Anda di halaman 1dari 46

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Pada era informasi sekarang ini, dimana informasi ini sangat penting dan

dibutuhkan oleh berbagai kalangan, baik dari kalangan pemakai maupun pembuat
informasi maka kehadiran teknologi informasi sangatlah mutlak diperlukan oleh
PT.PLN (PERSERO) APJ Lenteng Agung Jakarta Selatan.
Hadirnya jaringan komputer merupakan solusi yang baik untuk masalah
kecepatan dan keakuratan informasi, dengan adanya jaringan komputer di
PT.PLN (PERSERO) APJ Lenteng Agung Jakarta Selatan, berfungsi untuk tukar
menukar informasi penggunaan sumber daya bersama, penggunaan printer secara
bersama dan memudahkan orang-orang agar dapat saling cepat berkomunikasi, maka
dalam hal dalam pengambian keputusan agar dapat saling cepat berinteraksi antara
orang yang satu dengan orang yang lain dalam pengambilan keputusan yang
menggunakan jaringan komputer, maka dapat berkomunikasi yang dengan yang satu
dengan yang lain tanpa harus keluar dari ruangan mereka hanya untuk menanyakan
kebenaran informasi, mereka cukup diruangan mereka sendiri dan dihadapan
computer yang telah terhubung menggunakan jaringan yang ada pada umumnya
menggunakan jaringan LAN (Local Area Network). Dengan adanya jaringan LAN
selain mempercepat

arus informasi

maka tiap bagian dalam

Perusahaan tersebut tidak harus berada dalam satu ruangan melainkan berbeda
lantai tapi dalam satu area gedung.
Selama PKL penulis melihat dan belajar bagaimana cara kerja jaringan
komputer yang ada diperusahaan tersebut. Sehubungan dengan itu maka penulis
memberi judul ANALISA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK PADA PT.PLN
(PERSERO ) APJ LENTENG AGUNG JAKARTA SELATAN.
Alasan penulis memilih judul tersebut sesuai apa yang dilakukan dalam
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat data yang diperoleh secara langsung yang
berhasil penulis kumpulkan. Semoga dengan judul tersebut siatas dapat menarik
minat pembaca untuk lebih mengetahui serta apa kegiatan pada PT.PLN (PERSERO)
APJ Lenteng Agung Jakarta Selatan, dengan demikian dapat memperluas
pengetahuan pembaca.
1.2

Maksud dan Tujuan


Maksud penulis membuat Tugas Akhir ini, adalah :

1. Mengaplikasikan teori dan praktek yang diperoleh di akademi kedalam dunia


kerja .
2. Untuk mengetahui secara factual pelaksanaan pekerjaan suatu sistem jaringan
komputer yang dijadikan objek kerja praktek.
3. Untuk mendapatkan pengalaman dalam bersosialisasi dengan lingkungan kerja
diluar kampus.
4.

Menjadikan mahasiswa-mahasiswi berkepribadian yang bertanggung jawab

dan mandiri dalam menangani suatu pekerjaan.

5. Guna memenuhi persyaratan kelulusan akademis DIII Jurusan Teknik Komputer


pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika .
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai salah satu syarat
kelulusan program diploma tiga (D.III) jurusan Teknik Komputer di Akademi
Menejemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika.
1.3

Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam pencarian adan pengumpulan

data dan informasi-informasi yang mendukung di dalam penyusunan laporan tugas


akhir pada bagian pusat data dan informasi PT.PLN (PERSERO) APJ antara lain :
1.

Observasi
Pengamatan langsung dan praktek terhadap objek kerja meliputi prosedur dan

proses kerja dari jaringan komputer yang ada di pusat data dan informasi PT.PLN
(PERSERO) APJ Lenteng Agung Jakarta selatan .
2.

Wawancara
Mengajukan pertanyaan langsung kepada staff / karyawan IT pada PT.PLN

(PERSERO) APJ Lenteng Agung Jakarta Selatan yang berwenang menangani


jaringan komputer pada perusahaan tersebut.
3.

Studi Pustaka
Sebagai bahan pelengkap dan sekaligus sebagai analisa perbandingan, penulis

menambah pengetahuan dengan buku sebagai bahan referensi yang berhubungan


dengan masalah yang dibahas untuk mengolah semua masukan yang diperoleh, dan
bahan-bahan perkuliahan. Penulis memilih bahan pustaka yang berguna dan
berhubungan dengan penulisan ini.

1.4

Ruang Lingkup
Pada pembahasan Tugas Akhir ini penulis membatasi masalah hanya pada

jaringan LAN (Local Area Network) pada PT.PLN (PERSERO) APJ Lenteng Agung
Jakarta Selatan. Mencakup didalamnya perangkat keras yang digunakan, perangkat
lunak, topologi jaringan, ip address, kabel serta media transmisi.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.1.

Pengertian Jaringan Komputer


Pada awal perkembangan komputer pada tahun 1950an, komputer hanya

berfungsi sendiri-sendiri tanpa dapat berhubungan satu dengan yang lainnya. Baru
pada tahun 1960an, Departement Pertahanan Amerika (Department of Defence) atau
disingkat DoD mengadakan riset mengenai jaringan komputer. Jaringan komputer
yang dibangun ini menggunakan metode yang mirip dengan hubungan telepon
dimana komputer dapat berhubungan satu dengan yang lain, bahkan ke suatu tempat
atau negara yang berjauhan.
Menurut Sukmaaji dan Rianto (2008:1) Jaringan Komputer adalah
sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan satu dengan lainnya
menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat
saling berbagi informasi, aplikasi, dan perangkat keras secara bersama-sama.
Jaringan komputer dapat diartikan juga sebagai kumpulan sejumlah terminal
komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri lebih dari satu komputer
yang saling berhubungan.
2.1.2. Jenis Jenis Jaringan Komputer
1. Local Area Network (LAN)
Menurut Sukmaaji dan Rianto (2008:4) LAN digunakan untuk
menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam suatu
perusahaan yang menggunakan peralatan secara bersama-sama dan saling
bertukar informasi. Pada umumnya LAN dimiiliki oleh suatu perusahaan tanpa
adanya campur tangan pihak lain misalnya dengan jaringan telekomunikasi.
LAN digunakan untuk menghubungkan simpuul yang berada di daerah yang
tidak terlalu jauh seperti dalam sebuah bangunan atau gedung dengan radius
maksimum10 kilometer. LAN umumnya mempunyai kecepatan pengiriman
data sangat tinggi antara 10 sampai dengan 1000 Mbps.
5

2. Metropolitan Area Network (MAN)


Menurut Sukmaaji dan Rianto (2008:6) "MAN merupakan versi LAN yang
mempunyai ukuran lebih besar. MAN merupakan alternatif pembuatan jaringan
komputer antar kantor dalam suatu kota. Jangkauan MAN antara 10 sampai dengan
50 kilometer".
3. Wide Area Network (WAN)
Menurut Wiharsono Kurniawan (2007:18) "Wide Area Network (WAN)
merupakan bentuk jaringan komputer yang terdiri dari LAN dan MAN.jaringan
WAN telah memenuhi berbagai kebutuhan sistem jaringan, seperti jaringan
untuk publik, jaringan pada bidang perbankan, jaringan jual beli secara online
di internet, jaringan penjual jasa, dan jaringan lainnya".
2.1.3. Model Referensi OSI
Suatu jaringan komputer dibangun dengan memperhatikan arsitektur standar
yang dibuat lembaga standar industri dunia. Standar jaringan komputer tersebut yaitu
OSI (Open System Interconnection) yang dibuat oleh lembaga ISO (Internationl
Standarization Organization), Amerika Serikat. Seluruh fungsi kerja jaringan
komputer dan komunikasi antar terminal diatur dalam standar ini.
Menurut Zaenal Arifin (2003:2) Moodel referensi OSI merupakan salah satu
model referensi atau arsitektur jaringan yang utama. OSI menjelaskan
bagaimanaa data dan informasi jaringan berkomunikasi dari sebuah aplikasi
pada sebuaah komputer melewati media jarinngan ke aplikasi yang berada di
komputer lain.
OSI terdiri dari tujuh layer yang secara umum terbagi dalam dua kelompok,
yakni Upper llayer (Apllication Layer) dan lower layer (Data Transport Layer).
Layer yang tergolong upper layer mendefinisikan bagaimana aplikasi pada sebuah

