Anda di halaman 1dari 12

Cara Kerja Mobil Listrik: Jenis-Jenis

Komponen, Kelebihan & Kekurangan


By Mada Prastya

Cara kerja mobil listrik sangat berbeda dengan mobil yang menggunakan mesin pembakaran
internal. Sistemnya memungkinkan mobil beroperasi dengan lebih senyap, ramah lingkungan,
dan memiliki performa berani diadu.

Tak bisa disangkal lagi saat ini industri otomotif mulai memasuki era elektrifikasi dengan
produknya berupa mobil listrik. Dalam hal ini, mobil listrik yang dimaksud adalah Battery
Electric Vehicle (BEV) atau yang juga biasa disebut full electric.
Sebenarnya selain itu masih ada beberapa jenis “mobil listrik” lain, semisal hybrid, plug-in
hybrid, dan fuel cell electric. Lebih detail mengenai masing-masing jenis mobil listrik tersebut
sudah pernah dibahas dan ulasan kali ini akan lebih fokus pada cara kerja mobil listrik BEV.
Isi Konten [show]

Cara Kerja Mobil Listrik


Secara garis besar mobil listrik dapat bergerak dengan memanfaatkan dorongan motor listrik
yang dimilikinya. Keberadaan komponen ini menggantikan mesin pembakaran internal alias
Internal Combustion Engine (ICE) yang umumnya ditemui pada mobil konvensional.
Adapun energi yang dibutuhkan oleh motor listrik diambil dari baterai yang lazimnya terletak di
bagian bawah mobil.
Mayoritas mobil listrik hanya memiliki satu buah motor yang berguna menggerakkan roda
belakang atau roda depan.

Namun, ada beberapa produk mobil listrik yang juga dilengkapi dua buah motor. Itu artinya
mobil akan memiliki kemampuan All Wheel Drive (AWD) yang akan sangat terasa manfaatnya
untuk melewati medan jalan rusak atau sebatas meningkatkan pengendalian.
Dari segi pengendalian, mengendarai mobil listrik sebenarnya tak jauh berbeda dengan mobil
konvensional terutama yang bertransmisi otomatis. Pada mobil listrik terdapat dua unit pedal
yang masing-masing berfungsi sebagai akselerator dan rem.
Sebagian mobil listrik memiliki kemampuan untuk dikendarai hanya dengan satu pedal saja.
Contohnya pada Hyundai Ioniq 5 di mana fitur ini dinamakan i-Pedal.
Ketika pedal akselerator diinjak maka mobil akan melaju sebagaimana umumnya. Namun, ketika
pedalnya diangkat tidak ada efek coasting sama sekali. Sebaliknya, mobil akan mengalami
“engine brake” sampai benar-benar berhenti.
Sistem semacam ini ada hubungannya dengan upaya untuk hemat energi. Karena ketika mobil
mengalami deselerasi, motor listrik berubah fungsi menjadi alternator yang mengaliri energi
listrik kembali ke baterai. Dengan begitu, aktivitas berkendara akan lebih hemat energi.

