Anda di halaman 1dari 16

KRIPTOGRAFI, ENKRIPSI

DAN DEKRIPSI
AGRY ALFIAH ST. MMSI.
TERMINOLOGI KRIPTOGRAFI
 Kriptografi (cryptography) merupakan ilmu dan seni
untuk menjaga pesan agar aman.

“Crypto” berarti “secret” (rahasia) dan “graphy” berarti


“writing” (tulisan).

 Para pelaku atau praktisi kriptografi disebut


cryptographers.

 Seni dan ilmu untuk memecahkan ciphertext tanpa


bantuan kunci disebut Cryptanalysis.

 Pelaku atau praktisi yang menjalankan cryptanalysis


disebut Cryptanalyst.
TUJUAN KRIPTOGRAFI
• Privacy atau kerahasiaan yaitu menjaga informasi dari
orang yang tidak berhak mengakses.
• Integrity atau integritas data yaitu informasi tidak
boleh diubah tanpa seijin pemilik informasi.
• Authentication atau autentikasi yaitu Metoda untuk
menyatakan bahwa informasi betul-betul asli, atau
orang yang mengakses atau memberikan informasi
adalah betul-betul orang yang dimaksud.
• Non-repudiation atau non repudiasi adalah menjaga
agar seseorang tidak dapat menyangkal telah
melakukan sebuah transaksi.
TERMINOLOGI ENKRIPSI
DAN DEKRIPSI
 Enkripsi merupakan proses yang dilakukan untuk
mengamankan sebuah pesan (yang disebut plaintext)
menjadi pesan yang tersembunyi (disebut ciphertext)

Plaintext adalah pesan asli.


Ciphertext adalah pesan yang sudah tidak dapat dibaca
dengan mudah.

 Dekripsi merupakan proses sebaliknya, untuk mengubah


ciphertext menjadi plaintext.

 Sebuah algoritma kriptografik (cryptographic algorithm),


disebut cipher, merupakan persamaan matematik yang
digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi.
TUJUAN ENKRIPSI

 Enkripsi digunakan untuk menyandikan data-data atau


informasi sehingga tidak dapat dibaca oleh orang yang
tidak berhak.

 Dengan enkripsi data anda disandikan (encrypted) dengan


menggunakan sebuah kunci (key).
TUJUAN DEKRIPSI

 Dekripsi digunakan untuk membuka data-data atau


informasi yang telah disandikan, sehingga dapat dibaca.

 Untuk membuka (decrypt) data tersebut digunakan juga


sebuah kunci yang dapat sama dengan kunci untuk
mengenkripsi atau dengan kunci yang berbeda.
PROSES ENKRIPSI DAN
DEKRIPSI

• Secara matematis, proses atau fungsi enkripsi (E) dapat


dituliskan sebagai: E(M) = C
• Proses atau fungsi dekripsi (D) dapat dituliskan sebagai:
D(C) = M

dimana: M adalah plaintext (message) dan C adalah ciphertext.


PENYANDI MONOALFABETIK
 Penyandi Monoalfabetik merupakan setiap huruf
digantikan dengan sebuah huruf. Huruf yang sama akan
memikili pengganti yang sama.

Misalnya huruf “a” digantikan dengan huruf “e”, maka setiap


huruf “a” akan digantikan dengan huruf “e”.

 Metode pada Penyandi Monoalfabetik :


1. Caesar
2. ROT13
CAESAR CIPHER
 Metode Caesar Cipher yang digunakan oleh Julius Caesar.
Pada prinsipnya, setiap huruf digantikan dengan huruf yang
berada tiga (3) posisi dalam urutan alfabet.

Contoh key = 3
Huruf “a” digantikan dengan huruf “D” dan seterusnya.

Transformasi yang digunakan adalah:


 Plaintext : a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
 Ciphertext : D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W
XY Z A B C
ROT13
 Pada sistem ini sebuah huruf digantikan dengan huruf yang
letaknya 13 posisi darinya.
 Sebagai contoh, huruf “A” digantikan dengan huruf “N”,
huruf “B” digantikan dengan huruf “O”, dan seterusnya.
 Secara matematis, hal ini dapat dituliskan sebagai:
C ROT13 = (M)
 Untuk mengembalikan kembali ke bentuk semulanya
dilakukan proses enkripsi ROT13 dua kali.
M = ROT13(ROT13(M))
PENYANDI POLIALFABETIC
 Enkripsi dapat dilakukan dengan mengelompokkan
beberapa huruf menjadi sebuah kesatuan (unit) yang
kemudian dienkripsi.
 Metode pada Penyandi Polialfabetik : Sandi Vigenère
SANDI VIGENÈRE
• Sandi Vigenère adalah metode menyandikan teks alfabet
dengan menggunakan deretan sandi Caesar berdasarkan
huruf-huruf pada kata kunci.

• Sandi Vigenère merupakan bentuk sederhana dari sandi


substitusi polialfabetik.

• Kelebihan sandi ini dibanding sandi Caesar dan sandi


monoalfabetik lainnya adalah sandi ini tidak begitu rentan
terhadap metode pemecahan sandi yang disebut analisis
frekuensi.
CARA KERJA
• Sandi Vigenère terdiri dari beberapa sandi Caesar dengan
nilai geseran yang berbeda.
• Untuk menyandikan suatu pesan, digunakan sebuah tabel
alfabet yang disebut tabel Vigenère .
• Tabel Vigenère berisi alfabet yang dituliskan dalam 26
baris, masing-masing baris digeser satu urutan ke kiri dari
baris sebelumnya, membentuk ke-26 kemungkinan sandi
Caesar. Setiap huruf disandikan dengan menggunakan
baris yang berbeda-beda, sesuai kata kunci yang diulang
TABEL VIGENÈRE
CONTOH
• Misalnya, teks yang hendak disandikan (dienkripsi) adalah perintah
"Serbu Berlin“ = serbuberlin
• Sedangkan kata kunci antara pengirim dan tujuan adalah "Pizza“.
“Pizza” diulang sehingga jumlah hurufnya sama banyak dengan teks
terang: pizzapizzap
• Huruf pertama pada teks “S”, disandikan dengan menggunakan baris
berjudul P, huruf pertama pada kata kunci. Pada baris P dan kolom S di
tabel Vigenère, terdapat huruf H. Demikian pula untuk huruf kedua,
digunakan huruf yang terletak pada baris I (huruf kedua kata kunci)
dan kolom E (huruf kedua teks), yaitu huruf M, dst.
• Proses sebaliknya (disebut dekripsi), dilakukan dengan mencari huruf
teks bersandi pada baris berjudul huruf dari kata kunci.
TUGAS INDIVIDU
1. Key = Tanggal lahir anda. P= Nama lengkap anda
Buatlah dengan metode caesar cipher dan jelaskan secara detail dengan
menggunakan langkah/cara.

2. Plaintext = Nama lengkap anda


Buatlah dengan metode ROT13 dan jelaskan secara detail dengan
menggunakan langkah/cara.

3. Plaintext = Nama lengkap anda


Key = Kota lahir anda
Buatlah dengan metode Vigenère dan jelaskan secara detail dengan
menggunakan langkah/cara.

Anda mungkin juga menyukai