Anda di halaman 1dari 4

Khusnul Khotimah (20230313008)

Athiyyah Syakira (20230313017)


Rohimi Firman (20230313016)
M. Daniel (20230313007)
Hendri Saputra (20230313005)
Afriani

MEMBACA KRITIS TEKS-TEKS BIDANG KEILMUAN

Pengertian Membaca Kritis

Membaca kritis adalah tingkatan keterampilan membaca yang bertujuan memahami


makna teks secara mendalam dengan mengaplikasikan proses berpikir kritis, melibatkan
kemampuan analisis dan evaluasi untuk memahami makna secara menyeluruh, baik yang
tersurat maupun yang tersirat. Dalam membaca kritis metode yang dilakukan adalah
bagaimana pembaca mampu memahami makna yang tersurat dan tersirat yang terkandung
dalam sebuah bacaan. Terdapat lima aspek keterampilan membaca kritis yaitu
menginterpretasi, menganalisis, mengorganisasi, menilai, dan menerapkan.

Keterampilan Membaca Kritis

1. Keterampilan Menginterpretasi
keterampilan menginterpretasi adalah keterampilan yang digunakan untuk
memahami dan mengungkap makna atau arti secara luas dari berbagai situasi,
data, atau peristiwa. Keterampilan menginterpretasi terdiri atas subketerampilan
yaitu mengategorikan, menjelaskan arti, dan mengklasifikasikan makna.
2. Keterampilan Menganalisis
Keterampilan untuk mengidentifikasi dan menghubungkan pernyataan,
pertanyaan, konsep, atau deskripsi untuk mengekspresikan keyakinan, penilaian,
alasan, atau opini.
3. Keterampilan Menginferensi
Keterampilan menginferensi adalah keterampilan mengidentifikasi elemen yang
diperlukan untuk menarik kesimpulan yang masuk akal, membuat dugaan dan
hipotesis, dan mempertimbangkan informasi yang relevan.
4. Keterampilan Mengevaluasi
Keterampilan mengevaluasi untuk menilai kredibilitas pernyataan yang
didasarkan persepsi, situasi, keyakinan, atau pendapat.
5. Keterampilan Mengeksplanasi
Keterampilan mengeksplanasi adalah keterampilan untuk
menyatakan/memberikan penjelasan tentang informasi/data/ gagasan berbasis
bukti, konsep, metode, dan kriteria.
6. Keterampilan Meregulasi Diri
Keterampilan meregulasi diri adalah keterampilan untuk memantau kegiatan
kognitif melalui analisis dan evaluasi terhadap diri sendiri.

Proses Pembelajaran Membaca Kritis

Tahapan pembelajaran membaca menjadi tiga, yakni aktivitas sebelum membaca,


aktivitas saat membaca, dan aktivitas setelah membaca.
1. Sebelum Membaca
Aktivitas yang diberikan pada tahap sebelum membaca, meliputi mengemukakan
alasan untuk membaca, memperkenalkan teks, memberikan tugas, membagi teks
dalam beberapa bagian, memahami istilah baru, dan mengajukan pertanyaan.
2. Saat Membaca
Aktivitas saat membaca berkaitan dengan pengelolaan peserta didik/organisasi
kelas. Terdapat tiga model pengelolaan kelas pada aktivitas membaca, yakni
secara individual (individual mode), pendekatan berpusat pengajar (teacher
centered class), dan pengorganisasian secara berkelompok (group work).
3. Setelah Membaca
Kegiatan pascabaca merupakan kegiatan pemantapan hasil membaca untuk
memadukan informasi baru dengan pengetahuan pembaca sebelumnya. Aktivitas
utama yang dilakukan pembaca pada tahapan ini adalah mengevaluasi isi bacaan
dan memberikan respons personal. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada
tahapan ini, di antaranya menghubungkan isi bacaan dengan pengalaman
pembaca, membandingkan isi bacaan dengan bacaan lainnya, mencontohkan
aplikasi dari teori atau prinsip yang diuraikan dalam bacaan, mengevaluasi logika
dan argumentasi, dan menilai bias.
Contoh Teks Membaca Kritis

Kegiatan ekstrakulikuler di pondok pesantren


Ektrakulikuler bisa disebut dengan “ekskul” di sekolah maupun pondok pesantren
khususnya merupakan kegiatan tambahan diluar jam belajar. Yang diharapkan dengan adanya
ekskul tersebut dapat membantu membentuk karakter santri sesuai dengan minat dan bakat
masing-masing. Selain itu, ekstrakulikuler juga dapat mengurangi rasa jenuh pada diri santri
setelah kegiatan belajar mengajar yang padat.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa peserta didik yang terlibat pada kegiatan
ekstrakulikuler memperoleh nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak
mengikuti kegiatan. Ada lima hal yang menjadi poin kunci dalam penelitiannya yaitu
akademik, character building, skills, student risk, dan sosial. Kelima hal tersebut memberikan
kesimpulan yang positif terhadap kegiatan ekstrakulikuler

Pengertian ekstrakulikuler
Istilah ekstrakulikuler terdiri atas dua kata yaitu “ekstra” dan “kulikuler” yang
digabungkan menjadi satu kata “ekstrakulikuler” secara terminologi kegiatan ekstrakuikuler
adalah kegiatan yang diselenggerakan diluar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan
program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, dan dirancang secara khusus agar
sesuai dengan faktor minat dan bakat siswa.
Keberadaan ekstrakulikuler dalam sebuah pesantren modern sangat diperlukan untuk
menumbuhkan kreatifitas, kemandirian, kedisiplinan, dan kemampuan sosial lainnya.

Tujuan kegiatan ekstrakulikuler


Pengembangan pondok pesantren melalui kegiatan ekstrakulikuler merupakan upaya
untuk mempersiapkan para santri agar mengasah kemampuan para santri di bidang ekskul
tersebut. Secara sederhana pengembangan aspek-aspek tersebut bertujuan agar para santri
mampu menghadapi dan mengatasi berbagai pengembangan dan perubahan yang terjadi
dalam lingkungan pada lingkup terkecil dan terdekat, hingga lingkup terbesar.
Sebagai kegiatan tambahan dan penunjang, kegiatan ekstrakulikuler juga mencakup
pemantapan dan pembentukan kepribadian pada pengembangan minat dan bakat santri.
Dengan demikian program kegiatan ekstrakulikuler di pondok pesantren harus dirancang
sedemikian rupa untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan para santri menyalurkan
bakat dan minat para santri.
Menurut saya kegiatan ekstrakulikuler bagi para santri dapat berbentuk kegiatan
seperti seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan yang bertujuan positif untuk
kemajuan diri para santri. Jadi, kegiatan ekstrakulikuler meliputi kegiatan rutin mingguan dan
kegiatan sewaktu-waktu dalam berbagai kegiatan berupa seni bela diri, sepak bola, pramuka,
hadroh, olahraga, muhadoroh, dan lain sebagainya.
Sekolah yang memiliki fasilitas serta penunjang kegiatan ekstrakulikuler yang
memadai tentu akan semakin diminati para santri dan memotivasi mereka untuk berprestasi
melalui kegiatan ekstrakulikuler tersebut serta media untuk menyalurkan bakat dan minat
santri.

Berikut beberapa ekstrakulikuler pondok pesantren :

Anda mungkin juga menyukai