Anda di halaman 1dari 66

Cara dan prosedur Tune up sepeda motor

24 JANUARI 2015FAJARNURSAID
Cara dan prosedur Tune up sepeda motor – Hampir setiap orang
mempunyai motor saat ini, tidak seperti pada waktu – waktu dulu dimana
motor menjadi barang yang langka. Motor yang masih baru tentunya
nyaman dipakai karena semua komponennya masih normal, namun motor
yang sudah lama dipakai tentu akan berbeda rasanya ketika dikendarai.
Untuk menjaga kondisi motor yang selalu prima, maka diperlukan
servise / tune up secara berkala. Pada bagian –bagian mesi sepeda motor
seperti mesin, transmisi, rangka, dsb setelah dipakai lama akan mengalami
kelelahan dan keausan sehingga mengurangi kinerja mesin motor,
diantaranya seperti tenaga mesin menjadi menurun, akselerasi motor
lambat, bahan bakar motor jadi boros, dan kemungkinan kerusakan
berlanjut/merembet terhadap kerusakan komponen yang lainnya. Apabila
kondisi tersebut tidak ditanggulangi melalui perawatan Tune up atau
service secara berkala kendaraan, maka kondisi tersebut akan meningkat
ke arah kerusakan komponen yang bertambah parah dan membutuhkan
dana yang cukup besar untuk mengembalikan sepeda motor pada kondisi
semula.

Tune up atau service merupakan kegiatan perawatan berkala pada sepeda


motor,
dimana kegiatan tune up motor meliputi :

1. Memeriksa bagian-bagian sepeda motor untuk memastikan bagian tersebut


masih berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Membersihkan bagian yang kotor agar kotoran yang ada tidak merusak
sistem.
3. Menyetel bagian yang berubah agar sesuai dengan spesifikasinya.
4. Memperbaiki/mengganti komponen yang rusak/aus.
Diharapkan dengan dilakukannya tune up berkala dengan baik, maka akan
diperoleh :
1. Usia komponen/kendaraan lebih lama
2. Konsumsi bahan bakar lebih ekonomis
3. Tenaga mesin optimal
4. Kadar polusi/emisi gas buang kendaraan lebih rendah.
Prosedur Tune Up Sepeda Motor – Beberapa rangkaian kegiatan yang biasa
dilakukan setiap melaksanakan tune up sepeda motor adalah sebagai
berikut :
1) Bagian Mesin
 Memeriksa dan mengganti oli pelumas mesin
 Membersihkan saringan udara
 Membersihkan saringan bahan bakar
 Memeriksa dan menyetel busi
 Membersihkan karburator
 Menyetel katup
 Menyetel campuran bahan bakar/putaran mesin
 Menyetel kebebasan kopling
2) Bagian Kelistrikan

 Memeriksa dan merawat baterai


 Memeriksa fungsi kelistrikan (bel, lampu tanda belok, lampu kepala, lampu
rem, lampu indikator)
3) Bagian Chasis

  Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem


 Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas rantai roda
 Memeriksa kekocakan poros kemudi
 Memeriksa kondisi ban dan menyetel tekanan angin ban
 Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat (baut rangka, baut
pengikat mesin, tuas starter, tuas transmisi, dsb
 sumber:http://www.jatger.net/2013/01/cara-dan-prosedur-tune-up-sepeda-
motor.html
Alat Dan Langkah Langkah Tune Up Yang
Harus Anda Ketahui
by Admin | May 3, 2018 | Tips dan Informasi | 0 comments
Tune up adalah sebuah kegiatan untuk memeriksa dan merawat mesin mobil. Seseorang juga
harus memeriksa adanya perubahan kondisi mesin akibat penggunaan mobil secara terus
menerus. Tune up bisa disebut juga sebagai kegiatan untuk mengembalikan keadaan atau
kondisi mobil pada taraf kerja mesin yang optimal. Dalam melakukan tune up, seseorang perlu
mengerti alat, dan langkah langkah tune up itu sendiri.
Alat Yang Digunakan
Untuk melakukan tune up, seseorang harus menggunakan alat-alat yang mana nanti sangat
berguna untuk mengoptimalkan kinerja mobil. Alat yang harus digunakan adalah :
 Feeller Gauge atau alat pengukur celah di antara dua permukaan
 Kunci Pas Ring
 Obeng Plus ( + ) dan Obeng Minus ( – )
 Alat Pengukur Kecepatan Rotasi atau Tachometer
 Alat Menyetel Penyalaan atau Timing Light
 Tester Kompresi
 Multi Tester
 Hidrometer

