PERUSAHAAN HYUNDAI
(DIVISI KENDARAAN LISTRIK)
I. PROFIL PERUSAHAAN
Lahir dari sebuah perusahaan kontruksi yang didirikan oleh Chung Ju Yung pada tahun
1947, Hyundai Motor Company (HMC) kini berkembang menjadi salah satu produsen mobil
dunia asal Asia terbesar setelah Jepang. Dalam bahasa Korea, kata "HYUNDAI" berarti
'Modern' atau 'Jaman Sekarang'. Atau 'yang selalu update dan mengikuti perkembangan
jaman'.
Citra Mobil Nasional (CMN). Mobil Hyundai pertama yang pertama kali diluncurkan adalah
Elantra pada tahun 1995 yang merupakan mobil Korea pertama yang dipasarkan di
Indonesia hasil rakitan pabrik Hyundai di Bekasi Barat. Sejak awal Hyundai Indonesia sudah
mempunyai pabrik assembling dengan kapasitas produksi per tahun 10.000 unit untuk masa
Satu tahun berikutnya pada tahun 1996 Hyundai Indonesia merakit Accent dan
Indonesia Motor menggantikan nama PT Citra Mobil Nasional. Sampai saat ini HYUNDAI
1) Greenland International Industrial Center Kota Deltamas Lot DG, Zone D, Sukamukti,
2) Wisma Mulia, Lantai 25, Suite 2501, Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 42, Kuningan
3) Jl. BSD Boulevard Utara Kavling Commercial De Park Lot II. 18A BSD City - Tangerang,
4) Jl. Teuku Nyak Arif No. 14, Simprug, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
7) Jl. Raya Karang Tengah 11D, Lebak Bulus, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
8) Jl. Ir. H. Juanda No. 76, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten.
9) Jl. Gatot Subroto Barat No. 188, Kuta Utara, Kab. Badung, Bali.
10) Jl. Raya Kalimalang, Billy & Moon, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta.
11) Jl. Raya Serpong KM7 No.32 Kota Tanggerang Selatan, Banten.
12) Jl. Soekarno Hatta No. 625 Kota Bandung, Jawa Barat.
14) Plaza Kelapa Gading Ruko Blok A Unit 31, 31A, 32, 32A Kota Jakarta Utara, DKI
Jakarta.
Salah satu imajinasi seabad negeri tahun 2045 adalah ketika mobil listrik lalu-lalang
menjadi faktor penting dalam mobilitas warga. Moda transportasi bukan sekadar
Dampak:
Dampaknya adalah positif bagi masyarakat dan lingkungan karena mobil listrik dapat
kendaraan listrik ini akan semakin banyak, dan tentunya akan mendorong
pembangunan infrastruktur pendukung kendaraan listrik seperti lokasi pengecasan
Masalah utama mobil listrik saat ini adalah soal harga yang relatif masih tinggi untuk
ukuran rata-rata konsumen Indonesia. Sebut saja mobil listrik produksi Korea
Selatan, merek Hyundai, dalam iklan yang sudah beredar dipatok dengan harga
Dampak:
Dampaknya adalah negatif bagi sebagian masyarakat karena tidak semua bisa
mempunyai kendaraan listrik ini, yang bisa memilikinya hanya diperuntukkan bagi
kalangan menengah dan atas saja. Segmen terbesar konsumen otomotif Indonesia,
sekitar 60% adalah mereka yang mencari mobil dengan harga dibawah Rp 300 juta
per unit.
c) Undang-undang pemerintah.
Dampak:
samping SPKLU, ada lagi unit pendukung mobil listrik yang disebut SPBKLU (stasiun
2.2. Ekonomi
keunggulan biaya operasional harian yang sebetulnya jauh lebih rendah ketimbang
Dampak:
Dampaknya positif bagi masyarakat karena Biaya operasional dan perawatan (O&P)
mobil BBM konvensional sebenarnya lebih mahal 300 persen lebih dibandingkan
dengan mobil listrik atau biaya O&P mobil listrik lebih rendah sekitar 76 persen
ketimbang mobil BBM konvensional selama lima tahun. Biaya O&P mobil listrik lima
tahun Rp 23,3 juta, sementara biaya O&M mobil BBM konvensional jauh lebih tinggi,
Rp 97,3 juta.
Dapat dipahami jika biaya O&P mobil listrik jauh lebih murah dibandingkan dengan
mobil BBM konvensional. Pasalnya, mobil dengan internal combustion engine yang
mengolah BBM menjadi energi gerak memiliki jumlah komponen bergerak (moving
part) amat banyak, yakni sekitar 2.000 unit, sedangkan pada mobil listrik hanya 20
unit. Mobil listrik tak butuh pelumas, tak beda dengan kipas angin.
pendapatan perkapita secara nasional masih di bawah 4.000 dolar Amerika Serikat
(AS) per tahun. Angka itu belum ketemu dengan hitungan keekonomian jika ingin
melihat mobil listrik terjual secara masif. Rata -rata pembeli mobil di atas Rp 250 juta
Dampak:
kendaraan listrik karena akan semakin sedikit masyarakat yang akan membeli
2.3. Sosial
Pola pikir masyarakat yang masih takut jika memakai mobil listrik.
Sebagian masyarakat indonesia memiliki pola pikir yang masih takut jika harus
Dampak:
Dampaknya negatif dan merupakan ancaman bagi produksi mobil listrik karena akan
2.4. Teknologi
selama teknologi baterai listriknya masih mahal dan baterai belum mampu
menyimpan energi listrik secara awet, apalagi dalam kondisi BBM yang masih sangat
murah, maka mobil listrik akan kurang ekonomis dibandingkan dengan kendaraan
bermotor konvensional.
Dampak:
Jika mobil listrik ini menggunakan energi listrik yang berasal dari pembangkit listrik
yang masih menggunakan bahan bakar minyak maka argumentasi bahwa mobil
Dampak:
Dampaknya negatif bagi masyarakat karena yang tejadi disini hanyalah pengalihan