Anda di halaman 1dari 23

RPP

( RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri Manonjya


Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Program keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kelas / Semester : XI/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Alokasi Waktu : 30 X 45 Menit( Pertemuan 1 -5 )

A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Jaringan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.

2. Keterampilan

Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Komputer dan
Jaringan. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

B. Kompetensi Dasar
1. KD dan KI Pengetahuan
3.1 Mengevaluasi VLAN pada jaringan
2. KD dan KI Keterampilan
4.1 Mengkonfigurasi VLAN

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator KD dan KI Pengetahuan
3.1.1 Menjelaskan konsep VLAN
3.1.2 Menentukan cara konfigurasi VLAN

2. Indikator KD dan KI Keterampilan


4.1.1 Melakukan konfigurasi VLAN
4.1.2 Menguji hasil konfigurasi VLAN
4.1.3 Membuat laporan konfigurasi VLAN

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa Mampu Menjelaskan Tentang Konsep VLAN
2. Siswa Mampu Menentuan Cara Konfigurasi VLAN
3. Siswa Mampu Melakukan Konfiguras VLAN
4. Siswa Mampu Menguji hasil Konfigurasi VLAN
5. Siswa Mampu Membuat Laporan tentang Konfigurasi VLAN
E. Materi Pembelajaran
a. VLAN
1. Pengertian VLAN
Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada
satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat
lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat
tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada
pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan dibuat dengan menggunakan jaringan
pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara
logik. VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil (subnet)
berada dalam jaringan switched switched yang sama. Agar computer bisa
berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap computer harus memiliki sebuah alamat
IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi
dengan VLAN dan setiap port dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port
switch yang telah dikonfigurasi dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access
port.
b. Mode port switch –
Access Link Tipe link yang umum dan dimiliki oleh hampir semua jenis switch VLAN,
biasanya digunakan untuk menghubungkan antara computer dengan switch.
Access link ini menggunakan port switch yang sudah terkonfigurasi. Mendukung
teknologi Ethernet biasa (10 Mbps) sampai Fast Ethernet (100 Mbps)

Trunk Link Trunk link diambil dari system telepon yang dapat mengangkut beberapa
percakapan sekaligus(multiple conversation). Digunakan untuk menghubungkan
switch dengan switch lain, switch dengan router, switch dengan server. Port telah
dilalui berbagai VLAN, tidak hanya sebuah VLAN. Mendukung teknologi Fast
(100 Mbps) sampai Gigabit (1000 Mbps). Trunk link biasanya dihubungkan
dengan network backbone berkecepatan tinggi. Trunk link dapat digunakan oleh
1005 buah VLAN pada saat bersamaan.

4 Tipe Trunk Link :

 IEEE 802.10
 IEEE 802.1Q
 Inter-Switch Link(ISL)
 LAN Emulation(LANE)

c. VLAN ID
VLAN ID dibagi menjadi rentang normal atau rentang diperpanjang.

ID Range Normal

- 1 - 1005

- 1002 - 1005 dicadangkan untuk Token Ring dan FDDI VLAN

- 1 dan 1002 hingga 1005 secara otomatis dibuat dan tidak dapat dihapus

- VLAN normal IS simpan di file vlan.dat di memori flash.

ID Rentang Perpanjangan

- 1006 - 4094

- Dirancang untuk penyedia layanan

- Memiliki lebih sedikit pilihan daripada rentang VLAN normal

- Disimpan dalam file konfigurasi yang sedang berjalan

Switch katalis Cisco 2960 mendukung 255 VLAN jangkauan normal dan diperpanjang
d. Standard IEEE 802.1Q
IEEE 802.1Q, sering disebut sebagai Dot1q, adalah standar jaringan yang mendukung LAN
virtual (VLAN) pada jaringan Ethernet IEEE 802.3. Standar mendefinisikan sistem
penandaan VLAN untuk frame Ethernet dan prosedur yang menyertainya untuk digunakan
oleh jembatan dan switch dalam menangani frame tersebut. Standar ini juga berisi
ketentuan untuk skema prioritas layanan-kualitas yang umumnya dikenal sebagai IEEE
802.1p dan mendefinisikan Protokol Pendaftaran Atribut Generik.
Bagian dari jaringan yang sadar VLAN (yaitu, IEEE 802.1Q conformant) dapat
menyertakan tag VLAN. Ketika sebuah frame memasuki bagian jaringan yang sadar VLAN,
sebuah tag ditambahkan untuk mewakili keanggotaan VLAN. [A] Setiap frame harus dapat
dibedakan sebagai satu VLAN. Sebuah frame di bagian VLAN-aware jaringan yang tidak
mengandung tag VLAN diasumsikan mengalir pada VLAN asli.
Standar ini dikembangkan oleh IEEE 802.1, kelompok kerja komite standar IEEE
802, dan terus direvisi secara aktif. Salah satu revisi penting adalah 802.1Q-2014 yang
menggabungkan IEEE 802.1aq (Shortest Path Bridging) dan banyak standar IEEE 802.1D.

e. VLAN Membership
Keanggotaan VLAN. LAN virtual (VLAN) adalah domain broadcast yang didefinisikan
secara administratif secara logis disegmentasikan oleh fungsi, tim, atau aplikasi yang
meningkatkan kinerja dengan membatasi lalu lintas ke stasiun dalam VLAN yang sama;
lalu lintas ke VLAN lain diblokir
f. VLAN Trunking

Protokol trunking VLAN (VTP) adalah protokol yang beralih digunakan untuk
berkomunikasi di antara mereka sendiri tentang konfigurasi VLAN.
Pada gambar di atas, setiap switch memiliki dua VLAN. Pada switch pertama, VLAN
A dan VLAN B dikirim melalui port tunggal (trunked) ke router dan melalui port lain ke
switch kedua. VLAN C dan VLAN D dibebani dari switch kedua ke switch pertama, dan
melalui switch pertama ke router. Trunk ini dapat membawa lalu lintas dari keempat
VLAN. Trunk link dari switch pertama ke router juga dapat membawa keempat VLAN.
Bahkan, koneksi ke router ini memungkinkan router untuk muncul di keempat VLAN,
seolah-olah memiliki empat port fisik yang berbeda yang terhubung ke switch.
VLAN dapat berkomunikasi satu sama lain melalui koneksi trunking antara dua
switch
menggunakan router. Sebagai contoh, data dari komputer pada VLAN A yang perlu masuk
ke komputer pada VLAN B (atau VLAN C atau VLAN D) harus berpindah dari switch ke
router dan kembali lagi ke switch. Karena algoritma bridging transparan dan trunking, baik
PC dan router berpikir bahwa mereka berada di segmen fisik yang sama!
Seperti yang Anda lihat, switch LAN adalah teknologi luar biasa yang benar-benar dapat
membuat perbedaan dalam kecepatan dan kualitas jaringan.

g. Virtual trunking protocol


AN Trunking Protocol (VTP) adalah protokol proprietary Cisco yang menyebarkan
definisi Virtual Local Area Network (VLAN) pada seluruh jaringan area lokal. [1]
Untuk melakukan ini, VTP membawa informasi VLAN ke semua switch dalam
domain VTP. Iklan VTP dapat dikirim lebih dari 802.1Q, dan batang ISL. VTP
tersedia di sebagian besar produk Cisco Catalyst Family. Menggunakan VTP, setiap
Catalyst Family Switch mengiklankan hal-hal berikut di port trunk-nya: Domain
manajemen Nomor revisi konfigurasi VLAN yang dikenal dan parameter khusus
mereka Ada tiga versi VTP, yaitu versi 1, versi 2, versi 3. Standar IEEE yang
sebanding yang digunakan oleh produsen lain adalah GVRP atau MVRP yang lebih
baru.
h. Inter-VLAN Routing
InterVLAN adalah metode yang digunakan untk membagi satu network fisik
menjadi beberapa broadcast domain. Untuk mendukung hal tersebut, maka VLAN
membutuhkan device layer 3 untukk memforward traffic menuju VLAN seberang.

Kita Lihat topologi dibawah ini :

Permasalahannya adalah bagaimana komputer pada vlan sales, manage service,


analyst, dan finance yang berbeda alokasi vlan secara logic sehingga dapat bertukar
data.
i. Access control list
Access control List (ACL), sehubungan dengan sistem file komputer, adalah daftar
izin yang melekat pada suatu objek. ACL menentukan pengguna atau proses sistem
mana yang diberi akses ke objek, serta operasi apa yang diizinkan pada objek yang
diberikan. Setiap entri dalam ACL umum menentukan subjek dan operasi.
Misalnya, jika objek file memiliki ACL yang berisi (Alice: baca, tulis; Bob: baca),
ini akan memberikan izin Alice untuk membaca dan menulis file dan Bob untuk
hanya membacanya.
j. VLAN Tagging
LAN Tagging, juga dikenal sebagai Frame Tagging, adalah metode yang dikembangkan oleh Cisco
untuk membantu mengidentifikasi paket yang melakukan perjalanan melalui link trunk. Ketika sebuah
frame Ethernet melintasi sebuah trunk link, sebuah tag VLAN khusus ditambahkan ke frame dan dikirim
melalui link trunk.
Ketika tiba di ujung batang link, tag dihapus dan frame dikirim ke port tautan akses yang benar
sesuai dengan tabel switch, sehingga ujung penerima tidak mengetahui informasi VLAN apa pun.

Diagram di bawah ini menggambarkan proses yang dijelaskan di atas:

Di sini kita melihat dua switch 3500 rangkaian Catalyst dan satu router Cisco 3745 yang
terhubung melalui Trunk Links. The Trunk Links memungkinkan frame dari semua VLAN
untuk melakukan perjalanan di seluruh tulang punggung jaringan dan mencapai tujuan
mereka terlepas dari VLAN yang dimiliki oleh frame. Di sisi lain, workstation terhubung
langsung ke Access Links (port dikonfigurasi untuk satu keanggotaan VLAN saja),
mendapatkan akses ke sumber daya yang dibutuhkan oleh anggota VLAN.

Sekali lagi, ketika kita memanggil 'Link Akses' port atau 'Trunk Link', kami
menggambarkannya berdasarkan cara itu telah dikonfigurasi. Ini karena port dapat
dikonfigurasikan sebagai Tautan Akses atau Trunk Link (dalam hal ini 100 Mb atau lebih
cepat).

Ini ditekankan karena banyak orang berpikir bahwa itu adalah sebaliknya, yang berarti,
switch uplink selalu merupakan Trunk Link dan port normal dimana Anda biasanya
menghubungkan sebuah workstation, adalah port Access Link!
VLAN TAGGING PROTOCOL
Kami sekarang akrab dengan istilah 'Trunk Link' dan tujuannya, yaitu, untuk
memungkinkan frame dari beberapa VLAN untuk berjalan melintasi tulang punggung
jaringan, menemukan jalan mereka ke tujuan mereka. Apa yang Anda mungkin belum tahu
adalah bahwa ada lebih dari satu metode untuk 'tag' frame ini ketika mereka berjalan
melalui Trunk Links atau ... Jalan Raya VLAN seperti yang kita suka menyebutnya.

