Anda di halaman 1dari 7

Definisi Kriptografi

Kriptografi (cryptography) berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua suku kata yaitu kripto
dan graphia. Kripto artinya menyembunyikan, sedangkan graphia artinya tulisan. Kriptografi
adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek
keamanan informasi, seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi
data (Menezes, Oorschot and Vanstone, 1996). Tetapi tidak semua aspek keamanan informasi
dapat diselesaikan dengan kriptografi.
Kriptografi dapat pula diartikan sebagai ilmu atau seni untuk menjaga keamanan pesan. Ketika
suatu pesan dikirim dari suatu tempat ke tempat lain, isi pesan tersebut mungkin dapat disadap
oleh pihak lain yang tidak berhak untuk mengetahui isi pesan tersebut. Untuk menjaga pesan,
maka pesan tersebut dapat diubah menjadi suatu kode yang tidak dapat dimengerti oleh pihak
lain.
Enkripsi adalah sebuah proses penyandian yang melakukan perubahan sebuah kode (pesan) dari
yang bisa dimengerti (plainteks) menjadi sebuah kode yang tidak bisa dimengerti (cipherteks).
Sedangkan proses kebalikannya untuk mengubah
cipherteks menjadi plainteks disebut dekripsi. Proses enkripsi dan dekripsi memerlukan suatu
mekanisme dan kunci tertentu.
Kriptoanalisis (cryptanalysis) adalah kebalikan dari kriptografi, yaitu suatu ilmu untuk
memecahkan mekanisme kriptografi dengan cara mendapatkan kunci dari cipherteks yang
digunakan untuk mendapatkan plainteks. Kriptologi (cryptology) adalah ilmu yang mencakup
kriptografi dan kriptoanalisis.

Ceasar sandi Caesar, atau sandi geser, kode Caesar atau Geseran Caesar
adalah salah satu teknik enkripsi paling sederhana dan paling terkenal. Sandi ini
termasuk sandi substitusi dimana setiap huruf pada teks terang (plaintext)
digantikan oleh huruf lain yang memiliki selisih posisi tertentu dalam alfabet.
Misalnya, jika menggunakan geseran 3, W akan menjadi Z, I menjadi L, dan K
menjadi N sehingga teks terang "wiki" akan menjadi "ZLNL" pada teks tersandi
Affine cipher pada metode affine adalah perluasan dari metode Caesar Cipher, yang mengalihkan plainteks
dengan sebuah nilai dan menambahkannya dengan sebuah pergeseran P menghasilkan cipherteks C dinyatakan
dengan fungsi kongruen:
C m P + b (mod n)(4)

Di sana ada yang namanya monoalphabetic cipher, ini hanya menggeser huruf
tertentu menjadi huruf baru. Misalkan saja a menjadi c, berarti b nya menjadi d, k
nya juga berubah menjadi m. Itu bisa diatur tergantung huruf yang dimasukkan di
form kripto

polyalphabetic cipher. Dengan cara ini, huruf yang sama di plaintext bisa menjadi berbeda di
ciphertextnya. Kenapa? Karena kuncinya tidak hanya satu huruf saja. Ilustrasinya seperti ini.

Kalau kita punya kalimat seperti ini di plaintext,


Kita menulis dengan apa yang ada.
dan kita masukkan kata kunci "muktyas", akan menjadi seperti ini,
Wcdt mwzovbq vqhqtl sbu ryny unt.
kok bisa?
begini maksudnya..
Kita menulis dengan apa yang ada.
muktyasmuktyasmuktyasmuktyasmukty
Wcdt mezovbq dqhqtl abu ryng unt.
kita lihat,
k + m = w
i + u = c
t + k = d
a + t = t
+ y =

m + a = m
e + s = e
Kode vignere termasuk kode abjad-majemuk (polyalphabetic substitution
cipher)Algoritma enkripsi jenis ini sangat dikenal karena mudah dipahami dan
diimplementasikan. Teknik untuk menghasilkan ciphertext bisa dilakukan
menggunakan substitusi angka maupun bujursangkar vignere.

KOMPONEN KRIPTOGRAFI
Enkripsi : Enkripsi merupakan hal yang sangat penting dalam kriftografi yang merupakan
pengamanan data yang dikirimkan terjaga rahasiannya. pesan asli disebut plaintext yang
dirubah menjadi kode-kode yang tidak dimengerti. Enkripsi bisa diartikan dengan chiper
atau kode. Sama hal nya dengan tidak mengerti akan sebuah kata maka kita akan
melihatnya di dalam kamus atau daftar istilah-istilah.Beda hal nya dengan enkripsi, untuk
merubah plaintext kebentuk ciphertext kita menggunakan alogritma yang dapat
mengkodekan data yang kita ingini.
Dekripsi : dekripsi merupakan kebalikan dari enkripsi, pesan yang telah dienkripsi
dikembalikan kebentuk asalnya (Plaintext) disebut dengan dekripsi pesan. Algoritma yang
digunakan untuk dekripsi tentu berbeda dengan yang digunakan untuk enkripsi
Kunci : kunci yang dimaksud disini adalah kunci yang dipakai untuk melakukan enkripsi
dan dekripsi, kunci terbagi jadi dua bagian kunci pribadi (private key) dan kunci umum
(publik key)
Chipertext : merupakan suatu pesan yang telah melalui proses enkripsi, pesan yang ada

