Anda di halaman 1dari 12

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DYNAMIC

ROUTING PADA JARINGAN LAN DENGAN METODE


OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)
(STUDI KASUS : PT. SKS)
PROPOSAL TUGAS AKHIR

NIM

NAMA
NIM

: 2011477021

: NOVEMBY GAFAR PUTRA


: 2011477021

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH JAKARTA
2015
BAB I

PENDAHULUAN

I.1.

Latar Belakang
Semakin besar suatu jaringan maka manajemen jaringan juga

menjadi lebih kompleks dan rumit. Oleh karena itu perlu adanya
manjemen

jaringan

dan

proses

routing

yang

tepat

untuk

menentukan jalur tercepat atau terdekat dalam mengirimkan paketpaket data sampai ke tujuannya. Aturan router dalam melakukan
proses routing tersebut dikenal dengan protokol routing. Baik secara
statis maupun dinamis routing harus didesain agar sangat efisien.
Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan
Internet Protokol (IP) paket berdasarkan pada IP address tujuan
yang ada dalam header IP paket. Static routing adalah suatu
mekanisme routing yang tergantung dengan routing table dengan
konfigurasi manual. Dynamic routing adalah suatu mekanisme
routing dimana pertukaran routing table antar router yang ada pada
jaringan dilakukan secara dinamis. Dalam skala jaringan yang kecil
yang terdiri dari dua atau tiga router saja, pemakaian static routing
lebih umum dipakai.
OSPF merupakan sebuah routing protokol yang hanya dapat
bekerja dalam jaringan internal di mana masih memiliki hak
administrasi terhadap jaringan tersebut. OSPF juga merupakan
routing protokol yang berstandar terbuka, yaitu routing protokol ini
bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun
dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel
dengannya,

dan

dimanapun

routing

protokol

ini

dapat

diimplementasikan. OSPF menggunakan protokol routing link-state,


yang memiliki titik berat pada kinerja processor, kebutuhan memori
dan konsumsi bandwidth.
Permasalahan yang sering dihadapi di lingkungan PT. SKS
adalah sulitnya mengelola suatu jaringan pada saat jaringan sedang
ramai ataupun ada yang terputus, sehingga mempengaruhi kinerja
karyawan bagian administrator jaringan karena harus memasukkan
atau menghapus rute statis jika terjadi perubahan topologi. Serta
sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan
update table routing. Desain yang penulis usulkan dalam penelitian
ini yaitu, Penulis ingin mengembangkan lagi penggunaan routing
pada PT. SKS dengan menerapkan routing dinamis OSPF (Open
Shortest Path

First)

untuk

mempermudah pengelolaan suatu

jaringan yang dikelola administrator jaringan PT. SKS.

I.2.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasikan
masalah yang ada sebagai berikut :

1. Sulitnya mengelola suatu jaringan pada saat jaringan sedang


ramai atau terputus.
2. Jika ada perubahan topologi, karyawan bagian administrator
jaringan harus menghapus dan membuat ulang rute statis.

I.3.

Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan

permasalahan yakni sebagai berikut :


1. Bagaimana mengetahui cara kerja dynamic routing interior
gateway dengan protokol OSPF (Open Shortest Path First).
2. Bagaimana
perancangan
dan
pengimplementasian
protokol OSPF (Open Shortest Path First) di jaringan
perusahaan.
3. Bagaimana mengetahui lintasan terpendek dari alamat
asal untuk mencapai alamat tujuan dengan protokol OSPF
(Open Shortest Path First).
I.4.

Batasan Masalah

Penulisan skripsi ini mempunyai lingkup atau batasan masalah


yaitu:
1. Ruang lingkup pengambilan data dan survei dilakukan di
PT. SKS.
2. Sistem OSPF menangani pengalamatan IPv4
3. Pembahasan sistem OSPF tidak mencakup

peralatan

wireless
4. Perbandingan protokol routing yang digunakan dalam
pembahasan tugas akhir ini hanya membandingkan antara
static routing, RIP, dan OSPF.
5. Sistem tidak mencakup atau menangani multiprotokol.
6. Tidak membahas kriptografi dan algoritma enkripsi secara
detil.
I.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian

I.5.1 Tujuan Penelitian


Tujuan

yang

ingin

dicapat

dari

perancangan

dan

penerapan teknologi VPN adalah:


1. Mengetahui kelemahan dari statik routing pada
jaringan di PT SKS dan menutupi kelemahan statik
routing dengan merancang topologi jaringan di PT
SKS dengan menggunakan protokol OSPF.
2. Menerapkan protokol OSPF (Open Shortest Path First)
pada jaringan di PT SKS untuk menstabilkan kondisi
jaringan dengan kemapuan OSPF untuk memilih jalur
alternatif serta menentukan jalur terpendek dengan
cost terkecil.

I.5.2 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penyusunan skripsi ini adalah
sebagai berikut :
a. Dengan mengimplementasikan protokol OSPF (Open
Shortest Path First) pada jaringan di PT. SKS, router
dapat memilih jalur alternatif jika ada jalur yang
terputus dan dapat memilih jalur terpendek ke alamat
tujuan

dengan nilai cost terkecil, sehingga dapat

menstabilkan kondisi jaringan di PT. SKS.


b. Dapat mengetahui perbedaan kondisi awal jaringan di
PT. SKS dengan statik routing dengan kondisi yang
dirancang dengan mengimplementasikan protokol OSPF
(Open Shortest Path First).

c.

