kendaraan tak mau start alias gagal start. Salah satu penyebab utama adalah tak
berfungsinya aki. Bisa jadi karena aki benar-benar rusak, atau cuma gagal charge.
Apapun itu, lebih baik kita ketahui penyebabnya dan cari solusinya.
TO
Terlepas dari beberapa proses yang dijelaskan di awal tadi, semua sistem kelistrikan
yang ditanamkan pada setiap kendaraan merupakan suatu hal yang sangat vital.
Dan ironisnya, aki sebagai salah satu komponen yang punya peranan penting.
Seperti ketika kita ingin menghidupkan starter, lampu penerang, lampu riting, dan
lain sebagainya. Komponen yang bertugas memberi atau menyuplai aliran listrik
untuk semua komponen tersebut adalah accu atau kebanyakan orang menyebut aki.
Pertama, jika kendaraan tidak digunakan sama sekali, usahakan untuk tetap
memanaskan mesin paling tidak selama 15-20 menit setiap harinya, hal ini bertujuan
agar sistem pengisian aliran listrik tetap terjadi dan menyuplai aliran listrik yang
stabil.
Kedua, untuk jenis kendaraan sepeda motor, jika ingin memanaskan mesin di pagi
hari dianjurkan untuk menggunakan kick starter. Hal ini bertujuan agar oli mesin
terpompa lebih cepat dan melumasi seluruh komponen dalam mesin motor. Dan bila
sekali starter mesin belum nyala, maka sebaiknya jangan menekan tombol starter
secara terus-menerus. Beri jeda waktu sebentar untuk membuat daya aki kembali
stabil terlebih dahulu.
Ketiga, jika melewati jalan yang rusak, usahakan untuk menghindari jalan yang
berlubang yang dapat mengakibatkan goncangan berlebih pada kendaraan Anda.
Sebab hal ini dapat dengan cepat merusak sel-sel yang berada di dalam komponen
aki.
Keempat, usahakan untuk selalu mengecek kabel terminal aki secara berkala. Dan
juga usahakan agar tetap bersih dan tertutup rapat. Sebab jika terlalu lembab
dikhawatirkan akan mengakibatkan korsleting aliran listrik.
Kelima, pastikan komponen kiprok atau regulator kendaraan Anda masih berfungsi
dengan baik, karena komponen ini merupakan komponen yang vital dalam proses
penyuplai aliran listrik keseluruh bagian kendaraan.
TOP
Jenis-jenis Aki
Aki sendiri memiliki dua macam jenis yaitu aki kering (maintenance free battery) dan
aki basah. Seperti telah kita ketahui saat ini teknologi semakin maju dan
berkembang dan banyak sekali teknologi terbaru yang dikeluarkan. Demikian juga
halnya dengan jenis aki kering, yang dipilih oleh hampir semua pabrikan otomotif di
dunia, untuk dipadukan dengan kendaraan pabrikan mereka.
Contohnya teknologi terbaru saat ini yaitu fuel injection atau umumnya disebut motor
tanpa karburator, teknologi ini membutuhkan aliran listrik yang kuat, stabil, praktis
serta awet dan tahan lama.
Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa aki kering sangatlah baik dan cocok untuk
digunakan pada komponen kendaraan terbaru saat ini, baik itu mobil maupun motor.
Keunggulannya aki kering adalah bahwa pengguna tidak perlu terlalu sering
mengecek dan memeriksa ukuran cairan elektrolit di dalamnya.
Akan tetapi tidak tertutup kemungkinan aki ini juga akan memiliki kendala, maka dari
itu dalam artikel ini saya akan mencoba mengulas cara merawat aki kering dengan
tepat, agar memiliki usia pakai yang maksimal dan tentunya tahan lama.
Jika daya mulai melemah, segera lakukan pengisian ulang lagi atau charge.
Recharge dengan menggunakan alat khusus yang memiliki daya kecil dan stabil
yaitu sekitar 0,5 Amper. Fungsinya untuk membuat daya listrik atau aki kembali
penuh. Proses recharge membutuhkan waktu sekiytar 5 hingga 8 jam, bergantung
pada berapa besar daya aki tersebut.
Jika mungkin terlalu sulit bagi Anda untuk melakukan perawatan aki sendiri, ada
baiknya Anda menyerahkan perawatan ini kepada pihak bengkel atau teknisi yang
tentunya sudah ahli dalam bidang ini.
TOP
Daftar merek aki
Adapun beberapa merek aki kering yang umum dijual dipasaran, antara lain Yuasa,
GS, Gold Shine, Toyo, MF dan sebagainya. Tetapi bagi Anda yang menginginkan
aki dengan garansi paling lama, ada baiknya memilih produk Amaron. Sebelumnya
mohon maaf disini saya bukan menawarkan produk. Tapi memang kenyataanya
Amaron adalah aki kering dengan garansi resmi 1 tahun.
