Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik
tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik. Pada
umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).
Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara
langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin lain atau
gateway.
Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain
yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih
gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.
Tabel Routing
Router merekomendasikan tentang jalur yang digunakan untuk melewatkan paket berdasarkan
informasi yang terdapat pada Tabel Routing.
Informasi yang terdapat pada tabel routing dapat diperoleh secara static routing melalui perantara
administrator dengan cara mengisi tabel routing secara manual ataupun secaradynamic
routing menggunakan protokol routing, dimana setiap router yang berhubungan akan saling bertukar
informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan memelihara tabel routing.
Routing Protocol maksudnya adalah protocol untuk merouting. Routing protocol digunakan oleh
router-router untuk memelihara /meng-update isi routing table. Pada dasarnya sebuah routing
protocol menentukan jalur (path) yang dilalui oleh sebuah paket melalui sebuah internetwork.
Contoh dari routing protocol adalah RIP, IGRP, EIGRP, dan OSPF.
Routed Protocol (protocol yang diroutingkan) maksudnya adalah protokol-protokol yang dapat
dirutekan oleh sebuah router. Jadi protocol ini tidak digunakan untuk membuild routing tables,
melainkan dipakai untuk addressing (pengalamatan). Karena digunakan untuk addressing, maka
yang menggunakan routed protocol ini adalah end devices (laptop, mobile phone, desktop, mac, dll).
router akan membaca informasi dari protocol ini sebagai dasar untuk memforward paket.
Contoh routed protocol adalah IP, NetbeUI, IPX, Apple Talk dan DECNet.
Memahami Konsep Routing Static dan Dynamic
1. Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke
jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah
metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu
jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat
jaringan yang disebut sebagai router. Router-router tersebut akan menerima paket-paket yang
ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima
kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya
2. Routing adalah kegiatan menentukan jalur pengiriman data dalam suatu jaringan, menentukan
jumlah host dalam jaringan, dan lain-lain. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP
address yang dituju dan juga dari topologi jaringan. Agar keputusan routing tersebut benar,
router harus mengenal seluruh seluk beluk jaringan (topologi). Dalam routing dinamis, informasi
tentang topologi jaringan juga diperoleh dari router yang lain.
3. Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu
router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router
menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar,
router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan.
Untuk bisa melakukan routing paket, ada hal-hal yang harus diketahui :
1) Alamat tujuan
2) Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang network remote
3) Route yang mungkin ke semua network remote
4) Route terbaik untuk setiap network remote
1. Dynamic Routing
Dynamic routing adalah teknik routing dengan menggunakan beberapa aplikasi networking yang
bertujuan menangani routing secara otomatis. Tabel routing (ARP table) akan dimaintain oleh
sebuah protokol routing, biasanya daemon. Dynamic Routing Protocol adalah routing protocol
yang memungkinkan network admin untuk menset-up jaringan tanpa harus meng-update konten
dari routing table secara manual bila terjadi perubahan.
Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket
dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus
ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router
mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing
berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Keuntungan:
Lebih mudah untuk mengatur network yang besar. Akan memilih jalur lain yang ada bila suatu
jalur rusak.
Kekurangan:
Update ARP table dibagikan ke semua komputer, berarti mengkonsumsi butuh RAM untuk
menentukan jalur terbaik bila terjadi down bandwith jalur ditentukan oleh sistem, bukan admin
2. Static Routing
Static routing adalah metode routing yang tabel jaringannya dibuat secara manual oleh
administrator jaringannya. Static routing mengharuskan admin untuk merubah route atau
memasukkan command secara manual di router tiap kali terjadi perubahan jalur. Router
meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute(catatan: seperti
rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah,
kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
Keuntungan:
1) Lebih aman daripada dynamic routing terhadap metode spoofing
2) Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah dibandingkan
denga router dinamis)
3) Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
4) Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengisikan
akses routing ke jaringan tertentu saja.
Kelemahan:
1) Rentan terhadap kesalahan penulisan -lebih merepotkan dibandingkan dynamic routing
2) Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router
dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.
3) Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan
sebuah route kesemua router secara manual.
4) Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan
menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri
3. Routing Default
Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual menambahkan router
ke sebuah network tujuan yang remote yang tidak ada di routing table, ke router hop berikutnya.
Bisanya digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur keluar.
C. Perbedaan Static Routing dan Dynamic Routing
Pada dasarnya perbedaan antara routing statis dengan routing dinamis adalah cara mengenalkan
alamat networknya.
1. Routing dinamis pada prinsipnya hanya mengenalkan network yang berhubungan dengan router
yang bersangkutan (tanpa mengetahui subnet masknya). Sedangkan Routing Statis harus
mengenalkan setiap alamat pada setiap network yang ingin dituju, jadi harus tahu semua alamat
network yang ingin dituju. Semakin luas jaringannya, maka table routenya pun semakin banyak
dan lebih rumit dibandingkan dengan Routing Dinamis.
2. Routing Dinamis sangat cocok untuk topologi jaringan yang lingkupnya besar (terhubung ke
banyak network). Sedangkan routing statis cocok untuk topologi jaringan yang simple.
Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal masuk ke global
configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-masing router yang akan
dikonfigurasikan :
Ip route
Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi :
• Ip route : perintah untuk membuat static routing itu sendiri
• Destination : network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing table
• Mask : subnet mask yang digunakan dalam network
• Next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan menerima paket dan
mem-forward-nya lagi ke network remote. Tidak lain berupa interface router dari router dari
network yang terkoneksi secara langsung.
Contoh :
E. Routing Protocol
Terdapat tiga klas routing protocol
1. Distance vector
2. Link state Atau disebut juga protocol shortest-path-first, setiap router akan menciptakantiga
buah table terpisah. Satu dari table ini akan mencatat perubahan dari network-networkyang
terhubung secara langsung, satu table lain menentukan topologi dari keseluruhaninternetwork,
dan table terakhir digunakan sebagai routing table.OSPF adalah sebuah routing protocol IP yang
sepenuhnya link-state. Protocol link-statemengirim update-update yang berisi status dari link
mereka sendiri ke semua routerlain di network.
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara
manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan
pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri
dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut.
Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu
masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu
dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak
sedikit dalam jaringan yang besar.
Routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to
multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam
mengkonfigurasi static route.
Recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang
akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.
Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara
otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya.
Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling
memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi
forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang
terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses
pengisian data routing di table routing secara otomatis.
Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari
sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket
tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router
mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic
routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing.
Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan.
Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak
hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute
mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar
informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan
berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.
Berikut ini tabel perbedaan yang spesifik untuk kedua jenis routing:
Router tidak dapat membagi informasi Router membagi informasi routing secara
routing otomatis
Routing table dibuat dan dihapus secara Routing table dibuat dan dihapus secara
manual otomatis
Tidak menggunakan routig protocol Terdapat routing protocol, seperti RIP atau
OSPF
Microsoft mendukung multihomed Microsoft mendukung RIP untuk IP dan
system seperti router IPX/SPX
Gambar RIP
IGRP merupakan suatu penjaluran jarak antara vektor protokol, bahwa masing-masing penjaluran bertugas untuk
mengirimkan semua atau sebagian dari isi table penjaluran dalam penjaluran pesan untuk memperbaharui pada
waktu tertentu untuk masing-masing penjaluran.
Penjaluran memilih alur yang terbaik antara sumber dan tujuan. Untuk menyediakan fleksibilitas
tambahan, IGRP mengijinkan untuk melakukan penjaluran multipath. Bentuk garis equal bandwidth dapat
menjalankan arus lalu lintas dalam round robin, dengan melakukan peralihan secara otomatis kepada garis kedua
jika sampai garis kesatu turun.
Gambar IGRP
IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS. Kunci
desain jaringan IGRP adalah:
Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek
Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda
Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar
Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP
dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan Composite Metric. Variabel-
variabel itu misalnya: bandwidth, delay, load, reliability
Operasi IGRP
Masing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan masing-masing jaringan lokal kepada suatu pesan yang berisi
salinan tabel penjaluran dari tabel lainnya. Pesan ini berisi tentang biaya-biaya dan jaringan yang akan dicapai untuk
menjangkau masing-masing jaringan tersebut. Penerima pesan penjaluran dapat menjangkau semua jaringan
didalam pesan sepanjang penjaluran yang bisa digunakan untuk mengirimkan pesan.
