Anda di halaman 1dari 5

KERTAS KERJA UJIAN  

Semester : Ganji / Genap / Pendek*) Tahun akademik : 2019 / 2020

           

Nomor Induk Mahasiswa   41819010083 Nomor Ujian : 27 Paraf Mahasiswa

Nama   Revo Gilang Persada  

Fakultas / Program Studi Fasilkom / Sistem Informasi Paraf Pengawas

Mata Kuliah   Pendidikan Agama Islam  

Dosen   H.M Tamsir Ridho, Drs. MA Nilai Ujian (00-100)

Waktu   Hari Tanggal Jam Ruang  

Pelaksanaan Ujian   Jumat 10 juli 2020 14.00 – 15.40 E-207  

1. Apa tujuan Alloh menciptakan Alam Semesta berikan argumentasi anda.

2. Jelaskan bahwa Agama Islam Agama Universal?

3. Sebutkan 4 metode menguasai IPTEK dan jelaskan.

4. Jelaskan apa kelebihan orang yang berilmu menurut Al Qur an surat Al mujadilah ayat 11.

5. Berikan argumentasi sejauh mana hak-hak azasi manusia itu.

6. Sebutkan beberapa contoh toleransi di dalam Islam

7. Sebutkan dan jelaskan etika berbisnis dalam Islam.

8. Jelaskan kepedulian Sosial N abi Muhammad SAW cermin sikap berdemokratis.

1 SOAL INI BERSIFAT RAHASIA “HARUS DIKEMBALIKAN” | MILIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
1. Dalam perspektif agama Islam tujuan penciptaan alam semesta ini pada dasarnya adalah
sarana untuk menghantarkan manusia pada pengetahuan dan pembuktian tentang keberadaan
dan kekuasaan Allah

2. Agama Universal

Ajaran islam bersifat universal dan berlaku setiap zaman. Keabadian dan keaktualan islam
telah dibuktikan sepanjang sejarahnya, dimana setiap kurun waktu dan perkembangan
peradabn manusia senantiasa dapat dijawab tuntas oleh ajaran islam melalui Al-qur;an
sebagai landasannya.

Keuniversalan ajaran islam pada hakikatnya terwujud dari hal yang paling mendasar dan
pokok dari seluruh konsep islam, yaitu keyakinan akan keesaan Allah dan Tauhidullah.
Konsep tauhidullah adalah konsep khas Islam dan menjadi asas yang paling esensial dalam
seluruh system islam yang dapat melahirkan jiwa kaum muslimin meredeka dari intervensi,
penekanan, dan intimidasi manusia lain.

Islam adalah agama yang universal/integral/menyeluruh atau agama yang SYAMIL

Kemenyeluruhan atau universalitas Islam (syumuliyyatul Islam) meliputi segala aspek

Paling tidak, ada 3 aspek syumuliyyatul Islam

Universal dari segi MASA (‫) ُش ُموْ لِيَّةُ ال َّز َما ِن‬

ِ َ‫) ُش ُموْ لِيَّةُ ْال ِم ْنه‬


Universal dari segi SISTEM (‫اج‬

ِ ‫) ُش ُموْ لِيَّةُ ْال َم َك‬


Universal dari segi TEMPAT (‫ان‬

Universal dari segi MASA (‫) ُش ُموْ لِيَّةُ ال َّز َما ِن‬

3. Metode Menghafal

Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah
diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-
katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui
apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (QS-Al-Baqarah: 33)

 Metode Menulis & Membaca


“Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.” (QS-Al-Alaq:4-5)

2 SOAL INI BERSIFAT RAHASIA “HARUS DIKEMBALIKAN” | MILIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
 Metode Audio visual
“Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat
sedikitlah kamu bersyukur.” (QS-Al-Mu’minun: 78)

 Metode Observasi
“Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas.
Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman.” (QS-An-Nahl: 79)

4. Allah telah menjanjikan kepada orang orang yang beriman dan berilmu akan diangkat
derajatnya oleh Allah Swt. Orang yang berilmu akan dihormati orang lain karena mampu
mengelola sesuatu dengan baik. Orang yang beriman tanpa didasari ilmu tidak akan tau apa
apa. Sedangkan orang yang berilmu tetapi tidak beriman dia akan tersesat. Karena ilmu yang
dimiliki bisa jadi tidak digunakan untuk kebaikan bersama.