Mesin mobil, sumber doc pribadi Ennergi Motorsport


Langkah-Langkah Tune Up
Setelah mengetahui alat yang tepat, kini saatnya untuk melakukan pengecekan. Berikut ini
adalah langkah langkah tune up pada kendaraan.
1. Periksa Baterai atau Aki
Langkah langkah tune up yang pertama adalah Anda harus memeriksa baterai dari
kemungkinan rusaknya penyangga baterai yang berkarat. Cek juga baterai dari kemungkinan
hubungan terminal longgar, terminal berkarat, ataupun terminal yang rusak. Selain itu, Anda
harus memeriksa batas air aki. Air aki yang normal yaitu harus ada di antara batas atas dan
batas bawah.
2. Periksa Saringan Udara
Cara untuk memeriksa saringan udara adalah buka kemudian bersihkan elemen saringan udara.
Untuk membersihkannya bisa dengan cara menghembuskan udara bertekanan dari arah
sebelah dalam. Apabila elemen saringan udara ini rusak atau terlalu kotor, bisa diganti dengan
elemen yang baru.
3. Periksa Tali Kipas
Tali kipas sebaiknya harus diperiksa dari adanya kehausan, retak, maupun ketegangan. Jika
perlu, maka tali kipas harus diperiksa. Untuk memeriksa kelenturan tali kipas, maka beri tekanan
sebesar 10 kilogram atau 98 Newton di tengah-tengah poli pompa air dan altenator. Cek juga
pada tali kipas sudah terpasang dengan benar.
4. Periksa Busi
Untuk memeriksa busi adalah dengan cara membuka busi dari tempatnya. Kemudian periksa
elektroda tengah di setiap busi. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengikisan, pecah, atau
perselin pada busi rusak. Jika busi sudah dalam keadaan tidak baik, maka harus diganti.
Bersihkan juga busi dengan sikat kawat yang halus jika busi ingin di pakai kembali. Untuk
menyetel celah elektroda busi, sebaiknya menggunakan SST atau Special Service Tool.
5. Periksa Kabel Tegangan Tinggi
Langkah langkah tune up yang terakhir adalah memeriksa kabel tegangan tinggi. Cara
memeriksa kabel tegangan tinggi ini adalah dengan cara melepas kabel tegangan tinggi dari
tutup distributor. Saat melepas kabel busi, Tarik dengan cara memegang bagian ujung atau
pembungkus kabel. Disarankan untuk tidak memegang pada bagian tengah kabel. Kemudian
periksa tahanan kabel dengan menggunakan Multi tester. Tahan kabel setidaknya harus kurang
dari 25 kilogram pada setiap kabelnya.
Jika ingin lebih aman dan mudah melakukan tune up. Anda bisa mengunjungi outlet kami. Kami
merupakan bengkel mobil Jogja yang memiliki layanan tune up dan perbaikan mobil lainnya.
Banyak klien yang sudah kami tangai hingga sekarang ini. Terimakasih, sampai jumpa dalam
artikel selanjutnya.
Alat dan Bahan Pengujian 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 110 cc Dalam penelitian
ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4- langkah 110 cc, dengan merk
Suzuki Smash. Adapun spesifikasi mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut.
Merk dan tipe : Suzuki Smash Tipe mesin : 4 langkah, SOHC Sistem pendingin : Pendingin
udara Jumlah silinder : 1 (satu) Diameter silinder : 53,5 mm Langkah piston : 48,8 mm
Kapasitas silinder : 110 cc Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 Daya maksimum : 8,3 ps /
8000 rpm Torsi maksimum : 0,84 Kg-m / 8000 rpm Gigi transmisi : 4 percepatan, manual
Aki : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004 2. Alat
yang digunakan Berikut adalah alat-alat yang digunakan selama penelitian beserta
keterangannya: a. Stopwatch Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu pada saat
pengujian. 25 b. Fuel Gas Analizer Fuel gas analizer digunakan untu 26 Gambar 8.
Perangkat analog e. Kemasan zeolit Zeolit dikemas dengan menggunakan bahan kawat
yang besarnya disesuaikan dengan ruangan pada saluran gas buang. Gambar 9. Kemasan
zeolit f. Gelas ukur 500 ml Gelas ukur 500 ml digunakan untuk mengukur volume bahan
bakar. Gambar 10. Gelas ukur 500 ml Speedometer Odometer 27 g. Tangki bahan bakar
buatan 200 ml Digunakan sebagai wadah bahan bakar ketika proses pengambilan data.
Sehingga tidak menggunakan tangki bahan bakar motor agar lebih mudah dalam proses
pengukuran konsumsi bahan bakar. Gambar 11. Tangki bahan bakar buatan 200 ml h.
Kunci ring 8 Digunakan untuk membongkar pasang silencer knalpot. Gambar 12. Kunci
ring 8 3. Bahan utama Zeolit alami Zeolit alami yang digunakan untuk pengujian dalam
penelitian ini adalah jenis klinoptilolit, dengan komposisi kimia 64,37 % SiO2, 28 10,93
% Al2O3, 1,29 % Fe2O3, 0,16 % TiO2, 18,61 % L.O.I, 1,31 % CaO, 0,68 % MgO, 1,54 %
K2O, 0,75 % Na2O. Knalpot racing model silencer besar merk DEVIL. B. Persiapan Alat
dan Bahan Pertama, volume ruang sisa yang terdapat pada silencer diukur terlebih
dahulu. Setelah didapatkan volumenya, maka dapatlah ditentukan volume ruang yang
dipakai. Volume yang dipakai yaitu 240 ml dari volume ruang sisa pada silencer sebesar
300 ml. Pada penelitian ini diambil 3 variasi volume yang digunakan yaitu mulai dari 80,
160 dan 240 ml. Kemudian langkah awal untuk mempersiapkannya adalah dengan
mengambil bahan zeolit kemudian diayak terlebih dahulu untuk mendapatkan ukuran
2,36 mm dan 4,75 mm. setelah itu dibungkus dalam bungkusan zeolit yang sudah
disiapkan. Bungkusan zeolit tersebut kemudian diletakkan pada ruang sisa yang
terdapat pada silencer dan direkatkan dengan trap frame berikut diikat oleh kawat.
Selanjutnya, sepeda motor yang digunakan pada pengujian di servis rutin/tune up
terlebih dahulu sebelumnya agar mempunyai kondisi yang prima. Sebelum dilakukan
pengujian berikut pengambilan data, kemudian mesin dipanaskan beberapa menit lalu
pengujian dilakukan. Selama dilakukannya proses pengujian, sepeda motor diservis
rutin dalam rentang waktu tertentu untuk menjaga kondisinya agar selalu prima pada
setiap pengujian. C. Prosedur Pengujian Data yang diambil dalam pengujian ini adalah: 1.
Pengujian emisi dengan kondisi knalpot tanpa zeolit. 29 2. Pengujian emisi dengan
kondisi knalpot menggunakan zeolit alami dengan 2 ukuran diameter ( 2,36 dan 4,75
mm) dan 3 jumlah volume ( 80, 160 dan 240 ml). 3. Pengujian konsumsi bahan bakar
(road test) dengan kondisi knalpot tanpa menggunakan zeolit. 4. Pengujian konsumsi
bahan bakar (road test) dengan kondisi knalpot menggunakan zeolit alami dengan 2
ukuran diameter ( 2,36 dan 4,75 mm) dan 3 jumlah volume (80, 160, dan 400 ml). 5.
Pengujian akselerasi dengan kondisi knalpot tanpa zeolit. 6. Pengujian akselerasi dengan
kondisi knalpot menggunakan zeolit alami dengan 2 ukuran diameter (2,36 dan 4,75
mm) dan 3 jumlah volume ( 80, 240, dan 240 ml). Pengujian pada penelitian ini
dikelompokkan menjadi dua yaitu pengujian emisi dan pengujian berjalan. Adapun
prosedur pengujiannya sebagai berikut. 1. Pengujian Emisi Pengujian emisi dilakukan
untuk mengetahui pengaruh penggunaan zeolit terhadap emisi gas buang. Pengujian
emisi dilakukan pada kondisi stasioner dengan mengikuti prosedur sebagai berikut: 1.
Pemanasan Mesin Tujuan dilakukannya pemanasan mesin adalah untuk mempersiapkan
mesin pada kondisi kerja. 2. Kalibrasi Gas Analizer 30 Setelah mesin berada pada kondisi
kerja kemudian dilakukan kalibrasi gas analizer. Kalibrasi ini dilakukan secara otomatis.
3. Pengujian tanpa menggunakan zeolit. Data yang didapatkan dari hasil pengukuran ini
digunakan sebagai pembanding dengan data pada pengukuran menggunakan zeolit.
Langkahlangkah pengukuran sebagai berikut: Mesin dalam keadaan menyala dalam
kondisi idle dan probe sensor telah dimasukkan dalam knalpot. Nilai pada fuel gas
analizer dicatat. Kemudian dengan langkah yang sama pula, pengukuran dilakukan
kembali untuk putaran mesin yang berbeda yaitu 1000,1500, 2500,3000 dan 3500 rpm.
4. Pengujian menggunakan zeolit Setelah pengukuran pertama selesai maka pengukuran
kedua dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Setelah mesin dimatikan
kemudian zeolit dipasang pada silencer knalpot dengan melepas sambungan pipa
knalpot. Kencangkan baut dan pastikan pada kondisi rapat dan tidak ada kebocoran.
Setelah zeolit terpasang, mesin dihidupkan kembali lalu pengukuran diulang kembali
sesuai urutan pengukuran pertama. Pengukuran dilakukan dengan pergantian variasi
ukuran zeolit 2,36 dan 4,75 mm sedangkan untuk volume zeolit yaitu: 80, 160 dan 240
ml. Pengukuran pertama dan kedua dilakukan 3 x percobaan untuk tiap variasi putaran
mesin. 31 Fuel Gas Analizer Knalpot Engine Gambar 13. Skema peralatan Untuk tabel
pengambilan data emisi diperlihatkan pada Tabel 1 dan 2. Tabel 1. Format data emisi
tanpa zeolit Putaran mesin, rpm Kadar CO, % Kadar HC, ppm Kadar NOx, % Idle 1000
1500 2500 3000 3500 9cm 3,5 cm 9,5cm 9 cm Glasswoll 32 Tabel 2. Format data emisi
terhadap variasi ukuran zeolit Putaran mesin, rpm Volume zeolit Kadar CO, % Kadar HC,
ppm Kadar NOx, % 80 Idle 160 240 80 1000 160 240 80 1500 160 240 80 2500 160 240
80 3000 160 240 80 3500 160 240 2. Pengujian berjalan Pengujian prestasi mesin pada
pengujian berjalan ini untuk melihat perbandingan karakteristik kondisi knalpot tanpa
zeolit dan menggunakan zeolit. Data yang diambil tiap pengujiannya melalui road test
pada cuaca dan lokasi pengujian yang sama (permukaan kering) dengan beban
kendaraan dan cara berkendara yang juga sama. Data – data yang ditampilkan pada
pengujian road test adalah data konsumsi bahan bakar (liter) pada kecepatan konstan
(40 dan 60 km/jam) untuk jarak 3 km dengan bukaan gas yang sama dan data akselerasi
dari keadaan diam (detik). a. Konsumsi bahan bakar pada kecepatan konstan (40 dan 60
km/jam) Persiapan yang perlu dilakukan adalah botol berkapasitas 200 ml. Kemudian
botol tampung disambungkan dengan rapat bersama selang 33 bensin dan diikat ke sisi
samping sepeda motor, setelah itu botol tersebut diisi dengan bensin yang sudah
disiapkan. Kemudian dilakukan pengujian dengan kondisi motor dengan knalpot tanpa
zeolit. Jarak tempuh dapat diukur pada odometer, sedangkan waktu tempuh diukur
dengan stopwatch. Kemudian waktu tempuh pada stopwatch dicatat, dimana hal ini
dilakukan agar dapat ditentukan kecepatan rata – rata selama perjalanan. Bensin yang
tersisa diukur dengan gelas ukur, kemudian jumlah bensin awal dikurangkan dengan
jumlah bensin yang tersisa, maka didapatkan jumlah bensin yang terpakai pada kondisi
normal. Selanjutnya pengujian dengan kondisi motor dengan knalpot menggunakan
zeolit. Format pencatatan data mengenai konsumsi bahan bakar dapat dilihat di tabel 3.
Tabel 3. Format data variasi volume zeolit terhadap konsumsi bahan bakar No. Volume
zeolit Pengujian keKonsumsi bahan bakar (ml) 1 1. Tanpa zeolit 2 3 1 2. 80 ml 2 3 1 3.
160 ml 2 3 1 4. 240 ml 2 3 b. Akselerasi dari keadaan diam 0 – 80 km/jam (detik)
Pengujian akselerasi menggunakan kondisi filter tanpa zeolit dan menggunakan zeolit
alami. Setelah semua persiapan dilakukan, mobil yang telah dinyalakan harus dalam
keadaan berhenti (0 km/jam). Ketika gas mulai ditekan, stopwatch mulai diaktifkan.
Setelah sampai pada kecepatan yang 34 diinginkan (80 km/jam), stopwatch dinon-
aktifkan kemudian dicatat waktu tempuhnya. Untuk mencapai kecepatan yang
diinginkan (80 km/jm), pengendara melakukan perpindahan gigi yang teratur dan
sesuai setiap pengujian. Tabel 4 menampilkan format data akselerasi pada pengujian.
Tabel 4. Format data akselerasi 0 – 80 km/jam Pengujian ke Variasi volume zeolit 0 ml
80 ml 160 ml 240 ml Waktu (detik) 1 2 3 c. Akselerasi dari keadaan berjalan 40 – 80
km/jam (detik) Parameter zeolit yang digunakan dan langkah-langkahnya sama seperti
pada pengambilan data akselerasi dari keadaan diam, hanya saja stopwatch mulai
diaktifkan ketika kecepatan awal yaitu 40 km/jam hingga kecepatan akhir yang
diinginkan (80 km/jam) melakukan perpindahan perseneling dari gigi 2 sampai gigi 4.
Pada Tabel 5 ditampilkan salah satu jenis pengujian data akselerasi. Tabel ini
menampilkan data akselerasi pengujian kecepatan 40 hingga 80 km/jam. Tabel 5.
Format data akselerasi 40 – 80 km/jam Pengujian ke Variasi volume zeolit 0 ml 80 ml
160 ml 240 ml Waktu (detik) 1 2 3 35 3. Pengujian umur pakai zeolit Pengujian umur
pakai zeolit dilakukan untuk mengetahui nilai jenuh zeolit. Pengujian umur pakai zeolit
dilakukan dengan cara touring dalam kota dengan menempuh jarak (15 km, 30 km dan
60 km) dengan variasi volume (80 ml, 160 ml dan 240 ml), setelah pengujian diatas
selesai kemudian dilakukan pengujian emisi untuk mengetahui nilai jenuh dari zeolit.
Prosedur pengujian emisi untuk umur pakai sama seperti dengan pengujian emisi. Table
6. Format data umur pakai zeolit. Jarak, km Volume Zeolit, ml Pengulangan keKadar CO,
% Kadar CO2, % Kadar HC, ppm 1 0 2 3 Rata-rata 1 80 2 3 Rata-rata 0 1 160 2 3 Rata-rata
1 240 2 3 Rata-rata D. Lokasi Pengujian Adapun lokasi pengujian emisi di lakukan di
AUTO2000 Rajabasa Bandar Lampung, sedangkan pengujian Langkah-langkah
Tne Up pada Mesin Convensional & VVT-I
TUNE UP MOBIL BENSIN KONVENSIONAL 

