Anda di halaman 1dari 22

XI

SMK

ADMINISTRASI
INFRASTRUKTUR
JARINGAN
Kompetensi Keahlian: Teknik Komputer dan Jaringan

Shinta Ayuningtias, M.Kom.


SMK IT AL JUNAEDIYAH
A. Kompetensi Dasar
3.1. Mengevaluasi VLAN Jaringan
4.1. Mengkonfigurasi VLAN
B. Indikator
1. Menjelaskan konsep VLAN
2. Menentukan cara konfigurasi VLAN
3. Melakukan konfigurasi VLAN
4. Menguji hasil konfigurasi VLAN
5. Membuat laporan konfigurasi VLAN
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi, menggali informasi dan praktikum peserta didik dapat :
1. Menjelaskan konsep VLAN dengan cermat.
2. Menentukan cara konfigurasi VLAN secara mandiri.
3. Melakukan konfigurasi VLAN secara mandiri dan percaya diri.
4. Menguji hasil konfigurasi VLAN secara tepat dan percaya diri.
5. Membuat laporan konfigurasi VLAN secara mandiri.
D. Kegiatan Pembelajaran
➢ Kegiatan Pembelajaran 1
Pengenalan VLAN Dasar
1. Pengertian VLAN (Virtual Local Area Network)
Pengertian Virtual LAN atau VLAN adalah sekelompok perangkat pada satu LAN
atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan)
sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke
jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah
segmen LAN yang berbeda. VLAN juga disebut diartikan sebagai suatu model
jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan
suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik
peralatan.
Prinsip kerja sebuah jaringan LAN (Local Area Network) adalah, semua device yang
berada pada satu LAN berarti berada pada satu broadcast domain. Sebuah broadcast
domain mencakup semua device yang terhubung pada satu LAN dimana jika salah
satu device mengirimkan frame broadcast maka semua device yang lain akan
menerima kopi dari frame tersebut. Tanpa VLAN, sebuah switch akan menganggap
semua interface (port) nya berada pada satu broadcast domain, dengan kata lain,
semua komputer yang terhubung ke switch tersebut akan di anggap berada pada satu
LAN yang sama. Dengan menggunakan teknologi VLAN, switch bisa
mengelompokan beberapa interface (port) switch ke dalam satu broadcast domain
dan beberapa interface yang lain ke dalam broadcast domain yang berbeda, sehingga
tercipta multiple broadcast domain. Masing-masing broadcast domain yang dibuat
oleh switch inilah yang kita sebut sebagai Virtual LAN (VLAN).

2. Access Port
Sebuah port pada switch yang telah dikonfigurasi agar satu VLAN tunggal saja yang
boleh melewatinya dinamakan Access Port.

3. VLAN Trunking
Saat menggunakan beberapa VLAN pada network yang memiliki beberapa switch
yang saling terhubung, maka switch-switch tersebut harus menerapkan VLAN
trunking pada segment yang menghubungkan switch dengan switch lainnya. VLAN
trunking mengakibatkan switch menggunakan proses yang dinamakan VLAN
tagging, dimana switch yang mengirimkan data ke switch lain menambahkan header
pada frame sebelum dikirimkan via trunk. Header tambahan ini berisi VLAN
identifier (VLAN ID) sehingga switch pengirim bisa mencantumkan VLAN ID dari
frame yang dikirimkan dan switch penerima akan mengetahui frame yang diterima
ditujukan untuk VLAN yang mana. VLAN identifier (VLAN ID) adalah nomor
identitas VLAN. Digunakan untuk menandai VLAN yang terkait. Dua range VLAN
ID adalah:
a. Normal Range VLAN (1 – 1005)
1) digunakan untuk jaringan skala kecil dan menengah.
2) Nomor ID 1002 s.d. 1005 dicadangkan untuk Token Ring dan FDDI
VLAN.
3) ID 1, 1002 – 1005 secara default sudah ada dan tidak dapat dihilangkan.
4) Konfigurasi disimpan di dalam file database VLAN, yaitu vlan.dat. file ini
disimpan dalam memori flash milik switch.
b. Extended Range VLAN (1006 – 4094)
1) memampukan para service provider untuk memperluas infrastrukturnya
kepada konsumen yang lebih banyak. Dibutuhkan untuk perusahaan skala
besar yang membutuhkan jumlah VLAN lebih dari normal.
2) Memiliki fitur yang lebih sedikit dibandingakn VLAN normal range.
3) Disimpan dalam NVRAM (file running configuration).

