Untuk memudahkan pemahaman tentang prinsip kerjanya, Anda bisa mengibaratkannya seperti
kran. Ketika Anda membuka kran perlahan, maka tekanan air yang keluar cukup rendah dan
terlihat mengalir saja. Begitu pula sebaliknya, dimana tekanan air yang dikeluarkan akan
semakin besar ketika Anda membuka kran air hingga titik maksimal. Sedangkan pompa bensin
elektrik pada motor listrik bertugas meningkatkan tekanan bahan bakar, dimana kinerjanya
sendiri tidak dipengaruhi besaran RPM yang mampu dihasilkan oleh mesinnya. Jadi, tekanan
bahan bakar kendaraan mampu dikontrol dengan baik dan stabil, sehingga sistem EFI pada mobil
sangat cocok diterapkan pada mobil injeksi.
3. Fuel Filter
Fuel filter atau saringan bahan bakar memang berfungsi untuk menyaring semua kotoran pada
aliran bensin. Sebagai salah satu komponen penting dalam sistem bahan bakar konvensional,
filter biasanya memiliki water sedimenter yang berguna untuk memisahkan air yang terdapat
pada aliran bensin.
4. Fuel Pump
Mengingat letak tangki berada lebih rendah dari karburator, sehingga dibutuhkan alat untuk
memompa bensin mengalir ke atas. Salah satu komponen yang dapat membantu yaitu fuel pump
atau pompa bahan bakar. Cara kerja fuel pump sendiri yaitu dengan memberikan dorongan
kepada bahan bakar agar bisa naik ke karburator.
Engine
Salah satu penyebab kerusakan ini adalah adanya kerusakan pada salah satu komponen mobil.
Kerusakan ini terjadi saat mobil tengah dikendarai. Setelah mesin mobil mati mendadak, mobil
biasanya akan sulit dinyalakan lagi. Seperti pada kasus mesin mobil tak bertenaga, jenis
kerusakan satu ini juga terjadi karena adanya komponen mesin yang rusak.
Kelistrikan mobil tidak stabil merupakan salah satu gangguan sistem arus listrik yang memicu
malfungsi komponen elektronik pada mobil. Tanda-tanda gangguan ini cukup mudah dikenali,
seperti intensitas cahaya dan lampu tidak konstan atau berkedip sampi mesin sulit untuk
dinyalakan.
Hal itu bisa terjadi karena sumber listrik yang berasal dari aki terganggu. Artinya kemampuan
internal pada aki yang bertugas mengontrol energi listrik ke partisi mobil sudah tidak optimal.
Ketika mengalami hal tersebut, berikut tiga bagian yang perlu dicek. Kemungkinan penyebabnya
bisa berasal dari tiga hal ini.
Biasanya aki mobil memiliki batas usia pemakaian sekitar dua tahun, tergantung intensitas mobil
dan juga tipenya. Jika Sahabat merasa kalau akinya mulai lemah, lebih baik ganti dengan yang
baru. Selain itu cermati juga bagian klem positif-negatifnya. Siapa tahu posisinya kendor
sehingga memicu kelistrikan mobil tidak stabil.
Untuk gejala mesin mobil yang susah dinyalakan, memang butuh tegangan listrik yang cukup
besar . Tak heran gejala ini terjadi saat kelistrikan mobil mulai tidak stabil.
2. Rusaknya alternator
Penyebab lain kelistrikan mobil tidak stabil adalah alternator yang rusak. Fungsi alternator
sebenarnya adalah sebagai penghasil energi listrik.
Jika fungsinya rusak, kondisi ini menyebabkan penggunaan daya menjadi lebih besar dari
pemakaian yang dibutuhkan. Dampaknya dapat memicu aki cepat habis alias tekor.
Ciri-ciri alternator yang sudah rusak bisa dilihat dari lampu indikator aki yang menyala. Lampu
yang pada umumnya terletak di dashboard mobil itu menandakan kalau ada yang nggak beres
pada dinamo ampere. Kalau lampu ini menyala dan tidak ada masalah pada aki, berarti
kerusakan terjadi di alternator.
Kemudian munculnya bau hangus. Hal itu bisa jadi akibat gesekan karena belt yang tidak
terpasang dengan baik. Kalau bau hangus tercium dari alternator, segera bawa mobil ke bengkel
terdekat.
Tanda lain alternator rusak adalah terdengar bunyi dencitan dari ruang mesin yang menandakan
kalau posisi pulley tidak sejajar dan membuat belt alternator jadi melintir.
Perhatikan kabel-kabel yang menghubungkan aki dengan partisi lain. Seperti kita tahu, kondisi
kabel juga memiliki batas usia pemakaian, sehingga kalau sudah rusak atau kelihatan usang,
lebih baik ganti dengan yang baru.
4. Voltage regulator
Komponen satu ini terbilang cukup berbahaya jika terjadi kerusakan. Fungsi dari alat ini adalah
menjaga tegangan dan kestabilan listrik. Kalau fungsinya sudah rusak, maka risikonya bisa
memicu kebakaran lantaran tak ada penahan arus listrik yang mengalir.
Bahkan perangkat atau aksesoris mobil yang menggunakan listrik bisa mengalami kelebihan
arus, meleleh bahkan meledak. Gejala permasalahan ini sebetulnya cukup mudah dikenali, yaitu
lampu mobil cepat putus.
Lebih lanjut, suplai arus listrik yang naik-turun sebaiknya lekas diperbaiki agar tidak merusak
komponen mobil yang lain. Cara paling mudah memperbaikinya adalah membenahi partisi yang
rusak dan memasang voltage regulator.
Namun perlu diingat, untuk penggantian semua partisi kelistrikan mobil harus disesuaikan
dengan jenis mobil. Sebab setiap mobil punya karakter kelistrikan yang berbeda.