Anda di halaman 1dari 22

Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data

yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya.

Konsep dasar routing


Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission
Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat
sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masingmulai
dari penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika
terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik.
Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing lansung dan routing
tidak langsung.

 Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju


alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat
192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3
 Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui
alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat
192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum
menuju ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host
dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.
Jenis Konfigurasi Routing

1. Minimal Routing merupakan proses routing sederhana dan biasanya hanya


pemakaian lokal saja.
2. Static Routing, dibangun pada jaringan yang memiliki banyak gateway. jenis
ini hanya memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil.
3. Dinamic Routing, biasanya digunakan pada jaringan yang memiliki lebih dari
satu rute. Dinamic routing memerlukan routing protocol untuk membuat tabel routing
yang dapat memakan resource komputer.
Pengertian Routing, Tabel Routing dan Protocol Routing
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet
menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing

Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik
tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik. Pada
umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).

Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:

 Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara
langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin lain atau
gateway.
 Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain
yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih
gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.
Tabel Routing

Router merekomendasikan tentang jalur yang digunakan untuk melewatkan paket berdasarkan
informasi yang terdapat pada Tabel Routing.

Informasi yang terdapat pada tabel routing dapat diperoleh secara static routing melalui perantara
administrator dengan cara mengisi tabel routing secara manual ataupun secaradynamic
routing menggunakan protokol routing, dimana setiap router yang berhubungan akan saling bertukar
informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan memelihara tabel routing.

Tabel Routing pada umumnya berisi informasi tentang:

 Alamat Network Tujuan


 Interface Router yang terdekat dengan network tujuan
 Metric, yaitu sebuah nilai yang menunjukkan jarak untuk mencapai network tujuan. Metric
tesebut menggunakan teknik berdasarkan jumlah lompatan (Hop Count).
Contoh tabel routing pada MikroTik
Routed Protocol dan Routing Protocol

Routing Protocol maksudnya adalah protocol untuk merouting. Routing protocol digunakan oleh
router-router untuk memelihara /meng-update isi routing table. Pada dasarnya sebuah routing
protocol menentukan jalur (path) yang dilalui oleh sebuah paket melalui sebuah internetwork.
Contoh dari routing protocol adalah RIP, IGRP, EIGRP, dan OSPF.

Routed Protocol (protocol yang diroutingkan) maksudnya adalah protokol-protokol yang dapat
dirutekan oleh sebuah router. Jadi protocol ini tidak digunakan untuk membuild routing tables,
melainkan dipakai untuk addressing (pengalamatan). Karena digunakan untuk addressing, maka
yang menggunakan routed protocol ini adalah end devices (laptop, mobile phone, desktop, mac, dll).
router akan membaca informasi dari protocol ini sebagai dasar untuk memforward paket.
Contoh routed protocol adalah IP, NetbeUI, IPX, Apple Talk dan DECNet.
Memahami Konsep Routing Static dan Dynamic

A. Berikut Beberapa Definisi atau pemahaman tentang Routing

1. Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke
jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah
metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu
jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat
jaringan yang disebut sebagai router. Router-router tersebut akan menerima paket-paket yang
ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima
kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya

2. Routing adalah kegiatan menentukan jalur pengiriman data dalam suatu jaringan, menentukan
jumlah host dalam jaringan, dan lain-lain. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP
address yang dituju dan juga dari topologi jaringan. Agar keputusan routing tersebut benar,
router harus mengenal seluruh seluk beluk jaringan (topologi). Dalam routing dinamis, informasi
tentang topologi jaringan juga diperoleh dari router yang lain.

3. Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu
router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router
menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar,
router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan.

Routing memiliki dua fungsi dasar, yakni:


1) Fungsi penentuan jalur. Router berfungsi menentukan jalur yang akan dilewati oleh paket-paket
data agar sampai ke tujuan.
2) Fungsi switching. Router berfungsi sebagai switching karena dapat meneruskan paket.

Untuk bisa melakukan routing paket, ada hal-hal yang harus diketahui :
1) Alamat tujuan
2) Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang network remote
3) Route yang mungkin ke semua network remote
4) Route terbaik untuk setiap network remote

B. Jenis Jenis Routing

1. Dynamic Routing
Dynamic routing adalah teknik routing dengan menggunakan beberapa aplikasi networking yang
bertujuan menangani routing secara otomatis. Tabel routing (ARP table) akan dimaintain oleh
sebuah protokol routing, biasanya daemon. Dynamic Routing Protocol adalah routing protocol
yang memungkinkan network admin untuk menset-up jaringan tanpa harus meng-update konten
dari routing table secara manual bila terjadi perubahan.

Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket
dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus
ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router
mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing
berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.

Keuntungan:
Lebih mudah untuk mengatur network yang besar. Akan memilih jalur lain yang ada bila suatu
jalur rusak.

Kekurangan:
Update ARP table dibagikan ke semua komputer, berarti mengkonsumsi  butuh RAM untuk
menentukan jalur terbaik bila terjadi down bandwith jalur ditentukan oleh sistem, bukan admin

2. Static Routing

Static routing adalah metode routing yang tabel jaringannya dibuat secara manual oleh
administrator jaringannya. Static routing mengharuskan admin untuk merubah route atau
memasukkan command secara manual di router tiap kali terjadi perubahan jalur. Router
meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute(catatan: seperti
rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah,
kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.

Keuntungan:
1) Lebih aman daripada dynamic routing terhadap metode spoofing
2) Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah dibandingkan
denga router dinamis)
3) Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
4) Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengisikan
akses routing ke jaringan tertentu saja.

Kelemahan:
1) Rentan terhadap kesalahan penulisan -lebih merepotkan dibandingkan dynamic routing
2) Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router
dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.
3) Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan
sebuah route kesemua router secara manual.
4) Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan
menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri

3. Routing Default
Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual menambahkan router
ke sebuah network tujuan yang remote yang tidak ada di routing table, ke router hop berikutnya.
Bisanya digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur keluar.
C. Perbedaan Static Routing dan Dynamic Routing

Pada dasarnya perbedaan antara routing statis dengan routing dinamis adalah cara mengenalkan
alamat networknya.

1. Routing dinamis pada prinsipnya hanya mengenalkan network yang berhubungan dengan router
yang bersangkutan (tanpa mengetahui subnet masknya). Sedangkan Routing Statis harus
mengenalkan setiap alamat pada setiap network yang ingin dituju, jadi harus tahu semua alamat
network yang ingin dituju. Semakin luas jaringannya, maka table routenya pun semakin banyak
dan lebih rumit dibandingkan dengan Routing Dinamis.

2. Routing Dinamis sangat cocok untuk topologi jaringan yang lingkupnya besar (terhubung ke
banyak network). Sedangkan routing statis cocok untuk topologi jaringan yang simple.

D. Contoh Konfigurasi Routing Static

Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal masuk ke global
configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-masing router yang akan
dikonfigurasikan :

Ip route
Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi :
• Ip route : perintah untuk membuat static routing itu sendiri
• Destination : network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing table
• Mask : subnet mask yang digunakan dalam network
• Next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan menerima paket dan
mem-forward-nya lagi ke network remote. Tidak lain berupa interface router dari router dari
network yang terkoneksi secara langsung.
Contoh :

Penggunaan di mikrotik : ip route add dst-address=192.168.20.0/24 gateway 10.1.1.1


penggunaan di Linux : Router(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 10.1.1.1
Artinya :

Ip network tujuan : 192,168.20.0

/24 : Mask : 255.255.255.0

IP Next hop : 10.1.1.1

E. Routing Protocol
Terdapat tiga klas routing protocol

1. Distance vector

Protocol distance-vector menemukan jalur terbaik ke sebuah network remote denganmenilai


jarak.Route dengan jarak hop yang paling sedikit ke network yang dituju, akanmenjadi route
terbaik. Baik RIP dan IGRP adalah routing protocol jenis distance-vector.RIP dan IGRP
mengirim semua routing table ke router-router yang terhubung secara lansung.

2. Link state Atau disebut juga protocol shortest-path-first, setiap router akan menciptakantiga
buah table terpisah. Satu dari table ini akan mencatat perubahan dari network-networkyang
terhubung secara langsung, satu table lain menentukan topologi dari keseluruhaninternetwork,
dan table terakhir digunakan sebagai routing table.OSPF adalah sebuah routing protocol IP yang
sepenuhnya link-state. Protocol link-statemengirim update-update yang berisi status dari link
mereka sendiri ke semua routerlain di network.

3. Hybrid Protokol hybrid menggunakan aspek-aspek dari routing protokol jenis


distance-vector dan routing protocol jenis link-state--sebagai contoh adalah EIGRP.
A. Static Routing ( Routing Statis)

Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara
manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan
pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri
dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut.
Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu
masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu
dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak
sedikit dalam jaringan yang besar.

