Anda di halaman 1dari 14

BAHAN BELAJAR

ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN – 1

A. Kompetensi Dasar (Pengetahuan)


3.3 Memahami Proses Routing

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3.1 Menjelaskan Konsep Routing
3.3.2 Mengklasifikasikan Jenis Protocol Routing

C. Materi Pokok Pembelajaran


 Routing dan Routers
 Prinsip dan cara kerja Routing
 Protokol Routing
 Default Routers
 Multiple gateways
 Routing dan packet forwarding

D. Tujuan Pembelajaran
Dengan proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi , menalar dan
mengkomunikasikan melalui kegiatan belajar kelompok peserta didik diharapkan mampu ;
1) Menjelaskan routing dan routers
2) Menjelaskan prinsip dan cara kerja routing
3) Menjelaskan protokol routing
4) Menjelaskan default routers
5) Multiple gateways
6) Routing dan packet forwarding

Administrasi Infrastruktur Jaringan – 1 Page 1


E. Uraian Singkat Pembelajaran
KONSEP ROUTING
Routing atau perutean. Tanpa proses routing mustahil data bisa terkirimkan dari satu node
ke tujuan.
1) ROUTING dan ROUTERS
PRINSIP DASAR ROUTING
Routing pada jaringan komputer melihat pada sebuah proses pengambilan data dari
sebuah perangkat dan mengirimkan data dari sebuah perangkat dari satu jaringan
menuju ke perangkat tujuan pada jaringan atau network yang berbeda.
Proses routing menggunakan alamat network dan alamat tujuan MAC Address
digunakan untuk mengirimkan data dari router tepat kepada host tujuan serta
memastikan bahwa paket data yang dikirim benar-benar sampai kepada host yang
tepat1.
PENGERTIAN ROUTING
Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket data ke jaringan yang
dituju. Routing merupakan suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari
suatu jaringan ke jaringan yang lain.
Didalam jaringan Wide Area Network (WAN) kita sering mengenal TCP/IP (Transmission
Control Protocol / Internet Protocol) sebagai alamat, sehingga pengiriman paket data
dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masing
mulai dari penerimaan paket data dapat dipecahkan dengan baik.
Berdasarkan pengiriman paket data, routing dibedakan menjadi routing langsung dan
routing tidak langsung.
a) Routing langsung
Merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa
melalui host lain. Contoh : sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2/24
mengirim data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3/24.

1
Aristo. (2018). CISCO KUNG FU : Jurus-Jurus Routing. Jasakom.

Administrasi Infrastruktur Jaringan – 1 Page 2


b) Routing tidak langsung
Merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum
menuju alamat host tujuan.
Contoh : komputer dengan alamat 192.168.1.2/24 mengirim data ke komputer
dengan alamat 192.168.1.3/24 , akan tetapi sebelum menuju ke komputer
dengan alamat 192.168.1.3/24 data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan
alamat 192.168.1.5/24 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.
MENGENAL PERANGKAT ROUTER
Router merupakan hardware yang berfungsi untuk menghubungkan dua network atau
lebih yang berbeda network ID atau arsitekturnya. Router dirancang untuk menerima,
menganalisis, dan memindahkan paket yang masuk ke jaringan lain. Router memiliki
kemampuan yang jauh lebih tinggi dari perangkat hub dan switch.
Dengan demikian, dengan menggunakan perangkat Router kita bisa menghubungkan 2
IP Address yang memiliki host berbeda. Contohnya kita bisa menghubungkan IP Address
192.168.1.2/24 dengan IP Address 192.168.10.1/24.
Router sangat berperan untuk jaringan berskala menengah ke atas karena digunakan
untuk membagi jaringan.
Router memiliki beberapa jenis, diantaranya :
1) Router aplikasi merupakan perangkat lunak atau program aplikasi yang dapat kita
install pada komputer, sehingga system operasi tersebut bisa berfungsi sebagai
router. Beberapa contoh router aplikasi diantaranya winroute, wingate, dan lain-
lain.
2) Router Hardware merupakan perangkat keras pada jaringan komputer yang
mempunyai fungsi sebagai router, sehingga perangkat keras tersebut dapat
membagi IP Address.
3) Router PC merupakan system operasi yang diinstal pada komputer, sehingga
komputer tersebut mempunyai kemampuan untuk membagi jaringan.

