Anda di halaman 1dari 7

ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN

(MEMAHAMI PROSES ROUTING)


Oleh : Abdul Hamid Kiroman Aladdin, S.Pd
SMK NEGERI 1 BANYUANYAR - PROBOLINGGO

A. Definisi Router
Router adalah perangkat keras yang dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa
jaringan yang sama atau yang berbeda. Router ini juga ditafsirkan sebagai perangkat untuk
mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet untuk dapat mencapai tujuannya,
melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3
(Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh lapis OSI. Router
terkadang digunakan untuk mengoneksikan 2 buah jaringan yang menggunakan media berbeda,
seperti halnya dari Ethernet menuju ke Token Ring. Itulah pengertian router.

B. Fungsi Router
1. Menghubungkan Jaringan
Fungsi utama router yaitu menghubungkan beberapa jaringan untuk menyampaikan data
dari suatu titik pertama ke titik yang lain. Namun router berbeda dengan switch, karena
switch hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer dan membentuk LAN
(local area network). Sedangkan router digunakan untuk menghubungkan antar satu LAN
dengan LAN yang lainnya. Proses koneksi bekerja dengan cara mendistribusikan IP address
kepada setiap komputer dalam jaringan, baik secara statis ataupun dengan DHCP (Dynamic
Host Configuration Procotol).
2. Mentransmisikan Informasi
Fungsi lain router adalah untuk mentransmisikan informasi atau data dari suatu jaringan
menuju jaringan yang lain dimana sistem kerjanya mirip seperti jembatan jaringan atau
Bridge.
3. Menghubungkan Jaringan ke DSL
Fungsi terakhir dari router menghubungkan jaringan lokal kesebuah koneksi DSL (Digital
subscriber line), biasa atau sering disebut DSL router. Router ini umumnya memilki firewall
untuk melakukan penapisan paket berdasarkan sumber serta alamat tujuannya, namun tidak
semua router memiliki fungsi yang sama. Router yang memiliki fitur penapisan paket dapat
juga disebut sebagai packet – filtering router. Fungsi umum router ini memblokir lalu lintas
data yang dipancarkan secara broadcast untuk mencegah terjadinya broadcast storm yang
bisa menyebabkan kinerja jaringan melambat.

C. Jenis Router
1. Router Aplikasi
Router jenis ini adalah sebuah aplikasi yang bisa Anda
lakukan instalasinya pada sistem operasi komputer.
Hal ini membuat sistem operasi komputer tersebut
dapat bekerja seperti router, misalnya aplikasi
WinGate, WinProxy, Winroute, SpyGate, dan
sebagainya.
Router Aplikasi
2. Router Hardware
Jenis ini merupakan sebuah hardware yang memiliki
kemampuan seperti router sehingga memudahkan
Anda untuk membagi IP Address, Router hardware
dapat digunakan untuk membagi jaringan internet pada
suatu wilayah, misalnya access point, wilayah yang
mendapat IP Address, dan koneksi internet yang sering
disebut dengan HotSpot Area. Router Hardware

3. Router PC
Jenis ini adalah sebuah komputer yang telah dilakukan
modifikasi sedemikian rupa sehingga dapat digunakan
sebagai router. Untuk membuat sebuah router PC tidak
harus menggunakan komputer dengan spesifikasi yang
tinggi. Komputer dengan prosesor pentium dua, hard
drive 10 GB dan RAM 64 GB, serta telah tersedia
LAN Card sudah bisa digunakan sebagai router PC.
Komputer yang dijadikan router ini harus sudah
dilakukan instalasi dengan sistem operasi khusus untuk
router. Sistem operasi yang populer untuk router PC Router PC
saat ini adalah Mikrotik.

D. Cara Kerja Router


Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki
kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan
informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah
berada di network yang berbeda.
Untuk menjalankan fungsi tersebut router menggunakan tabel yang disebut dengan tabel
routing (routing table). Tabel routing juga berisi informasi bagaimana cara router tersebut
mencapai suatu network. Tabel routing sangat penting karena digunakan router sebagai
pedoman untuk mengirimkan setiap paket data yang diterima.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain (sesuai dengan data pada tabel
routing) maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket
ditujukan untuk host yang satu network atau tidak terdapat pada tabel routing maka router akan
menghalangi atau tidak akan meneruskan paket-paket tersebut keluar. Ilustrasi mengenai cara
kerja router ini dapat dilihat pada gambar dibawah:

Pada gambar disamping terdapat 2 buah


network yang terhubung dengan sebuah router.
Network sebelah kiri yang terhubung ke port 1
router mempunyai alamat network kelas C
yaitu 192.168.1.0 dan network sebelah kanan
terhubung ke port 2 dari router dengan
network address masih menggunakan kelas C
yaitu : 192.155.2.0
Pada tabel routing diatur agar komputer – komputer A,B,C bisa berkomunikasi dengan
komputer D,E,F yang berada pada jaringan yang berbeda lewat interface Router port 1 dan port
2 ( nantinya disebut dengan istilah gateway), maka :
 Komputer A mengirim data ke komputer C, maka router tidak akan meneruskan data
tersebut ke network lain.
 Begitu pula ketika komputer F mengirim data ke E, router tidak akan meneruskan paket data
ke network lain.
 Barulah ketika komputer F mengirimkan data ke komputer B, maka router akan menruskan
paket data tersebut ke komputer B.