host akan berkomunikasi dengan user dan host lainnya. Sedangkan lower layer
mendefinisikan bagaimana data terkirim dari satu host ke host lainnya.
Menurut Zaenal Arifin, 2003:13
1. Physical Layer (Lapisan Fisik)
"Tanggung jawab dari layer ini adalah melakukan pengiriman dan peneriman
bit. physical layer secaraa langsung menghubungkan media komunikasi yang
berbeda-beda. Physical layer menetapkkan kebutuhan-kebutuhannnya secara
electrical, mechanical, procedural untuk mengaktifkan, memelihara dan
memutuskan jalur antar sistem secara fisik"
2. Data Link Layer (Lapisan Jalur Data)
"lapisan ini mengatur topologi jaringan, error notification dan flow control.
switch dan bridge bekerja dilapisan data link ini. Lapisan ini mengolah paket
dari lapisan di atasnya menjadi frame dengan menambahkan infoormasi
mengenai alamat hardware atau MAC Address yang dituju serta alamat asal".
3. Network Layer (Lapisan Jaringan)
Lapisan Network ini berfungsi meneruskan paket-paket dari satu node ke
node lain dalam jaringan komputer. lapisan ini juga berguna untuk pengaturan
pemberian alamat untuk peralatan jaringan dan memilih jalur yang terbaik
dalam meneruskan paket di jaringan. pada lapisan ini segmen-segmen diubah
menjadi paket-paket dengan menambah informasi mengenai alamat logika
atau IP address yang dituju, dan alamat asal dari paket. router bekerja pada
lapisan ini.
4. Transport Layer (Lapisan Transport)
Lapisan ini mengatur keutuhan data, menerima data dari lapisan session dan
meneruskannya ke lapisan network. Lapisan ini berfungsi untuk memecah
data ke dalam paketpaket data serta memberikan nomor urut ke paket
tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima,
pada lapisan ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan
sukses dan mentransmisikan ulang terhadap paketpaket yang hilang di
tengah jalan.
5. Session Layer (Lapisan Sesi)
"Lapiasan ini membuka, mengatur dan menutup suatu Session antara aplikasiaplikasi. protokol yang berfungsi pada lapisan ini antara lain adalah NFS,
NETBEUI, RPC, SQL, X Windows system. Apple Talk session protocol (ASP),
dan Digital Network Architecture Session control Program (DNASCP)".

6. Presentation Layer (Lapisan Presentasi)


Layer Presentasi berfungsi untuk menyediakan sistem penyajian data ke layer
aplikasi. layer ini berfungsi menyediakan sistem pembentuk kode (format
coding) dan menyediakan proses konversi antar format coding yang berbeda.
komputer dikonfigurasi untuk menerima bentuk data yang umum dan
kemudian mengubah kedalam bentuk asli pada saat pembacaan (misalnya
EBCDIC ke ASCII). dengan menyediakan layanan translation, layer
presentasi menjamin data yang dikirimkan dari layer aplikasi suatu sistem
dapat dibaca oleh layer aplikasi di sistem yang lain
Beberapa contoh aplikasi yang bekerja di layer presentasi, antara lain:
a. PICT, TIFF, JPEG: Merupakan format data untuk aplikasi berupa gambar
(image).
b. MIDI, MPEG dan Quicktime: Merupakan format data untuk aplikasi suara
(sound) dan Film (movie).
7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)
Pada lapisan ini bertugas mengatur interaksi pengguna komputer dengan
program aplikasi yang dipakai. Lapisan ini memberikan saranasarana
pelayanan pada jaringan komputer untuk aplikasiaplikasi pemakai dan
mengadakan komunikasi dari program ke program. Jika anda akan mencari
suatu file dari file server untuk digunakan sebagai aplikasi pengolah kata,
maka proses ini bekerja melalui lapisan aplikasi ini. Demikian pula jika kita
mengirim email, browser ke internet dan bulletin board, membuka telnet
session atau menjalankan FTP (File Transport Protokol), semua proses
tersebut terjadi di lapisan ini. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah
HTTP, FTP, SMTP

Sumber: http://systemsview.net/compsystems/network/images/osi.jpg

Gambar II.1 Proses pada Open System Interconection (OSI)

2.1.4. Topologi
Topologi menggambarkan metode yang digunakan untuk melakukan
pengkabelan secara fisik dari suatu jaringan. Topologi jaringan komputer adalah pola
hubungan antar terminal dari suatu jaringan komputer.
Berikut ini beberapa topologi jaringan komputer yang banyak digunakan
pada sebuah instansi atau perusahaan menurut Menurut Sukmaaji dan Rianto
(2008:5) :
1. Topologi Bus
Topologi BUS adalah toplogi yang umum dalam LAN. Topologi ini
menghubungkan komputer secara berantai (daisy-chain) menggunakan
perantara kabel tunggal jenis koaksial. ujung-ujung koaksiaal harus ditutup
dengan tahanan (termination resistor) untuk menghindari pantulan yang dapat
menimbulkan gangguan dan menyebabkab kerusakan jaringan. Konektor yang
digunakan untuk menghubungkan kabel dan komputer adalah konektor BNC.
Pada setiap network adapter (LAN Card) dipasang konektor BNC tipe T
bercabang. kabel koaksial dihubungkan satu dengan yang lainnya dengan
konektor BNC. topologi ini mudah dipasang dan murah, tetapi bila terjadi
kerusakan terhadap salah satu komputer, komputer lainnya kemungkinan akan
terganggu.Kecepatan yang bisa dicapai hanya sampai dengan 10 Mbps.

Sumber: http://nggakkeren.com/wp-content/uploads/2010/03/topologi-bus.jpg

Gambar II.2 Topologi Bus

10

2. Topologi Star
Topologi star "Merupakan topologi dengan terminal terpusat yang bertindak
sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data. Semua kontrol
dalam topologi ini dipusatkan pada satu titik, yang dimaksud satu titik dalam
hal ini adalah suatu perangkat jaringan yang dinamakan dengan HUB atau
SWITCH. Hub atau Switch tersebut berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal
dari komputer dan meneruskannya ke semua komputer yang berhubungan
dengan hub atau switch tersebut. Pada jaringan ini menggunakan kabel jenis
UTP kategori 5, 5e atau kategori 6.

Sumber: http://mumtazmuttakin.files.wordpress.com/2009/10/topologi-star.jpg?w=295&h=258

Gambar II.3 Topologi Star


3. Topologi Ring
"Topologi ini hampir sama dengan topologi bus, perbedaannya adalah ujung
dari topologi ini dihubungkan dengan ujung yang lain hingga menyerupai
lingkaran. Topologi ring diperkenalkan oleh IBM untuk mendukung protokol
token ring yang diciptakan IBM"

Sumber: http://nggakkeren.com/wp-content/uploads/2010/03/topologi-token-ring.jpg

Gambar II.4 Topologi Ring

11

2.1.5. IP Address
Menurut Zaenal Arifin (2005:21) IP Address adalah "Alamat yang diberikan
ke jaringan dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP Address
terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat angka desimal
yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.16.10.1".
1. Berdasarkan jumlah network address dan host address, IP address dapat di
kategorikan menjadi beberapa kelas menurut Sukmaaji dan Rianto (2008:64)
yaitu:
a. IP Address kelas A
Pada kelas ini oktet pertama dari angka biner dimulai dengan 0 dan memiliki
alamat jaringan sebanyak 126 serta jumlah alamat host sebanyak 16.777.216.
contoh alamat jaringan kelas A : 1.0.0.0 sampai dengan 126.0.0.0 sedangkan
pada alamat 127 digunakan untuk loopback atau memeriksa hubungan diri
sendiri.
b. IP Address kelas B
Pada kelas ini oktet pertama dari angka biner dimulai dengan 10 dan memiliki
alamat jaringan sebanyak 16.484 serta jumlah alamat host sebanyak 65.534.
Contoh alamat jaringan kelas B : 128.0.0.0 sampai dengan 191.255.0.0.
c. IP Address kelas C
Pada kelas ini oktet pertama dari angka biner dimulai dengan 110 dan
memiliki alamat jaringan sebanyak 2.097.152 serta jumlah alamat host
sebanyak 254. contoh alamat jaringan kelas C : 192.0.0.0 sampai dengan
223.255.255.0.
d. IP Address Kelas D dan E
kelas D dan E tidak dialokasikan untuk host. kelas D digunakan untuk
multicasting dan kelas E digunakan untuk penggunaan lebih lanjut.
Tabel II.1 Pengelompokan kelas pada IP Address
Kelas