Perubahan–perubahan ini meskipun lambat tetap berlangsung pada bagian-bagian tertentu. Oleh
sebab itu, mesin perlu pemeriksaan, pembersihan, penyetelan atau penggantian, agar kemampuan
mesin tetap berada pada kondisi baik atau optimal.  Dengan melakukan pemeriksaan, berarti
membatasi menurunnya kemampuan dan mencegah terjadinya kerusakan yang lebih berat pada
mesin. 
Sebelum kita melakukan pekerjaan tune up pada kendaraan, maka kita harus mempersiapkan dulu
beberapa hal : 
1.       Persiapan perlengkapan keselamatan kerja (fender, grill, steering, floor cover dan lain-lain) 
2.       Persiapan untuk bekerja diantaranya tool set,  tacho meter, dwell tester, multitester dan lain-
lain 
3.       Perlengkapan lain yang menunjang pekerjaan 

PROSEDUR MELAKUKAN ENGINE TUNE – UP


       Pekerjaan yang dilakukan pada saat mesin masih dingin 
1.Pemeriksaan minyak pelumas mesin 
2.Pemeriksaan sistem pendingin mesin 
3.Pemeriksaan tali kipas 
4.Pemeriksaan saringan bensin 
5.Pemeriksaan saringan udara 
6.Pemeriksaan baterai 
7.Sistem pengapian 
       Pekerjaan yang dilakukan pada saat mesin bisa hidup/mesin hidup 
1. Pemeriksaan Dwell Angle
2. Pemeriksaan/penyetelan putaran idle
3. Pemeriksaan saat Pengapian
       Pekerjaan yang dilakukan pada saat mesin telah panas (temperatur kerja)
1. Pemeriksaan Celah Katup 
2. Pemeriksaan kerja Karburator 
3. Pemeriksaan/penyetelan putaran idle
4. Pemeriksaan Kompresi 
5. Tes Jalan 

1.       Pemeriksaan Baterai (ACCU)


Pekerjaan yang dilakukan pada Baterai diantaranya yaitu: Memeriksa tegangan baterai, Memeriksa
jumlah elektrolit baterai, Memeriksa kondisi terminal baterai, Memeriksa berat jenis elektrolit baterai,
Memeriksa kondisi kotak baterai
2.       Pemeriksaan system pelumas mesin
Ada 2 (dua) garis besar pekerjaan yang dilakukan pada pemeriksaan system pelumas mesin, yaitu:
pemeriksaan volume/jumlah minya pelumas dan pemeriksaan kualitas minyak pelumas
3.       Pemeriksaan system pendingin
Ada beberapa pekerjaan yang dilakukan pada pemeriksaan system pendingin, yaitu:
•    Memeriksa jumlah dan kualitas air pendingin
•    Memeriksa kebocoran system pendingin
•    Memeriksa tutup radiator (katup tekan dan katup vakum)
•    Memeriksa sambungan/klem apakah ada yang kendor atau rusak
•    Memeriksa kondisi tali kipas
•    Memeriksa teganan tali kipas
•    Memeriksa sirkulasi air pendingin
4.      Pemeriksaan saringan bensin dan udara
Pemeriksaan ini untuk mengetahui kondisi dari saringan yang dipakai apakah masih baik-baik saja
atau malah sudah rusak

5.       Sistem Pengapian

Ada banyak pekerjaan yang dilakukan pada system pengapian, yaitu:


1.    Busi : Memeriksa/Menyetel Celah busi, Memeriksa kondisi busi
2.    Kabel busi : Memeriksa tahanan kabel busi
3.    Distributor : Memeriksa tutup distributor, Memeriksa rotor, Memeriksa/Menyetel Celah Platina,
Memeriksa/menyetel sudut dwell, Memeriksa kerja dari governor advancer, Memeriksa kerja dari
vacuum advancer dan Oktan selector
4.    Ignition Coil : Memeriksa tahanan kumparan primer dan kumparan sekunder ignition coil

6.       Memeriksa/menyetel putaran idle mesin


7.       Memeriksa/menyetel saat pengapian
Tune Up Gasoline Engine

Engine adalah salah satu bagian penting dari kendaraan, yang di dalamnya terdiri dari komponen-
komponen yang kompleks dan saling terhubung. Sehingga engine memerlukan perawatan yang rutin
agar kerja komponen dalam engine dapat bekerja dengan baik. Kendaraan yang dioperasikan dalam
jangka waktu tertentu akan mengalami perubahan pada komponen fungsional termasuk perubahan
kualitas pelumas. Sehingga membutuhkan pemeliharaan untuk mengembalikan kondisi kerja engine
atau yang disebut dengan Tune Up.

Pemakaian kendaraan dalam jangka waktu tertentu, menyebabkan komponen kendaraan yang
bergerak yang mempunyai clearance akan selalu mengalami perubahan, sehingga akan mengurangi
kelancaran siklus kerja engine. Akibatnya tenaga kurang, suara komponen engine yang bergerak
menjadi berisik, dalam jangka waktu yang panjang akan mengakibatkan kerusakan pada beberapa
komponen engine dikarenakan ada perubahan setting komponen. Engine merupakan sistem yang
terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan. Sehingga permasalahan gangguan
kendaraan jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan kerusakan yang
sifatnya kompleks. Tanpa perawatan dan pengawasan yang rutin pada kendaraan berdampak
perbaikan yang kompleks juga. Tidak menuntut kemungkinan membutuhkan beaya yang cukup
banyak dan masa pakai kendaraan yang pendek.

Setiap pabrikan kendaraan bermotor biasanya sudah menentukan perawatan rutin atau berkala untuk
engine. Tune-up yang dimaksud adalah servis berkala sesuai rekomendasi produsen. Sebagai contoh
mulai dari perawatan berkala untuk 1000 km sampai 120.000 km. Akan tetapi perawatan tersebut
hanya untuk kendaraan yang tergolong baru. Dan akan berbeda jika perawatan untuk kendaraan
yang tergolong lama.

Sesuai dengan perkembangan teknologi yang terjadi, dilihat dari sistem kerjanya terdapat dua jenis
tipe gasoline engine (mesin bensin), yaitu engine konvensional dan engine EFI (Electronic Fuel
Injecton). Kedua jenis engine tersebut mempunyai sistem kerja yang berbeda, sehingga
membutuhkan perlakuan yang berbeda dalam proses pemeliharaan. Berikut akan dipaparkan
perbedaan pemeliharaan pada kedua jenis engine tersebut.

Tune Up Engine Konvensional

Pada umumnya pekerjaan tune-up adalah proses teratur pemeriksaan, diagnosis, pengujian, dan
penyesuaian yang diperlukan secara berkala untuk menjaga performa mesin  atau mengembalikan
mesin untuk efisiensi operasi standar. Salah satu pekerjaan tune up adalah untuk engine
konvensional. Jenis engine ini merupakan sistem kerja komponen-komponen masih menggunakan
proses manual/analog/mekanik belum menggunakan kontrol pengendali elektronik. Sistem pada
engine konvensional, sistem kerjanya relatif sederhana dibandingkan dengan engine EFI. Pekerjaan
Tune Up untuk jenis engine konvensional meliputi beberapa hal sebagai berikut: pemeriksaan dwell
angle, timming ignition, penyetelan putaran idle, celah katup, celah platina, filter udara, filter bahan
bakar, busi dan kabel busi, pelumas/oli, air pendingin, air dan tegangan accu/baterai, kemudian
dilanjutkan dengan finally check. Jika dalam pengecekan ditemukan kondisi abnormal dapat
dilakukan pengecekan lebih lanjut.

 Tune Up Engine EFI (Electronic Fuel Injection)

Engine EFI (Electronic Fuel Injection) merupakan jenis engine yang sudah dilengkapi dengan sistem
kontrol elektronik, sehingga membutuhkan pemeliharaan khusus dengan menggunakan alat yang
disebut engine scanner. Engine scanner merupakan alat bantu untuk memeriksa/memonitor secara
simultan proses kerja dari sensor,ECU dan actuator. Berikut ini akan dipaparkan pekerjaan yang
dilakukan untuk Tune Up Engine EFI (Electronic Fuel Injection): Scanning systems (read and erase
error code, actuation test, reset adaptation, adjusting co, recording data stream, graphic dat),
pemeriksaan Filter Udara, pemeriksaan busi (spark plug), pemeriksaan kuantitas dan kualitas
pelumas, pemeriksaan saringan bahan bakar, pemeriksaan kuantitas air pendingin, pemeriksaan
accu/baterai, test drive.
Mesin VVT-i
Langsung ke: navigasi, cari
Mesin berteknologi VVT-i yang sekarang melanda mobil-mobil di Indonesia, diklaim produsen mesin
semakin efisien dan bertenaga, ramah lingkungan serta hemat bahan bakar.
VVT-i atau Variable Valve Timing-intelligent (sering disalahartikan dengan injection) bisa
diterjemahkan dalam kalimat awam pengaturan pintar waktu buka tutup valve yang variatif.
Konsep teknologi
Tinjauan dasar VVT-i adalah mengoptimalkan torsi mesin pada setiap kecepatan dan kondisi
pengemudian yang menghasilkan konsumsi BBM yang efisien dan tingkat emisi bahan bakar yang
sangat rendah.
Itulah sebabnya kendaraan bermesin teknologi VVT-i sanggup menghasilkan tenaga yang besar
sekalipun kapasitas cc slinder mesin kecil. Sebagai contoh Toyota Vios dengan mesin 1.497 cc
menghasilkan 109 dk dengan Torsi 142 Nm sehingga dibandingkan mesin konvensional yang
menghasilkan tenaga 75 % nya.
Mekanisme
Cara kerjanya cukup sederhana. Untuk menghitung waktu buka tutup katup (valve timing) yang
optimal, ECU (Electronic Control Unit) menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume udara masuk,
posisi throttle (akselerator) dan temperatur air. Agar target valve timing selalu tercapai, sensor posisi
chamshaft atau crankshaft memberikan sinyal sebagai respon koreksi.
Mudahnya sistem VVT-i akan terus mengoreksi valve timing atau jalur keluar masuk bahan bakar dan
udara. Disesuaikan dengan pijakan pedal gas dan beban yang ditanggung demi menghasilkan torsi
optimal di setiap putaran dan menghemat konsumsi BBM.
Pemeliharaan
Adopsi teknologi VVT-i ke mesin mobil juga memberikan kelebihan minimnya biaya pemeliharaan
yang harus ditanggung. Sebab tune-up seperti setel klep dan lain sebagainya tidak diperlukan lagi.
Namun demikian, sebaiknya tetap lakukan service berkala, hindari sembarangan bengkel, dan
gunakan oli mesin dengan grade yang dibutuhkan sesuai dengan manual yang dikeluarkan pihak
pabrikan mobil. Memilih sembarang bengkel untuk mobil ini menjadi pantangan, pasalnya mesin ini
memerlukan komputer diagnosa khusus yang hanya tersedia dibengkel resminya. Suatu hal yang
masih sulit untuk dilakukan pemilik mobil mayoritas di Indonesia yang umumnya mengutamakan
mobil yang serbaguna, handal, terjangkau dan tidak sulit perawatan dan bengkel saat darurat.
VVT-I Atau VTEC, Apa Untungnya? 
KapanLagi.com - Sekarang ini, di Indonesia mobil–mobil baru banyak menggunakan mesin dengan
sistem penggerak katup, VVT-I, VTEC, valvetronik atau vanos. Toyota umumnya menamai mesinya
VVT-I. Sedangkan Honda menamainya VTEC. 