Administrasi Infrastruktur Jaringan – 1 Page 3


Gambar 1. Router Cisco 1841 Gambar 2. Router D-Link

Gambar 3. Router LINKSYS Gambar 4. Routerboard MikroTik

2) Cara kerja Router


Prinsip dan Cara Kerja Router
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang disebut dengan Routing.
Proses Routing terjadi pada lapisan 3 (lapisan Network) seperti Internet Protocol/IP dari
stack protocol tujuh lapisan OSI.
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah router memiliki
kemampuan routing, artinya router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute
perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan. Artinya apakah ditujukan untuk host lain
pada satu network yang sama ataukah berada pada network yang berbeda.
Apabila paket-paket ditujukan untuk host pada satu network lain, maka router akan
meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host
yang satu network, maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
Agar dapat saling terhubung satu sama lin, router haruslah mengenai setiap jaringan
atau network yang terhubung dengannya., baik yang terhubung langsung (directly
connected) maupun terhubung melalui perantara router lain (remote network).

Administrasi Infrastruktur Jaringan – 1 Page 4


Setiap network yang telah dikenali oleh router akan disimpan dalam tabel routing yang
dimilikinya. Tabel routing berisi alamat-alamat network tujuan beserta alamat gateway
yang digunakan untuk mencapai suatu network tujuan atau yang juga disebut sebagai
entry route.
Ilustrasi cara kerja Routing.

Gambar 5. Prinsip Kerja Routing


Pada gambar diatas terdapat 2 buah network yang terhubung dengan sebuah router.
Network sebelah kiri yang terhubung ke port 1 router mempunyai alamat network
192.168.1.0 dan network sebelah kanan terhubung ke port 2 dari router dengan
network address 192.168.2.0.
1) Komputer A mengirim data ke komputer C, maka router tidak akan meneruskan
data tersebut ke network lain.
2) Begitu pula ketika komputer F mengirim data ke E, router tidak akan meneruskan
paket data ke network lain.
3) Barulah ketika komputer F mengirimkan data ke komputer B, maka router akan
meneruskan paket data tersebut ke komputer B.
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket
data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau
menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi router berjalan pada lapisan ketiga
pada model OSI (lapisan jaringan) dan menggunakan skema pengalamatan yang

Administrasi Infrastruktur Jaringan – 1 Page 5


digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan
berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan Data link) dan menggunakan
skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yaitu MAC Address.
3) Protokol Routing
Protokol Routing adalah suatu aturan yang mempertukarkan informasi routing yang
akan membentuk sebuah tabel routing, sehingga pengalamatan pada paket data yang
akan dikirim menjadi lebih jelas dan routing protocol mencari rute tersingkat untuk
mengirimkan paket data menuju alamat yang dituju.
a) RIP (Routing Information Protocol)
Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protocol routing yang digunakan
dalam local dan wide area network. Oleh karena itu, RIP diklasifikasikan sebagai
Interior Gateway Protocol (IGP). RIP menggunakan routing vector jarak-algoritma.
Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1998). Protokol sejak itu telah
diperpanjang beberapa kali, mengakibatkan RIP version 2 (RFC 2453). RIP dan RIP v2
digunakan untuk saat ini. RIP dan RIP v2 dibuat lebih maju oleh teknik seperti Open
Shortest Path First (OSPF) dan OSI protocol IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk
digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP generasi
berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).
Cara kerja RIP adalah sebagai berikut :
1) Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway
2) Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table local jika menerima update
routing
3) Apabila rute belum ada, informasi segera dimasukan ke routing table
4) Apabila rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan
5) Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway
tersebut dalam waktu tertentu
6) Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat
broadcast disetiap network yang terhubung.

