Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI

KELOMPOK 1:
Dimas Achmad I. S. N. (170631100058)
Nadya Farisca Agustina (170631100059)
Sofyan Hafid (170631100043)
Inayatul Fadhilah (170631100066)
M. Amil Fauzi (170631100054)
Moh Fajar Siddiq E. (170631100046)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat-Nyalah makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Dalam makalah ini, penulis membahas mengenai
“Kriptografi dan Steganografi”. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam
pemahaman mengenai Keamanan Jaringan.
Proses penyusunan makalah ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan,
arahan, koreksi, dan saran dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam penulis kepada yang terhormat:
kepada dosen yang telah membimbing kami dalam membuat proses pembuatan
makalah, dan kepada kawan-kawan semua.
Hanya kepada Tuhan Maha Kuasa jugalah penulis memohon doa sehingga
bantuan dari berbagai pihak bernilai ibadah. Penulis menyadari bahwa sebagai
manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan sehingga hanya yang
demikian sajalah yang dapat penulis berikan. Penulis juga sangat mengaharapkan
kritikan dan saran dari para pembaca sehingga penulis dapat memperbaiki
kesalahan-kesalahan dalam penyusunan makalah selanjutnya. Demikian makalah
ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Bangkalan, 8 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Kriptografi...................................................................................3
B. Pengertian Stenografi....................................................................................6
C. Perbedaan Kriptografi dan Steganografi.....................................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi sekarang ini membuat
komunikasi menjadi semakin mudah dan luas. Salah satu perkembangan
teknologi informasi yang cukup dirasakan oleh masyarakat luas adalah
penyampaian informasi melalui internet karena caranya yang sangat
mudah dan efisien.
Keamanan menjadi faktor penting dalam proses pengiriman
informasi melalui jaringan internet. Jika hal tersebut diabaikan, maka
informasi tersebut dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak
yang tidak berkepentingan. Jika informasi tersebut digunakan untuk tujuan
yang tidak semestinya, maka tentu saja hal ini akan merugikan baik bagi
pengirim maupun penerima informasi. Untuk itu, para ahli teknologi
informasi mengembangkan metode-metode yang dapat menjamin
keamanan tersebut. Kriptografi dan Steganografi merupakan teknik
pengamanan informasi.
Upaya pengamanan terhadap pesan sebenarnya sudah dilakukan
oleh manusia sejak jaman dulu. Salah satu upaya yang dilakukan manusia
pada jaman dulu dalam mengamankan pesan yang akan mereka sampaikan
dapat dilihat pada masa Julius Caesar, sewaktu ia mengirimkan pesan
kepada tentaranya di medan perang. Pesan yang ia kirim diubah menjadi
pesan rahasia dengan cara menggeser alfabet sebanyak tiga huruf ke
depan, misalnya A menjadi D, B menjadi E, dan seterusnya.
Beberapa masa setelah itu, cara menyembunyikan pesan tersebut
dikenal sebagai salah satu metode dalam kriptografi. Meskipun
menyembunyikan pesan dengan kriptografi dapat memperkecil resiko
keamanan, namun masih terdapat celah-celah yang dapat terlihat oleh
pencuri pesan dalam pesan rahasia. Salah satunya adalah pesan rahasia
yang tercipta umumnya tidak dapat dibaca secara normal sehingga dapat