4. Default VLAN
Default VLAN (VLAN 1 pada Cisco) merupakan VLAN bawaan dimana semua port
pada switch merupakan anggota dari VLAN default, ini mengakibatkan semua port
pada switch akan menerima broadcast domain yang sama dan fungsi dari switch
dengan konfigurasi bawaan ini akan menjadi seperti switch biasa (unmanageable).
VLAN default memiliki semua fitur dari VLAN lainya, kecuali bahwa VLAN default
ini tidak dapat di rubah namanya, dan juga VLAN default ini tidak dapat di hapus.
5. InterVLAN Routing
InterVLAN Routing adalah proses routing yang di jalankan oleh router yang
bertujuan agar masing-masing komputer pada VLAN yang berbeda bisa saling
berhubungan.
6. Manfaat VLAN
Berikut adalah beberapa keuntungan menggunakan VLAN :
a. Desain jaringan lebih flexible, karena pengelompokan user tidak selalu
tergantung dengan posisi fisik dari jaringan.
b. Sisi keamanan yang lebih, karena kita bisa mengelompokan user sesuai
dengan sensitifitas data nya.
c. Kinerja jaringan yang lebih baik, karena dengan memecah jaringan ke
segmen-segmen yang lebih kecil, akan mengurangi trafik yang tidak di
perlukan
d. Dengan memecah ke dalam segment-segmen yang lebih kecil akan
mempermudah dalam proses monitoring kondisi jaringan.
7. Jenis-jenis VLAN
Berdasarkan perbedaan pemberian hak akses dan keanggotaan, maka VLAN bisa
dibagi menjadi empat, yaitu:
a. Port Based (Berdasarkan Port)
Pemberian hak akses dan keanggotaan jaringan VLAN satu ini dilakukan
dengan cara melakukan konfigurasi pada jenis port jaringan dan
mengelompokannya ke dalam kelompok VLAN tersendiri. Apabila port
tersebut akan dihubungkan dengan beberapa VLAN, maka port tersebut harus
berubah fungsi menjadi port trunk (VTP).
b. MAC based (Berdasarkan Alamat MAC)
Pemberian hak akses dan keanggotaan jaringan VLAN satu ini didasarkan
pada alamat MAC yang dimiliki oleh setiap perangkat. Tiap switch pada
sebuah jaringan komputer memiliki tabel MAC Address dari setiap komputer
yang terhubung beserta kelompok VLAN tempat komputer itu berada. Oh iya,
MAC address merupakan suatu bagian yang yang mendukung fungsi ethernet
card atau NIC (Network Interface Card) di setiap perangkat.
Kelebihan dari jenis VLAN ini adalah apabila ada pengguna yang berpindah
pindah, maka pengguna tersebut akan tetap terdaftar sebagai anggota dari
VLAN tersebut.
Sedangkan kekurangan dari jenis ini adalah setiap switch harus diatur secara
manual. Untuk jaringan yang memiliki ratusan workstation dan switch, maka
tipe VLAN satu ini kurang efisien untuk dilakukan.
c. Protocol based (Berdasarkan Protokol)
Karena VLAN bekerja pada lapisan kedua di dalam OSI layer, maka
penggunaan protokol jaringan (IP dan IP Extended) sebagai dasar penentuan
anggota VLAN dapat dilakukan.
d. IP Subnet Address based (Berdasarkan IP Subnet)
Selain bekerja pada lapisan kedua, VLAN juga bisa bekerja pada lapisan
ketiga dari model OSI Layer, sehingga alamat subnet dapat digunakan sebagai
dasar VLAN.
Pengelompokan satu ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan
juga tidak mempermasalahkan funggsi router. IP address digunakan untuk
memetakan keanggotaan VLAN. Keuntungan dari jenis VLAN ini adalah
seorang pengguna tidak perlu mengatur ulang alamat IPnya di jaringan apabila
berpindah tempat. Hanya saja, karena jenis VLAN satu ini bekerja pada
lapisan OSI Layer yang lebih tinggi, maka lalu lintas datanya akan sedikit
lebih lambat. Alasannya karena data akan meneruskan paket terlebih dahulu.
e. Authentication based (Berdasarkan Autentikasi)
Suatu perangkat atau komputer bisa diletakkan secara otomatis di dalam
jaringan VLAN yang dikelompokkan berdasarkan autentifikasi pengguna atau