pada chipertext tidak bisa dibaca, karena berisi karakter-karakter yang tidak mempunyai
makna (arti)
Plaintext: sering juga disebut dengan cleartext , palaintext merupakan suatu pesan yang
ditulis atau di ketik yang memiliki makna dan dari plaintext inilah yang akan diproses
dengan menggunakan algoritma kriptografi untuk menjadi chipertext.
Pesan : pesan dapat berupa data atau informasi yang dikirim (melalui kurir, saluran
komunikasi data, dsb) atau yang disimpan di dalam media perekaman (kertas, storage,
dsb).
Cryptanalysis : Cryptanalysis bisa diartikan sebagai analisis sandi atau suatu ilmu untuk
mendapatkan plaintext tanpa harus mengetahui kunci secara wajar. Jika suatu chipertext
berhasil menjadi plaintext tanpa menggunakan kunci yang sah, maka proses tersebut
dinamakan dengan breking code yang dilakukan oleh para cryptanalys. Analisis sandi juga
dapat menemukan kelemahan dari suatu algoritma kriptografi dan akhirnya dapat
menemukan kunci atau plaintext dari chipertext yang di enkripsi dengan algoritma tertentu.

Algoritma kriptografi dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan kunci yang dipakainya :
1. Algoritma Simetri
Algoritma ini sering disebut dengan algoritma klasik karena memakai kunci yang sama untuk kegiatan
enkripsi maupun dekripsi. Algoritma ini sudah ada sejak lebih dari 4000 tahun yang lalu. Bila mengirim
pesan dengan menggunakan algoritma ini, si penerima pesan harus diberitahu kunci dari pesan tersebut
agar bisa mendekripsikan pesan yang terkirim. Keamanan dari pesan yang menggunakan algoritma ini
tergantung pada kunci. Jika kunci tersebut diketahui oleh orang lain maka orang tersebut akan dapat
melakukan enkripsi dan dekripsi terhadap pesan. Algoritma yang memakai kunci simetri di antaranya
adalah :
1. Data Encryption Standard (DES),

2. RC2, RC4, RC5, RC 6,


3. International Data Encryption Algorithm (IDEA),
4. Advanced Encryption Standard (AES),
5. On Time Pad (OTP),
6. A5, dan lain sebagainya.
2. Algoritma Asimetri
Algoritma asimetri sering juga disebut dengan algoritma kunci public, dengan arti kata kunci yang
digunakan melakukan enkripsi dan dekripsi berbeda. Pada algoritma asimetri kunci terbagi menjadi dua
bagian, yaitu :
1. Kunci umum (public key), kunci yang boleh semua orang tahu (dipublikasikan).
2. Kunci rahasia (private key), kunci yang dirahasiakan (hanya boleh diketahui oleh satu orang).
Kunci-kunci tersebut berhubungan satu sama lain. Dengan kunci public orang dapat mengenkripsi pesan
tetapi tidak bisa mendekripsikannya. Hanya orang yang memiliki kunci rahasia yang dapat
mendekripsikan pesan tersebut. Algoritma asimetri bisa mengirimkan pesan dengan lebih aman daripada
algoritma
simetri.
Algoritma yang memakai kunci public di antaranya adalah :
1. Digital Signature Algorithm (DSA),
2. RSA,
3. Diffle-Hellman (DH),
4. Elliptic Curve Cryptography (ECC),
5. Kriptografi Quantum, dan lain sebagainya.

3. Fungsi Hash
Fungsi Hash sering disebut dengan funsi satu arah (one-way function), message digest, fingerprint,
fungsi kompresi dan message authentication code (MAC), merupakan suatu fungsi matematika yang
mengambil masukan panjang variabel dan mengubahnya ke dalam urutan biner dengan panjang yang
tetap. Fungsi Hash biasanya diperlukan bila ingin membuat sidik jari dari suatu pesan. Sidik jari pada
pesan merupakan suatu tanda bahwa pesan tersebut benar-benar berasal dari orang-orang yang
diinginkan.

Kriptografi Klasik
Kriptografi klasik merupakan suatu algoritma yang menggunakan satu kunci untuk mengamankan data.
Teknik ini sudah digunakan beberapa abad yang lalu. Dua teknik dasar yang biasa digunakan pada
algoritma jenis ini adalah sebagai berikut :
1. Teknik subtitusi, penggantian setiap karakter teks-asli dengan karakter lain.
2. Teknik transposisi (permutasi), dilakukan dengan menggunakan permutasi karakter. (Dony
Arius, 2008)
Salah satu teknik enkripsi menggunakan kunci simetri adalah teknik subtitusi, yaitu mengganti setiap
karakter Plaintext dengan karakter lain. Terdapat empat cara dalam menggunakan teknik subtitusi,
yaitu :
1. Monoalphabet, dimana setiap karakter Ciphertext mengganti satu macam karakter Plaintext
tertentu.
2. Polialphabet, dimana setiap karakter Ciphertext mengganti lebih dari satu macam karakter
Plaintext.
3. Monograf/unilateral, dimana satu enkripsi dilakukan terhadap satu karakter Plaintext.
4. Poligraf/multilateral, dimana satu enkripsi dilakukan terhadap lebih dari satu karakter Plaintext.
(Alferd J. Menezes, 1996)
Kriptografi Modern
Kriptografi modern merupakan suatu algoritma yang digunakan pada saat sekarang ini, yang mana
kriptografi modern mempunyai kerumitan yang sangat komplek, karena dalam pengoperasiannya
menggunakan komputer. (Doni Ariyus, 2006)
ARIYUS, Dony. 2008. Pengantar Ilmu Kriptografi Teori, Analisis, dan Implementasi.
Yogyakarta:
Penerbit
Andi.
ALFERD J. MENEZES, Paul C. van Oorschot, Scott A. Vanstone. 1996. Handbook of Applied
Cryptography. UK: CRC Press.
ARIYUS, Dony. 2006. Kriptografi: Keamanan Data dan Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai