Anda di halaman 1dari 39

73

KEGIATAN BELAJAR 2
VLAN DAN ROUTING

A. Pendahuluan

1. Deskripsi Singkat

Secara umum, tujuan Kegiatan Belajar 2 ini adalah untuk memberikan


pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada guru atau peserta PPG tentang VLAN
dan Routing. Secara khusus, tujuan Kegiatan Belajar 2 ini adalah agar peserta
mampu: (1) mengetahui pengertian VLAN dan Router; (2) memahami dasar-dasar
VLAN dan Router; (3) mengevaluasi cara kerja VLAN dan Router; dan (4)
mengevaluasi hasil pembuatan VLAN dan Router.

2. Relevansi

Relevansi dari kegiatan belajar 2 ini adalah agar peserta PPG memiliki
kompetensi tentang VLAN dan Routing yang sesuai dengan dunia kerja dan industri
di bidang konfigurasi jaringan

3. Panduan Belajar

Pada Kegiatan Belajar 2 ini, urutan yang harus dilakukan oleh peserta dalam
mempelajari modul ini adalah:

a. Membaca tujuan pembelajaran sehingga memahami target atau goal dari


kegiatan belajar tersebut.

b. Membaca indikator pencapaian kompetensi sehingga memahami kriteria


pengukuran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

c. Membaca uraian materi pembelajaran sehingga memiliki pengetahuan,


keterampilan dan sikap kompetensi yang akan dicapai

d. Melakukan aktivitas pembelajaran dengan urutan atau kasus permasalahan


sesuai dengan contoh.

e. Mengerjakan latihan/soal atau tugas dengan mengisi lembar kerja yang telah
disediakan Kegiatan Belajar 2 ini menggunakan beberapa dukungan

71
perangkat yang yang harus disediakan. Peserta dapat menggunakan
perangkat yang dimiliki tetapi harus memenuhi standar spesifikasi yang
telah ditetapkan. Hal ini bertujuan agar setiap kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dapat berjalan dengan semestinya. Perangkat-perangkat yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran modul ini adalah: Personal
Computer/laptop yang sudah terinstal minimal OS Windows 7 atau lebih.

B. Inti

1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan

Setelah mengikuti seluruh tahapan pada kegiatan belajar ini, peserta dapat
membuat dan menerapkan konsep VLAN dan Routing.

2. Pokok-pokok Materi

a. Pengertian VLAN

b. Fungsi dan Cara Kerja VLAN

c. Fitur VLAN.

d. Langkah Kerja VLAN pada Cisco Packet Tracer.

e. Pengertian Routing

f. Fungsi dan Cara Kerja Routing.

g. Jenis Router.

h. Langkah Kerja Routing pada Cisco Packet Tracer.

72
3. Uraian Materi

a. Pengertian VLAN

VLAN (Virtual Lokal Area Network) adalah konfigurasi jaringan pada


switch suatu lokasi yang telah ditentukan, model jaringan yang membagi
jaringan secara logikal ke dalam beberapa VLAN yang berbeda.

Perbedaan LAN dan VLAN adalah LAN merupakan suatu jaringan


komputer yang jaringannya mencakup wilayah kecil, dan setiap komputer
dikonfigurasi serta setiap kelas IP yang berbeda menggunakan 1 switch.
Sedangkan VLAN merupakan sekumpulan dari beberapa LAN yang
dikonfigurasikan menggunakan 1 switch untuk semua kelas IP yang berbeda.
Sebuah kelompok perangkat dalam jaringan atau lebih yang dikonfigurasikan
dengan menggunakan perangkat lunak tertentu, akan tetapi tetap dapat
berkomunikasi seperti halnya perangkat tersebut terhubung secara fisik.