LINK INTERSWITCH (ISL)


ISL adalah protokol kepatutan Cisco yang hanya digunakan untuk tautan FastEthernet dan
Gigabit Ethernet. Protokol dapat digunakan dalam berbagai peralatan seperti port switch,
antarmuka router, kartu antarmuka server untuk membuat trunk ke server dan banyak lagi.
Anda akan menemukan informasi lebih lanjut tentang implementasi VLAN di halaman
terakhir kami dari topik VLAN. Menjadi protokol kepatutan, ISL tersedia dan didukung
secara alami hanya pada produk Cisco :) Anda mungkin juga tertarik untuk mengetahui
bahwa ISL adalah apa yang kami sebut, 'proses penandaan eksternal'. Ini berarti bahwa
protokol tidak mengubah frame Ethernet seperti yang ditunjukkan di atas pada diagram
sebelumnya - menempatkan Tag VLAN di dalam frame Ethernet, tetapi mengenkapsulasi
frame Ethernet dengan header ISL 26 byte baru dan menambahkan tambahan frame check
sequence 4 byte ( FCS) di bagian akhir frame, seperti yang digambarkan di bawah ini:

Meskipun overhead tambahan ini, ISL mampu mendukung hingga 1000 VLAN dan tidak
memperkenalkan keterlambatan dalam transfer data antara Trunk Links.
Pada diagram di atas kita dapat melihat bingkai ISL yang mengenkapsulasi bingkai
Ethernet II. Ini adalah frame aktual yang berjalan melalui link trunk antara dua perangkat
Cisco ketika dikonfigurasi untuk menggunakan ISL sebagai protokol penandaan trunk
mereka.
Metode enkapsulasi yang disebutkan di atas juga kebetulan menjadi alasan mengapa
hanya perangkat ISL-aware yang dapat membacanya, dan karena penambahan header
ISL dan field FCS, frame dapat berakhir menjadi 1548 byte! Bagi mereka yang tidak
ingat, ukuran bingkai maksimum Ethernet adalah 1518 byte, membuat bingkai ISL 1548
byte, yang kita sebut bingkai 'raksasa' atau 'jumbo'!
Terakhir, ISL menggunakan Per VLAN Spanning Tree (PVST) yang menjalankan satu
instance dari Spanning Tree Protocol (STP) per VLAN. Metode ini memungkinkan kami
untuk mengoptimalkan penempatan pengalih akar untuk setiap VLAN yang tersedia
sambil mendukung fitur yang rapi seperti penyeimbangan beban VLAN antara beberapa
batang.
Karena bidang header ISL tercakup pada halaman terpisah, kami tidak akan memberikan
rincian lebih lanjut di sini.

IEEE 802.1Q
Standar 802.1q dibuat oleh kelompok IEEE untuk mengatasi masalah memecah jaringan
besar menjadi lebih kecil dan mudah dikelola melalui penggunaan VLAN. Standar
802.1q tentu saja merupakan alternatif untuk Cisco's ISL, dan satu yang semua vendor
terapkan pada peralatan jaringan mereka untuk memastikan kompatibilitas dan integrasi
tanpa batas dengan infrastruktur jaringan yang ada.
Seperti halnya semua 'standar terbuka' metode penandaan IEEE 802.1q sejauh ini yang
paling populer dan umum digunakan bahkan dalam instalasi jaringan yang berorientasi
Cisco terutama untuk kompatibilitas dengan peralatan lain dan peningkatan di masa
depan yang mungkin cenderung ke arah vendor yang berbeda.
Selain masalah kompatibilitas, ada beberapa alasan lagi mengapa sebagian besar insinyur
lebih menyukai metode pemberian tag ini. Ini termasuk:
Dukungan hingga 4096 VLAN
Memasukkan tag VLAN 4-byte tanpa enkapsulasi
Ukuran bingkai akhir yang lebih kecil jika dibandingkan dengan ISL
Yang luar biasa, metode penandaan 802.1q mendukung kekalahan 4096 VLAN
(dibandingkan dengan 1000 VLAN yang didukung ISL), jumlah yang sangat besar yang
tidak mungkin untuk menghabiskannya di jaringan area lokal Anda.
Tag 4-byte yang kami sebutkan dimasukkan dalam bingkai Ethernet yang ada, tepat
setelah Alamat MAC Sumber seperti yang digambarkan dalam diagram di bawah ini:

Karena tambahan tag 4-byte, ukuran bingkai Ethernet II minimum meningkat dari 64
byte menjadi 68 byte, sementara ukuran frame Ethernet II maksimum sekarang menjadi
1522 byte. Jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut tentang bidang tag, kunjungi
halaman protokol kami di mana detail lebih lanjut diberikan.
Seperti yang Anda mungkin telah menyimpulkan sendiri, frame Ethernet maksimum jauh
lebih kecil dalam ukuran (dengan 26 byte) ketika menggunakan metode penandaan IEEE
802.1q daripada ISL. Perbedaan ukuran ini mungkin juga ditafsirkan oleh banyak orang
bahwa metode penandaan IEEE 802.1q jauh lebih cepat daripada ISL, tetapi ini tidak
benar. Bahkan, Cisco merekomendasikan Anda menggunakan penandaan ISL ketika
berada di lingkungan asli Cisco, tetapi seperti yang dijelaskan sebelumnya, sebagian
besar insinyur jaringan dan administrator percaya bahwa pendekatan IEEE802.1q jauh
lebih aman, memastikan kompabilitas maksimum.
Dan karena tidak semua yang ada di dunia ini sempurna, tidak peduli seberapa bagus
protokol penandaan 802.1q, sepertinya ada pembatasannya:
Dalam jaringan yang didukung Cisco, switch mempertahankan satu instans dari
Spanning Tree Protocol (STP) per VLAN. Ini berarti bahwa jika Anda memiliki 10
VLAN di jaringan Anda, akan ada juga 10 contoh STP yang berjalan di antara switch.
Dalam kasus switch non-Cisco, maka hanya 1 contoh STP yang dipertahankan untuk
semua VLAN, yang tentu saja bukan sesuatu yang diinginkan oleh administrator
jaringan.
Sangat penting bahwa VLAN untuk batang IEEE 802.1q adalah sama untuk kedua ujung
link trunk, jika tidak, loop jaringan kemungkinan akan terjadi.
Cisco selalu menyarankan agar menonaktifkan instans STP pada satu 802.1q VLAN
trunk tanpa menonaktifkannya pada sisa VLAN yang tersedia, bukan ide yang baik
karena loop jaringan mungkin dibuat. Sebaiknya nonaktifkan atau aktifkan STP di semua
VLAN.