Komponen-Komponen Mobil Listrik

Salah satu keunggulan mobil listrik jika dibandingkan dengan mobil konvensional ialah jumlah
komponen bergeraknya jauh lebih sedikit. Hal ini akan mendatangkan keuntungan terkait
perawatan rutinnya.
Karena tidak ada komponen bergerak seperti piston maka mobil listrik juga tak membutuhkan oli
atau pelumas. Adapun komponen mobil listrik yang mesti mendapatkan perhatian ekstra adalah
kampas rem.
Seperti dijelaskan sebelumnya, dalam hal pengendalian mobil listrik cukup mirip dengan mobil
konvensional bertransmisi otomatis. Oleh karena itu bagian pengereman sangat penting untuk
menahan lajunya saat kondisi berhenti.
Namun, sebenarnya kampas rem mobil listrik juga bisa dihemat lewat beberapa cara. Contohnya
pada Hyundai Ioniq 5 terdapat fitur auto hold yang memungkinkan pengguna tak perlu menahan
rem ketika mobil sudah dalam kondisi berhenti.
Ditambah lagi dengan adanya fitur regenerative braking atau one pedal operation. Pengendara tak
perlu terlalu sering menginjak pedal rem selama berkendara jika hanya hendak mengurangi
kecepatan.
Terlepas dari hal tersebut, mobil listrik memiliki sejumlah komponen utama yang fungsinya perlu
diketahui oleh para pemilik.
 Traction battery pack: Komponen ini berfungsi menyimpan energi listrik yang nantinya
akan disalurkan ke motor listrik. Selain itu, energi listrik yang didapat oleh mobil ketika
melakukan deselerasi juga akan disimpan di komponen ini.
 Electric motor: Komponen ini berfungsi untuk menggerakkan mobil dengan
menggunakan energi yang disalurkan dari baterai.
 Charging port: Sesuai namanya, komponen ini berguna untuk mengisi energi listrik ke
dalam baterai melalui charger yang telah ditentukan.
 Power inverter: Komponen ini berguna mengubah arus listrik Direct Current (DC) dari
traction battery pack menjadi Alternating Current (AC) untuk motor listrik. Komponen ini
juga bisa melakukan hal sebaliknya untuk menunjang fungsi regenerative braking.
 Battery auxiliary: Komponen yang kerap disebut sebagai aki ini berguna menunjang
kebutuhan listrik untuk aksesori kendaraan. Sebabnya traction battery pack secara prinsip
hanya berguna menjadi sumber tenaga untuk motor listrik.
Keunggulan Mobil Listrik
Setelah mengetahui cara kerja mobil listrik, sekarang mari simak keuntungan-keuntungan yang
ditawarkannya.
 Jumlah Komponen Bergerak Lebih Sedikit
Jumlah komponen bergerak mobil listrik jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mobil
konvensional. Hal ini akan membawa manfaat berupa perawatan yang lebih mudah. Sebagai
contoh kecil, mobil listrik tidak perlu mengganti oli secara rutin karena memang tidak
menggunakannya.
 Bersifat Zero Emission
Berbeda dengan mobil konvensional yang menghasilkan emisi gas buang, mobil listrik tidak
demikian. Oleh karena itu mobil listrik bersifat zero emission dan lebih ramah lingkungan.
Menariknya lagi, “mobil listrik” fuel cell yang menggunakan bahan bakar hidrogen justru
menghasilkan air yang benar-benar bisa diminum.
 Akselerasi Responsif
Jangan anggap remeh performa mobil listrik. Seperti diketahui, motor yang digunakannya mampu
menghasilkan torsi instan sehingga mobil dapat berakselerasi dengan responsif. Karakteristik
semacam itu akan sangat terasa manfaatnya ketika hendak menyalip kendaraan di depan atau
melalui jalanan jalan tanjakan.
 Minim Polusi Suara
Selain bersifat zero emission, mobil listrik juga menawarkan pengalaman berkendara yang lebih
senyap. Sebabnya kerja motor listrik tidak menghasilkan suara berderu seperti pada mobil
konvensional.

Kekurangan Mobil Listrik


Di samping kelebihan-kelebihan tersebut, mobil listrik tentunya juga memiliki sejumlah
kekurangan, di antaranya:
 Harga Masih Tergolong Mahal
Mesti diakui harga mobil listrik untuk saat ini masih tergolong mahal. Pantauan Carmudi, harga
mobil listrik termurah saat ini adalah Rp480 jutaan, tapi itu untuk mobil sebuah mobil komersial,
DFSK Gelora Electric blind vand, sementara untuk mobil listrik berjenis hatchback atau SUV
kompak harga dimulai dari Rp700 jutaan.
 Butuh Proses Membiasakan Diri
Ketika seseorang memutuskan untuk memiliki mobil listrik berarti dirinya harus membentuk
kebiasaan baru. Contohnya, mendisiplinkan diri melakukan pengecasan agar tak kehabisan listrik
di jalan. Atau berkenalan dengan fungsi-fungsi berkendaranya karena sebagian memang berbeda.
 Pasar Bekasnya Belum Terbentuk
Mobil listrik masih tergolong barang baru di Indonesia. Oleh karena itu pasar bekasnya belum
terbentuk. Pengaruhnya bagi pemilik atau calon pemilik adalah terkait harga jual bekasnya yang
belum menentu.