Rentang IP address

A
B
C
D

1 26
128 191
192 223
224 239
240 255

Format Penulisan
1.0.0.0 - 126.255.255.255
128.0.0.0 - 191.255.255.255
192.0.0.0 - 223.255.255.255
239.0.0.0 - 239.255.255.255
240.0.0.0 - 254.255.255.255

Sumber Zaenal Arifin (2005:21)


2. Dalam penggunaannya IP Address terbagi ke dalam dua jenis menurut Zaenal
Arifin (2003:35) yaitu:

12

a. Public IP Address

Alamat IP yang biasa digunakan pada jalur publik. Penggunaan IP publik harus
melalui registrasi ke suatu organisasi yang menangani masalah penggunaan IP
agar tidak terdapat host yang memiliki alamat IP yang sama. Misalnya ISP
(Internet Service Provider).
b. Private IP Address

Alamat IP yang biasa digunakan pada jaringan lokal.penggunaannya tidak


memerlukan registrasi. Alamat alamat IP yang tergolong ke dalam IP private
diantaranya :
Tabel II.2 IP Private Address
Kelas

Range Private IP Address

10.0.0.0 sampai dengan 10.255.255.255

172.16.0.0 sampai dengan 172.31.255.255

192.168.0.0 sampai dengan 192.168.255.255

Sumber: Arifin,Zaenal (2003:35)

2.1.6. Subnetting
Menurut Zaenal Arifin (2003:36) "Teknik Subnetting Merupakan sebuah
teknik peminjaman bagian host untuk dijadikan bagian network, yang berakibat
memperbanyak jumlah subnet dan memperkecil jumlah host".
Banyak alasan untuk melakukan subnetting menurut Zaenal Arifin (2003:36) antara
lain:
1. Mengurangi trafik jaringan. Jika tidak meggunakan router, sebuah host tidak
dapat berkomunikasi dengan host yang memiliki alamat network berbeda. Dengan
melakukan subnetting berarti juga memperbanyak jumlah broadcast domain dan
memperkecil ukuran broadcast domain, berarti juga mengurangi lalu lintas data
dalam sebuah jaringan.
2. Meningkatkan kecepatan (Performance) jaringan,yang merupakan akibat
berkurangnya trafik.
3. menyederhanakan management, lebih mudah mengidentifikasi dan mengisolasi
masalah yang terjadi dalam jaringan.

13

Teknik subnetting pada dasarnya berkaitan dengan subnet mask. Sama halnya
dengan IP Address, subnet mask dibentuk dari bilangan biner. Agar lebih mudah
mengenal dan menggunakan subnet mask, bilangan subnet mask dirubah (konversi)
ke dalam bentuk bilangan desimal. Contohnya:
Nilai subnet mask default kelas B
Decimal

= 255

.255

.0

.0

Biner

= 11111111.11111111.00000000.00000000
Pada contoh diatas dapat disimpulkan bahwa bit 1 menandai bagian network

address, bit 0 menandai bagian host address. untuk mengetahui alamat suatu jaringan
maka dapat dilakukan dengan menggunakan operasi AND antara nilai IP address
dengan subnet mask. Untuk lebih jelasnya berikut contohnya:
IP Address

= 192.168.10.2

= 11000000.10101000.00001010.00000010

Subnet Mask = 255.255.255.0

= 11111111.11111111.11111111.00000000 &

Network Address

= 11000000.10101000.00001010.00000000
192

168

10

Yang perlu dipahami dari contoh diatas yaitu bahwa dalam operasi logika AND
memiliki aturan bila salah satu atau semua inputnya bernilai 0 maka outputnya akan
bernilai 0. Output akan bernilai 1 jika semua inputnya bernilai 1.

14

Tabel II.3 Operasi Logika AND


Input A

Input B

Output

Sumber: Arifin, Zaenal (2003: 38)

Sebelumnya telah diketahui bahwa definisi subnetting adalah teknik


peminjaman bit dari bagian host untuk dijadikan bagian network dan membentuk
subnetwork. Teknik peminjaman bit tersebut diimplementasikan dengan cara
mengubah nilai subnet mask.
Proses pemunjaman bit yang dilakukan terhadap bagian host harus dilakukan
secara berurutan sehingga nilai subnet mask hanya dapat diberi nilai bilanganbilangan barikut:
Tabel II.4 Nilai-nilai yang dapat digunakan pada subnet mask
128

64

32

16

= 128

= 192

= 224

= 240

= 248

= 252

15

= 254

= 255

Sumber: Arifin, Zaenal (2003:39)

Menurut Zaenal Arifin (2003:40) Subnetting bertujuan membagi network ke


dalam beberapa subnetwork yang berakibat berkurangnya jumlah maksimum host
yang dapat ditampung dalam satu network. Penggunaan subnetting dapat
diilustrasikan pada kasus berikut:
1. Diketahui sebuah PC mamiliki alamat IP=192.16.2.125 dan subnet mask
255.255.255.248 (kelas C di subnetting 5 bit). Tentukan subnet address, directed
broadcast address dan range host address dari PC tersebut?
Solusinya:
a. Menentukan Subnet Address
IP Address

= 192.16.2.125

= 11000000.00010000.00000010.01111101

Subnet mask= 255.255.255.248 = 11111111.11111111.11111111.11111000


11000000.00010000.00000010.01111100
Subnet Address

192

16

120

b. Menentukan Directed Broadcast Address:


Network

Host

Subnet mask

= 11111111.11111111.11111111.11111000

IP Address

= 11000000.00010000.00000010.01111101

Broadcast Address

= 11000000.00010000.00000010.01111111
192

16

127

Broadcast Address = bagian host pada alamat IP bernilai 1 semua.

16

c. Menentukan berapa saja yang satu subnet dengan IP 192.16.2.120 (range host
address).
RHA = Subnet Address + 1 IP Address s/d Broadcast Address 1 IP Address
RHA = 192.16.2.120 + 1 IP Address s/d 192.16.2.127 1 IP Address
= 192.16.2.121 s/d 192.16.2.126
2.1.7. Perangkat Keras Jaringan
Dalam membangun sebuah jaringan diperlukan adanya peralatan yang
mendukung agar jaringan tersebut
Berikut ini

beberapa peralatan

dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi.


yang mendukung dalam pembuatan jaringan

komputer:
1. NIC (Network Interface Card)
Menurut Wiharsono Kurniawan (2007:14) NIC yaitu "sebuah kartu jaringan
yang dipasang pada slot ekspansi pada sebuah Motherboard komputer (server
ataupun client) sehingga komputer dapat dihubungkan ke dalam sistem
jaringan. Tetapi, pada sekarang ini NIC sudah terpasang menjadi satu dengan
Motherboard (onboard).secara umum NIC tersedia untuk kabel koaksial dan
twisted pair".

Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/82/NIC-FA312.jpg

Gambar II.5 Network Interface Card

17

2. Switch
Menurut Sukmaaji dan Rianto (2008:43) Teknologi yang ada pada switch
berbeda dengan hub, jika kapasitas switch diketahui 10 Mbps artinya bukan
murni 10 Mbps, tetapi 10 Mbps dikalikan dengan jumlah station yang
terhubung atau sejumlah portnya. selain itu, kelebiihan yang sangat
membedakan antara hub dan switch adalah kemampuan dalam menangani
collision domain. hub tidak bisa menangani collision yang terjadi pada
jaringan.

