Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANAJEMEN JARINGAN

“ROUTING”

DISUSUN OLEH:

HAKIM YUSUF HIDAYAT (G.231.20.0148)

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS SEMARANG

2022

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Jaringan komputer (jaringan) adalah jaringan telekomunikasi yang memungkinkan


antar komputer untuk saling berkomunikasi dengan bertukar data. Pada jaringan tersebut
banyak sekali rute yang digunakan untuk menyambungkan satu jaringan dengan yang lainnya
agar bisa tersambung atau berkomunikasi. Salah satu rute untuk meyambungkan jaringan satu
dengan yang lainnya adalah Routing
Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke
jaringan yang lain. Dimana rute yaang digunakannya rute yang paling dekat. Selain itu routing
juga memiliki dua jenis yaitu statis dan dynamic. Kedua jenis itu juga memiliki kelebihan dan
kekurangan masing masing.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.2 Apa itu Routing ?


1.2.3 Apa konsep dasar Routing ?
1.2.4 Apa itu Routing Table ?
1.2.5 Routing Statis ?
1.2.6 Routing Default ?
1.2.7 Routing Dynamic ?

1.3 Tujuan Penulisan

Memberikan informasi mengenai routing kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui
tentang konsep dasar routing, Routing table dan definisi dari routing itu sendiri serta ap aitu
Routing statis, Routing dynamic dan Routing default.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Routing

Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik
tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik.
Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).

Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:


1. Direct Routing (direct delivery)
Paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara langsung (host berada pada jaringan fisik
yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin lain atau gateway.

2. Indirect Routing (indirect delivery)


Paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain yang tidak terhubung langsung (berbeda
jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih gateway atau network yang lain
sebelum sampai ke mesin yang dituju.

2.2 Konsep Dasar Routing

Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan IP paket berdasarkan pada IP
address tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan
routing table dengan harapan menemukan kecocokan entri–suatu entri yang menyatakan
kepada router kemana paket selanjutnya harus diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entri yang
ada dalam routing table, dan tidak ada default route, maka router tersebut akan membuang
paket tersebut. Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai isian routing table yang tepat
dan benar.

3
Ada 2 item yang harus dimasukan oleh tabel routing untuk mengirim paket data, diantaranya:
· Destination Address merupakan sebuah alamat pada jaringan yang dapat dijangkau oleh
router
· Pointer to the Destination merupakan penunjuk yang akan memberitahukan bahwa
jaringan atau network yang dituju dapat terhubung dengan router.
Router akan menyesuaikan informasi yang terdapat pada tabel routing sebelum mengirimkan
ke alamat tujuan sehingga tidak ada yang namanya salah sasaran dalam mengirimkan paket
data. Berikut adalah urutan pada tabel routing untuk menyesuaikan alamat tujuan:
· Host Address
· Subnet
· Group of Subnet
· Major Network Number
· Group of Major Network Numbers
· Default Address
· Routing Table
Table routing adalah table yang memuat seluruh informasi IP address dari interfaces router
yang lain sehingga router yang satu dengan router lainnya bisa berkomunikasi. Routing table
hanya memberikan informasi sedang routing algoritma yang menganalisa dan mengatur
routing table.

Intinya, router hanya tahu cara menghubungkan nertwork atau subnet yang terubung langsung
dengan router tersebut. Router akan memberi rekomendasi jalur mana yang paling tepat untuk
melewatkan paket data yang dikirim ke alamat tertentu sesuai dengan informasi yang terdapat
pada tabel routing sehingga pada saat paket data telah dikirimkan atau diarahkan maka router
akan melakukan pemeriksaan yang terdapat pada tabel routing dan router akan menentukan
jalur mana yang paling sesuai dengan informasi yang ada.

Informasi yang terdapat pada tabel routing dapat diperoleh secara static routing melalui
perantara administrator dengan cara mengisi tabel routing secara manual ataupun secara
dynamic routing menggunakan protokol routing, dimana setiap router yang berhubungan akan
saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan memelihara tabel
routing.

4
Jika data yang dikirimkan oleh pengirim ke alamat atau jaringan yang dituju tidak sesuai
dengan entri diatas maka paket data yang telah dikirimkan oleh pengirim akan dibuang dan
pengirim data akan diberikan pesan oleh router bahwa data yang dikirim telah di drop karena
ketidaksesuain dan terjadi kesalahan pengalamatan pada address source pengirim. Tabel
Routing pada umumnya berisi informasi tentang:

Tabel routing (routing table) terdiri atas entri-entri rute dan setiap entri rute terdiri dari IP
Address. Berikut adalah field dari tabel routing IPv4.
1. Destination
Dapat berupa alamat IPv4 atau prefix alamat IPv4. Dalam Windows, kolom ini dinamakan
Network Destination dalam display perintah route print.