Perubahan IGRP
Kemudian setelah melalui proses pembaharuan IGRP kemudian menjadi EIGRP (Enhanced IGRP), persamaannya
adalah IGRP dan EIGRP sama-sama kompatibel dan antara router-router yang menjalankan EIGRP dan IGRP
dengan autonomous system yang sama akan langsung otomatis terdistribusi.
Pengertian OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGRP
(InteriorGateway Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau
perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan,
mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan
tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat
dikategorikan sebagai jaringan eksternal.
Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini
bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat
kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing
protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa
tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.
Gambar OSPF
Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan
tersegmentasi, tidak menyebar ke sana ke mari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini
adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi
dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protokol yang
selalu berusaha untuk bekerja demikian. Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi link
Stateyang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute.
Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi sangat cocok untuk terus dikembangkan menjadi network berskala
besar. Pengguna OSPF biasanya adalah para administrator jaringan berskala sedang sampai besar. Jaringan dengan
jumlah router lebih dari sepuluh buah, dengan banyak lokasi-lokasi remote yang perlu juga dijangkau dari pusat,
dengan jumlah pengguna jaringan lebih dari lima ratus perangkat komputer, mungkin sudah layak menggunakan
routing protocol ini.
Pada kondisi standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali (dalam media broadcast multiaccess)
dan 30 detik sekali dalam media Point-to-Point. Hello packet berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada
pada router pengirim. Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan multicast address untuk menuju
ke semua router yang menjalankan OSPF (IP multicast 224.0.0.5). Semua router yang menjalankan OSPF pasti
akan mendengarkan protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packet-nya secara berkala. Cara kerja
dari Hello protocol dan pembentukan neighbour router terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari jenis media di
mana router OSPF berjalan.
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh
router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada CISCO. Dimana EIGRP ini hanya bisa
digunakan sesama router CISCO saja dan routing ini tidak didukung dalam jenis router yang lain.
Gambar EIGRP
EIGRP sering disebut juga Hybrid-Distance-Vector Routing Protocol, karena cara kerjanya menggunkan
dua tipe routing protocol,yaitu
Distance vector protocol dan Link-State protocol, Dalam pengertian bahwa routing EIGRP sebenarnya
merupakan distance vector protocol tetapi prinsip kerjanya menggunakan links-states protocol.sehingga
EIGRP disebuat sebagai hybrid-distance-vector,mengapa dikatakan demikian karena prinsip kerjanya
sama dengan links-states protocol yaitu mengirimkan semacam hello packet.
Metric Calculation Perhitungan dengan metrik paling Perhitungan dengan metrik paling
efisien menuju ke network tujuan efisien menuju ke network tujuan
Fitur-ftur EIGRP
Mendukung IP, IPX, dan AppleTalk melalui modul-modul yang bersifat protocol dependent
Pencarian network tetangga yang dilakukan dengan efisien
Komunikasi melalui Reliable Transport Protocol (RTP)
Pemilihan jalur terbaik melalui Diffusing update Algoritma (DUAL)
CARA KONFIGURASI EIGRP PADA ROUTER CISCO
Algoritma EIGRP
EIGRP memiliki sistem pembangunan routing protocol dengan membuat sebuah algoritma yang dikenal
dengan nama DUAL. Dual digunkan untuk mengkalkulasi dan membangun sebuah routing table.DUAL
digunakan untuk memastikan sebuah jalur untuk sebuah network dan menyediakan sebuah loopless
routing environment.agar membantu mengirimkan sebuah packet ke sebuah jaringan, DUAL
mengirimkan sebuah packet query kepada network yang berseberangan denganya maupun router yang
terkoneksi langsung dengan dia.
