Dosen Pengajar :
Sakdun, S.Ag, M.Pd
Disusun Oleh :
1. Pramita Cahyani Solikah 44219010099
2. Hawa Rizki Suherman 44219010125
3. Sheila Salmaa 44219010141
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik &
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah
Pendidikan Agama Islam yang berjudul “Eksistensi Manusia Menurut Al-Qur’an” ini.
Sholawat serta Salam tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW, kepada keluarganya,
para sahabatnya dan kepada kita semua hingga akhir zaman.
Adapun makalah Pendidikan Agama Islam yang berjudul “Eksistensi Manusia
Menurut Al-Qur’an” ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan dari banyak pihak dan media, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan
makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah Pendidikan Agama Islam ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Pendidikan Agama Islam
tentang “Eksistensi Manusia Menurut Al-Qur’an” ini dapat diambil manfaatnya sehingga
dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan saran dari Anda kami
tunggu untuk perbaikan makalah ini nantinya.
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................ 15
B. Saran ....................................................................................................... 16
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, ada beberapa pokok permasalahan yang
dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa pengertian dan makna eksistensi manusia menurut Al-Qur’an?
2. Bagaimana proses terjadinya penciptaan manusia?
3. Apa tujuan manusia diciptakan?
4. Apa fungsi dan peran manusia diciptakan?
5. Apa keunggulan dan potensi manusia?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. Menjelaskan eksistensi manusia menurut Al-Qur’an.
2. Menjelaskan proses penciptaan manusia.
3. Menjelaskan tujuan manusia diciptakan.
4. Menjelaskan fungsi dan peran manusia diciptakan.
5. Menjelaskan keunggulan dan potensi manusia.
D. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode studi literature atau menggabungkan
referensi yang bersumber tidak hanya dari buku tetapi juga dari media-media lainnya
seperti perangkat media massa yang diambil dari internet.
E. Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun menjadi tigabab, yaitu
1. Bab Pendahuluan terbagi atas: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan,
metode penulisan, dan sistematika penulisan.
2. Bab Pembahasan berisi tentang perincian dari rumusan masalah.
3. Bab Penutup berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Tahapan Biologis
Tahapan biologis adalah hukum Allah SWT melalui proses biologis yang terdapat
dalam fisik atau tubuh manusia beserta segala perangkatnya. Proses biologi ini
membedakan hakikat manusia menurut Islam dengan makhluk lainnya yang tidak
memiliki ruh dan akal untuk mengambil keputusan saat dewasanya. Proses
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Nuthfah (inti sari tanah yang dijadikan air mani)
b. Rahim (tersimpan dalam tempat yang kokoh)
c. Alaqah (darah yang beku menggantung di rahim)
d. Mudgah (Segumpal daging dan dibalut dengan tulang belulang)
e. Ditiupkan ruh
Sehingga itulah proses penciptaan manusia yang telah dijelaskan dalam Al-
Qur’an dan Hadits. Kita wajib mengimani salah satu rukun iman ini, karena penjelasan
tentang kehidupan dunia ada didalamnya. Sehingga Al-Qur’an dan Hadits sebagai
pedoman kehidupan kita di dunia untuk menuju akhirat.
C. Tujuan Manusia Diciptakan
Sebelum membahas tujuan manusia diciptakan ada pertanyaan yang harus di
jawab yaitu: Untuk Apa kita ada di dunia ? Allah SWT berfirman dalam Surat Al –
Mulk ayat 1-2 yang berbunyi :
“Maha Suci Allah yang dalam genggaman tangan-Nya, (yakni kekuasaan pengelolaan-
Nya semua) kerajaan (di alam raya ini) dan (hanya) Dia (sendiri yang) Maha
kuasaatas segala sesuatu (1). Dia yang menciptakan (yakni mewujudkan atau
menetapkan adanya) kematian dan kehidupan untuk menguji kamu siapakah di
antara kamu yang terbaik amalnya (berupa kerja dan perbuatan di pentas kehidupan),
dan Dia Maha kuasa lagi maha pengampun (2).“ (QS. Al – Mulk, [67]: 1-2)
Dari Surat Al – Mulk, [67] ayat 1-2 tersebut dapat kita temukan arti bahwasanya
Allah SWT membuat sebuah perumpamaan bahwa hidup dan mati diciptakan untuk
menguji siapa yang terbaik pekerjaannya, perbuatannya dan amalannya. Jadi,
Kehidupan ini adalah kontes perbuatan antara manusia dengan Allah dan Malaikat
sebagai Jurinya. Dengan aturan (syariat) yang telah Allah berikan kepada Para Nabi dan
Para Nabi menyampaikan aturan (syariat) itu kepada umatnya termasuk kita semua.
Sehingga kita wajib mengikuti aturan yang telah diberikan Allah kepada Para Nabi.