VLAN banyak digunakan karena memiliki security atau tingkat


keamanan data dari setiap divisi dapat tersendiri, oleh karena itu segmennya
bisa dipisah secara logika, lalu lintas data dibatasi segmennya. Penggunaan
VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel di mana
dapat dibuat segmen yang bergabung pada organisasi atau departemen, tanpa
bergantung pada lokasi workstation seperti pada gambar berikut:

Gambar 2.1: Virtual Local Area Network

73
b. Fungsi dan Cara Kerja VLAN

1). Fungsi VLAN

VLAN berfungsi untuk membagi fisik network ke banyak broadcast


domain. VLAN membolehkan banyak virtual LAN berdampingan dalam sebuah
switch. Fungsi VLAN pada jaringan komputer adalah memberikan sebuah
metode dalam jaringan untuk bias membagi satu fisik network ke banyak
broadcast domain. Broadcast domain ini biasanya sama dengan batas IP
subnet, tiap subnet mempunyai satu VLAN. VLAN membolehkan banyak virtual
LAN berdampingan dalam sebuah fisik LAN (Switch). Jadi, semisal ada dua
mesin yang terhubung dalam sebuah Switch, keduanya tidak dapat mengirim
eternet frame ke mesin lain meski dalam satu kabel yang sama.

Contoh simulasi VLAN adalah Ada dua gedung yang saling terhubung dan
memiliki IP yang sama, dalam setiap gedung memiliki beberapa device dan
setiap gedung memiliki data pribadi masing-masing yang tidak boleh diketahui
oleh gedung yang lain. Pada gambar berikut menjelaskan gedung yang masih
terhubung dan masih bisa mengetahui data yang dibagi pada gedung yang lain.

Gambar 2.2: Simulasi Tanpa VLAN


Untuk membatasi broadcast pada setiap gedung agar data yang dikirim
ke device setiap gedung tidak tersebar ke gedung yang lainnya, maka harus
dibuatkan VLAN agar pada setiap gedung tidak terhubung, sehingga pada saat
device yang mengirim data ke device lainnya tidak lagi tersebar ke gedung yang
lain seperti pada gambar berikut:

74
Gambar 2.3: Simulasi Dengan VLAN

2). Cara Kerja VLAN

VLAN bekerja dengan cara membagi brodcast domain dan


menghubungkan network ke kelas IP yang sama pada lingkup VLAN. VLAN
diklasifikasikan berdasarkan tipe yang digunakan, baik menggunakan port ,
MAC address dan lain-lain. Semua informasi yang mengandung
penandaan/pengalaman suatu VLAN disimpan dalam suatu database, jika
penandanya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mencatat
port -port yang digunakan oleh VLAN.

Untuk mengatur biasanya digunakan switch/bridge yang dapat diatur.


Switch/bridge ini yang akan menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu
VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama.
Switch akan menentukan ke mana data-data akan diteruskan dan sebagainya.
Ketika switch menerima data dari sebuah workstation, switch dapat mengetahui
identitas VLAN yang mengirim data tersebut, atau juga disebut dengan VLAN
ID. VLAN ID dapat diketahui berdasarkan dari port pengirim, alamat dari media
access control (MAC Address) pengirim dan alamat jaringan.

75
c. Fitur VLAN

VLAN yang dibuat memiliki beberapa fitur di dalamnya, yaitu sebagai


berikut:

1) Default VLAN adalah VLAN yang sudah ada sejak pertama kali switch
dihidupkan, sebelum dikonfigurasi semua port yang ada pada switch akan
tergabung ke dalam default VLAN dan dapat terhubung pada masing-masing
port . Pada cisco, default VLAN adalah VLAN 1.

2) Data VLAN adalah VLAN yang hanya mengatur trafik data pada VLAN.

3) Native VLAN yang dikembalikan ke suatu port apabila tidak dalam bentuk
trunking dan untagged.

4) Voice VLAN adalah VLAN yang mendukung Volp dan di khususkan untuk
komunikasi data suara pada VLAN.

5) Manajemen VLAN adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk manajemen


switch.

6) Berdasarkan MAC Address keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC


address dari setiap workstation/computer yang dimiliki user. Switch
mendeteksi/mencatat semua MAC address yang dimiliki oleh setiap virtual
LAN. MAC address merupakan suatu bagian yang dimiliki oleh NIK
(Network Interface Card) disetiap workstation.

