Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KRIPTOGRAFI

Disusun Oleh :

Iin Indriyatti

F55114124

PRODI S1 TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TADULAKO

2016

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang kriptografi meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu bapak Yusuf
Aanshori,S.T., M.T. selaku Dosen mata kuliah Kriptografi yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Kriptografi. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di
waktu yang akan datang.

Palu , 24 MARET 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Sampul..................................................................................... i

Kata Pengantar ....................................................................... ii

Daftar Isi.................................................................................. iii

BAB I. Pendahuluan

1. Latar Belakang .............................................................. 1


2. Rumusan Masalah ......................................................... 2
3. Tujuan ........................................................................... 2

BAB II. Isi

1. Kroptografi ................................................................... 3
2. Chaesar Chiper ............................................................. 3
3. Cipher subtitusi ............................................................. 5
4. Cipher vagenere ............................................................ 10

BAB III. Penutup

1. Kesimpulan ................................................................... 14
2. Saran ............................................................................. 14

Daftar Pustaka ......................................................................... 15

iii
BAB I

Pendahuluan

1. Latar Belakang

Jika suatu saat anda ingin berkomunikasi atau berinteraksi melalui media
atau alat komunikasi dengan orang lain, maka tentu anda ingin pesan atau
informasi yang anda kirim sampai ke pihak yang dituju dengan aman. Ini adalah
masalah keamanan pesan yang dinamakan kerahasian (confidentiality). Aman
bisa berarti bahwa anda pasti ingin pesan yang dikirim sampai ke tujuan dengan
utuh, artinya isi pesan yang anda kirim tidak berubah atau dimanipulasi oleh
lawan atau pihak yang tidak berkepentingan (Data Integrity). Aman bisa juga
berarti penerima harus yakin bahwa pesan yang sampai kepadanya adalah pesan
yang anda kirim bukan dari orang lain yang berperan seperti anda dan anda
yakin bahwa pesan yang anda kirim juga sampai ke penerima yang berhak
(Authentication). Jika suatu saat anda sebagai penerima pesan, anda tentu tidak
ingin pengirim pesan membantah telah mengirim pesan kepada anda.
(Repudiaton). Padahal anda yakin bahwa anda menerima pesan dari orang
tersebut, jika pengirim membantah telah mengirim pesan tersebut kepada anda
maka anda perlu membuktikan
ketidakbenaran penyangkalan tersebut (Non Repudiation).

Masalah masalah keamanan yang telah disebutkan diatas dapat terjadi


pada kita semua tanpa terkecuali apalagi di zaman modern seperti saat ini
dimana kegiatan sehari-hari sudah banyak menggunakan password. Kebiasaan
dalam pembuatan password baik untuk account media social, tempat
penyimpanan file penting sampai bank adalah dengan memakai kata-kata yang
mudah ditebak seperti nama, tanggal lahir, alamat dan lain-lain. Hal ini sangat
rentan terhadap aksi hacker untuk mencari password penting yang kita gunakan.
1
2. Rumusan Masalah

1.pengertian caesar cipher ,cipher subtitusi, dan cipher vigenere ?

3. Tujuan
1. Agar dapat memahami Pengertian dari caesar cipher ,ciper subtitusi,
dan cipher vigenere
2. Agar dapat memaami manfaat menggunakan caesar cipher ,cipher
sbtitusi ,dan cipher vigenere

2
BAB II

Pembahasan

1. Kriptografi
Kriptografi secara umum adalah ilmu dan seni untuk menjaga kerahasiaan
berita.Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini yang juga
merupakan aspek keamanan informasi yaitu autentikation, data integrity,
confidentiality dan nonrepudiation.Suatu kriptografi mempunyai elemen elemen
dasar yang perlu diketehui. Dalam kriptografi terdapat dua konsep utama yakni
enkripsi dan dekripsi
a. Enkripsi (Encryption)
adalah sebuah proses menjadikan pesanyang dapat dibaca
(plaintext) menjadi pesan acak yang tidak dapat dibaca (ciphertext).
Berikut adalah contoh enkripsi yangdigunakan oleh Julius Caesar, yaitu
dengan mengganti masing-masing huruf dengan 3 huruf selanjutnya
b. Dekripsi
Dekripsi merupakan proses kebalikan dari enkripsi dimana proses
ini akan mengubah ciphertext menjadi plaintext dengan menggunakan
algortima ‘pembalik’ dan key yangsama.