1
menimbulkan kecurigaan. Oleh karena itu, manusia kembali
mengembangkan cara untuk menyembunyikan pesan yang dapat
mengeliminasi kelemahan tersebut. Akhirnya manusia menemukan ilmu
baru, yaitu steganografi.
Dengan ditemukannya steganografi, bukan berarti pengiriman
pesan menjadi aman sepenuhnya. Meskipun memiliki kelebihan
dibandingkan kriptografi, steganografi pun memiliki kelemahan. Oleh
karena itu, pengirim pesan harus mempertimbangkan berbagai aspek
dalam mengamankan pesannya dan mempertimbangkan metode apa yang
sebaiknya digunakan dalam mengamankan pesannya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian kriptografi?
2. Bagaimana pengertian stegnografi?
3. Apa perbedaan kriptografi dan stegnografi?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian kriptografi
2. Mengetahui dan memahami pengertian stegnografi
3. Mengetahui dan memahami perbedaan kriptografi dan stegnigrafi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kriptografi
Kriptografi atau kriptologi dari bahasa Yunani kryptós berarti
"tersembunyi, rahasia" dan graphein berarti "menulis" atau logi berarti
"ilmu" atau sandisastra merupakan keahlian dan ilmu dari cara-cara untuk
komunikasi aman pada kehadirannya di pihak ketiga. Kriptografi adalah
ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan
dengan aspek keamanan informasi, seperti kerahasiaan data, keabsahan
data, integritas data, serta autentikasi data. Tetapi, tidak semua aspek
keamanan informasi dapat diselesaikan dengan kriptografi. Kriptografi
dapat pula diartikan sebagai ilmu atau seni untuk menjaga keamanan
pesan.

Jenis Kriptografi Berdasarkan Perkembangan


Algoritma kriptografi dapat diklasifikasikan menjadi menjadi dua jenis
berdasarkan perkembangannya, yaitu:
1) Algoritma Kriptografi Klasik 
Algoritma ini digunakan sejak sebelum era komputerisasi dan
kebanyakan menggunakan teknik kunci simetris. Metode
menyembunyikan pesannya adalah dengan teknik substitusi atau
transposisi atau keduanya (Sadikin, 2012). Teknik substitusi adalah
menggantikan karakter dalam plaintext menjadi karakter lain yang
hasilnya adalah ciphertext. Sedangkan transposisi adalah teknik
mengubah plaintext menjadi ciphertext dengan cara permutasi
karakter. Kombinasi keduanya secara kompleks adalah yang
melatarbelakangi terbentuknya berbagai macam algoritma kriptografi
modern (Prayudi, 2005)
2) Algoritma Kriptografi Modern 

3
Algoritma ini memiliki tingkat kesulitan yang kompleks
(Prayudi, 2005), dan kekuatan kriptografinya ada pada key atau
kuncinya (Wirdasari, 2008). Algoritma ini menggunakan pengolahan
simbol biner karena berjalan mengikuti operasi komputer digital.
Sehingga membutuhkan dasar berupa pengetahuan terhadap
matematika untuk menguasainya (Sadikin, 2012).

Jenis Kriptografi Berdasarkan Kunci


Algoritma kriptografi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis
berdasarkan kuncinya, yaitu algoritma simetris dan algoritma asimetris
(Prayudi, 2005).
1) Algoritma Simetris 
Algoritma ini disebut simetris karena memiliki key atau kunci
yang sama dalam proses enkripsi dan dekripsi sehingga algoritma ini
juga sering disebut algoritma kunci tunggal atau algoritma satu kunci.
Key dalam algoritma ini bersifat rahasia atau private key sehingga
algoritma ini juga disebut dengan algoritma kunci rahasia (Prayudi,
2005).
2) Algoritma Asimetris 
Algoritma ini disebut asimetris karena kunci yang digunakan
untuk enkripsi berbeda dengan kunci yang digunakan untuk dekripsi.
Kunci yang digunakan untuk enkripsi adalah kunci publik atau public
key sehingga algoritma ini juga disebut dengan algoritma kunci publik.
Sedangkan kunci untuk dekripsi menggunakan kunci rahasia atau
private key (Prayudi, 2005).

