Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1.

Perkuliahan Diagnosis Kendaraan, Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

Pertemuan: 1- 5 Kelas : A
LEMBAR KERJA TUGAS I
Dikumpulkan:
Dosen: Dr. Lisyanto, M.Si. MATAKULIAH DIAGNOSIS KENDARAAN Kamis, 17 Maret 2022
Prodi Pend. Teknik Otomotif, FT, Unimed
Hari/Tgl: Kamis, 24/2/2022 Paraf Dosen:

Nama Mahasiswa: Setiawan……………………………… Nilai:


Materi : 1. Analisis kerusakan dan perbaikan Blok Silinder dan Mekanisme Engkol
2. Analisis kerusakan dan perbaikan Kepala Silinder dan Mekanisme Katup
Indikator Capaian: 1. Mampu memeriksa kerusakan blok silinder dan mekanisme engkol
2. Mampu menganalisa penyebab kerusakan blok silinder dan mekanisme engkol
3. Mampu memeriksa kerusakan kepala silinder dan mekanisme katup
4. Mampu menganalisa penyebab kerusakan kepala silinder dan mekanisme engkol.

1. Berikan contoh cara dan hasil pememeriksaan/ukuran keausan silinder dan piston mesin kendaraan ringan
serta tentukan over size berdasarkan hasil pengukuran tersebut !
2. Jelaskan penyebab kerusakan/keausan yang mungkin terjadi pada silinder dan piston !
3. Jelaskan cara memeriksa kerusakan pada kepala silinder dan mekanisme katup !
4. Jelaskan kemungkinan penyebab kerusakan pada kepala silinder dan mekanisme katup !

JAWABAN:
Boleh lebih dari 3 halaman

1. Lepaskan blok silinder


Lepaskan piston
Ukur diameter lubang silinder dengan ”dial indikator” bagian yang diukur bagian atas, tengah dan bawah
dari lubang silinder. Pengukuran dilakukan dua kali pada posisi menyilang.
Hitung besarnya keovalan dan ketirusan. Bandingkan dengan ketentuan pada buku manual servisnya. Jika
besarnya keovalan dan ketirusan melebihi batas-batas yang diijinkan lubang silinder harus diover size.
Tahapan over size adalah 0,25 mm, 0,50 mm, 0,75 mm dan 1,00 mm. Over size pertama seharusnya 0,25
mmdengan keausan di bawah 0,25 mm dan seterusnya. Jika silinder sudah tidak mungkin di over size
maka penyelesaiannya adalah dengan diganti pelapis silindernya.
Contoh hasil pengukuran:
1.Gunakan jangka sorong untuk mengukur diameter dalam pada blok silinder , misalnya diperoleh hasil
pengukuran 80,40 mm.
2. Gunakan mikrometer dan setel pada ukuran 80,40 mm.
3. Selanjutnya tentukan replacement rod dan replacement washer pada silinder bore gauge. Karena hasil
pengukuran adalah 80,40 dan angka dibelakang koma < 0,50 maka pembulatan kebawah menjadi 80 mm
, sehingga memilih replacement rod 80 mm tanpa menggunakan replacement washer.
Catatan :
Jika diperoleh ukuran missal 80,60 mm maka angka dibelakang koma > 0,50 mm sehingga pembulatan ke
atas menjadi 81 mm. sehingga memilih ukuran replacement rod 80 mm dan replacement washer 1 mm.
4. Cara memasukkan replacement rod dan replacement washer adalah pertama lepas replacement rod set
screw lalu masukkan replacement rod dan replacement washer (jika menggunakan replacement washer).
Kemudian kencangkan replacement rod set screw kembali.
5. Selanjutnya adalah mengkalibrasi Silinder Bore Gauge dengan mikrometer yang telah di stel ukuran
80,40 mm. Caranya adalah pertama kendorkan pengunci outer ring pada dial indicator , kedua masukkan
dial indicator ke dalam rahang mikrometer dengan replacement rod terlebih dahulu, ketiga stel angka nol
pada dial gauge tepat pada jarum panjang dengan memutar outer ring, keempat kunci kembali pengunci
outer ring. Silinder bore gauge siap digunakan.
6. Masukkan replacement rod pada blok silinder terlebih dahulu lalu dengan measuring point (Jangan
memasukkan measuring point terlebih dahulu karena akan meninggalkan goresan pada blok silinder).
7. Goyangkan ke kanan dan kekiri sampai tercapai angka pengukuran terbesar. Jika jarum panjang
berhenti sebelum angka nol maka hasil pengukuran ditambah dengan 0,01 * jumlah strip sebelum nol.
Misal jarum berhenti 15 strip sebelum nol maka hasil pengukuran = 80,40 + (0,01 * 15) = 80,40 + 0,15 =
80,55 mm.
Catatan ;
Jika berhenti setelah angka nol berarrti hasil pengukuran dikurangi dengan 0,01 * jumlah strip setelah nol.
Misal jarum berhenti 5 strip setelah nol maka hasil pengukuran = 80,40 – (0,01 *5) = 80,40 – 0,05 = 80,35
mm
8. Tiap blok silinder ukur pada titik X dan Y pada tiga posisi yaitu posisi atas X1 dan Y1 , posisi tengah X2
dan Y2 dan posisi bawah X3 dan Y3
9. Lalu masukkan hasil pengukuran pada table berikut :

