1 2 3
Suparlan Ardyansah , Lalu A. Syamsul Irfan A , A. Sjamsjiar Rachman
Abstrak
Sistem Routing merupakan proses penentuan jalur terbaik (best path) untuk mencapai
suatu tujuan network. Routing juga dapat berarti proses memindahkan suatu paket data dari
host pengirim ke host tujuan dimana host pengirim dan host tujuan tidak berada dalam satu
network. Bila mengacu kepada pemodelan OSI (Open System Interconnection), maka proses
routing terjadi pada layer 3 (Network Layer), oleh karena itu routing erat sekali kaitannya
dengan IP Address atau pengalamatan IP.
Teknik routing dibagi menjadi dua yaitu routing statik dan routing dinamis, dan berikut
penjelasan dari kedua teknik routing tersebut :
Pertama yaitu Routing Statik adalah sebuah teknik routing yang dilakukan dengan
memasukkan entry route ke network tujuan (remote network) ke dalam tabel routing secara
manual oleh administrator jaringan. Bila sebuah router memiliki satu remote network, maka
administrator jaringan harus memasukkan satu entry route ke network tersebut. Dalam
memasukkan entry route administrator harus mengetahui dengan pasti gateway yang akan
digunakan untuk mencapai remote network. Untuk jaringan yang terdiri dari beberapa router,
maka penentuan gateway maupun jalur (path) harus dilakukan dengan baik.
Kedua yaitu Routing Dinamis merupakan teknik routing dimana router akan
memasukkan sendiri enrty route ke dalam tabel routing, dengan cara router melakukan
pertukaran informasi tentang jaringan yang mereka ketehui masing–masing. Setelah
mempelajari keberadaan jaringan yang lain serta cara mencapai jaringan tersebut, router akan
membuat entry route dan pada akhirnya memasukkanya ke dalam tabel routing, dan protokol
routing dinamis yang biasa digunakan adalah protokol OSPF yang menggunakan algoritma link-
state yang dapat mengetahui jarak terpendek untuk mencapai router maupun alamat tujuan.
Routing System is the best path determination process (best path) to achieve a network
destination. Routing can also mean the process of moving a data packet from the sending host
to the destination host where the sender host and destination host are not in a network. When
referring to the OSI (Open System Interconnection) modeling, then the routing process occurs
at layer 3 (Network Layer), therefore routing is closely related to IP Address or IP addressing.
The routing technique is divided into two: static routing and dynamic routing, and the
following explanation of the two routing techniques:
The first is static routing is a routing technique that is done by entering the route entry to
the destination network (remote network) into the routing table manually by the network
administrator. If a router has one remote network, then the network administrator must enter
one entry route to the network. In entering an entry route the administrator must know exactly
which gateway to use to reach the remote network. For networks consisting of several routers,
the determination of the gateway or path must be done well.
The second is dynamic routing is a routing technique where the router will enter its own
enrty route into the routing table, by way of the router to exchange information about the
network they respected each. After learning about the existence of other networks and how to
reach the network, the router will create an entry route and eventually enter it into the routing
table, and dynamic routing protocols commonly used is the OSPF protocol that uses link-state
algorithms that can know the shortest distance to reach the router or destination address
Email: lion.yansah@gmail.com,
PENDAHULUAN digunakan adalah dengan menggunakan
protocol routing OSPF.
Routing merupakan proses penentuan jalur
terbaik (best path) untuk mencapai suatu Merujuk pada informasi diatas
tujuan network. Routing juga dapat berarti penulis akan melakukan rancangan dan
proses memindahkan suatu paket data dari simulasi dengan mengkombinasikan routing
host pengirim ke host tujuan dimana host static dan routing dynamic pada Protocol
pengirim dan host tujuan tidak berada dalam Open Shortest Path First (OSPF) pada suatu
satu network. Bila mengacu kepada topologi jaringan, untuk memaksimalkan
pemodelan OSI (Open System kinerja dari router dan mempermudah dalam
Interconnection), maka proses routing terjadi maintenance suatu jaringan.
pada layer 3 (Network Layer), oleh karena itu
routing erat sekali kaitannya dengan IP DASAR TEORI
Address atau pengalamatan IP.