Pada prinsipnya, Kriptografi memiliki 4 komponen utama yaitu:


1. Plaintext, yaitu pesan yang dapat dibaca   
2. Ciphertext, yaitu pesan acak yang tidak dapat dibaca 
3. Key, yaitu kunci untuk melakukan teknik kriptografi
4. Algorithm, yaitu metode untuk melakukan enkrispi dan dekripsi

4
Dalam ilmu kriptografi, sering juga disebutkan istilah enkripsi dan
dekripsi. Enkripsi (Encryption) adalah sebuah proses menjadikan pesan
yang dapat dibaca (plaintext) menjadi pesan acak yang tidak dapat dibaca
(ciphertext). Berikut adalah contoh enkripsi yang digunakan oleh Julius
Caesar, yaitu dengan mengganti masing-masing huruf dengan 3 huruf
selanjutnya (disebut juga Additive/Substitution Cipher). Contoh:
Plaintext     Ciphertext
rumah  xasgn
motor           suzux
kompor   qusvux

Sementara itu dekripsi, merupakan proses kebalikan dari enkripsi


dimana proses ini akan mengubah ciphertext menjadi plaintext dengan
menggunakan algortima 'pembalik' dan key yang sama. Contoh:
Ciphertext      Plaintext

xasgn             rumah

suzux             motor
qusvux  kompor
    

Contoh Kriptografi:
Data Asa l: "RUMAH"

5
Key : 7 
Data Acak: ?

Tujuan dari ilmu kriptografi, yaitu:


(1) Kerahasiaan, adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari
informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas.
(2) Integritas data, adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan
data secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data, sistem harus
memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-
pihak yang tidak berhak, antara lain menyangkut penyisipan,
penghapusan, dan pensubtitusian data lain ke dalam data yang
sebenarnya.
(3) Autentikasi, adalah berhubungan dengan identifikasi, baik secara
kesatuan sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling
berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri. Informasi yang
dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi keaslian, isi datanya,
waktu pengiriman, dan lain-lain.
(4) Non-repudiasi, yang berarti begitu informasi terkirim, maka tidak
akan dapat dibatalkan.

B. Pengertian Stenografi
Kata "steganografi" berasal dari bahasa Yunani steganos, yang
artinya “tersembunyi atau terselubung”, dan graphein berarti “menulis”.
Jadi steganografi (stenography) berarti tulisan singkat atau tulisan pendek.
Steganografi adalah seni dan ilmu menulis pesan tersembunyi atau
menyembunyikan pesan dengan suatu cara sehingga selain si pengirim dan

6
si penerima, tidak ada seorangpun yang mengetahui atau menyadari bahwa
ada suatu pesan rahasia. Sebaliknya, kriptografi menyamarkan arti dari
suatu pesan, tapi tidak menyembunyikan bahwa ada suatu pesan.
Kini, istilah steganografi termasuk penyembunyian data digital
dalam file-file komputer. Contohnya, si pengirim mulai dengan file
gambar biasa, lalu mengatur warna setiap pixel ke-100 untuk
menyesuaikan suatu huruf dalam alphabet (perubahannya begitu halus
sehingga tidak ada seorangpun yang menyadarinya jika ia tidak benar-
benar memperhatikannya).
Pada umumnya, pesan steganografi muncul dengan rupa lain
seperti gambar, artikel, daftar belanjaan, atau pesan-pesan lainnya. Pesan
yang tertulis ini merupakan tulisan yang menyelubungi atau menutupi.
Contohnya, suatu pesan bisa disembunyikan dengan menggunakan tinta
yang tidak terlihat diantara garis-garis yang kelihatan.
Teknik steganografi meliputi banyak sekali metode komunikasi
untuk menyembunyikan pesan rahasia (teks atau gambar) di dalam file-file
lain yang mengandung teks, image, bahkan audio tanpa menunjukkan ciri-
ciri perubahan yang nyata atau terlihat dalam kualitas dan struktur dari file
semula. Metode ini termasuk tinta yang tidak tampak, microdots,
pengaturan kata, tanda tangan digital, jalur tersembunyi dan komunikasi
spektrum lebar.
Tujuan dari steganografi adalah merahasiakan atau
menyembunyikan keberadaan dari sebuah pesan tersembunyi atau sebuah
informasi. Dalam prakteknya kebanyakan diselesaikan dengan membuat
perubahan tipis terhadap data digital lain yang isinya tidak akan menarik
perhatian dari penyerang potensial, sebagai contoh sebuah gambar yang
terlihat tidak berbahaya. Perubahan ini bergantung pada kunci (sama pada
kriptografi) dan pesan untuk disembunyikan. Orang yang menerima
gambar kemudian dapat menyimpulkan informasi terselubung dengan cara
mengganti kunci yang benar ke dalam algoritma yang digunakan.

