Anda di halaman 1dari 6

3 Penyebab Utama RPM Mobil Tidak

Stabil + Solusinya
RPM Naik Turun - RPM mesin yang tidak stabil, bisa mengindikasikan
adanya gangguan pada air induction system atau sistem pemasok udara ke
mesin. Resikonya, tentu kita akan sulit mengendalikan laju mobil di putaran
rendah, perpindahan tuas transmisi juga menjadi kurang lembut, dan bahkan
pada beberapa mobil kejadian ini bisa menyebabkan mesin mobil mati.

Lantas apa yang terjadi ? bagaimana cara mengatasinya ? simak penyebab


dan cara mengatasi RPM mobil naik turun dibawah ini.
RPM mesin sangat dipengaruhi oleh pasokan udara dan bahan bakar yang
masuk kedalam ruang bakar. Logikanya, ketika sedikit udara dan bahan
bakar yang masuk keruang bakar, maka hanya sedikit gas yang bisa
dikompresi. sehingga hasil pembakaran pun kecil dan RPM mesin bisa
lambat.

Selain itu, katup gas juga mempengaruhi RPM. katup gas bekerja dengan
menutup saluran udara menuju mesin. Kalau saluran ini tertutup, maka
gerakan piston saat langkah hisap akan tertahan. Ini tentu akan
melambatkan RPM mesin.

Namun ketiga hal tersebut sangatlah sensitif, berbeda sedikit saja RPM
mesin bisa berubah.

Maka dari itu, apabila tiga hal ini tidak stabil saat mesin bekerja, ya otomatis
RPM akan tidak karuan. Bahkan mobil dengan teknologi EFI, juga sering
sekali mendapatkan masalah ini.

Mengapa sering ditemui?

karena pada sistem injeksi, suplai bensin diatur oleh ECU secara tertutup.
Jadi gimana kita memperbaikinya kalau pengaturan ini tidak kita ketahui
skemanya.

Apalagi pada tipe terbaru, mesin sudah dilengkapi teknologi drive by wire,
yakni teknologi katup tanpa kawat gas (pembukaan katup diatur oleh motor
listrik)

Terkadang katup gas tersebut malah sering eror dan hasilnya bisa buka nutup
sendiri meski kita tidak menyentuh pedal gasnya. Jadi bagaimana solusinya ?
tenang, diartikel berikut akan kita bahas tuntas mengenau penyebab RPM
mobil naik turun beserta cara mengatasinya.

Penyebab RPM Mesin Naik Turun


Ada banyak hal yang menyebabkan RPM pada mobil tidak stabil antara lain ;

1. Idle speed control

Idle speed control menjadi aktuator dalam sistem EFI yang fungsinya untuk
mengatur idle RPM. Cara kerjanya yakni dengan memanfaatkan solenoid
valve untuk membuka dan menutup saluran idle karburator.

Tapi, jika ISC ini kotor dan jarang dibersihkan, maka suplai udara dari luar
menuju intake manifold jelas akan terhambat. Akibatnya ada delay yang
membuat suplai udara ke mesin tidak stabil sepanjang mesin idle. Sehingga
RPM bisa naik turun.

Untuk mengatasinya, anda perlu rajin membersihkan aktuator ISC


serta lubang saluran idle. Caranya cukup mudah, anda hanya perlu
membuka ISC dan bersihkan bagian katupnya. Bersihkan pula
lubang idle menggunakan carburator cleaner tipe spray.

2. Mass Air Flow


Mass air flow terletak pada tabung filter udara. Fungsinya untuk mendeteksi
berapa massa udara yang masuk ke dalam mesin berdasarkan kecepatan
alirannya.

Karena terletak pada area filter udara, sensor ini juga rentan kotor. Sehingga
ketidak akuratan pembacaan pada sensor MAF menyebabkan data yang
dikirimkan sensor tidak konsisten. Hasilnya, karena ECU juga menggunakan
data ini untuk menentukan kuantitas bensin, maka bensin yang keluar dari
injektor juga tidak konstan volumenya. Sehingga RPM bisa naik turun.

Biasanya gejala MAF sensor yang kurang akurat akan diikuti dengan lampu
check engine yang menyala.