Untuk merek dagang seperti MF, Toyo, gold shine, Motto batt yang pernah saya
gunakan untuk pelanggan saya umumnya mampu bertahan selama dua tahun,
tentunya dengan perawatan yang baik, keunggulan dari aki ini hanyalah harganya
yang relatif murah tapi tentunya memiliki garansi.
Yuasa dan GS Astra Otoparts merupakan merupakan merek dagang yang sudah
sangat terkenal dipasaran dan kualitasnya pun sudah terjamin, sayangnya banyak
toko yang menjual produk ini tapi tidak memberikan garansi. Bagi anda yang
memang telah mempercayai produk ini ada baiknya jika membeli di toko khusus aki,
selain bergaransi mutunya pun lebih terjamin.
TOP
Sumber: jualaki.com
Namun bagi Anda yang masih yakin dengan aki basah sebaiknya Anda memilih
produk GS hybrid. Bukan karena produk lainnya kurang bagus, tetapi karena GS
hybrid memiliki indikator yang memudahkan Anda untuk melakukan perawatan.
Demikian ulasan saya kali ini soal aki. Jika punya pertanyaan, jangan segan untuk
Fungsi Hydrometer dan Cara Penggunaannya | teknik-otomotif.com
teknik-otomotif.com
Cara Pengisian Baterai (Accu/ Aki) dengan Baterai Charger | teknik ...
teknik-otomotif.com
Blora ARI AYIK: belajar aki (cara ngecas battery, sistem,fungsi dan ...
ariayik.blogspot.com
Tips Merawat Aki/ Accu Agar Tidak Cepat Tekor dan Soak | teknik ...
teknik-otomotif.com
Jual Alat Test Air Aki / Hydrometer / HIDRO METER OPT Peralatan ...
bukalapak.com
Makalah Accu
scribd.com
Makalah Accu
scribd.com
Cara cek dan periksa aki mobil - OMBRO
bacabrosur.blogspot.com
Makalah Accu
scribd.com
Charger
scribd.com
Cara Pengisian Baterai (Accu/ Aki) dengan Baterai Charger | teknik ...
teknik-otomotif.com
RPP BATERAI
es.scribd.com
BAB 5 SUMBER ARUS (BATERAI) | ferdinandus rua - Academia.edu
academia.edu
Makalah Accu
es.scribd.com
Jual Produk Alat Cek Aki Murah dan Terlengkap | Bukalapak
bukalapak.com
PUSATRIK.COM
pusatrik.com
Definisi aki
slideshare.net
Cara Kerja Regulator Konvensional Pada Sistem Pengisian | teknik ...
teknik-otomotif.com
Definisi aki
slideshare.net
1200 × 715
Contoh Laporan BAB III Perbaikan Kelistrikan Sepeda Motor Mio Sporty ...
sutiartosite.wordpress.com
Definisi aki
slideshare.net
BATERAI.docx
dokumen.tips
Aplikasi Penggunaan Magnet dan Elektromagnet pada Kendaraan | teknik ...
teknik-otomotif.com
Definisi aki
slideshare.net
A. Latar Belakang
Baterai adalah alat yang mampu menghasilkan energi listrik dengan menggunakan energi kimia.
Baterai belumlah dikenal di zaman dahulu kala. Orang-orang bahkan belum mengenal listrik.
Penerangan hanya bersumber dari api. Seiring dengan kemajuan zaman, orang-orang terus
berpikir untuk menemukan kehidupan yang lebih efisien. Manusia terus melakukan penelitian-
penelitian untuk menemukan suatu cara hidup yang lebih maju.
Berawal dari penemuan artifak kuno yang ternyata berupa baterai sederhana di Baghdad pada
tahun 1930, membuat perhatian dunia tertuju pada berbagai penelitian untuk pengembangan
baterai serta pembuatan baterai. Penemuan artifak di Baghdad tersebut menunjukkan bahwa
awal mula ditemukannya baterai adalah di Baghdad di mana ilmuwan Islamlah yang mempunyai
kontribusi terbesar pada sejarah awal perkembangan baterai. Namun, yang tercatat secara pasti
dalam sejarah adalah yakni jenis-jenis baterai awal yang dibuat oleh manusia yakni sel Daniell,
sel Leclanche, dan sel aki.
Pengetahuan tentang elektrokimia menjawab tantangan masalah ini yaitu tugas "menyimpan
listrik agar bisa digunakan setiap waktu yang berbeda beda sesuai kebutuhan, serta dapat
dipindah pindahkan. Alat penyimpan energi listrik itulah yang kemudian kita kenal dengan nama
akumulator, accu, atau lebih sering disebut aki.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan baterai (aki)?