7) Berdasarkan alamat subnet IP, subnet IP address pada suatu jaringan juga
dapat digunakan untuk mengklasifikasikan suatu VLAN.

76
d. Langkah Kerja VLAN pada Cisco Packet Tracer

Langkah kerja untuk membuat sebuah jaringan VLAN pada aplikasi cisco
packet tracer, dapat dilakukan seperti tahap berikut:

1) Buka aplikasi cisco packet tracer dengan klik dua kali seperti pada gambar
berikut.

Gambar 2.4: Desktop PC/Komputer


Pada tampilan ini buka aplikasi cicso packet tracer untuk membuat sebuah
jaringan VLAN.

2) Maka tampilan awal cisco packet tracer seperti pada gambar 2.5, Pada
aplikasi inilah tempat membuat jaringan VLAN.

Gambar 2.5: Tampilan Cisco packet tracer

77
3) Masukan perangkat switch dengan klik switch lalu drag and drop seperti
pada gambar berikut.

Gambar 2.6: Tampilan Switch


Pada gambar tersebut menunjukkan letak switch yang akan digunakan
dalam pembuatan VLAN, gunakan switch-pt untuk yang standar disarankan

4) Selanjutnya masukan PC/Komputer dengan cara klik PC kemudian drag


and drop seperti pada gambar berikut

Gambar 2.7: Tampilan PC/Komputer


Pada gambar tersebut menunjukkan letak PC/Komputer yang akan
digunakan dalam pembuatan VLAN.

78
5) Pasangkan kabel pada switch dengan cara klik kabel Copper Straight-
Through, kemudian klik switch lalu pilih FastEthernet0/1 seperti pada
gambar berikut.

Gambar 2.8: Menghubungkan Kabel ke Switch


Pada gambar tersebut menunjukkan letak kabel yang akan digunakan dalam
pembuatan VLAN, disarankan menggunakan kabel Copper Straight-
Through karena menggunakan 2 perangkat yang berbeda

6) Pasangkan kabel pada PC dengan Klik kabel Copper Straight-Through, klik


PC lalu pilih FastEthernet0 seperti pada gambar berikut

Gambar 2.9: Menghubungkan Kabel ke PC


Pada gambar tersebut menunjukkan letak kabel yang akan digunakan dalam
pembuatan VLAN.

79
7) Hasil dari tampilan VLAN yang telah dibuat

Gambar 2.10: configuration VLAN


Gambar tersebut menjelaskan tentang bentuk VLAN yang akan dibuat pada
Komputer yang ada melalui konfigurasi switch sesuai perintah berikut.

8) Klik PC 0, untuk konfigurasi IP Address pada PC 0 setelah PC diklik maka


tampilannya seperti pada gambar berikut kemudian klik Desktop berikut:
dan klik IP Configuration.

Gambar 2.11: Desktop PC 0

80
9) Ketik IP address 192.168.20.1 dan subnet mask 255.255.255.0 dengan
ketentuan 192.168.20 adalah network sedangkan 1 adalah host atau alamat
seperti pada gambar berikut.

Gambar 2.12: IP Configuration PC 0


Pada gambar tersebut telah dimasukkan IP, ini bertujuan untuk menentukan
alamat PC 0 untuk dapat terhubung.

10) Ketik IP address 192.168.20.2 dan subnet mask 255.255.255.0 dengan


ketentuan 192.168.20 adalah network sedangkan 2 adalah host atau alamat
seperti pada gambar berikut.

Gambar 2.13: IP Configuration PC 1

81
Pada gambar tersebut telah dimasukkan IP, ini bertujuan untuk menentukan
alamat PC 1 untuk dapat terhubung.

11) Ketik IP address 192.168.20.3 dan subnet mask 255.255.255.0 dengan


ketentuan 192.168.20 adalah network sedangkan 3 adalah host atau alamat
seperti pada gambar berikut.

Gambar 2.14: IP Configuration PC 2


Pada gambar tersebut telah dimasukkan IP, ini bertujuan untuk menentukan
alamat PC 2 untuk dapat terhubung.

