Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

CYBER SECURITY

Disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas


mata kuliah Keamanan Jaringan Komputer

Dosen Pengampu:
Etistika Yuni Wijaya, S.Pd., M.Pd.

Oleh:
Nadya Farisca Agustina
NIM. 170631100059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
MARET 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat-Nyalah makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Dalam makalah ini, penulis membahas mengenai
“Cyber Security”. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman
mengenai Keamanan Jaringan Komputer.
Proses penyusunan makalah ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan,
arahan, koreksi dan saran dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam penulis kepada yang terhormat:
kepada dosen yang telah membimbing kami dalam membuat proses pembuatan
makalah, dan kepada kawan-kawan semua.
Hanya kepada Tuhan Maha Kuasa jugalah penulis memohon doa sehingga
bantuan dari berbagai pihak bernilai ibadah. Penulis menyadari bahwa sebagai
manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan sehingga hanya yang
demikian sajalah yang dapat penulis berikan. Penulis juga sangat mengaharapkan
kritikan dan saran dari para pembaca sehingga penulis dapat memperbaiki
kesalahan-kesalahan dalam penyusunan makalah selanjutnya. Demikian makalah
ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Bangkalan, 17 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3
2.1 Istilah Cyber yang ada di Indonesia ..................................................................... 3
2.1.1 Cyber Security............................................................................................... 3
2.1.2 Cyber Space ................................................................................................... 4
2.1.3 Cyber Thread ................................................................................................. 5
2.1.4 Cyber Attack ................................................................................................. 7
2.1.5 Cyber Crime .................................................................................................. 9
2.1.6 Cyber Law ..................................................................................................... 9
2.1.7 Cyber War.................................................................................................... 10
2.2 Jenis Ancaman Cyber yang Umum .................................................................... 10
2.3 Menghadapi Ancaman Kemanan Komputer (Cyber Security) ...................... 11
BAB III PENUTUP ...............................................................................................13
3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Abad ke-21 dikenal sebagai Era Revolusi Industri 4.0 komputer dan
internet yang telah membawa banyak manfaat bagi manusia. Terdapat
banyak aktivitas yang dapat dilakukan masyarakat dengan lebih mudah dan
cepat dengan menggunakan komputer dan internet. Namun dengan
kemajuan teknologi saat ini, modus kejahatan tidak hanya sekadar berada di
kehidupan nyata saja, tetapi juga di dunia maya. Serangan pada dunia maya
tidak saja terjadi pada pribadi tetapi yang lebih riskan yaitu serangan pada
keamanan pada sebuah perusahaan, maka diperlukannya cybersecurity.
Cybersecurity adalah pekerjaan yang dirancang untuk melindungi
informasi dari serangan cyber. Serangan cyber dalam operasi informasi
adalah semua jenis tindakan yang sengaja dilakukan untuk merusak
kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi. Operasi ini mungkin
dimaksudkan untuk mengintervensi secara fisik atau dari alur logis sistem
informasi.
Secara keseluruhan, serangan cyber dapat menyebabkan kerusakan
dan kehancuran yang signifikan bahkan bagi perusahaan yang paling
tangguh sekalipun. Perusahaan yang terkena dampak akan kehilangan aset,
reputasi, dan bisnis mereka, serta menghadapi denda dan biaya perbaikan.
Oleh karena itu, cybersecurity diciptakan sebagai solusi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja penggunaan istilah cyber yang ada di Indonesia?
2. Bagaimana pengertian dari istilah-istilah cyber yang ada di Indonesia?
3. Apa saja jenis-jenis ancaman dari cyber?
4. Bagaimana menghadapi ancaman dari cyber?

1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui istilah cyber yang ada di Indonesia.
2. Mengetahui pengertian dari istilah-istilah cyber yang ada di Indonesia.
3. Mengetahui jenis-jenis ancaman cyber.
4. Mengetahui cara menghadapi ancaman dari cyber.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Istilah Cyber yang ada di Indonesia


2.1.1 Cyber Security
Cybersecurity merupakan teknologi, proses dan praktik yang
dirancang untuk melindungi jaringan, komputer, program dan data
dari serangan, kerusakan atau akses yang tidak sah demi mencegah
terjadinya tindakan cybercrime atau cyberattack. Cyberattack disini
bertujuan untuk mengganggu secara fisik maupun alur logic sistem
yang sengaja dilakukan untuk mengganggu kerahasiaan
(confidentiality), integritas (integrity), dan ketersedian (availability)
informasi.
Motif dari cybercrime sangatlah bermacam-macam, mulai
dari bermotifkan kebencian atau mencari keuntungan semata, tapi
ada juga yang bermotif moral. Bermotif moral disini biasanya adalah
meretas sistem untuk menguak sebuah kebenaran dari apa yang ada
di dalam sistem tersebut. Misalnya peretas membobol website
teroris kemudian menyebarkan datny apada pohak berwajib untuk
ditangani.
Dalam sebuah aktivitas cybersecurity terdapat beberapa
elemen pokok yang harusnya dipenuhi untuk tetap bisa menjalankan
cybersecurity dengan baik dan membuat data-data yang dijaga
menjadiaman dari peretas atau cybercrime. Beberapa elemen pokok
cybersecurity sebagai berikut:
1. Document security policy, dokumen standard yang dijadikan
acuan dalam menjalankan semua proses terkait keamanan
informasi.
2. Information infrastructure merupakan media yang berperan
dalam kelangsungan operasi informasi meliputi hardware dan
software.

3
3. Perimeter Defense merupakan media yang berperan sebagai
komponen pertahanan pada infrastruktur informasi misalnya
IDS, IPS, dan firewall.
4. Network Monitoring System merupakan media yang berperan
untuk memonitor kelayakan, utilisasi, dan performance
infrastruktur informasi.
5. System Information and Event Management merupakan media
yang berperan dalam memonitor berbagai kejadian di jaringan
termasuk kejadian terkait pada insiden keamanan.
6. Network Security Assessment merupakan elemen cybersecurity
yang berperan sebagai mekanisme kontrol dan memberikan
measurement level keamanan informasi.
7. Human resource and security awareness berkaitan dengan
sumber daya manusia dan awareness-nya pada keamanan
informasi.

2.1.2 Cyber Space


Istilah cyberspace pertama kali muncul di tahun 1984,
digunakan oleh William Gibson dalam novelnya Neuromancer di
tahun 1984.1 William Gibson menggambarkan karakternya
bergerak di dalam internet, menghasilkan lanskap yang stabil, ada
penduduknya, mudah dinavigasikan, seukuran negara atau bahkan
lebih besar. Dalam cyberspace, antar pengguna dapat
berkomunikasi dengan menyamarkan identitasnya (anonymous),
tanpa dibatasi oleh batas wilayah (borderless), dan bahkan lintas
negara (transnasional).
Cyberspace (dalam bahasa Indonesia berarti Dunia Maya)
adalah media elektronik dalam jaringan komputer yang banyak
dipakai untuk keperluan komunikasi satu arah maupun timbal-balik
secara online (terhubung langsung). Dunia maya ini merupakan
integrasi dari berbagai peralatan teknologi komunikasi dan jaringan
komputer (sensor, tranduser, koneksi, transmisi, prosesor, signal,

4
pengontrol) yang dapat menghubungkan peralatan komunikasi
(komputer, telepon genggam, instrumentasi elektronik, dan lain-
lain) yang tersebar di seluruh penjuru dunia secara interaktif.
Cyberspace juga dapat diartikan sebagai suatu Imaginary Location
(tempat aktivitas elektronik dilakukan) dan juga menjadi sebuah
massy virtual yang terbentuk melalui komunikasi yang terjalin
dalam sebuah jaringan komputar (interconnected computer
networks).
Secara umum dan fungsinya, Cyberspace dapat diklasifikasikan
menjadi 2, yaitu:
1. Cognitive Information Cyberspace (CIC), yang didalamnya
terdapat Information Cyberspace (IC). IC berguna untuk
menyampaikan dan menyediakan segala bentuk informasi di
dunia maya.
2. Cognitive Communication Cyberspace (CCC), yang didalamnya
terdapat Communication Cyberscape (CC). CC berguna sebagai
media komunikasi di dalam dunia maya.