(Foto: Carmudi)

Demikianlah ulasan mengenai cara kerja mobil listrik termasuk serba-serbinya yang ternyata
pun punya sejarah panjang. Suka atau tidak kehadiran era mobil listrik sudah tinggal menunggu
waktu saja.
Masyarakat perlu mempersiapkan diri untuk hal tersebut. Termasuk memahami teknologi yang
digunakan atau produk-produk mobil listrik yang saat ini beredar.
Saat ini harga mobil listrik masih mahal dikarenakan baterainya yang memiliki harga selangit.
Namun, pada saatnya nanti harga baterai tersebut kemungkinan akan menjadi lebih terjangkau
sehingga membuka peluang bagi lebih banyak orang untuk memilikinya.
ernyata Begini Cara Kerja Mobil Listrik yang Ramah
Lingkungan
Posted on 25 Nov 2022
AutoFamily pasti pernah mendengar jenis mobil listrik. Seperti namanya, mobil ini bisa
bergerak dengan tenaga dari baterai yang terpasang di dalamnya. Penggunaan mobil ini
membuat AutoFamily jarang atau bahkan tidak perlu lagi datang ke pom bensin untuk
mengisi bahan bakar.

Tenaganya bisa langsung diisi ulang layaknya baterai smartphone sehingga sangat mudah
mengisi daya dari rumah. Sebelum AutoFamily memilih satu mobil terbaik untuk menemani
aktivitas sehari-hari, coba perhatikan dahulu informasi mobil listrik di bawah ini.

Apa Itu Mobil Listrik?


Mobil listrik adalah suatu jenis kendaraan bermotor roda empat yang dilengkapi dengan
sumber tenaga listrik dari baterai. Kehadiran mobil ini bukan penemuan baru pada abad 20.
Nyatanya mobil listrik pertama sudah ditemukan sejak abad 18.

Memang teknologi listriknya tidak keren seperti sekarang, tetapi fakta bahwa teknologi itu
sudah ditemukan sejak lama seharusnya membuat Anda mengenalnya lebih lagi. Konsep
mobil bertenaga listrik sebenarnya sangat bagus karena bisa sekaligus menjaga bumi dari
pemanasan global akibat emisi gas buang.

Keunggulannya dalam aspek ramah lingkungan dan efisiensi bahan bakar lah yang membuat
banyak orang tertarik memiliki mobil listrik.

Baca juga: Memahami Perbedaan Mobil Listrik dan Hybrid

Cara Kerja Mobil Listrik Secara Umum


Ketika Anda menyalakan mobil listrik untuk pertama kalinya maka tenaga dari baterai akan
langsung disalurkan. Kemudian tenaga tersebut akan terus-menerus dialirkan seperti waktu
Anda menginjak pedal akselerasi.

Nantinya control module akan langsung mengatur aliran daya listrik dari baterai ke inverter.
Arus listrik yang sudah sampai ke inverter selanjutnya akan diubah dari DC (Direct Current)
ke AC (Alternating Current) agar bisa disalurkan ke motor traksi ketika pengemudi
menginjak pedal akselerasi.

Dalam motor traksi, arus listrik akan diubah lagi menjadi energi kinetik yaitu putaran mesin
supaya transmisi dapat memutar roda mobil. Semua proses tersebut hanya terjadi dalam
hitungan menit atau bahkan detik.

Mengubah arus listrik dari baterai hingga akhirnya dapat menggerakan roda dan membuat
mobil berjalan merupakan teknologi canggih yang saat ini masih dikembangkan. Semua itu
dilakukan untuk membantu memudahkan mobilitas manusia dari satu tempat ke tempat
lainnya. Jadi coba bayangkan betapa hebatnya sistem kelistrikan yang disematkan dalam
mobil listrik.