Dapat memudahkan admin jaringan untuk mengetahui


perubahan jaringan yang dikelolanya

BAB II
LANDASAN TEORI
II.1. Routing
Routing adalah proses menentukan rute dari host asal ke host
tujuan (Lin, 2011). Routing merupakan proses memindahkan data
dari satu network ke network lain dengan cara mem-forward paket
data via gateway. Routing menentukan kemana datagram akan
dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan (Sofana, 2008).
Informasi yang dibutuhkan router dalam melakukan routing yaitu:
a. Alamat tujuan/ destination address
b. Mengenal sumber informasi
c. Menemukan rute
d. Pemilihan rute
e. Menjaga informasi routing

Sebuah router mempelajari informasi routing dari mana


sumber dan tujuannya yang kemudian ditempatkan pada tabel
routing. Router akan berpatokan pada tabel ini, untuk memberitahu
port yang akan digunakan untuk meneruskan paket ke alamat
tujuan. Ada dua cara untuk memberitahu router bagaimana cara
meneruskan paket ke jaringan yang tidak terhubung langsung (not
directly connected) di badan router.

II.2. Protokol Routing


Routing protokol adalah komunikasi antara router-router.
Routing protokol mengijinkan router-router untuk sharing informasi
tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan
informasi ini untuk membangun dan memperbaiki tabel routing-nya.
Berikut ini merupakan keuntungan dari static route:
a. Static route lebih aman dibanding dynamic route,
b. Static route kebal dari segala usaha hacker melakukan
configure router untuk tujuan membajak traffic
c. Processor lebih ringan, dan
d. Menghemat bandwith yang dipakai karena tidak ada
pertukaran data table antar router.

Akan tetapi, terdapat pula beberapa kerugian, antara lain:

a. Administrasinya cukup rumit dibanding dynamic routing jika


terdiri dari banyak router yang perlu dikonfigur secara
manual,
b. Rentan terhadap kesalahan saat entry data static route
dengan cara manual,
c. Jika jaringan besar maka mekanisme ini akan sangat tidak
efisien karena harus dilakukan pada setiap router,
d. Apabila ada perubahan atau penambahan sumber daya di
dalam jaringan maka table routing juga harus segera diubah
secara manual, dan
e.

Informasi

dari

tiap

router

harus

diketahui

oleh

administrator. Dinamic routing adalah proses pengisian data


routing pada routing table secara otomatis. Apabila jaringan
memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang
sama maka perlu digunakan dynamic routing. Protokol routing
mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu
dengan yang lain dan memberikan informasi routing yang
dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan
jaringannya.

Sehingga

router-router

dapat

mengetahui

keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan


datagram.

2.3

Protokol Open Shortest Path First (OSPF)


OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah routing protokol

berjenis IGRP (InteriorGateway Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam

jaringan internal suatu organisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya


adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur,
dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi
terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan
dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan
eksternal.
OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya
adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian,
siapapun

dapat

menggunakannya,

perangkat

manapun

dapat

kompatibel

dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF


merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya
OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini
diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.
Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran
informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana ke
mari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini adalah
jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai
konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke
sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protokol yang selalu berusaha
untuk bekerja demikian. Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah
teknologi link State yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien
dalam proses pengiriman update informasi rute. Hal ini membuat routing protokol
OSPF menjadi sangat cocok untuk terus dikembangkan menjadi network berskala
besar. Pengguna OSPF biasanya adalah para administrator jaringan berskala
sedang sampai besar. Jaringan dengan jumlah router lebih dari sepuluh buah,
dengan banyak lokasi-lokasi remote yang perlu juga dijangkau dari pusat, dengan
jumlah pengguna jaringan lebih dari lima ratus perangkat komputer, mungkin sudah
layak menggunakan routing protocol ini. (Iwan Sofana, 2012)

BAB III
KERANGKA PIKIRAN
Problem
Opportunity

Penggunaan

Objek :

metode OSPF

Merancang implementasi
Perancangan

pada

metode OSPF untuk dynamic


Jaringan Pada

routing

jaringan

PT. SKS routing pada jaringan di PT.


SKS

Approach
implementasi dynamic
routing pada jaringan
LAN

Development
Spesifikasi
implementasi

dan

OSPF

Perangkat
Jaringan

Implementation

Result

Penggunaan

Objek :

dynamic

Perancangan

routing

Jaringan Pada

dengan

PT. SKS

protocol

Menutup kelemahan static routing


OSPF dandan
menstabilkan jaringan.

Perangkat
Jaringan

BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Setelah dipelajari, penulis menemukan kelebihan dari metode
OSPF pada dynamic routing dibanding protokol routing yang lain,
yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.

Tidak menghasilkan routing loop


Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat

IV.2 Saran

1. Sebaiknya penggunaan dynamic routing harus diterapkan

secepatnya pada jaringan sebuah perusahaan

Anda mungkin juga menyukai