Anda di halaman 1dari 7

2.

1 Mobil Listrik

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan suatu


ide, untuk menciptakan kendaraan alternatif sebagai pengganti kendaraan
berbahan bakar minyak, yaitu dengan kendaraan terbarukan yang ramah dengan
lingkungan. Untuk wacana kendaraan yang ramah dengan lingkungan
tersebut, dapat diterapkan pada kendaraan yang diaplikasikan pada kendaraan
sebagai sumber penggerak.

Mobil listrik adalah kendaraan yang menggunakan energi listrik sebagai tenaga
utama untuk menggerakkan mobil listrik. Energi listrik yang disimpan dalam
baterai atau tempat penyimpan energi lainnya. Penggunaan kendaraan listrik
dinilai lebih efektif, karena dibandingkan dengan kendaraan bahan bakar,
kendaraan listrik tidak hanya tidak menimbulkan polusi, tetapi juga lebih
sederhana strukturnya, suaranya lebih halus, tahan lama dan memiliki efisiensi
energi yang lebih tinggi. Efisiensi keseluruhan kendaraan listrik Ini menyumbang
48% pada kendaraan listrik, sedangkan pada kendaraan bensin oli hanya dapat
mencapai efisiensi sekitar 25%. Maka untuk kendaraan bergerak dengan berat
yang sama mobil listrik membutuhkan lebih sedikit energi.

Energi listrik sendiri tidak asing dalam kehidupan keseharian manusia,


dikarenakan pada saat ini energi listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok
masyarakat selain sandang, pangan dan papan. Fleksibilitas listrik ubah energi
menjadi bentuk energi lain (energi mekanik, energi termal, cahaya) dan
karakteristik distribusinya yang mudah membuat energi menjadi pilihan pertama.
Meningkatnya permintaan energi listrik dengan meningkatnya kesejahteraan
penduduk. Penggunaan listrik terutama untuk keperluan keluarga, itu menjadi
semakin beragam karena Hasil disediakan untuk berbagai peralatan rumah tangga
kelistrikan, seperti setrika, majicjar, kulkas, pompa air, dan lain sebagainya.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Mobil Listrik

2.3.1 Kelebihan Mobil Listrik

a. Biaya Perawatan
Biaya perawatan terbesar dari mobil listrik adalah pada biaya penggantian
baterainya. Baterai lithium pada mobil listrik harganya sangat mahal, tetapi biaya
perawatannya murah. Karena baterai pada mobil listrik terdiri atas banyak sel
individu yang pemakaiannya tidak merata, mengganti sel yang sudah rusak secara
periodic dapat mempertahankan jarak tempuh kendaraan. Mesin listrik yang
digunakan dalam mobil listrik lebih mudah dirawat dan treatment yang dilakukan
juga ringan.

b. Ramah Lingkungan

Pada Mobil listrik, emisi karbon menjadi lebih rendah dan mengurangi polusi
dibandingkan penggunaan BBM. Berbeda dengan mobil konvensional yang
menggunakan bahan bakar minyak, hasil pembakarannya mengeluarkan emisi
karbon dioksida ke udara. Mobil listrik juga menghasilkan suara yang lebih halus,
senyap, dan tidak bising. Hal ini berbeda dengan mobil pada umumnya yang
menggunakan mesin diesel, sehingga menghasilkan suara yang keras dan
cenderung berisik.

c. Lebih Hemat

Pada mobil listrik, hemat energi yang lebih besar dibandingkan penggunaan BBM
pada saat kendaraan melaju. Penggunaan energi yang lebih irit saat terjadi
kemacetan. Berdasarkan penelitian terhadap mobil listrik, untuk mencapai jarak
hingga 120 kilometer diperlukan biaya sebesar Rp75.000 saja. Sedangkan jika
Anda menggunakan BBM maka memerlukan biaya dua kali lipat lebih banyak.

d. Cerdas dan Canggih

Hanya kendaraan listrik yag memiliki Intelligent Transport System (ITS).