Routing
Teknik routing dibagi menjadi dua Routing merupakan proses penentuan
yaitu routing static dan routing dynamic, dan jalur terbaik (best path) untuk mencapai suatu
berikut penjelasan dari kedua teknik routing tujuan network. Routing juga dapat berarti
tersebut : proses memindahkan suatu paket data dari
host pengirim ke host tujuan dimana host
Pertama yaitu Routing static adalah pengirim dan host tujuan tidak berada dalam
sebuah teknik routing yang dilakukan dengan satu network. Bila mengacu kepada
memasukkan entry route ke network tujuan pemodelan OSI (Open System
(remote network) ke dalam tabel routing Interconnection), maka proses routing terjadi
secara manual oleh administrator jaringan. pada layer 3 (Network Layer), oleh karena itu
Bila sebuah router memiliki satu remote routing erat sekali kaitannya dengan IP
network, maka administrator jaringan harus Address atau pengalamatan IP.
memasukkan satu entry route ke network Dalam melakukan routing, router akan
tersebut. Dalam memasukkan entry route menyimpan berbagai informasi routing
administrator harus mengetahui dengan pasti sehingga dapat menentukan kemana sebuah
gateway yang akan digunakan untuk paket akan dikirimkan. Informasi routing ini
mencapai remote network. Untuk jaringan memuat kemana sebuah paket akan
yang terdiri dari beberapa router, maka dikirimkan. Informasi ini memuat jalur terbaik
penentuan gateway maupun jalur (path) yang sebaiknya ditempuh oleh sebuah paket.
harus dilakukan dengan baik. Informasi routing disimpan oleh router pada
sebuah tabel yang disebut tabel routing
Kedua yaitu Routing dynamic (routing table).
merupakan teknik routing dimana router akan adapun jenis-jenis routing sebagai
memasukkan sendiri enrty route ke dalam berikut :
tabel routing, dengan cara router melakukan
pertukaran informasi tentang jaringan yang Routing Static
mereka ketehui masing – masing. Setelah Routing static adalah sebuah teknik
mempelajari keberadaan jaringan yang lain routing yang dilakukan dengan memasukkan
serta cara mencapai jaringan tersebut, router entry route ke network tujuan (remote
akan membuat entry route dan pada akhirnya network) ke dalam tabel routing secara
memasukkanya ke dalam tabel routing. manual oleh administrator jaringan. Bila
sebuah router memiliki satu remote network,
Untuk bisa melakukan pertukaran maka administrator jaringan harus
informasi routing, route-router tersebut harus memasukkan satu enty route ke network
menggunakan protocol routing. Jika dua buah tersebut. Dalam memasukkan enty route
router ingin bertukar informasi routing, maka administrator harus mengetahui dengan pasti
kedua router harus menggunakan protocol gateway yang akan digunakan untuk
routing yang sama. Dan salah satu protocol menapai remote network. Untuk jaringan
routing dynamic yang paling banyak yang terdiri dari beberapa router, maka
penentuan gateway maupun jalur (path) Adapun dari keenam tahapan yang
harus dilakukan dengan baik. terdapat pada metode NDLC diatas, penulis
hanya menggunakan beberapa tahapan
Routing Dynamic anatara lain analysis, design, simulation
Routing dynamic merupakan teknik prototyping.
routing dimana router akan memasukkan
sendiri enty route ke dalam tabel routing, Alat Penelitian. Alat penelitian yang
dengan cara router melakukan pertukaran digunakan yaitu :
informasi tentang jaringan yang mereka 1. Perangkat lunak
ketehui masing – masing. Setelah - Operating system Windows 8
mempelajari keberadaan jaringan yang lain 32 bit Enterprise
serta cara mencapai jaringan tersebut, router - Aplikasi cisco packet tracer
akan membuat entry route dan pada akhirnya - Aplikasi microsoft visio 2012
memasukkanya ke dalam tabel routing.