LAN EMULASI (LANE)


Emulasi LAN diperkenalkan untuk memecahkan kebutuhan menciptakan VLAN melalui
tautan WAN, memungkinkan manajer jaringan untuk menentukan kelompok kerja
berdasarkan fungsi logis, daripada lokasi fisik. Dengan teknologi baru ini (dapat
dikatakan - sebenarnya sudah ada sejak 1995!), Kita sekarang dapat membuat VLAN di
antara kantor-kantor terpencil, terlepas dari lokasi dan jarak mereka.
LANE tidak terlalu umum dan Anda mungkin tidak akan pernah melihatnya
diimplementasikan dalam jaringan kecil hingga menengah, namun, ini bukan alasan
untuk mengabaikannya. Perlu diingat bahwa kita tidak akan melihatnya secara
mendalam, tetapi secara singkat meliputnya sehingga kita dapat memahami konsepnya.
LANE telah didukung oleh Cisco sejak 1995 dan Cisco ISO rilis 11.0. Ketika diterapkan
di antara dua tautan titik-ke-titik, jaringan WAN menjadi benar-benar transparan bagi
pengguna akhir:
Setiap LAN atau host ATM asli, seperti switch atau router yang ditunjukkan dalam
diagram, terhubung ke jaringan ATM melalui antarmuka perangkat lunak khusus yang
disebut 'Klien Emulasi LAN'. Klien LANE bekerja dengan Server Emulasi LAN (LES)
untuk menangani semua pesan dan paket yang mengalir melalui jaringan, memastikan
bahwa klien akhir tidak mengetahui infrastruktur jaringan WAN dan karenanya
membuatnya transparan.
Spesifikasi LANE mendefinisikan Server Konfigurasi Emulasi LAN (LECS), layanan
yang berjalan di dalam switch ATM atau server fisik yang terhubung ke switch ATM,
yang berada dalam jaringan ATM dan memungkinkan administrator jaringan untuk
mengontrol LAN mana yang digabungkan untuk membentuk VLAN.
Server Emulasi LAN dengan bantuan Klien LANE, memetakan alamat MAC ke alamat
ATM, meniru protokol Layer 2 (layer DataLink) dan mengangkut protokol lapisan yang
lebih tinggi seperti TCP / IP, IPX / SPX tanpa modifikasi.

802.10 (FDDI)
Penandaan frame VLAN pada jaringan Fibre Distributed Data Interface (FDDI) cukup
umum dalam jaringan berskala besar. Implementasi ini biasanya ditemukan pada model
switch high-end Cisco seperti seri Catalyst 5000 di mana modul khusus dipasang di
dalam switch, menghubungkannya ke tulang punggung FDDI. Backbone ini
menghubungkan semua switch jaringan utama, menyediakan jaringan yang sepenuhnya
redundan.
Berbagai modul yang tersedia untuk switch Cisco Catalyst memungkinkan integrasi
Ethernet ke dalam jaringan FDDI. Ketika intalling modul switch yang sesuai dan dengan
penggunaan bidang SAID 802,10, pemetaan antara Ethernet VLAN dan jaringan 802.10
dibuat, dan dengan demikian, semua Ethernet VLAN dapat dijalankan melalui jaringan
FDDI.
Diagram di atas menunjukkan dua switch Catalyst terhubung ke tulang punggung FDDI.
Link antara switch dan backbone dapat berupa link tipe Access (artinya satu VLAN
melewatinya) atau Trunk links (semua VLAN dapat melewatinya). Di kedua ujungnya,
switch memiliki port Ethernet milik VLAN 6, dan untuk 'menghubungkan' port ini kami
memetakan setiap modul Ethernet switch dengan modul FDDI.
Terakhir, modul FDDI khusus yang disebutkan di atas mendukung baik VLAN tunggal
(non-trunk) dan beberapa VLAN (trunk).
Untuk memberikan detail lebih lanjut, diagram di bawah ini menunjukkan bingkai IEEE
802.10, bersama dengan bidang SAID di mana ID VLAN dimasukkan, memungkinkan
frame untuk mentransport trunk links seperti yang dijelaskan

