Anda di halaman 1dari 51

Output

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA


JEPARA

Fima Aldian (171240000712)


Satria Mega Pradana (171240000657)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang


Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Lenovo
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami
dapat menyelesaikan buku ini. Semoga buku
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.
Buku ini kami masih banyak
kekurangan. Oleh kerena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.

[1]
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................2
1. Input dan Output..............................................3
2. Prinsip Perangkat Keras I/O............................4
A. Peranti I/O..................................................4
B. Device Controller.....................................11
C. Bus I/O.....................................................13
D. Metode Transfer Data..............................14
3. Prinsip Perangkat Lunak I/O..........................19
A. Tujuan Perangkat Lunak I/O....................19
B. Layer Perangkat Lunak sistem I/O...........27
4. Thin Client.....................................................36
A. Shared Services (UI Processing)..............36
5. Power Management.......................................41
A. Advanced Power Management................42
B. Konfigurasi Lanjut dan Antarmuka Daya 43
Kesimpulan..................................................................45
DAFTAR PUSTAKA..................................................48

[2]
1. Input dan Output

Input adalah perangkat ‘masukkan’


untuk unit komputer yang cara kerjanya
memberikan perintah secara langsung dengan
menghasilkan informasi berbentuk digital
kepada para pengguna. Sedangkan Output
adalah perangkat komputer yang digunakan
untuk menampilkan atau menyampaikan
informasi kepada penggunanya.

[3]
2. Prinsip Perangkat Keras I/O

Perangkat keras adalah komponen


yang berada pada tingkatan paling bawah dari
system computer dan merupakan komponen
system computer yang berwujud fisik.

A. Peranti I/O
Peranti I/O dapat dikelompokkan
berdasarkan karakteristiknya
1. Modus Transfer Data
Berdasarkan kategori ini, peranti
I/O dapat dibedakan sebagai
peranti I/O dengan modus transfer
per karakter ataupun per blok.
Pada peranti I/O karakter, unit

[4]
terkecil transfer data peranti I/O
adalah per karakter, sedangkan
pada peranti I/O blok, unit terkecil
transfer data peranti I/O adalah per
blok data, Contoh peranti I/O per
karakter adalah terminal keyboard,
sedangkan contoh peranti I/O per
blok adalah disk magnetik.
2. Metode akses
Berdasarkan kategori ini,
peranti I/O dapat dibedakan
sebagai peranti I/O dengan
metode akses sekuensial dan
metode akses acak. Pada
peranti I/O dengan metode

[5]
akses sekuensial, pengaksesan,
baik baca ataupun tulis, harus
dilakukan secara berurutan. Ini
berarti untuk membaca suatu
data yang terletak pada akhir
harus melewati seluruh bagian
data dari awal sampai posisi
akhir tersebut. Sementara pada
peranti I/O dengan metode
akses acak, pengaksesan dapat
langsung melompat ke posisi
yang dikehendaki. Modem
merupakan contoh peranti I/O
dengan metode akses
sekuensial, sedangkan CD

[6]
ROM dan disk merupakan
contoh peranti I/O dengan akses
acak.

3. Jadwal Transfer
Berdasarkan kategori ini, peranti
I/O dapat dibedakan atas peranti
I/O sinkron dan peranti I/O
asinkron. Peranti I/O sinkron
berarti transfer data hanya dapat
dilakukan pada interval waktu
tertentu, seperti halnya pada tape
disk. Sementara peranti I/O
asinkron dapat melakukan transfer
data sewaktu-waktu dan kapan
saja seperti pada peranti keyboard.

[7]
4. Sharing
Berdasarkan kategori ini, peranti
I/O dapat dibedakan atas peranti
I/O terdedikasi (dedicated) dan
peranti I/O yang dapat digunakan
bersama (shared). Peranti I/O
terdedikasi berarti peranti I/O
tersebut hanya dapat digunakan
oleh suatu proses pada suatu waktu
seperti halnya tape disk.
Sementara peranti I/O shared
dapat digunakan bersama oleh
sejumlah proses atau aplikasi
secara bersamaan seperti halnya
peranti keyboard.