2. Perangkat keras
Macam-macam protokol routing - 1 buah Laptop acer dengan
dinamis adalah : spesifikasi Processor intel
core 2 Duo T6600 @
a. RIP (Routing Information Protocol) 2.20Ghz, RAM 3 GB.
b. IGRP (Interior Gateway Routing
Protocol) Diagram alir penelitian
c. OSPF (Open Short Path First)
d. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Start
Routing Protocol)
e. BGP (Border Gateway Protocol) Alat dan Bahan
Untuk bisa melakukan pertukaran
Selesai
informasi routing, route-router tersebut harus
Analisis Rumusan Masalah,
menggunakan protocol routing. Jika dua buah Analisis Kebutuhan
Optimasi
router ingin bertukar informasi routing, maka
kedua router harus menggunakan protocol
Rancang Topologi
routing yang sama. Dan salah satu protocol Ukur Parameter
Jaringan
METODE PENELITIAN
NDLC adalah metode yang digunakan Gambar 1.2 Diagram Alir Penelitian
untuk pengembangan dan membangun
jaringan computer. NDLC terdiri dari 6 Tahap Simulasi Prototype
tahapan yaitu analysis, design, simulation
prototyping, implementation, monitoring dan Melakukukan verifikasi perintah ping dari satu
management. pc ke pc yang lain dalam simulasi jaringan
yang telah dibuat, dan berikut alur verifikasi
ping yang akan dilakukan :
1. Memverifikasi koneksi antar router
menggunakan perintah ping, dari server
ke masing-masing cliet pada router yang
ada
2. Mengamat delay dan packet loss
dengan hasil verifikasi ping yang telah di
lakukan dari server menuju client yang
Gambar 1.2 NDLC ada pada setiap router.
3. Mengamati hasil pengujian dan Dengan perintah yang sama untuk
mencatat hasil pengukuran delay dan memberikan hostname untuk router 1-6
packet loss. berurut-urut dengan hostname R2, R3, R4,
4. Melihat kategoti pengukuran R5, dan R6.
berdasarkan standar pengukuran ITU-T.
5. Mencatat kesimpulan dalam laporan. Konfigurasi IP Address Router
IP address merupakan pengenal
HASIL DAN PEMBAHASAN yang digunakan untuk memberi alamat pada
tiap-tiap komputer dalam jaringan, setiap
Hasil konfigurasi simulasi prototype. perangkat router juga harus memiliki alamat
jaringan yang digunakan sebagai alamat dari
Adapun hasil konfigurasi simulasi masing-masing perangkat virtual pada cisco
topologi jaringan yang telah dibuat pada packet tracer. Adapun langkah-langkah yang
simulasi cisco packet tracer menggunakan penulis lakukan dalam konfigurasi IP Address
static routing, dynamic routing dan gabungan pada masing-masing router adalah sebagai
dari static routing dengan dynamic routing berikut:
pada protocol OSPF adalah sebagai berikut.
1. Klik pada masing-masing router dan
1. Konfigursi Name Identity Router pilih menu CLI. mengkonfigurasi dengan
Setiap perangkat router hendak-nya diberi menggunakan perintah-perintah.
identitas atau hostname agar memudahkan 2. Selanjutnya ketikkan perintah “enable”
dalam mengenali router tersebut. Selain itu, untuk mengaktifkan router lalu enter.
dengan memberi hostname tentu akan 3. Masuk kekonfigurasi router dengan
memudahkan untuk membedakan router perintah “configure terminal” lalu enter.
yang satu dengan router yang lainnya. Pada 4. Setelah masuk pada konfigurasi terminal
perangkat Router, default hostname tersebut dari router kemudian kettikan perintah
dapat disesuaikan dengan keinginan “interface” serta port name dari masing-
administrator. Adapun langkah-langkah yang masing router yang akan diberikan IP
penulis lakukan dalam konfigurasi name addres lalu enter.
identity pada masing-masing router adalah 5. Setelah masuk pada konfigure interface
sebagai berikut: masukkan IP address dengan perintah “
ip address <alamat ip> <subnet mask>”
1. Klik pada masing-masing router dan
lalu enter.
pilih menu CLI untuk mengkonfigurasi
6. Ketikkan perintah “no shutdown” untuk
dengan menggunakan perintah-
mengaktifkan port lalu enter..
perintah.
7. Berikut merupakan hasil konfigurasi dan
2. Selanjutnya ketikkan perintah
verifikasi IP address pada masing-
“enable” untuk mengaktifkan router
masing router pada simulasi prototype
lalu enter.
cisco packet tracer.