komputer dengan protokol 802.1x.
f. Berdasarkan aplikasi atau kombinasi
Untuk menentukan suatu VLAN, sangat dimungkinkan untuk dilakukan
berdasarkan aplikasi yang dijalankan atau kombinasi dari semua jenis yang
telah kami jelaskan di atas untuk diterapkan di dalam suatu jaringan. Misalkan
saja: aplikasi FTP (File Transfer Protocol) hanya bisa digunakan oleh VLAN
1 dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2.
➢ Tes Formatif 1
Setelah membaca dan memahami materi di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut ini!
1. Jelaskan apa yang kalian pahami tentang definisi, prinsip dan cara kerja serta
manfaat dari VLAN.
2. Sebutkan dan Jelaskan Jenis-jenis VLAN serta Tipe-tipe koneksi VLAN!
3. Jelaskan macam-macam topologi jaringan yang anda ketahui!
4. Jelaskan macam-macam Jaringan yang anda ketahui!
5. Jelaskan Perbedaan mendasar antara jaringan LAN dengan jaringan VLAN!
➢ Kegiatan Pembelajaran 2
Pengenalan Cisco Packet Tracer
Packet Tracer adalah simulator jaringan cross-platform yang dirancang oleh Cisco
Systems untuk berjalan di Mac OS, Linux dan Microsoft Windows. Sebuah aplikasi
Android serupa juga tersedia. Packet Tracer memungkinkan pengguna untuk
membuat topologi jaringan simulasi dengan menyeret dan menjatuhkan router, switch
dan berbagai jenis lain dari perangkat jaringan. Sebuah koneksi fisik antara perangkat
diwakili oleh "kabel" item. Packet Tracer mendukung sebuah array dari simulasi
protokol Application Layer , serta dasar routing dengan RIP, OSPF, EIGRP, BDP,
dengan luasan yang dibutuhkan oleh arus CCNA kurikulum. Pada versi 5.3, Packet
Tracer juga mendukung Border Gateway Protocol, meskipun protokol ini tidak
diajarkan dalam kurikulum CCNA.
1. Pengertian Cisco Packet Tracer
Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan
sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi
jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco Systems dan disediakan gratis
untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di Cisco Networking
Academy. Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan
pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill
di bidang alat-alat jaringan Cisco. Packet Tracer memungkinkan kita utk menciptakan
sebuah jaringan dgn jumlah perangkat tak terbatas. Software ini sangat praktis
digunakan untuk mendesain topologi jaringan yang kita inginkan, disertai dengan
berbagai perangkat - perangakat jar ingan yang dibutuhkan pada suatu area network
misal router, switch, hub maupun perangkat lainnya. Dengan dukungan dari banyak
perangkat tersebut akan memudahkan kita dalam menentukan jenis perangkat
jaringan yang akan kita gunakan pada topologi yang kita inginkan.
2. Fungsi dan Kegunaan
Packet Tracer biasanya digunakan siswa Cisco Networking Academy melalui
sertifikasi Cisco Certified Network Associate (CCNA). Dikarenakan batasan pada
beberapa fiturnya, software ini digunakan hanya sebagai alat bantu belajar, bukan
seabagai pengganti Cisco routers dan switches. Packet Tracer memungkinkan siswa
untuk merancang kompleks dan besar jaringan, yang sering tidak layak dengan
hardware fisik, karena biaya. Packet Tracer biasanya digunakan oleh siswa CCNA
Academy, karena tersedia untuk mereka secara gratis. Fungsinya adalah untuk
merancang sebuah sistem atau topologi jaringan yang akan di terapkan pada dunia
nyata/kerja, karena kalau kita merancang topologi jaringan komputer tanpa bantuan
aplikasi seperti ini bisa membutuhkan biaya yang mahal. Makanya cisco membuat
aplikasi seprti ini agar orang dapat belajar tanpa membutuhkan biaya yang mahal.
3. Tampilan Antarmuka Cisco Packet Tracer

