Anda di halaman 1dari 8

6 Komponen Yang Dicek Saat Tune Up

Mobil Injeksi
Amrie Muchta 3/13/2019
Pada artikel yang lalu kita pernah membahas tata cara tune up pada mobil secara umum.
Sementara sekarang ini mobil-mobil yang diproduksi sudah menggunakan sistem injeksi.

Sehingga tata cara tune up pun sedikit berbeda. Mobil injeksi yang lebih banyak menerapkan
sisi elektrikal mesin memerlukan pengecekan menggunakan scan sementara pada mobil-
mobil konvensional, hanya kunci-kunci umum saja bisa kita gunakan untuk tune up.

Lalu apa saja yang dicek saat melakukan tune up pada mobil injeksi ?

1. Sektor Air Induction system

Di sektor air induction system, ada tiga komponen yang dicek yaitu ;

a.filter udara

filter udara atau saringan udara digunakan untuk menyaring debu/kotoran yang terbawa udara
bersih yang akan disuplai ke mesin. Cara kerja filter ini adalah dengan memanfaatkan bahan
berpori kecil untuk memblok semua jenis kotoran.

Hasilnya, kotoran yang terfilter akan menumpuk pada permukaan filter. Untuk itulah
pembersihan filter ini dilakukan.

Biasanya, filter hanya dibersihkan menggunakan air gun. Tapi kalau kondisinya sudah sangat
kotor, filter harus diganti.

b.throttle body
img by napaonline.com

pada mobil injeksi memang tidak ada karburator, tetapi katup gas masih tetap ada. Dan saat
melakukan tune up, bagian katup gas ini harus dibersihkan karena biasanya ada kerak yang
memempel.

Kerak tersebut bisa menjadi penyebab RPM mesin tidak stabil, sehingga perlu dibersihkan.
Untuk membersihkannya, kita harus melepas throttle body dan bersihkan menggunakan
bantuan carb jet/carbon cleaner.

c.ISC valve

Idle speed control (ISC) digunakan sebagai pengatur RPM idle mesin injeksi. Kalau
kondisinya kotor, RPM idle mesin menjadi tidak stabil. Sehingga perlu dibersihkan.

Namun tidak semua mesin injeksi dilengkapi ISC, untuk teknologi terbaru yang
menggunakan TAC (throttle actuator control) ISC sudah tidak ada lagi karena idle RPM
sudah diatur secara langsung oleh katup gas yang di buka tutup oleh sebuah motor listrik.

2. Sektor sistem pendingin

Di sektor sistem pendingin, hanya sedikit yang dicek

a.ketinggian air pendingin

Ini dapat diukur melalui level gauge yang ada pada reservoir tank atau dengan membuka
tutup radiator secara langsung.

b.kebocoran air pendingin

Proses ini dilakukan secara sepintas dengan melihat apakah ada bekas rembesan pada selang-
selang sistem pendingin atau tidak.

Untuk SOPnya, menggunakan radiator pressure gauge. Kalau tekanan turun saat dilakukan
pengukuran, maka ada kebocoran pada sistem pendingin. Tapi kalau tidak ada alat ini, maka
kita lakukan secara manual dengan bantuan senter.

3. Sektor pengapian

Di sektor pengapian hubungannya dengan pembakaran mesin, yang dicek antara lain ;
a.busi
Advertisement

Busi yang digunakan secara terus menerus maka akan meninggalkan bekas hitam kecoklatan.
Tapi tak jarang pula disertai kerak, apalagi bensin yang digunakan memiliki oktan rendah.

Sehingga busi perlu dibersihkan juga distel celah businya. Untuk membersihkan busi, amplas
bisa menjadi alatnya sementara untuk menghilangkan kerak hitam anda bisa gunakan carbon
cleaner atau solar.

b.permbersihan ruang bakar

untuk membersihkan ruang bakar kita tidak perlu melepas kepala silinder, cukup
menyemprotkan combsution cleaner yang secara otomatis merontokan kerak didalam ruang
bakar.

Kerak ini terbentuk saat proses pembakaran tidak berlangsung ideal, bisa karena campuran
bensin dan udara tidak pas atau karena faktor oktan bahan bakar yang rendah.

4. Pelumas-pelumas mesin

Cek juga pelumas-pelumas pada mesin. Pelumas ini tidak hanya oli mesin tapi juga meliputi ;

 Oli power steering


 Minyak rem
 Oli transmisi

Untuk mengeceknya, saya rasa anda sudah hafal betul karena deep stick untuk mengetahui
level oli sudah ada pada mesin. Kecuali untuk minyak rem, anda hanya perlu mencocokan
ketinggian minyak rem didalam reservoir dengan level yang ada pada body reservoir tersebut,
kalau buram anda bisa gunakan senter.