Selama mengirimkan query packet ,setiap router akan melanjutkan untuk meneruskan query packet
tersebut sampai sebuah router akan mengirimkan sebuah replay packet sebagai informasi bagaimana
caranya untuk menuju ke sebuah jaringan tertentu. Ketika replay paket telah diterima oleh router yang
mengirimkan query packet ,DUAL akan mengkalkulasi dan menentukan router yang mana yang akan
menjadi Successor dan router yang mana yang akan menjadi feasible successor.
Successor akan menjadi jalur yang utama,dan jalur yang terdekat,yang paling efissien yang untuk
menuju kesebuah network yang dapat di jangkau oleh DUAL.Jalur successor router dikalkulasikan
dengan menggunakan Delay,bandwidth,dan factor-faktor yang lain.sedangkan feasible successor adalah
jalur backup atau jalur cadangan yang akan digunakan ketika router tidak memilih jalur successornya.dan
tidak digharuskan sebuah router yang menggunkan protocol EIGRP menentukan feasible successor.
Ketika successor atupun feasible successor jatuh,Maka DUAL kan mengirimkan kembali query packet ke
masing-masing router dan meletkakn jalur yang telah ia pelajri dari pengiriman query paket akan
disimpan dalam sebuah routing table.
DUAL memungkinkan router EIGRP untuk menentukan apakah jalur yang diberikan oleh router tetangga
looped atau free-loop dan mengizinkan router yang menggunakan protocol EIGRP untuk menemukan
jalur alternatif tanpa harus menunggu update dari router lain.
Teknologi EIGRP
Untuk menyediakan proses routing yang handal EIGRP menggunakan 4 teknologi yang dikombinasikan
dan membedakannya dengan routing protocol yang lain.
1. Neighbor discovery/recovery, Mekanisme neighbor discovery/recovery mengijinkan router
secara dinamis mempelajari router lain yang secara langsung terhubung ke jaringan mereka. Routers juga
harus mengetahui ketika router tetangganya tidak dapat lagi dijangkau. Proses ini dicapai dengan low-
overhead yang secara periodik mengirimkan hello packet yang kecil. Selama router menerima Hello packet
dari router tetangga, router tersebut menganggap bahwa router tetangga tersebut masih berfungsi. Dan
keduanya masih bisa melakukan pertukaran informasi.
2. Reliable Tansport Protocol (RTP) bertanggung jawab untuk menjamin pengiriman dan
penerimaan packet EIGRP ke semua router. RTP juga mendukung perpaduan pengiriman packet secara
unicast ataupun multicast. Untuk efisiensi hanya beberapa packet EIGRP yang dikirimkan. Pada jaringan
multi access yang mempunyai kemampuan untuk mengirimkan packet secara multicast seperti Ethernet,
tidak perlu mengirimkan Hello packet ke semua router tetangga secara individu. Untuk alasan tersebut,
EIGRP mengirimkan single multicast hello packet yang berisi sebuah indicator yang menginformasikan si
penerima bahwa packet tidak perlu dibalas. Tipe packet yang lain seperti update packet mengindikasikan
bahwa balasan terhadap packet tersebut diperlukan. RTP memuat sebuah ketentuan untuk mengirimkan
packet multicast secara cepat ketika balasan terhadap packet sedang ditunda, yang membantu memastikan
sisa waktu untuk convergence rendah didalam keberadaan bermacam-macam kecepatan links.
3. DUAL finite-state machine menaruh keputusan proses untuk semua perhitungan jalur dengan
mengikuti semua jalur yang telah dinyatakan oleh semua router tetangga. DUAL menggunakan informasi
tentang jarak untuk memilih jalur yang efisien, jalur loop-free dan memilih jalur untuk penempatan di
dalam tabel routing berdasarkan successors yang telah dibuat oleh DUAL, successor adalah router yang
berdekatan yang digunakan untuk meneruskan packet yang mempunyai nilai cost paling sedikit dengan
router tujuan dan dijamin tidak menjadi bagian dari routing loop. ketika perubahan topologi terjadi, DUAL
mencoba mencari successors. Jika ditemukan, DUAL menggunakannya untuk menghindari penghitungan
jalur yang tidak diperlukan.,DUAL juga membuat route back –up(jalur cadangan) yang disebut fesible
successor.
