CRYPTOGRAPHY
Disusun oleh :
M. Husaini Albugisi HM
Surya Pradita
Rian Hidayat
Amin Bahtia
Gusriyan
Ruslan Saputra
: 12147253
:
:
:
:
:
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami semua. Sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini yang berisi tentang kejahatan dalam cryptography.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen kami yang telah membantu kami dalam
penyelesaian tugas ini. Dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman kami
yang telah membantu.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini banyak
kekurangan,
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga
dapat kami jadikan sebagai refensi dalam penyelesaian tugas berikutnya.
Dan semoga dengan terselesaikannya tugas pembuatan makalh ini dapat
Bermaanfaat bagi kami semua. Amiin
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
CRYPTOGRAPHY
2.1. Terminologi
Hingga zaman modern kriptografi mengacu hampir secara ekslusif pada enkripsi, yang
merupakan proses mengkonversikan informasi biasa menjadi teks yang tak dapat dipahami
(disebut teks sandi). Deskripsi merupakan kebalikan, dengan kata lain, memindahkan teks
sandi yang tidak dapat dibaca menjadi teks yang dapat dibaca. sandi atau (cypher) merupakan
sepasang algoritma yang menciptakan enkripsi dan membalikan dekripsi. Operasi yang lebih
mendalam dari sandi diatur baik oleh algoritma dan pada setiap permintaan dekripsi dengan
kunci. Kucin ini bersifat rahasia (yang biasanya diketahui hanya oleh orang yang
berkomunikasi), dan biasanya terdiri dengan karakter string singkat, yang dibutuhkan untuk
mendekripsi teks sandi. Sebelumnya dinamakan "kriptosistem" yang merupakan daftar teratur
dari elemen-elemen teks terbatas, teks sandi terbatas, kunci terbatas, dan algoritma dekripsi
dan enkripsi yang berkoresponden pada setiap kunci. Kunci sangat penting baik pada
penggunaan secara teoritis maupun sebenarnya, di mana sandi tanpa kunci variabel dapat
dengan mudah rusak dengan hanya pengetahuan yang digunakan dari sandi dan dengan
kemungkinan tidak berguna (atau malam tidak produktif) untuk banyak tujuan.
Secara historis, sandi sering digunakan secara langsung untuk enkripsi atau deskripsi tanpa
prosedur tambahan seperti autentikasi atau pengecekan integritas.
Dalam penggunaan bahasa sehari-hari, istilah "sandi" sering digunakan untuk menunjukkan
setiap metode enkripsi atau penyembunyian arti. Bagaimanapun, dalam kriptografi, sandi
telah memiliki arti yang lebih spesifik. Itu berarti pemindahan unit teks (contoh kata atau
frase yang berarti) dengan sebuah kata sandi (sebagai contoh, "wallaby" berarti "menyerang
saat fajar"). Sandi tidak lagi digunakan pada kriptografi serius-kecuali sesekali untuk
beberapa hal yang menyangkut istilah tertentu-sejak sandi yang dipilih secara tepat lebih
praktis dan lebih aman daripada sandi terbaik dan juga dapat diadaptasikan pada komputer.
Kriptoanalsis merupakan istilah yang digunakan untuk mempelajari metode untuk
memperoleh arti dari informasi enkripsi tanpa mengakses sandi secara normal yang
dibutuhkan untuk melakukannya; sebagai contoh ilmu yang mempelajari cara untuk
memecahkan algoritma enkripsi atau implementasinya.
Beberapa kegunaan dari istilah kriptografi dan kriptologi selalu berubah di Bahasa Inggris,
sedang lainnya menggunakan kriptografi untuk merujuk secara spesifik pada penggunakan
dan pengaplikasikan dari teknik kriptografi dan kriptologi untuk merujuk pada ilmu
kombinasi dari kriptografi dan kriptoanalisis. Bahasa Inggris lebih fleksibel dari istilah umum
yang digunakan pada beberapa bahasa lain yang dimana kriptologi (dilakukan oleh kriptolog)
selalu digunakan pada arti kedua di atas.
Ilmu karateristik dari bahasa yang memiliki aplikasi pada kriptografi (atau kriptologi) (seperti
data frekuensi, kombinasi surat, pola universal, dll.) disebuh kriptolinguistik.
a.
Kriptografi klasik
Bentuk awal dari penulisan rahasia membutuhkan lebih sedikit dari implementasi penulisan sejak
banyak orang tidak dapat membaca. lawan yang lebih terpelajar, membutuhkan kriptografi yang
nyata. Tipe sandi klasik utama ialah sandi transposisi, di mana mengatur aturan huruf pada
pesan (contoh 'hello world' menajdi 'ehlol owrdl' pada skema pengubahan sederhana ini), dan
sandi subtitusi, di mana secara sistematis mengganti huruf atau grup kata dengan kata lainnya
dari grup kata (contoh 'fly at once' menjadi 'gmz bu podf' dengan mengganti setiap huruf dengan
yang lain di alfabet Latin. Substitusi sandi pada awalnya disebut sandi Caesar, di mana setiap
kata pada teks diganti degan huruf dari jumlah tetap pada posisi di alfabet.