2. Network Mask
Subnet mask digunakan untuk menyesuaikan tujuan alamat IPv4 dari nilai paket yang dikirim
dari field destination. Pada windows, kolom ini dinamakan Netmask.

3. Next-Hop
Alamat IPv4 yang dilewati. Pada tabel router di Windows, kolom ini dinamakan Gateway.

4. Interface
Interface jaringan yang digunakan untuk mengirim kembali paket IPv4. Dalam Windows,
kolom ini berisi alamat IPv4 yang ditugaskan sebagai interface.

5. Metric
Merupakan angka yang digunakan sebagai indikasi penggunaan route sehingga menjadi route
yang terbaik di antara banyak route dengan tujuan yang sama bisa dipilih. Metric dapat
menunjuk pada banyak links di jalan ke tujuan atau rute yang diinginkan untuk digunakan,
tergantung banyak link.

5
2.3 Routing Table

Table routing adalah table yang memuat seluruh informasi IP address dari
interfaces router yang lain sehingga router yang satu dengan router lainnya bisa
berkomunikasi. Routing table hanya memberikan informasi sedang routing algoritma yang
menganalisa dan mengatur routing table.

Routing Table

6
2.4 Routing Statis

Routing static adalah entri suatu route yang dilakukan oleh seorang administrator untuk
mengatur jalur dari sebuah paket data. Entri routing table bisa dilakukan dengan program yang
terdapat pada perangkat tersebut.

Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian :

· Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router

· Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing

· Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data Seorang administrator harus
menggunakan perintah ip route secara manual untuk mengkonfiguras router dengan routing
statis.

Berikut ini adalah syntax perintah yang kita gunakan untuk menambah sebuah route statis ke
sebuah routing table :

Ip route [destination_network] [mask] [next-hop_address or exit interface]


[admistrative_distance] [permanent]

Langkah-langkah untuk melakukan routing statis sebagai berikut :


· Tentukan dahulu prefix jaringan,subnet mask, dan address tujuan.
· Tambahkan ke dalam tabel route tujuan address.
· Masukkan gateway interface atau address next-hop yang direct routing atau terhubung
secara langsung ke router tetangga.

Routing statis memiliki keuntungan-keuntungan berikut :

· Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router, yang berarti kita mungkin
dapat membeli router yang lebih murah daripada jika kita menggunakan routing dinamis.

· Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router, yang berarti kita mungkin dapat
menghemat uang untuk link WAN

· Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk


mengizinkan akses routing ke network tertentu saja.

7
Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut :

· Administrator harus benar-benar memahami internetworking dan bagaimana setiap router


dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasi router dengan benar.

· Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, administrator harus menambahkan sebuah


route ke semua router secara manual.
· Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena
· Menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.

2.5 Routing Default

Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket ke sebuah network tujuan yang
remote yang tidak ada di routing table, ke router hop berikutnya. Routing default hanya
digunakan pada network network stub yaitu network yang hanya memiliki satu jalur keluar
(exit path) dari network tersebut.
Untuk mengkonfigurasikan sebuah route default, kita menggunakan wildcard di alamat
network dan lokasi mask dari sebuah route statis. Bahkan sebenarnya, kita dapat menganggap
sebuah route default sebagai route statis yang menggunakan wildcard daripada informasi
network dan mask.
Berikut ini adalah syntax perintah yang kita gunakan untuk menambah sebuah route default ke
sebuah routing table :
Ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 [next-hop_address]

2.6 Routing Dynamic

Routing dinamis adalah ketika routing protokol digunakan untuk menemukan network dan
melakukan update routing table pada router. Routing dinamis adalah ketika routing protokol
digunakan untuk menemukan network dan melakukan update routing table pada router.

Dynamic routing protocol digunakan untuk untuk:

· Menambahkan network lain ke routing table


· Menemukan network lain
· Update and maintain routing tables
· Menemukan network lain secara automatis

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke
jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat
diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain.

Routing static adalah entri suatu route yang dilakukan oleh seorang administrator untuk
mengatur jalur dari sebuah paket data. Routing dinamis adalah ketika routing protokol
digunakan untuk menemukan network dan melakukan update routing table pada router.
Routing dinamis adalah ketika routing protokol digunakan untuk menemukan network dan
melakukan update routing table pada router.

Contoh routing protokol: Routing Information Protocol (RIP), Interior Gateway Routing
Protocol (IGRP), Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP), Open Shortest Path
First (OSPF)

9
DAFTAR PUSTAKA

http://www.catatanteknisi.com

http://en.wikipedia.org/wiki/Routing_table

http://www.catatanteknisi.com/2011/05/pengertian-routing-tabel-routing.html

10

Anda mungkin juga menyukai