2. Apa saja fungsi baterai (aki)?
3. Apa saja konstruksi baterai (aki)?
4. Apa saja bagian dari baterai (aki)?
5. Apa saja tipe dan jenis baterai (aki)?
6. Bagaimana prinsip kerja baterai (aki)?
7. Bagaimana cara merawat baterai (aki)?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi baterai (aki)
2. Mengetahui fungsi baterai (aki)
3. Mengetahui konstruksi baterai (aki)
4. Mengetahui bagian baterai (aki)
5. Mengetahui tipe dan jenis baterai (aki)
6. Mengetahui prinsip kerja baterai (aki)
7. Mengetahui cara merawat baterai (aki)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Baterai
Lead-acid battery dikenal sebagai Accu / Aki, ditemukan pertama kali di dunia di tahun 1800 oleh
Alessandro Volta yang dilahirkan di Como, Italia tahun 1745. Dengan susunan elemen pertama
yang dibuatnya, yang disebut sebagai “voltaic pile” maka dengan begitu ditemukan pembangkit
listrik yang praktis untuk pertama kali.
Berikutnya di tahun 1859, Raymond Gaston Plante ahli fisika Prancis yang dilahirkan di Orthez
Prancis tahun 1834, menemukan lead-acid baterry yang dapat di charge berulang-ulang
(recharge). Bekerja di Paris sebagai asisten dosen jurusan fisika, Plante mulai merancang
sebuah baterai yang dapat menyimpan tenaga listrik yang dapat dipergunakan. Aki mobil yang
dipergunakan sekarang aki temuan Gaston Plante.
Ditahun 1880 Emile Alphonse Faure mengembangkan proses pelapisan plat timah dengan pasta
yang dari serbuk timah dan asam sulfat, ini merupakan terobosan besar yang menuntun
langsung ke industri pembuatan Lead Acid Battery.
Pada tahun 1881, J.S Sellon, mengajukan paten dimana pasta dilapiskan pada plat yang
berlubang, bukan pada plat tanpa lubang, yang dengan begitu pasta melekat lebih baik pada plat
timah dibanding dengan temuan Faure, tapi Sellon masih menggunakan plat antimoni, pada
tahun yang sama Volmar mengembangkan proses yang sama dengan Sellon tapi dengan
menggunakan plat timah berkisi-kisi (grid).
Lead-acid battery berubah hanya sedikit saja sejak 1880, pada material kemasan dan sistem
produksi, yang lebih meningkatkan daya simpan listriknya, memperpanjang umurnya dan lebih
bisa diandalkan, tetapi prinsip kerja baterry sampai sekarang masih tetap sama dengan ketika
pertama kali ditemukan.
B. Definisi Baterai
Baterai atau aki, atau bisa juga accu adalah sebuah sel listrik dimana di dalamnya berlangsung
proses elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang
dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel, adalah di dalam baterai dapat berlangsung
proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari
tenaga listrik menjadi tenaga kimia, pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-
elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas) yang
berlawanan di dalam sel.
C. Fungsi Baterai
Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia,
yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke sistem starter, sistem pengapian,
lampu-lampu dan komponen komponen kelistrikan lainnya.
D. Konstruksi Baterai
a. Konstruksi Comound
Baterai ini sel-selnya berdiri sendiri-sendiri dan antara sel yang satu dengan yang lain
dihubungkan dengan lead bar (connector) diluar case.
b. Konstruksi Solid
Baterai ini antara sel yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan lead bar di dalam case.
Terminal yang kelihatan hanya dua buah hasil hubungan seri dari sel-selnya.
E. Komponen Battery
a. Kotak Baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai. Ruangan
didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah selnya. Pada kotak baterai terdapat
garis tanda upper level dan lower level , sebagai indicator jumlah elektrolit. Dibuat dari ebonit
atau plastik, wadah untuk accu 6 volt terbagi atas 3 sel, dan untuk accu 12 volt terbagi atas 6 sel.
Pada kotak baterai terdapat garis tanda permukaan atas dan bawah (Upper dan Lower). Pelat-
pelat posisinya ditinggikan dari dasar dan diberi penyekat, tujuannya agar tidak terjadi hubungan
singkat apabila ada bahan aktif (timah dan lain-lain) terjatuh dari pelat. Tutup baterai dibuat dari
bahan yang sama seperti bak/wadah.
b. Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan asam sulfat (SO4),
komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36 % SO4. Dari campuran tersebut diperoleh
elektrolit baterai dengan berat jenis 1,270. Berat jenis elektrolit pada baterai saat ini dalam
keadaan terisi penuh ialah 1,260 atau 1,280 (pada temperatur 200C). Perbedaan ini disebabkan
perbandingan antara air sulingan dengan asam sulfat pada masing-masing tipe berbeda.