12) Ketik IP address 192.168.20.4 dan subnet mask 255.255.255.0 dengan


ketentuan 192.168.20 adalah network sedangkan 4 adalah host atau alamat
seperti pada gambar berikut.

Gambar 2.15: IP Configuration PC 3

82
Pada gambar tersebut telah dimasukkan IP, ini bertujuan untuk menentukan
alamat PC 3 untuk dapat terhubung. Setelah semua PC telah dikonfigurasi
atau pemberian IP Address, selanjutnya tes ping setiap IP Address PC
menggunakan Command Promp (run)

13) Klik PC yang ingin digunakan untuk ping, pilih desktop lalu Command
Promp seperti pada gambar.

Gambar 2.16: Desktop PC 0


14) Ketik pc>ping 192.168.20.2 atau pc>ping 192.168.20.3 lalu Enter, jika
tampil seperi pada gambar, berarti konfigurasi berhasil, apabila tampilannya
berbeda atau muncul pesan request timet out berarti konfigurasi gagal.

Gambar 2.17: Command Prom (ping IP)

83
15) Konfigurasi switch untuk mengetahui VLAN yang aktif, dengan cara klik
switch dan ketikan pada CLI switch>en lalu Enter kemudian switch>show
VLAN lalu Enter maka tampil seperti pada gambar berikut.

Gambar 2.18: Tampilan VLAN Active


Pada gambar tersebut telah ditampilkan dari beberapa port yang aktif.
Sedangkan port yang tidak aktif dia tidak ditampilkan pada status active

16) Konfigurasi switch dengan cara klik switch dan ketikan pada CLI untuk
membuatkan VLAN 9 dan 10 ketikan perintah seperti pada gambar 2.19 lalu
Enter setelah mengetik setiap perintah

84
Gambar 2.19: pembuatan VLAN
17) Konfigurasi switch untuk membuat VLAN 9, dengan cara klik switch dan
ketikan pada CLI, memasukkan PC 0 dan PC 1 ke VLAN 9 dengan perintah
seperti pada gambar lalu Enter setelah mengetik setiap perintah.

85
Gambar 2.20: VLAN 9
Gambar tersebut menjelaskan cara memasukkan port s Fa0/1 dan Fa0/2 ke
VLAN 10. Setelah perintah memasukan port s ke VLAN 10 telah
dimasukkan, VLAN 10 telah berhasil dibuat. Maka tampilannya seperti pada
gambar tersebut.

18) Konfigurasi switch untuk membuat VLAN 10, dengan cara klik switch dan
ketikan pada CLI, memasukkan PC 2 dan PC 3 ke VLAN 10 dengan perintah
seperti pada gambar lalu Enter setelah mengetik setiap perintah.

86
Gambar 2.21: VLAN 10
Gambar tersebut menjelaskan cara memasukkan port s Fa0/3 dan F0/4 ke
VLAN 10. Setelah perintah memasukan port s ke VLAN 10 telah
dimasukkan, VLAN 10 telah berhasil dibuat. Maka tampilannya seperti pada
gambar tersebut

e. Pengertian Routing.

Routing adalah proses untuk memilih jalur yang harus dilalui untuk
mengirimkan data atau informasi yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan
yang lainnya. Di mana routing ini akan mengirimkan paket data ataupun
informasi dari seluruh user yang terhubung dan mengirimkannya ke device lain.
Intinya routing ini adalah sebuah perintah atau komputer yang sudah disepakati
bersama dari seluruh device merek router yang ada di dunia, Untuk
menghubungkan jaringan satu ke jaringan lainnya. Routing merupakan proses
di mana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain.

87
Contoh ilustrasi routing sebagai berikut:

Ada dua rumah yang ingin menelpon, untuk bisa terhubung keduanya
harus mempunyai nomor telepon dan keduanya saling mengetahui nomor
tersebut agar bisa terhubung seperti gambar bernomor 1 berikut.

