjuru dunia, memberikan petanda bahwa Islam diperuntukkan bagi semua
manusia yang berada di muka bumi. Kesempurnaan, keuniversilan dan kecocokan
ajaran Islam dalam kehidupan manusia baik kehidupan masa lalu, masa sekarang,
maupun masa yang akan datang jelas memberikan pandangan yang luas kepada
manusia bahwa Islam mempunyai konsepsi yang matang, terarah dan sesuai dengan
perkembangan zaman yang sebagian besar ditandai dengan akselerasi peradaban,
rekayasa industri dan teknologi.aksioma yang dapat diterima bahwa Islam pada
prinsipnya adalah agama yang mengatur manusia di dunia agar memenuhi perintah
Tuhannya dan selalu mentaatinya, dan tunduk serta tawakal untuk mencapai tingkatan
takwa yang sesungguhnya.
1. Pengertian Agama Islam Secara Bahasa dan Istilah Islam
Secara bahasa pengertian islam bermakna berserah diri, tunduk, patuh dan
ta'at. Maksudnya mengenai kalimat tersebut yaitu kepatuhan dan ketundukan yang
x
ditunjukkan kepada Allah SWT. Definisi islam menurut Muhammad bin Abdul Wahab
yaitu Menyerahkan diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya tunduk kepada-Nya
dengan penuh ketaatan dan berlepas diri dari kesyirikan dan orang-orang musyrik.
Islam merupakan agama yang Allah turunkan kepada semua Rasul-Nya dari
sejak Rasul pertama hingga yang terakhir, agar ia menjadi rahmat bagi seluruh makhluk
alam ini. Islam datang dalam bentuk konsep, aturan, undang-undang, prinsip serta
ideologi yang harus diberlakukan kepada setiap manusia agar manusia meraih
kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat
Secara Istilah pengertian islam lebih luas dari apa yang didefinisikan oleh
para ulama. Yang demikian itu karena adanya hadits Rasullah SAW yang menjelaskan
makna Islam, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
A. Islam adalah engkau bersyahadat bahwasanya tiada illah melainkan Allah dan
bahwasanya Nabi Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan sholat, menunaikan
zakat, melaksanakan shaum dibulan Ramadhan dan pergi Haji ke baitullah jika mampu.
( Potongan hadits Jibril yang diriwayatkan oleh Muslim).
B.Islam itu memiliki delapan saham; Islam itu sendiri merupakan saham, shalat juga
termasuk saham, zakat adalah saham, shaum adalah saham, Haji termasuk saham, amar
ma'ruf termasuk saham, nahi munkar termasuk saham, berjihad termasuk saham, maka
celakalah orang yangn tidak memiliki saham itu. (HR. Al Bazzar
Ruang lingkup ajaran islam meliputi tiga bidang yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak
a. Aqidah
Aqidah arti bahasanya ikatan atau sangkutan. Bentuk jamaknya ialah aqa’id. Arti
aqidah menurut istilah ialah keyakinan hidup atau lebih khas lagi iman. Sesuai dengan
maknanya ini yang disebut aqidah ialah bidang keimanan dalam islam dengan meliputi
semua hal yang harus diyakini oleh seorang muslim/mukmin. Terutama sekali yang
termasuk bidang aqidah ialah rukun iman yang enam, yaitu iman kepada Allah, kepada
malaikat-malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada hari
Akhir dan kepada qada’dan qadar.
xi
b. Syari’ah
Syari’ah arti bahasanya jalan, sedang arti istilahnya ialah peraturan Allah yang
mengatur hubungan manusia dengan tiga pihak Tuhan, sesama manusia dan alam
seluruhnya, peraturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan disebut
ibadah, dan yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan alam
seluruhnya disebut Muamalah. Rukun Islam yang lima yaitu syahadat, shalat, zakat,
puasa dan haji termasuk ibadah, yaitu ibadah dalam artinya yang khusus yang materi
dan tata caranya telah ditentukan secara parmanen dan rinci dalam al-Qur’an dan
sunnah Rasululah Saw.
c Akhlak
Akhlak adalah berasal dari bahasa Arab jamat dari “khuluq” yang artinya
perangai atau tabiat. Sesuai dengan arti bahasa ini, maka akhlak adalah bagian ajaran
islam yang mengatur tingkahlaku perangai manusia. Ibnu Maskawaih mendefenisikan
akhlak dengan “keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya melakukan perbuatan-
perbuatan tanpa melalui pertimbangan fikiran”. Akhlak ini meliputi akhlak manusia
kepada tuhan, kepada nabi/rasul, kepada diri sendiri, kepada keluarga, kepada tetangga,
kepada sesama muslim, kepada non muslim.