5. Orang orang hanya menangkap pengartian Ham sebagai Produk dari Barat. Hanya sedikit
orang yang berani memberikan argumen bantahan mengenai hal itu. Alasannya HAM sudah
terlanjur identik dengan filsafat Barat. Masih banyak hukum di Indonesia yang tidak sesuai
dengan HAM. Menurut saya, masih kurang HAM di Indonesia

6. Contoh toleransi didalam islam :

-Berhubungan sosial namun tidak ikut campur dalam ritual agama


-Memenuhi undangan jika diundang
-Tidak mengganggu dan melecehkan agama lain
-Menjenguk ketika ada yang sakit
-Mengantar jenazah

7.
 Kesatuan (Tauhid/Unity)

Dari konsep ini maka islam menawarkan keterpaduan agama, ekonomi, dan. sosial demi
membentuk kesatuan.

 Keseimbangan (Equilibrium/Adil)

Al-Qur’an memerintahkan kepada kaum muslimin untuk menimbang dan mengukur dengan
cara yang benar dan jangan sampai melakukan kecurangan dalam bentuk pengurangan
takaran dan timbangan.
3 SOAL INI BERSIFAT RAHASIA “HARUS DIKEMBALIKAN” | MILIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
 Kehendak Bebas (Free Will)

Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis islam, tetapi kebebasan itu
tidak merugikan kepentingan kolektif. Kepentingan individu dibuka lebar. Tidak adanya
batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dan bekerja
dengan segala potensi yang dimilikinya.

 Tanggung jawab (Responsibility)

Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia karena tidak
menuntut adanya pertanggungjawaban dan akuntabilitas. untuk memenuhi tuntunan keadilan
dan kesatuan, manusia perlu mempertaggungjawabkan tindakanya secara logis prinsip ini
berhubungan erat dengan kehendak bebas. Ia menetapkan batasan mengenai apa yang bebas
dilakukan oleh manusia dengan bertanggungjawab atas semua yang dilakukannya.

 Kebenaran: kebajikan dan kejujuran

Dengan prinsip kebenaran ini maka etika bisnis Islam sangat menjaga dan berlaku preventif
terhadap kemungkinan adanya kerugian salah satu pihak yang melakukan transaksi,
kerjasama atau perjanjian dalam bisnis.

8. Sebagai contoh, pendirian masjid pertama dalam sejarah Islam. Saat itu, Nabi Muhammad
SAW baru saja berhijrah dari kota kelahirannya ke Madinah bersama dengan Abu Bakar
ash-Shiddiq.
Dalam statusnya sebagai pemimpin, Rasulullah SAW ikut membangun masjid tersebut
bersama dengan para sahabat dan kaum Muhajirin serta kaum Anshar. Dengan tangannya
sendiri, Sang Kekasih Allah itu memindahkan batu, menggali tanah, dan meletakkan pondasi
untuk terwujudnya rumah ibadah itu.

4 SOAL INI BERSIFAT RAHASIA “HARUS DIKEMBALIKAN” | MILIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
Ketika seorang sahabat memintanya untuk sekadar memantau pembangunan masjid,
Rasulullah SAW menolaknya dengan sopan sambil berkata, “Tidak. Kita sama-sama
mengharapkan rahmat Allah. Engkau dapat ikut memindahkan (batu) lain, jika engkau mau.”

Dari peristiwa diatas dapat disimpulkan


Selama di Madinah, Rasulullah SAW selaku pemimpin politik dan spiritual memantapkan
penerapan Islam di tengah masyarakat yang heterogen. Keberagaman disatukannya melalui
persaudaraan (ukhuwah) di dalam iman dan agama.

5 SOAL INI BERSIFAT RAHASIA “HARUS DIKEMBALIKAN” | MILIK UNIVERSITAS MERCU BUANA

Anda mungkin juga menyukai