Anda di halaman 1dari 7

XI

SMK

ADMINISTRASI
INFRASTRUKTUR
JARINGAN
Kompetensi Keahlian: Teknik Komputer dan Jaringan

Shinta Ayuningtias, M.Kom.


SMK IT AL JUNAEDIYAH
Mengenal Jenis-jenis Routing
Routing merupakan sesuatu yang sangat vital dalam dunia networking. Karena routing
adalah proses pengambilan sebuah paket data dari sebuah alat dan mengirimkan melalui
network ke alat lain di dalam network yang berbeda. Alat yang dimaksud adalah router. Jika
network tidak memiliki router, maka tidak akan dapat melakukan routing.

Source: google.com

1. Pengertian Routing
Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu
jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara
dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secam statis ke router
lain. Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan keadaan
topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran dari jaringan, bandwidth yang tersedia,
proses power dalam router, merek maupun model dari router, dan protokol yang
digunakan dalam jaringan. Routing adalah proses di mana suatu router mem-forward paket
ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang
dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket.
Kemudian, agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk
mencapai tujuan.
Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang
lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengonfigurasi
informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual. Apabila routing yang
digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara manual,
administrator jaringan harus Memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi
perubahan topologi.
Jadi kesimpulannya Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan
meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Dengan kata
lain, fungsi routing yaitu menghubungkan suatu jaringan yang berbeda segmen agar bisa
mengirim paket data (saling berkomunikasi).

2. Sifat Routing
A. Routing Statis
Routing statis adalah routing yang dilakukan secara manual oleh Administrator
Jaringan. Caranya dengan memasukan pengaturan routing ke dalam routing table
dari router. Pengaturan tersebut mendefinisikan jalur sebuah paket dengan suatu
tujuan akan dilewatkan melalui interface mana.
Kelebihan routing statis diantaranya:
1) Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router
2) Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
3) Jaminan keamanan, karena administrator jaringan dapat memilih untuk
mengatur akses routing ke jaringan tertentu saja.
Namun, routing statis juga mempunyai kekurangan, yaitu:
1) Administrator harus memahami betul perihal internetwork di dalam sebuah
sistem dan bagaimana setiap router dihubungkan agar dapat mengatur router
dengan benar.
2) Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrator harus
menambahkan sebuah routing table ke semua router yang terhubung secara
manual.
3) Routing statis tidak cocok untuk jaringan komputer skala besar karena untuk
menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.
B. Routing Default
Routing jenis ini digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual ke
router hop berikutnya dengan cara menambahkan router ke sebuah network tujuan
yang remote networknya tidak ada di routing table. Bisanya digunakan pada jaringan
yg hanya memiliki satu jalur keluar. Biasanya, routing jenis ini didefinisikan dengan
alamat : 0.0.0.0/0.
Routing default memiliki kelebihan, yaitu konfigurasinya yang cukup simple.
Administrator cukup memasukkan satu perintah routing, maka semua route akan
dapat dilewati. Sedangkan kekurangan dari routing default adalah adanya routing
yang tidak diperlukan, karena routing ini memungkinan semua router menerima
routing yang tidak diperlukan. Hal tersebut dapat menaikkan penggunaan hardware
dan membuat kinerja router menjadi lelet.

C. Routing Dinamis
Routing dinamis yaitu proses routing yang dilakukan dengan cara membuat jalur
komunikasi data secara otomatis sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada
perubahan topologi di dalam jaringan, maka router akan otomatis membuat jalur
routing yang baru. Routing jenis ini berada pada lapisan network layer jaringan
komputer dalam TCP/IP Protocol Suites.
Routing dinamis digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan
update routing table pada router. Routing jenis ini lebih mudah dilakukan ketimbang
routing statis dan default. Walaupun begitu, routing jenis cukup menguras kinerja
pemrosesan data di CPU router dan penggunaan bandwidth dalam jaringan.
Routing dinamis memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
1) Hanya mengenalkan alamat host yang terhubung langsung dengan router
2) Router tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
3) Jika terdapat penambahan suatu network baru, maka semua router tidak perlu
mengatur ulang. Hanya router-router yang berkaitan yang akan melakukannya.
Sedangkan kerugian routing dinamis adalah seperti berikut:
1) Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui routing table
di setiap waktu tertentu.
2) Kecepatan pengenalan dan kelengkapan routing table memakan waktu lama.
Alasannya karena router akan melakukan broadcast ke semua router sampai ada
routing table yang cocok. Setelah konfigurasi selesai, router harus menunggu
beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang tersedia.