Sumber: http://www.acetech.co.nz/shop/images/d-link_DES1024D_24_port_10_100Mbps_unmanaged_switch.jpg

Gambar II.6 Switch 24 Port


3. Hub
Menurut Zaenal Arifin (2005:42) "Hub hanya memiliki satu collision domain
maka semua peralatan yang berhubungan dengan hub menggunakan satu domain
collision secara bersama walaupun peralatan dihubungkan ke port-port yang
berlainan dari hub".
Menurut Sukmaaji dan Rianto (2008:42) Dalam topologi star yang
menggunakan hub, jika salah satu station melakukan transmisi, maka semua
station yang terhubung ke dalam device tersebut juga akan mendapatkan
duplikatnya.kapasitas total hub bukannya 10 Mbps dikalikan jumlah port,
tetapi terbatas sesuai dengan kapasitas masing-masing device. hub dengan
kapasitas 10 Mbps memiliki kapasitas murni 10 Mbps.

18

Sumber:
http://www.pcsysteminformatica.it/images/Networking/Dlink%20hub%20USB%207porte.jpg

Gambar II.7 Hub


4. Router
Menurut Zaenal Arifin (2005:61) Fungsi utama Cisco router adalah untuk
meneruskan paket data dari suatu LAN ke LAN lainnya yang biasanya saling
berjauhan. untuk itu Cisco router menggunakan table dan protokol routing
yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas data. paket data yang tiba di router
diperiksa dan diteruskan ke alamat yang dituju. agar data yang di terima dapat
sampai ketujuannya dengan cepat, router harus memproses data tersebut
dengan sangat cepat.
Untuk itu, Cisco router menggunakan Central Processing Unit (CPU) seperti
yang digunakan di dalam komputer untuk memproses lalu lintas data tersebut dengan
sangat cepat.seperti komputer, Cisco router juga mempunyai sejumlah jenis memori
yaitu ROM, RAM, NVRAM dan FLASH, yang membantu bekerjanya CPU. Selain itu
dilengkaapi pula dengan sejumlah interface untuk berhubungan dengan dunia luar
dan keluar masuk data. Sistem operasi yang digunakan oleh Cisco router disebut
Internetwork Operating System (IOS).
Memori yang digunakan oleh Cisco router masing-masing mempunyai
kegunaannya sendiri-sendiri menurut Zaenal Arifin (2005:61-62), yaitu:
a. ROM berguna untuk menyimpan sistem bootstrap yang berfungsi untuk
mengatur proses boot dan menjalankan Power On Self Test (POST) dan IOS
image.

19

b. RAM berguna untuk menyimpan running configuration dan sistem IOS yang
aktif.
c. NVRAM berguna untuk menyimpan konfigurasi awal (start-up configuration).
d. FLASH berguna untuk menyimpan IOS image. dengan menggunakan flash,
IOS versi baru dapat diperoleh dari TFTP server tanpa harus mengganti
komponen di dalam router.

Sumber: http://n354.files.wordpress.com/2008/11/contoh-router-cisco.jpg?w=370&h=202

Gambar II.8 Router


5. Modem (Module Demodulator)
"Seperangkat jaringan yang berfungsi untuk mengubah data dari Analog ke
Digital atau sebaliknya dari Digital ke Analog sehingga komunikasi antara pengguna
jaringan satu dengan pengguna jaringan yang lain dapat di mengerti" (menurut Dede
Sopandi, 2008:20).

Sumber: http://ecx.images-amazon.com/images/I/41W61T0K22L._SL75_.jpg

Gambar II.9 Modem kabel


6. Repeater
Seperangkat jaringan yang berfungsi untuk menguatkan sinyal jaringan yang
melintasinya. Repeater bekerja pada lapisan pertama OSI yaitu lapisan fisik.
Digunakan untuk mengatasi keterbatasan jarak dan kualitas sinyal fisik suatu
segmen jaringan. Dapat juga digunakan untuk menggabungkan beberapa
segmen suatu jaringan yang besar (misalnya Ethernet dengan Ethernet)
namun dalam membangun jaringan fisik yang besar, perlu diperhatikan bahwa
aturan panjang kabel maksimum tidak dapat dilampaui dengan menggunakan
repeater ini. Contohnya, kabel coaxial 50 ohm pada Ethernet hanya bisa total

20

sampai 2,3 km dan batasan ini tidak dapat diatasi dengan menggunakan
repeater (menurut Dede sopandi, 2008:20).

Sumber: http://3.bp.blogspot.com/_9Zd8WlWE5jc/TCF93wkI1oI/ REPEATER.GIF

Gambar II.10 Repeater


2.1.8. Kabel
Terdapat banyak kabel yang bisa digunakan untuk media komunikasi
jaringan komputer. Beberapa diantaranya yang populer saat ini adalah kabel UTP dan
STP menurut Menurut Sukmaaji dan Rianto (2008:36)
1.

Kabel Koaksial

kabel koaksial memiliki perlindungan yang lebih baik dibanding dengan


twisted pair, sehingga kabel tersebut bisa digunakan untuk jarak yang lebih
jauh pada kecepatan tinggi. terdapat dua jenis kabel koaksial.
a. kabel 50-ohm sering dipakai untuk transmisi digital dan merupakan kabel
yang digunakan dalam jaringan komputer.
b. kabel 75-ohm digunakan untuk transmisi analog.

Sumber: http://4.bp.blogspot.com/_nQfPsfB_KE/SqXeDB0NhI/ /s320/coaxialcables2.jpg

Gambar II.11 Kabel Coaxial

21

2.

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

UTP adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar
tembaga, yang tidak dilengkapi shield internal.

Sumber:http://3.bp.blogspot.com/_- /nwKBYECF9Ys /s320/kabel-utp2.jpg

Gambar II.12 Kabel UTP


3.

Fiber Optic

Merupakan kabel jaringan yang dapat mentransmisi cahaya. dibandingkan


dengan jenis kabel lainnya, kabel ini lebih mahal. Namun, fiber optic ini
memiliki keuntungankeuntungan:
a. Jaringanjaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi.
b. Mampu membawa paketpaket dengan kapasitas besar.
c. Sinyalsinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan
refresh ataupun diperkuat.
d. Jangkauan yang lebih jauh dari 550 meter sampai ratusan kilometer.
e. Tahan terhadap interferensi elektromagnetik.
f. Secara perawatannya hanya memakan biaya relatif murah.
Menurut Dede Sopandi (2008:30) Kabel fiber optic tidak membawa sinyal
elektrik, seperti kabel lainnya yang menggunakan kabel tembaga. Sebagai
gantinya, sinyal yang mewakili bit tersebut diubah ke bentuk cahaya. Kabel
fiber optic terdiri dari dua jenis, dikenal sebagai single mode dan multi
mode. Kabel single mode dapat menjangkau jarak yang lebih jauh dan
hanya mengirim satu sinyal pada satu waktu. Kabel multi mode mengirim
sinyal yang berbeda pada saat yang bersamaan, mengirim data pada sudut
refraksi yang berbeda pada saat yang bersamaan. Kabel single mode dapat
menjangkau ratusan kilometer sedangkan kabel multimode biasanya hanya
mencapai 550 m atau kurang. Konektor kabel fiber optic terdiri dari dua
jenis konektor model ST yang berbentuk lingkaran dan konektor SC yang

22

berbentuk persegi. Penggunaan kabel ini harus disesuaikan dengan jenis


perangkat yang digunakan.

