Anda di halaman 1dari 5

Review on “Open Shortest Path First(OSPF)

Routing Protocol Performance”

Trifebi Shina Sabrila1, Mujaddid Izzul Fikri2, Sheila Fitria Al ‘Asqalani3, Feranandah Firdausi4, Veronica
Retno Sari5
Program Studi Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang
Email : 1trifebiss@gmail.com, 2mujaddidizzulfikrik.mif@gmail.com , 3sheilaftria@gmail.com, 4feranandah10@gmail.com,
5
veronica.maralovi@gmail.com

Abstrak—Routing pada Jaringan, telah menjadi sesuatu dari protokol ini terbuka untuk umum dan routing dari
yang sulit untuk dipisahkan. Dengan Routing, komputer OSPF ini berbasis algoritma SPF[2]. OSPF adalah
dapat mengirimkan paket data ke komputer lainnya protokol routing yang menggunakan link state yang
meskipun berada pada jaringan yang berbeda, sehingga didesain untuk bekerja dengan efisien dalam pengiriman
sangat cocok sesuai kebutuhan jaringan-jaringan saat ini, update informasi route, yang memiliki titik berat pada
yang telah memiliki jangkauan yang luas dan terdiri dari kinerja prosesor, kebutuhan memori dan konsumsi
kumpulan jaringan-jaringan yang berbeda. Dalam bandwith [3].
pengoperasiannya, Routing memilki Protokolnya sendiri.
Salah satunya adalah Routing Protocol OSPF (Open Tujuan dari review paper ini adalah untuk mengetahui
Shortest Path First). OSPF adalah routing protocol yang kinerja atau performa dari protokol routing OSPF (Open
menjadi pilihan utama, jika digunakan pada suatu jaringan Shortest Path First). Dalam paper yang kami review,
besar yang terdiri dari banyak router dan router-router peneliti menggunakan beberapa routing protokol selain
tersebut tidak semuanya merupakan router dengan merek OSPF yaitu RIP dan EIGRP sebagai pembanding hasil
Cisco. Untuk lebih memperdalam pemahaman terhadap kinerja setelah dilakukan analisis /uji coba .
routing protocol OSPF, kami mereview lima paper yang Dalam 5 paper yang kami review, ketika pengujian
berisi tentang kinerja OSPF, analisis perbandingan OSPF dilakukan dengan membandingkan kinerja protokol lain, OSPF
dengan routing protocol lainnya, dan upaya yang dilakukan selalu menampilkan kinerja yang lebih optimal dibandingkan
untuk dapat mengoptimalkan dan meminimalisir kinerja protokol pembandingnya.
routing protocol OSPF.
II. LATAR BELAKANG
Keywords— OSPF;
Pada bagian ini, kami menyajikan informasi latar belakang
I. PENDAHULUAN mengenai
Penggunaan internet dalam beberapa dekade terakhir 2.1 Routing
mengalami peningkatan yang signifikan. Internet merupakan Routing adalah proses menentukan rute dari host
sebuah teknologi yang saat ini banyak digunakan asal ke host tujuan. Routing merupakan proses
oleh manusia untuk berkomunikasi dan mengirim memindahkan data dari suatu network ke network
berbagai data dalam jarak yang dekat maupun saling lain dengan cara mem-forward paket data via
berjauhan dengan cepat. Semakin besar suatu jaringan maka gateway. Routing menentukan kemana datagram
manajemen jaringan akan menjadi kompleks dan rumit, akan dikirim agar mencapai tujuan yang
sehingga diperlukan manajemen jaringan dan proses routing diinginkan. Informasi yang dibutuhkan router
yang tepat untuk menentukan jalur tercepat dan terdekat untuk dalam melakukan routing yaitu [4]:
mengirimkan pesan tersebut sampai ketujuan. Proses a. Alamat tujuan/ destination address.
pemilihan route untuk mengirim data dari komputer asal
ke komputer tujuan inilah yang disebut routing [1]. b. Mengenal sumber informasi.
Dalam penentuan rute tersebut, terdapat berbagai jenis c. Menemukan rute.
protokol routing yang bertujuan untuk mengatur router
dalam melakukan proses routing tersebut, baik secara d. Pemilihan rute.
statis maupun dinamis. e. Menjaga informasi routing.
OSPF merupakan protokol routing yang bersifat Sebuah router mempelajari informasi routing dari
dinamis. Protokol ini bersifat terbuka dimana spesifikasi mana sumber dan tujuannya yang kemudian
ditempatkan pada tabel routing. Router kemudian
akan berpatokan pada tabel routing ini untuk struktur dan dapat dibangun beberapa bagian
memberitahu port yang akan digunakan untuk dari subnetwork.
meneruskan paket ke alamat tujuan. Ada dua cara
untuk memberitahu router bagaimana cara OSPF merupakan protokol alternatif untuk