2.1.3 Cyber Thread


Cyber Threat merupakan sebuah ancaman komputer karena
jaringan berkembang dengan pesat baik dalam kecepatan maupun
aplikasi yang melaluinya. Definisi threat dalam operasi informasi
adalah semua jenis ancaman yang mengganggu kerahasiaan
(confidentiality), integritas (integrity), dan ketersedian (availability)
informasi. Threat ini bisa berupa ancaman secara fisik yang
disengaja atau bencana alam serta ancaman yang muncul dari ranah
cyber. Ancaman yang muncul dari ranah cyber ini dikenal sebagai
cyber threat.
Perkembangan teknologi yang dianggap memiliki resiko
tinggi dan berpotensi sebagai jalan masuk tidak sah dalam ranah
cyber, yaitu:

5
1. Next Generation Network (NGN) yang mana lalu lintas paket
data untuk telekomunikasi dan Internet tergabung dalam suatu
protokol IP yang disebut Triple Play.
2. Mesin-mesin yang menggunakan RFID (Radio Frequency
Identification) telah dapat melakukan komunikasi antar media
menggunakan jalur Internet.
3. Remote kontrol dan maintenance dalam sektor industri telah
menggunakan Industrial Control Systems (ICS) atau
menggunakan Supervisory Control and Data Acquisition
(SCADA) yang memungkinkan untuk melakukan komunikasi
antar mesin-mesin industri melalui Internet.
4. Network-based atau Network-centric Warfare yang fokus pada
yang berfokus pada C4ISR (Command, Control, Computers,
Communications, Information for Intelligence, Surveillance and
Reconnaissance) telah menjadi masalah baru di dunia militer
karena bentuk komunikasi dan integrasi telah tersedia untuk
jalur internet.
5. Adanya teknologi terbaru di dunia komputer yaitu Grid
Computing dan Cloud Computing telah menjadi isu baru dalam
hal keamanan data dan informasi.
6. Perkembangan mobile phone dengan akses internet
(smartphone) telah terintegrasi dengan fungsi navigasi atau
Global Positioning System (GPS) yang mana menimbulkan isu
baru terhadap dunia intelijen dan militer.
7. Penyebaran akses Internet untuk individu telah sampai pada
teknologi mobile broadband yang bisa diakses dengan biaya
yang relatif terjangkau.
8. Teknologi yang secara khusus dikembangkan untuk masalah
keamanan belum sampai kepada teknologi yang secara presisi
memiliki kemampuan untuk meramalkan (forecasting) terhadap
adanya rencana serangan. Teknologi yang berkembang saat ini

6
hanya mampu untuk membaca adanya gejala atau anomaly yang
telah terjadi.
Jalan masuk dari ranah cyber (cyber threat) ini menjadi ancaman
jenis baru pada national security yang bisa datang karena ulah
keisengan atau aktifitas terkoordinasi dari individu, kelompok,
bahkan antar negara.

2.1.4 Cyber Attack


Penyerangan di dunia cyberspace sudah terjadi sejak tahun
1988 dalam peristiwa The Morris Worm. Worm merupakan senjata
cyber yang digunakan untuk memperlambat kinerja komputer yang
terhubung pada jaringan sampai pada titik dimana komputer tidak
dapat digunakan. Pada saat itu, Robert Tapan Morris menyebarkan
worm di sebagian besar komputer di Amerika Serikat. Penyerangan
tersebut dikenal sebagai cyberattack.
Cyberattack merupakan jenis manuver yang digunakan oleh
negara-negara, individu, kelompok, atau organisasi yang
menargetkan sistem informasi komputer, infrastruktur, jaringan
komputer, dan/atau perangkat komputer pribadi dengan berbagai
cara tindakan berbahaya yang biasanya berasal dari sumber anonim
yang mencuri, mengubah, atau menghancurkan target yang
ditentukan dengan cara meretas sistem yang rentan. Definisi
cyberattack dalam operasi informasi adalah semua jenis tindakan
yang sengaja dilakukan untuk mengganggu kerahasiaan
(confidentiality), integritas (integrity), dan ketersedian (availability)
informasi. Tindakan ini bisa ditujukan untuk mengganggu secara
fisik maupun dari alur logis sistem informasi.
Dengan kata lain, cyberattack bukan tujuan pelaku yang
sesungguhnya. Tujuan pelaku cyberattack yang sesungguhnya
adalah akibat yang ditimbulkan dalam real space sebagai akibat
rusaknya suatu sistem cyber yang diserang. Dari definisi dan