[8]
5. Kecepatan Akses
Berdasarkan kategori ini,
peranti I/O dapat dibedakan
berdasarkar spektrum atau
jangkauan kecepatan akses
peranti I/O tersebut.
Kecepatan suatu peranti I/O
tergantung pada sejumlah
aspek seperti latency, yang
meliputi waktu tunggu di
antrian, waktu untuk
menunggu kesiapan peranti
I/O, kemudian seek time, yaitu
waktu untuk mencari lokasi
data, transfer rate, yaitu

[9]
kecepatan transmisi data
dari/ke memori, serta waktu
tunda antara operasi yang satu
dengan operasi berikutnya.
6. Modus Operasi I/O
Berdasarkan kategori ini,
peranti I/O dapat dibedakan
sebagai peranti I/O read-only,
write-only, serta read-write.
Peranti I/O read-only hanya
dapat melakukan operasi input
saja seperti CDROM. Peranti
I/O write-only dapat
melakukan operasi output saja
seperti graphic controller.

[10]
Peranti I/O read-write dapat
melakukan operasi input dan
output seperti halnya peranti
penyimpan atau disk.

B. Device Controller
Device controller merupakan
bagian dari organisasi fisik sistem I/O
yang berfungsi sebagai pengendali
digital terhadap peranti I/O dan juga
bertanggung jawab atas komunikasi
data antara peranti I/O dengan sistem
internal komputer. Device controller di
Sisi perangkat keras dan device driver
di Sisi perangkat lunak, merupakan
tandem yang mengabstraksi

[11]
sepenuhnya pengaksesan ke peranti
fisik I/O.
Device controller dapat berupa
suatu kartu rangkaian digital ataupun
chipset yang ditempatkan pada
rangkaian induk sistem komputer,
mainboard, ataupun di peranti I/O.
Umumnya satu device controller dapat
mengelola satu atau lebih peranti I/O
yang sejenis.
Port controller merupakan device
controller khusus yang mengatur
pengiriman data antara bus I/O internal,
misalnya PCI bus, dengan bus I/O
eksternal, seperti bus paralel, bus serial,
dan bus USB.
[12]
C. Bus I/O
Bus I/O terdiri atas bus data,
alamat, dan kontrol yang berfungsi
menghubungkan device controller
dengan elemen internal komputer seperti
prosesor dan memori. Contohnya adalah
bus PCI yang menghubungkan device
controller ke memori dan prosesor.
Selain itu, untuk sejumlah peranti I/O
diperlukan bus ekspansi untuk
menghubungkan sistem internal
komputer dengan peranti I/O. Contoh
bus ekspansi adalah bus IDE, SCSI, bus
serial, paralel, dan usb. Komunikasi data
lewat bus khusus ini masing-masing
diatur oleh sebuah port controller.

[13]
Secara fisik bus ekspansi di atas
umumnya berbentuk kabel, sedangkan
port controller berupa kepingan chipset
pada mainboard.

D. Metode Transfer Data


Salah satu hal yang cukup penting
dalam menentukan kinerja system I/O
adalah mekanisme transfer data dari
peranti I/O ke bagian internal system
computer. Metode penanganan transfer
data I/O
1. Programmed I/O atau Pooling
Prosesor bertanggung jawab atas
pemeriksaan atas selesainya
operasi transfer data yang

[14]
dilakukan oleh device controller
serta bertanggung jawab atas
pemindahan data dari atau ke
memori utama. Jadi prosesor
memberikan instruksi transfer data
ke device controller dan harus
memeriksa terus menerus status
device controller untuk
mengetahui kesiapan transfer data
ke memori utama. Jika data telah
siap ditransfer maka prosesor akan
memindahkan data ke memori.
Pemindahan data ke memori perlu
dikendalikan oleh prosesor karena
device controller tidak punya

[15]
kendali dan hak akses langsung
terhadap jalur ke memori utama.
Teknik ini sangat tidak efisien
untuk transfer blok data yang
besar.
2. Interrupt – Driven I/O
Prosesor hanya bertanggung jawab
atas pemindahan data ke atau dari
memori utama. Jadi prosesor
memberikan instruksi transfer data
ke device controller dan
melanjutkan instruksi proses
lainnya. Prosesor tidak perlu
memeriksa ketersediaan data ke
device controller, justru device