RAMAH LINGKUNGAN! DAPATKAN MOBIL LISTRIK TOYOTA BZ4X DI


AUTO2000 DIGIROOM

4 Jenis Mobil Listrik dan Prinsip Kerjanya


Mobil listrik yang ada saat ini terbagi menjadi 4 jenis yaitu BEV, HEV, PHEV dan FCEV.
Berikut masing-masing penjelasannya.

1. Battery Electric Vehicle (BEV)

Battery Electric Vehicle atau BEV merupakan mobil listrik yang mendapatkan tenaga dari
baterai secara keseluruhan. Jadi tidak ada lagi sistem mesin dengan bahan bakar bensin.

Tenaga yang didapatkan akan langsung disalurkan oleh baterai ke berbagai komponen mesin
yang membutuhkan listrik. Kemudian mobil bisa dengan mudah melaju tanpa hambatan.
Perlu diketahui bahwa arus listrik yang sudah dikeluarkan tidak serta merta habis tetapi akan
kembali disimpan saat pengereman terjadi.

Proses pengereman tersebut akan menghasilkan listrik untuk kembali disimpan ke dalam
baterai. Cara kerja dari mobil listrik satu ini sebenarnya cukup sederhana, berikut poin-poin
penjelasan untuk memudahkan Anda memahaminya:

 Energi yang diteruskan dari baterai yaitu DC akan diubah menjadi AC supaya motor
mesin dapat berfungsi.
 Ketika pengemudi mulai menginjak pedal maka control module akan menangkap
sinyal bahwa kecepatan kendaraan perlu ditingkatkan dan disesuaikan dengan
permintaan. Nantinya arus listrik AC akan diubah menjadi motor melalui inverter.
 Ketika motor mulai terhubung dan memutar roda melalui gigi maka mobil akan
berjalan maju atau mundur.

2. Hybrid Electric Vehicle (HEV)

Hybrid Electric Vehicle atau HEV merupakan mobil listrik yang memiliki 2 sumber tenaga.
Nama hybrid menunjukkan bahwa tenaga yang digunakan di dalamnya tidak hanya satu,
melainkan campuran dari 2 sistem berbeda.

Uniknya baterai yang ada di dalam jenis HEV tidak bisa diisi dengan charging port. Jadi
pengisian daya baterainya hanya terjadi ketika ada putaran mesin, putaran roda atau
kombinasi dari kedua hal tersebut.

Jadi setiap kali kendaraan digunakan berkendara di jalanan maka akan ada tenaga yang diisi
ke dalam baterai untuk nantinya digunakan pada saat-saat tertentu. Contoh HEV sendiri
adalah Toyota Corolla Cross Hybrid. SUV ramah lingkungan ini bisa Anda miliki dengan
mudah di Auto2000 Digiroom.
Baca Juga: 3 Mobil Hybrid di Indonesia Produksi Toyota

3. Plug-in Hybrid Vehicle (PHEV)

Masih memiliki 2 sumber tenaga seperti HEV, namun jenis PHEV disematkan baterai yang
bisa diisi melalui charging port. Itu berarti baik mesin bensin maupun motor listrik dapat
dimanfaatkan secara maksimal untuk kebutuhan berkendara.

Keduanya dapat menjadi cadangan ketika ada salah satu sumber tenaga yang mulai habis.
Penggunaan PHEV bisa dalam 2 cara berbeda yaitu all-electric mode yang menggunakan
tenaga listrik secara keseluruhan atau hybrid mode yang memakai kedua sumber dalam waktu
yang bersamaan.

4. Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV)

Jenis mobil listrik berikutnya cukup unik karena tidak hanya menggunakan baterai tetapi juga
memanfaatkan senyawa kimia sebagai sumber tenaga tambahan. Senyawa tersebut ialah
Hidrogen atau H2o yang dianggap dapat menjadi alternatif sumber tenaga.