VVT-i
Sistim VVT-i (Variable Valve Timing - Intelligent) merupakan serangkaian peranti untuk mengontrol
penggerak camshaft. Maksudnya adalah menyesuaikan waktu bukaan katup dengan kondisi mesin.
Sehingga bisa didapat torsi optimal di setiap tingkat kecepatan. Sekaligus menghemat bahan bakar
dan mengurangi emisi gas buang.
Pada mesin Toyota, sistim ini diaplikasikan pada katup masuk. Waktu bukaan camshaft bisa
bervariasi pada rentang 60 derajat. Misalnya, pada saat start, kondisi mesin dingin dan mesin
stasioner tanpa beban, timing dimundurkan 30 derajat. 
Cara ini bakal menghilangkan overlap. Yaitu peristiwa membukanya katup masuk dan buang secara
bersamaan di akhir langkah pembuangan karena katup masuk baru akan membuka beberapa saat
setelah katup buang menutup penuh. Logikanya, pada kondisi ini mesin tak perlu bekerja ekstra.
Dengan tertutupnya katup buang, tak ada bahan bakar yang terbuang saat terisap ke ruang bakar.
Konsumsi BBM jadi hemat dan mesin lebih ramah lingkungan.Sedangkan saat ada beban, timing
akan maju 30 derajat . Derajat overlapping akan meningkat. Tujuannya untuk membantu mendorong
gas buang plus memanaskan campuran bahan bakar dan udara yang masuk. Selain itu, waktu
kompresi juga bertambah karena katup masuk juga menutup lebih cepat. Efeknya, efisiensi
volumetrik jadi lebih baik.
Untuk mewujudkannya, ada VVT-i controller pada timing gear di intake camshaft. Alat ini terdiri atas
housing (rumah), kemudian di dalamnya ada ruangan oli untuk menggerakkan vane (baling-baling).
Baling-baling itu terhubung dengan camshaft. Di dalamnya terdapat dua jalur oli menuju masing-
masing ruang oli di dalam rumah VVT-i controller. Dari jalur oli yang berbeda inilah, vane akan
mengatur waktu bukaan katup. 
Posisi advance timing maju didapat dengan mengisi oli ke ruang belakang masing-masing bilah vane.
Sehingga vane akan bergerak maju dan posisi timing pun ikut maju 30 derajat. Tekanan olinya sendiri
disediakan oleh camshaft timing Oli Control Valve yang diatur oleh ECU mesin. 
Kebalikannya, untuk kondisi retard (mundur), ruang di depan vane akan terisi dan posisi timing
mundur. Sedangkan kalau dibutuhkan pada kondisi standar, ada pin yang akan mengunci posisi vane
tetap ada di tengah.
Sebenarnya masih ada sistem yang lebih canggih, namanya VVTL-i (Variable Valve Timing Lift-
Intelligent). Selain memainkan waktu bukaan katup, tingginya pun ikut dibedakan.
VTEC
Teknologi canggih Variable Valve Timing and Lift Electronic Controlled (VTEC) hasil inovasi Honda ini
menampilkan mekanisme berbeda. Perbedaan utamanya adalah pada pergerakan katup masuknya.
Pada mesin 16 valve, terdapat masing-masing dua katup masuk dan buang di tiap silinder.
VTEC diaplikasikan hanya pada katup masuk. Pada katup inilah pengontrolan efisiensi mesin lebih
berpengaruh. Asumsinya, proses pembuangan tak memerlukan pembukaan katup variabel sebab
semakin lancar gas buang, kerja mesin akan semakin enteng.
Pada mesin VTEC, kedua katup masuk tak selalu bergerak bareng. Misalnya, di putaran rendah
hanya ada satu klep yang membuka. Bukaannya pun relatif kecil karena karakter camshaft yang
menonjok katup ini cocok buat putaran rendah. Kondisi ini dinilai pas untuk mesin. Karena pada
putaran rendah tak perlu suplai udara banyak. Selain itu, bisa terjadi turbulensi udara untuk
membantu mencampur bahan bakar. Mesin jadi irit, efisien, juga ramah lingkungan.
Seiring naiknya putaran mesin, kebutuhan suplai udara juga meningkat. Langsung dijawab dengan
katup kedua. Bukaannya lebih besar karena nok chamshaft punya karakter derajat lebih tinggi.
Asyiknya, katup pertama tadi ikut membuka lebih lebar. Hal ini disebabkan ada pin yang
menghubungkan rocker arm dan mendorong pin. Otomatis pin tadi akan mengunci kedua rocker arm.
Karena rocker arm kedua digerakkan oleh nok camshaft yang berdurasi lebih tinggi, gerakan katup
pertama jadi mengikuti.
Selain VTEC ada juga i-VTEC (intelligent VTEC) yang juga dilengkapi mekanisme memajukan dan
memundurkan pengapian. Tentu hasilnya lebih maksimal untuk meningkatkan efisiensi mesin.
(forumotomotif/rsd) 
Tentang Mesin Electronic Fuel Injection
Seperti diketahui, beberapa produsen kendaraan di Indonesia telah lama mengaplikasikan Mesin EFI
(Electronic Fuel Injection) pada produknya, termasuk merek Astra Group. Namun kita yang masih
awam barangkali hanya sedikit tahu tentang apa itu EFI, apa kelebihannya. Mesin EFI adalah mesin
yang dilengkapi piranti EFI atau Elecronic Fuel Injection, menggantikan sistem karburator
Pada karburator, bensin dari tangki disalurkan ke ruang pelampung dalam karburator melalui pompa
bensin (mekanis/elektrik) dan saringan bensin. Selanjutnya bensin masuk ke mesin melalui lubang jet
dalam ruang venturi (ruang untuk menambah kecepatan aliran udara masuk ke mesin). Sehingga
jumlah bensin yang masuk tergantung pada kecepatan aliran udara yang masuk dan besar lubang jet
Pada EFI, bensin diinjeksikan ke dalam mesin menggunakan injektor dengan waktu penginjeksian
(injection duration and frequency) yang dikontrol secara elektronik. Injeksi bensin disesuaikan dengan
jumlah udara yang masuk, sehingga campuran ideal antara bensin dan udara akan terpenuhi sesuai
dengan kondisi beban dan putaran mesin. Generasi terbaru EFI dikenal dangan sebutan Engine
Management System (EMS), yang mengontrol sistem bahan bakar sekaligus juga mengatur sistem
pengapian (duration, timing, and frequency of ignition).
Tujuan pengaplikasian sistem EFI adalah meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar (fuel
efficiency), kinerja mesin lebih maksimal (optimal engine performance), pengendalian/pengoperasian
mesin lebih mudah (easy handling), memperpanjang umur/lifetime dan daya tahan mesin (durability),
serta emisi gas buang lebih rendah (low emissions). 
Lantas bagaimana prinsip kerja sistem EFI? Jumlah aliran/massa udara yang masuk ke dalam
silinder melalui intake manifold diukur oleh sensor aliran udara (air flow sensor), kemudian
informasikan ke ECU (Electronic Control Unit). Selanjutnya ECU menentukan jumlah bahan bakar
yang harus masuk ke dalam silinder mesin. Idealnya untuk setiap 14,7 gram udara masuk
diinjeksikan 1 gram bensin dan disesuaikan dengan kondisi panas mesin dan udara sekitar serta
beban kendaraan. Bensin dengan tekanan tertentu (2-4 kali tekanan dalam sistem karburator) telah
dibangun oleh pompa bensin elektrik dalam sistem dan siap diinjeksikan melalui injektor elektronik. 
ECU akan mengatur lama pembukaan injektor, sehingga bensin yang masuk ke dalam pipa saluran
masuk (intake manifold) melalui injektor telah terukur jumlahnya. Bensin dan udara akan bercampur
di dalam intake manifold dan masuk ke dalam silinder pada saat langkah pemasukan. Campuran
ideal siap dibakar. 
Kemudian, mengapa campuran bensin dan udara harus dikendalikan? Kalau tidak dikendalikan, akan
menimbulkan kerugian. Jika perbandingan udara dan bahan bakar tidak ideal (tidak dikendalikan)
menjadikan bensin boros pada campuran yang terlalu banyak bensin. Selain itu, pembakaran tidak
sempurna, akibatnya emisi gas buang berlebihan dan tenaga tidak optimal karena energi kinetis yang
dihasilkan pun tidak maksimal. Kerusakan mesin pada jangka pendek maupun jangka panjang lebih
cepat terjadi. Kemudian, beban kerja mesin dan kondisi lingkungan (suhu dan tekanan) yang variatif
akan memerlukan pengaturan relatif kompleks. Sistem EFI lebih mampu mengatasi kondisi variatif ini
secara optimal dibandingkan sistem karburator.