Gambar 2.1. Antarmuka Cisco Packet Tracer


Terdapat beberapa devices yang umum digunakan dalam penggunaan
Software Cisco Packet Tracer Student, diantaranya:
a. Routers

Gambar 2.2. Macam-macam Routers Cisco


b. Switch

Gambar 2.2. Macam-macam Switch Cisco


c. Connections

Gambar 2.3. Macam-macam Connections Cisco


d. End Device

Gambar 2.4. Macam-macam End Device Cisco


Untuk membuat sebuah konfigurasi jaringan, bagi pemula, sebaiknya ditentukan
dulu jenis device yang digunakan, berapa jumlahnya dan bagaimana bentuk
konfigurasi jar ingan tersebut pada kertas buram. Jenis- jenis kabel penghubung
ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut :
a. Straight Through : untuk menghubungkan antar device yang berbeda.
Router – Switch
Router – Hub
PC – Switch
PC – Hub
b. Cross Over : untuk menghubungkan device yang sama.
Router - Router
Router – PC
Switch - Switch
Switch – Hub
c. Roll Over : dipakai untuk router dengan UTP pipih.
Proses konfigurasi dimasing-masing device diperlukan untuk mengaktifkan fungsi
dari device tersebut. Proses konfigurasi meliputi pemberian IP Address dan subnet
mask pada interface- interface device (pada Router, PC maupun Server), pemberian
Tabel Routing (pada Router), pemberian label nama dan sebagainya. Setelah proses
konfigurasi dilakukan, maka tanda bulatan merah pada kabel yang terhubung dengan
device tersebut berubah menjadi hijau.

4. Langkah-langkah Membuat Skema Jaringan di Cisco


1. Buka Software Cisco Packet Tracer

Gambar 2.5. Antarmuka Cisco


2. Lalu langkah selanjutnya pilih tools “End Device” yang terdapat dipojok kiri
bawah dari jendela kerja Cisco Packet Tracert Student dan pilih gambar PC-
PT sebanyak 2 Buah untuk pembuatan jaringan sederhana peer-to-peer.
3. Setelah itu pilih “Connection” atau dengan symbol bergambar petir untuk
pemasangan media transmisi. Karena jaringan yang akan kita buat PC to PC
maka kita menggunakan media transmisi kabel “cross”.

Gambar 2.6. Skema Jaringan Peer-to-Peer


4. Langkah selanjutnya lakukan pengaturan IP address terhadap kedua buah PC
tersebut untuk dapat terkoneksi satu dengan lainnya. Klik saja pada gambar
PC tersebut lalu pilih “Desktop” dan pilih “IP Configuration” untuk
memasukan alamat IP address. Pada PC0 masukan IP addres 192.168.1.1 dan
Subnet Mask 255.255.255.0 dan pada PC1 masukan IP 192.168.1.2 Subnet
Mask 255.255.255.0.
Gambar 2.7. Konfigurasi IP Address
5. Setelah selesai melakukan konfigurasi kedua PC tersebut. Lakukan tes
koneksi dengan melakukan ping ke IP tujuan. Kita asumsikan untuk PC0
berusaha mencapai IP 192.168.1.2 Jika jawabannya Reply maka konfigurasi
jaringan telah berhasil dan telah selesai.
Gambar 2.8. Tes Koneksi di CMD
➢ Tes Formatif 2
Setelah membaca dan memahami materi tentang Pengenalan Aplikasi Cisco, kerjakan
soal di bawah ini!
1. Jelaskan fungsi dari aplikasi Cisco Packet Tracer!
2. Jelaskan fungsi dari kabel jenis Straight Through dan Cross Over! Seperti
apakah susunan dari kedua jenis kabel tersebut?
3. Sebutkan jenis-jenis device yang biasa digunakan dalam aplikasi cisco beserta
fungsi dari masing-masing device tersebut!
➢ Kegiatan Praktikum 1
a. Unduh aplikasi Cisco Packet Tracer versi 7.1 dan install pada PC atau Laptop
anda.
b. Buka aplikasi Cisco Packet Tracer 7.1, lalu buatlah skema jaringan seperti
terlihat pada gambar 2.6!
c. Lakukan setting IP address pada kedua PC, klik pada PC yang akan diberi IP.
Pilih “Desktop” lalu pilih “IP Configuration” dan berikan IP address serta
Subnet mask seperti terlihat pada gambar 2.7!
d. Lakukan tes koneksi dari PC0 ke PC1 dengan cara klik pada PC0 lalu pilih
“Desktop” kemudian pilih “Command Prompt”. Ketikkan “ping 192.168.1.2”
lalu enter. Apabila jawabannya Reply maka konfigurasi jaringan telah
berhasil. Apabila jawabannya “Requested Time Out” atau “Destination Host
Unreachable” maka periksa kembali pengaturan IP Address anda.
e. Simpan pekerjaan anda dengan format nama file: nama_kelas_Cisco1.
Contoh: Patrick_XI TKJ 2_Cisco1