switch Cisco pada diagram sebelumnya harus memproses frame Ethernet II dan
mengubahnya sebelum menempatkannya pada tulang punggung IEEE 802.10 atau trunk.
Selama tahap ini, frame Ethernet II asli dikonversi ke frame SNAP Ethernet dan akhirnya
ke frame IEEE 802.10. Konversi ini diperlukan untuk menjaga kompatibilitas dan
keandalan antara dua topologi yang berbeda. Yang paling penting untuk diingat di sini
adalah bidang SAID dan tujuannya.
k. Fungsi dan cara kerja managed switch
Pengertian Switch
Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk menghubungkan beberapa
HUB untuk membentuk jaringan yang lebih besar atau menghubungkan komputery ang
mempunyai kebutuhan bandwidth yang besar. Switch memberikan unjuk kerja yang
jauh lebih baik dari pada HUB dengan harga yang sama atau sedikit lebih mahal. Pada
saat sinyal memasuki suatu port di switch, switch melihat alamat tujuan dari frame dan
secara internal membangun sebuah koneksi logika dengan port yang terkoneksi ke
nodetujuan. Port-port lain di switch tidak mengambil bagian di dalam koneksi. Hasilnya
adalahsetiap port di switch berkores-pondensi ke suatu collision domain tersendiri
sehinggakemacetan jaringan terhindari.
Jadi, jika suatu Ethernet switch 10-Mbps mempunyai 10port,maka setiap port secara
efektif mendapatkan total bandwidth 10Mbps sehingga portswitch memberikan suatu
koneksi yang dedicated ke node tujuan.Switch terbagi dalam 2 tipe utama: switch layer-
2 dan layer-3. Switch layer-2beroperasi pada layer data-link model OSI dan berdsarkan
terknologi bridging. Switch tipeini membangun koneksi logika antar port berdasarkan
pada alamat MAC. Switch layer-2dapat digunakan untuk memecah jaringan yang
sedang berjalan ke dalam collision domain yang lebih kecil untuk meningkatkan unjuk
kerja.Switch layer-3 beroperasi pada layer-3 dari model OSI dasar teknologi
routing.Switch tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat
jaringan. Switch-switch ini dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan
yang berbeda di dalamsuatu internetwork. switch layer-3 kadang-kadang di sebut
Switch routing atau switchmultilayer

B. Manageable Switch
Switch manageable adalah switch dengan harga tinggi yang dapat dikonfigurasi karena
memiliki sistem operasi didalamnya. Pioneer untuk Switch manageable adalah device
dengan merk 'Cisco'. selain Cisco, kebanyakan hanya sebuah Switch murah yang tidak
dapat dikonfigurasi (Unmanageable) dan sistem pakainya : tinggal colok.
Switchmanageable dibuat untuk meningkatkan keamanan pada sebuah jaringan lokal
dan biasadipakai pada perusahaan-perusahaan elite. karena cara kerjanya, switch
manageable dapatjuga dikelompokkan menjadi device yang bekerja pada layer 3 OSI
Model Paket data semakin sedikit karena kapasitas buffer memory yg bisa menampung
paket menjadi lebih banyak sehingga lalu lintas komunikasi data semakin lancar.
Akibatnya switch semakin cepat dalam melakukan processing paket data.

C. Fungsi Manageable Swicth


Fungsi Manageable Swicth menggabungkan beberapa segmen atau kelompok LAN.
Switch bekerja di layer 2 pada model referensi OSI. Device ini memilikikemampuan
lebih dibanding dengan repeater atau hub. Tidak hanya menghubungkan antar jaringan
LAN tetapi juga mampu mengatasi masalahCollision yang di hadapi oleh device hub
atau repeater. Serta mampu membuatVLAN.

Performance & Kemampuan switch manageable


1. Performance AT-8024 :
Menggunakan LSI chipset dengan kecepatan 125Mhz CPU.
Memiliki Backplane / Switch Fabric 9.6 Gbps yang jauh lebih besar daripada
Unmananaged Switch yang hanya memiliki backplane 4 Gbps.
Memiliki Transfer rate 6.5 Mpps yang jauh lebih besar daripada Unmanaged Switch
yang hanya memiliki transfer rate 2.8 Mpps.
Memiliki Buffer Memory 6 MB yang 2 kali lebih besar daripada Unmamanged Switch
yang hanya memiliki buffer memory 3 MB
>> Membuat proses re-transmit paket data semakin sedikit karena kapasitas buffer
memory yg bisa menampung paket menjadi lebih banyak sehingga lalu lintas
komunikasi data semakin lancer. Akibatnya switch semakin cepat dalam melakukan
processing paket data.
2. Kemampuan AT-8024 :
Bisa membuat Virtual LAN (VLAN)
>> Suatu kemampuan dimana AT-8024 bisa melakukan pembagian / segmentasi
network menjadi beberapa buah network yang lebih kecil dalam satu fisik switch biasa
nya untuk tujuan keamanan data.
Bisa melakukan Port Trunking untuk memperbesar bandwidth jalur Uplink
>> Kemampuan AT-8024 untuk menggabungkan beberapa buah uplink menjadi satu
kesatuan uplink sehingga diperoleh bandwidth yang lebih besar .
Dapat mengeset Port Priority dalam komunikasi data
>> Kemampuan AT-8024 yang bisa memberikan tingkat prioritas kepada suatu port
tertentu sehingga data yang keluar dari port tersebut bisa segera diproses lebih dulu
daripada data yg keluar dari port lain.
3. Kemudahan ( Ease of Use )
Mudah untuk mengkoneksikan device2 networking ke switch AT-8024 tanpa perlu
memikirkan lagi susunan kabel straight atau cross yang akan digunakan
>> Karena semua port nya Auto MDI/MDIX
Mudah karena bisa mengaktifkan dan menon-aktifkan fungsi2 yang ada pada switch
tanpa harus meng-console-nya dari dekat.
>> Karena AT-8024 bisa melakukan Outband Management baik dengan cara Telnet
ataupun dengan Web Management dari salah satu PC yg terkoneksi pada jaringan.
Mudah karena tidak perlu datang dan berhadapan langsung ke switch untuk mematikan
salah satu port pada switch >> Karena AT-8024 memiliki Port Management dalam
manageable software AT-8024.
Mudah untuk di koneksi kan dengan device networking dari vendor lain
>> Karena AT-8024 mengikuti banyak standard IEEE yang mendukung kompatibilitas
koneksi antar device networking.
4. Monitoring
Dapat dimonitor secara real time dalam suatu network dengan SNMP Monitoring
Software yang sudah ada spt SNMPc versi 5 dari Castle Rock.
>> Karena AT-8024 Support SNMP.
Keadaan switch dan statistik nya dapat dimonitor secara langsung
>> AT-8024 dapat melakukan proses Remote Monitoring (RMON) yang bisa
memantau log statistic switching.
5. Kelebihan Khusus
Enhanced Stacking
Satu kelebihan khusus AT-8024 yang bisa mengoptimalkan proses Cascading antar
switch AT-8000 Series menjadi proses stacking untuk meningkatkan kinerja koneksi
nya.
Port Security
Kelebihan khusus untuk mengunci satu port pada AT-8024 sehingga hanya satu MAC
address tertentu yang boleh connect ke port tersebut.
Port Mirroring
Kelebihan khusus AT-8024 yang bisa membuat percakapan data pada satu port di
mirror (di copy) persis ke salah satu port pilihan dengan tujuan melihat isi percakapan
data port tersebut.
IGMP Snooping
Kelebihan khusus AT-8024 yang bisa membuat paket Multicast tidak di broadcast
ulang ke semua port yg ada pada switching.
D. kelebihan manageable switch
1. Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN.
2. Pengaturan access user dengan access list.
3. Membuat keamanan network lebih terjamin.
4. Bisa melakukan pengaturan port yang ada.
5. Mudah dalam monitoring trafick dan maintenence network karena dapat
diakses tanpa harus berada di dekat switch
l. Prosedur dan Teknik konfigurasi VLAN
m. Prosedur pembuatan laporan konfigurasi VLAN
F. Model dan Metode
a. Pendekatan : Scientific learning
b. Strategi : Cooperatif learning
c. Model : Problem based learning
d. Metode : Diskusi kelompok, ceramah, tanya jawab dan penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama:**)
1. Pendahuluan/Kegiatan Awal (15 menit)
1. Siswa menjawab sapaan guru, berdoa dan mengordinasikan diri siap belajar
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat
menguasai materi pembelajaran
3. Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran
2. Kegiatan Inti ( 240 menit)