2. Caesar Cipher
Dalam kriptografi, sandi Caesar, atau sandi geser, kode Caesar atau Geseran
Caesar adalah salah satu teknik enkripsi paling sederhana dan paling terkenal.
Sandi ini termasuk sandi substitusi dimana setiap huruf pada teks terang
(plaintext) digantikan oleh huruf lain yang memiliki selisih posisi tertentu dalam
alfabet. Pada Caesar cipher, tiap huruf disubtitusi dengan huruf ketiga
berikutnya dari susunan alphabet yang sama. Dalam hal ini kuncinya adalah
pergeseran huruf (yaitu 3). Susunan alphabet setelah digeser sejauh 3 huruf
membentuk sebuah table substitusi sebagai berikut:
Alfabet Biasa: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
3
Alfabet Sandi: D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C
Untuk menyandikan sebuah pesan, cukup mencari setiap huruf yang hendak
disandikan di alfabet biasa, lalu tuliskan huruf yang sesuai pada alfabet sandi.
Untuk memecahkan sandi tersebut gunakan cara sebaliknya. Contoh penyandian
sebuah pesan adalah sebagai berikut.
Teks Terang : JANGAN MENDEKATI BLOK D
Teks Sandi : MDQJD QPHQG HNDWL EORNG
Dengan mengkodekan setiap huruf alfabet dengan integer : ‘A’= 0 , ‘B’= 1,…,
‘Z’= 25,maka secara matematis pergeseran 3 huruf alfabetik ekivalen dengan
melakukan operasi modulo terhadap plainteks P menjadi cipherteks C dengan
persamaan
C = E ( P ) = ( P + 3 ) mod 26 (1)
Karena ada 26 huruf didalam alphabet. Penerima pesan mengembalikan lagi
cipherteks dengan operasi kebalikan, secara matematis dapat dinyatakan dengan
persamaan
P = D ( C ) = ( C - 3 ) mod 26 (2)
Dapat diperhatikan bahwa fungsi D adalah balikan (invers) dari fungsi E ,
yaitu :
D ( C ) = E-1 ( P ) (3)
Penggunaan dari Caesar cipher ini dapat dimodifikasi dengan mengubah
jumlah gesaran (bukan hanya 3) dan juga arah geseran. Jadi kita dapat
menggunakan Caesar cipher dengan geser 7 ke kiri, misalnya. Hal ini
dilakukan untuk lebih menyulitkan orang yang ingin menyadap pesan sebab
dia harus mencoba semua kombinasi (26 kemungkinan geser).
Salah satu pengembangan dari Caesar cipher adalah ROT13. Pada sistem ini
sebuah huruf digantikan dengan huruf yang letaknya 13 posisi darinya. Sebagai
contoh,
huruf “A” digantikan dengan huruf “N”, huruf “B” digantikan dengan huruf
“O”, dan

4
seterusnya. Secara matematis, hal ini dapat dituliskan sebagai:
C = ROT13 ( M)
Untuk mengembalikan kembali ke bentuk semulanya dilakukan proses
enkripsi ROT13 dua kali.
M = ROT13 ( ROT13 (M)) (5)
ABCDEFGHIJKLM
NOPQRSTUVWXYZ
ROT13 memang tidak didesain untuk keamanan tingkat tinggi. ROT13,
misalnyadigunakan untuk menyelubungi isi dari artikel (posting) di Usenet
news yang berbauofensif. Sehingga hanya orang yang betul-betul ingin
membaca dapat melihat isinya. Contoh penggunaan lain adalah untuk menutupi
jawaban dari sebuah teka teki (puzzle) atau jika kita ingin marah marah
(memaki) akan tetapi ingin agar orang lain tidak tersinggung. (Orang yang ingin
membaca makian kita harus melakukan konversi ROT13 sendiri.)

3. .cipher Subtitusi
Cipher substitusi adalah cipher dengan cara mensubstitusi huruf dengan
huruf yang lain sesuai dengan yang ditetapkan.