4. Potocol-dependent modules bertanggung jawab pada layer network yang
memerlukan protocol khusus. Misalnya IP-EIGRP module yang bertanggung jawab
untuk mengirim dan menerima packet EIGRP yang telah dienkapsulasi di dalam protocol
IP. IP-EIGRP juga bertanggung jawab untuk menguraikan packet EIGRP dan
memberitahukan pada DUAL tentang informasi yang barusaja diterima.
Pengertian Border Gateway Protocol (BGP) merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan
untuk koneksi antar Autonomous System (AS), dan salah satu jenis routing protokol yang banyak
digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan. BGP termasuk dalam kategori routing protokol
jenis Exterior Gateway Protokol (EGP).
Dengan adanya EGP, router dapat melakukan pertukaran rute dari dan ke luar jaringan lokal
Auotonomous System (AS). BGP mempunyai skalabilitas yang tinggi karena dapat melayani pertukaran
routing pada beberapa organisasi besar. Oleh karena itu BGP dikenal dengan routing protokol yang
sangat rumit dan kompleks.
Gambar BGP
Karakteristik BGP
Menggunakan algoritma routing distance vektor.Algoritma routing distance vector secara periodik
menyalin table routing dari router ke router. Perubahan table routing di update antar router yang saling
berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi.
Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client.
Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system.
BGP adalah Path Vector routing protocol.Dalam proses menentukan rute-rute terbaiknya selalu mengacu
kepada path yang terbaik dan terpilih yang didapatnya dari router BGP yang lainnya.
Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port nomor 179.
Koneksi antar-peer dijaga dengan menggunakan sinyal keepalive secara periodik.
Metrik (atribut) untuk menentukan rute terbaik sangat kompleks dan dapat dimodifikasi dengan fleksibel.
BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat prefiks-prefiks routing yang diterimanya dari
router BGP lain
Mengapa BGP?
BGP memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengatur trafik-trafik dari sumber berbeda di dalam network
multi-home (tersambung ke lebih dari 1 ISP/Internet Service Provider). Tujuan utama BGP adalah untuk
memperkenalkan kepada publik di luar network (upsteram provider atau peer) tentang rute atau porsi spasi address
yang dimiliki dengan “meminta izin” membawa data ke suatu spasi address tujuan (meng-advertise).
Salah satu kelemahan yang mungkin dihadapi oleh BGP routing adalah ia mempublikasikan rute yang tidak
diketahui bagaimana cara mencapainya. Ini dinamakan black-holing, yaitu melakukan advertise, atau meminta izin
untuk membawa data, tetapi beberapa bagian spasi address adalah milik orang lain, akibatnya proses advertise malah
menyulitkan.
BGP versi 1
Ukuran message 8 – 1024 byte.
Terdapat 8 bit field Direction yang menandkan arah yang diambil oleh informasi routing.
Lima kemungkinan field Direction: Up, Down, Horizontal, EGP-derived information, Incomplete
BGP versi 2
Ukuran message 19 – 4096 byte.
Menghilangkan konsep up, down, dan horizontal di antara AS-AS
Menambahkan konsep path-attribute.
BGP versi 3
Ukuran message 19 – 4096 byte
Mengklarifikasi prosedur pendistribusian rute-rute BGP di antara speaker-speaker dalam sebuah AS.
Meningkatkan restriksi terhadap penggunaan path attribute Next-hop
BGP versi 4
Ukuran message 19 – 4096 byte.
Path atribute AS telah dimodifikasi sehingga set AS-AS dapat digambarkan sebagaimana AS individual.
Inter-AS Metric path attribute telah didefinisikan ulang sebagai Multi-Exit Discriminator path attribute.
Local preference path attribute ditambahkan.
Aggregator path attribute ditambahkan.
Dukungan untuk CIDR (Classless Inter Domain Routing)
Ada dua bentuk sistem koneksi transport protocol yang penting dimengerti. Mereka saling bertukar pesan (message)
untuk membuka dan mengkonfirmasi parameter-parameter koneksi. Alur data awal yang dihasilkan tidak lain
berupa keseluruhan tabel routing BGP, yang selanjutnya beberapa update penambahan dikirim sebagai perubahan
pada tabel routing. BGP dalam hal ini tidak menuntut refresh secara periodik atas keseluruhan tabel routing. Oleh
karena itu, BGP speaker harus memelihara versi terkini keseluruhan tabel routing BGP dari semua peer-nya selama
durasi koneksi tertentu.