A. konsumsi bahan bakar dilakukan di Jl. Teuku Umar. 36 E. Diagram Alir Penelitian
Untuk diagram alir pada penelitian ini ditunjukkan oleh Gambar 6 sebagai berikut.
Gambar 14. Diagram alir prosedur pengujian

Cara Melakukan Tune Up Dasar bagi Mobil


Anda
 
Anda tidak harus menjadi mekanik atau atau ahli kendaraan untuk melakukan pearawatan dasar pada mobil
Anda. Anda bisa menghemat uang dengan mempelajari beberapa cara yang mudah ini untuk menjaga mobil
Anda selalu ada pada kondisi yang baik sepanjang tahun. Tidak ada lagi panggilan darurat kepada mekanik
pada akhir minggu. Tidak ada lagi layanan AAA di pinggir jalan. Lakukan pemeriksaan rutin dan tune up mobil
Anda, maka mobil Anda akan aman, sehat dan selalu siap. Lihat langkah 1 di bawah ini.
Bagian 1 dari 3: Melakukan Pemeriksaan Dasar
1.

Periksa oli dan tambahkan jika perlu. Salah satu cara termudah yang Anda bisa lakukan untuk
memperpanjang usia mobil Anda tanpa membayar tune up yang mahal adalah dengan memeriksa
ketinggian oli mesin Anda dan tambahkan jika kurang. Hanye perlu beberapa menit untuk memeriksa
ketinggian oli, dan dipstick pada mesin Anda akan memudahkan Anda melakukan pemeriksaan ini, bahkan
juga bagi pemula.

o Cari tutup pada mesin Anda, biasanya berlabel "Oil" dan cari dipstick yang biasanya ada di
dekat blok mesin. Lakukan ini saat mesin dingin, atau lakukan di pagi hari, untuk mendapatkan
pengukuran yang akurat. Angkat dipstick dan bersihkan dengan kain lap atau tissue.
o Periksa lapnya. Apakah olinya sangat hitam? Apakah Anda melihat adanya sedimen, atau oli
yang mengandung endapan? Jika iya, mungkin Anda perlu mengganti oli. Masukkan kembali dipstick
dan angkat kembali untuk memeriksa ketinggian olinya. Garis pada dipsitk akan menunjukkan
ketinggian oli yang ada di dalam mesin. [1]
o Jika permukaan oli rendah, buka tutup oli dan tambahkan sedikit oli mesin yang cocok untuk
mesin Anda. Tanyakan ke toko sparepart jika Anda tidak yakin oli apa yang harus Anda pakai. Gunakan
corong agar tidak tumpah, dan periksa kembali setelah Anda menambahkannya.
2.
Periksa ban. Tidak ada yang lebih buruk dari ban kempes pada saat yang salah, seperti saat Anda hampir
terlambat untuk ke kantor, di hari hujan. Tidak, terima kasih. Periksa roda dan rotasikan secara berkala
untuk menghindari hal ini. Periksa tekanan ban, dan periksa kembang dari roda, ganti bila perlu.[2]

o Anda bisa menggunakan alat ukur tekanan ban pada pom bensin, atau Anda bisa membelinya
dengan beberapa dolar di toko sparepart dan simpan dalam laci mobil, untuk pemeriksaan teratur. Lihat
pada dinding ban Anda untuk tekanan yang benar, dan jangan memompa lebih dari itu. Menjaga
tekanan ban Anda normal akan meningkatkan penghematan bbm dan pengendaraan yang aman.
3.

Periksa cairan lain. Cari tabung cairan penyemprot kaca, oli transmisi, oli rem, dan juga tabung anti beku,
pastikan semua penuh dan bersih, tambahkan jika perlu. Ini tidak perlu Anda lakukan tiap minggu, tapi
lakukan tiap beberapa lama agar mobil Anda selalu dalam kondisi yang baik.

o Dipstik Oli transmisi merupakan dipstick lain yang ada pada mobil matic, selain dipstik oli
mesin. Angkat, lap bersih baca ketinggiannya. Harusnya berwarna merah bening. Anda hanya
melakukan penggantian oli transmisi tiap 100.000 mil.
o Oli rem terletak pada tabung plastik putih pada ruang mesin, berlabel "brake fluid." Ini tidak
seharusnya berkurang, kecuali ada kebocoran, artinya Anda harus segera melakukan perbaikan, atau
periksa sendiri.
o Air radiator atau pendingin perlu diperiksa saat mobil dingin. Saat mesin panas, meskipun
sedikit, air radiator akan menyemprot dari tutupnya, jika Anda membukanya. Berhati-hatilah. Jika Anda
mencium bau aneh dari kisi-kisi AC, mungkin air radiator bocor menyebabkan glikol menetes pada
mesin dan terbakar. Jika air kurang, mungkin ini penyebabnya.
o Oli Power steering dan air wiper keduanya terletak pada ruang mesin dalam tabung plastik.
Oli power steering biasanya memiliki penanda ketinggian oli untuk mesin dingin dan panas. Jadi periksa
batas yang benar, tambahkan jika perlu. Air wiper tidak terlalu penting bagi usia mobil, tapi bisa
memperpanjang usia wiper Anda dengan memastikan isinya penuh.
4.
Periksa aki. Periksa aki dari korosi dan tanda-tanda kerusakan lainnya. Terminal aki bisa diselubungi cairan
dari aki, yang menyebabkan timbulnya endapan yang bisa mengganggu saat ada ingin menstarter mesin.
Jika Anda merasa starter mobil Anda tidak selancar biasanya, periksa terminal itu.

o Bersihkan bila perlu dengan baking soda dan sikat gigi bekas. Anda jua bisa menggunakan
sedikit soda pop pada bagian yang korosi dan kemudian bersihkan. Kendurkan baut dan bila perlu
bersihkan dari segala kotoran.
5.

Periksa rem. Secara rutin, saat jalanan sepi, coba pompa rem Anda dengan keras dalam kecepatan
rendah, untuk merasakan reaksinya. Apakah mereka langsung berreaksi? Apakah ABS bekerja? Apakah
Anda merasakan gesekan, bunyi mencicit, atau rasa tidak seimbang dari rem? Tiap gejala bisa menjadi
tanda kerusakan kanvas rem, yang merupakan isyarat bahwa Anda harus melakukan tune up segera.
6.

Periksa lampu. Ide yang baik jika Anda secara rutin memeriksa semua lampu untuk memastikan semuanya
bekerja dengan baik, dan tidak ada yang putus. Minta asisten untuk menyalakan lampu sen dan menginjak
rem saat parkir, untuk memeriksa lampu-lampu itu.

o Untuk memeriksa terangnya lampu, Anda bisa memarkirkan mobil Anda mengarah ke tembok,
dan nyalakan lampu depan. Mungkin setelan lampu berubah dan perlu disetel kembali untuk
memastikan arah lampu yang benar untuk memberikan penerangan yang baik saat berkendara malam
hari.
Bagian 2 dari 3: Melakukan tune up rutin
1.

Ganti oli tiap 3.000 mil. Untuk menjaga performa mesin Anda tetap optimal, Anda harus membuang oli
seluruhnya dan menggantinya dengan oli baru yang tepat. Anda mungkin juga harus mengganti filter oli,
yang biasanya harus diganti setiap 15.000 mil. Saat Anda mengganti oli, adalah saat yang tepat untuk
mengganti filter oli, yang akan memperpanjang usia mobil Anda.

o Mengganti oli adalah proyek yang cukup pelik. Meskipun tidak ada yang susah dalam
melakukannya, Anda perlu tempat dan alat yang cukup (anda perlu oli baru, baki penampung oli bekas,
jackstand, atau jembatan tinggi). Cukup murah sebenarnya bagi Anda untuk membawa mobil Anda ke
bengkel untuk mengganti oli, khususnya jika Anda tidak memiliki tempat yang cukup.
2.

Rotasikan ban Anda dan ganti jika perlu. Untuk menyeimbangkan keausan roda dan mendapatkan umur
lebih panjang, sangat baik untuk merotasi roda mobil Anda dengan pola silang. Tergantung jenis kembang
ban Anda. Anda mungkin tidak bis menukar roda ke sisi yang berbeda, namun bisa menukar dari depan ke
belakang pada sisi yang sama. Anda akan memerlukan beberapa jackstand jika Anda ingin melakukannya
sendiri. Atau Anda bisa membawanya ke bengkel untuk melakukan rotasi dengan cepat dan murah. [3]
3.

Ganti wiper jika perlu. Jika Anda menjumpai bahwa karet wiper sudah retak, kendor atau pembersihan
yang tidak sempurna saat digunakan, ganti karet wiper dengan yang baru. Di toko sparepart, Anda bisa
menemukan wiper yang cocok untuk mobil Anda, cari ukurang yang sama, atau bawa wiper lama sebagai
contoh.
4.

Ganti filter udara. Filter udara biasanya ada di bagian atas mesin, di bawah penutup yang besar, bisa
terbuat dari logam atau plastik. Membuka dan memberisihkan filter udara akan memperpanjang usia mobil
Anda.
5.

Periksa dan ganti belt jika perlu. Kadang disebut "serpentine belt," , tali panjang yang mengular di antara
alternator, pompa power steering dan komponen mesin lain. Ketepatan pemasangan belt akan berbeda
beda, tergantung mesin Anda. Tapi jika Anda mendengar suara mencicit pada saat Anda menstarter mobil,
periksa belt dari kerusakan dan ganti jika perlu. Belt hanya berharga beberapa dolar, dan diagram
pemasangan biasanya terdapat pada ruang mesin.
6.

Ganti busi. Busi juga harus diperiksa dan diganti jika perlu. Busi sangat penting dalam pembakaran bbm,
jadi sangat penting untuk memastikan busi dalam kondisi baik. Kerusakan busi menyuebabkan mesin
pincang dan mogok, jadi Anda harus selalu memastikan busi dalam kondisi baik.