Routing Static and Dynamic

CARA KONFIGURASI STATIC ROUTE PADA ROUTER


CISCO

Kekurangan dan kelebihan dari Routing Statis diantaranya sebagai berikut :

Dilihat dari Segi Kelebihan Kekurangan


Penggunaan Next Dapat mencegah terjadinya error static routing yang menggunakan
Hop dalam meneruskan paket ke router next hop akan mengalami multiple
tujuan apabila router yang akan lookup atau lookup yg berulang.
meneruskan paket memiliki link lookup yg pertama yang akan
yang terhubung dengan banyak dilakukan adalah mencari network
router. Itu disebabkan karena router tujuan,setelah itu akan kembali
telah mengetahui next hop, yaitu IP melakukan proses lookup untuk
Address router tujuan. mencari interface mana yang
digunakan untuk menjangkau next
hopnya.
Penggunaan exit Proses lookup hanya akan terjadi Kemungkinan akan terjadi eror
interface satu kali saja ( single lookup ) keteka meneruskan paket. jika link
karena router akan langsung router terhubung dengan banyak
meneruskan paket ke network router, maka router tidak bisa
tujuan melalui interface yang sesuai memutuskan router mana tujuanya
pada routing table karena tidak adanya next hop pada
tabel routing. karena itulah, akan
terjadi eror

Routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to
multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam
mengkonfigurasi static route.

Recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang
akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.

CARA KONFIGURASI STATIC ROUTE PADA ROUTER


CISCO

B. Dynamic Routing (Routing Dinamis)

Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara
otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya.
Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling
memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi
forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang
terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses
pengisian data routing di table routing secara otomatis.

Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari
sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket
tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router
mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic
routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing.
Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan.
Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak
hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute
mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.

Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar
informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan
berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.

Macam-Macam dari Routing Dinamis (Dynamic Router) adalah


 RIP (Routing Information Protocol) Info Lanjut RIP >>
 IGRP (Internal Gateway Routing Protokol) Info LanjutIGRP >>
 OSPF (Open Shortest Path First) Info Lanjut OSPF >>
 EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protokol) Info Lanjut EIGRP>>
 BGP (Border Gateway Protokol) Info Lanjut BGP>>

Berikut ini tabel perbedaan yang spesifik untuk kedua jenis routing:

Routing Statik Routing Dinamik


Berfungsi pada protocol IP Berfungsi pada inter-routing protocol

Router tidak dapat membagi informasi Router membagi informasi routing secara
routing otomatis
Routing table dibuat dan dihapus secara Routing table dibuat dan dihapus secara
manual otomatis
Tidak menggunakan routig protocol Terdapat routing protocol, seperti RIP atau
OSPF
Microsoft mendukung multihomed Microsoft mendukung RIP untuk IP dan
system seperti router IPX/SPX

CARA KONFIGURASI RIP PADA ROUTER CISCO


RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop
(count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap
RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop
routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling
mudah untuk di konfigurasi.

Gambar RIP

RIP memiliki 3 versi yaitu :


1. RIPv1 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router terbaik,rip
versi 1 juga merupakan class pul routing.
2. RIPv2 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router terbaik,rip
versi2 juga merupakan class list routing.
3. RIPng

Kelebihan Dari RIP sebagai berikut :


 Menggunakan metode Triggered Update.
 RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
 Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan
informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
 Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih
jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.

CARA KONFIGURASI RIP PADA ROUTER CISCO

Kekurangan dari RIP sebagai berikut :


 Jumlah host Terbatas
 RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
 RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
 Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak
mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
 Hop CountRIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum tentu hop count yang
rendah menggunakan protokol LAN yang bagus, dan bisasaja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.
 Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. Hal ini digunakan untuk mencegah loop
pada jaringan.
 Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak dapat
mengatur classless routing.
Pengertian IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah protocol distance vector yang diciptakan oleh
perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP
menggunakan Bandwidth, MTU, Delay Dan Load. IGRP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous
System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior. Administrative
distance untuk IGRP adalah 100

IGRP merupakan suatu penjaluran jarak antara vektor protokol, bahwa masing-masing penjaluran bertugas untuk
mengirimkan semua atau sebagian dari isi table penjaluran dalam penjaluran pesan untuk memperbaharui pada
waktu tertentu untuk masing-masing penjaluran.
Penjaluran memilih alur yang terbaik antara sumber dan tujuan. Untuk menyediakan fleksibilitas
tambahan, IGRP mengijinkan untuk melakukan penjaluran multipath. Bentuk garis equal bandwidth dapat
menjalankan arus lalu lintas dalam round robin, dengan melakukan peralihan secara otomatis kepada garis kedua
jika sampai garis kesatu turun.

Gambar IGRP

Isi dari informasi routing adalah:


 Identifikasi tujuan baru,
 Mempelajari apabila terjadi kegagalan.

IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS. Kunci
desain jaringan IGRP adalah:
 Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek
 Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda
 Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar

Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP
dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan Composite Metric. Variabel-
variabel itu misalnya: bandwidth, delay, load, reliability

Operasi IGRP
Masing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan masing-masing jaringan lokal kepada suatu pesan yang berisi
salinan tabel penjaluran dari tabel lainnya. Pesan ini berisi tentang biaya-biaya dan jaringan yang akan dicapai untuk
menjangkau masing-masing jaringan tersebut. Penerima pesan penjaluran dapat menjangkau semua jaringan
didalam pesan sepanjang penjaluran yang bisa digunakan untuk mengirimkan pesan.

Tujuan dari IGRP


 Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran.
 Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya.
 Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel.
 Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal.
 Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda.
 Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran
 Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya

Perubahan IGRP
Kemudian setelah melalui proses pembaharuan IGRP kemudian menjadi EIGRP (Enhanced IGRP), persamaannya
adalah IGRP dan EIGRP sama-sama kompatibel dan antara router-router yang menjalankan EIGRP dan IGRP
dengan autonomous system yang sama akan langsung otomatis terdistribusi.

Pengertian OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGRP
(InteriorGateway Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau
perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan,
mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan
tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat
dikategorikan sebagai jaringan eksternal.

Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini
bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat
kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing
protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa
tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.
Gambar OSPF

Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan
tersegmentasi, tidak menyebar ke sana ke mari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini
adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi
dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protokol yang
selalu berusaha untuk bekerja demikian. Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi link
Stateyang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute.
Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi sangat cocok untuk terus dikembangkan menjadi network berskala
besar. Pengguna OSPF biasanya adalah para administrator jaringan berskala sedang sampai besar. Jaringan dengan
jumlah router lebih dari sepuluh buah, dengan banyak lokasi-lokasi remote yang perlu juga dijangkau dari pusat,
dengan jumlah pengguna jaringan lebih dari lima ratus perangkat komputer, mungkin sudah layak menggunakan
routing protocol ini.

CARA KONFIGURASI OSPF PADA ROUTER CISCO

Cara OSPF Membentuk Hubungan dengan Router Lain


Untuk memulai semua aktivitas OSPF dalam menjalankan pertukaran informasi routing, hal pertama yang harus
dilakukannya adalah membentuk sebuah komunikasi dengan para router lain. Router lain yang berhubungan
langsung atau yang berada di dalam satu jaringan dengan router OSPF tersebut disebut dengan Neighbour
Router atau Router Tetangga. Langkah pertama yang harus dilakukan sebuah router OSPF adalah harus
membentuk hubungan denganNeighbor Router.
Router OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router tetangganya dan dapat membuka
hubungan. Mekanisme tersebut disebut dengan istilah Hello protocol. Dalam membentuk hubungan dengan
tetangganya, router OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam jaringan atau
ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya. Paket kecil tersebut dinamai dengan istilah Hello packet.

Pada kondisi standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali (dalam media broadcast multiaccess)
dan 30 detik sekali dalam media Point-to-Point. Hello packet berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada
pada router pengirim. Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan multicast address untuk menuju
ke semua router yang menjalankan OSPF (IP multicast 224.0.0.5). Semua router yang menjalankan OSPF pasti
akan mendengarkan protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packet-nya secara berkala. Cara kerja
dari Hello protocol dan pembentukan neighbour router terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari jenis media di
mana router OSPF berjalan.

CARA KONFIGURASI OSPF PADA ROUTER CISCO

OSPF memiliki 3 tabel di dalam router :


1. Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost
untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang
berbeda-beda.
2. Adjecency database, Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai
Adjecency database yang berbeda-beda.
3. Topological database, Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu
networknya/areanya.

Kelebihan dari OSPF sebagai berikut


 Tidak menghasilkan routing loop
 Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
 Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
 Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
 Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat

Kekurangan dari OSPF sebagai berikut :


 Membutuhkan basis data yang besar
 Lebih rumit

EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh
router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada CISCO. Dimana EIGRP ini hanya bisa
digunakan sesama router CISCO saja dan routing ini tidak didukung dalam jenis router yang lain.
Gambar EIGRP

EIGRP sering disebut juga Hybrid-Distance-Vector Routing Protocol, karena cara kerjanya menggunkan
dua tipe routing protocol,yaitu
Distance vector protocol dan Link-State protocol, Dalam pengertian bahwa routing EIGRP sebenarnya
merupakan distance vector protocol tetapi prinsip kerjanya menggunakan links-states protocol.sehingga
EIGRP disebuat sebagai hybrid-distance-vector,mengapa dikatakan demikian karena prinsip kerjanya
sama dengan links-states protocol yaitu mengirimkan semacam hello packet.