Pesan KeepAlive dikirim secara periodik untuk memastikan kelancaran koneksi. Pesan Notification dikirim untuk
merespon adanya error atau kondisi-kondisi khusus yang terjadi. Jika sebuah koneksi menemukan sebuah error,
pesan Notification segera dikirim dan koneksi pun ditutup.
eBGP vs iBGP
BGP mensupport dua tipe pertukaran informasi routing:
Pertukaran di antara AS-AS yang berbeda (external BGP atau eBGP)
Pertukaran dalam satu AS tunggal (internal BGP atau iBGP)
Sebuah sistem BGP berbagi informasi reachabilitas network dengan sistem-sitem BGP berdekatan lainnya yang
dikenal dengan neighbor atau peer. Sistem BGP tersusun atas grup-grup (groups). Dalam sebuah grup BGP internal,
semua peer anggota grup (internal peer) berada dalam AS yang sama. Grup internal menggunakan rute-rute dari IGP
untuk memutuskan penyampaian atau forwarding address-adress. Mereka juga menyebarkan rute-rute eksternal di
antara router-router internal lain yang menjalankan BGP internal, menghitung next hop dengan mengambil hop BGP
yang diterima dengan rute, lalu memutuskannya menggunakan informasi yang diperoleh dari salah satu IGP.
eBGP dan iBGP saling berbagi protokol level dasar yang sama untuk bertukar rute dan juga berbagi algoritma.
Namun eBGP digunakan untuk bertukar rute di antara AS yang berbeda, sedang iBGP digunakan untuk bertukar
rute di antara AS yang sama. Dalam faktanya, iBGP termasuk salah satu “interior routing protocol” yang dapat
digunakan untuk melakukan routing aktif dalam sebuah network.
Perbedaan utama eBGP dan iBGP adalah bahwa eBGP tidak bosan-bosannya mencoba meng-advertise setiap rute
BGP yang diketahui ke semua orang sehingga mungkin harus digunakan filter untuk menghentikannya. Sedang
iBGP pada dasarnya cukup sulit bekerja karena iBGP tidak meredistribusi rute-rute. Speaker iBGP dalam
lingkungan network harus melakukan peer dengan semua speaker iBGP lain untuk membuatnya dapat bekerja
(routing mesh).
AS Number (ASN)
ASN merupakan nomor unik yang mengidentifikasikan AS-AS. Nomor ini diatur oleh ARIN (Autonomous Number
from The American Registry for Internet Numbers).
Kondisi yang harus dipenuhi untuk mendapatkan nomor AS:
Unique Routing Policy
Multi-homed Site
AS-Path
Setiap kali sebuah rute disebarkan melalui BGP, ia akan diberi ‘perangko’ dengan sebuah nomor AS (AS number)
dari router yang menyelenggarakannya. Rute ini bergerak dari satu AS ke AS lain sehingga membentuk sebuah alur
atau path (AS-Path)
Kegunaan AS-Path:
Memberikan penelusuran diagnostik terhadap routing dalam sebuah network.
Merupakan salah satu nomor metric yang menetapkan bagimana rute-rute yang “didengar” melalui BGP
dimasukkan ke dalam tabel routing IP.
Memungkinkan untuk melakukan routing policy, misalkan ketika kita ingin mengambil rute tertentu.
BGP Message
Open: untuk membuat koneksi BGP di antara 2 sistem BGP
Update: untuk melakukan pertukaran informasi reachabilitas network.
KeepAlive: untuk menetapkan apakah sebuah link atau host fail atau tidak lagi eksis.
Notification: dikirim ketika kondisi error terdeteksi; menyebabkan sesi BGP dan koneksi TCP di antara
sistem-sistem BGP akan ditutup.
Demikian Penjelasan mengenai BGP (Border Routing Protocol). Semoga postingan ini bermanfaat bagi teman-
teman.