Sumber: http://img.directindustry.com/images_di/photo-g/fiber-optic-cable-368078.jpg

Gambar II.13 Kabel Fiber Optic


2.1.9. Protokol
Protokol adalah sebuah aturaan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang
ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data,
informasi, dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh pengirim (transmitter)
dan penerima (receiver) agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar.
selain itu, protokol juga berfungsi agar komputer yang berada dalam jaringan
berkomunikasi dalam bahasa yang sama.
Protokol yang dipakai untuk jaringan LAN adalah protokol Ethernet, Token
ring, FDDI, dan ATM.menurut Sukmaaji dan Rianto (2008:8)
1. Ethernet
Ethernet merupakan protokol yang paling
banyak dipakai
karena
berkemampuan tinggi dengan biaya yang rendah. Kecepatan yang bisa dicapai
mulai dari 10 mbps, Fast Ethernet 100 mbps dan Gigabit 1000 mbps.
Protokol Ethernet menggunakan standar spesifikasi IEEE 802.3, bekerja
berdasarkan broadcast network. setiap node (host) menerima setiap data yang
dikirim oleh node lain. menggunakan metode akses yang disebut carrier
sense multiple access with collision detection disingkat CSMA/CD. Cara kerja
protokol Ethernet adalah dengan melakukan pemeriksaan apakah jaringan
sedang digunakan untuk pengiriman data atau tidak. jika tidak ada pengiriman
data, maka host yang ada diperbolehkan menggunakan jaringan untuk
pengiriman data. jika jaringan sedang digunakan, host akan menunggu sampai
proses pengiriman data selesai. apabila dua host pada saat bersamaan
melakukan pengiriman data, maka terjadilah tabrakan (collision). jika terjadi
collision, kedua host mengirimkan sinyal jam ke jaringan dan semua host

23

berhenti mengirimkan data dan kembali menunggu. kemudian secara random,


host menunggu dan mengirimkan data kembali. backoff algorithm digunakan
untuk mengatur pengiriman ulang setelah terjadi tabrakan.

Sumber: http://teknik-informatika.com/images/jaringan-komputer/0704-csma-cd.jpg

Gambar II.14 Mekanisme CSMA/CD


2. Token Ring
Token Ring diciptakan IBM dengan kecepatan mencapai 4 mbps dan 16
mbps. komputer yang dihubungkan ke jaringan token ring menggunakan hub
khusus yang disebut Multi-Station Access Unit (MSAU). MSAU memiliki ring
input port (RI), ring output port dan sejumlah port yang digunakan untuk
berhubungan dengan komputer.

Sumber: http://teknik-informatika.com-metode-akses-token-passing.jpg

Gambar II.15 Metode Akses Token Passing

24

3. FDDI (Fiber Distributed Data Interface )


Protokol yang menggunakan topologi lingkaran Fiber Optic ganda yang
disebut lingkaran primary dan ligkaran secondary yang diciptakan ANSI.
Kedua lingkaran tersebut dapat digunakan untuk pengiriman data, namun
hanya lingkaran primary yang biasanya dipakai sebagai jaringan utama.
Lingkaran secondary berfungsi jika lingkaran primary mengalami kerusakan.
Jaringan FDDI mempunyai kecepatan 100 mbps melalui media Fiber optic.
4. ATM
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah protokol yang diatur oleh badan
internasional ITU-T yang menggunakan ukuran frame dengan panjang tetap
sebesar 53 byte yang disebut sel. ATM sangat cepat dan memiliki bandwidth
yang sangat besar dengan menggunakan jalur transmisi cepat seperti SONET,
DS-1, OC-3, OC-12, T3, FDDI 100 Mbps, Fiber Channel 155 Mbps. Dengan
menggunakan Fiber Optic, kecepatan bisa mencapai 622 Mbps. ATM juga
menyediakan sarana penggunaan kabel UTP CAT-5 dengan kecepatan 155
Mbps

2.2. Analisa Jaringan


2.2.1. Tinjauan Umum Perusahaan
Pada era globalisasi perubahan teknologi berkembang dengan cepat,
perkembangan tersebut membawa dampak pada setiap individu untuk mengatur
strategi sehingga dapat menyesuaikan diri dengan laju perkembangan teknologi
tersebut. Strategi ini akan berjalan lancar jika didukung oleh sarana dan prasaranan
yang memadai.
Jaringan komputer yang ada pada PT.PLN APJ Lenteng Agung Jakarta
selatan mempunyai sistem jaringan komputer yang hanya terdiri dari satu terminal
saja dengan menggunakan Topologi Star, yang memungkinkan masingmasing
komputer dapat saling menukar informasi atau data (sharing), pemakaian sumber

25

daya bersama, pengiriman data dalam skala besar yang lebih efisien dan minim
kesalahan serta lebih ekonomis terutama dalam penggunaan kertas yang sedianya
sangat memakan biaya yang tidak kecil.
1.

Sejarah Perusahaan
PT.PLN (persero) APJ Lenteng Agung Jakarta selatan berdiri pada tahun 1854,

perusahaan untuk pertama kalinya dikelola oleh putra-putri indonesia berawal dari
habisnya masa konsensi OGEM (Overseeche Gas En Ecctriciteits Maattchapij)
cabang jakarta yang dikenal dengan nama PT.PLN (Persero) Disribusi jakarta dan
Tangerang,tanggal 1 januari 1954 dilangsungkan timbang terima dari pihak OGEM
kepada pihak indonesia. Perkembangan berikut terbentuknya badan pimpinan
perusahaan listrik negara berdasarkan UU No. 19 Tahun 1960, bahwa hanya ada satu
perusahaan lisrik di tanah air.selama sebelas bulan berikutnya kurun waktu awal
tahun 1965, Ir.Bagoes menjadi pimpinan PLN daerah exploitasi XII. Era 80-an terjadi
peningkatan mutu pelayanan serta peningkatan produktifitas dan efisiensi penjualan
Kwh hingga tahun 1990-an.
2. Struktur Organisasi
Organisasi dalam suatu perusahaan sangatlah penting karena merupakan
dasar dalam mengatur (manage) perusahaan tersebut, sehingga perusahaan tersebut
dapat berkembang dan tersusun baik dalam mencapai tujuan yang telah terencana.
Dengan adanya manajemen yang jelas dan terstruktur maka proses
perencanaan (planning), serta kegiatan-kegiatan kerja yang menggunakan seluruh

26

sumber daya pada perusahaan dapat berjalan sesuai jalur dan profesi masing-masing
pekerja. keseimbangan (stabilitas) perusahaan akan terjaga karena adanya struktur
organisasi tersebut.
Sesuai dengan perkembangan perusahaan organisasi yang terstruktur
sangat dibutuhkan untuk membantu proses kerja yang telah direncanakan serta untuk
mengendalikan kualitas pada perusahaan agar tidak mengalami kerugiaan atau
bangkrut. oleh karena itu pada PT.PLN (Persero) ini dibentuklah suatu struktur
organisasi. berikut adalah Struktur Organisasi dari PT.PLN (Persero) APJ Lenteng
agung Jakarta selatan:

27

2.2.2. Blok Jaringan dan Topologi

Sumber: IT PT.PLN APJ Lenteng Agung Jakarta Selatan

Gambar II.17 Skema Jaringan Komputer pada PT.PLN APJ Lenteng Agung

28

Keterangan dari gambar blok jaringan dan topologi pada PT.PLN APJ Lenteng
Agung Jakarta selatan.
1. Pada jaringan PT.PLN APJ Lenteng Agung Jakarta selatan menggunakan
ISP(internet service provider) Lintas Arta, menggunakan modem modem tellabs
8110 dengan badwith memungkinkan sampai dengan 8 Mbps.
2. Modem digunakan sebagai penghubung jaringan ke internet. Modem yang
digunakan memiliki dua buah NIC( network interface card ), NIC pertama
dihubungkan ke wireless, NIC yang kedua dihubungkan ke routercisco.
Menggunakan kabel UTP (unshielded twisted pair) kategori 5.
3. Router cisco berfungsi sebagai penghubung beberapa jaringan LAN ( local area
network ) yang berada pada beda wilayah atau tempat. Router ini memiliki dua
NIC, Pertama dihubungkan pada modem menggunakan kabel UTP kategori 5
sedangkan NIC yang kedua dihubungkan pada core switch. Menggunakan kabel
UTP kategori 5.
4. Coreswitch berfungsi sebagai penghubung switch dengan client sebelum masuk
ke database

server. core swicth

disini

memiliki 24 port, coreswitch

menghubungkan antara router cisco, switch, database server. menggunakan kabel


UTP kategori 5 serta konektor RJ-45.
5. Switch 24 port berfungsi sebagai penghubung antara coreswitch dengan client.
untuk menghubungkan antara client dengan swith digunakan kabel UTP kategori
5 dengan konektor RJ-45. menggunakan metode kabel straight.