meneruskan paket ke jaringan yang tidak menutupi kelemahan RIP. OSPF juga merupakan
terhubung langsung (not directly connected) di protokol routing yang menggunakan prinsip
badan router. multipath (multipath protocol) dapat mempelajari
berbagai rute dan memilih lebih dari satu rute ke
2.2 Routing Dinamis host tujuan. OSPF digunakan bersamaan dengan
IP, maksudnya paket OSPF dikirim bersamaan
Dinamic routing adalah proses pengisian data dengan header paket data IP. Setiap router OSPF
routing pada routing table secara otomatis. mempunyai database yang identik yang
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu menggambarkan topologi suatu Autonomous
kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka System yang disebut dengan Link State database
perlu digunakan dynamic routing. Protokol
(Topological database). Dari database ini,
routing mengatur router-router sehingga dapat
berkomunikasi satu dengan yang lain dan perhitungan Shortest Path First dilakukan
memberikan informasi routing yang dapat untuk membentuk Routing Tabel. Perhitungan
mengubah isi forwarding table, tergantung ulang terhadap Shortest Path First dilakukan
keadaan jaringannya. Sehingga router-router apabila terjadi perubahan pada topologi
dapat mengetahui keadaan jaringan yang terakhir jaringan. OSPF memungkinkan beberapa
dan mampu meneruskan datagram. jaringan untuk dikelompokkan bersama.
Dalam mempresentasikan arah dynamic routing Pengelompokkan seperti ini dinamakan
menggunakan nilai metric yang didalamnya dengan area dan topologinya tersembunyi dari
terdapat parameter-parameter untuk menghasilkan seluruh AS. Informasi yang tersembunyi ini
nilai metric tersebut. Parameter yang dapat memungkinkan penurunan traffic routing.
digunakan untuk menghasilkan sebuh nilai metric Dengan menggunakan konsep area sistem
adalah [4]: penyebaran informasinya menjadi lebih
a. Hop count, berdasarkan banyaknya router teratur dan tersegmentasi. Dengan adanya
yang dilewati. distribusi routing yang teratur, maka
penggunaan bandwidth akan lebih efisien,
b. Ticks, berdasarkan waktu yang diperlukan.
lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih
c. Cost, berdasarkan perbandingan sebuah nilai presisi dalam menentukan rute terbaik dalam
standar dengan bandwith yang tersedia. mengirim paket.
d. Composite metric, berdasarkan hasil III. OPEN SHORTEST PATH FIRST
perhitungan dari parameter-parameter yaitu
bandwith, delay, load, reliability. OSPF merupakan sebuah routing protokol
yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal
2.3 OSPF (Open Shortest Path First) di mana masih memiliki hak administrasi terhadap
OSPF didesain oleh IETF (Internet Engineering jaringan tersebut. OSPF bekerja berdasarkan
Task Force) yang pada mulanya dikembangkan algoritma Shortest Path First yang dikembangkan
dari algoritma SPF (Shortest Path First). OSPF berdasarkan algoritma Dijkstra. Sebagai Interior
diturunkan dari beberapa periset seperti Bolt, Gateway protocol (IGP). Interior Gateway
Beranek, Newmans. Protokol ini bersifat open protocol atau Interior Routing Protokol
yang berarti dapat diadopsi oleh siapa pun. OSPF dikembangkan untuk menghubungkan router-
dipublikasikan pada RFC nomor 1247. OSPF router dibawah kendali administrator jaringan
memiliki karakteristik sebagai berikut : (Sofana, 2008). OSPF mendistribusikan informasi
routing-nya di dalam router-router yang tergabung
a. Protokol routing link-state. ke dalam suatu AS. AS adalah jaringan yang
b. Merupakan open standard protocol routing dikelola oleh administrator setempat. OSPF
yang dijelaskan di RFC 2328. merupakan sebuah protokol routing yang
dikembangkan untuk jaringan IP oleh Internet
c. Menggunakan algoritma SPF untuk Engineering Task Force (IETF). Sesuai dengan
menghitung cost terendah. namanya protokol ini memiliki dua karakteristik
utama. Pertama protokol ini bersifat terbuka
d. Update routing dilakukan secara floaded saat
artinya spesifikasi dari protokol ini terbuka untuk
terjadi perubahan topologi jaringan.
umum dan yang kedua adalah routing dari OSPF
e. OSPF adalah link state protokol dimana dapat ini berbasis algoritma SPF, dan EIGRP merupakan