lakukan pengolahan data


a. menentukan ketirusan lubang silinder blok
ketirusan = selisih pengukuran X1, X2 dan X3
selisih pengukuran Y1, Y2 dan Y3
b. menentukan keovalan lubang silinder blok
keovalan = selisih pengukuran X1 dengan Y1
selisih pengukuran X2 dengan Y2
selisih pengukuran X3 dengan Y3
Dari data diatas ambil keovalan paling besar dan ketirusan paling besar untuk menentukan pengerjaan
akhir (oversize)
Contoh :
Ketirusan Maksimal : 0,09 mm
Keovalan Maksimal : 0,11 mm
Keausan Maksimal : . . . . . . . . (Selisih diameter silinder STD dengan hasil pengukuran terbesar)
12. Kesimpulan
Jika pengukuran keausan maksimal < 0,25 mm maka pengerjaan lanjutan adalah oversize 0,25 mm
Jika pengukuran keausan maksimal > 0,25 mm maka pengerjaan lanjutan adalah oversize 0,50 mm
Jika pengukuran keausan maksimal > 0,50 mm maka pengerjaan lanjutan adalah oversize 0,75 mm
Jika pengukuran keausan maksimal > 0,75 mm maka pengerjaan lanjutan adalah oversize 1,00 mm

2. Penyebab terjadinya kerusakan atau keausan pada silinder piston.


Adapun yang menyebabkan keausan tersebut adalah karena gesekan, panas dan tekanan.

3. Cara memeriksa kerusakan pada kepala silinder dan mekanisme katup.

Bersihkan kerak karbon yang ada di ruang bakar dan buang


dengan sikat halus atau motor motor bor

Periksa ketirusan lubang, Perbaiki dan ganti drat yang rusak atau stnd patah

Periksa kelengkungan kop silinder dengan menempatkan baja pada permukaannya.

Ukur celah antara penggaris dan permukaan kop silinder feeler gauge, seperti pada gambar.
Kelengkungan 0,05 mm maksimum.

Bila kelengkungan melebihi spesifikasi, bubut permukaan silinder.

Pastikan pipa air tidak tersumbat.


Pemeriksaan mekanisme katup:
 Memeriksa kemiringan pegas katup
Pemeriksaan fungsi pegas katup yang pertama adalah terkait kemiringan. Tingkat kemiringan
pegas katup sangat memengaruhi kinerjanya dalam mengontrol gerak katup camshaft. Berikut
langkah-langkahnya:

1. Ambil pegas katup pada camshaft mobil Anda.


2. Letakkan pegas katup di atas permukaan yang rata dan bersih.
3. Ukur kemiringan pegas katup dengan penggaris siku.
4. Bandingkan hasil pengukuran dengan ukuran standar kemiringan pegas katup. Tiapjenis
mobil memiliki standar yang berbeda-beda.
5. Jika hasil pengukuran pegas katup pada mobil Anda melebihi ukuran kemiringan standar,
maka sebaiknya segera lakukan penggantian suku cadang.

 Memeriksa panjang pegas katup


Selain kemiringan, Anda juga perlu memeriksa panjang pegas katup secara berkala. Berikut adalah
langkah-langkahnya:
1. Siapkan pegas katup.
2. Ukur panjang pegas katup dengan jangka sorong.
3. Bandingkan hasil pengukuran dengan ukuran standar panjang pegas katup. Sama seperti
standar kemiringan, tiap jenis mobil pun memiliki standar panjang yang berbeda-beda.
4. Jika hasil pengukuran pegas katup mobil Anda melampaui atau kurang dari ukuran
panjang standar, segera lakukan penggantian suku cadang.
 Memeriksa ketegangan dan kekuatan gaya pegas.
Terakhir, Anda juga harus memeriksa ketegangan atau kekuatan gaya pegas. Katup pegas yang
gaya pegasnya terlalu kuat atau lemah tidak akan bisa bekerja dengan optimal. Simak langkah-
langkah pemeriksaannya berikut:
1. Siapkan pegas katup.
2. Ukur tegangan pegas katup dengan menggunakan alat pengukur ketegangan pegas (bisa
juga menggunakan press hidrolik).
3. Tekan pegas katup hingga mencapai ukuran 38,4 mm (sekitar 1,512 inci).
4. Bandingkan hasil pengukuran dengan ukuran standar ketegangan pegas. Perlu diingat,
masing-masing jenis mobil memiliki standar yang berbeda-beda.
5. Jika hasil pengukuran tegangan pegas katup mobil Anda tidak sesuai dengan
standar, maka sebaiknya lakukan penggantian suku cadang.

4. kemungkinan penyebab kerusakan pada kepala silinder dan mekanisme katup


 penyebab kerusakan kepala silinder adalah akibat overheat. Panas yang berlebihan membuat
materialnya memuai dan bengkok atau melenting.
 Kerusakan yang sering terjadi pada mekanisme katup antara lain: celah katup yang terlalu rapat
cara mengatasinya dengan melakukan penyetelan ulang celah katup, tegangan
pegas katup lemah cara mengatasinya dengan melakukan pergantian pegas katup

DAFTAR PUSTAKA:

1. https://automotifsmk.wordpress.com/2017/11/20/memeriksa-ukuran-keausan silinder pistonl/


2. https://www.otoflik.com/silinder bourgeuge./
3. http://otomotifdasar.blogspot.com/2012/10/penyebab-ketirusan-2.html
4. https://www.lksotomotif.com/2018/01/mekanisme-katup.htm

Medan, 16 Maret 2022

Nama: Setiawan…………………
NIM: 5192422005…………………

Anda mungkin juga menyukai