7
penjelasan mengenai cyberattack dapat ditentukan bahwa
karakteristik cyberattack, sebagai berikut:
1. Dilakukan oleh individu atau satu kelompok.
2. Dilakukan secara sengaja dan melawan hukum (karena ada
tertentu yang diharapkan oleh pelaku atas korban di real space).
3. Menggunakan cyber weapon.
4. Objek yang dituju adalah sistem cyber (cyber system) atau
operasi cyber (cyber operation).
5. Tujuan penyerangannya adalah untuk merusak atau
menghacurkan cyber system yang meliputi jaringan komputer
maupun internet.
Teknik umum yang sering digunakan terkait dengan metode
cyberattack, sebagai berikut:
1. Reconnaissance merupakan upaya untuk memperoleh sebanyak
mungkin informasi terkait target serangan. Contoh aktifitas ini
adalah pencarian melalui search engine, social website,
enumerasi dan scanning pada infrastruktur sistem informasi.
2. Interception and tampering merupakan pelanggaran pada
kerahasiaan dan integritas informasi selama dipertukarkan.
Contoh aktifitas ini adalah man in the middle, sniffing dan replay
attack.
3. Exploit attack merupakan upaya untuk menerobos keamanan
sistem informasi dengan memanfaatkan celah keamanan pada
protokol komunikasi, sistem operasi, dan aplikasi. Contoh
aktifitas ini adalah serangan buffer overflow dan SQL injection.
4. Malware attack merupakan upaya untuk menerobos keamanan
sistem informasi dengan menggunakan virus, worm, trojan
horse, backdoor, dan rootkit.
5. Denial of service merupakan pelanggaran pada ketersediaan
informasi. Tujuan dari serangan ini adalah membuat sistem
unresponsive atau crash misalnya radio signal jamming dan

8
membanjiri jaringan dengan traffic atau dikenal sebagai
flooding.
6. Social engineering merupakan upaya untuk menerobos
keamanan dengan mentargetkan sumber daya manusia yang
bertugas sebagai pengelola atau pengguna sistem informasi.

2.1.5 Cyber Crime


Cybercrime merupakan aktivitas kejahatan dengan komputer
atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya
kejahatan di dunia maya. Definisi cybercrime adalah semua
tindakan yang dilakukan dengan niat kejahatan dimana komputer
atau jaringan komputer menjadi target atau menjadi alat kejahatan.
Berdasarkan definisi tersebut, berikut aktifitas yang bisa
dikategorikan sebagai cybercrime, yaitu:
1. Tindak kejahatan dimana komputer atau jaringan komputer
menjadi target, yang termasuk dalam kategori ini
adalahmalicious code (malware), exploit attacks, dan denial of
services.
2. Tindakan kejahatan dimana komputer atau jaringan komputer
menjadi alat kejahatan, yang termasuk dalam kategori ini adalah
identity theft, fraud, cyberstalking, dan phising scams. Selain
kedua kategori tindak kejahatan tersebut di atas, beberapa orang
juga mengkategorikan high-tech crime seperti ATM skimming
sebagai bentuk cybercrime.

2.1.6 Cyber Law


Cyber law merupakan aspek hukum yang ruang lingkupnya
meliputi setiap aspek yang berhubungan dengan orang perorangan
atau subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan
teknologi internet yang dimulai pada saat mulai online dan
memasuki dunia cyber atau maya. Definisi cyber law adalah hukum
terkait dengan proses dan resiko teknologi pada cyberspace. Dari

9
perspektif teknologi,cyber law digunakan untuk membedakan mana
cyber activity yang bersifat legal dan mana yang tergolong tindak
kejahatan dunia maya (cybercrime) atau pelanggaran kebijakan
(policy violation).
Saat ini Indonesia memiliki satu regulasi terkait dengan
transaksi elektronik yaitu UU Informasi dan Transaksi Elektronik
(UU ITE). Dengan perkembangan berbagai issue pada ranah cyber,
perlu dibuat regulasi baru agar bisa mencakup keseluruhan isu
tersebut. Payung hukum Cyber Law di Indonesia mengacu
ke Undang Undang Nomor 11 Tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

2.1.7 Cyber War


Cyber war merupakan perang yang terjadi di dalam dunia
internet (maya). Perang tersebut bersenjatakan koneksi internet dan
juga komputer. Aktivitas yang terjadi pada cyber war pada
umumnya adalah kegiatan hacking dan anti-hacking yang dilakukan
secara (resmi) oleh negara. Tujuannya mulai dari mencuri data
hingga melumpuhkan sistem yang dimiliki oleh negara musuh.