DAPATKAN KUPON SERVICE HANYA DI AUTO2000

Tidak heran FCEV sering disebut sebagai mobil dengan gas emisi buang yang 0 atau zero
commission. Pasalnya energi kimia yang dihasilkan akan diubah lagi menjadi listrik supaya
bisa beraktivitas dengan nyaman dan aman.

Kehadiran mobil listrik di Indonesia tidak perlu AutoFamily ragukan lagi. Meski belum
memiliki minat besar seperti di beberapa negara di dunia namun AutoFamily tetap bisa
memilikinya dengan memeriksa deretan Mobil Baru Toyota yang menggunakan tenaga
listrik.

Lima Komponen Utama Mobil Listrik


Perkembangan mobil listrik di dunia cukup pesat belakangan ini. Pengaplikasian
mobil listrik sudah banyak diterapkan diberbagai negara, salah satunya di Indonesia.

Mobil listrik memiliki emisi yang sangat kecil bahkan tidak memiliki emisi sama
sekali, sehingga diharapkan mobil listrik bisa menjadi pengganti mobil konvensional
(berbahan bakar minyak) yang biasa digunakan sehari-hari.

Mobil listrik digerakkan oleh motor listrik yang putar oleh tenaga listrik yang berasal
dari baterai, sehingga tidak ada sistem pembakaran internal lagi ataupun kompresi
piston pada engine.

Berikut ini adalah komponen-komponen utama yang terdapat pada mobil


listrik:

1. Baterai
Baterai merupakan sumber tenaga utama dari mobil listrik. Arus listrik disimpan
didalam baterai dalam bentuk arus searah (direct current/DC). Tegangan baterai
didapatkan dari pengisian eksternal melalui charging port dan pada saat regeneratif
(ketika melakukan pengereman).

2. Power Inverter atau Power Controller


Jenis arus listrik yang digunakan untuk memutar motor traksi (motor listrik) adalah
arus bolak balik (alternating current/AC). Namun arus listrik yang tersimpan pada
baterai adalah tipe searah (DC), sehingga perlu dikonversi terlebih dahulu. Power
inverter memiliki fungsi untuk mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus bolak
balik (AC) dan sebaliknya. Pada saat pengereman kendaraan, motor traksi akan
berfungsi sebagai pembangkit listrik AC dan kemudian dikonversi oleh power
inverter menjadi DC untuk disimpan di baterai.

3. Motor Traksi
Mobil listrik bisa bergerak karena adanya motor traksi (motor listrik). Motor listrik
yang berputar akan menyalurkan tenaga ke roda melalui transmisi. Motor traksi
digerakkan oleh arus AC dari baterai. Pada kondisi ini energi listrik dari baterai
diubah menjadi energi kinetik pada motor. Pada saat pengereman motor traksi ini
beralih fungsi sebagai penghasil arus listrik AC dimana energi kinetik dari motor
diubah menjadi energi listrik untuk disimpan pada baterai.

4. Kontrol Modul
Komponen ini merupakan pengendali utama pada sistem kerja mobil listrik. Kontrol
modul akan menerima inputan dari berbagai sensor dan pedal gas untuk diteruskan
ke baterai, power inverter dan motor listrik untuk menentukan berapa besar tenaga
yang harus disalurkan ke transmisi pada saat akselerasi dan kapan motor
melakukan regeneratif (charging) ketika pengereman.

5. DC-DC Converter
Tegangan yang tersimpan pada baterai mobil listrik cukup besar dan bervariatif
antara 60 volt – 1500 volt (tergantung dari jenis mobil listrik dan kapasitas baterai).
Namun sistem kelistrikan bodi seperti lampu, wiper, hazard, door lock, power
window, audio dll biasanya menggunakan tegangan dari aki yaitu menggunakan
tegangan 12 volt DC. Komponen DC-DC converter inilah yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan dari baterai menjadi tegangan 12 volt sehingga bisa
digunakan pada sistem kelistrikan bodi.

Kelima komponen diatas merupakan komponen utama yang memiliki peran penting
terhadap kinerja dari mobil listrik dan bisa menjadi referensi anda sebelum beralih
atau membeli mobil listrik.

Anda mungkin juga menyukai