Stimulasi:
1. Guru Memberikan Pengenalan VLAN dan Mode Port VLAN
2. Peserta didik diminta memberikan tanggapan terhadap VLAN dan Mode Port
3. Guru membagi kelompok siswa menjadi 5 kelompok.
4. Peserta didik diminta untuk saling memberikan tanggapan terkait pendapat
teman-temannya.
Identifikasi masalah:
5. Guru memberikan instruksi untuk mencari materi tentang VLAN dan Mode Port
6. Peserta didik mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Pengumpulan Data:
7. Siswa menggali informasi seputar tugas yang diberikan dengan cara membaca
buku atau mencari dari referensi lain melalu internet menggunakan gadget (HP)
atau Komputer LAB.
8. Guru mengecek penyusunan laporan hasil diskusi peserta didik terkait tugas pada
LKS yang diberikan
Pembuktian:
9. Peserta didik saling berdiskusi untuk memverifikasi hasil pengolahan
informasi/materi yang akan disusun sebagai laporan diskusi dan presentasi
10. Peserta didik diminta untuk menyusun informasi yang diperoleh kedalam bentuk
laporan hasil diskusi untuk dipresentasikan di depan kelas.
11. Peserta didik diinstruksikan untuk menyajikan laporan hasil diskusi didepan kelas
per kelompok
12. Peserta didik diminta untuk menilai hasil penyajian temannya dikelompok lain
menggunakan format penilaian.
Menarik Kesimpulan:
13. Perwakilan peserta didik diminta untuk menyimpulkan materi bahasan pada
pertemuan ini.
3. Penutup (15 menit)
1. Guru dan peserta didik melakukan refleksi (mengaitkan dengan nilai sikap yang
ditanamkan) dari materi pertemuan kesatu.
2. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
3. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk tetap semangat dalam belajar.
2. Pertemuan Kedua:**)
1. Pendahuluan/Kegiatan Awal (15 menit)
1. Siswa menjawab sapaan guru, berdoa dan mengordinasikan diri siap belajar
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat
menguasai materi pembelajaran
3. Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran
2. Kegiatan Inti ( 240 menit)

Stimulasi:
1. Guru Memberikan Mnejelaskan VLAN ID dan Standar IEE1Q
2. Peserta didik diminta memberikan tanggapan terhadap VLAN ID dan Standar
IEE1q
3. Guru membagi kelompok siswa menjadi 5 kelompok.
4. Peserta didik diminta untuk saling memberikan tanggapan terkait pendapat
teman-temannya.
Identifikasi masalah:
5. Guru memberikan instruksi untuk mencari materi tentang VLAN ID dan standar
IEE1Q
6. Peserta didik mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Pengumpulan Data:
7. Siswa menggali informasi seputar tugas yang diberikan dengan cara membaca
buku atau mencari dari referensi lain melalu internet menggunakan gadget (HP)
atau Komputer LAB.
8. Guru mengecek penyusunan laporan hasil diskusi peserta didik terkait tugas pada
LKS yang diberikan
Pembuktian:
9. Peserta didik saling berdiskusi untuk memverifikasi hasil pengolahan
informasi/materi yang akan disusun sebagai laporan diskusi dan presentasi
10. Peserta didik diminta untuk menyusun informasi yang diperoleh kedalam bentuk
laporan hasil diskusi untuk dipresentasikan di depan kelas.
11. Peserta didik diinstruksikan untuk menyajikan laporan hasil diskusi didepan kelas
per kelompok
12. Peserta didik diminta untuk menilai hasil penyajian temannya dikelompok lain
menggunakan format penilaian.
Menarik Kesimpulan:
13. Perwakilan peserta didik diminta untuk menyimpulkan materi bahasan pada
pertemuan ini.
3. Penutup (15 menit)
1. Guru dan peserta didik melakukan refleksi (mengaitkan dengan nilai sikap yang
ditanamkan) dari materi pertemuan kesatu.
2. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
3. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk tetap semangat dalam belajar.
3. Pertemuan Ketiga:**)
1. Pendahuluan/Kegiatan Awal (15 menit)
1. Siswa menjawab sapaan guru, berdoa dan mengordinasikan diri siap belajar
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat
menguasai materi pembelajaran
3. Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran
2. Kegiatan Inti ( 240 menit)