2.2 Jenis Ancaman Cyber yang Umum


Ada banyak jenis ancaman dunia maya yang dapat menyerang
perangkat dan jaringan, tetapi mereka umumnya masuk dalam tiga kategori.
Kategori tersebut adalah serangan terhadap kerahasiaan, integritas, dan
ketersediaan.
1. Social Engineering, sejenis serangan terhadap kerahasiaan, adalah
proses memanipulasi orang secara psikologis untuk melakukan tindakan
atau memberikan informasi. Serangan phishing adalah bentuk paling
umum dari social engineering. Serangan phishing biasanya datang
dalam bentuk email yang menipu dengan tujuan menipu penerima untuk
memberikan informasi pribadi.

10
2. APT (Advanced Persistent Threat), sejenis serangan terhadap
integritas, di mana pengguna yang tidak sah menyusup ke jaringan tanpa
terdeteksi dan tetap berada di jaringan untuk waktu yang lama. Maksud
dari APT adalah untuk mencuri data dan tidak merusak jaringan. APT
sering terjadi di sektor-sektor dengan informasi bernilai tinggi, seperti
pertahanan nasional, manufaktur, dan industri keuangan.
3. Malware, atau perangkat lunak berbahaya, adalah jenis serangan
terhadap ketersediaan. Ini mengacu pada perangkat lunak yang
dirancang untuk mendapatkan akses ke atau merusak komputer tanpa
sepengetahuan pemiliknya. Malware dapat melakukan segalanya mulai
dari mencuri informasi login kalian dan menggunakan komputer kalian
untuk mengirim spam, hingga crash sistem komputer kalian. Beberapa
jenis malware yang umum termasuk spyware, keyloggers, true virus,
dan worm.
4. Ransomware, bentuk lain dari perangkat lunak berbahaya, juga
merupakan jenis serangan terhadap ketersediaan. Tujuannya adalah
untuk mengunci dan mengenkripsi data komputer atau perangkat kalian
yang pada dasarnya menahan file kalian dan kemudian meminta uang
tebusan untuk memulihkan akses. Seorang korban biasanya harus
membayar uang tebusan dalam waktu yang ditentukan atau berisiko
kehilangan akses ke informasi selamanya. Jenis ransomware yang
umum termasuk crypto malware, lockers and scareware.

2.3 Menghadapi Ancaman Kemanan Komputer (Cyber Security)


Dalam melindungi jaringan komputer perlu diperhatikan Tiga Fase
dibawah ini, yaitu:

11
 Before, sebelum serangan itu terjadi, kita harus melakukan
perlindungan di jaringan komputer kita dengan mengimplementasi alat
yang bisa mendeteksi adanya serangan seperti IPS (Intrusion Prevention
Systems) & Firewall dengan kemampuan Anti-malware.
 During, waktu terjadi serangan, kita harus tahu apa yang sedang terjadi
di dalam jaringan sehingga membutuhkan Security Monitoring Tools
yang bisa melihat kejadian dan bisa memberikan data secara detail.
 After, setelah terjadi serangan, systems security kita harus mampu tetap
memonitor apakah masih ada serangan, serta mengupdate policy untuk
antisipasi adanya serangan susulan.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Cyber Security adalah praktik melindungi komputer, server,
perangkat seluler, sistem elektronik, jaringan, dan data dari serangan jahat.
Dengan pertahanan dunia maya yang terus berkembang, maka akan ada
ancaman keamanan dunia maya dengan perangkat lunak berbahaya dan
bahaya lainnya yang mengambil bentuk baru.

13
DAFTAR PUSTAKA

Angel Kartini E. T. 2019. Perbedaan Cyber Attack, Cybercrime dan Cyber


Warfare, Online vol 2, (https://e-journal.unair.ac.id/JD/article/view/14250/)
diakses 17 Maret 2021
Blog Ardhilusti. (2016). http://ardhilusti.blogspot.com/2016/04/macam-macam-
pengertian-cyber.html Tanggal akses: 17 Maret 2021 pukul 17.06
Blog Edavos. (2020). https://edavos.com/cyber-security-threat/ Tanggal akses: 17
Maret 2021 pukul 16.04
Blog Gamelab Indonesia. (2019). https://gamelab.id/news/124-mengenal-lebih-
dalam-apa-itu-cyber-security Tanggal akses: 17 Maret 2021 pukul 16.46
Blog Phintraco Group. (2019). https://phintraco.com/pentingnya-cyber-security/
Tanggal akses: 17 Maret 2021 pukul 15.14

14

Anda mungkin juga menyukai