3. Route dan Routing Protocol


Selain ketiga jenis routing yang dijelaskan di atas, ada juga beberapa protokol dalam
routing. Protokol ini ada yang disebut routed protocol (protokol yang di-routing) dan
routing protocol (protokol untuk melakukan routing). Apa saja protokol-protokol routing
tersebut?
a. Routed Protocol
Routed protokol adalah protokol-protokol yang dapat dirutekan oleh sebuah router.
Routed protocol biasanya digunakan untuk mengirimkan data user dari satu network
ke network lainnya. Routed protocol membawa trafik data seperti e-mail, file
transfer, trafik web, dan lainnya. Contoh dari routed protocol adalah: IP, IPX,
AppleTalk, dan DECnet.
b. Routing Protocol
Routing protocol adalah protokol dalam jaringan komputer yang digunakan untuk
secara dinamis membroadcast dan mempelajari jaringan yang terhubung, dan untuk
mempelajari rute (network path) yang tersedia. Dengan routing protocol, router
yang berbeda bisa saling bertukar update antara satu sama lain dengan router
lainnya dan mendapat rute routing paling efisien ke tujuan. Contoh dari routing
protocol diantaranya OSPF, RIP, BGP, IGRP, dan EIGRP.
1) RIP (Routing Information Protocol), merupakan protokol yang memberikan
routing table berdasarkan router yang terhubung langsung. Lalu, router
selanjutnya akan memberikan informasi ke router selanjutnya yang terhubung
langsung dengan router tersebut.
2) OSPF (Open Shortest Path First). OSPF adalah sebuah routing protocol standar
terbuka yang telah diaplikasikan oleh sejumlah vendor jaringan dan dijelaskan
di RFC 2328. OSPF bekerja dengan sebuah algoritma link-state yang disebut
algoritma Dijkstra / SPF. Cara kerja dari protokol ini adalah: Pertama, sebuah
“pohon” dengan jalur terpendek akan dibangun. Kemudian, routing table akan
diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari “pohon” tersebut. OSPF
hanya mendukung routing IP saja. Update routing akan dilakukan secara floaded
saat terjadi perubahan topologi jaringan.
3) EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol). Protokol routing ini
menggunakan algoritma advanced distance vector dan menggunakan cost load
balancing yang tidak sama. Algoritma yang dipakai adalah kombinasi antara
distance vector dan link-state, serta menggunakan Diffusing Update Algorithm
(DUAL) untuk menghitung jalur terpendek. Perintah dasar Cisco sangat
mendukung protokol ini, karena protokol ini diciptakan oleh Cisco System.
4) BGP (Border Gateway Protocol). BGP merupakan salah satu jenis routing
protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai routing protocol, BGP
memiliki kemampuan untuk melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan
menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam sebuah jaringan.
Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam
mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol
lain adalah BGP termasuk ke dalam kategori routing protocol jenis Exterior
Gateway Protocol (EGP).

4. Class Dalam Routing Protocol


Dalam routing protocol, terdapat 3 jenis class yang membedakan tiap protokol,
diantaranya:
a) Distance vector, protocol yang termasuk ke dalam class ini akan menemukan jalur
terbaik ke sebuah network dengan cara menilai jarak yang ditempuh oleh jalur
tersebut. Jalur routing dengan jarak hop yang paling sedikit ke network yang dituju,
akan menjadi jalur terbaik.
b) Link state, atau disebut juga protocol shortest-path-first. Fungsi routing table pada
router yang menerapkan protokol jenis ini cukup unik, karena fungsi dari routing
table tersebut terbagi menjadi tiga table terpisah. Satu untuk mencatat perubahan
dari network-network yang terhubung secara langsung, satu lainnya untuk
menentukan topologi dari keseluruhan internetwork, dan satu table terakhir
digunakan sebagai routing table.
c) Hybrid, protokol yang termasuk ke dalam class ini menggunakan aspek-aspek dari
routing protokol jenis distance-vector dan routing protocol jenis link-state.

Sumber:
dosenIT.com/Jenis Routing
smkn1panjalu.sch.id/pengertian routing

Anda mungkin juga menyukai