Anda di halaman 1dari 21

SKK: ENKRIPSI

KLASIK -
SUBSTITUSI

Isram Rasal S.T., M.M.S.I, M.Sc.


Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri 1
Universitas Gunadarma
Tujuan Perkuliahan
• Mahasiswa dapat memahami:
• Mengetahui komponen enkripsi
• Mengetahui apa itu brute force
• Mengetahui enkripsi-dekripsi dengan metode substitusi

2
Enkripsi Simetri
• Enkripsi simetris merujuk kepada enkripsi konvensional atau enkripsi
dengan kunci tunggal.

• Mulai populer dan dikembangkan pada tahun 1970-an.

3
Terminologi
• Plaintext: pesan asli / original yang memiliki makna tertentu.
• Chipertext: pesan hasil pengolahan yang tidak memiliki arti.
• Enciphering / encryption: proses konversi dari plaintext menuju
ciphertext.
• Deciphering / decryption: proses mengembalikan ciphertext menjadi
plaintext.
• Cryptography: studi ilmu yang mempelajari teknik-teknik enkripsi
• Cryptanalysis: orang yang melakukan dekripsi tanpa mengetahui
proses enkripsi.

4
5 Kunci Pokok Enkripsi Simetris
• Plaintext: pesan asli / original yang memiliki makna tertentu.
• Encryption algorithm: algoritma enkripsi, misalnya substitusi dan
transformasi
• Deciphering/decryption algorithm: algoritma untuk
mengembalikan ciphertext menjadi plaintext.
• Secret Key: kunci rahasia untuk mengubah plaintext menjadi
ciphertext, sekaligus mengubah ciphertext menjadi plaintext
• Chipertext: pesan yang telah teracak

5
Model Enkripsi Simetris

6
Brute-force Attack
• Suatu teknik serangan dimana seorang penyerang mencoba-coba
memasukkan kunci (key) secara acak sampai ditemukannya kunci
yang tepat dan berhasil melakukan dekripsi.

7
Teknik Substitusi

8
Caesar Cipher
• Salah satu teknik enkripsi yang paling sederhana dan sudah
ditemukan sejak dahulu kala adalah Caesar Cipher.
• Ditemukan oleh Julius Caesar.

9
Caesar Cipher
• Caesar menyandikan pesan dengan cara mengubah setiap huruf
alfabet menjadi huruf alfabet dengan posisi 3 diatas alfabet aslinya.
Contoh:
• plain: meet me after the toga party
• cipher: PHHW PH DIWHU WKH WRJD SDUWB
• Dengan mudah kita dapat mengetaui semua kemungkinan perubahan
alfabet, yaitu:
plain: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
cipher: D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C

10
Caesar Cipher
• Bila kita urutkan alfabet seperti ini:

• Maka algoritma enkripsi caesar adalah:


• C = E(k, p) = (p + k) mod 26

• dan algoritma dekripsi caesar adalah:


• p = D(k, C) = (C - k) mod 26

11
Kelemahan Caesar Cipher
• 3 karateristik penting dari caesar cipher:
• Algoritma enkripsi dan dekripsi sudah diketahui.
• Hanya terdapat 25 kunci
• Chipertext mudah diterka

12
Kelemahan Caesar Cipher
• 3 karateristik penting dari caesar cipher:
• Algoritma enkripsi dan dekripsi sudah diketahui.
• Hanya terdapat 25 kunci
• Chipertext mudah diterka

14
Vigenere Cipher
• Ditemukan oleh Blaise de Vigenère, diplomat sekaligus kriptologis
asal Prancis, sekitar abad ke 16

15
Vigenere Cipher
• Merupakan pengembangan dari algoritma caesar chiper.
• Menggunakan bujur sangkar Vigenere untuk melakukan enkripsi dan
dekripsi

16
Vigenere Cipher: Model Matematis
• Secara matematis, enkripsi Vigenère chiper dinotasikan sebagai:
• Ci = (Pi + Ki) mod 26
• Sedangkan proses dekripsinya dinotasikan sebagai:
• Pi = (Ci - Ki) mod 26

dimana Ci adalah huruf ke-i pada cipher text, Pi adalah huruf ke-i pada
plain text, Ki adalah huruf ke-i pada kunci, dan mod adalah operasi
modulus atau sisa hasil pembagian.

17
Vigenere Cipher
• Kolom paling kiri adalah huruf-huruf yang mewakili kunci.
• Huruf-huruf pada baris paling atas mewakili plain text.
• Setiap baris di dalam kotak adalah cipher text, dimana jarak
pergeseran ditentukan oleh nilai desimal dari huruf kunci (a = 0, b =
1, …. , z = 25).
• Jika panjang kunci lebih pendek daripada panjang plain text, maka
kunci akan diulang sampai panjangnya sama dengan panjang plain
text.

18
Vigenere Cipher
• Sebagai contoh, plain text yang ingin disandikan adalah pesan
“TUGASMAKALAH”,
• Sedangkan kuncinya adalah “KEY”, maka kunci akan diulang
sehingga panjangnya sama dengan plain text menjadi
“KEYKEYKEYKEY”.
• Huruf pertama pada plain text, T, disandikan dengan huruf pertama
kunci, K. Pada baris K dan kolom T pada bujur sangkar, terdapat
huruf D, huruf D inilah dinamakan cipher text.
• Demikian pula pada huruf kedua dan seterusnya

19
Bujur Sangkar Vigenere
Vigenere Cipher
• Kolom paling kiri adalah huruf-huruf yang mewakili kunci.
• Huruf-huruf pada baris paling atas mewakili plain text.
• Setiap baris di dalam kotak adalah cipher text, dimana jarak
pergeseran ditentukan oleh nilai desimal dari huruf kunci (a = 0, b =
1, …. , z = 25).
• Jika panjang kunci lebih pendek daripada panjang plain text, maka
kunci akan diulang sampai panjangnya sama dengan panjang plain
text.

21

Anda mungkin juga menyukai