7
Pada metode steganografi cara ini sangat berguna jika digunakan pada
cara steganografi komputer karena banyak format file digital yang dapat
dijadikan media untuk menyembunyikan pesan. Format yang biasa
digunakan diantaranya:
 Format image: bitmap (bmp), gif, pcx, jpeg.
 Format audio: wav, voc, mp3.
 Format lain: teks file, doc, html dan pdf.

Sebuah pesan steganografi (plaintext), biasanya pertama-tama


dienkripsikan dengan beberapa arti tradisional, yang menghasilkan
ciphertext. Kemudian, covertext dimodifikasi dalam beberapa cara
sehingga berisi ciphertext, yang menghasilkan stegotext. Contohnya,
ukuran huruf, ukuran spasi, jenis huruf, atau karakteristik covertext
lainnya dapat dimanipulasi untuk membawa pesan tersembunyi; hanya
penerima (yang harus mengetahui teknik yang digunakan) dapat membuka
pesan dan mendekripsikannya.
Metode Steganografi Kebanyakan algoritma stenografi menggunakan
sebuah kombinasi dari bidang jenis teknik untuk melakukan sebuah tugas
dalam penyelubungan pesan rahasia dalam sebuah selubung file. Sebuah
program steganografi dibutuhkan untuk melakukan hal-hal berikut (baik
implisit melalui suatu perkiraan maupun eksplisit melalui sebuah

8
perhitungan), menemukan kelebihan bits dalam selubung file yang dapat
digunakan untuk menyelubungi pesan rahasia didalamnya, memilih
beberapa diantaranya untuk digunakan dalam menyelubungi data dan
penyelubungan data dalam bits dipilih sebelumnya. Ada empat jenis
metode steganografi, yaitu:
1) Least Significant Bit Insertion (LSB), metode yang digunakan untuk
menyembunyikan pesan pada media digital tersebut berbeda-beda.
Contohnya pada file image pesan dapat disembunyikan dengan
menggunakan cara menyisipkannya pada bit rendah atau bit yang
paling kanan (LSB) pada data pixel yang menyusun file tersebut.
Seperti yang diketahui untuk file bitmap 24bit maka setiap pixel
(titik) pada gambar tersebut terdiri dari susunan tiga warna merah,
hijau dan biru (RGB) yang masing-masing disusun oleh bilangan 8bit
(byte) dari 0 sampai 255 atau dengan format biner 00000000 sampai
11111111. Dengan demikian pada setiap pixel file bitmap 24bit dapat
menyisipkan 3bit data.
Kekurangan dari LSB Invertion: dapat diambil kesimpulan dari
contoh 8bit pixel, menggunakan LSB Insertion dapat secara drastis
merubah unsur pokok warna dari pixel. Ini dapat menunjukkan
perbedaan yang nyata dari cover image menjadi stego image, sehingga
tanda tersebut menunjukkan keadaan dari steganografi. Variasi warna
kurang jelas dengan 24bit image, bagaimanapun file tersebut sangatlah
besar. Antara 8bit dan 24bit image mudah diserang dalam pemrosesan
image, seperti cropping (kegagalan) dan compression (pemampatan).
Keuntungan dari LSB Insertion: keuntungan yang paling besar dari
algoritma LSB ini adalah cepat dan mudah. Dan juga algoritma
tersebut memiliki software steganografi yang mendukung dengan
bekerja diantara unsur pokok warna LSB melalui manipulasi pallete
(lukisan).
2) Algorithms and Transformation, algoritma compression adalah metode
steganografi dengan menyembunyikan data dalam fungsi matematika.