Dalam Islam selain akhlak dikenal juga istilah etika. Etika adalah suatu ilmu
yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan
oleh manusia kepada lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di
dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus
diperbuat (Amin, 1975 : 3) Jadi, etika adalah perbuatan baik yang timbul dari orang
yang melakukannya dengan sengaja dan berdasarkan kesadarannya sendiri serta dalam
melakukan perbuatan itu dia tau bahwa itu termasuk perbuatan baik atau buruk. Etika
harus dibiasakan sejak dini, seperti anak kecil ketika makan dan minum dibiasakan
bagaimana etika makan atau etika minum, pembiasaan etika makan dan minum sejak
kecil akan berdampak setelah dewasa.
Sama halnya dengan etika berpakaian, anak perempuan dibiasakan menggunakan
berpakaian berciri khas perempuan seperti jilbab sedangkan laki-laki memakai kopya
dan sebagainya. Islam sangat memperhatikan etika berpakai sebagaimana yang
tercantum dalam surat al-Ahsab di atas.
xii
H. Pentingnya Agama Bagi Manusia
Adanya potensi fitrah beragama yang terdapat pada manusia tersebut dapat
pula dianalisis dari istilah insan yang digunakan Al-qur’an untuk menunjukkan
manusia. Musa Asy’ari menyatakan bahwa manusia (insan) adalah manusia yang
menerima pelajaran dari Tuhan tentang apa yang tidak diketahuinya.
Manusia (insan) secara kodrati sebagai ciptaan Tuhan yang sempurna bentuknya
dibandingkan dengan ciptaan Tuhan lainnya sudah dilengkapi dengan kemampuan
mengenal dan memahami kebenaran dan kebaikan yang terpancar dari ciptaan-Nya.
Lebih lanjut, pengertian manusia yang disebut insan, yang dalam al-qur’an dipakai
untuk menunjukkan lapangan kegiatan manusia yang amat luas adalah terletak pada
kemampuan menggunakan akalnya dan mewujudkan pengetahuan konseptualnya
dalam kehidupan konkret. Hal demikian berbeda dengan kata basyar yang digunakan
al-qur’an untuk menyebut manusia dalam pengertian lahiriahnya yang membutuhkan
makan, minum, pakaian, tempat tinggal, hidup dan kemudian mati.
xiii
2. Kelemahan Dan Kekurangan Manusia
xiv
yang kafir itu menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan
Allah.”
Untuk itu, upaya mengatasi dan membentengi manusia adalah dengan
mengajar mereka agar taat menjalankan agama. Godaan dan tantangan hidup
demikian itu, saat ini semakin meningkat, sehinga upaya mengagamakan masyarakat
menjadi penting.
xv
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan apa yang telah dibahas maka daat ditarik kesimpulan sebgai
berikut
1. Secara garis besar pengertian agama berarti “tidak kacau”. Kata agama itu
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu a = tidak, gama = kacau (tidak kacau) yang
membawa peraturan dan merupakan hukum yang harus dipatuhi, menguasai diri
seseorang dan membuat ia tunduk dan patuh kepada Tuhan dengan menjalankan
ajaran itu, membawa kewajiban-kewajiban yang kalau tidak dijalankan menjadi
utang.kewajiban dan kepatuhan membawa faham pembalasan, menjalankan
mendapat baik, mengingkarinya memperoleh balasan buruk. Ruang lingkup agama
secara umum memiliki tiga bidang yang harus diperhatikan yaitu aqidah, syari’ah
dan akhlak.
2. Sekurang-kurangnnya ada tiga alasan yang melatar belakangi perlunya manusia
terhadap agama yaitu :
1. Latar Belakang Fitrah Manusia
2. Kelemahan Dan Kekurangan Manusia
3. Tantangan Manusia.
Untuk itu, upaya mengatasi dan membentengi manusia adalah dengan
mengajar mereka agar taat menjalankan agama. Godaan dan tantangan hidup
demikian itu, saat ini semakin meningkat, sehinga upaya mengagamakan
masyarakat menjadi penting.
xvi
DAFTAR PUSTAKA
http://www.tugasku4u.com/2013/05/makalah-hakikat-manusia-menurut-islam.html
xvii