Iklan
Bagian 3 dari 3: Memperpanjang Usia Mobil
1.

Kurangi pemakaian. Sederhana, lebih sering Anda melakukan start, akan makin berat bagi mobil. Jika
Anda ingin memperpanjang usia mobil, gunakan hanya pada saat benar-benar perlu, dan hindari start dan
stop terlalu sering.

o Hindari perjalanan pendek, gabungkan dengan perjalanan panjang. Jika Anda ingin ke toko
pagi harinya, dan Anda ingin memberli dofgood dan ke supermarket sore harinya, gabungkan
perjalanan itu agar efektif.
o Jika Anda tidak akan mengemudi untuk periode waktu lama, kandangkan mobil Anda di tempat
aman, dan bepergianlah dengan cara lain.
2.

Akselerasi perlahan. Memberikan beban pada transmisi dengan mengebut dari posisi berhenti akan
merusakkan mesin Anda di jangka panjang. Perlahan saja. Bahkan jika Anda sedang terburu-buru, tetap
pelajadi cara berakselerasi yang lembut. Tingkatkan kecepatan perlahan-lahan. Bahka jika Anda
mengendarai mobil matic, anggap saja Anda sendang akan mengganti gigi dengan santai.
3.

Perlakukan rem dengan lembut. Mobil manual bisa melakukan perlambatan dengan mengganti gigi ke gigi
rendah, dan pengemudi mobil matic harus lebih hati-hati untuk menghentikan mobil secara mendadak pada
saat terakhir. Langsung mengerem setelah menambah kecepatan akan membuat rem Anda cepat aus,
apapun jenis mobil Anda.

o Jangan menambah kecepatan di lampu merah. Lepaskan kaki dari gas dan bersiaplah untuk
berhenti.
4.

Ganti gigi dengan lembut pada mobil manual. Mengganti kopling adalah salah satu pekerjaan yang
paling sulit dan mahal. Penggantian gigi dengan kasar, akan menyebabkan gigi saling beradu, atau RPM
yang terlalu tinggi juga dapat membebani trnasmisi, yang akan mahal untuk diperbaiki. Ganti gigi dengan
lembut, khususnya di gigi rendah.
5.

Gunakan bbm terbaik untuk mobil Anda. Gunakan bbm dengan oktan yang sesuai spesifikasi, biasanya
tertulis pada tutup tangki bensin. Hindari mengisi bensin pada pom bensin yang baru diisi oleh truk tangki.
Karena endapan tanah atau air bisa tercampur dan terhisap ke dalam tangki mobil Anda. Ini bisa
menyumbat filter bensin Anda. Jika tidak ada pom bensin lain, tunggu 15-20 menit kemudian baru Anda
mengisi bensin.
6.

Segera perbaiki begitu masalah timbul. Saat masalah timbul, saat ini segera lakukan tune up.
Mengendarai mobil dengan belt alternator yang mencicit selama berminggu-minggu buruk akibatnya bagi
mobil Anda dan juga ketenangan tetanggan Anda.

Iklan

 
 

Tips
 Pastikan setelan katup selalu tepat. Katup pada mesin mobil harus disetel secara teratur, kecuali katup
tipe hidrolik. Coba untuk mengganti gasket pada tutup katup jika Anda melihat kebocoran oli.
 Ganti kondensor dan platina. Pada mobil lama, platina dan kondensor harus diganti tiap 6 bulan.
Namun jika Anda menggantinya, periksa kembali waktu pengapiannya.
 

Peringatan
 Lebih baik membayar dan membawa mobil ke bengkel, untuk mendapatkan diagnosis masalah yang
Anda timbulkan sendiri. Selalu periksa buku manual mobil sebelum Anda mencoba melakukan tune up
sendiri.
 

Sumber
 
1. ↑ http://lifehacker.com/the-preventative-maintenance-you-need-to-do-on-your-car-1394196018
2. ↑ http://www.progressive.com/vehicle-resources/car-maintenance/
3. ↑ http://www.carbibles.com/maintenancetips.html
LAPORAN PRAKTEK TUNE UP KIJANG 5K

NO. DOK
SMK NEGERI 2 PATI 27 Oktober
TANGGAL
2014

LAPORAN PRAKTEK REVISI


TUNE UP
HALAMAN
KIJANG 5K

1500 cc

TEKNIK OTOMOTIF

OTO.KR…Engine Tune Up Konvensional…                  Mapel : Motor


Otomotif

A.    Tujuan

    Setelah melakukan ujian praktek Tune-Up kijang 5k, siswa dapat:

  Mengetahui cara Tune-Up

  Mengetahui bagin-bagian mana yang perlu disetel atau dicekpada saat mesin dingin.

  Mengetahui bagian bagian mana yang perlu disetel /dicek pada saat mesin hidup.

  Mengetahui bagian bagian mana yang perlu disetel atau dicek pada saat mesin setelah mesin panas
B.     Alat dan Bahan

Alat :

-Fender cover                                      -Kompresi tester

-Drive cover                                        -Hydrometer

-Sit cover                                             -Belt tension gauge

-Flour caver                                         -radiator tester

-Timing light                                       -Kunci ring lengkap

-Radiator cap tester                             -Kunci pas 1 set

-Spring scale                                        -Kunci momen

-Tune-up tester                                    -Filler gauge

-Multi tester                                        -Obeng – dan +

C.    Langkah Kerja

         Persiapkan peralatan dan bahan sesuai dengan keperluan

         Membuka kap mobil

         Pasang fender cover, drive cover, sit cover dan fleur cover

         Lakukan  Tune-Up

         Tempatkan kembali peralatan dan bahan pada tempat yang disediakan

         Lakukan Kebersihan peralatan dan tempat kerja

D.    Keselamatan kerja

         Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya

         Hati-hati terhadap komponen yang mudah rusak

         Jaga selalu kebersihan peralatan dan tempat kerja

E.     LANGKAH KERJA

         PELUMASAN
•         Tarik batang pengukur, lap ujungnya, dan kembali masukkan.

•         Tarik kembali dan periksa volume oli (diantara Full dan Low)

Hasil :  oli masih dalam batas normal


Keterangan : Tidak usahmelakukan pengisian ulang

         Serta kualitas oli dengan melihat warna dan kepekatan oli.

Lihat perubahan warna pada oli mesin

 Kualitas oli (warna oli)

  Putih
: bercampur air
Hitam : sudah tidak layak pakai
Kaya minyak goreng : baik

Hasil : warnal oli hitam


Keterangan : oli harus di ganti

         PENDINGINAN

•         Periksa kualitas dan kapasitas air pendingin

Hasil :Kualitas jelek kapasitas   sesuai/cukup

Keterangan : Air pendingin harus di ganti

•         Periksa volume tangki cadangan

Hasil : Kapasitas sudah full/cukup sesuai STD

Keterngan : Tidak perlu melakukan pengisian

•         Tes kebocoran sistem pendingin (menggunakan radiator tester beri tekanan sampai

1,2 Kg/Cm2)

a.       periksa slang radiator


b.      periksa klem
c.       periksa kebocoran sirip-sirip

d.      periksa kran penguras

Hasil : Tidak ada kebocoran

Keterangan : Kondisi semua komponen masih layak pakai

•         Pemeriksaan tutup radiator (menggunakan radiator cup tester beri tekanan 0,6 – 1,2 Kg/Cm 2)

Hasil : Tutup radiator bocor

Keterangan : Harus di ganti

•            Periksa tali kipas : secara visual periksa dari kemungkinan retak/aus

Hasil : Kondisi tali kipas retak dan aus


Keterangan : Tali kipas harus di ganti

         BATERAI

1. Lepas pole baterai (terminal (-) terlebih dahulu.

2. Angkat baterai (posisikan tangan dibawah kotak baterai)

3. Periksa kotak, dari kemungkinan retak, menggelembung.


Hasil : Kotak baterai baik 
Keterangan : Tidak menggelembung.

4. Periksa volume elektrolit

Hasil : Sebagian Kurang


Keterangan ; Harus di tambahi

6. Periksa berat jenis elektrolit, dengan menggunakan hidrometer (kondisi baik bila pada skala diantara 1,25 - 1,27)
        Hydrometer

Digunakan untuk mengukur kedalam cairan elektrolit yang terdapat didalam baterai, alat ini juga
dilengkapi dengan ukuran yang sudah ditentukan SI agar kita dalam mengidentifikasi baterai mudah
Hasil :
            no 1 = 1,12
            no 2 = 1,12
            no 3 = 1,10
            no 4 = 1,10
            no 5 = 1,10
            no 6 = 1,10
Keteranagan ;  Sebagian harus di tambah karena belum sampai batas maksimum

      Mengukur tegangan baterai dengan avo meter

        Avo Meter

Digunakan untuk mengukur arus listrik yang terdapat dalam baterai apakah masih ada arus atau
sudah tidak ada arus listriknya

Untuk mengukur baterai pada posisi avo meter pada volt DC

Hasi : arus batrai 12 volt


Keterangan : Masih bisa di pakai...

8. Periksa kondisi dari pole/terminal


Hasil : Pole kotor dan lecet-lecet
Keterangan : Harus di bersihkan

        SARINGAN BAHAN BAKAR

1. lepas filter bahan bakar


2. Perhatikan saluran masuk dan buangnya
3. Semprotkan udara bertekanan rendah
4. Urutan penyemprotan : saluran buang - saluran masuk, saluran masuk - saluran buang, saluran buang -
saluran masuk.
5. Tiup ( dengan mulut ) dari saluran masuk dan buangnya. Apabila ringan : berarti bersih, apabila berat harus
diganti.

Hasil : Filter bahan bakar dalam kondisi jelek


Keterangan : Harus di ganti

        SARINGAN UDARA(Air filter)

1. Lepas klip
2. Periksa secara visual elemen saringan udara
3. Semprot elemen saringan udara dengan urutan : dari dalam - keluar, dari luar - ke dalam, dari dalam -
keluar.
4. Lap rumah saringan udara.