Perbandingan antar IGRP dan EIGRP di bagi menjadi beberapa kategori :

Kategori IGRP EIGRP


Compability Mode Tidak mendukung multi protokol Mendukung multiprotokol

Metric Calculation Perhitungan dengan metrik paling Perhitungan dengan metrik paling
efisien menuju ke network tujuan efisien menuju ke network tujuan

HopCount maksimal 255 maksimal 224


Automatic Protocol Tidak mendistribusikan secara mendistribusikan secara otomatis
Redistribution otomatis ke routing protokol yang lain
Routing Tagging Tidak ada Ada, route tagging yang berfungsi
untuk mengecek external routing
,sehingga EIGRP akan
mengetahui routing protocol yang
digunakan oleh router
tetangganya

Fitur-ftur EIGRP
Mendukung IP, IPX, dan AppleTalk melalui modul-modul yang bersifat protocol dependent
Pencarian network tetangga yang dilakukan dengan efisien
Komunikasi melalui Reliable Transport Protocol (RTP)
Pemilihan jalur terbaik melalui Diffusing update Algoritma (DUAL)
CARA KONFIGURASI EIGRP PADA ROUTER CISCO
Algoritma EIGRP
EIGRP memiliki sistem pembangunan routing protocol dengan membuat sebuah algoritma yang dikenal
dengan nama DUAL. Dual digunkan untuk mengkalkulasi dan membangun sebuah routing table.DUAL
digunakan untuk memastikan sebuah jalur untuk sebuah network dan menyediakan sebuah loopless
routing environment.agar membantu mengirimkan sebuah packet ke sebuah jaringan, DUAL
mengirimkan sebuah packet query kepada network yang berseberangan denganya maupun router yang
terkoneksi langsung dengan dia.

Selama mengirimkan query packet ,setiap router akan melanjutkan untuk meneruskan query packet
tersebut sampai sebuah router akan mengirimkan sebuah replay packet sebagai informasi bagaimana
caranya untuk menuju ke sebuah jaringan tertentu. Ketika replay paket telah diterima oleh router yang
mengirimkan query packet ,DUAL akan mengkalkulasi dan menentukan router yang mana yang akan
menjadi Successor dan router yang mana yang akan menjadi feasible successor.

Successor akan menjadi jalur yang utama,dan jalur yang terdekat,yang paling efissien yang untuk
menuju kesebuah network yang dapat di jangkau oleh DUAL.Jalur successor router dikalkulasikan
dengan menggunakan Delay,bandwidth,dan factor-faktor yang lain.sedangkan feasible successor adalah
jalur backup atau jalur cadangan yang akan digunakan ketika router tidak memilih jalur successornya.dan
tidak digharuskan sebuah router yang menggunkan protocol EIGRP menentukan feasible successor.

Ketika successor atupun feasible successor jatuh,Maka DUAL kan mengirimkan kembali query packet ke
masing-masing router dan meletkakn jalur yang telah ia pelajri dari pengiriman query paket akan
disimpan dalam sebuah routing table.

CARA KONFIGURASI EIGRP PADA ROUTER CISCO

DUAL memungkinkan router EIGRP untuk menentukan apakah jalur yang diberikan oleh router tetangga
looped atau free-loop dan mengizinkan router yang menggunakan protocol EIGRP untuk menemukan
jalur alternatif tanpa harus menunggu update dari router lain.

Struktur Data EIGRP


EIGRP menggunakan beberapa tipe packet :
Hello packet dikirim secara multicast ke IP Address 224.0.0.10. EIGRP akan mengirimkan hello packet
untuk mengetahui apakah router-router tetangganya masih hidup ataukah dalam keadaan mati
Pengiriman hello packet tersebut bersifat simultant, dalam hello packet tersebut mempunyai hold time,
bila dalam jangka waktu hold time router tetangga tidak membalas hello paket tadi maka router tersebut
akan dianggap dalam keadaan mati. Biasanya hold time itu 3x waktunya hello packet, hello packet
defaultnya 15 second. Lalu DUAL akan meng-kalkulasi ulang untuk pathnya dan tidak memerlukan.
Update packets digunakan untuk menyampaikan tujuan yang dapat dijangkau oleh router. Ketika sebuah
router baru ditemukan Update packets dikirim secara unicast sehingga router dapat membangun topologi
table.dalam kasus lain, Update packets dikirim secara multicast untuk perubahan link-cost.
Acknowledgement Packet adalah Hello packet yang tidak berisikan data, packet Acknowledgement
memuat non zero acknowledgement number dan selalu dikirimkan dengan mengunakan unicast address,
acknowledgement merupakan sebuah pemberitahuan bahwa paket datanya telah diterima.
query packets adalah sebuah request atau permintaan yang dilakukan secara multicast yang akan
meminta sebuah route. Selama mengirimkan query packet ,setiap router akan melanjutkan untuk
meneruskan query packet tersebut sampai sebuah router akan mengirimkan sebuah replay packet
sebagai informasi bagaimana caranya untuk menuju ke sebuah jaringan tertentu.
reply packets dikirim apabila router tujuan tidak memiliki feasible successors. Reply packets dikirim untuk
merespon Query packet yang menginstrusikan bahwa router pengirim tidak memperhitunghkan ulang
jalurnya karena feasible successors masih tetap ada. Reply packets adalah packet unicast yang dikirim
ke router yang mengirimkan Query packet.