memelihara rute dalam dynamic network routing protocol yang ditingkatkan (enhanced) dari
pendahulunya yaitu IGRP dan hanya dapat
digunakan oleh router yang diproduksi oleh Cisco, kinerja processor, kebutuhan memori dan konsumsi
Inc. EIGRP menggunakan konsep autonomous bandwidth[4].
system untuk menggambarkan router-router suatu
jaringan yang beroperasi dengan protokol yang OSPF memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki
sama dan saling berbagi informasi routing yang routing protocol lainnya, terutama kinerjanya yang tidak
sama . Permasalahan yang ada pada routing OSPF menghasilkan routing loop. Kelebihan tersebut akan benar-
dan EIGRP yaitu, routing OSPF tidak benar menguntungkan, karena routing loop berdampak buruk
menghasilkan routing loop, mendukung terhadap jaringan. Routing loop menyebabkan penurunan
penggunaan beberapa metrik sekaligus, serta performa pada jaringan, bahkan dapat menonaktifkan jaringan
membagi jaringan yang besar menjadi beberapa sepenuhnya. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk
area, sedangkan routing EIGRP Melakukan mengatasai kekurangan dari OSPF, yaitu dengan menentukan
konvergensi secara tepat ketika menghindari loop, topologi, dan area jaringan yang tepat, sehingga konsumsi
memerlukan lebih sedikit memori dan proses. bandwithnya dapat lebih diminimalkan. Bahkan, jika open
Oleh sebab itu pemilihan routing protocol yang source routing dioptimalkan, router berbasis PC melakukan
tepat akan memperkuat manajemen lalu lintas data switching yang lebih baik dari router komersial cisco 2801[5].
karena routing protocol tidak hanya didesain untuk IV. DISKUSI/PEMBAHASAN
mengubah ke jalur backup bila jalur utama tidak
berhasil, routing protocol juga didesain untuk Dalam paper ini, kami melihat kembali paper - paper
menentukan jalur mana yang terbaik untuk yang kami jadikan referensi. Untuk menentukan model
mencapai tujuan dan mengatasi situasi routing Jaringan OSPF yang optimal, maka dilakukan desain topologi
yang kompleks secara cepat dan akurat. dan area jaringan, serta konfigurasi routing OSPF yang
berbeda-beda. Secara keseluruhan menggunakan langkah -
Adapun kelebihan OSPF sebagai berikut : langkah sebagai berikut :
1. Protokol OSPF tidak menghasilkan 1. Membuat Model Jaringan
routing loop.
2. Protokol OSPF memungkinkan beberapa Untuk membuat model dari jaringan komputer yang
jaringan untuk dikelompokkan akan digunakan bisa dilakukan dengan memanfaatkan area
bersamaan yang mana pengelompokkan kerja dari Cisco Packet Tracer[3]. Packet tracer merupakan
tersebut menggunakan konsep area sebuah software yang digunakan untuk melakukan
sistem penyebaran informasi menjadi simulasi jaringan. Software ini dikembangkan oleh sebuah
lebih teratur dan tersegmentasi. perusahaan yang bergerak dalam masalah jaringan yaitu
Cisco[4]. Hasil dari model jaringan yang dibuat dapat
3. Protokol routing OSPF cukup mudah
diterapkan pada topologi yang cukup dilihat pada Gambar 1.
sederhana.
4. OSPF juga akan lebih stabil dalam
mengirimkan paket data dengan jumlah
yang besar dibandingkan dengan protokol
lainnya.
5. Apabila dalam kondisi update pada
routing tabel memiliki masalah seperti
perubahan rute akibat penonaktifan salah
satu router, maka protokol OSPF mampu
melakukannya lebih cepat dibandingkan
dengan protokol routing RIP atau yang
lainnya.
6. Mendukung penggunaan beberapa
metrik sekaligus.
7. Dapat membagi jaringan yang besar Gambar 1. Model Jaringan
menjadi beberapa area
2. Menentukan IP Address
Kekurangan dari OSPF sebagai berikut:
1. Membutuhkan basis data yang besar Dalam perancangan ini akan didefinisikan terlebih
2. Lebih rumit dahulu berapa IP untuk masing-masing PC yang digunakan
pada masing-masing gedung Untuk mengisi IP Address
Selain kekurangan tersebut, OSPF yang menggunakan dengan cara klik pada PC yang ingin diberi IP address, lalu
protokol routing link-state, yang memiliki titik berat pada pilih desktop, setelah itu pilih IP configuration, kemudian
masukkan nomor IP Address, contoh pengisisan IP Tabel 1 Perbandingan Perancangan Routing Statis (Topologi
Address dapat dilihat pada Gambar 2 [3]. Mesh) dengan Perancangan Routing Dinamis (Topologi
Mesh).