Gambar 2.22: Ilustrasi Routing


Begitu pula dengan routing untuk menghubungkan beberapa perangkat
komputer maka harus dikonfigurasi atau diberi alamat IP seperti gambar
bernomor 2 tersebut. Dapat diketahui bahwa routing terbagi dua, yaitu static
dan dynamic.

1). Static

Routing komput (static route) adalah pengaturan routing secara manual,


di mana konfigurasi IP address pada setiap device diisi secara manual. Routing
paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Static route
adalah rute-rute ke host atau jaringan tujuan yang dimasukkan secara manual
oleh administrator jaringan ke route tabel suatu router.

2). Dynamic

Routing dynamic adalah pengaturan routing secara otomatis, di mana


konfigurasi IP address pada setiap device terisi secara otomatis tanpa
melakukan pengisian IP address. Cara ini yang digunakan untuk melepaskan
kewajiban mengisi entri-entri forwarding komputer secara manual. Protokol
routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang
lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi
forwarding tabel, tergantung keadaan jaringannya.

88
f. Fungsi dan Cara Kerja Routing

1). Fungsi Routing

Fungsi dari routing ini adalah menghubungkan suatu jaringan ke jaringan


lainnya yang lebih besar dan luas. Contoh, di tempat anda memiliki jaringan
komputer yang ber - alamat IP 192.168.1.1, lalu anda ingin agar jaringan anda
ini bisa terhubung dengan internet yang beralamatkan IP 8.8.8.8. Nah dari sini
lah routing difungsikan, jaringan anda akan bisa terhubung dengan jaringan
komputer yang serba terbuka (internet). Dengan proses routing sebuah
komputer bisa menyampaikan pesan dan mengirim data secara tepat ke
komputer lain yang jauh jaraknya.

2). Cara Kerja Routing.

Di dalam sebuah jaringan komputer, ada yang namanya TCP/IP


(Transmission Control Protocol/Internet Protocol). TCP atau IP berfungsi
sebagai alamat pengiriman paket data agar bisa sampai ke alamat yang dituju
(host tujuan). Tugas TCP/IP dibagi mulai dari mengirim paket data hingga
menerima paket data dalam komputer. Dengan begini, jika terjadi masalah saat
mengirim paket data akan bisa dipecahkan dengan baik.

Routing sendiri merupakan proses yang dialami data untuk mencapai


tujuan di jaringan komputer. Konsep dasar routing sendiri berada di lapisan
jaringan TCP/IP. Pada lapisan ini terjadi proses memberi alamat di setiap user
komputer. Data-data yang dikirim dari perangkat dikirim dalam bentuk
datagram, yaitu paket data yang dikenal sebagai IP. Datagram tersebut
memiliki alamat tujuan paket data dikirimkan. IP kemudian memeriksa alamat
pada paket data untuk kemudian disampaikan ke perangkat tujuan. Jika alamat
tujuan datagram ada di satu jaringan dengan perangkat asal, maka data tersebut
akan langsung disampaikan. Namun, jika alamat tujuan data tidak ada di
jaringan yang sama maka akan diteruskan ke router lain yang lebih tepat.

89
g. Jenis Router.

1). Router Aplikasi

Router aplikasi adalah aplikasi yang dapat kita instal pada komputer
operasi, sehingga komputer operasi tersebut akan memiliki kemampuan seperti
router, contoh aplikasi ini adalah Winroute, WinGate, SpyGate, WinProxy dan
lain-lain.

2). Router Hardware.

Router Hardware adalah merupakan hardware yang memiliki


kemampuan seperti router, sehingga dari hardware tersebut dapat
memancarkan atau membagi IP Address dan meng-sharing IP Address, pada
prakteknya Router hardware ini digunakan untuk membagi koneksi internet
pada suatu ruang atau wilayah, contoh dari router ini adalah access point,
wilayah yang dapat mendapat IP Address dan koneksi internet disebut Hot Spot
Area.

