KELOMPOK 1:
Dimas Achmad I. S. N. (170631100058)
Nadya Farisca Agustina (170631100059)
Sofyan Hafid (170631100043)
Inayatul Fadhilah (170631100066)
M. Amil Fauzi (170631100054)
Moh Fajar Siddiq E. (170631100046)
Puji syukur yang dalam penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat-Nyalah makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Dalam makalah ini, penulis membahas mengenai
“Kriptografi dan Steganografi”. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam
pemahaman mengenai Keamanan Jaringan.
Proses penyusunan makalah ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan,
arahan, koreksi, dan saran dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam penulis kepada yang terhormat:
kepada dosen yang telah membimbing kami dalam membuat proses pembuatan
makalah, dan kepada kawan-kawan semua.
Hanya kepada Tuhan Maha Kuasa jugalah penulis memohon doa sehingga
bantuan dari berbagai pihak bernilai ibadah. Penulis menyadari bahwa sebagai
manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan sehingga hanya yang
demikian sajalah yang dapat penulis berikan. Penulis juga sangat mengaharapkan
kritikan dan saran dari para pembaca sehingga penulis dapat memperbaiki
kesalahan-kesalahan dalam penyusunan makalah selanjutnya. Demikian makalah
ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Kriptografi...................................................................................3
B. Pengertian Stenografi....................................................................................6
C. Perbedaan Kriptografi dan Steganografi.....................................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi sekarang ini membuat
komunikasi menjadi semakin mudah dan luas. Salah satu perkembangan
teknologi informasi yang cukup dirasakan oleh masyarakat luas adalah
penyampaian informasi melalui internet karena caranya yang sangat
mudah dan efisien.
Keamanan menjadi faktor penting dalam proses pengiriman
informasi melalui jaringan internet. Jika hal tersebut diabaikan, maka
informasi tersebut dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak
yang tidak berkepentingan. Jika informasi tersebut digunakan untuk tujuan
yang tidak semestinya, maka tentu saja hal ini akan merugikan baik bagi
pengirim maupun penerima informasi. Untuk itu, para ahli teknologi
informasi mengembangkan metode-metode yang dapat menjamin
keamanan tersebut. Kriptografi dan Steganografi merupakan teknik
pengamanan informasi.
Upaya pengamanan terhadap pesan sebenarnya sudah dilakukan
oleh manusia sejak jaman dulu. Salah satu upaya yang dilakukan manusia
pada jaman dulu dalam mengamankan pesan yang akan mereka sampaikan
dapat dilihat pada masa Julius Caesar, sewaktu ia mengirimkan pesan
kepada tentaranya di medan perang. Pesan yang ia kirim diubah menjadi
pesan rahasia dengan cara menggeser alfabet sebanyak tiga huruf ke
depan, misalnya A menjadi D, B menjadi E, dan seterusnya.
Beberapa masa setelah itu, cara menyembunyikan pesan tersebut
dikenal sebagai salah satu metode dalam kriptografi. Meskipun
menyembunyikan pesan dengan kriptografi dapat memperkecil resiko
keamanan, namun masih terdapat celah-celah yang dapat terlihat oleh
pencuri pesan dalam pesan rahasia. Salah satunya adalah pesan rahasia
yang tercipta umumnya tidak dapat dibaca secara normal sehingga dapat
1
menimbulkan kecurigaan. Oleh karena itu, manusia kembali
mengembangkan cara untuk menyembunyikan pesan yang dapat
mengeliminasi kelemahan tersebut. Akhirnya manusia menemukan ilmu
baru, yaitu steganografi.
Dengan ditemukannya steganografi, bukan berarti pengiriman
pesan menjadi aman sepenuhnya. Meskipun memiliki kelebihan
dibandingkan kriptografi, steganografi pun memiliki kelemahan. Oleh
karena itu, pengirim pesan harus mempertimbangkan berbagai aspek
dalam mengamankan pesannya dan mempertimbangkan metode apa yang
sebaiknya digunakan dalam mengamankan pesannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian kriptografi?