Elektrolit yang berat jenisnya 1,260 mengandung 65% air sulingan dan 35% asam sulfat,
sedangkan elektrolit yang berat jenisnya 1,280 mengandung 63% air sulingan dan 37% asam
sulfat.
Pembetulan BJ = Harga pembacaan + 0,0007 x (Temp. elektrolit - 200C)
c. Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat ini juga berfungsi untuk
memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai
dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat
mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.
e. Separator
Untuk memisahkan tiap-tiap sel (-) maupun sel (+).
f. Lapisan Serat Gelas (Fiber Glass)
Antara plat positif dan negatif disisipkan lembaran separator yang terbuat dari serat cellulosa
yang diperkuat dengan resin. Lembaran lapisan serat gelas dipakai untuk melindungi bahan aktif
dari pelat positif, karena timbal peroksida mempunyai daya kohesi yang lebih rendah dan mudah
rontok jika dibandingkan dengan bahan aktif dari pelat negatif. Selain itu lapisan serat gelas juga
berfungsi melindungi separator.
g. Penghubung Sel
Untuk menghubungkan tiap-tiap sel dari sel-sel baterai pada sel baterai (-) dan (+).Suatu baterai
12 volt mempunyai 6 sel, sedang baterai 6 volt mempunyai 3 sel. Sel merupakan unit dasar
suatu baterai dan mempunyai voltase sebesar 2 volt. Penghubung sel ini terbuat dari paduan
timbal-antimon. Ada dua cara menghubungkan sel-sel tersebut. Yang pertama dinding penyekat
melalui atas dinding penyekat (Over The Partition) dan yang kedua melalui (Through The
Partition). Terminal terdapat pada kedua sel ujung, satu bertanda positif (+) dan yang lain negatif
(-). Melalui kedua terminal ini listrik dialirkan.
h. Sel Baterai
Untuk menambah daya baterai dalam satuan amphere.
F. Tipe Baterai
Baterai tipe basah (wet type) terdiri dari elemen-elemen yang telah diisi penuh dengan muatan
listrik (full charged) dan dalam penyimpanannya telah diisi dengan elektrolit. Baterai ini tidak bisa
dipertahankan tetap dalam kondisi full charge. Sehingga harus diisi (charge) secara periodik.
Selama baterai tidak digunakan dalam penyimpanan, akan terjadi reaksi kimia secara lambat
yang menyebabkan berkurangnya kapasitas baterai. Reaksi ini disebut “self discharge”.
Suatu baterai yang telah diisi elektrolit, jika didiamkan (tidak dipakai) akan kehilangan muatan
listriknya. Hal ini disebabkan, setelah baterai diisi elektrolit, maka baterai mulai mengalami suatu
reaksi kimia, meskipun baterai tersebut dipakai atau tidak. Sifat seperti ini tidak dapat
dihindarkan pada semua baterai. Kehilangan muatan listrik yang tersimpan tanpa pemakaian
melalui rangakaian luar disebut “Self Discharge” Sebab-sebab self discharge sebagai berikut :
· Plat negatif beraksi langsung dengan asam sulfat dari elektrolit membentuk timbal sulfat (Pb
SO4)
· Hubungan singkat antara plat positif dan plat negatif melalui endapan dari material aktif
· Jika suhu dan konsentrasi elektrolit tidak merata disekitar plat positif dan negatif akan terjadi
reaksi elektrokimia local.
Hal-hal seperti di atas ini yang menyebabkan muatan baterai akan berkurang meskipun tidak
dipakai. Reaksi kimia yang terjadi dalam baterai akan lebih cepat dengan kenaikan suhu
elektrolit. Hal ini juga berarti “Self Discharge” akan bertambah cepat jika suhu lebih tinggi. Jadi
penyimpanan baterai pada suhu rendah lebih efektif dalam memperkecil kecepatan “Self
Discharge”. Faktor lain yang mempercepat “Self Discharge” adalah bila elektrolit atau air suling
yang diisikan ke dalam baterai mengandung material-material yang tidak diinginkan, karena akan
menimbulkan reaksi local.
Baterai tipe kering (Dry Type) terdiri dari plat-plat (positif & negatif) yang telah diisi penuh dengan
muatan listrik, tetapi dalam penyimpanannya tidak diisi dengan elektrolit. Jadi keluar pabrik
dalam kondisi kering. Pada dasarnya baterai ini sama seperti dengan baterai tipe basah.
Elemen-elemen bateraij ini diisi secara khusus dengan cara memberikan arus DC pada plat yang
direndamkan ke dalam larutan elektrolit lemah. Setelah plat-plat itu terisi penuh dengan muatan
listrik, kemudian diangkat dari larutan elektrolit lalu dicuci dengan air dan dikeringkan.
