Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
2. Metode akses
Berdasarkan kategori ini, peranti I/O dapat dibedakan sebagai peranti I/O
dengan metode akses sekuensial dan metode akses acak. Pada peranti I/O
dengan metode akses sekuensial, pengaksesan, baik baca ataupun tulis,
harus dilakukan secara berurutan. Ini berarti untuk membaca suatu data
yang terletak pada akhir harus melewati seluruh bagian data dari awal
sampai posisi akhir tersebut. Sementara pada peranti I/O dengan metode
akses acak, pengaksesan dapat langsung melompat ke posisi yang
dikehendaki. Modem merupakan contoh peranti I/O dengan metode akses
sekuensial, sedangkan CD ROM dan disk merupakan contoh peranti I/O
dengan akses acak.
4
3. Jadwal Transfer
Berdasarkan kategori ini, peranti I/O dapat dibedakan atas peranti I/O
sinkron dan peranti I/O asinkron. Peranti I/O sinkron berarti transfer data
hanya dapat dilakukan pada interval waktu tertentu, seperti halnya pada tape
disk. Sementara peranti I/O asinkron dapat melakukan transfer data sewaktu-
waktu dan kapan saja seperti pada peranti keyboard.
4. Sharing
Berdasarkan kategori ini, peranti I/O dapat dibedakan atas peranti I/O
terdedikasi (dedicated) dan peranti I/O yang dapat digunakan bersama
(shared). Peranti I/O terdedikasi berarti peranti I/O tersebut hanya dapat
digunakan oleh suatu proses pada suatu waktu seperti halnya tape disk.
Sementara peranti I/O shared dapat digunakan bersama oleh sejumlah proses
atau aplikasi secara bersamaan seperti halnya peranti keyboard.
5. Kecepatan Akses
Berdasarkan kategori ini, peranti I/O dapat dibedakan berdasarkar
spektrum atau jangkauan kecepatan akses peranti I/O tersebut. Kecepatan
suatu peranti I/O tergantung pada sejumlah aspek seperti latency, yang
meliputi waktu tunggu di antrian, waktu untuk menunggu kesiapan
peranti I/O, kemudian seek time, yaitu waktu untuk mencari lokasi data,
transfer rate, yaitu kecepatan transmisi data dari/ke memori, serta waktu
tunda antara operasi yang satu dengan operasi berikutnya.
6. Modus Operasi I/O
Berdasarkan kategori ini, peranti I/O dapat dibedakan sebagai peranti I/O
read-only, write-only, serta read-write. Peranti I/O read-only hanya dapat
melakukan operasi input saja seperti CDROM. Peranti I/O write-only
dapat melakukan operasi output saja seperti graphic controller. Peranti
I/O read-write dapat melakukan operasi input dan output seperti halnya
peranti penyimpan atau disk.
5
B. Device Controller
Device controller merupakan bagian dari organisasi fisik sistem I/O yang
berfungsi sebagai pengendali digital terhadap peranti I/O dan juga bertanggung
jawab atas komunikasi data antara peranti I/O dengan sistem internal komputer.
Device controller di Sisi perangkat keras dan device driver di Sisi perangkat lunak,
merupakan tandem yang mengabstraksi sepenuhnya pengaksesan ke peranti fisik
I/O. Device controller dapat berupa suatu kartu rangkaian digital ataupun chipset
yang ditempatkan pada rangkaian induk sistem komputer, mainboard, ataupun di
peranti I/O. Umumnya satu device controller dapat mengelola satu atau lebih
peranti I/O yang sejenis.
C. Bus I/O
Bus I/O terdiri atas bus data, alamat, dan kontrol yang berfungsi
menghubungkan device controller dengan elemen internal komputer seperti
prosesor dan memori. Contohnya adalah bus PCI yang menghubungkan device
controller ke memori dan prosesor. Selain itu, untuk sejumlah peranti I/O
diperlukan bus ekspansi untuk menghubungkan sistem internal komputer dengan
peranti I/O. Contoh bus ekspansi adalah bus IDE, SCSI, bus serial, paralel, dan
usb. Komunikasi data lewat bus khusus ini masing-masing diatur oleh sebuah port
controller. Secara fisik bus ekspansi di atas umumnya berbentuk kabel, sedangkan
port controller berupa kepingan chipset pada mainboard.
6
memberikan instruksi transfer data ke device controller dan harus
memeriksa terus menerus status device controller untuk mengetahui
kesiapan transfer data ke memori utama. Jika data telah siap ditransfer
maka prosesor akan memindahkan data ke memori. Pemindahan data ke
memori perlu dikendalikan oleh prosesor karena device controller tidak
punya kendali dan hak akses langsung terhadap jalur ke memori utama.
Teknik ini sangat tidak efisien untuk transfer blok data yang besar.