Stimulasi:
1. Guru Memberikan Contoh Konfigurasi vlan Membership dan Truning
2. Peserta didik diminta memberikan tanggapan terhadap Contoh Konfigurasi Yang
ditayangkan
3. Guru membagi kelompok siswa menjadi 5 kelompok.
4. Peserta didik diminta untuk saling memberikan tanggapan terkait pendapat teman-
temannya.
Identifikasi masalah:
5. Guru memberikan instruksi untuk mencari materi tentang vlan Membership dan
Truning
6. Peserta didik mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Pengumpulan Data:
7. Siswa menggali informasi seputar tugas yang diberikan dengan cara membaca buku
atau mencari dari referensi lain melalu internet menggunakan gadget (HP) atau
Komputer LAB.
8. Guru mengecek penyusunan laporan hasil diskusi peserta didik terkait tugas pada
LKS yang diberikan
Pembuktian:
9. Peserta didik saling berdiskusi untuk memverifikasi hasil pengolahan
informasi/materi yang akan disusun sebagai laporan diskusi dan presentasi
10. Peserta didik diminta untuk menyusun informasi yang diperoleh kedalam bentuk
laporan hasil diskusi untuk dipresentasikan di depan kelas.
11. Peserta didik diinstruksikan untuk menyajikan laporan hasil diskusi didepan kelas per
kelompok
12. Peserta didik diminta untuk menilai hasil penyajian temannya dikelompok lain
menggunakan format penilaian.
Menarik Kesimpulan:
13. Perwakilan peserta didik diminta untuk menyimpulkan materi bahasan pada
pertemuan ini.
3. Penutup (15 menit)
1. Guru dan peserta didik melakukan refleksi (mengaitkan dengan nilai sikap yang
ditanamkan) dari materi pertemuan kesatu.
2. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
3. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk tetap semangat dalam belajar.
4. Pertemuan Keempat:**)
1. Pendahuluan/Kegiatan Awal (15 menit)
1. Siswa menjawab sapaan guru, berdoa dan mengordinasikan diri siap belajar
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat
menguasai materi pembelajaran
3. Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran
2. Kegiatan Inti ( 240 menit)

Stimulasi:
1. Guru Memberikan Contoh Konfigurasi Inter VLAN dan ACL
2. Peserta didik diminta memberikan tanggapan terhadap Contoh Konfigurasi Yang
ditayangkan
3. Guru membagi kelompok siswa menjadi 5 kelompok.
4. Peserta didik diminta untuk saling memberikan tanggapan terkait pendapat
teman-temannya.
Identifikasi masalah:
5. Guru memberikan instruksi untuk mencari materi tentang Inter VLAN dan ACL
6. Peserta didik mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Pengumpulan Data:
7. Siswa menggali informasi seputar tugas yang diberikan dengan cara membaca
buku atau mencari dari referensi lain melalu internet menggunakan gadget (HP)
atau Komputer LAB.
8. Guru mengecek penyusunan laporan hasil diskusi peserta didik terkait tugas pada
LKS yang diberikan
Pembuktian:
9. Peserta didik saling berdiskusi untuk memverifikasi hasil pengolahan
informasi/materi yang akan disusun sebagai laporan diskusi dan presentasi
10. Peserta didik diminta untuk menyusun informasi yang diperoleh kedalam bentuk
laporan hasil diskusi untuk dipresentasikan di depan kelas.
11. Peserta didik diinstruksikan untuk menyajikan laporan hasil diskusi didepan kelas
per kelompok
12. Peserta didik diminta untuk menilai hasil penyajian temannya dikelompok lain
menggunakan format penilaian.
Menarik Kesimpulan:
13. Perwakilan peserta didik diminta untuk menyimpulkan materi bahasan pada
pertemuan ini.
3. Penutup (15 menit)
1. Guru dan peserta didik melakukan refleksi (mengaitkan dengan nilai sikap yang
ditanamkan) dari materi pertemuan kesatu.
2. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
3. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk tetap semangat dalam belajar.
5. Pertemuan Ke Lima:**)
6. Pendahuluan/Kegiatan Awal (15 menit)
1. Siswa menjawab sapaan guru, berdoa dan mengordinasikan diri siap belajar
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat
menguasai materi pembelajaran
3. Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran
7. Kegiatan Inti ( 240 menit)

Stimulasi:
1. Guru Memberikan Contoh Konfigurasi VLAN Tagging dan fungsinya
2. Peserta didik diminta memberikan tanggapan terhadap Contoh Konfigurasi Yang
ditayangkan
3. Guru membagi kelompok siswa menjadi 5 kelompok.
4. Peserta didik diminta untuk saling memberikan tanggapan terkait pendapat teman-
temannya.
Identifikasi masalah:
5. Guru memberikan instruksi untuk mencari materi tentang VLAN Tagging dan
Fungsnya
6. Peserta didik mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Pengumpulan Data:
7. Siswa menggali informasi seputar tugas yang diberikan dengan cara membaca buku
atau mencari dari referensi lain melalu internet menggunakan gadget (HP) atau
Komputer LAB.
8. Guru mengecek penyusunan laporan hasil diskusi peserta didik terkait tugas pada LKS
yang diberikan
Pembuktian:
9. Peserta didik saling berdiskusi untuk memverifikasi hasil pengolahan informasi/materi
yang akan disusun sebagai laporan diskusi dan presentasi
10. Peserta didik diminta untuk menyusun informasi yang diperoleh kedalam bentuk
laporan hasil diskusi untuk dipresentasikan di depan kelas.
11. Peserta didik diinstruksikan untuk menyajikan laporan hasil diskusi didepan kelas per
kelompok
12. Peserta didik diminta untuk menilai hasil penyajian temannya dikelompok lain
menggunakan format penilaian.
Menarik Kesimpulan:
13. Perwakilan peserta didik diminta untuk menyimpulkan materi bahasan pada pertemuan
ini.
8. Penutup (15 menit)
1. Guru dan peserta didik melakukan refleksi (mengaitkan dengan nilai sikap yang
ditanamkan) dari materi pertemuan kesatu.
2. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
3. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk tetap semangat dalam belajar.
H. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media
a. Power Point
b. Internet