Dari Tabel 1 dapat dilihat perbandingan nilai delay


pada perancangan menggunakan routing dinamis lebih kecil
dibandingkan dengan yang menggunakan routing statis, yaitu
Gambar 2. Pengisian IP Address pengujian dari gedung A ke gedung B memiliki delay 114 ms
untuk routing statis dan 76 ms untuk routing dinamis, gedung
3. Konfigurasi Jaringan A ke gedung C memiliki delay 110 ms untuk routing statis dan
96 ms untuk routing dinamis, dan gedung A ke gedung D
memiliki delay 113 ms untuk routing statis dan 90 ms untuk
Cara konfigurasi router adalah dengan
routing dinamis.
mengklik pada router, setelah masuk ke menu setting
pilih perintah CLI (Command Line Interface),
kemudian ketik perintah-perintah yang digunakan, Sedangkan untuk nilai Packet Loss perancangan
yaitu perintah untuk konfigurasi setiap interface dan menggunakan routing statis maupun routing dinamis sama-
perutingan OSPF. Hal ini ditunjukkan pada Gambar sama memiliki nilai yang sama yaitu 2,5%.
3[3].
Rata-rata throughput yang baik adalah pada
pengiriman data dari gedung A ke gedung C memiliki
throughput sebesar 1,066 kbps. Routing statis memiliki nilai
yang lebih besar maka kualitas layanannya lebih baik
dibandingkan dengan router dinamis[3].

Perbandingan Pengujian routing OSPF, EIGRP dan


RIP. Pengujian dilakukan masing-masing sebanyak lima kali
pengujian, data diuji dilakukan untuk mengetahui perbedaan
Quality of Service (QoS) keakuratan hasil penilaian routing
protocol yang paling baik. Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan lima format video dan lima format audio data
uji. Tabel hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 1[2].

Tabel 2. Hasil Pengujian Data Uji Audi dan Video


Gambar 3. Tampilan menu CLI untuk perintah
interface dan serial router

Selanjutnya adalah dilakukannya tahap evaluasi. Pada


tahapan ini, evaluasi dilakukan untuk mengetahui kinerja dari
suatu desain jaringan. Dengan melakukan pengujian
pengiriman paket data, maka akan diketahui hasil troughput,
delay dan paket loss. Hasil tersebut nantinya dapat digunakan
untuk mengetahui nilai perbandingan dari routing OSPF
dengan routing lainnya ( Dinamis, Statis, dan EIRGP )[2].