3. Masuk kekonfigurasi router dengan
a. Router R1
perintah “configure terminal” lalu
enter.
4. Setelah masuk pada konfigurasi
terminal dari router kemudian kettikan
perintah “hostname” serta name
identity dari masing-masing router.
5. Berikut merupakan hasil konfigurasi
hostname pada masing-masing
router.
a. Router 1
Subnet Mask 2
No Router Network Area 1 Server ke client1 14 ms 8 ms Bagus
area ms
10.10.2..0 0.0.0.255 Area 0 1
2 Server ke client2 12 ms 7 ms Bagus
10.10.4.0 0.0.0.255 Area 0 ms
1 R2
10.10.5.0 0.0.0.255 Area 0
2
10.10.6.0 0.0.0.255 Area 0 3 Server ke client3 15 ms 9 ms Bagus
ms
10.10.6.0 0.0.0.255 Area 0
2 R5 3
10.10.11.0 0.0.0.255 Area 0 4 Server ke client4 12 ms 6 ms Bagus
10.10.5.0 0.0.0.255 Area 0 ms
3 R6
10.10.13.0 0.0.0.255 Area 0 1
5 Server ke client5 13 ms 7 ms Bagus
ms
Hasil uji coba konfigurasi 6 Client1 ke server
1
13 ms 9 ms Bagus
ms
Adapun hasil pengukuran uji coba 7 Client1 ke client2
2
14 ms 8 ms Bagus
ms
simulasi menggunakan pengukuran QoS
3
yang meliputi Delay, dan packet loss. 8 Client1 ke client3
ms
15 ms 7 ms Bagus
1
9 Client1 ke client4 14 ms 8 ms Bagus
1. Delay pada simulasi topologi jaringan ms
20
15
10 Min
5 Max
0
Average
4 4
4 Server ke client4 0 0% Bagus
4 4
5 Server ke client5 0 0% Bagus
4
6 Client1 ke server 4 0 0% Bagus
4 4
7 Client1 ke client2 0 0% Bagus
4 4
8 Client1 ke client3 0 0% Bagus
Gambar 1.12 hasil ping dari server menuju
4 4
9 Client1 ke client4 0 0% Bagus client5
4 4
10 Client1 ke client5 0 0% Bagus
Dan berikut adalah tabel hasil ping
4
11 Client2 ke server 4 0 0% Bagus dari server menuju setiap client di setiap
4 4 router yang terhubung, maka didapatkan data
12 Client2 ke client1 0 0% Bagus
sebagai berikut :
4 4
13 Client2 ke client3 0 0% Bagus
15
10
Min
5
0 Max
Average
Gambar 1.11 topologi prototype
Berikut hasil ping dari server menuju
client5 pada router R6
Grafik 3 uji coba dynamic routing client. Berikut gambar hierarki
OSPF jaringannya.
2 Server ke client2
4 4
0 0% Bagus
Gambar 1.13 topologi prototype
4 4
Berikut hasil ping dari server menuju
3 Server ke client3 0 0% Bagus client5 pada router R6
4 4
4 Server ke client4 0 0% Bagus
4 4
5 Server ke client5 0 0% Bagus
4
6 Client1 ke server 4 0 0% Bagus
4 4
7 Client1 ke client2 0 0% Bagus
4 4
8 Client1 ke client3 0 0% Bagus
9 Client1 ke client4
4 4
0 0% Bagus
Gambar 1.14 hasil ping dari server menuju
4 4
client4
10 Client1 ke client5 0 0% Bagus Tabel 9 Delay dari kombinasi static dan
11 Client2 ke server 4
4
0 0% Bagus
dynamic routing OSPF
4 4
12 Client2 ke client1 0 0% Bagus Respon Time (Delay)
Percobaan Kateg
4 4 No
Ping Avera ori
13 Client2 ke client3 0 0% Bagus Min Max
ge
4 4
14 Client2 ke client4 0 0% Bagus 1 Server ke client1 2 ms 10 ms 5 ms Bagus
4 4
15 Client2 ke client5 0 0% Bagus 2 Server ke client2 1 ms 12 ms 9 ms Bagus
20
Min-P1
10
5 Max-P1
4 0
3 Average-P1
2 Sent
1 Min-P2
0 Received
Loss
Grafik 7 perbandingan delay setiap
percobaan
Dari grafik 5.1 yang merupakan
Grafik 6 uji coba dari kombinasi static dengan hasil ujicoba dari setiap metode routing
dynamic routing OSPF yang telah dilakukan, dapat
disimpulakan bahwa metode routing
terbaik yang didapat dari simulasi yang sesuai dengan perkembangan teknologi
telah delakukan adalah metode dynamic saat ini.