2. Interrupt – Driven I/O
Prosesor hanya bertanggung jawab atas pemindahan data ke atau dari
memori utama. Jadi prosesor memberikan instruksi transfer data ke device
controller dan melanjutkan instruksi proses lainnya. Prosesor tidak perlu
memeriksa ketersediaan data ke device controller, justru device controller
yang akan mengeluarkan sinyal interupsi ke prosesor jika data sudah
tersedia untuk disalinkan ke memori utama.
Begitu menerima sinyal interupsi dari device controller, prosesor akan
menunda eksekusi proses yang sedang berlangsung dan mengalihkan
eksekusi ke rutin penanganan interupsi yang selanjutnya akan
memindahkan data ke memori utama
3. DMA (Direct Memori Access)
Metode transfer ini membebaskan prosesor sepenuhnya dari
pengontrolan transfer data I/O. Sebagai gantinya diperlukan tambahan
perangkat keras DMA controller yang memiliki kendali atas bus internal
dan jalur ke memori utama. Jika data sudah ditransfer ke memori utama,
DMA controller akan menginterupsi prosesor sebagai informasi bahwa
data I/O yang diminta oleh proses sebelumnya telah tersedia di memori
utama.
7
2.3 Prinsip Perangkat Lunak I/O
A. Tujuan Perancangan Perangkat Lunak I/O
Organisasi perangkat lunak sistem 1/0 pada sistem komputer disusun secara
berlapis. Ini berkaitan dengan tujuan dari sistem perangkat lunak 1/0 yang antara
lain :
1. Device Independece
Tujuan ini dicapai dengan membangun lapisan bawah perangkat lunak
sistem I/O, yaitu interupt handler dan device driver sedemikian rupa
sehingga lapisan perangkat lunak I/O di atasnya tidak membutuhkan
pengetahuan tentang rincian operasi peranti I/O yang sangat beragam. Ini
berarti ketika menulis program yang terletak di lapisan atas misalnya
program untuk menyimpan/membaca berkas, tidak diperlukan untuk
membuat berbagai versi program atau fungsi untuk setiap peranti
penyimpanan data yang berbeda.
2. Uniform Naming
Tujuan lain yan hendak dicapai adalah penamaan yang seragam
untuk berkas yang disimpan di berbagai jenis media penyimpan yang
berbeda. Jadi nama berkas yang digunakan tetap sama, tidak memandang
apakah disimpan di floppy disk, harddisk, CDROM, DVDROM, ataupun
di memory stick kamera.
3. Error Handling
Tujuan lain yang ingin dicapai adalah bagaimana menangani
kesalahan, terutama kesalahan baca, yang ditemui dalam operasi I/O.
Kesalahan ditangani pada semua lapisan perangkat lunak sistem I/O.
Sedapat mungkin kesalahan baca dikoreksi pada tingkat perangkat keras.
Jika device controller masih menemukan kesalahan data maka ditingkat
ini juga kesalahan akan dikoreksi. Jika setelah itu masih ditemukan
adanya kesalahan maka device driver juga turut berperan dalam
mengoreksi kesalahan baca yang terjadi.
4. Transfer Sinkron vs Asinkron
Masalah transfer data asinkron atau sinkron merupakan pertimbangan
lainnya yang penting dalam perancangan perangkat lunak system I/O, Suatu
operasi dikatakan sinkron apabila operasi tersebut dapat melanjutkan
8
eksekusinya hanya seteıah permintaannya terpenuhi. Sebaliknya pada operasi
asinkron, operasi tersebut dapat terus berjalan sekalipun permintaannya
belum terpenuhi atau masih sedang diproses.
Pada transfer data asinkron, prosesor memulai transfer data dan
menjalankan proses lainnya sampai mendapat sinyal bahwa operasi transfer
data sudah selesai. Begitu sinyal diterima, prosesor baru memproses atau
menyelesaikan penanganan transfer data tersebut. Kebanyakan peranti I/O
menggunakan transfer data asinkron. Pada transfer sinkron, prosesor akan
berhenti sampai data yang diperlukan tersedia di buffer memori.
5. Shareable vs Dedicated Device
Hal terakhir yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan perangkat
lunak sistem I/O adalah apakah suatu peranti I/O bersifat shareable atau
dedicated. Suatu peranti I/O dikatakan shareable jika dapat digunakan oleh
beberapa pengguna pada saat bersamaan. Contohnya adalah pembacaan
berkas-berkas yang terdapat pada suatu disk oleh sejumlah pengguna
komputer secara bersamaan. Sebaliknya pada peranti I/O yang dedicated,
hanya satu pengguna yang dapat menggunakan peranti I/O pada suatu waktu
sampai tugasnya selesai. Contohnya adalah peranti printer. Sekalipun
sejumlah proses memasukkan tugas pencetakan ke suatu printer secara
bersamaaan, tugas pencetakan tersebut akan tetap dilakukan satu persatu
secara berurut.