Dari data yang telah didapat, maka dapat dilihat hasil


analisis pengujian routing dinamis teknik OSPF dan routing
statis yang terdapat pada Tabel 1 berikut[3].
Dari pengujian diatas, penurunan rata-rata time antara area pada
Traffic load untuk Application Ping secara garis besar 0,067%,
dan penurunan rata-rata time untuk Application FTP secara
garis besar 0,15%. Semakin kecilnya nilai time menunjukkan
bahwa pengiriman paket semakin cepat, hal ini menunjukkan
bahwa kinerja routing semakin optimal.

V. KESIMPULAN
Dalam 5 paper yang kami review ini, terdapat banyak
cara untuk menguji optimalnya routing OSPF dengan tahapan
desain sistem yang sama, yaitu dengan membuat model
Jaringan terlebih dahulu, setelah itu menentukan alamat IP
Address dan setelahnya mengkonfigurasi router. Sehingga dari
hasil diatas, dapat ditarik disimpulkan sebagai berikut :
1. Protokol OSPF, EIGRP dan RIP tebukti mempunyai
performa yang baik untuk pemutaran audio dan video
dalam bentuk streaming dan sudah mencapai standar
internasional yang ditetap didalam pengukuran QoS
Dari table 2, dapat dilihat perbandingan antar routing OSPF, yang ditentukan [2].
EIGRP dan RIP. Antara lain [2]: 2. Protokol OSPF lebih baik dari protokol routing
EIGRP dan RIP [2].
1. Nilai QoS untuk routing OSPF, EIGRP dan RIP 3. Semakin banyak area pada jaringan OSPF dan
memenuhi standar ITU-G 11, dengan nilai paling pengelompokan area yang tepat, maka semakin
kecil didapat pada routing OSPF dan nilai hasil optimal model routing OSPF. Perancangan topologi
pengujian rata-rata memiliki kualitas yang baik. jaringan yang baik dapat mempengaruhi kinerja sistem
2. Jumlah troughput tidak mengalami selisih yang secara keseluruhan [4].
begitu banyak, nilai troughput pada routing OSPF
mendapakan nilai lebih kecil dari routing EIGRP dan
RIP. VI. REFERENCES
3. Pengujian streaming audio dari routing OSPF,
EIGRP dan RIP mendapatkan nilai troughput, delay
[1] W. S. Jati, H. Nurwasito, and M. Data, “Perbandingan Kinerja
dan paket loss yang sama.
Protocol Routing Open Shortest Path First ( OSPF ) dan Routing
Information Protocol ( RIP ) Menggunakan Simulator Cisco Packet
Terdapat juga evaluasi yang dilakukan dengan Tracer,” vol. 2, no. 8, pp. 2442–2448, 2018.
menggunakan simulasi Traffic Generator pada Desktop
[2] R. Ospf and D. Eigrp, “Analisis Perbandingan Kinerja,” vol. 2, no. 2,
masing-masing Komputer. Pengujian dilakukan dengan
mengirimkan paket antar komputer menggunakan application pp. 97–106, 2018.
Ping dan FTP dengan beban tertentu dan interval periodik [3] K. K. Lan, T. Mesh, R. Dinamis, T. Ospf, and C. P. Tracer, “Analisis
tertentu sebagai simulasi penerapan Traffic load. Dari simulasi Kinerja Routing Dinamis Dengan Teknik Ospf (Open Shortest Path
tersebut, dilakukan pencatatan waktu (time) yang dibutuhkan First) Pada Topologi Mesh Dalam Jaringan Local Area Network
dalam pengiriman paket. Dari hasil time tersebut dapat (Lan) Menggunakan Cisco Packet Tracer,” Singuda ENSIKOM, vol.
dilakukan analisa untuk mencapai kesimpulan [4]. 7, no. 3, pp. 125–130, 2014.
[4] L. S. Moonlight and S. Suhardi, “Pengaruh Model Jaringan Terhadap
Tabel 3. Hasil waktu Optimasi Routing Open Shortest Path First (Ospf),” Teknologi, vol.
1, no. 2, pp. 68–80, 2012
[5] Polii, A.S.C., Niswar, M. and Wardi (2013). Shortest Path First
(Ospf) Pada Jaringan Kampus..

Anda mungkin juga menyukai