Jenis-jenis cipher substitusi :

a. Cipher Abjad-Tunggal (Monoalphabetic Cipher)


 Monogram Monoalphabetic Cipher adalah cipher yang mengganti setiap
huruf pada plainteks dengan huruf yang bersesuaian.Sehingga apabila
terdapat 26 huruf, maka akan terdapat 26!=
403.291.461.126.605.635.584.000.000 kemungkinan susunan huruf.
Salah satu bentuk Monogram Monoalphabetic Cipher adalah cipher yang
digunakan oleh kaisar Romawi, Julius Caesar (dinamakan juga Caesar
Chiper), untuk menyandikan pesan yang ia kirim kepada para

5
gubernurnya. Yaitu dengan mengganti (menyulih atau mensubstitusi)
setiap karakter dengan karakter lain dalam susunan abjad (alfabet).

CaesarWhell
Misalnya pada Caesar Chiper, setiap huruf disubstitusi dengan tiga huruf
berikutnya. Maka dalam hal ini, kuncinya adalah pergeseran tigahuruf
(kunci= 3).

Tabel Substitusi Caesar Cipher

Contoh 1
Plainteks : AWASI ASTERIX DAN TEMANNYA OBELIX
Dengan menggunakan Caesar Cipher, maka pesan tersebut akan
dienkripsi menjadi
Cipherteks : DZDVL DVWHULA GDQ WHPDQQBA REHOLA
Dan dengan melakukan dekripsi, maka pesan tersebut akan kembali
menjadi pesan semula.Denganmengkodekan setiap huruf abjad dengan
bilangan bulat (integer) sebagai berikut: A = 0, B = 1, �, Z = 25, maka

6
secara matematis Caesar Chiper menyandikan
plainteks P menjadi C dengan aturan:

dan dekripsi chiperteks C menjadi plainteks P dengan aturan:

dengan pi : karakter ke-i dari plainteks P,ci : karakter ke-i dari


cipherteks C.

Karena terdapat 26 huruf atau karakter, maka pergeseran yang mungkin


adalah sejauh 0 sampai 25 (selebihnya akan kongruen dengan bilangan
modulo 26). Secara umum, pergeseran sejauh k (kunci=k) akan
mengenkripsi plainteks dengan aturan :

dan mendekripsikan cipherteks dengan aturan :

Bentuk cipher di atasa dalah merupakan generalisasi dari bentuk Caesar


Cipher yang dikenal dengan nama Shift Cipher (cipher geser) dan alat yang
digunakana dalah Caesar whell. Akan tetapi, Shift Cipher ini sangat mudah
dipecahkan karena hanya terdapat 26 kunci yang mungkin. Sehingga cukup
dengan exhaustive attack maka cipherteks akan mudah di buka.
Contoh
Cipherteks : FLQWD Dengan kriptanalisis menggunakan exhaustive attack,
maka pengkriptanalisisan dari kata FLQWD dapat dilihat pada tabel di
bawah. Jika diketahui bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia, maka

7
kata yang memiliki makna adalah kata dengan kunci k = 23, yaitu
�CINTA�.

Tabel Exhaustive Attack

Namun dalam suatu plainteks mungkin saja terdapat dua atau lebih kata
yang bermakna. Karena itu dibutuhkan informasi lain yang dapat
membantu, seperti beberapa kata berikutnya dalam suatu tulisan).

b. .Polygram Monoalphabetic Cipher adalah cipher yang bekerja dengan


mengganti blok pada plainteks dengan blok lain yang sesuai. Misalkan
NG diganti dengan XY, NYA diganti dengan TUT dan seterusnya.
Apabila unit huruf pada plainteks atau cipherteks panjangnya 2 huruf
maka ia disebut digram (biigram), jika 3 huruf disebut ternari-gram dan
seterusnya.Salah satu contoh Cipher Substitusi Poligram adalah Playfair
Cipher. Sandi Playfair digunakan oleh Tentara Inggris pada saat Perang
Boer II dan Perang Dunia I. Ditemukan pertama kali oleh Sir Charles
Wheatstone dan Baron Lyon Playfair pada tanggal 26 Maret 1854Playfair
merupakan digraphs cipher, artinya setiap proses enkripsi dilakukan pada
setiap dua huruf. Misalkan plainteksnya �MENCINTA�, maka menjadi
�ME NC IN TA�.Apabila panjang plainteks ganjil, maka ditambahkan
satu karakter dummy di akhir plainteks. Misalkan plainteksnya �ME NC
IN TA IM UX�.Playfair Cipher menggunakan tabel 5�5. Semua
alphabet kecuali J diletakkan ke dalam tabel. Huruf J dianggap sama
dengan huruf I, sebab dalam Bahasa Inggris huruf J mempunyai

8
frekuensi kemunculan yang paling kecil. Kunci yang digunakan berupa
kata dan tidak ada huruf sama yang berulang. Misalkan kuncinya
�MATEMATIKA�, maka kunci yang digunakan adalah
�MATEIK�. Selanjutnya, kunci dimasukkan kedalam tabel 5�5, isian
pertama adalah kunci, kemudian tulis huruf-huruf berikutnya sesuai
urutan alphabet dari baris pertama dahulu, bila huruf telah muncul, maka
tidak dituliskan kembali.