Gambar 2.23: Router


Sumber: Wambrauw, 2014

3). Router PC

Router PC adalah Sistem Operasi yang memiliki fasilitas untuk membagi


dan meong-sharing IP Address, jadi jika suatu perangkat jaringan (pc) yang
terhubung ke komputer tersebut akan dapat menikmati IP Address atau koneksi
internet yang disebarkan oleh Sistem Operasi tersebut, contoh komputer operasi
yang dapat digunakan adalah semua komputer operasi berbasis client server,

90
semisal Windows NT, Windows NT 4.0, Windows 2000 server, Windows 2003
Server, MikroTik (Berbasis Linux), dan lain-lain.

Gambar 2.24: Router PC


Sumber : Hipernet, 2018

h. Langkah Kerja Routing pada Cisco Packet Tracer

Berikut adalah langkah kerja untuk melakukan routing dengan


menggunakan aplikasi cisco packet tracer.

1) Langkah 1 proses membuat routing

a) Buka aplikasi cisco packet tracer dengan klik dua kali seperti pada
gambar.

Gambar 2.25: Desktop PC/Komputer

91
b) Tampilan awal cisco packet tracer apabila kita telah membukanya, Pada
bagian inilah tempat melakukan routing

Gambar 2.26: Tampilan Cisco packet tracer


c) Masukan router dengan klik router dengan cara drag and drop seperti
pada gambar berikut.

Gambar 2.27: Tampilan Router


Pada gambar tersebut menunjukkan letak router yang akan digunakan
dalam melakukan routing.

92
d) Masukan switch dengan klik switch dengan cara drag and drop seperti
pada gambar berikut.

Gambar 2.28: Tampilan Switch


Pada gambar tersebut menunjukkan letak Switch yang akan digunakan
dalam melakukan routing

e) Masukan server dengan klik server dengan cara drag and drop seperti
pada gambar berikut.

Gambar 2.29: Tampilan Server


Pada gambar tersebut menunjukkan letak server yang akan digunakan
dalam melakukan routing.

93
f) Masukan PC dengan klik PC dengan cara drag and drop seperti pada
gambar berikut.

Gambar 2.30: Tampilan PC/Komputer


Pada gambar tersebut menunjukkan letak PC/Komputer yang akan
digunakan dalam melakukan routing.

g) Kabel yang akan digunakan dalam proses melakukan routing adalah


kabel Copper Straight-Through dan kabel Copper Cross-Over yang
akan dipasang pada setiap device

Gambar 2.31: Kabel


Pada gambar tersebut menunjukkan letak kabel yang akan digunakan
dalam melakukan routing

94
h) Masukan kabel dengan cara pasangkan kabel pada router, klik kabel
kemudian klik router seperti pada gambar berikut.

Gambar 2.32: Menghubungkan Kabel router ke router


Pada gambar tersebut menunjukkan cara memasang kabel. Klik kabel
Copper Cross-Over, klik router lalu pilih FastEthernet0/0 begitu pula
pada router di sebelahnya.

i) Masukkan kabel dengan cara pasangkan kabel pada router ke switch,


klik kabel kemudian klik router dan klik switch.

Gambar 2.33: Menghubungkan Kabel router ke switch


Pada gambar tersebut menunjukkan cara memasang kabel. Klik kabel
Copper Straight-Through, klik router lalu pilih FastEthernet0/1 begitu
pula pada switch FastEthernet0/1.

95
j) Masukan kabel dengan cara pasangkan kabel pada switch ke server, klik
kabel kemudian klik server.

Gambar 2.34: Menghubungkan Kabel switch ke server


Pada gambar tersebut menunjukkan cara memasang kabel. Klik kabel
Copper Straight-Through, klik switch lalu pilih FastEthernet1/1
kemudian klik server, pilih FastEthernet0.

k) Masukan kabel dengan cara pasangkan kabel pada switch ke PC, klik
kabel kemudian klik switch dan klik PC:

Gambar 2.35: Menghubungkan Kabel switch ke PC


Pada gambar tersebut menunjukkan cara memasang kabel. Klik kabel
Copper Straight-Through, klik switch lalu pilih FastEthernet2/1
kemudian klik PC, pilih FastEthernet0.