[16]
controller yang akan
mengeluarkan sinyal interupsi ke
prosesor jika data sudah tersedia
untuk disalinkan ke memori
utama.
Begitu menerima sinyal interupsi
dari device controller, prosesor
akan menunda eksekusi proses
yang sedang berlangsung dan
mengalihkan eksekusi ke rutin
penanganan interupsi yang
selanjutnya akan memindahkan
data ke memori utama.

[17]
3. DMA (Direct Memori Access)
Metode transfer ini
membebaskan prosesor
sepenuhnya dari pengontrolan
transfer data I/O. Sebagai
gantinya diperlukan tambahan
perangkat keras DMA
controller yang memiliki
kendali atas bus internal dan
jalur ke memori utama. Jika
data sudah ditransfer ke
memori utama, DMA
controller akan menginterupsi
prosesor sebagai informasi
bahwa data I/O yang diminta

[18]
oleh proses sebelumnya telah
tersedia di memori utama.

3. Prinsip Perangkat Lunak I/O

A. Tujuan Perangkat Lunak I/O


Organisasi perangkat lunak sistem
1/0 pada sistem komputer disusun secara
berlapis. Ini berkaitan dengan tujuan dari
sistem perangkat lunak 1/0 yang antara
lain:
1. Device Independece
Tujuan ini dicapai dengan
membangun lapisan bawah
perangkat lunak sistem I/O,
yaitu interupt handler dan device

[19]
driver sedemikian rupa sehingga
lapisan perangkat lunak I/O di
atasnya tidak membutuhkan
pengetahuan tentang rincian
operasi peranti I/O yang sangat
beragam. Ini berarti ketika
menulis program yang terletak
di lapisan atas misalnya program
untuk menyimpan/membaca
berkas, tidak diperlukan untuk
membuat berbagai versi program
atau fungsi untuk setiap peranti
penyimpanan data yang berbeda.

[20]
2. Uniform Naming
Tujuan lain yan hendak
dicapai adalah penamaan yang
seragam untuk berkas yang
disimpan di berbagai jenis
media penyimpan yang
berbeda. Jadi nama berkas
yang digunakan tetap sama,
tidak memandang apakah
disimpan di floppy disk,
harddisk, CDROM,
DVDROM, ataupun di
memory stick kamera.

[21]
3. Error Handling
Tujuan lain yang ingin
dicapai adalah bagaimana
menangani kesalahan,
terutama kesalahan baca,
yang ditemui dalam operasi
I/O. Kesalahan ditangani
pada semua lapisan
perangkat lunak sistem I/O.
Sedapat mungkin kesalahan
baca dikoreksi pada tingkat
perangkat keras. Jika device
controller masih menemukan
kesalahan data maka
ditingkat ini juga kesalahan

[22]
akan dikoreksi. Jika setelah
itu masih ditemukan adanya
kesalahan maka device driver
juga turut berperan dalam
mengoreksi kesalahan baca
yang terjadi.

4. Transfer Sinkron vs Asinkron


Masalah transfer data
asinkron atau sinkron merupakan
pertimbangan lainnya yang
penting dalam perancangan
perangkat lunak system I/O,
Suatu operasi dikatakan sinkron
apabila operasi tersebut dapat
melanjutkan eksekusinya hanya

[23]
seteıah permintaannya terpenuhi.
Sebaliknya pada operasi
asinkron, operasi tersebut dapat
terus berjalan sekalipun
permintaannya belum terpenuhi
atau masih sedang diproses.
Pada transfer data asinkron,
prosesor memulai transfer data
dan menjalankan proses lainnya
sampai mendapat sinyal bahwa
operasi transfer data sudah
selesai. Begitu sinyal diterima,
prosesor baru memproses atau
menyelesaikan penanganan
transfer data tersebut.