Tabel Playfair Cipher dengan Kunci MATEMATIKA

Aturan-aturan proses enkripsi pada Playfair

a. Jika kedua huruf tidak terletak pada baris dan kolom yang sama, maka
huruf pertama menjadi huruf yang sebaris dengan huruf pertama dan
sekolom dengan huruf kedua. Huruf kedua menjadi huruf yang sebaris
dengan huruf kedua dan sekolom dengan huruf pertama.Contohnya, AN
menjadi EH, YG menjadi VN.
b. Jika kedua huruf terletak pada baris yang sama maka huruf pertama
menjadi huruf setelahnya dalam baris yang sama, demikian juga dengan
huruf kedua. Jika terletak pada kolom kelima, maka menjadi kolom
pertama, dan sebaliknya. Contohnya, AE menjadi TI, CF menjadi DK.
c. Jika kedua huruf terletak pada kolom yang sama maka hurufp ertama
menjadi huruf dibawahnya dalam kolom yang sama,
demikianjugadenganhurufkedua. Jika terletak pada baris kelima, maka

9
menjadi baris pertama, dan sebaliknya.Contohnya, MV menjadi KM, AB
menjadi BH, DH menjadi HY.
d. d. Jika kedua huruf sama, maka letakkan sebuah huruf di tengahnya
(sesuai kesepakatan). Contohnya, padaplainteks ADAANDA, menjadi
AD AX AN DA
e. e. Jika jumlah huruf plainteks ganjil, maka tambahkan satu huruf pada
akhirnya (setelah aturan d)
Contoh 3
Misalkan plainteks = SEMUA ADA Enkripsi dengan kunci
MATEMATIKA
Berdasarkan aturan (d) Playfair Cipher, SE MU AA DA, akan menjadi
SE MU AX AD A (ditambahkan karakter dummy �X�). Karena setelah
penambahan karakter dummy plainteks menjadi ganjil, maka pada akhir
plainteks ditambahkan lagi dengan karakter dummy menjadi SE MU AX
AD AX.
Cipherteks : YD IP TW EB TW = YDIPTWEBTW

b. Cipher Abjad-Majemuk (Polyalphabetic Substitusion Cipher)

Pensubstitusian setiap huruf menggunakan kunci yang berbeda. Cipher


abjad-majemuk terdiri dari beberapa cipher abjad tunggal yang berbeda-
beda. Kebanyakan cipher abjad-majemuk adalah cipher substitusi periodik.

Misalkan plainteks P = p1p2...

maka cipherteks = f1(p1)f2(p2)...

Contoh Cipher Abjad-Majemuk adalah Vig�nere Cipher.

10
4. chiper vegenere

Sandi Vigenère adalah metode menyandikan teks alfabet dengan


menggunakan deretan sandi Caesar berdasarkan huruf-huruf pada kata kunci.
Sandi Vigenère merupakan bentuk sederhana dari sandi substitusi polialfabetik.
Kelebihan sandi ini dibanding sandi Caesar dan sandi monoalfabetik lainnya
adalah sandi ini tidak begitu rentan terhadap metode pemecahan sandi yang
disebut analisis frekuensi. Giovan Batista Belaso menjelaskan metode ini dalam
buku La cifra del. Sig. Giovan Batista Belaso (1553); dan disempurnakan
oleh diplomat Perancis Blaise de Vigenère, pada 1586. Pada abat ke-19, banyak
orang yang mengira Vigenère adalah penemu sandi ini, sehingga, sandi ini
dikenal luas sebagai "sandi Vigenère".