Untuk memperbaikinya, kita perlu mendeteksi dulu apakah masalah ini


terletak pada sensor atau pada rangkaian sensor. Periksa terlebih dahulu
kabel serta konektor kabel yang berhubungan dengan sensor MAF,
selanjutnya coba bersihkan bagian sensor MAF menggunakan carbu cleaner
atau carbon cleaner dan sejenisnya.

img by napaonline.com

Pastikan saat melakukan pengecekan ini, anda sudah mencabut salah satu
kabel pada aki. Alasanya jika kita mencabut kelistrikan mesin saat kelistrikan
masih terhubung dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru.
Setelah selesai, coba untuk hidupkan mesin. Jika RPM masih tidak stabil
maka ada dua kemungkinan.

 Ada penyebab lain yang membuat RPM mesin naik turun (penyebab
ke-3)
 Sensor MAF rusak, untuk membuktikanya perlu alat scan.

3. Throtle Body kotor

Untuk mesin yang menggunakan sistem TAC atau Drive by wire, tidak lagi
menggunakan kawat kabel untuk menghubungkan pedal gas dengan throtle
body. Sebuah motor elektrik sudah ditanamkan pada katup gas yang otomatis
membuka dan menutup sesuai perintah sensor APP pada pedal gas. Tapi
mobil seperti inilah yang paling sering mengalami masalah RPM naik turun.

Penyebabnya, mobil dengan teknologi TAC lebih sensitif terhadap perubahan


kondisi. Karena tidak berkaca pada satu sensor saja, namun ada banyak
sensor yang mendukung kinerja TAC.

Saat terdapat kotoran pada pangkal daun katup, idle RPM bisa naik turun.
Untuk membuktikan, lepas throtle body dari mesin mobil, Kemudian
perhatikan daerah daun katupnya, maka akan ada kotoran menghitam pada
dinding katup. Kotoran inilah yang menyebabkan RPM mesin tidak karuan.

Solusinya, kita harus segera membersihkan throtle body ketika gejala ini
muncul. Jika tidak segera dibersihkan, maka masalah akan memicu masalah
ke komponen lain. Karena begitulah resiko mobil-mobil EFI. Tiap komponen
saling bergantung.

Anda bisa melakukan pembersihan ini sendiri atau bisa dilakukan di bengkel
resmi. Caranya seperti biasa, lepas baterai dan lepaskan konektor kelistrikan
TAC. Lepas komponen throtle body dan bersihkan menggunakan carbu
cleaner atau sejenisnya.

RPM Mesin Tidak Stabil Merupakan Hal Wajar


Apabila
Pada beberapa kondisi, rpm mesin yang kadang naik kadang turun tanpa kita
gas juga menandakan hal yang normal bahkan jika tidak terjadi bisa
mengindikasikan kerusakan. Kondisi ini terjadi ketika ;

1. Kompressor AC dan Fan bekerja

Saat magnetic clutch pada kompressor tersambung, maka beban mesin akan
bertambah karena akan menggerakan kompressor AC yang memompa freon.
Selain itu, beban kelistrikan mesin juga bertambah karena extra fan otomatis
menyala.

Jika RPM mesin tetap stabil saat kedua komponen ini bekerja, bisa berpotensi
mesin mati. Untuk itu, ECU otomatis menaikan idle RPM mesin.

2. Saat tegangan baterai melemah

Tegangan baterai normalnya 12 Volt, saat mesin hidup normalnya mencapai


14 Volt. Jika beban kelistrikan mobil cukup banyak, voltase yang dibutuhkan
juga besar. Sehingga memaksa baterai bekerja lebih ekstra.

Jika dibiarkan, arus baterai akan habis. Sehingga RPM mesin dinaikan
dengan tujuan altenator bekerja lebih ekstra untuk menyupali listrik ke baterai.

Cara perbaikan diatas hanya dilakukan jika anda benar-benar paham dengan
sistem EFi. Jika anda masih kurang mengenalnya, alangkah baiknya
membawa mobil anda ke bengkel resmi. Di bengkel, kesehatan mobil akan
terjamin karena terdapat mekanik yang bersertifikat ditambah alat yang
lengkap.
Tips yang bisa anda lakukan untuk mencegah RPM naik turun
 Selalu bersihkan filter udara secara rutin minimal sebulan sekali karena
tiga penyebab diatas diawali dari filter udara yang kotor.
 Gunakan selalu bensin dengan oktane tinggi
 Jangan abaikan jadwal service kendaraan anda, apalagi kalau mobil
anda sudah mengusung sistem drive by wire. Service berkala menjadi
cukup penting

Anda mungkin juga menyukai