E. DEFINISI ROUTING
Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur
yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan
pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the
shortest path).
Routing adalah proses yang dialami datagram untuk mencapai tujuan di jaringan TCP/IP.
Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini karena
pada lapisan internet terjadi proses pengalamatan. Data-data dari device yang terhubung ke
internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram
memiliki alamat tujuan paket data. Internet Protokol memeriksa alamat ini untuk
menyampaikan datagram dari device asal ke device tujuan. Jika alamat tujuan datagram
tersebut terletak satu jaringan dengan device asal, datagram tersebut langsung disampaikan.Jika
alamat tujuan datagram tidak terdapat di jaringa yang sama, datagram akan disampaikan
kepada router yang paling tepat.

Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:


 Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara
langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin
lain atau gateway.
 Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain
yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau
lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.

F. JENIS-JENIS ROUTING
1. Minimal Routing
Merupakan informasi minimum yang harus ada bagi host yang tersambung kesuatu network.
minimal routing terbentuk pada saat konfigurasi interface.
Gambar 1:
2. Static Routing
Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan yang
ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah
secara manual oleh administrator. Berikut ini adalah karakteristik dari static routing:
 Tidak akan mentolerir jika terjadi kesalahan pada konfigurasi yang ada. Jika terjadi
perubahan pada jaringan atau terjadi kegagalan sambungan antara dua atau lebih titik
yang terhubung secara langsung, arus lalu lintas tidak akan disambungkan oleh router.
 Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam jaringan yang hanya
mempunyai beberapa router, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3.
 Informasi routingnya diberikan oleh orang (biasa disebut administrator jaringan) secara
manual.
 Satu router memiliki satu table routing
 Jenis ini biasanya digunakan untuk jaringan kecil dan stabil

Gambar 2:

3. Dynamic Routing
Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan
paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang
harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara
router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic
routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router. Karakteristik
dynamic routing:
 Informasi routingnya tidak lagi diberikan oleh orang (manual), melainkan diberikan oleh
software.
 Apabila salah satu jalur yang ada mengalami gangguan atau kerusakan peralatan, maka
router akan secara otomatis akan mencari ganti dari jaluryang tidak bisa dipakai lagi.
 Menangani jaringan yang lebih kompleks dan luas, atau jaringan yang konfigurasinya
sering berubah ubah (koneksi putus-nyambung)
 Jaringannya cerdas (sudah menggunakan komputasi)
 Memerlukan routing protokol untuk membuat table routing dan routing protokol ini bisa
memakan sumber daya komputer.
Gambar 3:

G. JENIS-JENIS ROUTING PROTOCOL


1. RIP (Routing Information Protocol)
RIP (Routing Information Protocol) adalah jenis protokol kuat digunakan dalam jaringan
area lokal dan jaringan area luas. RIP (Routing Information Protocol) tipe dikategorikan
protokol gateway interior dalam penggunaan algoritma distance vector. Routing protokol
informasi didefinisikan pada tahun 1988. Ia juga memiliki versi 2 dan saat ini kedua versi
sedang digunakan. Secara teknis itu sudah usang oleh teknik yang lebih canggihseperti
(OSPF) dan protokol OSI IS-IS.
2. Interior Gateway routing protokol (IGRP)
Interior Gateway routing protokol (IGRP) Ini adalah Distanceve IGRP (Interior Gateway
Protocol) oleh Cisco. Router digunakan untuk pertukaran data rute dalam suatu sistem
independen. Interior Gateway routing protocol dibuat dalam bagian untuk mengalahkan
batas-batas RIP (RoutingInformation Protocol) dalam jaringan besar. Ia memelihara
beberapa metrikuntuk setiap rute serta keandalan, MTU, beban penundaan, dan bandwidth.
Hop maksimum EIGRP adalah 255 dan update routing transmisi90 detik. Ini diukur dalam
protokol routing classful, tetapi kurang populer karena boros ruang alamat IP.
3. Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing yangaktif yang digunakan
dalam protokol internet. Terutama itu adalah link state routing protokol dan termasuk ke
dalam kelompok protokol gatewayinterior. Buka Shortest Path First (OSPF) yang beroperasi
di dalam sistem otonomi yang berbeda. Versi 2 dari Jalur terpendek Pertama
Terbuka(OSPF) didefinisikan pada tahun 1998 untuk IPv4 maka versi OSPF 3 dalam RFC
5340 pada tahun 2008. Pertama Buka Jalur terpendek (OSPF) paling banyak digunakan
dalam jaringan perusahaan bisnis besar.
4. Exterior Gateway Protocol (EGP)
Protokol routing yang mutlak bagi internet eksterior gerbang protokol yang ditetapkan tahun
1982 oleh Eric C. EGP (Exterior Gateway Protocol) pada awalnya dinyatakan dalam
RFC827 dan benar ditetapkan dalam RFC 904 di 1984.The Exterior Gateway Protocol
(EGP) tidak seperti vektor jarak danjalan protokol vektor. Ini adalah topologi seperti pohon.
5. Peningkatan interior gerbang routing protokol (EIGRP)
Peningkatan Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) berdasarkan IGRP asli mereka saat
itu adalah milik Cisco routing protokol. Ini adalah jarak-vector routing protokol di muka
dalam optimasi untuk mengurangi baik kegoyangan routing yang terjadi setelah perubahan
topologi, ditambah dengan penggunaan bandwidth dan daya proses di router yang
mendukung ditingkatkan interior gateway routing protokol secara otomatis akan
mengalokasikan kembali informasi rute untuk IGRP ( Peningkatan Interior Gateway
Routing Protocol) oleh tetangga bertukar 32 bit EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing
Protocol) metrik ke 24 bit IGRP metrik.Umumnya optimasi berdasarkan pekerjaan DUAL
dari SRI yang memastikan operasi loop bebas dan menawarkan sarana untuk sambungan
cepat.
6. Border Gateway Protocol (BGP)
Border Gateway Protocol (BGP) adalah protokol routing inti internet dan bertanggung
jawab untuk menjaga meja jaringan protokol Internet yang mengotorisasi kemampuan
jaringan mencapai antar AS. Border Gateway Protocol (BGP) dinyatakan sebagai jalan
protokol vektor. Tidak menggunakan metrik IGP konvensional tetapi membuat keputusan
routing berbasis pada jalur, kebijakan jaringan. Hal ini dibuat untuk menggantikan Exterior
Gateway Protocol (EGP) routing protokol mengijinkan routing yang sepenuhnya
terdesentralisasi untuk mengizinkan penghapusan Bersih NSF yang izin ke internet untuk
berubah menjadi sistem desentralisasi yang benar-benar. Versi keempat Border Gateway
Protocol (BGP) telah digunakan sejak tahun 1994 dan ke-4 versi dari tahun 2006. Versi 4
RFC 4271 memiliki banyak fitur seperti itu memperbaiki banyak kesalahan sebelumnya,
ketidakjelasan menerangi dan membawa t RFC lebih dekat keindustri praktek.
7. Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS)
Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS) adalah protokol yang besar digunakan
oleh perangkat jaringan untuk menentukan cara terbaik untuk datagram dipromosikan dari
sisi ke sisi paket switched jaringan dan proses ini disebut routing. Ini didefinisikan dalam
ISO / IEC 10589 2002 dalam desain referensi OSI. Menengah sistem-ke-intermediate sistem
(IS-IS) membedakan antara tingkat-tingkat seperti tingkat 1 dan tingkat 2. Protokol routing
dapat diubah tanpa perlu menghubungi wilayah intra routing protokol.

H. TABEL ROUTING
Router akan memberi rekomendasi jalur mana yang paling tepat untuk melewatkan paket data
yang dikirim ke alamat tertentu sesuai dengan informasi yang terdapat pada tabel routing
sehingga pada saat paket data telah dikirimkan atau diarahkan maka router akan melakukan
pemeriksaan yang terdapat pada tabel routing dan router akan menentukan jalur mana yang
paling sesuai dengan informasi yang ada. Ada 2 item yang harus dimasukan oleh tabel routing
untuk mengirim paket data, diantaranya:
• Destination Address merupakan sebuah alamat pada jaringan yang dapat dijangkau oleh
router
• Pointer to the Destination merupakan penunjuk yang akan memberitahukan bahwa jaringan
atau network yang dituju dapat terhubung dengan router.
Router akan menyesuaikan informasi yang terdapat pada tabel routing sebelum mengirimkan
ke alamat tujuan sehingga tidak ada yang namanya salah sasaran dalam mengirimkan paket
data.
Tabel routing (routing table) terdiri atas entri-entri rute dan setiap entri rute terdiri dari IP
Address. Berikut adalah field dari tabel routing IPv4.
a. Destination
Dapat berupa alamat IPv4 atau prefix alamat IPv4. Dalam Windows, kolom ini dinamakan
Network Destination dalam display perintah route print.
b. Network Mask
Subnet mask digunakan untuk menyesuaikan tujuan alamat IPv4 dari nilai paket yang
dikirim dari field destination. Pada windows, kolom ini dinamakan Netmask.
c. Next-Hop
Alamat IPv4 yang dilewati. Pada tabel router di Windows, kolom ini dinamakan Gateway.
d. Interface
Interface jaringan yang digunakan untuk mengirim kembali paket IPv4. Dalam Windows,
kolom ini berisi alamat IPv4 yang ditugaskan sebagai interface.
e. Metric
Merupakan angka yang digunakan sebagai indikasi penggunaan route sehingga menjadi
route yang terbaik di antara banyak route dengan tujuan yang sama bisa dipilih. Metric dapat
menunjuk pada banyak links di jalan ke tujuan atau rute yang diinginkan untuk digunakan,
tergantung banyak link.

Anda mungkin juga menyukai