96
l) Bentuk konfigurasi routing yang telah dibuat.

Gambar 2.36: konfigurasi routing


2) Langkah 2 proses memasukkan IP Address.

Pada proses melakukan routing haruslah ditentukan kelas IP yang akan


digunakan agar prosesnya mudah dibuat dan alamat IP-nya juga jelas. Sebelum
memasukkan IP, ketahuilah kelas IP berikut.

Tabel 2.1: Kelas IP

Jumlah Host dalam satu


Kelas/Alamat Nilai Oktet Pertama
jaringan maksimum

Kelas A 0 - 126 16,777

Kelas B 128 - 191 65,534

Kelas C 191 - 223 254

Contoh:

IP kelas A digunakan octet pertama 10 jadi nilai octet berikutnya bisa


ditentukan sendiri sesuai yang diinginkan misal 10.10.10.1

IP kelas B digunakan octet pertama 183 jadi nilai octet berikutnya bisa
ditentukan sendiri sesuai yang diinginkan misal 183.168.1.1

IP kelas C digunakan octet pertama 192 jadi nilai octet berikutnya bisa
ditentukan sendiri sesuai yang diinginkan misal 192.178.1.1

97
a) IP yang akan digunakan untuk mengisi setiap device adalah sebagai
berikut.

(1). Konfigurasi IP

Router0 IP 192.168.1.4 255.255.255.0

10.10.10.1 255.255.255.0

Server0 IP 192.168.1.1 255.255.255.0

PC0 IP 192.168.1.2 255.255.255.0

PC1 IP 192.168.1.3 255.255.255.0

(2). Konfigurasi IP

Router1 IP 172.16.1.4 255.255.0.0

10.10.10.2 255.0.0.0

Server1 IP 172.168.1.1 255.255.0.0

PC2 IP 172.16.1.2 255.255.0.0

PC3 IP 172.16.3.3 255.255.0.0

b) Klik server0, pilih desktop kemudian pilih IP configuration.

Gambar 2.37: desktop server

98
c) Konfigurasi IP Address Server0 dengan ketik IP address 192.168.1.1
dan subnet mask 255.255.255.0 dengan ketentuan 192.168.1 adalah
network sedangkan 1 adalah host atau alamat, ketik IP address
192.168.1.4 untuk default gateway dan 192.168.1.1 untuk DNS server
seperti pada gambar berikut.

Gambar 2.38: configuration IP server0


d) Konfigurasi IP Address PC0 dengan ketik IP address 192.168.1.2 dan
subnet mask 255.255.255.0 dengan ketentuan 192.168.1 adalah network
sedangkan 2 adalah host atau alamat, ketik IP address 192.168.1.4 untuk
default gateway dan 192.168.1.1 untuk DNS server seperti pada gambar
berikut.

Gambar 2.39: configuration IP PC0

99
e) Konfigurasi IP Address PC1 dengan ketik IP address 192.168.1.3 dan
subnet mask 255.255.255.0 dengan ketentuan 192.168.1 adalah network
sedangkan 3 adalah host atau alamat, ketik IP address 192.168.1.4 untuk
default gateway dan 192.168.1.1 untuk DNS server seperti pada gambar
berikut.

Gambar 2.40: configuration IP PC1


f) Mengecek fungsi routing apakah routing yang telah dibuat berhasil atau
tidak dengan cara klik salah satu PC kemudian pilih desktop, command
prompt kemudia ketikkan IP device device yang diinginkan. Contoh:
ketik pc>ping 192.168.1.1 atau pc>ping 192.168.1.2 lalu Enter, jika
routing berhasil maka tampilannya sebagai berikut.