[24]
Kebanyakan peranti I/O
menggunakan transfer data
asinkron. Pada transfer sinkron,
prosesor akan berhenti sampai
data yang diperlukan tersedia di
buffer memori.

5. Shareable vs Dedicated Device


Hal terakhir yang perlu
dipertimbangkan dalam
perancangan perangkat lunak
sistem I/O adalah apakah suatu
peranti I/O bersifat shareable atau
dedicated. Suatu peranti I/O
dikatakan shareable jika dapat
digunakan oleh beberapa

[25]
pengguna pada saat bersamaan.
Contohnya adalah pembacaan
berkas-berkas yang terdapat pada
suatu disk oleh sejumlah
pengguna komputer secara
bersamaan. Sebaliknya pada
peranti I/O yang dedicated, hanya
satu pengguna yang dapat
menggunakan peranti I/O pada
suatu waktu sampai tugasnya
selesai. Contohnya adalah peranti
printer. Sekalipun sejumlah
proses memasukkan tugas
pencetakan ke suatu printer
secara bersamaaan, tugas
pencetakan tersebut akan tetap
[26]
dilakukan satu persatu secara
berurut.

B. Layer Perangkat Lunak sistem I/O


1. Lapisan Intterupt Handler
Lapisan ini bertujuan untuk
mencapai operasi I/O yang
asinkron. Lapisan perangkat
lunak ini menangani terjadinya
interupsi dan Pengalihan
eksekusi ke rutin penanganan
interupsi, interrupt handler, Yang
bersesuaian. Fasilitas interupsi
memungkinkan transfer data
Peranti I/O dilakukan secara
asinkron sehingga prosesor tidak

[27]
harus idle selama terjadi operasi
I/O. Proses yang melakukan
transfer data I/O akan beralih ke
status blocked selama transfer ,
data I/O berlangsung dan
prosesor dapat dialokasikan ke
proses lain.
Jika transfer data I/O telah
selesai maka interupsi akan
dibangkitkan terhadap prosesor
sehingga prosesor akan menunda
eksekusinya dan beralih untuk
mengeksekusi rutin penanganan
interupsi yang akan mengalihkan
proses yang meminta operasi I/O
dari statusnya yang blocked
[28]
menjadi ready. Setelah itu,
penjadwalan prosesor akan
dilakukan dan eksekusi prosesor
dapat béralih ke proses yang
terkena interupsi atau ke proses
yang operasi I/O-nya telah
selesai ataupun ke proses
lainnya.

2. Lapisan Device Driver


Lapisan device driver
membantu perangkat lunak
sistem I/O untuk mencapai
ketidaktergantungan dengan
keberagaman peranti I/O.
Lapisan device driver

[29]
mengimplementasi secara khusus
rincian operasi dari masing-
masing jenis pengendali peranti
I/O atau device controller. Jadi
setiap device controller akan
ditangani oleh suatu device
driveryang khusus.
Lapisan device driver
merupakan abstraksi terhadap
operasi peranti I/O yang sangat
beragam dan menyediakan
antarmuka yang seragam untuk
peranti I/O yang sejenis. Jika
ada perubahaan konfigurasi
peranti fisik I/O maka cukup
device driver-nya yang diganti
[30]
sedangkan lapisan perangkat
lunak I/O atasnya tidak perlu
dimodifikasi. Kemudahan
seperti ini dapat dicapai dengan
merumuskan bersama antarmuka
generik untuk setiap jenis device
driver di antara para
vendorvendor peranti I/O.
Misalnya 2 jenis graphics
card dari vendor yang berbeda
akan memiliki device driver
yang menyediakan set
fungsional minimal untuk
pengaksesan graphic card. Ini
memungkinkan perangkat lunak
I/O di atas lapisan device driver
[31]
tidak perlu menangani
perbedaan antar graphic card
dari vendor yang berbeda
sehingga device independency
dapat tercapai.