9
Dua fungsi tersebut adalah Discrete Cosine Transformation (DCT) dan
Wavelet Transformation. Fungsi DCT dan Wavelet yaitu
mentransformasi data dari satu tempat (domain) ke tempat (domain)
yang lain. Fungsi DCT yaitu mentransformasi data dari tempat spatial
(spatial domain) ke tempat frekuensi (frequency domain).
3) Redundant Pattern Encoding, redundant pattern encoding adalah
menggambar pesan kecil pada kebanyakan gambar. Keuntungan dari
metode ini adalah dapat bertahan dari cropping (kegagalan),
kerugiannya yaitu tidak dapat menggambar pesan yang lebih besar.
4) Spread Spectrum method, Spread Spectrum steganografi terpencar-
pencar sebagai pesan yang diacak (encrypt) melalui gambar (tidak
seperti dalam LSB). Untuk membaca suatu pesan, penerima
memerlukan algoritma yaitu crypto-key dan stego-key. Metode ini
juga masih mudah diserang yaitu penghancuran atau pengrusakan dari
kompresi dan proses image (gambar).

Manfaat steganografi, yaitu:


1) Untuk mencatat risalah rapat
2) Untuk mencatat dikte atau perintah pimpinan
3) Mencatat pembicaraan via telepon
4) Untuk mencatat wawancara
5) Membuat catatan rahasia
Berikut contoh-contoh tulisan steganografi:

Pada dasarnya belajar steganografi adalah untuk menulis atau


menangkap pembicaraan/pidato/suara yang kita dengar dari sumber suara.

10
Sumber suara ini dapat kita dengar dari seseorang, radio, televisi, tape
recorder dan lain sebagainya.

C. Perbedaan Kriptografi dan Steganografi


Perbedaan yang mendasar mengenai kriptografi dan stenografi
adalah hasil tampilan pesan ketika sudah disisipi pesan rahasia. Pada
kriptografi pesan yang sudah disisipi pesan rahasia akan sangat berbeda
dengan pesan sebelum disisipi pesan rahasia. Maka bagi pihak ketiga yang
melihat pesan hasil keluaran kriptografi akan curiga walaupun pihak ketiga
tersebut juga tidak mengetahui maksud dari pesan tersebut.
Sedangkan pada stenografi, pesan yang sudah disisipi pesan
rahasia akan tampak sama (dengan kasat mata) dengan pesan sebelum
disisipi pesan rahasia (pesan rahasia tersamarkan dalam cover text).
Sehingga pihak ketiga tidak tahu bahwa dibalik pesan asli (cover text)
tersembunyi pesan rahasia dibaliknya. Keuntungan stenografi
dibandingkan dengan kriptografi adalah bahwa pesan dikirim tidak
menarik perhatian sehingga media penampung/cover text yang membawa
pesan tidak menimbulkan kecurigaan pihak ketiga.
Kriptografi akan menyamarkan informasi yang dikirim menjadi
tidak bermakna, misalkan seseorang yang ingin mengirim informasi
kepada seseorang dengan kata “jual” pada proses pengiriman kata tersebut
akan disamarkan menjadi sesuatu yang tidak bermakna misalkan “?%&#”.
Steganografi tidak akan menyamarkan informasi, kata “jual” pada proses
pengiriman kata tersebut tidak mengalami perubahaan.

11
Dengan mengetahui perbedaan, karakteristik, serta kelebihan dan
kekurangan dari kriptografi dan steganografi, manusia dapat memilih
metode apa yang akan digunakan dalam mengamankan data atau
pesannya. Jika tempat penyimpanan data atau pesan yang diamankan juga
disembunyikan, pemiliknya dapat menggunakan kriptografi saja untuk
melindungi data atau pesannya, mungkin dengan alasan kemudahan
mendekripsi jika sewaktu dilakukan modifikasi terhadap data atau pesan
tersebut. Namun jika pengirim pesan ingin menyampaikan pesan rahasia
kepada orang tertentu saja yang tidak diketahui lokasinya, pengirim pesan
dapat menyebarkan pesannya di publik (misalnya melalui iklan pada
media massa) dan menggunakan steganografi untuk mengubah pesan,
sehingga pesan yang asli hanya dimengerti oleh orang yang memang
dituju dan orang yang tidak berkepentingan tidak akan curiga terhadap
pesan tersebut. Pengamanan dapat diperketat lagi jika data atau pesan
diamankan dengan teknik dalam kriptografi kemudian diubah lagi dengan
steganografi atau sebaliknya, dilakukan pengamanan dengan metode
steganografi terlebih dahulu kemudian dienkripsi lagi sehingga menjadi
pesan yang rahasia.
Perkembangan kriptografi dan steganografi memang membantu
manusia dalam urusan mengamankan data dan pesan. Namun, semua itu
bukan tanpa konsekuensi. Jika digunakan oleh pihak berniat tidak baik,
kriptografi dan steganografi dapat menjadi berbahaya. Contohnya seorang
pimpinan teroris dapat mengirimkan pesan rahasia kepada anak buahnya