2. Bagaimana pengertian stegnografi?
3. Apa perbedaan kriptografi dan stegnografi?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian kriptografi
2. Mengetahui dan memahami pengertian stegnografi
3. Mengetahui dan memahami perbedaan kriptografi dan stegnigrafi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kriptografi
Kriptografi atau kriptologi dari bahasa Yunani kryptós berarti
"tersembunyi, rahasia" dan graphein berarti "menulis" atau logi berarti
"ilmu" atau sandisastra merupakan keahlian dan ilmu dari cara-cara untuk
komunikasi aman pada kehadirannya di pihak ketiga. Kriptografi adalah
ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan
dengan aspek keamanan informasi, seperti kerahasiaan data, keabsahan
data, integritas data, serta autentikasi data. Tetapi, tidak semua aspek
keamanan informasi dapat diselesaikan dengan kriptografi. Kriptografi
dapat pula diartikan sebagai ilmu atau seni untuk menjaga keamanan
pesan.
3
Algoritma ini memiliki tingkat kesulitan yang kompleks
(Prayudi, 2005), dan kekuatan kriptografinya ada pada key atau
kuncinya (Wirdasari, 2008). Algoritma ini menggunakan pengolahan
simbol biner karena berjalan mengikuti operasi komputer digital.
Sehingga membutuhkan dasar berupa pengetahuan terhadap
matematika untuk menguasainya (Sadikin, 2012).
4
Dalam ilmu kriptografi, sering juga disebutkan istilah enkripsi dan
dekripsi. Enkripsi (Encryption) adalah sebuah proses menjadikan pesan
yang dapat dibaca (plaintext) menjadi pesan acak yang tidak dapat dibaca
(ciphertext). Berikut adalah contoh enkripsi yang digunakan oleh Julius
Caesar, yaitu dengan mengganti masing-masing huruf dengan 3 huruf
selanjutnya (disebut juga Additive/Substitution Cipher). Contoh:
Plaintext Ciphertext
rumah xasgn
motor suzux
kompor qusvux
Contoh Kriptografi:
Data Asa l: "RUMAH"
5
Key : 7
Data Acak: ?
B. Pengertian Stenografi
Kata "steganografi" berasal dari bahasa Yunani steganos, yang
artinya “tersembunyi atau terselubung”, dan graphein berarti “menulis”.
Jadi steganografi (stenography) berarti tulisan singkat atau tulisan pendek.
Steganografi adalah seni dan ilmu menulis pesan tersembunyi atau
menyembunyikan pesan dengan suatu cara sehingga selain si pengirim dan
6
si penerima, tidak ada seorangpun yang mengetahui atau menyadari bahwa
ada suatu pesan rahasia. Sebaliknya, kriptografi menyamarkan arti dari
suatu pesan, tapi tidak menyembunyikan bahwa ada suatu pesan.
Kini, istilah steganografi termasuk penyembunyian data digital
dalam file-file komputer. Contohnya, si pengirim mulai dengan file
gambar biasa, lalu mengatur warna setiap pixel ke-100 untuk
menyesuaikan suatu huruf dalam alphabet (perubahannya begitu halus
sehingga tidak ada seorangpun yang menyadarinya jika ia tidak benar-
benar memperhatikannya).
Pada umumnya, pesan steganografi muncul dengan rupa lain
seperti gambar, artikel, daftar belanjaan, atau pesan-pesan lainnya. Pesan
yang tertulis ini merupakan tulisan yang menyelubungi atau menutupi.
Contohnya, suatu pesan bisa disembunyikan dengan menggunakan tinta
yang tidak terlihat diantara garis-garis yang kelihatan.
Teknik steganografi meliputi banyak sekali metode komunikasi
untuk menyembunyikan pesan rahasia (teks atau gambar) di dalam file-file
lain yang mengandung teks, image, bahkan audio tanpa menunjukkan ciri-
ciri perubahan yang nyata atau terlihat dalam kualitas dan struktur dari file
semula. Metode ini termasuk tinta yang tidak tampak, microdots,
pengaturan kata, tanda tangan digital, jalur tersembunyi dan komunikasi
spektrum lebar.