Maksudnya, kendaraan bisa melakukan pengereman sendiri jika terjadi tabrakan.
Intelligent Transport System (ITS) adalah sistem keamanan mobil dimana mobil
akan segera terhenti sebelum menabrak sesuatu. Sistem ini membuat mobil listrik
menjadi mobil paling aman. Berdasarkan kecepatan, manuver dengan kendaraan
listrik lebih bertenaga. Di mobil ini, kecepatan berkendara akan terasa lebih cepat
karena kerja torsi dalam waktu singkat menuju roda mobil.
e. Hemat Ruang dan Praktis

Baterai pada mobil listrik lebih flaksibel, sehingga bentuk mobilnya bisa lebih
mungil. Beberapa mobil listrik mungil di antaranya BMW i3s atau Renault Twizy.
Mobil berbodi mungil ini cocok digunakan di Indonesia sehingga dapat tetap
melaju di kemacetan atau masuk ke gang yang sempit. Selain itu, mobil listrik
menggunakan baterai sebagai daya penggeraknya sehingga dapat diisi ulang di
rumah.

2.3.2 Kekurangan Mobil Listrik

Beberapa kekurangan dari mobil listrik, yaitu :

a. Harga

Harga mobil listrik lebih mahal dibandingkan mobil bermesin konvensional. Hal
ini karena harga salah satu komponen utama mobil listrik yaitu baterai yang
terlalu tinggi. Baterai mobil listrik ternyata harus rutin dilakukan penggantian
setiap 3-10 tahun sekali, dan harga baterainya cukup mahal. Hal tersebut
tergantung dari jenis dan penggantian baterai. Tidak hanya baterai, walaupun
banyak yang berminat terhadap mobil listrik ini, tetapi masih sangat sulit untuk
mendapatkan mobil ini. di Indonesia karena produksi mobil listrik masih sangat
sedikit dan tharganya pun mahal dibanding mobil konvensional.

b. Waktu Pengisian Baterai

Waktu yang dibutuhkan dalam proses pengisian baterai cukup lama pada mobil
listrik. Hal ini merupakan alasan mengapa para produsen mobil memasarkan
mobil listrik sebagai mobil harian yang cocok untuk pemakaian dalam kota saja
atau perjalanan jarak pendek. Jika mobil konvensional hanya perlu mengisi BBM
beberapa menit, bahkan kurang dari lima menit hingga tanki penuh. Namun pada
mobil listrik tidak. Pengisian daya baterai bisa memakan waktu antara 4-6 jam
hingga penuh.

c. Jarak dan Kecepatan


Mobil listrik saat ini masih dibatasi oleh jarak tempuh dan kecepatannya.
Sebagain besar mobil listrik yang saat ini ada, jangkauannya masih sekitar 160
km. Oleh karena itu, mobil listrik saat ini masih kurang pas digunakan untuk
perjalanan jarak jauh.

POTENSI PEMANFAATAN MOBIL LISTRIK MASA DEPAN

Potensi pemanfaatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di


Indonesia tengah genjar dipromosikan, seperti mobil listrik, yang akan digunakan
dalam negeri. Presiden Joko Widodo pun berandai-andai agar kendaraan listrik ini
bisa berkeliaran di jalanan ibu kota, tetapi untuk saat ini masih minim. Indonesia
berpendapat bahwa kendaraan listrik ini justru dinilai bisa menjadi solusi dalam
mengurangi impor BBM dan pengurangan emisi CO2 yang mengakibatkan
pencemaran udara.

Menurut Sushant Gupta, Direktur Peneliti Wood Mackenzie, ia memprediksi


hingga 2027, pertumbuhan mobil listrik di Indonesia akan sangat minimum.
Sampai saat itu populasi mobil listrik hanya akan berada di kisaran 5.000-10.000
unit. Sangat kecil dibandingkan dengan total populasi mobil konvensional yang
mencapai 15 juta unit. Setelah itu pertumbuhannya akan pesat, diprediksi pada
2040, populasi mobil listrik di Indonesia akan mencapai 3,5 juta unit. Akan tetapi
pada saat itu, jumlah mobil konvensional juga akan meningkat hingga 50 juta unit.
Artinya, porsi mobil listrik masih akan tetap kecil dibandingkan dengan mobil
konvensional, bahkan pada 2040 sekalipun. Dengan demikian, perlu dukungan
penuh dari pemerintah mengenai pengembangan mobil listrik di Indonesia.