CARA KONFIGURASI EIGRP PADA ROUTER CISCO

Teknologi EIGRP
Untuk menyediakan proses routing yang handal EIGRP menggunakan 4 teknologi yang dikombinasikan
dan membedakannya dengan routing protocol yang lain.
1. Neighbor discovery/recovery, Mekanisme neighbor discovery/recovery mengijinkan router
secara dinamis mempelajari router lain yang secara langsung terhubung ke jaringan mereka. Routers juga
harus mengetahui ketika router tetangganya tidak dapat lagi dijangkau. Proses ini dicapai dengan low-
overhead yang secara periodik mengirimkan hello packet yang kecil. Selama router menerima Hello packet
dari router tetangga, router tersebut menganggap bahwa router tetangga tersebut masih berfungsi. Dan
keduanya masih bisa melakukan pertukaran informasi.
2. Reliable Tansport Protocol (RTP) bertanggung jawab untuk menjamin pengiriman dan
penerimaan packet EIGRP ke semua router. RTP juga mendukung perpaduan pengiriman packet secara
unicast ataupun multicast. Untuk efisiensi hanya beberapa packet EIGRP yang dikirimkan. Pada jaringan
multi access yang mempunyai kemampuan untuk mengirimkan packet secara multicast seperti Ethernet,
tidak perlu mengirimkan Hello packet ke semua router tetangga secara individu. Untuk alasan tersebut,
EIGRP mengirimkan single multicast hello packet yang berisi sebuah indicator yang menginformasikan si
penerima bahwa packet tidak perlu dibalas. Tipe packet yang lain seperti update packet mengindikasikan
bahwa balasan terhadap packet tersebut diperlukan. RTP memuat sebuah ketentuan untuk mengirimkan
packet multicast secara cepat ketika balasan terhadap packet sedang ditunda, yang membantu memastikan
sisa waktu untuk convergence rendah didalam keberadaan bermacam-macam kecepatan links.
3. DUAL finite-state machine menaruh keputusan proses untuk semua perhitungan jalur dengan
mengikuti semua jalur yang telah dinyatakan oleh semua router tetangga. DUAL menggunakan informasi
tentang jarak untuk memilih jalur yang efisien, jalur loop-free dan memilih jalur untuk penempatan di
dalam tabel routing berdasarkan successors yang telah dibuat oleh DUAL, successor adalah router yang
berdekatan yang digunakan untuk meneruskan packet yang mempunyai nilai cost paling sedikit dengan
router tujuan dan dijamin tidak menjadi bagian dari routing loop. ketika perubahan topologi terjadi, DUAL
mencoba mencari successors. Jika ditemukan, DUAL menggunakannya untuk menghindari penghitungan
jalur yang tidak diperlukan.,DUAL juga membuat route back –up(jalur cadangan) yang disebut fesible
successor.
4. Potocol-dependent modules bertanggung jawab pada layer network yang
memerlukan protocol khusus. Misalnya IP-EIGRP module yang bertanggung jawab
untuk mengirim dan menerima packet EIGRP yang telah dienkapsulasi di dalam protocol
IP. IP-EIGRP juga bertanggung jawab untuk menguraikan packet EIGRP dan
memberitahukan pada DUAL tentang informasi yang barusaja diterima.

Pengertian Border Gateway Protocol (BGP) merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan
untuk koneksi antar Autonomous System (AS), dan salah satu jenis routing protokol yang banyak
digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan. BGP termasuk dalam kategori routing protokol
jenis Exterior Gateway Protokol (EGP).

