DISUSUN OLEH :
1. Ai Alifah (2214.19.0001)
2. Putri Bunga Cinta (2214.19.0012)
3. Sabila Putri (2214.19.0020)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’Ala yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga kami dapat merasakan menuntut ilmu di STAI Publisistik Thawalib Jakarta dan
kami dapat membuat makalah untuk mata kuliah Dasar – Dasar Pendidikan. Sholawat serta salam
kami ucapkan kepada baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang selalu membawa kabar
gembira untuk kita semua dan semoga kita mendapatkan syafa'atnya di hari akhir nanti. Dan kami
juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu pembuatan makalah ini khususnya Bapak
Marjuki, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Dasar – Dasar Pendidikan.
Dengan seluruh kerendahan hati kami meminta kritik dan saran yang membangun kepada
para pembaca makalah kami yang masih banyak memiliki kekurangan, semoga dengan adanya
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamin .
Cukup sekian pengantar dari kami, mohon maaf jika ada salah penulisan karena kesempurnaan hanya
milik Allah Subhanahu Wata’Ala semata.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I
A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2
BAB II
BAB III
A. Penutup................................................................................................................... 9
Daftar Pustaka
iii
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan yang kita laksanakan sekarang ini tidaklah terlepas dari usaha-usaha
para tokoh pendidikan yang dahulu telah merintisnya dengan perjuangan yang sangat berat
dan tidak mengenal lelah. Jauh sebelum kemerdekaan RI, banyak tokoh indonesia yang
memiliki pemikiran maju, khususnya dalam bidang pendidikan. Beberapa tokoh
pendidikan seperti KH Ahmad Dahlan, KH Abdul Halim, KH Hasyim Asy’ari merupakan
sejumlah tokoh pendidikan pribumi yang memberikan warna pendidikan sampai saat ini.
Tokoh-tokoh tersebut adalah insan-insan yang memperjuangkan pendidikan dan sekaligus
pejuang kemerdekaan yang berjuang melepaskan cengkeraman penjajah dari bumi
Indonesia.
Pada dasarnya cukup banyak tokoh sejarah yang sangat berjasa dalam dunia
pendidikan di Indonesia. Namun, dalam kesempatan ini hanya sebagian yang bisa
dikemukakan, dengan tidak mengurangi dan mengecilkan arti perjuangan dan jasa-jasa
tokoh lain.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia. ( Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2005), hal. 25.
2
Khozin, Menggugat Pendidikan Muhammadiyah, (Malang: UMM Press, 2005), hal. 4.
3
Ibid.
3
4
K.H. Hasyim asy’ari dilahirkan pada tanggal 14 Februari tahun 1981 M di Jombang
Jawa Timur, mula-mula ia belajar agama Islam pada ayahnya sendiri Kyai Asy’ari
Kemudian ia belajar ke pondok pesantren Purbalinggo. Kemudian pindah lagi ke Plangitan,
Semarang, Madura, dan lain-lain. Maka di bawah pimpinan KH. Ilyas dimasukkan
pengetahuan umum ke dalam Madrasah Salafiyah, yaitu:
KH. Abdul Halim lahir di Ciberelang, Majalengka pada tahun 1887 M. Dia adalah
pelopor gerakan pembaharuan di daerah Majalenga, Jawa Barat, yang kemudian
berkembnag menjadi persyerikatan Ulama, dimulai pada tahun 1911, yang kemudian
berubah menjadi Persatuan Umat Islam (PUI) pada tanggal 5 April 1952 M/9 Rajab 1371
H.
1
Suaidi Asyari, Nalar Politik NU dan Muhammadiyah, (Yogyakarta: LkiS, 2009), hal. 45.
5
Pada tanggal 16 Mei 1916 Abdul Halim mendirikan Jam’iyah I’anah al-
Muta’alimin sebagai upaya untuk terus mengembangkan bidang pendidikan. Sistem
pendidikan berkelas dengan lama belajar lima tahun2. Sekolah ini mula-mula mendapat
kritikan dari ulama setempat namun kemudian mendapat sambutan baik. Murid-murid
datang bukan hanya dari Majalengka tetapi juga dari Indramayu, Kuningan, Cirebon, dan
Tegal. Lulusannya kemudian mendirikan madrasah di tempat asalnya. Untuk menjaga
mutu pendidikan, K.H. Abdul Halim mengadakan hubungan dengan Jamiat Khair dan Al-
Irsyad di Jakarta3. Untuk ini ia menjalin hubungan dengan Jam’iyat Khair dan al-Irsyad di
Jakarta. Melihat sambutan yang cukup tinggi, yang dinilai oleh pihak kolonial dapat
merongrong pemerintahan, maka pada tahun 1917 organisasi ini pun dibubarkan. Dengan
dorongan dari sahabatnya, HOS. Tjokroaminoto (Presiden Sarekat Islam pada waktu itu),
pada tahun itu juga ia mendirikan Persyarikatan Ulama. Organisasi ini diakui oleh
2
A. Mujib, Dkk. Intelektualisme Pesantren, (Jakarta: PT. Diva Pustaka, 2004), hal. 47
3
Ibid.,
6
pemerintahan kolonial Belanda pada tanggal 21 Desember 1917. Pada tahun 1924 daerah
operasi organisasi ini sampai ke seluruh Jawa dan Madura, dan pada tahun 1937 terus
disebarkan ke seluruh Indonesia.