2. Alat/Bahan
a. laptop
b. LCD
c. Whiteboard
d. Spidol
e. Komputer
f. Software Cisco Packet Tracer

3. Sumber Belajar
a.Modul Pembeajaran Cisco CCNA
b.Internet

I. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
a. Tes Tulis
b. Tes Praktik
c. Penugasan
2. Instrumen Penilaian

Indikator Bentuk No
KD IPK Materi Pokok Butir Soal
Soal Soal Soal

3.1 Mengev 3.1.1 Menjela


VLAN, Tes 1 Apa Yang Dimaksud
 VLAN
Mode Tulis Dengan VLAN
aluasi skan konsep  Mode port VLAN,
VLAN VLAN switch – VLAN 2 Jelaskan Manfaat dari
pada 3.1.2 Menentu  VLAN ID ID, VLAN dalam Jaringan
jaringa kan cara Standar
 Standard
IEEE 3 Sebutkan mode VLAN
n konfigur IEEE 802.1Q 802.1Q,
asi VLAN  VLAN
4.1 Members
Melakuka
Mengkonfi 4.1.1 Membership hip,Vlan 4 Sebutkan Vlan ID yang
n Trunking ada di Cisco
gurasi  VLAN
konfigura ,
VLAN Trunking VTP,Inte 5 Tuliskan fungsi dari
si VLAN
 Virtual rVLan,A Standar IEEE 802.1Q
4.1.2 Menguji
trunking CL,
hasil VLAN 6 Apa fungsi dari
protocol
konfigur Tagging truinking
 Inter-VLAN Fungsi
asi VLAN
Routing managed 7 Apa yang di maksud
4.1.3 Membuat
Switch dengan VLAN Tagging
laporan
Indikator Bentuk No
KD IPK Materi Pokok Butir Soal
Soal Soal Soal
konfigura  Access 8 Apa perbedaan
si VLAN control list manfaatt dan fungsi
managed switch dengan
 VLAN
dengan non managed
Tagging switch
 Fungsi dan
cara kerja
managed
Praktek 1 Buatlah Jaringan
switch dengan menggunakan 3
 Prosedur buah switch dengan 2
dan Teknik buah switch layer 2 dan
konfigurasi 1 buah switch layer 3,
dengan ketentuan
VLAN
sebagai berikut.
Prosedur a. Buat semua
pembuatan jaringan
saling
terhubung
b. Buat vlan
ID dengan
nama kalian
masing
masing dan
absen kalian
c. Lakuan
intervlan
routing di
switch
multilayer
LEMBAR PENILAIAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan


Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Alokasi Waktu : 1 jam
Bentuk Soal : Penugasan Perorangan

NIS :

Nama Peserta : ________________________________

No Komponen/Subkomponen Penilaian Skor


1 2 3
I Persiapan Kerja
1.1. Kelengkapan peralatan
1.2. Kelengkapan bahan praktek

Skor Perolehan:
II Proses (Sistematika & Cara Kerja)
2.1. Melakukan Konfigurasi VLAN
2.1. 1. Perencanaan Pembuatan Jaringan VLAN
2.1.2. Pelaksanaan Konfigurasi VLAN
2.1.3. Menguji Trobleshooting Jaringan VLAN
2.1.4. Mendiagnosis permasalahan Jaringan VLAN
2.1.5. Pengecekan hasil Konfigurasi VLAN

Skor Perolehan :
III Hasil Kerja
3.1 Jaringan VLAN bekerja dengan baik dan benar
3.2. Konfigurasi VLAN sesuai dengan prosedur
3.2 Hasil Uji coba VLAN Berjalan dengan baik

Skor Perolehan:
IV Sikap Kerja
4.1. Penggunaan alat tangan dan alat ukur
4.2. Keselamatan kerja
No Komponen/Subkomponen Penilaian Skor
1 2 3
Skor Perolehan:
V Waktu
5.1. Waktu penyelesaian praktik

Skor Perolehan:
Keterangan : Nilai skor : 3,2,1,0

Perhitungan nilai praktik (NP) :


Prosentase Bobot Komponen Penilaian Nilai Praktik
(NP)
Persiapan Proses Hasil Sikap Waktu ∑ NK
1 2 3 4 5 6
Bobot (%) 5 50 15 20 10
Skor Maksimal 6 15 12 6 3

Skor Perolehan
NK
Keterangan:
1. Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik program keahlian.
2. NK = Nilai Komponen, skor perolehan dibagi maksimal skor dikali bobot
3. NP = penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen
4. Jenis komponen penilaian (persiapan, proses, , hasil, sikap kerja dan waktu) disesuaikan
dengan karakter program keahlian.

Mengetahui; Tasikmalaya, Juli 2018


Kepala SMK SMK Negeri Manonjaya Instruktur,

Drs.H. Oom Suparmas, M. Pd Dedi Mulyadi, S.Kom.,

Anda mungkin juga menyukai