5. Pasang, perhatikan tanda panah yang ada pada tutup rumah saringan
Hasil :saringan udara kurang baik
Keterangan : Harus di ganti karena elemen  sudah hitam dan tidak bisa di bersihkan
         BUSI

Memeriksa kualitas busi


        Warna busi Abu-Abu muda : dalam keadaan baik
Putih : tingkat panas terlalu rendah (over heating)
Hitam basah : minyak pelumas masuk keruang bakar
Hitam kering : pembakaran tidak sempurna
Hasil : Warana busi Hitam basah

        Standar celah busi : 0,70-0,80 mm

Hasil ; No.1   0,70  mm            Kondisi

           No.2  0,70     mm           Kondisi

           No.3   0.80    mm           Kondisi

                 No.4   0,80   mm           Kondisi
Keterangan : Celah busi masih dalam kondisi baik

        Standar tahanan kabel busi : < 25 KΩ

Hasil ; 
Busi     No.1      (<     25   KΩ) 1 KΩ

           No.2     (<     25   KΩ) 1 KΩ

           No.3     (<     25   KΩ)1 KΩ

           No.4     (<     25   KΩ) 1 KΩ

 Kabel Coil                  (<     25   KΩ)2 KΩ

Keterangan: tahanan kabel busi dalam kondisi bagus

    
                    COIL
             Memeriksa primary coil

Standar tahanan primary coil : 1,3 – 1,6 Ω . Mengukur tahanan primary coil pada posisi avometer
pada 1x ohm. Kabel merah diarahkan ke negative coil
Hasil : Tahanan primer Coil                 (    1,5       Ω)
Keterangan : Tahanan primer Coil masih baik 

    

             Memeriksa secondary coil

Standar tahanan secondary coil : 10,7-14,5 ohm. Mengukur tahanan secondary coil pada posisi avo
meter pada 1x ohm. Kabel merah diarahkan keterminal positif coil dan kabel hitam di arahkan ke
terminal tegangan tinggi coil.

Hasil : Tahanan Scunder Coil                (   12,3    KΩ)


Keterangan : Tahanan Scunder Coil masih baik

         DISTRIBUTOR

             Pemeriksaan body distributor

         Governor advancer yaitu untuk memajukan saat pengapian pada saat putaran mesin tinggi. Cara
memeriksanya yaitu dengan memutar rotor searah jarum jam dan kemudian dilepas rotor akan
kembali. 

Hasil : Governor advancer  baik

         Vacum advancer yaitu untuk memajukan saat pengapian berdasarkan kevakuman intake manifold.
Cara memeriksanya yaitu isaplah selang yang ke vakum advancer dan perhatikan dudukan platina
maka kelihatan ada gerakan. Apabila tidak berarti ada kebocoran atau terjadi kemagnetan padaplat
rumah platina.

                  Hasil : Vacum advancer baik

         Oktan selector yaitu untuk memajukan pengapian berdasarkan nilai oktan bahan bakar. Cara
memeriksanya yaitu putarlah oktan selekto r pada posisi standar 5 0 ( garis tebal berada segaris
dengan rumah).
            Standar
celah platina : 0,45 mm
Hasil : celah platina harus di setel

         PEMERIKSAAN DWELL ANGLE


Yaitu suatu sudut antara platina mulai menutup dan sampai membuka. Untuk mesin 4 silinder CDA
520 ± 60 . pada saat melakukan tune-up periksalah CDAnya karena apabila CDA terlalu besar coil akan
panas  dn kalau  terlalu kecil kemagnean primer coil akan kecil dan induksi sekunder juga kecil.
Arahkan selector ke warna orange arah 4, kabel merah diarahkan keterminal negative coil, dan kabel
hitam diarahkan ke massa
Hasil :Sudut Dwell Sudah 52 0

         PENYETELAN PUTARAN IDLE (RPM)


Cara penyetelan putaran idle yaitu :

            Hidupkan mesin hingga temperature tinggi

            Putar baut penyetelan campuran ( rpm tinggi maksimal)

            Putar
baut penyatelan putaran idling (idle speed adjusting screw ) hingga putaran idle
tercapai.mesin type K putaran idle 750 Rpm. Arahkan selector ke warna hijau muda, kabel merah
diarahkan keterminal negative coil, dan kabel hitam diarahkan ke maassa
Hasil : Setelah penyetelan putaran idle RPMnya 750.

        PEMERIKSAAN SAAT PENGAPAIAN


  Pada saaat pemeriksaan saat pengapian saringan udara ( air filter ) harus terpasang .

  Apabila menggunakan vacuum ganda maka selang ke idle advancer dilepaskan dan di sumbat
Dengan menggunakan lampu timing periksalah saat pengapian sesuai standar mesin. Mesin   5K
50 Sebelum TMA. Kabel merah diarahkan ke terminal positif baterai , kabel hitam diarahkan ke
terminal negative baterai, dan kabel yang satu dikaitkan bun nomer satu.

         Prosedur penyetelan katup


Langkah-langkah penyetelan katup yaitu:

a)      Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan keperluan

b)      Buka tutup kepala silinder dengan menggunakan kunci ring 16-17

c)      Atur tab (putaran poros engkol) pada posisi 0 0

d)     Atur katup menggunakan filler gauge, kunci 16-17, dan obeng (-) dan (+)

e)      EX : 0,30 mm       IN : 0,20 mm

Tabel penyetelan katup

TOP 1

Silinder 1 2 3 4

IN V V 0 0

EX V 0 V 0

TOP 4

Silinder 1 2 3 4

IN 0 0 V V

EX 0 V 0 V

Ket :

V : katup disetel

0 : katup tidak disetel


       

NO. DOK
SMK NEGERI 2 PATI
TANGGAL

REVISI
JOB SHEET           TEKNIK
OTOMOTIF HALAMAN

OTO.KR…Engine Tune Up Konvensional…                  Mapel : Motor Otomotif

   

•                    Tujuan Praktek:

Setelah melakukan praktek siswa dapat :

a. Melakukan engine tune up sesuai dengan prosefur work shop manual

b. Menggunakan alat-alat tangan dengan benar

c. Menggunakan alat-alat ukur dengan benar

d. Menggunakan buku manual work shop dengan benar

•                    Alat dan Bahan


•        Alat :          1.                                                        b. Bahan : 1. Mobil

•         Kunci Sok                                                             2.Kain Lap

•         Kunci Pas                                                             3.Amplas        -

•         Kunci Ring                                                           4. Air accu

•         Kunci Momen                                                    5. Manual Work shop

•         AVO Meter                                                        

•         Hidrometer                                                        .

•         Timing light   

•         Feeler gauge                                    

•        .Kunci Busi

•        . Obeng + dan –

•        . Kompresor/ air gun

•        Feender Cover

•        Lampu kerja

•        Cam Dweel angel tester

•         Spring scale

•         Mistar baja

•         Radiator cup tester

•         Kunci T            

•         Tang                                 -

•                    Keselamatan Kerja

•        Menggunakan pakaian kerja

•        Menggunakan feender cover, seat cover, floor cover, steering cover

•        Roda mobil di ganjal

•                    Langkah Kerja Praktek

a. Membaca Job Sheet, lembar kerja(Report Sheet) dan buku manual

b.Mempersiapkan alat praktek , equipment dan alat-alat bantu praktek


c. Memasang feender cover, seat cover, steering cover dan floor cover

d. Mempersiapkan alat dan equipment sesuai pekerjaan dan  menempatkan    sesuai SOP yang benar

e. Memeriksa dan mengukur Battery

f. Memeriksa dan membersihkan system bahan-bakar

g. Memeriksa system pelumasan

h. Memeriksa  dan mengukur system Pendinginan

i.Memeriksa Kekencangan baut kepala silinder

j. Memeriksa dan mengukur system pengapian

k. Memeriksa dan menyetel katup

l. Memeriksa sirkulasi air pendingin

m. Menganalisa kondisi mesin:  memeriksa, mengukur dan menyetel dweel  angel, putaran mesin,


campuran bahan-bakar dan ignation timing.

n. Membersihkan alat

o. Melepas fender cover, steering cover, floor cover, dan seat cover

p. Mengembalikan alat

q. Membersihkan ruang praktek dan mobil.

•                    Tugas

 Membuat Lembar kerja (Report sheet ) Engin Tune up Konvensional

Dibuat Oleh Disahkan Oleh

Djoko Suwarto,S.Pd

Drs. Dwi Indra Permana

 Sugiarto,S.Pd Sunardi,S.Pd, M.Pd


Team Guru Motor Otomotif Kepala Sekolah

    

        
•                    Tujuan Praktek:

Setelah melakukan praktek siswa dapat :

a. Melakukan engine tune up sesuai dengan prosedur work shop manual

b. Menggunakan alat-alat tangan dengan benar

c. Menggunakan alat-alat ukur dengan benar

d. Menggunakan buku manual work shop dengan benar

•                    Alat dan Bahan

•        Alat :          1. sambunan panjang                                 b. Bahan : 1. Mobil

•        2. Kunci Sok                                                                     2.  Baut platina                

•        3. Kunci Pas                                                                     3. Kain Lap                          -

•        4. Kunci Ring                                                                    4. Busi

•        5. Kunci Momen                                                             5. Platina

•        6. AVO Meter                                                                                  6. Kondensor

•        7. Hidrometer                                                                   7. Amplas

•        8. Timing light                                                                 8. Air accu

•        9. Feeler gauge                                                               9. Manual Work shop

•        10.Kunci Busi

•        11. Obeng + dan –

•        12. Kompresor/ air gun

•        13.Feender Cover
•        14.Lampu kerja

•        15. Cam Dweel angel tester

•        16. Spring scale

•        17. Mistar baja

•        18. Radiator cup tester

•        19. Kunci T      

•        20. Tang                                           -
•                    Keselamatan Kerja

A.    Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya

B.     Hati-hati terhadap komponen yang mudah rusak

C.      Jaga selalu kebersihan peralatan dan tempat kerja

•                    Data Hasil Praktek

Report Sheet

Hasil Pemeriksaan
No Item
Bagus Jelek

1. Persiapan :

 Kendaraan Bagus …………

Pelindung kendaraan Bagus …………

2. Persiapan

Pengecekan Tools & Equipment Bagus ............