Sandi ini dikenal luas karena cara kerjanya mudah dimengerti dan dijalankan,
dan bagi para pemula sulit dipecahkan. Pada saat kejayaannya, sandi ini
dijuluki le chiffre indéchiffrable (bahasa Prancis: 'sandi yang tak terpecahkan').
Metode pemecahan sandi ini baru ditemukan pada abad ke-19. Pada
tahun 1854, Charles Babbage menemukan cara untuk memecahkan sandi
Vigenère. Metode ini dinamakan tes Kasiski karena Friedrich Kasiski-lah yang
pertama mempublikasikannya.

Sandi Vigenère sebenarnya merupakan pengembangan dari sandi Caesar. Pada


sandi Caesar, setiap huruf teks terang digantikan dengan huruf lain yang
memiliki perbedaan tertentu pada urutan alfabet. Misalnya pada sandi Caesar
dengan geseran 3, A menjadi D, Bmenjadi E and dan seterusnya. Sandi
Vigenère terdiri dari beberapa sandi Caesar dengan nilai geseran yang berbeda.

Untuk menyandikan suatu pesan, digunakan sebuah tabel alfabet yang


disebut tabel Vigenère (gambar). Tabel Vigenère berisi alfabet yang dituliskan
dalam 26 baris, masing-masing baris digeser satu urutan ke kiri dari baris
sebelumnya, membentuk ke-26 kemungkinan sandi Caesar. Setiap huruf

11
disandikan dengan menggunakan baris yang berbeda-beda, sesuai kata kunci
yang diulang

Misalnya, teks terang yang hendak disandikan adalah perintah "Serbu


Berlin":serbuberlinSedangkan kata kunci antara pengirim dan tujuan adalah
"Pizza""PIZZA" diulang sehingga jumlah hurufnya sama banyak dengan teks
terang: PIZZA PIZZAP Huruf pertama pada teks terang, S, disandikan dengan
menggunakan baris berjudul P, huruf pertama pada kata kunci. Pada baris P dan
kolom S di tabel Vigenère, terdapat huruf H. Demikian pula untuk huruf kedua,
digunakan huruf yang terletak pada baris I (huruf kedua kata kunci) dan
kolom E (huruf kedua teks terang), yaitu huruf M. Proses ini dijalankan terus
sehingga

Teks terang: serbuberlin


Kata kunci: PIZZAPIZZAP
Teks bersandi: HMQAUQMQKIC

Proses sebaliknya (disebut dekripsi), dilakukan dengan mencari huruf teks


bersandi pada baris berjudul huruf dari kata kunci. Misalnya, pada contoh di
atas, untuk huruf pertama, kita mencari huruf H (huruf pertama teks tersandi)
pada baris P (huruf pertama pada kata kunci), yang terdapat pada kolom S,
sehingga huruf pertama adalah S. Lalu M terdapat pada baris I di kolom E,
sehingga diketahui huruf kedua teks terang adalah E, dan seterusnya hingga
didapat perintah "serbuberlin".

Enkripsi (penyandian) dengan sandi Vigenère juga dapat dituliskan secara


matematis, dengan menggunakan penjumlahan dan operasi modulus, yaitu: atau
C = P + K kalau jumlah dibawah 26 & - 26 kalau hasil jumlah di atas 26 dan
dekripsi,atau P = C - K kalau hasilnya positif & + 26 kalau hasil pengurangan
minus

12
Keterangan: adalah huruf ke-i pada teks tersandi, adalah huruf ke-

ipada teks terang, adalah huruf ke-i pada kata kunci, dan
adalah operasi modulus (sisa pembagian).

Rumus enkripsi vigenere cipher :

Pi = (Ci-Ki) mod 26 atau Ci = ( Pi + Ki ) – 26, kalau hasil


penjumlahan Pi dan Ki lebih dari 26

Rumus dekripsi vigenere cipher :

Pi = (Ci-Ki) mod 26 atau

Pi = ( Ci – Ki ) + 26, kalau hasil pengurangan Ci dengan Ki minus

Keterangan:

Ci = nilai desimal karakter ciphertext ke-i

Pi = nilai desimal karakter plaintext ke-i

Ki = nilai desimal karakter kunci ke-i

Nilai desimal karakter: A=0 B=1 C=2 ... Z=25

13
BAB III

Penutup

1. Kesimpulan

2. Saran

14
DAFTAR PUSTAKA

http://arfianhidayat.com/algoritma-kriptografi-vigenere-cipher#

http://tholokun.blogspot.co.id/2013/01/cipher-substitusi-substitution-
cipher.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Vigenere-square.png

15

Anda mungkin juga menyukai