Allah menciptakan alam semesta ini pastilah mempunyai tujuan, begitu juga
dengan manusia. Manusia diciptakan karena ada tujuannya. Allah SWT berfirman :
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka mengabdi
kepada-Ku.” (Q.S Adz-Dzariyat : 56)
Ayat di atas tersebut merupakan dalil yang berkenan tentang keberadaan manusia
di dunia. Manusia di dunia untuk mengabdi kepada Allah SWT, melaksanakan
perintah-Nya serta menjauhi larangan-nya. Sebagai bentuk mengakui keberadaan Allah
SWT adalah dengan mengikuti rukun iman dan rukun islam.
Sebagai bagian dari mengabdi kepada Allah SWT adalah menunaikan rukun
islam, yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai karcis masuk Islam,
melakukan shalat, membayar zakat, melakukan puasa, serta menunaikan ibadah haji.
Dengan demikian dapat disimpulkan keberadaan manusia diciptakan Allah SWT untuk
menjadi manusia yang Islami (Islam yang benar). Menjadi Islam yang benar adalah
dengan mengerti, memahami dan melaksanakan dalam kehidupan apa yang telah
dilarang-Nya, dengan kata lain secara konsisten melaksanakan rukun iman dan rukun
islam.
Eksistensi manusia di dunia adalah sebagai tanda kekuasaan Allah SWT terdapat
hamba-hambaNya, bahwa dialah yang menciptakan, menghidupkan, dan menjaga
kehidupan manusia. Tujuan diciptakannya dalam konteks hubungan manusia dengan
Allah SWT adalah dengan mengimani Allah SWT dan memikirkan ciptaanNya untuk
menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sedangkan dalam konteks
hubungan manusia dengan manusia serta manusia dengan alam adalah untuk berbuat
amal, yaitu perbuatan baik dan tidak melakukan kejahatan terhadap sesama manusia
serta tidak merusak alam.
Terkait dengan tujuan hidup manusia dengan manusia lain dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Tujuan Umum Adanya Manusia di Dunia
Dalam al-qur’an Q.S. Al-Anbiya ayat 107 yang artinya :
Artinya: “Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk Rahmat bagi
semesta alam”( Q.S. Al-Anbiya ayat 107)
Ayat diatas menerangkan tujuan manusia diciptakan oleh Allah SWT dan
berada di dunia ini adalah untuk menjadi rahmat bagi alam semesta. Jadi manusia
sebagai rahmat adalah manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk menebar dan
memberikan kasih sayang kepada alam semesta.
A. Kesimpulan
Berdasarkan berbagai aspek yang telah kami bahas, maka dapat kami
simpulkan bahwa :
1. Eksistensi manusia dalam perspektif Al-Qur’an adalah sesuatu yang ada yang
merupakan perpaduan antara unsur jasmani dan unsur rohani atau antara unsur
materi dan immateri, yaitu perpaduan antara badan (sebagai unsur materi), akal
dan ruh (sebagai unsur immateri). Unsur-unsur tersebut mewujud dalam diri
manusia dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan.
2. Asal usul manusia dalam dunia sains menyebutkan manusia mengalami evolusi
dari nenek moyang yang mirip kera menjadi manusia yang wujudnya seperti
sekarang ini. Tetapi pemahaman itu belum mampu mendapatkan pembuktian
yang pasti . Jika ditinjau dari sudut pandang Islam, pemahaman itu sangatlah
bertentangan dikarenakan dalam Islam menyebutkan asal manusia pada awalnya
berawal dari Nabi Adam dan Hawa yang dijelaskan dalam Al-Qur’an diciptakan
dari saripati tanah yang sekarang kita sebut Air Mani lalu mengalami proses
dalam rahim dan membentuk dalam bentuk sebaik-baiknya sehingga jadilah kita
hidup di dunia.
3. Berdasarkan Al-Qur’an, penciptaan manusia bertujuan untuk Mengabdi Kepada
Allah (Beriman), Memanfaatkan Alam Semesta (Beramal), Membentuk Sejarah
Dan Peradaban (Berilmu) baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain.
4. Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa fungsi dan peran manusia dimuka bumi
adalah sebagai Khalifah (pemimpin) baik untuk dirinya sendiri maupun untuk
orang banyak.
5. Potensi diri manusia terdiri dari potensi fisik yaitu tubuh manusia sebagai sebuah
sistem yang paling sempurna bila dibandingkan dengan makhluk Allah lainnya
seperti : binatang, jin, malaikat. Sedangkan potensi non fisik adalah hati, ruh,
indera, dan akal pikiran. Potensi apapun yang dimiliki manusia masing-masing
memiliki fungsi dan perannya, oleh karenanya harus dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya agar dapat berguna bagi diri dan lingkungannya.
B. Saran
Semoga dengan mengetahui dan memahami eksistensi manusia dalam
pandangan islam ini akan menginspirasi untuk menjadi manusia yang seutuhnya yang
diinginkan oleh Allah SWT. Sehingga hidup memiliki arah dan tujuan yang jelas,
yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak.
DAFTAR PUSTAKA