5. Pengecekan aki/baterai
img : todayifoundout.com

Mobil injeksi umumnya menggunakan aki MF (maintenance free) atau orang biasa
menyebutnya aki kering. Sesuai namanya aki MF ini tidak perlu kita cek-cek lagi karena
desainnya tertutup sehingga kita tidak akan tahu seberapa tinggi elektrolit didalam aki.

Meski demikian, saat melakukan tune up kita perlu mengecek indikator lain seperti tegangan
aki dan CCA (cold crank amp). Untuk mengeceknya anda harus menggunakan battery tester
yang akan mengecek aki kering mobil secara otomatis.

Hasil dari battery tester bisa kita gunakan untuk menyimpulkan apakah aki masih baik, perlu
di cas atau perlu diganti.

6. Scanning sistem injeksi

Terakhir, saat melakukan tune up mobil injeksi kita juga wajib melakukan scanning pada
sistem elektrikal mobil. Scanning ini bersifat umum, artinya tidak hanya disektor mesin tapi
disektor body juga ikut dicek.

Sehingga kalau ada salah satu sensor yang terindikasi rusak, akan terbaca pada scanner ini.

Untuk melakukan scanning, pertama anda harus memiliki alat scannya terlebih dahulu. Alat
scan ini ada yang original dari pabrikan (tentu harganya sangat mahal) ada juga yang versi
aftermarket (universal) tetapi belum tentu cocok untuk mobil anda.
Caranya cukup mudah, tinggal colokan scanner ke DLC mobil lalu operasikan scanner maka
secara otomatis sistem elektrikal mobil akan terbaca. Posisi DLC ini umumnya ada diarea
kabin sisi driver. Jadi cari saja disekitar dashboard atau console.

Dari keenam sektor diatas, memang cukup rumit apabila kita kerjakan sendiri. Oleh sebab itu
lebih baik percayakan mobil anda pada bengkel kepercayaana anda. Untuk masalah biayanya
itu relatif, anda bisa simak lebih lengkap disini Berapa biaya tune up mobil ?

Sekian artikel tentang tune up mobil injeksi semoga bisa menambah wawasan kita semua.

Tune Up Mobil – Pengertian, Tujuan, Tata


Cara Tune Up
Amrie Muchta 4/20/2018
Komponen-komponen pada mesin diproduksi dengan tingkat presisi yang sangat tinggi.
Namun hal tersebut tidak menjamin mobil akan memiliki performa bagus selamanya, pada
bagian mesin ada banyak sekali komponen yang bergesekan.

Gesekan tersebut tentu akan mempengaruhi dimensi dari komponen yang bergesekan, dengan
kata lain komponen mobil bisa mengalami deformasi saat digunakan secara terus menerus.
Oleh sebab itu, ada istilah tune-up pada pekerjaan service mobil.

Lalu apa sebenarnya pengertian dari tune up ? apa tujuannya ? dan apa bedanya dengan
service biasa ? mari kita bahas sama-sama di artikel ini.

Pengertian dan Tujuan Tune Up Pada Mobil

Tune up berasal dari kata tune dan up, artinya menyeting kembali. Tune up adalah sebuah
pekerjaan untuk menstandarisasi semua komponen dan sistem pada kendaraan seperti semula
baik dengan cara penyetelan, atau pembersihan.

Tujuan aktifitas tune up antara lain ;


1. Mengembalikan performa mobil seperti baru
2. Mencegah terjadinya berbagai kerusakan pada mobil
3. Melakukan pengecekan beberapa komponen mobil apakah masih sehat atau harus
diganti

Apa bedanya tune up dengan service biasa ?

Tune up memang dikerjakan saat kita melakukan service rutin ke bengkel namun pekerjaan
service rutin dan tune up itu berbeda. Tune up memiliki variasi pekerjaan lebih banyak dari
service biasa sehingga waktu dan biaya yang dikenakan juga bisa lebih tinggi.

Kalau service biasa, itu hanya sebatas mengecek bagian seperti filter udara, pengecekan
fluida, pengecekan sistem injeksi, dan pengecekan rem tanpa mengecek bagian didalam
mesin (tanpa pembongkaran berlebih). Namun pada pekerjaan tune up, itu hingga bagian
dalam mesin seperti sistem katup juga akan dicek.

Komponen apa saja yang di tune up ?