Dengan adanya EGP, router dapat melakukan pertukaran rute dari dan ke luar jaringan lokal
Auotonomous System (AS). BGP mempunyai skalabilitas yang tinggi karena dapat melayani pertukaran
routing pada beberapa organisasi besar. Oleh karena itu BGP dikenal dengan routing protokol yang
sangat rumit dan kompleks.

Gambar BGP

Karakteristik BGP
Menggunakan algoritma routing distance vektor.Algoritma routing distance vector secara periodik
menyalin table routing dari router ke router. Perubahan table routing di update antar router yang saling
berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi.
Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client.
Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system.
BGP adalah Path Vector routing protocol.Dalam proses menentukan rute-rute terbaiknya selalu mengacu
kepada path yang terbaik dan terpilih yang didapatnya dari router BGP yang lainnya.
Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port nomor 179.
Koneksi antar-peer dijaga dengan menggunakan sinyal keepalive secara periodik.
Metrik (atribut) untuk menentukan rute terbaik sangat kompleks dan dapat dimodifikasi dengan fleksibel.
BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat prefiks-prefiks routing yang diterimanya dari
router BGP lain

Mengapa BGP?
BGP memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengatur trafik-trafik dari sumber berbeda di dalam network
multi-home (tersambung ke lebih dari 1 ISP/Internet Service Provider). Tujuan utama BGP adalah untuk
memperkenalkan kepada publik di luar network (upsteram provider atau peer) tentang rute atau porsi spasi address
yang dimiliki dengan “meminta izin” membawa data ke suatu spasi address tujuan (meng-advertise).
Salah satu kelemahan yang mungkin dihadapi oleh BGP routing adalah ia mempublikasikan rute yang tidak
diketahui bagaimana cara mencapainya. Ini dinamakan black-holing, yaitu melakukan advertise, atau meminta izin
untuk membawa data, tetapi beberapa bagian spasi address adalah milik orang lain, akibatnya proses advertise malah
menyulitkan.

Internet tanpa BGP


Kemungkinan yang harus ditempuh tanpa melibatkan BGP ke provider:
Harus membuat rute default ke upstream provider, dan semua paket non-lokal diantarkan melalui interface yang
ditetapkan oleh rute tersebut.
Provider akan menerapkan rute-rute statis ke network kita, dan mendistribusi ulang rute tersebut melalui IGP
mereka. Dari IGP, selanjutnya bisa juga diredistribusikan ke BGP.
Dengan BGP, provider akan memberi kita semua rute yang mereka miliki, dan berusaha “mendengarkan” setiap
announcement rute-rute yang kita miliki untuk kemudian meredistribusikannya ke peer-peer atau customer tujuan.

Hubungan BGP Neighbor


Arisitektur Internet sebenarnya tersusun atas AS-AS yang saling terkoneksi. Router yang berkomunikasi langsung
melalui BGP dikenal sebagai BGP speaker. Beberapa BGP speaker dapat ditempatkan pada AS yang sama atau AS
yang berbeda. Dalam masing-masing AS ini, BGP speaker berkomunikasi satu sama lain untuk melakukan
pertukaran informasi reachabilitas network berdasarkan set-set policy yang dibangun dalam AS-AS.

Beberapa versi BGP

BGP versi 1
 Ukuran message 8 – 1024 byte.
 Terdapat 8 bit field Direction yang menandkan arah yang diambil oleh informasi routing.
 Lima kemungkinan field Direction: Up, Down, Horizontal, EGP-derived information, Incomplete

BGP versi 2
 Ukuran message 19 – 4096 byte.
 Menghilangkan konsep up, down, dan horizontal di antara AS-AS
 Menambahkan konsep path-attribute.

BGP versi 3
 Ukuran message 19 – 4096 byte
 Mengklarifikasi prosedur pendistribusian rute-rute BGP di antara speaker-speaker dalam sebuah AS.
 Meningkatkan restriksi terhadap penggunaan path attribute Next-hop

BGP versi 4
 Ukuran message 19 – 4096 byte.
 Path atribute AS telah dimodifikasi sehingga set AS-AS dapat digambarkan sebagaimana AS individual.
 Inter-AS Metric path attribute telah didefinisikan ulang sebagai Multi-Exit Discriminator path attribute.
 Local preference path attribute ditambahkan.
 Aggregator path attribute ditambahkan.
 Dukungan untuk CIDR (Classless Inter Domain Routing)

Ringkasan Operasi BGP


Saat sebuah router BGP baru dibangun, peer-peer BGP dengan sendirinya melakukan pertukaran tabel routing yang
mereka miliki, setelah itu peer-peer mengirim notifikasi atau pemberitauan berkaitan dengan perubahan yang terjadi
pada tabel routing. Update message memberi informasi peer BGP hanya untuk satu path. Bila perubahan yang
timbul mempengaruhi banyak path, maka multiupdate, message perlu dikirim.
Setelah BGP menghimpun update-update routingnya dari beragam AS, protokol akan membuat keputusan untuk
mengambil path spesifik untuk masing-masing rute tujuan. Biasanya hanya satu path yang dibutuhkan untuk
mencapai satu tujuan. BGP menggunakan atribut path (path attribute) yang dilepas kepadanya melalui update
message agar bisa menentukan satu path terbaik bagi setiap tujuan.