29

6. Printer digunakan untuk mencetak data ke media kertas. Untuk menghubungkan


printer ke client digunakan kabel USB printer.
7. Topologi yang digunakan pada PT.PLN APJ Lenteng Agung adalah topologi star.
dikatakan topogi star dikarenakan dalam topologi ini, Tiap komputer dalam jaringan
terhubung pada suatu switch. Apabila kabel putus di satu titik, tidak akan berpengaruh
pada kinerja jaringan. Kelemahan topologi ini adalah lebih mahal karena memerlukan
hardware khusus yaitu switch dan lebih boros kabel karena tiap client terhubung dengan
switch. Media kabel yang digunakan adalah kabel UTP katagori 5 dengan metode
straight.

8. Proses kerja dari topologi tersebut yaitu setiap client pada jaringan akan
berkomunikasi melalui switch kemudian ke core switch sebelum menuju ke
database server.
43

30

2.2.3. Skema Jaringan dan IP Address

Skema Jaringan pada PT.PLN APJ Lenteng Agung


Gambar II.18 Skema Jaringan PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung

31

Keterangan dari gambar skema jaringan komputer instansi PT.PLN (Persero) APJ
Lenteng Agung:
1.

ISP (Internet Service Provider) yang digunakan pada PT.PLN APJ Lenteng
Agung adalah Lintas Arta dengan bandwith 5 8 Mbps. untuk bisa terkoneksi ke
internet digunakan modem tellabs 8110.

2.

Modem digunakan sebagai penghubung jaringan LAN dengan internet. Modem


ini berfungsi sebagai pengubah data dari digital ke analog dan juga sebaliknya
dari analog ke digital. Modem yang digunakan memiliki dua NIC. NIC yang
pertama dihubungkan ke WAP (wireless acsess point) dengan menggunakan
kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) katagori 5. Sedangkan NIC yang kedua
dihubungkan ke router dengan menggunakan kabel UTP katagori 5 dengan
metode straight.

3.

WAP ( wireless acsess point ) diperuntukkan untuk karyawan yang berada di


lantai 3. WAP ini memiliki dua NIC tetapi hanya satu NIC yang digunakan
yaitu NIC pertama dihubungkan ke modem menggunakan kabel UTP katagori 5
dengan metode straight.

4.

Router pada skema jaringan diatas berfungsi sebagai default gateway,


menggunakan 2 network interface card (NIC). NIC pertama dihubungkan pada
modem, NIC kedua dihubungkan ke Core Switch 24 port. Menggunakan kabel
UTP kategori 5 menggunakan metode straight.

5.

Core switch berperan sebagai penghubung dalam jaringan

sehingga setiap

client yang akan dihubungkan ke internet atau ingin sharing file ke client lain,

32

maka harus melalui Core switch tersebut. core switch ini memiliki dua NIC.
NIC pertama dihubungkan ke database server menggunakan kabel UTP
katagori 5 menggunakan metode straight, NIC kedua dihubungkan ke switch
menggunakan kabel UTP katagori 5 menggunakan metode cross.
6.

Database server disini berfungsi sebagai tempat menyimpan data dalam


jaringan dan tempat untuk meremote client dan data yang ada di server dapat
diakses oleh setiap komputer yang ada pada network.. Pada database server
terdapat satu NIC (Network Interface Computer). Pada PT.PLN (Persero) APJ
Lenteng Agung terdapat satu database server dengan OS (operating system)
Windows Server 2003. bandwidth pada server yaitu 1000 MBps sedangkan pada
client 100 MBps.

7.

Switch berperan sebagai penghubung antara switch dengan client. switch yang
digunakan memiliki 24 port, Untuk menghubungkan client dengan switch
digunakan kabel UPT katagori 5 dengan metode straight.

8.

Untuk menghubungkan dari client ke Switch menggunakan kabel UTP kategori


5 dengan metode straight sedangkan dari Switch ke Core Switch menggunakan
kabel UTP katagori 5 dengan metode Cross dan konektor RJ-45, sedangkan
untuk menghubungkan printer dengan client digunakan kabel USB printer.

9.

Printer disini digunakan untuk mencetak data ke media kertas. Agar printer
dapat dipakai secara bersama-sama maka digunakan metode printer sharing
menggunakan kabel USB yang dihubungkan ke komputer client.

10.

IP Address pada PT.PLN APJ Lenteng Agung adalah 10.101.0.252 dengan


default subnet mask 255.0.0.0 ( kelas A ) akan di subnetting 16 bit artinya

33

bagian host yang semula 24 bit akan dipinjam sebanyak 16 bit. Akibatnya
kondisi sekarang banyaknya bit 1 di subnet mask menjadi 24 bit dan banyaknya
bit 0 menjadi 8 bit sehingga nilai subnet mask menjadi 255.255.255.0
IP Address 10.101.0.252

= 00001010.01100101.00000000.11111100

Subnet mask 255.255.255.0 = 11111111.11111111.11111111.00000000 And


Subnet Address

= 00001010.01100101.00000000.00000000
10

101

Nilai Subnet Address yang terbentuk dari alamat IP 10.101.0.252 yang berubah
menjadi 10.101.0.0. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
IP Address yang digunakan pada PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung adalah
kelas A yang di Subnetting 16 bit, Sehingga IP Address yang digunakan pada
Komputer di PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung

yaitu dari 10.101.0.1

sampai dengan 10.101.0.254 dengan subnet masknya 255.255.255.0, Untuk


daftar IP yang di gunakan oleh PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung penulis
letakkan di bagian lampiran.

34

Tabel II.5 Spesifikasi LAN Pada PT.PLN APJ Lenteng Agung


Konfigurasi IP Address pada PT.PLN (PERSERO) APJ Lenteng Agung
NO

Nama Komputer

IP Address

Subnet Mask

DNS

Router

10.101.0.254

255.255.255.0

10.0.0.1

Database Server

10.101.0.252

255.255.255.0

10.0.0.1

10.101.0.2 s/d
10.101.0.71

255.255.255.0

10.0.0.1

Client1 s/d client 71

Sumber: PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung

2.2.4. Spesifikasi Perangkat Keras


Dalam suatu jaringan LAN (Lokal Area Network ) mengandung beberapa
komponen penting dan merupakan kebutuhan utama dalam jaringan. Komponen
tersebut antara lain perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras komputer
adalah semua bagian fisik komputer, dibedakan dengan data yang berada di dalamnya
atau yang beroperasi di dalamnya, dan perangkat lunak yang menyediakan instruksi
buat perangkat keras untuk menyelesaikan tugasnya.Spesifikasi hardware yang
penulis lihat adalah:
Tabel II.6 Spesifikasi Perangkat Keras Server
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Nama Perangkat Keras


Motherboard
Processor
Hard Disk
Memori
Nic
Monitor
Disk Drive
Keyboard
Mouse
VGA

Keterangan
Dell
Intel (R) Xeon (TM) Cpus 2.80 GHz
Acer 280 GB
V-Gen 2 GB
Intel (R) Pro/1000
Dell Semi Flat 17 inch
Floppy Disk,Samsung Dvd-Rom
Acer
Acer
Rage XL PCI Family 64MB (Eksternal)

35

11
12
13
14

Printer
UPS
Router

HP Laser Jet P1006


Ellipse 850 Volt
Router Cisco 1700 Series 10/100

Switch

Ethernet
D-Link DES-1024-D

10/100

Fast

Ethernet 24 Port
Sumber: Ruang Server PT.PLN (Pesero) APJ Lenteng Agung

Tabel II.7 Spesifikasi Perangkat Keras PC Client


No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nama Perangkat Keras


Motherboard
Processor
Hard Disk
Memori
Nic
Monitor

Keterangan
Dell,Acer
Intel (R) Pentium (R) Cpu 2.40 GHz
Maxtor 40 GB
TwinMos 512 GB
Broadcom NetExtreme
Dell Semi Flat 17 inch,Compaq 17

7.
8.
9.
10.
11.
12.