Sebagai bentuk dukungan penuh, pemerintah Indonesia berencana mengganti


kendaraan dinas berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik. Pemerintah
menargetkan, mulai tahun ini sampai tahun 2024, bisa terwujud penggantian
kendaraan dinas berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik di seluruh
Indonesia. Beberapa kebijakan pun juga telah disiapkan. Ketergantungan pada
penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil perlu segera diakhiri. Secara teoritis
penggunaan mobil listrik merupakan salah satu cara dalam mengurangi
ketergantungan tersebut. Mobil listrik tidak menghasilkan emisi gas karbon, juga
nyaris tidak menimbulkan polusi udara. Dengan demikian, pemakaian mobil
listrik ini baik untuk kesehatan lingkungan dan atmosfer bumi pun akan lebih
terpelihara secara konservasi.

Bentuk dukungan lainnya, pemerintah telah menyediakan banyak regulasi dalam


mengembangkan mobil listrik di Indonesia ini. Regulasi dimulai pada peraturan
presiden hingga peraturan setingkat kementrian. Aturan pertama yang
diundangkan yakni Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang
Percepatan Program kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai pada 12
Agustus 2019. Perpres 55/2019 menjadi aturan awal yang disebut sebagai payung
hukum kendaraan listrik Indonesia. Setelahnya ada Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 73 tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa
Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM). Ketentuan baru mengenai PPnBM akan berlaku mulai tahun ini yang
membahas mengenai emisi gas buang yang dihasilkan kendaraan. Hal ini berarti
semakin besar emisi yang dikeluarkan maka semakin besar pula pajaknya. Ini
bakal menguntungkan kendaraan berteknologi hijau, terutama murni listrik.
Peraturan lainnya yakni:

1. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun 2020

2. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 45 Tahun 2020

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2020

4. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020

5. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 28 Tahun 2020


DAFTAR PUSTAKA

Subekti, Ridwan Arief dkk. 2014. Peluang Dan Tantangan Pengembangan


Mobil Listrik Nasional. LIPI Press. Menteng, Jakarta

Sodiq, Jafar. 2019. Kelebihan dan Kekurangan Mobil Listrik.Kelebihan dan


Kekurangan Mobil Listrik (solopos.com). Diakses 21 Februari 2021

Prasetyo, Aji, Aci Primartadi, dan Suyitno. 2021. Menentukan Kapasitas Motor
Brushless Direct Current sebagai Penggerak Mobil Listrik. Vol.16(1),
7-8. Purworejo: Universitas Muhammadiyah Purworejo.

IndoEnergi.2012.Keunggulan dan Kelemahan Mobil Listrik.


http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahanmobil-
listrik.html. Diakses pada 22 Februari 2021.

CNN. 2020. 7 Regulasi yang Bikin Kendaraan Listrik ‘Ngebut’ di Indonesia.


https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20201022122004-384-561475/7-
regulasi-yang-bikin-kendaraan-listrik-ngebut-di-indonesia (diakses tanggal
23 Februari 2021).

CNBC. 2019. Masa Depan Mobil Listrik di Indonesia: Cerah atau Suram?.
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190314100403-4-60562/masa-
depan-mobil-listrik-di-indonesia-cerah-atau-suram (diakses tanggal 23
Februari 2021).

Mongabay. 2020. Mobil Listrik Transportasi Masa Depan, Apakah Ada Dampak
Bagi Lingkungan?. https://www.mongabay.co.id/2020/11/22/mobil-listrik-
transportasi-masa-depan-apakah-ada-dampak-bagi-
lingkungan/#:~:text=Mobil%20listrik%20digadang%2Dgadang
%20sebagai,gas%20rumah%20kaca%20di%20atmosfir (diakses tanggal
23 Februari 2021).

Anda mungkin juga menyukai