Tujuan dari steganografi adalah merahasiakan atau
menyembunyikan keberadaan dari sebuah pesan tersembunyi atau sebuah
informasi. Dalam prakteknya kebanyakan diselesaikan dengan membuat
perubahan tipis terhadap data digital lain yang isinya tidak akan menarik
perhatian dari penyerang potensial, sebagai contoh sebuah gambar yang
terlihat tidak berbahaya. Perubahan ini bergantung pada kunci (sama pada
kriptografi) dan pesan untuk disembunyikan. Orang yang menerima
gambar kemudian dapat menyimpulkan informasi terselubung dengan cara
mengganti kunci yang benar ke dalam algoritma yang digunakan.
7
Pada metode steganografi cara ini sangat berguna jika digunakan pada
cara steganografi komputer karena banyak format file digital yang dapat
dijadikan media untuk menyembunyikan pesan. Format yang biasa
digunakan diantaranya:
Format image: bitmap (bmp), gif, pcx, jpeg.
Format audio: wav, voc, mp3.
Format lain: teks file, doc, html dan pdf.
8
perhitungan), menemukan kelebihan bits dalam selubung file yang dapat
digunakan untuk menyelubungi pesan rahasia didalamnya, memilih
beberapa diantaranya untuk digunakan dalam menyelubungi data dan
penyelubungan data dalam bits dipilih sebelumnya. Ada empat jenis
metode steganografi, yaitu:
1) Least Significant Bit Insertion (LSB), metode yang digunakan untuk
menyembunyikan pesan pada media digital tersebut berbeda-beda.
Contohnya pada file image pesan dapat disembunyikan dengan
menggunakan cara menyisipkannya pada bit rendah atau bit yang
paling kanan (LSB) pada data pixel yang menyusun file tersebut.
Seperti yang diketahui untuk file bitmap 24bit maka setiap pixel
(titik) pada gambar tersebut terdiri dari susunan tiga warna merah,
hijau dan biru (RGB) yang masing-masing disusun oleh bilangan 8bit
(byte) dari 0 sampai 255 atau dengan format biner 00000000 sampai
11111111. Dengan demikian pada setiap pixel file bitmap 24bit dapat
menyisipkan 3bit data.
Kekurangan dari LSB Invertion: dapat diambil kesimpulan dari
contoh 8bit pixel, menggunakan LSB Insertion dapat secara drastis
merubah unsur pokok warna dari pixel. Ini dapat menunjukkan
perbedaan yang nyata dari cover image menjadi stego image, sehingga
tanda tersebut menunjukkan keadaan dari steganografi. Variasi warna
kurang jelas dengan 24bit image, bagaimanapun file tersebut sangatlah
besar. Antara 8bit dan 24bit image mudah diserang dalam pemrosesan
image, seperti cropping (kegagalan) dan compression (pemampatan).
Keuntungan dari LSB Insertion: keuntungan yang paling besar dari
algoritma LSB ini adalah cepat dan mudah. Dan juga algoritma
tersebut memiliki software steganografi yang mendukung dengan
bekerja diantara unsur pokok warna LSB melalui manipulasi pallete
(lukisan).
2) Algorithms and Transformation, algoritma compression adalah metode
steganografi dengan menyembunyikan data dalam fungsi matematika.
9
Dua fungsi tersebut adalah Discrete Cosine Transformation (DCT) dan
Wavelet Transformation. Fungsi DCT dan Wavelet yaitu
mentransformasi data dari satu tempat (domain) ke tempat (domain)
yang lain. Fungsi DCT yaitu mentransformasi data dari tempat spatial
(spatial domain) ke tempat frekuensi (frequency domain).