Disk Drive
Keyboard
Mouse
VGA
Printer
UPS

inch
Floppy Disk,Samsung CD-Rom
Acer, Dell
Acer, Dell
Nvidia Riva TNT2/Pro 64 MB
Epson LX 300
Ellipse 700

Sumber: Ruang Server PT.PLN (Pesero) APJ Lenteng Agung

Dalam suatu jaringan atau network selain dari perangkat keras berupa PC
(Personal Computer) terdapat juga perangkat keras lainnya yang sering disebut
dengan media komunikasi jaringan. Di PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung
terdapat beberapa media komunikasi jaringan antara lain:
1.

Switch
Switch adalah perangkat keras komputer yang digunakan untuk membuat jaringan
komputer bersama-sama dengan jaringan Ethernet. Fungsi hub adalah sebagi titik
sambung yang menhubungkan sebuah bagian jaringan komputer dengan bagian
komputer pada bagian lainnya. Pada PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung

36

menggunakan tujuh Switch D-Link DES 1024 D 10/100 Mbps sebagai Access
Switch masing-masing 24 Port menghubungkan antara Client dengan Core
Switch. Fungsi dari Switch ini yaitu untuk link dengan Pc client lain yang berada
diruang lain sehingga dapat saling berkomunikasi serta dapat sharing data atau
file. Kecepatan dari Switch ke Core Switch yaitu 100 Mbps. Kabel dan konektor
yang digunakan untuk menghubungkan dari Core Switch ke Switch yaitu kabel
UTP dengan konektor RJ 45
2.

Core Switch
Core Switch merupakan central dalam jaringan ini sehingga setiap Client yang
ingin link maka harus melalui Core Switch ini, jika Switch ini rusak atau
mengalami gangguan maka seluruh jaringan juga akan terganggu, dapat dilihat
dari bentuk jaringan karena simpul pada setiap Switch Client mengarah ke satu
titik yaitu Core Switch. Core switch menghubungkan antara router, PC server dan
Access Switch yang lainnya. Core Switch yang digunakan oleh PT.PLN (Persero)
APJ Lenteng Agung yaitu D-Link DES 1024 D 10/100 Mbps memiliki 24 port .
untuk menghubungkan dari database server, Router serta Switch digunakan kabel
UTP kategori 5 serta konektor RJ 45.

3.

Wireless
Wireless adalah jaringan lokal komputer yang tidak memerlukan kabel untuk
menghubungkan antar komputer. Merupakan media komputer yang menggunakan
media sinyal radio dua arah untuk berinteraksi antark komputer. Untuk dapat link
ke internet serta HostPot maka PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung
menggunakan Wireless yaitu TP-Link 10/100 M dengan Port Rj-45 serta

37

Freequensi Rangenya 2.4 Ghz atau 2.4845 Ghz dan data rates sebesar 108 MBps.
untuk menghubungkan wireless ke modem digunakan kabel UTP dengan RJ 45
dan wireless ini terletak di lantai 3.
4.

Modem
Modem adalah perangkat keras komputer yang digunakan sebagai

media

penghubung jaringan LAN dengan internet. Dalam melakukan tugasnya modem


akan mengubah data digital kedalam data analog yang bisa dipahami oleh kita.
Modem yang digunakan pada PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung antara lain
Tellabs 8110 dan memiliki dua Port untuk Rj 45 yang nantinya akan dihubungkan
ke Wireless serta ke Router.
5.

Router
Router adalah perangkat keras yang digunakan untuk menghubungkkan beberapa
jaringan model LAN ( local area network )bahkan WAN ( wide area network ).
Router digunakan untuk berhubungan dengan jaringan WAN serta kantor cabang
PLN lain yang jaraknya berjauhan, sehingga jika ada suatu keperluan seperti
transfer data atau apapun dapat dilakukan tanpa perlu datang ke kantor tersebut.
Pada PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung menggunakan Router Cisco 1700
series. Pada router terdapat 2 port untuk RJ 45 yang dihubungkan ke modem dan
Core Switch, kabel yang digunakan untuk menghubungkan ke router dan modem
menggunakan kabel UTP kategori 5 serta konektor RJ 45.

6.

Kabel dan konektor


Kabel yang digunakan pada jaringan yang terdapat di PT.PLN (Persero) APJ
Lenteng Agung adalah Unshielded Twisted Pair (UTP) kategori 5 dengan

38

konektor RJ-45. Kabel ini digunakan untuk menghubungkan seluruh jaringan baik
ke Client yang berada pada lantai 1, 2 dan 3 serta perangkat jaringan lainnya
seperti Router, Switch, Modem, Core Switch dan juga Wireless. Kabel ini juga
dikenal dengan sebutan 10 Base T cocok untuk jaringan kecil, menengah dan
besar yang membutuhkan fleksibilitas dan kapasitas untuk berkembang sesuai
dengan pertumbuhan pemakai network. Untuk pemasangan kabel dengan
konektor, PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung menggunakan suatu alat yang
disebut Crimping. serta untuk pengetesan kabel jaringan menggunakan LAN
Tester.
7.

Ups
UPS (Uninterruptible Power Supply) sangat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan
listrik ketika arus listrik tiba-tiba mati atau padam sehingga server tetap berjalan
dalam waktu tertentu sesuai dengan jenis dan kapasitas UPS yang dipergunakan
pada client menggunakan UPS Ellipse 700 volt sedangkan pada server
menggunakan UPS Ellipse 850 Volt. sehingga ketika listrik padam maka PC
dapat dimatikan secara normal.

8. Printer
Printer adalah perangkat keras komputer yang mampu mencetak data kedalam
media kertas. Printer yang digunakan pada jaringan PT.PLN (PERSERO) APJ
Lenteng Agung Jakarta Selatan adalah Epson LX-300,Cannon BJC2100sp,Print
dot Matrix,Printer Laser, Printer Deskjet..
2.2.5. Spesifikasi Perangkat Lunak

39

Software sangat dibutuhkan agar perangkat keras seperti komputer dapat


bekerja atau berfungsi, misalnya Software untuk Sistem Operasi komputer seperti
Microsoft Windows dan juga Linux tanpa software ini maka komputer tidak akan
befungsi atau bekerja. Berikut ini Software yang berada pada PT.PLN (Persero) APJ
Lenteng Agung:
Tabel II.8 Spesifikasi Perangkat Lunak Server
Nama Perangkat
Lunak

Keterangan

Sistem Operasi

Microsoft Windows Server 2003

Program Aplikasi

Microsoft Office 2003

Browser

Internet Explorer, Mozila Firefox

Utilities

AVG 8.5, Winrar

Multimedia

Movie Maker,Windows Media Player

Firewall

Proxy (squid)

Sumber: PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung

Tabel II.9 Spesifikasi Perangkat Lunak Client


Nama Perangkat
Lunak

Keterangan

Sistem Operasi

Microsoft Windows XP Profesional SP 2

Program Aplikasi

Microsoft Office 2003

Browser

Internet Explorer, Mozila Firefox

Utilities

AVG 8.5,Winrar,Xammp,Winzip,Deep
Reader 9, Dreamweaver 8

Multimedia

Movie Maker,Windows Media Player,Winap

Freeze,

Adobe

40

Messenger

Yahoo Messenger,MSN Messenger

Sumber: PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung

2.2.6. Permasalahan Pokok


Dalam suatu jaringan LAN (Local Area Network) biasanya terdapat
hal-hal yang menjadi kendala atau permasalahan dalam aktifitas yang berhubungan
dengan peralatan bantu yaitu komputer. Permasalahan tersebut harus secepat
mungkin mendapatkan solusinya.
Permasalahanpermasalahan yang sering muncul pada PT.PLN (Persero) APJ
Lenteng Agung selama Penulis melakukan PKL/Riset:
1. Permasalahan Jaringan diantaranya:.
a. Wired (pengkabelan)
1) Terkelupasnya kabel UTP karena telah termakan usia
2) Jalur pengkabelan yang tidak rapi atau berantakan
3) Kabel yang ditanam dalam tembok
4) Kerusakan pada connector (RJ 45)
2. Permasalahan Hardware
Permasalahan yang sering terjadi pada hardware antara lain:
a. Harddisk bad sector
b. Komputer terkadang hang secara tiba-tiba
3. Permasalahan Software
Permasalahan Software yang kerap terjadi yaitu:

41

a.