Inilah pucak pemikiran K.H. Abdul Halim di bidang pendidikan. Pesantren Santi
Asromo dibangun di tempat yang jauh dari keramaian Kota Majalengka. Para santri selain
diberi pelajaran agama juga diberi pelajaran umum dan dibekali pendidikan keterampilan
seperti bercocok tanam, bertukang kayu, kerajinan tangan, dan lain-lain. Siswa juga wajib
tinggal di asrama selama 5 sampai 10 tahun.4 Pendidikan yang menekankan tiga unsur yaitu
akhlak, sosial, dan ekonomi ini ternyata banyak menarik minat masyarakat. Para dermawan
pun mengalir memberi dukungan. Santri yang dihasilkan adalah santri lengkap yang
memiliki bekal agama, ilmu pengetahuan, dan keterampilan. Sebelumnya juga telah
didirikanlah Kweekschool PO untuk mencetak tenaga guru. Pada 1932, nama sekolah
diubah menjadi Madrasah Darul Ulum.
4
Ibid., hal. 50.
7
1. Imam Ghazali
Al-Ghazali pada masa kanak-kanak belajar fiqh kepada Ahmad ibn Muhammad ar-
Radzakani, kemudian beliau pergi ke Jurjan berguru kepada Imam Abu Nashr al-Ismaili.
Setelah itu ia menetap lagi di Thus untuk mengulang-ulang pelajaran yang diperolehnya
dari Jurjan.
2. Ibn Sina
Nama lengkapnya adalah Abu ‘Ali Al-Husayn Ibn Abdullah. Di barat populer
dengan sebutan Avicenna.[ Beliau lahir pada tahun 370 H / 980 M di Afshana, suatu daerah
yang terletak di dekat Bukhara, di kawasan Asia tengah. Ayahnya bernama Abdullah dari
Balkan, Suatu kota termasyhur dikalangan orang-orang Yunani. Diwafatkan di Hamdzan-
sekarang Iran, persia. Pada tahun 428 H (1037 M) alam usia yang ke 58 tahun, dia wafat
karena terserang penyakit usus besar.
Tampilnya Ibn sina selain sebagai ilmuwan yang terkenal di dukung oleh tempat
kelahirannya sebagai ib kota kebudayaan, dan orang tuanya yang dikenal sebagi pejabat
tinggi, juga karena kecerdasan yang luas biasa. Sejarah mencatat, bahwa Ibn Sina
memuylai pendidikannya pada usia lima tahun di kota kelahirannya, Bukhoro.
Pengetahuan yang pertama kali ia pelajar adalah membaca Al-qur’an. Setelah itu ia
melanjutkan dengan mempelajari ilmu-ilmu agama Islam seperti Tafsir, Fiqh, Ushuluddin
dan lain-lain. Berkat ketekunan dan kecerdasannya, ia berhasil menghafal Al-qur’an dan
menguasai berbagai cabang ilmu keislaman pada usia yang belum genap sepuluh tahun.
8
3. Ibn khaldun
Ibnu Khaldun tumbuh dan berkembang sebagai orang yang mencintai ilmu.
Pertama-tama ia menghafal Al-Qur’an lewat bimbingan ayahnya sendiri. Lalu ia
mempelajari ilmu Hadits, ilmu Fiqh, Ushul Fiqh, Bahasa, Sastra, Sejarah, selain
mempelajari Filsafat dan Ilmu Mantiq (logika).
4. Ikhwan As-Shafa
KESIMPULAN
Pendidikan adalah suatu bentuk pengaruh yang terdiri dari ragam pengaruh yang terpilih
berdasarkan tujuan yang dapat membantu anak-anak agar berkembang secara jasmani, akal dan
pikiran.dalam prosesnya ada upaya yang harus dicapai agar diperoleh hasil yang maksimal dan
sempurna, tercapai kehidupan harmoni secara personal dan sosial.segala bentuk kegiatan yang
dilakukan menjadi lebih sempurna, kokoh, dan lebih bagus bagi masyarakat.
Maka dari itu Tokoh-tokoh pendidikan seperti yang ada diatas sangatlah berpengaruh
besar demi kemajuan dunia pendidikan. Mulai dari gebrakan K. H Ahmad Dahlan dalam sistem
pendidikan hingga kemunculan Ikhwan As-ShafaIkhwan al-Shafa.
Saran
Demikianlah pokok bahasan makalah yang dapat dipaparkan ini. Besar harapan kami
makalah ini dapat manfaat untuk banyak kalangan. Karena keterbatasan penulis ini oleh karena itu
penulis memohon kritik dan saran yang membangun agar masalah ini dapat tersusun lebih baik
dimasa yang akan datang.
9
DAFTAR PUSTAKA