3. Lapisan Subsistem I/O atau


Kernel I/O
Lapisan kernel I/O
mengimplementasi fungsi-fungsi
manajemen sistem I/O yang
bersifat umum dan tidak
tergantung pada spesifikasi dan
arsitektur dari sistem
komputernya. Lapisan ini
menyediakan antarmuka atau

[32]
fungsi I/O yang generik bagi
komponen lain sistem operasi
maupun aplikasi. Fungsi-fungsi
yang diimplementasi oleh
lapisan subsistem I/O antara lain
fungsi penamaan peranti I/O,
proteksi, pelaporan kesalahan.
Adanya keseragaman fungsi
memudahkan implementasi
komponen lain sistem operasi
maupun aplikasi yang
melakukan operasi I/O.

[33]
4. Lapisan Pustaka I/O aplikasi
Lapisan ini
mengimplementasi pustaka
pengaksesan I/O atau API
(Application Programming
Interface) bagi aplikasi untuk
melakukan operasi I/O. Lapisan
ini memudahkan pemrogram
aplikasi, karena pengaksesan ke
berbagai macam peranti yang
berbeda menggunakan operasi
(primitive) yang sama. Sebagai
contoh, pustaka WIN32 sub
system yang menyediakan API
untuk operasi I/O dan juga

[34]
operasi grafis pada sistem operasi
keluarga Windows.

[35]
4. Thin Client

Thin client adalah perangkat


komputer kecil atau ramping atau tipis dengan
biaya rendah, dan dikelola secara terpusat di
server tanpa CD-ROM, disket dan hardisk.
Cara Thin Client Digunakan
A. Shared Services (UI
Processing)
Menggunakan perangkat lunak
shared terminal services seperti
Windows Terminal Services, Windows
Remote Desktop Services atau Citrix
XenApp, pengguna berbagi sistem
operasi dan aplikasi di server kepada
semua pengguna stations thin client.
[36]
Meskipun disajikan atau ditampilkan
dengan desktop mereka sendiri,
pengguna tidak memiliki fleksibilitas
yang sama seperti yang mereka
lakukan dengan PC pada umumnya,
sebab teknologi ini membatasi terminal
thin client hanya untuk menjalankan
aplikasi yang ditentukan oleh server
misalnya tugas-tugas sederhana seperti
membuat folder dan shortcut. Lihat
Terminal Services, Jasa Desktop
Remote dan XenApp Citrix.
1. Desktop Virtualization (UI
Processing)
Menggunakan produk
seperti VMware Desktop
[37]
Manager (VDM), komponen
VDI di Layanan Remote Desktop
dan Citrix XenDesktop, desktop
masing-masing pengguna (OS
dan aplikasi) berada di partisi
terpisah di server disebut “mesin
virtual” (VM). Pengguna pada
dasarnya disajikan dengan PC
mereka sendiri, kecuali jika
secara fisik berada jauh dari
server di datacenter. Mereka
dapat memodifikasi desktop dan
menambahkan aplikasi mereka
bisa dengan PC mereka sendiri
(“fat client”). Untuk rincian pada

[38]
arsitektur virtual mechine, anda
dapat lihat virtual mechine :
Remote Desktop Services, Citrix
XenDesktop, VMware dan
virtualisasi desktop.
2. Browser Based (Pengolahan
Data)
Pendekatan ini
menggunakan PC biasa yang
terhubung ke Internet, dan
aplikasi dijalankan di web
browser. Meskipun mesin
pengguna melakukan pengolahan
data komputasi thin client, proses
ini diatur oleh software dan data
yang diambil dari jaringan sangat
[39]
sedikit, jika ada, disimpan secara
lokal.
Web-based e-mail adalah
contoh pengolahan berbasis
browser, dan aplikasi berbasis
Web seperti Google Apps dan
Zoho juga sangat populer. Dalam
beberapa kasus, model seperti ini
adalah pendekatan dari “jaringan
komputer”, yang gagal karena
pernah mengurangi harga PC
(lihat komputer jaringan).

[40]
5. Power Management

Power management adalah masalah


ekonomi dan kenyamanan. Dengan mematikan
komponen tertentu dari PC ketika mereka
tidak digunakan, Anda dapat mengurangi
tagihan listrik dan menghindari untuk
menghidupkan komputer atas dan ke bawah
secara manual.
Untuk sistem portabel, manajemen
daya yang jauh lebih penting. Menambahkan
CD-ROM, speaker, dan komponen lainnya
untuk laptop atau komputer notebook
mengurangi lebih jauh apa yang dalam banyak
kasus baterai yang pendek.