Laporan Suetonius menyebutkan Julius Caesar mengunakannya untuk berkomunikasi dengan
jendral-jendralnya. Atbash merupakan contoh dari sandi Ibrani pada mulanya. Penggunaan awal
kriptografi yang diketahui merupakan teks sandi yang diukir pada batu di Mesir (1900 sebelum
Masehi), namun teks sandi ini digunakan hanya sebagai hiburan untuk pengamat terpelajar dari
pada cara untuk menyimpan informasi.
b. Era komputer
Kriptanalisis dari alat mekanis baru terbukti lebih sulit dan melelahkan. Di Inggris, usaha
kriptanalisis di Bletchley Park selama Perang Dunia II memacu perkembangan alat yang
lebih efisien untuk membawa tugas yang berulang-ulang. Hal ini berujung pada
pengembangan Colossus, komputer digital pertama sekali yang bekerja penuh secara
elektronik, yang membantu penyandi untuk mendekripsikan mesin Lorenz SZ40/42 milik
tentara Jerman.
Algoritma Sandi
algoritma sandi adalah algoritma yang berfungsi untuk melakukan tujuan kriptografis.
Algoritma tersebut harus memiliki kekuatan untuk melakukan (dikemukakan oleh Shannon):
konfusi/pembingungan (confusion), dari teks terang sehingga sulit untuk direkonstruksikan
secara langsung tanpa menggunakan algoritma dekripsinya
difusi/peleburan (difusion), dari teks terang sehingga karakteristik dari teks terang tersebut
hilang.
sehingga dapat digunakan untuk mengamankan informasi. Pada implementasinya sebuah
algoritmas sandi harus memperhatikan kualitas layanan/Quality of Service atau QoS dari
keseluruhan sistem dimana dia diimplementasikan. Algoritma sandi yang handal adalah
algoritma sandi yang kekuatannya terletak pada kunci, bukan pada kerahasiaan algoritma itu
sendiri. Teknik dan metode untuk menguji kehandalan algoritma sandi adalah kriptanalisa.
Dasar matematis yang mendasari proses enkripsi dan dekripsi adalah relasi antara dua
himpunan yaitu yang berisi elemen teks terang / plaintext dan yang berisi elemen teks
sandi/ciphertext. Enkripsi dan dekripsi merupakan fungsi transformasi antara himpunanhimpunan tersebut. Apabila elemen-elemen teks terang dinotasikan dengan P, elemen-elemen
teks sandi dinotasikan dengan C, sedang untuk proses enkripsi dinotasikan dengan E, dekripsi
dengan notasi D.
Enkripsi : E(P) = C
Block-cipher adalah skema algoritma sandi yang akan membagi-bagi teks terang yang
akan dikirimkan dengan ukuran tertentu (disebut blok) dengan panjang t, dan setiap
blok dienkripsi dengan menggunakan kunci yang sama. Pada umumnya, block-cipher
memproses teks terang dengan blok yang relatif panjang lebih dari 64 bit, untuk
mempersulit penggunaan pola-pola serangan yang ada untuk membongkar kunci.
Untuk menambah kehandalan model algoritma sandi ini, dikembangkan pula
-
c. Stream-Cipher
Stream-cipher adalah algoritma sandi yang mengenkripsi data persatuan data, seperti bit,
byte, nible atau per lima bit(saat data yang di enkripsi berupa data Boudout). Setiap
mengenkripsi satu satuan data digunakan kunci yang merupakan hasil pembangkitan dari
kunci sebelum.
d. Algoritma-algoritma sandi kunci-simetris
Beberapa contoh algoritma yang menggunakan kunci-simetris:
blowfish
twofish
MARS
IDEA
Skema ini adalah algoritma yang menggunakan kunci yang berbeda untuk proses enkripsi dan
dekripsinya. Skema ini disebut juga sebagai sistem kriptografi kunci publik karena kunci
untuk enkripsi dibuat untuk diketahui oleh umum (public-key) atau dapat diketahui siapa
saja, tapi untuk proses dekripsinya hanya dapat dilakukan oleh yang berwenang yang
memiliki kunci rahasia untuk mendekripsinya, disebut private-key.
Fungsi Enkripsi dan Dekripsi Algoritma Sandi Kunci-Asimetris
Apabila Ahmad dan Bejo hendak bertukar berkomunikasi, maka:
1. Ahmad dan Bejo masing-masing membuat 2 buah kunci
1. Ahmad membuat dua buah kunci, kunci-publik
dan kunci-
privat
2. Bejo membuat dua buah kunci, kunci-publik
dan kunci-
privat
2. Mereka berkomunikasi dengan cara:
1. Ahmad dan Bejo saling bertukar kunci-publik. Bejo
mendapatkan
mendapatkan
dari Bejo.
ke Bejo dengan
fungsi
3. Ahmad mengirim teks-sandi
4. Bejo menerima
ke Bejo
fungsi
Hal yang sama terjadi apabila Bejo hendak mengirimkan pesan ke Ahmad
1. Bejo mengenkripsi teks-terang
ke Ahmad dengan
fungsi
2. Ahmad menerima
fungsi
Knapsack
RSA - Rivert-Shamir-Adelman
Diffie-Hellman
MD4
MD5
SHA-0
SHA-1
SHA-256
SHA-512
sinyal digital melewatkan file untuk dikirimkan melalui fungsi hash satu arah. Setelah
message digest dihitung, kemudian dienkripsi dengan kunci privat pengirim.
Penerima kemudian mendekripsi message digest dengan menggunakan kunci publik
pengirim. Jika kunci publik ini membuka message digest dan benar bahwa ia
merupakan kunci publik pengirim, verifikasi pengirim telah tercapai. Verifikasi terjadi
karena hanya kunci publik pengirim yang dapat mendekrip message digest yang
dienkripsi dengan kunci privat pengirim.Kemudian, penerima dapat menghitung
message digest dari file yang diterima menggunakan fungsi hash yang identik dengan
pengirim. Jika message digest identik dengan message digest yang dikirim sebagai
bagian dari tanda tangan, maka pesan tidak dimodifikasi.
Dibawah ini adalah daftar serangan yang dapat dilakukan pada berbagai protokol. Sampai
sebuah protokol terbukti dapat menyediakan layanan yang dimaksud, daftar serangan yang
mungkin ini tidak dapat dikatakan lengkap.
Contoh : Known-key attack. Pada serangan ini penyerang mendapatkan beberapa kunci yang
telah digunakan sebelumnya kemudian menggunakan informasi ini untuk menentukan kunci
baru.
telah ada dalam proses pengembangan. Dengan proses ini pelanggan memiliki kesempatan
untuk memilih diantara produk atau layanan yang berkompetisi.
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Kriptografi merupakan salah satu dari media komunikasi dan informasi kuno yang masih
dimanfaatkan hingga saat ini. Kriptografi di Indonesia disebut persandian yaitu secara singkat
dapat berarti seni melindungi data dan informasi dari pihak-pihak yang tidak dikehendaki
baik saat ditransmisikan maupun saat disimpan. Sedangkan ilmu persandiannya disebut
kriptologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang bagaimana tehnik melindungi data dan
informasi tersebut beserta seluruh ikutannya.Pengguna diberikan ID dan password untuk
mengakses sistem yang ada. Password dienkripsi untuk mencegah terjadinya akses illegal
terhadap sistem misalnya pencurian data-data penting oleh mereka yang tidak berhak.
Demikian juga enkripsi pada file-file penting dapat dilakukan (misalnya file yang berisi data
keuangan). Metode enkripsi yang digunakan dapat berbentuk enkripsi kunci simetris,
misalnya menggunakan algoritma DES, RSA, dll. Untuk mendapatkan algoritma enkripisi ini
tidak dibutuhkan biaya karena telah dipublikasikan secara umum. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwakriptografi masih merupakan sistem yang efektif dalam hal keamanan dan
proteksi serta dapat digunakan secara luas di berbagai bidang usaha dan teknologi.
3.2.
SARAN
Dengan makalah ini di harapkan dapat menambah wawasan teknologi di masa kini
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Cryptography
http://id.wikipedia.org/wiki/Kriptografi
http://id.wikipedia.org/wiki/Kriptografi#Terminologi
http://id.wikipedia.org/wiki/Kriptografi#Sejarah_kriptografi_dan_kriptanalisis
http://id.wikipedia.org/wiki/Kriptografi#algoritma_sandi_kunci-simetris
http://id.wikipedia.org/wiki/Kriptografi#Algoritma_Sandi_Kunci-Asimetris
http://id.wikipedia.org/wiki/Kriptografi#Fungsi_Hash_Kriptografis
http://dewi4nja5mara.blogspot.com/2011/10/tugas-makalah-keamanan-informasi_24.html
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................ 2
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................
1.1. Latar Belakang.......................................................................
BAB II
PEMBAHASAN...........................................................................
2.1. Terminologi............................................................................
2.2. Sejarah kriptografi dan kriptanalisis.........................................
2.3. Fungsi Hash Kriptografis.........................................................
2.4. Kriptografi Dalam Kehidupan Modern.......................................
2.5. Cryptographic Attacks.............................................................
2.6. Standar Kriptografi.................................................................
DAFTAR PUSTAKA