Kemudian plat-plat tersebut dirangkai dalam case baterai. Sehingga biala baterai tersebut akan
dipakai, cukup diisi elektrolit dan langsung bisa digunakan tanpa discharge kembali.
Baterai kering terdiri atas suatu silinder seng sebagai anode dan batang karbon sebagai katode.
Silinder diisi pasta yang terdiri atas campuran batu kawi (MnO2), salmiak (NH4Cl), sedikit air,
dan di tengah pasta itu diletakkan batang karbon.Karena karbon merupakan electrode inert
(sukar bereaksi), pasta berfungsi sebagai oksidator (katode). Reaksinya dapat ditulis sebagai
berikut.
Potensial tiap baterai kering adalah 1,5 volt. Baterai kering jika sudah habis tidak dapat diisi
ulang sehingga disebut sel primer. Untuk membuatnya tahan lama, maka NH4Cl digantidengan
KOH. Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
G. Jenis Baterai
Aki terdiri dari beragam jenis , secara umum di pasaran kita mengenal dua jenis aki , aki basah
dan aki kering, dan lebih detail lagi jenis-jenis aki sebagai berikut:
a. Aki basah konvensional
b. Aki hybrid
c. Aki kalsium
d. Aki bebas perawatan/maintenance free (MF)
e. Aki sealed
a. Aki Basah
Hingga saat ini aki yang populer digunakan adalah aki model basah yang berisi cairan asam
sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang dengan penutup yang berfungsi untuk menambah
air aki saat ia kekurangan akibat penguapan saat terjadi reaksi kimia antara sel dan air aki . Sel-
selnya menggunakan bahan timbal (Pb).
Kelemahan aki jenis ini adalah pemilik harus rajin memeriksa ketinggian level air aki secara rutin.
Cairannya bersifat sangat korosif. Uap air aki mengandung hydrogen yang cukup rentan terbakar
dan meledak jika terkena percikan api. Memiliki sifat self-discharge paling besar dibanding aki
lain sehingga harus dilakukan penyetruman ulang saat ia didiamkan terlalu lama.
b. Accu Hybrid
Pada dasarnya aki hybrid tak jauh berbeda dengan aki basah. Bedanya terdapat pada material
komponen sel aki . Pada aki hybrid selnya menggunakan low-antimonial pada sel (+) dan
kalsium pada sel (-). Aki jenis ini memiliki performa dan sifat self-discharge yang lebih baik dari
aki basah konvensional.
c. Accu Calcium
Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. AKi jenis ini memiliki
kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat penguapannya pun lebih kecil dibanding aki
basah konvensional.
2. Reserve Capacity
Kapasitas layanan adalah banyaknya waktu dalam menit pada baterai yang diisi penuh dapat
memberikan arus sebesar 25 ampere pada 27 derajat Celsius setelah sistim pengisian dilepas.
Tegangan tidak boleh turun dibawah 1.75 volt per sel (10.5 volt total untuk baterai 12 volt).
3. Ampere Hour
Kapasitas baterai adalah banyaknya arus pada baterai yang diisi penuh dapat menyediakan arus
selama 20 jam pada 27 derajat Celsius, tanpa penurunan tegangan tiap sel dibawah 1.75 volt.
Sebagai contoh: Sebuah Baterai yang secara terus menerus mengalirkan 3 ampere untuk 20
jam dinilai memiliki 60 AH. Rumus menentukan kapasitas baterai adalah:
AH = A (amper) x H (Jam)
JIS mendefinisikan kapasitas baterai sebagai jumlah listrik yang dilepaskan sampai tegangan
pengeluaran akhir menjadi 10,5 V dalam 5 jam. Sebagai contoh baterai dalam keadaan terisi
penuh dikeluarkan muatannya secara terus menerus 10 A selama 5 jam sampai mencapai
tegangan pengeluaran akhir (10,5 V). Maka kapasitas baterai ialah 50 AH (10 x 5 jam) 1 Oc.
Kapasitas Baterai
Kapasitas baterai adalah jumlah listrik yang dapat dihasilkan dengan melepaskan arus tetap,
sampai dicapai voltage ahir. Besarnya ditentukan dengan mengalikan besar arus pelepasan
dengan waktu pelepasan dan dinyatakan dalam AH (Ampere Hour). Jadi untuk menyatakan
kapasitas baterai, perlu ditentukan laju arus pelepasan. Karena kapasitas baterai tergantung dari
kuat arus pelepasan. Misalnya suatu baterai mempunyai kapasitas 100 AH untuk laju arus 20
jam. Ini berarti baterai tersebut sanggup melepaskan muatan sebesar 5 ampere selama 20 jam.
Tapi tidak berarti mampu melepaskan muatan sebesar 10 ampere selama 10 jam. Jadi jika ingin
membandingkan kapasitas baterai perlu disamakan dahulu laju arus pelepasan muatan
listriknya.
Pengetesan Battery
Kondisi dari sebuah baterai ditunjukan oleh berat jenis larutan elektronitnya. Salah satu cara
yang paling sederhana dan lebih dipercaya adalah dengan mengukur berat jenis dari larutan
elektrolit. Alat untuk mengukur berat jenis elektrolit disebut “Hydrometer” dan dilengkapi dengan
thermometer untuk mengetahui temperatur elektrolit. Hydrometer dikalibrasi untuk mengukur
berat jenis elektrolit pada temperature standar (JIS) 20oC (68oF). Untuk menentukan
pembacaan berat jenis yang benar adalah sebagi berikut :
Bila suhu di atas 20oC (68oF), ditambah 0,0007 tiap kenaikan 1oC. - Bila suhu di bawah 20oC
(68oF), dikurangi 0,0007 tiap penurunan 1oC.
Sebagai contoh, pada suhu 49oC didapatkan pembacaan berat jenis elektrolit 1,2597. Dimana
pengukuran ini suhu elektrolitnya 29oCdi atas standar yang ditetapkan yaitu 20oJIS. Sehingga
pembacaan berat jenis yang sebenarnya dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Jadi pembacaan yang benar setelah dikoreksi dengan temperature adalah 1,28
1. Accu termasuk benda yang mudah terbakar, oleh sebab itu jangan memindahkan posisi Accu
mobil pada lokasi yang kurang aman.
2. Selalu meng-kontrol ketinggian air Accu. Jika kurang segera tambahkan karena akan
mempengaruhi kinerjanya. Tetapi jangan sampai melebihi, karena Accu dapat meledak akibat
tidak ada ruang untuk melepaskan uapnya.
3. Periksa terminal Accu. Jika ada kerak putih, gosok dengan sikat kawat atau siram dengan air
panas jika sudah tebal. Kerak putih ini berbahaya karena dapat menggerus terminal dan
membuat terminal dan elemen kabel saling mengikat.
4. Accu mengandung bahan beracun berbahaya, jangan sembarangan membuang Accu bekas.
Umumnya pedagang aki menerima atau membeli aki bekas untuk didaur ulang. Selain menjaga
lingkungan, Accu bekas ini dapat mengurangi biaya pembelian Accu baru.
5. Salah satu kelemahan Accu tipe “basah” yang digunakan pada mobil retro adalah tingkat
penguapan cairan yang tinggi, yang dapat menyebabkan karat pada benda logam di sekitar
Accu, bahkan dapat memperpendek umur Accu. Saat pengisian (recharge), akan keluar uap dari
lubang kecil seperti jarum di penutup cell. Dalam kondisi normal, uap yang keluar tidak terlalu
besar, kecuali pada kondisi pengisian yang berlebih. Pada Accu yang sudah berumur,
penguapan akan lebih besar. Untuk menghindarinya, gunakan penutup seperti lembaran bahan
karet di atas Accu.
Pemeriksaan Baterai
Baterai harus diperiksa secara periodik dan diuji kemampuannya. Terdapat kelompok
pemeriksaan dan pengujian baterai yang sering dilakukan, yaitu:
1. Pemeriksaan Visual
Pemeriksaan visual meliputi :
a. Kotak baterai
Kotak baterai sering mengalami kerusakan yang dapat didentifikasi secara visual, jenis
kerusakan kotak baterai antara lain: kotak retak akibat benturan, mengembang akibat over
charging, bocor akibat keretakan atau mengembang.
b. Sel-sel baterai
Sel baterai sering mengalami gannguan yaitu sell yang mengembang akibat over charging
maupun mengkristal dan sel yang rontok karena getaran, kualitas yang kurang baik maupun usia
baterai.
d. Jumlah elektrolit
Jumlah elektrolik perlu diperiksa secara periodic. Bila pengisian berlebihan (over charging) maka
elektrolit cepat berkurang karena penguapan berlebihan. Pemeriksaan jumlah elektrolit dapat
dilakukan dengan cepat karena kotak dibuat dari plastic yang tembus pandang. Jumlah elektrolit
harus berada diantara garis Upper Level dan Lower Level.
e. Kabel Baterai
Kabel baterai dialiri arus yang sangat besar, saat mesin distarter besar arus dapat mencapai 250
– 500 A, tergantung dari daya motor starter, dengan arus sebesar itu kabel akan panas. Panas
pada kabel menyebabkan elasitas kabel menurun, isolator muda pecah dan terkupas, hal ini
terjadi terutama pada isolator dekat dengan terminal baterai.
f. Pemegang Baterai
Pemengang baterai harus dapat mengikat baterai dengan kuat agar goncangan baterai dapat
dihindari, sehingga usia baterai dapat lebih lama. Gangguan pada pemegang baterai antara lain
kendor akibat mur pengikat karat untuk itu lindungi mur dengan mengoleskan vaselin/ grease.
Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, oleh karena bila
berkurangnya elektrolit tidak wajar maka periksa dan setel arus pengisian. Keretakan baterai
dapat pula menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan elektrolit dapat mengenai
bagian kendaraan, karena cairan bersifat korotif maka bagian kendaraan yang terkena elektrolit
akan korosi.
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hydrometer. Pemeriksaan berat
jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai
penuh pada suhu 20 ºC mempunyai Bj 1,27-1,28, dan baterai kosong mempunyai Bj 1,100 -
1,130.
Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC. Spesifikasi berat jenis
normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena itu saat pengukuran temperature elektrolit harus
diamati. Rumus untuk mengkoreksi hasil pengukuran adalah:
S 20 ºC = St + 0,0007 x (t - 20)
S 20 ºC : Berat jenis pada temperature 20 ºC
St : Nilai pengukuran berat jenis
t : Temperatur elektrolit saat pengukuran
Contoh:
Tentukan berat jenis baterai bila hasil pengukuran pada temperature 0ºC, menunjukkan berat
jenis 1,260.
S 20 ºC = St + 0,0007 x (t - 20)
= 1,260 + 0,0007 x ( 0 – 20)
= 1,260 – 0,014
= 1,246
Tindakan yang harus dilakukan terkait hasil pengukuran elektrolit adalah sebagai berikut:
Tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengukuran BJ elektrolit
Bisa juga menggunakan alat hydrometer yaitu alat untuk mendeteksi berat jenis pada cairan
elektrolit pada baterai
Cara mengoperasikan hidrometer sebagai berikut:
a. Masukkan ujung hydrometer kedalam lubang sel sampai menjentuh permukaan caira
elektrolit
b. Tekan karet pada ujung hydrometer sampai ke dalam
c. Setelah kembali ke posisi semula maka kalian dapat melihat hasil yang di tentukan pada
aurometer
Cara menghitung hasil penggukururan berat jenis air elektrolit dapat dilihat pada tabel diatas
sebagai berikut:
a. Good/warna hijau = Kondisi air elektrolit sangat baik
b. Fair /warna putih = Kondisi caira accu baik
c. Recharge/warna merah = Kondisi air elektrolit perlu pengisian / stroom
3. Pengujian Beban
Untuk melakukan pengetesan dengan aman, dibutuhkan peralatan dan pengalaman yang
memadai. Karena itu, sebaiknya tes ini dilakukan di bengkel baterai. Kalau ingin melakukan,
buanglah arus dari baterai sebanyak empat kali dari kapasitasnya. Setelah itu, diamkan baterai
selama lima detik, kemudian ukur tegangan baterai. Tegangan terminal harus 9,6 Volt atau lebih.
Jika kurang, ganti baterainya.
Kebocoran Arus
Adanya kebocoran arus listrik menyebabkan baterai mengalami pengosongan, sehingga bila
kendaraan lama tidak digunakan maka energi listrik yang tersimpan pada baterai dapat
berkurang cukup banyak sehingga mesin sulit dihidupkan.
Mobil sulit distart di pagi hari, adalah salah satu akibat yang ditimbulkan dari :
a. Clamp Pengikat kutub + dan – aki yang kurang kencang, atau timbulnya kerak putih disekitar
kepala aki.
b. Kondisi air accu (electrolit) yang kurang sesuai dengan yang dipersyaratkan di bagian luar
aki.
c. Bagian body accu sudah mengembung atau bocor.
Bila mana aki yang setelah kurang lebih satu tahun kita pakai mulai rewel alias 'zwak', ada
beberapa tips yang dapat dicoba untuk lebih memperlama umur aki, mengingat harganya cukup
mahal.
a. Sebelum 'disetrum' ulang, buang seluruh cairan asam sulfat yang tersisa dalam aki. Lalu
dibilas dengan air murni sebanyak empat kali, dan isi dengan cairan accu zuur. Setelah itu dapat
'disetrum'. Pada pemakaian normal, aki dapat bertahan selama satu sampai tiga bulan.
b. Atau dapat juga setelah mobil atau motor diparkir, lepaskan salah satu kabel pada kutub
positif aki, sehingga pada aki tak ada arus yang benar-benar mengalir. Dan sebaiknya jangan
menyalakan perlengkapan yang memerlukan arus (radio atau tape) saat mobil sedang tidak
dijalankan.
c. Dan sebelum terjadi dua hal di atas, perawatan dan pengecekan terhadap tinggi permukaan
air aki harus diperhatikan. Dan selain itu juga massa jenis air aki juga harus diukur dengan
hidrometer secara berkala.