Gangguan Virus

b. Hilangnya data System pada Windows menyebabkan gagal booting


c. Lambatnya proses startup Windows
2.2.7. Pemecahan Permasalahan
1. Pemecahan Permasalahan Jaringan
a. Dalam membuat jalur pengkabelan jaringan, alangkah baiknya ditata dengan baik
kalau bisa menggunakan Brecket sehingga tidak mengganggu client dan agar
ruangan terlihat rapi.
b. kabel jaringan merupakan elemen kritis, sebaiknya hindari penanaman kabel
pada tembok sehingga ketika terjadi kerusakan mudah untuk segera diperbaiki
(ganti).
c. Lakukan pengecekan secara rutin pada kabel jaringan dan konektor, jika sudah
tidak layak ganti dengan yang baru.
2. Pemecahan Masalah pada Hardware
a. Lakukan Repair pada harddisk dengan menggunakan software HDD Regenerator
atau HDAT 2.
b. Lakukan perawatan secara rutin pada komponen-komponen CPU seperti
bersihkan memori dengan penghapus pensil, ganti pasta pada processor untuk
meminimalisasi kerusakan processor, serta bersihkan debu-debu yang menempel
pada CPU dengan kuas.
3. Pemecahan Masalah pada Software

42

a. Untuk mengatasi gangguan pada virus lakukan scanning secara rutin minimal
seminggu sekali.
b. Untuk mengatasi gagal booting akibat data system hilang
1) Lakukan repair Windows melalui CD Windows untuk memperbaikinya.
2) Jika Repair melalui CD Windows tidak bisa, pindahkan Harddisk ke komputer
lain untuk mengcopy sistem windows yang berada pada komputer lain ke
Harddisk tersebut.
3) Jika tidak bisa Scan Harddisk dengan Software HDAT 2 atau Software untuk
Repaire Harddisk, jika Harddisk tersebut terdapat Badsector dan telah selesai
diperbaiki maka lakukan ulang Repaire Windows.
4) Jika tidak bisa lakukan install ulang pada komputer tersebut.
c.

Pemecahan Masalah Lambatnya proses Windows.

1)

Gunakan software tune up system utilities atau Windows Doctor.

2)

Lakukan Defragment dan Disk Clean Up sekali dalam seminggu.

3)

Matikan proses sistem yang tidak terlalu penting dan tidak terpakai.

4)

Hapus Start up program-program yang tidak selalu dipakai.

5)

Kosongkan Recycle Bin.

6)

Hapus isi dari Folder Prefect pada windows folder.

7)

Update anti virus secara rutin sesuai dengan waktunya agar komputer
terlindung dari virus, spyware, dan lain-lain.

2.2.8 . Analisa Biaya

43

Untuk menjaga suatu jaringan agar berjalan secara optimal, maka pada PT.PLN
APJ lenteng agung

membuat suatu perencanaan biaya-biaya perawatan seperti

perangkat keras, perangkat lunak dan pengkabelan komputer tersebut.


1. Kabel jaringan merupakan kabel yang sangat kritis, jadi perlu perubahan kabel
yang ditanam pada tembok tersebut, sehingga pada saat ada masalah pada kabel
maka jaringan kabel dapat secara cepat ditangani atau diperbaiki. Untuk
perubahan kabel jaringan pada PT. PLN maka diperlukan kabel UTP sebanyak
kurang lebih 500 meter dan konektor RJ-45 kurang lebih 200 konektor. Tang
kriming serta LAN tester.
2. Untuk mengoptimalkan kinerja prosesor maka perlu diperhatikan pasta pada
prosesor tersebut. Untuk perawatan ini diperlukan pasta prosesor sebanyak 40
pasta.
3. Untuk mengurangi lambatnaya kinerja memori, CPU, dan untuk membersihka
debu-debu yang menempel pada komputer maka perlu adanya penghapus pensil,
kuas, serta obeng dan tang seperlunya.
4. Untuk mengatasi gangguan virus maka perlu meng-Update anti virus agar kinerja
komputer berjalan secara optimal. Pakailah anti virus berbayar, karena antivirus
berbayar lebih efektif mencegah masuknya virus pada komputer.

BAB III
PENUTUP

44

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka penulis
dapat menarik beberapa kesimpulan yang diantaranya:
1. Sistem jaringan LAN PT.PLN APJ Lenteng Agung Jakarta Selatan memiliki satu
terminal yaitu setiap switch terhubung ke Core Switch yang merupakan sentral
dari keseluruhan jaringan sehingga setiap client yang ingin berkomunikasi
ataupun ingin sharing file serta ingin link ke internet maka harus melewati Core
Switch tersebut. jika Core Switch mengalami gangguaan atau rusak maka seluruh
jaringan di PT.PLN APJ Lenteng Agung juga akan mengalami gangguan atau
rusak.
2. Topologi

merupakan

metode

pengkabelan

secara

fisik

dari

suatu

jaringan.Topologi yang digunakan pada PT.PLN APJ Lenteng Agung Jakarta


Selatan adalah topologi star dimana pada topologi ini semua kontrol dipusatkan,
semua link harus melalui pusat yang menyalurkan data tersebut ke simpul (node)
atau terminal yang dipilih. Bila saluran pusat terganggu maka hubungan antar titik
akan terganggu juga.
3

IP Address yang digunakan adalah 10.101.0.252 untuk server dan untuk router
10.101.0.254. Client 10.101.0.2 10.101.0.71, DNS 10.0.0.1 dan Subnetmask
255.255.255.0

Subnetting merupakan teknik peminjaman bit bagian host untuk dijadikan bagian
network atau subnetwork. PT.PLN APJ Lenteng Agung Jakarta Selatan IP
45

45

Address menggunakan metode VLSM (Very Lenght Subnet Mask) sehingga tidak
banyak IP yang terbuang atau tidak terpakai.
5

Media transmisi yang digunakan adalah kabel UTP (Belden, Australia) kategori
5 yang mendukung kecepatan transfer 10 MBps (Ethernet) - 100 MBps (Fast
Ethernet) dengan konektor RJ-45.

3.2. Saran-saran
Berdasarkan uraian Bab - bab yang telah dipaparkan di atas, maka penulis
akan memberikan beberapa saran yang merupakan hasil analisa yang diperoleh
setelah melaksanakan PKL/Riset di PT.PLN APJ Lenteng Agung Jakarta Selatan
diantaranya:
1. Dari segi keamanan virus, install software anti virus serta update sesuai waktunya
dan lakukanlah scanning secara rutin.
2. Dari segi keamanan hardware buatlah sistem jadwal pemeliharaan pada hardware
agar meminimalisasi kerusakan serta tambahkan perlengkapan-perlengkapan
untuk pemeliharaan seperti obeng plus dan min, tang lancip, dan lainnya
3. Kabel merupakan salah satu elemen kritis oleh karena itu perlu penanganan
khusus agar tidak menggangu jaringan, seperti hindari penanaman kabel pada
tembok agar ketika ada masalah dapat segera diatasi.

46

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal. 2003. Langkah Mudah Mengkonfigurasi Router cisco. Yogyakarta:
Andi.
Arifin, Zaenal. 2005. Langkah Mudah Membangun Jaringan Komputer. Yogyakarta:
Andi.
Kurniawan, Wiharsono. 2007. Jaringan Komputer. Semarang: Andi & SmitDev
Community Semarang
Sopandi, Dede. 2008. Instalasi
Informatika.

dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Bandung:

Sukmaaji, Anjik dan Rianto. 2008. Jaringan Komputer Konsep Dasar Pengembangan
Jaringan dan Keamanan Jaringan. Yogyakarta: Andi.

Anda mungkin juga menyukai