Beberapa komponen mobil memang sangat sensitif, sehingga perlu dilakukan pengecekan
berkala untuk mengetahui apakah komponen tersebut masih dalam kategori standar atau
tidak. Beberapa komponen yang dimaksud antara lain ;

1. Pengecekan dan pembersihan filter udara

Langkah awal adalah mengecek bagian filter udara, umumnya mekanik hanya akan
membersihkan debu pada permukaan filter menggunakan angin bertekanan. Namun, kalau
kondisinya sudah sangat kotor, anda harus menggantinya karena filter yang sudah sangat
kotor akan sulit dibersihkan. Kalaupun dibersihkan, maka dalam waktu dekat filter langsung
kotor kembali.

Baca juga cara praktis membersihkan filter udara motor sendiri

2. Pengecekan karburator dan throtle body

Pada mobil dengan sistem non-injeksi (karburator) maka wajib dilakukan pengecekan dan
pembersihan karburator. Biasanya akan dilakukan penyetelan RPM pada karburator, namun
pada mesin yang sudah menggunakan sistem injeksi maka hanya ada pengecekan dan
pembersihan throtle body.
Advertisement

Throtle body atau katup gas ini, biasanya dipenuhi dengan kerak dibagian dinding throtle
body, sehingga perlu dibersihkan menggunakan cairan khusus (carbu cleaner), selain itu
wajib juga dilakukan pengecekan ISC valve. Idle speed control (ISC) valve adalah katup
otomatis untuk mengatur idle RPM mesin injeksi, kalau kondisinya kotor maka RPM bisa
naik turun.
3. Pengecekan celah busi dan pembersihan busi

Pengecekan celah busi dilakukan untuk menjaga agar api yang keluar pada busi tidak terlalu
besar dan tidak terlalu kecil. Memang celah busi sudah di set dari pabrikan, namun karena
terus berinteraksi dengan tekanan kompresi maka akan ada sedikit perubahan pada celah busi,
oleh sebab itu penyetelan dan pembersihan perlu dilakukan saat tune up.

4. Pengecekan dan penyetelan celah katup

Pada mesin dengan sistem katup konvensional (biasanya pada mesin non injeksi) juga wajib
dilakukan penyetelan celah katup agar posisi katup bisa standar. Celah normal katup itu
sekitar 0,2 sampai 0,3 mm. kalau lebih maka bisa menyebabkan suara berisik dan tenaga
ngempos, namun kalau terlalu kecil bisa menyebabkan bocor kompresi.

Tapi pada mobil-mobil sekarang, nampaknya tidak perlu dilakukan penyetelan celah katup.
Karena umumnya sudah menggunakan sistem HLA (hydraulic lash adjuster) yakni
penyetelan celah secara otomatis memanfaatkan tekanan oli mesin.

5. Pengecekan tegangan V belt

Baik mobil injeksi atau bukan, V belt wajib di cek dari kondisinya hingga ketegangannya.
Kalau ternyata agak kendor maka mekanik akan melakukan penyetelan, namun penyetelan ini
berlaku pada mesin dengan tensioner manual (tensioner ulir).

Sementara pada mesin dengan tensioner pegas, kalau V belt kendor maka perlu diganti
tensionernya atau perlu diganti V beltnya. Tinggal mencari maka yang kondisinya rusak.

6. Pengecekan baterai/aki

Pada aki, yang dicek adalah teganganya harus ada pada angka 12 Volt saat mesin mati dan
maksimal 14 Volt saat mesin menyala. Selain tegangan, kapasitas arus yang dimiliki juga
perlu dicek biasanya menggunakan battery tester. Untuk standar aru listriknya, tiap aki
berbeda dan ini tercantum pada cover baterai.

Khusus untuk aki reguler (aki basah) juga perlu dicek elektrolitnya, apakah masih bagus atau
sudah lemah. Volume air juga perlu dicek.

7. Pengecekan berbagai fluida

Fluida yang dimaksud adalah oli mesin, oli transmisi, minyak rem, oli power steering dan oli
gardan. Saat pengecekan bukan hanya mengecek apakah volume cukup atau tidak, tapi juga
dicek kondisinya apakah oli masih sanggup melumasi atau perlu diganti.

Karena item pekerjaan tune up itu lebih banyak, maka biayanya lebih mahal dari service
biasa. Setidaknya, satu kali tune up anda perlu menyediakan dana hingga 1 juta rupiah. Biaya
tersebut bisa lebih besar tergantung jenis mobil anda dan tergantung komponennya, apakah
ada yang perlu diganti atau tidak.

Itu saja artikel singkat mengenai tune up mobil semoga bisa menambah wawasan kita semua.

Anda mungkin juga menyukai