➢ Kegiatan Praktikum 2
a. Buka aplikasi Cisco Packet Tracer 7.1
b. Buatlah skema jaringan seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

c. Lakukan setting IP address pada semua PC, klik pada PC yang akan diberi IP.
Pilih “Desktop” lalu pilih “IP Configuration” dan berikan IP address serta
Subnet mask pada masing-masing PC. Lihat tabel dibawah ini:
Nama PC IP Address Subnet Mask
PC0 192.168.1.1 255.255.255.0
PC1 192.168.1.2 255.255.255.0
PC2 192.168.1.3 255.255.255.0
PC3 192.168.1.4 255.255.255.0

d. Lakukan tes koneksi dari PC0 ke PC1, lalu PC0 ke PC3, lalu PC2 ke PC3 dan
terakhir dari PC2 ke PC1.
e. Jelaskan seperti apa hasil tes koneksi yang anda lakukan serta tulislah kendala
apa saja yang anda hadapi dalam kegiatan praktikum 2 ini.
f. Simpan pekerjaan anda dengan format nama file: nama_kelas_Cisco2.
Contoh: Patrick_XI TKJ 2_Cisco2
➢ Kegiatan Pembelajaran 3
Konfigurasi VLAN pada Cisco Packet Tracer
1. Konsep Dasar Switching
Switching adalah proses meneruskan frame ke tujuan bedasarkan destination
MAC address, inilah yang dilakukan oleh switch. Switch terdapat di devices layer 2
lapisan OSI, fungsi dari switch ialah memisahkan collision domain tapi tidak
memisahkan broadcast domain. Switch mempunyai standart tersendiri seperti
wireless, standarisasi dari switch ialah IEEE802.3, dan terdapat kelemahannya yaitu
pada transfer data, dan sharing media karena dapat terjadi pembenturan data saat
sharing bersamaan. Beberapa perintah yang diperlukan untuk melakukan konfigurasi
dasar dari sebuah switch seperti “configure terminal” dan lainnya. Untuk keamanan
dasar praktikum kita akan meninjau perubahan jaringan standart menjadi jaringan
Virtual LAN (VLAN), Konfigurasi Secure Shell (SSH) dan beberapa keamanan
lainya. Berikut beberapa perintah dasar dari Switch yang akan sering kita gunakan:
Tabel 3.1. Perintah Dasar pada Switch
Deskripsi Perintah Syntax Perintah
Masuk ke mode konfigurasi global Switch#configure terminal
Konfigurasi nama device Switch(config)#hostname S1
Masuk ke mode konfigurasi VLAN Switch(config)#vlan 10 name Labkom
Konfigurasi IP address Switch(config-if)#ip address 172.17.99.11 255.255.255.0
Mengaktifkan interface Switch(config-if)#no shutdown
Kembali ke mode konfigurasi global Switch(config-if)#exit
Menetapkan VLAN Switch(config)#interface fastethernet 0/6
Tetapkan mode keanggotaan VLAN untuk Switch(config-if)#switchport mode access
port.
Menetapkan port VLAN Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Kembali ke mode konfigurasi global Switch(config-if)#exit