3) Redundant Pattern Encoding, redundant pattern encoding adalah
menggambar pesan kecil pada kebanyakan gambar. Keuntungan dari
metode ini adalah dapat bertahan dari cropping (kegagalan),
kerugiannya yaitu tidak dapat menggambar pesan yang lebih besar.
4) Spread Spectrum method, Spread Spectrum steganografi terpencar-
pencar sebagai pesan yang diacak (encrypt) melalui gambar (tidak
seperti dalam LSB). Untuk membaca suatu pesan, penerima
memerlukan algoritma yaitu crypto-key dan stego-key. Metode ini
juga masih mudah diserang yaitu penghancuran atau pengrusakan dari
kompresi dan proses image (gambar).
10
Sumber suara ini dapat kita dengar dari seseorang, radio, televisi, tape
recorder dan lain sebagainya.
11
Dengan mengetahui perbedaan, karakteristik, serta kelebihan dan
kekurangan dari kriptografi dan steganografi, manusia dapat memilih
metode apa yang akan digunakan dalam mengamankan data atau
pesannya. Jika tempat penyimpanan data atau pesan yang diamankan juga
disembunyikan, pemiliknya dapat menggunakan kriptografi saja untuk
melindungi data atau pesannya, mungkin dengan alasan kemudahan
mendekripsi jika sewaktu dilakukan modifikasi terhadap data atau pesan
tersebut. Namun jika pengirim pesan ingin menyampaikan pesan rahasia
kepada orang tertentu saja yang tidak diketahui lokasinya, pengirim pesan
dapat menyebarkan pesannya di publik (misalnya melalui iklan pada
media massa) dan menggunakan steganografi untuk mengubah pesan,
sehingga pesan yang asli hanya dimengerti oleh orang yang memang
dituju dan orang yang tidak berkepentingan tidak akan curiga terhadap
pesan tersebut. Pengamanan dapat diperketat lagi jika data atau pesan
diamankan dengan teknik dalam kriptografi kemudian diubah lagi dengan
steganografi atau sebaliknya, dilakukan pengamanan dengan metode
steganografi terlebih dahulu kemudian dienkripsi lagi sehingga menjadi
pesan yang rahasia.
Perkembangan kriptografi dan steganografi memang membantu
manusia dalam urusan mengamankan data dan pesan. Namun, semua itu
bukan tanpa konsekuensi. Jika digunakan oleh pihak berniat tidak baik,
kriptografi dan steganografi dapat menjadi berbahaya. Contohnya seorang
pimpinan teroris dapat mengirimkan pesan rahasia kepada anak buahnya
12
untuk melakukan penyerangan ke pusat pemerintahan negara. Ilmu yang
tadinya dikembangkan demi kemudahan manusia, dapat menjadi
menambah permasalahan bagi manusia. Pada akhirnya, semua kembali
kepada masing-masing individu, bagaimana cara memanfaatkan apa yang
dimilikinya (harta, ilmu, kekuasaan) dan tujuan apa yang hendak
dicapainya.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kesamaan kriptografi dan steganografi terletak pada tujuan
penggunaannya, yaitu untuk melindungi pesan atau data.
2. Keunggulan kriptografi dibandingkan steganografi adalah pada
umumnya teknik pada kriptografi memiliki algroritma yang pasti
dalam enkripsi dan dekripsi pesan. Pada steganografi, biasanya lebih
menggunakan kreativitas sehingga lebih bersifat sebagai sebuah seni.
3. Keunggulan steganografi dari kriptografi adalah kemampuan untuk
mengeliminasi kecurigaan dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan
saat melihat pesan atau data yang telah diubah.
4. Karakteristik-karakteristik steganografi dan kriptografi yang telah
disebutkan di atas dapat menjadi pertimbangan seseorang yang ingin
melakukan pengamanan terhadap pesan atau data dalam memilih
teknik apa yang tepat dalam pengamanan pesan atau datanya.
5. Kriptografi dan steganografi dapat juga dipakai bersamaan dalam
melindungi pesan atau data untuk makin memperkecil resiko
keamanan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15