Kalibrasi peralatan

3. Penempatan Tools & Equipment Bagus

Penanganan dan penempatan komponen

4. Lihat Buku Manual (Workshop Manual) yang tersedia:

Spesifikasi tahanan primer coil      1,3 – 1,6           Ω ohm

Baca wiring harness sistem pengapian yang berhubungan


dengan Ignition Coil : a. .....................  b.......................

Tentukan letak dan besarnya  Fuse Engine :............Amp

...........

5. Oil Level Bagus

Kualitas Oli ........... Jelek


Periksa celah (gap) Katup dan  Stel bila diperlukan :
Silinder 1  : In          20mm ........... .........

                  Ex        30mm ........... ........

Silinder 2 : In           20mm ........... .........

                  Ex        30mm ............ ........

Silinder 3 : In           20mm ........... ........

                  Ex        30mm ........... ..........

Silinder 4 : In          20mm ........... ..........

                  Ex       30mm

Gambarkan Alur urutan  Pengencangan baut kepala silinder.

6. Sistem Pengapian

a.  Celah Busi Silinder No.1   0,70  mm            Kondisi Bagus …………

                                    No.2  0,70     mm           Kondisi Bagus …………

                                    No.3   0.80    mm           Kondisi Bagus …………

                                    No.4   0,80   mm           Kondisi Bagus …………

 b. Tahanan Kabel  Busi     No.1      (<     25   KΩ) 1 KΩ Bagus ...........

                                           No.2     (<     25   KΩ) 1 KΩ Bagus ...........

                                           No.3     (<     25   KΩ)1 KΩ Bagus ...........

                                           No.4     (<     25   KΩ) 1 KΩ Bagus ...........

                     Kabel Coil                  (<     25   KΩ)2 KΩ Bagus ............

 c.   Tahanan primer Coil                 (    1,5       Ω) Bagus ...........

     Tahanan Scunder Coil                (   12,3    KΩ) Bagus ...........

d. Kondisi Distributor shaft Bagus


...........

    Kondisi Rotor Bagus


...........

    Kondisi Tutup Distributor ...........


Bagus

e. Celah Platina (Air gap) (Signal Generator) ...........


...........
Bagus
f. Kondisi governor advancer Bagus ...........

    kondisi vacuum advancer Bagus ...........

............ ...........

........... ...........

........... ...........

............

7. Baterai

Berat jenis       1,12  ………… Jelek

Tegangan         12    Volt Bagus …………

Ketinggian air baterai …………. Jelek

Kondisi terminal …………. Jelek

Kondisi bodi Bagus ………….

8. Sistem Bahan Bakar

Saringan udara ………… Jelek

Saringan Bahan Bakar dan pipa/selang aliran …………. Jelek

9. Sistem Pendingin

Tegangan fan belt ………… Jelek

Tekanan/ kebocoran radiator, hose & water pump ………… Jelek

Tekanan tutup radiator ………… Jelek

Kondisi Reservoir (level air pendingin) Bagus …………

10. Analisa kendaraan ........... ...........

Idling Speed                    _750-800______ rpm ........... ...........

Sudut dwell                       ____52______° ........... ...........

Penyetelan campuran bahan baker   ____Sudah____ Bagus ............


........... ...........

Ignition timing          ___50 Sebelum TMA______ ° Bagus ...........

........... ...........

•                    Kesimpulan Hasil Praktek

a.Saya sudah melakukan tune-up konvensional sesuai jobsheet

b.Saya juga membaca buku manual untuk melihat spek

c.masih perlu latihan lagi untuk mencapai waktu tercepat

Dibuat Oleh Diperiksa oleh:

(ANANG TEGUH DWIANTONO)

 NIS                  :10202 Team Guru Motor Otomotif

Hari – Tanggal : Hari-Tanggal:

     
Dibuat Oleh Disahkan Oleh

Djoko Suwarto,S.Pd

_______________

Drs. Dwi Indra Permana

 Sugiarto,S.Pd
Sunardi,S.Pd, M.Pd

Team Guru Motor Otomotif Kepala Sekolah

     
NO. DOK
SMK NEGERI 2 PATI TANGGAL 27 Oktober
2014

REVISI
LEMBAR  PENILAIAN
HALAMAN

OTO.KR…     Engine Tune Up Konvensional            Mapel     : Motor Otomotif

Nama Siswa: Anang Teguh Dwiantono                                 Hari-Tgl  :27 Oktober 2014

       

•                   Tujuan Praktek :
Setelah  praktek siswa dapat :

a. Melakukan engine tune up sesuai dengan prosedur work shop manual

b. Menggunakan alat-alat tangan dengan benar

c. Menggunakan alat-alat ukur dengan benar

d. Menggunakan buku manual work shop dengan benar

•                   Alat dan Bahan :


•        Alat :          1. Mobil                                            b. Bahan : 1. Bensin

•        2. Kunci Sok                                                         2.  Baut platina                            

•        3. Kunci Pas                                                         3. Kain Lap                      -


•        4. Kunci Ring                                                        4. Busi

•        5. Kunci Momen                                                5. Platina

•        6. AVO Meter                                                                     6. Kondensor

•        7. Hidrometer                                                                     7. Amplas

•        8. Timing light                                                     8. Air accu

•        9. Feeler gauge                                                  9. Manual Work shop

•        10.Kunci Busi

•        11. Obeng + dan –

•        12. Kompresor/ air gun

•        13.Feender Cover

•        14.Lampu kerja

•        15. Cam Dweel angel tester

•        16. Spring scale

•        17. Mistar baja

•        18. Radiator cup tester

•        19. Kunci T      

•        20. Tang

•        21. Sikat baja                                  -

•                   Kriteria Penilaian
Kompeten
Unit Kompetensi Keterangan
Sudah Belum

1. OTO.KR-01-016.01   Mengikuti Prosedur dan keselamatan kerja

1.1 Pengecekan semua instruksi V

1.2 Penggunaan prosedur Tune Up V

1.3 Kebersihan area Kerja V

1.4 Penggunaan fender cover V

1.5 Penggunaan seat cover V

1.6 Penggunaan Steering wheel cover V

1.7 Penggunaan floor matt V

2. OTO.KR-01.017.01   Persiapan Tools dan Equipment

2.1 Pengecekan semua peralatan (check awal) V

2.2 Mengidentifikasi alat sesuai penggunaan V

2.3 Test Peralatan dengan benar V

2.4 Kalibrasi Peralatan sesuai prosedur V

2.5 Penggunaan tool dengan benar V

OTO.KR-01-019.01  Pelaksanaan Operasi Penanganan Secara Manual

3.1 Penanganan dan penempatan komponen V

3.2 Penempatan Tools dan Equipment V

4. OTO.KR-01-009.01   Pembacaan & Pemahaman Gambar Teknis (wiring)

4.1 Pemahaman pembacaan wiring harness V

4.2 Menentukan rangkaian system pengapian V

4.3 Menentukan lokasi Fuse Engine V

5. OTO.KR-01-001.01   Pelaksanaan pemeliharaan/servis komponen


5.1 Pemeriksaan oli mesin V

5.2 Penggunaan Workshop Manual V

5.3 Pengecekan Celah Katup V

5.4 Stel Katup sesuai dengan spesifikasi V

5.5 Pengecekan Baut kepala silinder sesuai Torsi V

6. OTO.KR-05-011.01   Perbaikan sistem pengapian

6.1 Penggunaan Workshop Manual V

6.2 Pengecekan kondisi busi dan celah busi V

6.3 Pengecekan tahanan kabel busi V

6.4 Pengecekan Kabel coil V

6.5 Pengecekan tahanan primer dan skunder coil V

6.6 V

Pengecekan distributor shaft

6.6

6.7 Pengecekan rotor dan  tutup distributor V

6.8 Pengecekan dan Penyetelan celah platina V

6.9 Pengecekan governor advance V

6.10 Pengecekan vacuum advance V

7. OTO.KR-05-001.01   Pengujian, pemeliharaan/ servis dan penggantian Baterai

7.1 Penggunaan Workshop Manual V

7.2 Pengecekan berat jenis V

7.3 Pengecekan  tegangan V

7.4 Pengecekan terminal, bodi (kotak) V

7.5 Pengecekan jumlah air V

8. OTO.KR-02-014.01  Pemeliharaan/ servis Bahan Bakar


8.1 Penggunaan Workshop Manual V

8.2 Prosedur pembersihan saringan udara V

Prosedur pembersihan saringan Bahan V


8.3
Bakar

OTO.KR-02.010.01   Pemeliharaan/servis system pendingin dan komponen-


komponen
9.

9.1 Penggunaan Workshop Manual V

9.2 Pengecekan tegangan fan belt V

9.3 Pengecekan Tekanan/ kebocoran radiator V

Pengecekan tutup radiator dengan radiator V


9.4
cup tester

9.5 Pengecekan reservoir V

10. OTO.KR-01-010.01   Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur

10.1 Penggunaan Workshop Manual V

10.2 Pengecekan engine idle V

10.3 Pengecekan sudut dwell V

10.4 Pengecekan dan penyetelan ignition timing V

11. OTO.KR-01-018.01   Kontribusi komunikasi ditempat kerja

11.1 Memahami perintah kerja V

11.2 Memahami  dan mengisi Report sheet V

•                    Kesimpulan Hasil Penilaian


        a.Saya sudah melakukan tune-up konvensional sesuai jobsheet
b.Saya juga membaca buku manual untuk melihat spek

c.masih perlu latihan lagi untuk mencapai waktu tercepat        

Dibuat Oleh Disahkan Oleh

Djoko Suwarto,S.Pd

_______________

Drs. Dwi Indra Permana

 Sugiarto,S.Pd
Sunardi,S.Pd, M.Pd

Team Guru Motor Otomotif Kepala Sekolah

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Anda mungkin juga menyukai