100
Gambar 2.41: Comand promp
Jika IP Address tidak dikenali dalam jaringan maka akan muncul pesan
Request Time Out.

g) Konfigurasi IP Address router0 pada static dengan ketik IP address


192.168.1.4 dan subnet mask 255.255.255.0 dengan ketentuan
192.168.1 adalah network sedangkan 4 adalah host atau alamat, seperti
pada gambar berikut

Gambar 2.42: configuration IP router0

101
h) Konfigurasi IP Address server1 dengan ketik IP address 172.16.1.1 dan
subnet mask 255.255.0.0 dengan ketentuan 172.16.1 adalah network
sedangkan 1 adalah host atau alamat, ketik IP address 172.16.1.4 untuk
default gateway dan 172.16.1.1 untuk DNS server seperti pada gambar
berikut.

Gambar 2.43: configuration IP server1


i) Konfigurasi IP Address PC2 dengan ketik IP address 172.16.1.2 dan
subnet mask 255.255.0.0 dengan ketentuan 172.16.1 adalah network
sedangkan 2 adalah host atau alamat, ketik IP address 172.16.1.4 untuk
default gateway dan 172.16.1.1 untuk DNS server seperti pada gambar
berikut.

Gambar 2.44: configuration IP PC2

102
j) Konfigurasi IP Address PC3 dengan ketik IP address 172.16.1.3 dan
subnet mask 255.255.0.0 dengan ketentuan 172.16.1 adalah network
sedangkan 3 adalah host atau alamat, ketik IP address 172.16.1.4 untuk
default gateway dan 172.16.1.1 untuk DNS server seperti pada gambar
berikut.

Gambar 2.45: configuration IP PC3


k) Konfigurasi IP Address router1 dengan ketik IP address 172.16.1.4 dan
subnet mask 255.255.0.0 dengan ketentuan 172.16.1 adalah network
sedangkan 4 adalah host atau alamat seperti pada gambar berikut.

Gambar 2.46: configuration IP router1

103
l) Menghubungkan antara router0 dan router1 dengan ketik IP address
10.10.10.1 dan subnet mask 255.0.0.0 untuk router0 dengan ketentuan
10.10.10 adalah network sedangkan 1 adalah host atau alamat seperti
pada gambar berikut.

Gambar 2.47: Configuration IP router0 ke Router1


m) Menghubungkan antara router0 dan router1 dengan ketik IP address
10.10.10.2 dan subnet mask 255.0.0.0 untuk router1 dengan ketentuan
10.10.10 adalah network sedangkan 2 adalah host atau alamat seperti
pada gambar berikut.

Gambar 2.48: Configuration IP router1 ke router0


n) Konfigurasi IP Address tersebut telah terhubung antar setiap kelas IP
yang sama pada setiap router. Namun belum terkoneksi antar router atau
antara setiap kelas IP yang berbeda. Untuk menghubungkannya maka
harus dikonfigurasi. Beriku langkahnya.

104
(1). Konfigurasi IP Address ke setiap router dan PC pada router0 dengan
cara klik raouter0, Config, static dan isikan network address berikut:
Network 172.16.1.0, Mask 255.255.255.0, dan Next Hop 10.10.10.2
kemudian Add Seperti pada gambar berikut.

Gambar 2.49: Configuratin Static Routes router0

(2). Konfigurasi IP Address ke setiap router dan PC pada router1 dengan


cara klik raouter1, Config, static dan isikan network address berikut:
Network 192.168.1.0, Mask 255.255.255.0, dan Next Hop 10.10.10.1
kemudian Add Seperti pada gambar berikut.

Gambar 2.50: Configuratin Static Routes router1

105
o) Hasil dari melakukan routing, semua kabel telah terhubung dengan
tanda hijau seperti pada gambar.

Gambar 2.51: hasil konfigurasi routing


p) Mengetes setiap konfigurasi apakah semua berhasil di ping atau gagal
dengan cara klik salah satu PC kemudian klik desktop, Command
Prompt seperti pada gambar.

Gambar 2.52: Desktop PC1

106
q) Ketikan perintah berikut pada Command Prompt Pc>ping 172.16.1.1
lalu Enter atau ketikkan IP address yang lainnya kemudian Enter seperti
pada gambar berikut.

Gambar 2.53: Hasil ping


Jika IP Address tidak dikenali dalam jaringan maka akan muncul pesan
Request Time Out.

107

Anda mungkin juga menyukai