Administrasi Infrastruktur Jaringan – 1 Page 6


b) OSPF (Open Shortest Path First)
Open Shortest Path First (OSPF) adalah protokol routing yang dipergunakan dalam
Internet Protocol (IP) jaringan. Link state routing protocol dan juga sebagai
kelompok interior gateway protocol yang beroperasi dalam satu system otonom
(AS).
Didefinisikan sebagai OSPF versi 2 dalam RFC 2328 (1998) untuk IPv4. The update
untuk IPv6 ditetapkan sebagai OSPF versi 3 dalam RFC 5340 (2008). OSPF adalah
mungkin yang paling banyak digunakan Interior Gateway Protocol (IGP)
diperusahaan besar jaringan, IS-IS, lain routing link state protocol dan ini lebih
sering terjadi pada jaringan penyedia layanan besar. Kemudian yang paling banyak
digunakan protocol eksterior gateway adalah Border Gateway Protocol (BGP),
routing utama antara system-sistem otonom di internet.
Cara kerja OSPF antara lain sebagai berikut :
OSPF harus membentuk hubungan dulu dengan router tetangganya untuk dapat
saling berkomunikasi seputar informasi routing. Kemudian, untuk membentuk
sebuah hubungan dengan router tetangganya, OSPF mengandalkan hello protocol.
Ada beberapa jenis media yang dapat meneruskan informasi OSPF. Media tersebut
adalah sebagai berikut :
1) Broadcast Multi Acces
Media jenis ini adalah media yang banyak terdapat dalam jaringan local atau
LAN, seperti misalnya Ethernet, FDDI, dan token ring
Dalam kondisi seperti ini, OSPF akan mengirimkan traffic multicast dalam
pencarian router-router neighboard-nya.
2) Point to point
Teknologi point to point digunakan pada kondisi dimana hanya ada satu router
lain yang terkoneksi langsung dengan sebuah perangkat router.

Administrasi Infrastruktur Jaringan – 1 Page 7


3) Point to multipoint
Media jenis ini adalah media yang memiliki satu interface yang
menghubungkannya dengan banyak tujuan. Pada jaringan jenis ini, traffic OSPF
juga dikirimkan menggunakan alamat IP multicast.
4) Nonbroadcast Multi Access (NBMA)
Media berjenis nonbroadcast multiacces ini secara fisik merupakan sebuah serial
line biasa yang sering ditemui pada media jenis point – to – point. Namun
demikian, secara faktanya media ini dapat menyediakan koneksi ke banyak
tujuan, tidak hanya ke satu titik saja.
c) BGP (Border Gateway Protocol)
Routing protokol BGP baru dapat dikatakan bekerja pada sebuah router jika sudah
terbentuk sesi komunikasi dengan router tetangganya yang juga menjalankan BGP.
Sesi komunikasi ini adalah berupa komunikasi dengan protokol TCP dengan nomor
port 179. Setelah terjalin komunikasi ini, maka kedua buah router BGP dapat saling
bertukar informasi rute.
Untuk berhasil menjalin komunikasi dengan router tetangganya sampai dapat saling
bertukar informasi routing, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1) Kedua buah router telah dikonfigurasi dengan benar dan siap menjalankan
routing protokol BGP
2) Koneksi antar kedua buah router telah tebentuk dengan baik, tanpa adanya
gangguan pada media koneksinya
3) Pastikan paket-paket pesan BGP yang bertugas membentuk sesi BGP dengan
router tetangganya dapat sampai dengan baik ke tujuannya.
4) Pastikan kedua buah router BGP tidak melakukan pemblokiran port komunikasi
TCP 179
5) Pastikan kedua buah router tidak kehabisan resource saat sesin BGP sudah
terbentuk dan berjalan.
Pembentukan sesi BGP ini mengandalkan paket-paket pesan yang terdiri dari empat
macam. Paket-paket tersebut adalah sebagai berikut :