Bila ternyata ketiga cara di atas tidak maksimal, mungkin sudah saatnya kita perlu membeli aki
baru. Kita juga harus ingat, semua barang memiliki umur ekonomis, artinya setelah jangka waktu
tertentu digunakan, barang tersebut secara perlahan-lahan akan berkurang kemampuannya dan
rusak.
1. Pastikan semua peralatan elektronik telah dimatikan sebelum kita mematikan mesin. Berbagai
peralatan yang dibiarkan hidup tidak hanya akan menguras daya accu mobil tetapi juga berisiko
merusak sistem listrik mobil.
2. Pastikan accu mobil sudah terisi penuh (sudah dicharge) jika kita tidak menyalakan mobil
selama satu atau dua minggu. Jangan biarkan accu mobil kering (tidak terdapat daya listrik).
Memanaskan mobil secara teratur meskipun tidak digunakan baik untuk menjaga agar accu
tetap terisi.
3. Hindari korosi. Korosi atau karat pada terminal accu dapat memperpendek umur accu. Bisa
disemprot silicon atau penetran pada kutub kutub accu untuk perawatan. Jika tidak sempat
membersihkan sendiri, pastikan montir di bengkel untuk memeriksa dan membersihkan terminal
accu secara teratur.
4. Periksa adanya kabel yang longgar serta periksa pula dudukan accu. Dudukan accu yang
berkarat dianjurkan untuk diganti. Dudukan yang rusak atau berkarat berpotensi membuat posisi
accu tidak stabil sehingga akan bergetar atau berpindah posisi yang pada gilirannya
memperpendek umur accu.
5. Drive belt pada mobil juga perlu diperiksa secara berkala. Belt yang rusak akan membuat
proses charging accu tidak sempurna.
6. Mengunakan tambahan lampu dan aksesori dengan bijak, dan sesuaikan dengan kapasitas
accu.
Perawatan Baterai
1. Baterai yang tidak dipakai harus disimpan di tempat yang kering, sejuk dan tidak kena sinar
matahari langsung, karena bias mempercepat reaksi kimia (self discharge)
2. Baterai yang diterima lebih dahulu sebaiknya didahulukan pemakaiannya.
3. Untuk baterai tipe basah, perlu adanya pengisian secara periodi, yaitu minimal 1 bulan sekali,
untuk menjaga baterai tetap full charge dan tidak cepat rusak.
Peringatan Keselamatan
Asam Sulfat sangat berbahaya, dapat menyebabkan kulit dan mata teriritasi dan terbakar. Asam
Sulfat juga dapat menyebabkan ledakan pada beberapa kasus. Saat bekerja dengan Aki dan
Elektrolit, lindungi diri kita dengan kaca mata pelindung, dan pelindung wajah. Pakailah bahan
garmen untuk melindungi wajah, tangan dan tubuh. Selain hal-hal di atas, perhatikan dengan
tindakan-tindakan pencegahan di bawah ini:
1. Selalu bekerja di udara terbuka atau tempat yang mempunyai ventilasi besar pada saat
bekerja dengan aki.
2. Pastikan tempat sekitar kita bebas dari sumber api ataupun percikan api, bahkan rokok.
Sumber api dapat menyebabkan aki meledak.
3. Selalu pastikan tutup pengisian Elektrolit tertutup erat dan tepat.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Selalu putuskan hubungan kabel negatif terlebih dahulu pada saat pelepasan aki, dan
menghubungkannya paling akhir pada saat pemasangan aki.
6. Jangan pernah bersentuhan dengan aki pada saat pengisian aliran listrik (charging),
pengetesan, atau penyetruman mesin.
7. Matikan semua kelistrikan sebelum memutuskan koneksi arus listrik.
8. Sebelum menggunakan alat yang dapat menghantarkan listrik (konduktor), pindahkan barang-
barang yang mengandung metal yang ada pada tangan ataupun lengan (jam tangan).
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkannya dalam
bentuk listrik
2. Fungsi baterai adalah sebagai penyedia listrik pada sistem kelistrikan pada kendaraan.
3. Konstruksi baterai ada dua yaitu konstruksi comound dan konstruksi solid
4. Komponen dari baterai yaitu kotak baterai, elektrolit, sumbat ventilasi, plat positif dan negatif,
separator, lapisan fiber glass, penghubung sel, sel baterai
5. Tipe baterai yaitu tipe basah dan tipe kering
B. Saran
Penulis menyarankan apabila memerlukan baterai sebaiknya baterai yang berkualitas dan juga
dipergunakan seperlunya atau dirawat dengan sebaik mungkin serta dipergunakan sesuai aturan
yang ada supaya tidak menimbulkan kecelakaan atau meledak saat dipergunakan pada saat
keadaan tertentu.
Dengan demikian terhindar dari jangkauan anak-anak serta menjadikan ramah lingkungan.