routing OSPF karena memiliki delay
yang lebih rendah dari pada static DAFTAR PUSTAKA
routing maupun kombinasi dari static
routing dengan dynamic routing OSPF Arifin, Zaenal.(2005). Langkah Mudah
Membangun Jaringan Komputer,
minimal berada diantara 0-3 ms, untuk
delay maksimal berkisar antara 8-16 ms, Yogyakarta: Penerbit Andi.
dan untuk delay rata-rata berkisar
Astriani, Dwiarum.(2013). Arsitektur TCP/IP.
diantara 4-10 ms dan untuk packet loss
Yogyakarta: Andi.
yang didapatkan adalah 0% dari setiap
hasil ping. Silk, Lady M dan Suhardi.(2011). Pengaruh
2. Pengujian pada rancangan simulasi Model Jaringan terhadap optimasi
jaringan ujicoba dalam skripsi ini telah routing open shortest path first
berhasil, dimana 6 router, 1 buah server (OSPF).
dan 5 buah client pada jaringan tersebut
dapat berkomunikasi pada jaringan lokal Syafrizal, Melwin.(2005). Pengantar Jaringan
yang telah di simulasikan. Komuter, Yogyakarta:Andi.
3. Berdasarkan hasil pengukuran kualitas
jaringan yang terdiri dari 6 buah router, 1 Sugeng, Winarno. (2010). Jaringan Komputer
buah server dan 5 buah client yang dengan TCP/IP, Bandung:
dapat disimpulkan bahwa kualitas Informatika
jaringan tersebut masuk dalam kategori
bagus yang dapat dilihat pada data hasil Sukmaaji, Anjik dan Rianto. 2008. Jaringan
pengukuran delay, dan packet loss yang Komputer, konsep dasar
memenuhi standar bagus berdasarkan pengembangan jaringan dan
standar ITU-T keamanan jaringan.Yogyakarta:
4. Perbandingan delay dan packet loss Andi.
setelah pergantian metode routing
terlihat tidak terlalu signifikan, dimana Towidjojo, Rendra.(2013), Konsep &
setelah pergantian metode routing pada Implementas Routing Dengan
simulasi topologi jaringan, delay dan Router (200%
packet loss pada jaringan masuk dalam Connected).Jasakom.
kategori bagus.
5. OSPF dapat dimanfaatkan dan mampu Wijaya, C.(2011). Simulasi Pemanfaatan
membantu administrator dalam Dynamic Routing protocol OSPF
menentukan routing dengan konsep Pada Ruouter Di Jaringan
area.# Komputer Unpar . Protocol
Saran Routing OSPF, 6 – 10.
1. Dengan perencanaan simulasi jaringan
Yanto.(2013). Analisis QoS (Qualitiy of
yang penulis usulkan diharapkan dapat
Service) pada Jaringan Internet
diimplementasiakan pada sebuah
(studi kasus : Fakultas Teknik
jaringan yang sebenarnya.
Universitas
2. Simulasi jaringan static routing, dynamic
routing OSPF ataupun kombinasi static
routing dengan dynamic routing OSPF
yang direncanakan masih sangat Suparlan Ardyansah,
memerlukan berbagai tambahan untuk lahir di Kapitan pada
meningkatkan tingkat efisiensi jaringan tanggal 07 Agustus 1990,
pada sebuah jaringan yang sebenarnya. Menempuh Pendidikan
3. Penulis mengharapkan agar Program Strata 1 (S1) di
perencanaan ini dapat berguna dan Fakultas Teknik
Universitas Mataram
dapat dikembangkan dikemudian hari sejak tahun 2010.