Administrasi Infrastruktur Jaringan – 1 Page 8


1) Open Message
Sesuai dengan namaya, paket pesan jenis ini merupakan paket pembuka sebuah
sesi BGP. Paket inilah yang pertama dikirimkan ke router tetangga utnuk
membangun sebuah sesi komunikasi. Paket ini berisikan informasi mengenai BGP
version number, AS number, hold time, dan router ID.
2) Keepalive Message
Paket keepalive message bertugas untuk menjaga hubungan yang telah
terbentuk antar kedua router BGP. Paket jenis ini dikirimkan secara periodic oleh
kedua buah router yang bertetangga. Paket ini berukuran 19 byte dan tidak
berisikan data sama sekali.
3) Notification Message
Paket pesan ini adalah paket yang bertugas menginformasikan error yang terjadi
terhadap sebuah sesi BGP. Paket ini berisikan field-field yang berisi jenis error
apa yang telah terjadi, sehingga sangat memudahkan penggunaaannya untuk
melakukan troubleshooting.
4) Update Message
Paket update merupakan paket pesan utama yang akan membawa informasi
rute-rute yang ada. Paket ini berisikan semua informasi rute BGP yang ada dalam
jaringan tersebut. Ada tiga komponen utama dalam paket pesan ini, yaitu
Network-layer Reachability Information (NLRI), path attribute, dan withdrawn
routes.

Pengelompokan Routing.
a) Default Route
Default Route adalah jalur default untuk paket yang mempunyai alamat network
tujuan tertentu tapi tidak terdapat di routing table router yang dituju. Jika terdapat
default route yang dikonfigurasi pada router tersebut, maka paket tersebut akan
mengikuti rute default yang telah ditetapkan , jika tidak ada default route maka
paket akan dibuang / discard.

Administrasi Infrastruktur Jaringan – 1 Page 9


Default route didefinisikan dengan alamat : 0.0.0.0/0. Default route pada routing
table ditandai dengan flag “S*”. Default route umumnya memiliki alamat next hop
dari perangkat routing lain, yang melakukan proses yang sama.
b) Static Routing
Static Routing adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing
table dengan konfigurasi manual. Pada teknik static route routing table dilakukan
secara manual satu persatu kedalam router. Meskipun teknik ini tergolong “cukup
merepotkan” jika diterapkan pada jaringan dengan jumlah network yang sangat
banyak, namun teknik ini memiliki kelebihan tersendiri, yaitu ;
➢ Tidak menguras pemakaian resource pada CPU dan RAM pada Router
➢ Tidak menguras pemakaian bandwidth antar router sehingga menghemat
pemakaian link antara router
➢ Dibandingkan dengan dynamic routing, static route lebih aman dikarenakan
anda akan mampu menyeleksi jaringan (network) apa saja yang dapat
terhubung dengan router
Untuk lebih memahami static route, perlu dipahami beberapa istilah antara lain :
➢ Next-hop address : merupakan IP Address dari router tetangga yang terhubung
langsung dan menerima paket data serta meneruskannya menuju network lain.
➢ Administrative distance : jika terdapat beberapa link atau rute menuju suatu
jaringan tujuan, maka router menggunakan parameter administrative distance
untuk menentukan link yang akan digunakan. Administrative distance pada
static route secara default bernilai 0 atau 1.
➢ Exitinterface : merujuk pada interface-interface yang terhubung pada router
dan berfungsi sebagai next-hop address.
➢ Permanent : Permanent merupakan sebuah fitur pada static route. Umumnya
router akan secara otomatis menghapus network address dari table routing jika
router tidak mampu lagi berkomunikasi dengan suatu network yang
sebelumnya aktif pada tabel routing. Melalui fitur permanent, router akan tetap

Administrasi Infrastruktur Jaringan – 1 Page 10


mempertahankan keberadaan setiap network yang ada pada tabel routing
meskipun link menuju network tersebut telah terputus.

c) Dynamic Routing
Dynamic Routing adalah routing protokol yang digunakan untuk menemukan
network dan melakukan update routing table pada router. Router akan melakukan
pencarian terhadap setiap network tujuan dan melakukan update terhadap tabel
routing secara otomatis.
Dynamic Routing menggunakan resource CPU dan RAM serta Bandwidth yang lebih
besar jika dibandingkan dengan static route.
Pada dynamic routing, protokol routing digunakan untuk menemukan network-
network tujuan secara otomatis.
Sebuah protokol routing terdiri dari beberapa aturan (rule) yang digunakan oleh
router ketika akan berkomunikasi dengan router-router tetangga untuk
menemukan network-network tujuan.
Protokol Routing dapat dibedakan menjadi 2 tipe berdasarkan autonomous system,
yaitu Interior Gateway Protocol (IGP) dan Exterior Gateway Protocol (EGP).
Contoh protokol routing yang tergolong ke dalam IGP yaitu ;
1. Routing Information Protocol (RIP).
2. Open Shortest Path First (OSPF).
3. Internal Gateway Routing Protocol (IGRP).
4. Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP).
5. Intermediate System – Intermediate System (IS-IS).