12
untuk melakukan penyerangan ke pusat pemerintahan negara. Ilmu yang
tadinya dikembangkan demi kemudahan manusia, dapat menjadi
menambah permasalahan bagi manusia. Pada akhirnya, semua kembali
kepada masing-masing individu, bagaimana cara memanfaatkan apa yang
dimilikinya (harta, ilmu, kekuasaan) dan tujuan apa yang hendak
dicapainya.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kesamaan kriptografi dan steganografi terletak pada tujuan
penggunaannya, yaitu untuk melindungi pesan atau data.
2. Keunggulan kriptografi dibandingkan steganografi adalah pada
umumnya teknik pada kriptografi memiliki algroritma yang pasti
dalam enkripsi dan dekripsi pesan. Pada steganografi, biasanya lebih
menggunakan kreativitas sehingga lebih bersifat sebagai sebuah seni.
3. Keunggulan steganografi dari kriptografi adalah kemampuan untuk
mengeliminasi kecurigaan dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan
saat melihat pesan atau data yang telah diubah.
4. Karakteristik-karakteristik steganografi dan kriptografi yang telah
disebutkan di atas dapat menjadi pertimbangan seseorang yang ingin
melakukan pengamanan terhadap pesan atau data dalam memilih
teknik apa yang tepat dalam pengamanan pesan atau datanya.
5. Kriptografi dan steganografi dapat juga dipakai bersamaan dalam
melindungi pesan atau data untuk makin memperkecil resiko
keamanan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Blog Binus University. (2013). Kriptografi dan Steganografi.


https://socs.binus.ac.id/2013/07/30/kriptografi-dan-steganografi/ Tanggal
akses: 8 Maret 2021 pukul 11.23
Wikipedia®. (2021). Kriptografi. https://id.wikipedia.org/wiki/Kriptografi/
Tanggal akses: 8 Maret pukul 12.00
Wikipedia®. (2012). Steganografi. https://id.wikipedia.org/wiki/Steganografi/
Tanggal akses: 8 Maret pukul 12.10
Diffie, Whitfield, Martin E Hellman. 1976. New Directions in Cryptography.
IEEE Trans. Info. Theory IT-22. 
Prayudi, Yudi, Idham Halik. 2005. Studi Analisis Algoritma Rivest Code 6 (RC6)
Dalam Enkripsi/Dekripsi Data. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi 2005 (SNATI 2005), Yogyakarta.
Rizal, Ansar, Suharto. 2011. Implementasi Algoritma RC4 untuk Keamanan
Login Pada Sistem Pembayaran Uang Sekolah. Dielektrika, ISSN 2086-
9487 Vol. 2 No.2.
Sadikin, Rifki. 2012. Kriptografi untuk Keamanan Jaringan dan Implementasinya
dalam Bahasa Java. Penerbit Andi, Yogyakarta. 
Wirdasari, Dian. 2008. Prinsip Kerja Kriptografi dalam Mengamankan Informasi.
Jurnal SAINTIKOM Vol.5 No.2.
Setiawan, R Budi. 2008. Penggunaan Kriptografi dan Steganografi Berdasarkan
Kebutuhan dan Karakteristik Keduanya. Teknik Informatika, Institut
Teknologi Bandung.

15

Anda mungkin juga menyukai