9
Jika transfer data I/O telah selesai maka interupsi akan dibangkitkan
terhadap prosesor sehingga prosesor akan menunda eksekusinya dan beralih
untuk mengeksekusi rutin penanganan interupsi yang akan mengalihkan
proses yang meminta operasi I/O dari statusnya yang blocked menjadi
ready. Setelah itu, penjadwalan prosesor akan dilakukan dan eksekusi
prosesor dapat béralih ke proses yang terkena interupsi atau ke proses yang
operasi I/O-nya telah selesai ataupun ke proses lainnya.
10
keseragaman fungsi memudahkan implementasi komponen lain sistem
operasi maupun aplikasi yang melakukan operasi I/O.
4. Lapisan Pustaka I/O aplikasi
Lapisan ini mengimplementasi pustaka pengaksesan I/O atau API
(Application Programming Interface) bagi aplikasi untuk melakukan operasi
I/O. Lapisan ini memudahkan pemrogram aplikasi, karena pengaksesan ke
berbagai macam peranti yang berbeda menggunakan operasi (primitive) yang
sama. Sebagai contoh, pustaka WIN32 sub system yang menyediakan API
untuk operasi I/O dan juga operasi grafis pada sistem operasi keluarga
Windows.
11
mereka bisa dengan PC mereka sendiri (“fat client”). Untuk rincian pada
arsitektur virtual mechine, anda dapat lihat virtual mechine : Remote Desktop
Services, Citrix XenDesktop, VMware dan virtualisasi desktop.
3. Browser Based (Pengolahan Data)
Pendekatan ini menggunakan PC biasa yang terhubung ke Internet, dan
aplikasi dijalankan di web browser. Meskipun mesin pengguna melakukan
pengolahan data komputasi thin client, proses ini diatur oleh software dan
data yang diambil dari jaringan sangat sedikit, jika ada, disimpan secara
lokal.
Web-based e-mail adalah contoh pengolahan berbasis browser, dan
aplikasi berbasis Web seperti Google Apps dan Zoho juga sangat populer.
Dalam beberapa kasus, model seperti ini adalah pendekatan dari “jaringan
komputer”, yang gagal karena pernah mengurangi harga PC (lihat komputer
jaringan).
12
menggunakan kekuasaan, dicapai dengan menempatkan komponen-
komponen yang tidak terpakai ke mode daya-rendah.
b) Konfigurasi Lanjut dan Antarmuka Daya
Konfigurasi Lanjut dan Antarmuka Daya (ACPI) adalah manajemen
daya yang lebih baru dan standar sistem konfigurasi yang didukung oleh
sistem yang lebih baru BIOS menjalankan Windows 98 dan kemudian sistem
operasi. Jika Anda BIOS dan sistem operasi Dukungan ACPI, daya kontrol
manajemen penuh sekarang dilakukan oleh sistem operasi, bukan oleh BIOS.
ACPI ini dimaksudkan untuk menawarkan satu tempat untuk manajemen
daya dan sistem kontrol konfigurasi, di masa lalu, dengan APM Anda sering
akan mampu membuat pengaturan manajemen daya di BIOS setup dan juga
sistem operasi yang sering tumpang tindih atau dapat memiliki pengaturan
yang bertentangan . ACPI didukung dalam sistem yang lebih baru sebagai
pengganti APM.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknologi zaman ini sudah sangat berkembang pesat sehingga memudahkan
kegiatan manusia termasuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, salah satunya
adalah Komputer. Komputer(CPU) memiliki sistem yaitu Sistem I/O
(Input/Output). Dalam sistem komputer, I/O bertanggung jawab atas pengontrolan
sebuah perangkat luar atau eksternal dan bertanggung jawab pula dalam pertukaran
data antara perangkat luar tersebut dengan register-register CPU. Dalam untuk
melakukan hal ini, di perlukan antarmuka internal dengan komputer(CPU Interface)
dan antarmuka dengan perangkat eksternalnya untuk menjalankan fungsi-fungsi
pengontrolannya. Selain sistem I/O ada juga modul modul I/O sistem komputer ini
yang bertanggung jawab atas pengontrolan sebuah perangkat luar atau lebih dan
bertanggung jawab pula dalam pertukaran data antara perangkat luar tersebut dengan
memori utama ataupun dengan register – register CPU. Dan ada juga I/O terprogram
yang berperan sebagai pertukaran data antar CPU seperti pemindahan data,
pengiriman perintah baca maupun tulis, dan monitoring perangkat tapi kelemahan
teknik ini adalah CPU akan menunggu sampai operasi I/O selesai dilakukan modul
I/O sehingga akan membuang waktu, apalagi CPU lebih cepat proses operasinya.
Inti semuanya dalam I/O itu mempunyai fungsi dan perintah tersendiri yang
berperan sangat penting untuk sistem komputer.
14
DAFTAR PUSTAKA
Kusnadi, Kusworo dan Sigit Putnomo. 2008. Sistem Operasi. Yogyakarta: CV Andi
Offset.
http://nakita-adcom.blogspot.com/2010/11/manajemen-power.html (diakses pada
tanggal 12 April 2019 pada jam 13.00)
15