[41]
Dengan menambahkan teknologi
manajemen daya baru, sistem portabel dapat
menyediakan listrik hanya untuk komponen
sebenarnya perlu dijalankan, sehingga
memperpanjang umur baterai.

A. Advanced Power Management


Advanced Power Management
(APM) adalah spesifikasi
dikembangkan bersama oleh Intel dan
Microsoft yang mendefinisikan
serangkaian antarmuka antara
hardware kemampuan manajemen
daya dan sistem operasi komputer.
Ketika sepenuhnya diaktifkan, APM
komputer secara otomatis dapat beralih

[42]
antara lima negara, tergantung pada
aktivitas saat ini sistem. Setiap negara
merupakan pengurangan lebih lanjut
dalam menggunakan kekuasaan,
dicapai dengan menempatkan
komponen-komponen yang tidak
terpakai ke mode daya-rendah.

B. Konfigurasi Lanjut dan Antarmuka


Daya
Konfigurasi Lanjut dan
Antarmuka Daya (ACPI) adalah
manajemen daya yang lebih baru dan
standar sistem konfigurasi yang
didukung oleh sistem yang lebih baru
BIOS menjalankan Windows 98 dan

[43]
kemudian sistem operasi. Jika Anda
BIOS dan sistem operasi Dukungan
ACPI, daya kontrol manajemen penuh
sekarang dilakukan oleh sistem
operasi, bukan oleh BIOS. ACPI ini
dimaksudkan untuk menawarkan satu
tempat untuk manajemen daya dan
sistem kontrol konfigurasi, di masa
lalu, dengan APM Anda sering akan
mampu membuat pengaturan
manajemen daya di BIOS setup dan
juga sistem operasi yang sering
tumpang tindih atau dapat memiliki
pengaturan yang bertentangan . ACPI
didukung dalam sistem yang lebih baru
sebagai pengganti APM.
[44]
Kesimpulan

Teknologi zaman ini sudah sangat


berkembang pesat sehingga memudahkan
kegiatan manusia termasuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, salah satunya
adalah Komputer. Komputer(CPU) memiliki
sistem yaitu Sistem I/O (Input/Output). Dalam
sistem komputer, I/O bertanggung jawab atas
pengontrolan sebuah perangkat luar atau
eksternal dan bertanggung jawab pula dalam
pertukaran data antara perangkat luar tersebut
dengan register-register CPU. Dalam untuk
melakukan hal ini, di perlukan antarmuka
internal dengan komputer(CPU Interface) dan
antarmuka dengan perangkat eksternalnya

[45]
untuk menjalankan fungsi-fungsi
pengontrolannya. Selain sistem I/O ada juga
modul modul I/O sistem komputer ini yang
bertanggung jawab atas pengontrolan sebuah
perangkat luar atau lebih dan bertanggung
jawab pula dalam pertukaran data antara
perangkat luar tersebut dengan memori utama
ataupun dengan register – register CPU. Dan
ada juga I/O terprogram yang berperan
sebagai pertukaran data antar CPU seperti
pemindahan data, pengiriman perintah baca
maupun tulis, dan monitoring perangkat tapi
kelemahan teknik ini adalah CPU akan
menunggu sampai operasi I/O selesai
dilakukan modul I/O sehingga akan
membuang waktu, apalagi CPU lebih cepat
[46]
proses operasinya. Inti semuanya dalam I/O
itu mempunyai fungsi dan perintah tersendiri
yang berperan sangat penting untuk sistem
komputer.

[47]
DAFTAR PUSTAKA

 Kusnadi, Kusworo dan Sigit Putnomo.


2008. Sistem Operasi. Yogyakarta: CV
Andi Offset.
 http://nakita-
adcom.blogspot.com/2010/11/manajeme
n-power.html (diakses pada tanggal 12
April 2019 pada jam 13.00)

[48]
[49]
[50]

Anda mungkin juga menyukai