SMK
ADMINISTRASI
INFRASTRUKTUR
JARINGAN
Kompetensi Keahlian: Teknik Komputer dan Jaringan
Source: google.com
1. Pengertian Routing
Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu
jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara
dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secam statis ke router
lain. Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan keadaan
topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran dari jaringan, bandwidth yang tersedia,
proses power dalam router, merek maupun model dari router, dan protokol yang
digunakan dalam jaringan. Routing adalah proses di mana suatu router mem-forward paket
ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang
dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket.
Kemudian, agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk
mencapai tujuan.
Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang
lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengonfigurasi
informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual. Apabila routing yang
digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara manual,
administrator jaringan harus Memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi
perubahan topologi.
Jadi kesimpulannya Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan
meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Dengan kata
lain, fungsi routing yaitu menghubungkan suatu jaringan yang berbeda segmen agar bisa
mengirim paket data (saling berkomunikasi).
2. Sifat Routing
A. Routing Statis
Routing statis adalah routing yang dilakukan secara manual oleh Administrator
Jaringan. Caranya dengan memasukan pengaturan routing ke dalam routing table
dari router. Pengaturan tersebut mendefinisikan jalur sebuah paket dengan suatu
tujuan akan dilewatkan melalui interface mana.
Kelebihan routing statis diantaranya:
1) Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router
2) Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
3) Jaminan keamanan, karena administrator jaringan dapat memilih untuk
mengatur akses routing ke jaringan tertentu saja.
Namun, routing statis juga mempunyai kekurangan, yaitu:
1) Administrator harus memahami betul perihal internetwork di dalam sebuah
sistem dan bagaimana setiap router dihubungkan agar dapat mengatur router
dengan benar.
2) Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrator harus
menambahkan sebuah routing table ke semua router yang terhubung secara
manual.
3) Routing statis tidak cocok untuk jaringan komputer skala besar karena untuk
menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.
B. Routing Default
Routing jenis ini digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual ke
router hop berikutnya dengan cara menambahkan router ke sebuah network tujuan
yang remote networknya tidak ada di routing table. Bisanya digunakan pada jaringan
yg hanya memiliki satu jalur keluar. Biasanya, routing jenis ini didefinisikan dengan
alamat : 0.0.0.0/0.
Routing default memiliki kelebihan, yaitu konfigurasinya yang cukup simple.
Administrator cukup memasukkan satu perintah routing, maka semua route akan
dapat dilewati. Sedangkan kekurangan dari routing default adalah adanya routing
yang tidak diperlukan, karena routing ini memungkinan semua router menerima
routing yang tidak diperlukan. Hal tersebut dapat menaikkan penggunaan hardware
dan membuat kinerja router menjadi lelet.
C. Routing Dinamis
Routing dinamis yaitu proses routing yang dilakukan dengan cara membuat jalur
komunikasi data secara otomatis sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada
perubahan topologi di dalam jaringan, maka router akan otomatis membuat jalur
routing yang baru. Routing jenis ini berada pada lapisan network layer jaringan
komputer dalam TCP/IP Protocol Suites.
Routing dinamis digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan
update routing table pada router. Routing jenis ini lebih mudah dilakukan ketimbang
routing statis dan default. Walaupun begitu, routing jenis cukup menguras kinerja
pemrosesan data di CPU router dan penggunaan bandwidth dalam jaringan.
Routing dinamis memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
1) Hanya mengenalkan alamat host yang terhubung langsung dengan router
2) Router tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
3) Jika terdapat penambahan suatu network baru, maka semua router tidak perlu
mengatur ulang. Hanya router-router yang berkaitan yang akan melakukannya.
Sedangkan kerugian routing dinamis adalah seperti berikut:
1) Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui routing table
di setiap waktu tertentu.
2) Kecepatan pengenalan dan kelengkapan routing table memakan waktu lama.
Alasannya karena router akan melakukan broadcast ke semua router sampai ada
routing table yang cocok. Setelah konfigurasi selesai, router harus menunggu
beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang tersedia.
Sumber:
dosenIT.com/Jenis Routing
smkn1panjalu.sch.id/pengertian routing