Berbanding terbalik dengan dengan IGP, protokol routing yang tergolong sebagai
EGP bekerja melakukan pertukaran informasi routing pada autonomous system
yang berbeda-beda. EGP biasa digunakan untuk menghubungkan router-router
antar ISP (Internet Service Provider). Protokol routing yang tergolong ke dalam EGP
hanya satu, yaitu Border Gateway Protocol (BGP).

Administrasi Infrastruktur Jaringan – 1 Page 11


Tabel Routing
Tabel Routing berisi alamat-alamat network tujuan beserta alamat gateway yang
digunakan untuk mencapai suatu network tujuan atau yang juga disebut sebagai entry
route.
Tabel 1. Tabel Routing

Perangkat Pengirim Network Tujuan Gateway

R1 192.168.2.0/24 10.10.10.2
R2 192.168.1.0/24 10.10.10.1

Tabel Routing digunakan oleh router sebagai panduan untuk memilih jalur terbaik dalam
mengirimkan sebuah paket data ke tujuan. Oleh karena itu dalam proses routing,
pengisian entry route pada tabel routing di tiap-tiap router merupakan proses yang
krusial dalam membangun sebuah komunikasi antar router.
Contoh proses routing dapat dilihat pada gambar topologi sederhana berikut ini;

Gambar 6. Contoh Proses Routing

Berdasarkan topologi pada gambar 6, agar PC Client 1 dapat terhubung ke PC Client 2


maka router R1 harus mampu mengenali jaringan 192.168.2.0/24 yang berada pada
router R2, begitupun sebaliknya router R2 harus mampu mengenali pula network
192.168.1.0/24 yang berada pada R1. Dengan kata lain, entry route 192.168.2.0/24
harus terdapat pada tabel routing yang dimiliki oleh R1 dan entry route 192.168.1.0/24
harus terdapat pada tabel routing yang dimiliki oleh R2. Tidak adanya salah satu entry

Administrasi Infrastruktur Jaringan – 1 Page 12


route pada salah satu tabel routing di kedua router tersebut akan mengakibatkan
komunikasi antara dua client tidak dapat terjalin dengan baik.

4) Multiple gateways
Gateway merupakan sebuah perangkat jaringan yang dapat berupa Perangkat
Lunak maupun Perangkat Keras yang berfungsi sebgai penghubung antar jaringan
yang berbeda protokol.
5) Routing dan packet forwarding
Port forwarding atau bisa juga disebut sebagai pemetaan port adalah sebuah
pengaplikasian dari fungsi Network Address Translation (NAT) yang meneruskan
permintaan komunikasi berasal dari 1 IP Address dengan kombinasi port komunikasi
ke IP Address dan port komunikasi yang lain sesuai rules yang dibuat sekaligus
melewati gateway seperti router atau firewall.

F. Evaluasi
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
(Pengetahuan)
Latihan Soal .
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Apa yang anda ketahui dengan proses Routing?
2. Bagaimana cara kerja perangkat Router?
3. Sebutkan dan jelaskan pengelompokan Routing?
4. Sebutkan keuntungan dan kelemahan Static Routing dan Dynamic Routing ?
5. Sebutkan protokol Routing yang tergolong pada Protokol Routing IGP dan Protokol
Routing EGP ?

G. Daftar Pustaka
1. Aristo. 2018. CISCO Kungfu Jurus - Jurus Routing. Penerbit Jasakom.
2. Patwiyanto, S.Kom,. Wahyuni Sri, S.Kom, Prasetya Agus Sumari., Administrasi
Infrastruktur Jaringan, Penerbit Andi.

Administrasi Infrastruktur Jaringan – 1 Page 13


3. Putri Anggina Rena. 2018. Administrasi Infrastruktur Jaringan. Penerbit Mediatama.

Administrasi Infrastruktur Jaringan – 1 Page 14

Anda mungkin juga menyukai