Terdapat empat mode dalam switch, yaitu:


a. Setup Mode (Switch masuk setup mode jika NVRAM kosong alias tidak
memiliki konfigurasi. Biasanya kondisi ini terjadi ketika kita mengaktifkan
switch baru atau setelah melakukan reset.
b. User Mode:
• Hanya terdapat beberapa command untuk monitoring
• Command show terbatas, ping dan trace route.
• Dimulai dengan : switch>
c. Privileged Mode
• Terdapat beberapa command monitoring dan troubleshooting
• Terdapat semua command show, ping, trace, copy, erase
• Ditandai dengan: switch#
d. Global Configure Mode
• Untuk mensetting keseluruhan switch misalnya hostname, konfigurasi
switch.
• Ditandai dengan: switch(config).
Virtual Local Area Network (VLAN) merupakan teknologi dari switch yang
digunakan untuk meningkatkan kinerja jaringan dengan memisahkan broadcast
jaringan besar menjadi lebih kecil. VLAN menyediakan cara untuk menggabungkan
satu buah VLAN agar dapat terkoneksi dengan beberapa VLAN. Standarisasi untuk
VLAN ialah IEEE 802.1Q yang merupakan trunking protocol yang
direkomendasikan untuk penggunaan metode VLAN. Dalam jaringan yang besar
dimana terdapat beberapa switch, VLAN Trunking Protocol (VTP) dapat
menyediakan cara untuk memperbarui switch dengan VLAN baru ataupun dirubah.

2. Langkah-langkah Konfigurasi VLAN


Pada kegiatan belajar kali ini, kita akan membuat sebuah skema jaringan VLAN
sederhana yang terdiri dari satu buah switch dan empat buah PC seperti terlihat pada
gambar di bawah ini:
Fa 0/1

Fa 0/3

Fa 0/4

Fa 0/2

VLAN 10 VLAN 20

Gambar 3.1. Skema Jaringan


a. Buatlah skema jaringan seperti pada gambar 3.1 di aplikasi Cisco Packet
Tracer.
b. Lakukan setting IP address pada semua PC. Lihat tabel dibawah ini:

Nama PC IP Address Subnet Mask


PC0 192.168.1.1 255.255.255.0
PC1 192.168.1.2 255.255.255.0
PC2 192.168.1.3 255.255.255.0
PC3 192.168.1.4 255.255.255.0

c. Selanjutnya untuk melakukan konfigurasi VLAN adalah klik pada Switch lalu
pilih “CLI” untuk melakukan konfigurasi via Console.

d. Langkah selanjutnya masukan perintah sebagai berikut:


Gambar 3.2. Perintah Konfigurasi VLAN

e. Kita baru saja menyelesaikan konfigurasi untuk pembuatan VLAN 10 dan


VLAN 20. Sekarang lalukan test koneksi jaringan melalui CMD.
f. Apabila konfigurasi VLAN yang kita lakukan berhasil, maka PC0 (Fa/01)
hanya akan terkoneksi dengan PC1 (Fa/02) dan PC2 (Fa/03) hanya bisa
terkoneksi dengan PC3 (Fa/04).
➢ Tes Formatif 3
Setelah membaca dan memahami materi tentang konfigurasi VLAN, jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Apa yang dimaksud dengan IP address, Switch, Broadcast Address dan
Domain?
2. Sebutkan apa saja fungsi dan kegunaan dari switch!
3. Jelaskan apa yang disebut dengan “Proses Switching”!
4. Jelaskan macam-macam mode yang ada dalam switch!

➢ Kegiatan Praktikum 3
a. Buatlah skema jaringan seperti di bawah ini:

b. Lakukan setting IP address pada semua PC. Lihat tabel dibawah ini:
Nama PC IP Address Subnet Mask
PC0 192.168.1.1 255.255.255.0
PC1 192.168.1.2 255.255.255.0
PC2 192.168.1.3 255.255.255.0
PC3 192.168.1.4 255.255.255.0
PC4 192.168.1.5 255.255.255.0
PC 5 192.168.1.6 255.255.255.0
c. Lakukan tes koneksi pada semua PC dan catat hasilnya.
d. Setelah semua PC sudah terkoneksi dengan baik, langkah selanjutnya yaitu
klik pada switch lalu pilih tab CLI.
e. Selanjutnya lakukan konfigurasi VLAN di CLI (Lihat gambar 3.2)
f. Setelah selesai mengkonfigurasi VLAN, lakukan kembali tes koneksi pada
semua PC
g. Catat hasil tes koneksi yang anda lakukan serta jelaskan perbedaan sebelum
dan sesudah dilakukan konfigurasi VLAN pada switch.

Anda mungkin juga menyukai