Ada dua bentuk sistem koneksi transport protocol yang penting dimengerti. Mereka saling bertukar pesan (message)
untuk membuka dan mengkonfirmasi parameter-parameter koneksi. Alur data awal yang dihasilkan tidak lain
berupa keseluruhan tabel routing BGP, yang selanjutnya beberapa update penambahan dikirim sebagai perubahan
pada tabel routing. BGP dalam hal ini tidak menuntut refresh secara periodik atas keseluruhan tabel routing. Oleh
karena itu, BGP speaker harus memelihara versi terkini keseluruhan tabel routing BGP dari semua peer-nya selama
durasi koneksi tertentu.

Pesan KeepAlive dikirim secara periodik untuk memastikan kelancaran koneksi. Pesan Notification dikirim untuk
merespon adanya error atau kondisi-kondisi khusus yang terjadi. Jika sebuah koneksi menemukan sebuah error,
pesan Notification segera dikirim dan koneksi pun ditutup.

Perangkat Hardware & Software untuk Komunikasi BGP


Perlengkapan yang dibutuhkan adalah router komersial seperti Cisco router dan Bay router atau klon-klon PC yang
menjalankan Linux, BSD, atau varian Unix lainnya dibantu dengan program yang dinamakan gated untuk
memanage BGP.

eBGP vs iBGP
BGP mensupport dua tipe pertukaran informasi routing:
 Pertukaran di antara AS-AS yang berbeda (external BGP atau eBGP)
 Pertukaran dalam satu AS tunggal (internal BGP atau iBGP)

Sebuah sistem BGP berbagi informasi reachabilitas network dengan sistem-sitem BGP berdekatan lainnya yang
dikenal dengan neighbor atau peer. Sistem BGP tersusun atas grup-grup (groups). Dalam sebuah grup BGP internal,
semua peer anggota grup (internal peer) berada dalam AS yang sama. Grup internal menggunakan rute-rute dari IGP
untuk memutuskan penyampaian atau forwarding address-adress. Mereka juga menyebarkan rute-rute eksternal di
antara router-router internal lain yang menjalankan BGP internal, menghitung next hop dengan mengambil hop BGP
yang diterima dengan rute, lalu memutuskannya menggunakan informasi yang diperoleh dari salah satu IGP.
eBGP dan iBGP saling berbagi protokol level dasar yang sama untuk bertukar rute dan juga berbagi algoritma.
Namun eBGP digunakan untuk bertukar rute di antara AS yang berbeda, sedang iBGP digunakan untuk bertukar
rute di antara AS yang sama. Dalam faktanya, iBGP termasuk salah satu “interior routing protocol” yang dapat
digunakan untuk melakukan routing aktif dalam sebuah network.

Perbedaan utama eBGP dan iBGP adalah bahwa eBGP tidak bosan-bosannya mencoba meng-advertise setiap rute
BGP yang diketahui ke semua orang sehingga mungkin harus digunakan filter untuk menghentikannya. Sedang
iBGP pada dasarnya cukup sulit bekerja karena iBGP tidak meredistribusi rute-rute. Speaker iBGP dalam
lingkungan network harus melakukan peer dengan semua speaker iBGP lain untuk membuatnya dapat bekerja
(routing mesh).

AS Number (ASN)
ASN merupakan nomor unik yang mengidentifikasikan AS-AS. Nomor ini diatur oleh ARIN (Autonomous Number
from The American Registry for Internet Numbers).
Kondisi yang harus dipenuhi untuk mendapatkan nomor AS:
Unique Routing Policy
Multi-homed Site

AS-Path
Setiap kali sebuah rute disebarkan melalui BGP, ia akan diberi ‘perangko’ dengan sebuah nomor AS (AS number)
dari router yang menyelenggarakannya. Rute ini bergerak dari satu AS ke AS lain sehingga membentuk sebuah alur
atau path (AS-Path)
Kegunaan AS-Path:
 Memberikan penelusuran diagnostik terhadap routing dalam sebuah network.
 Merupakan salah satu nomor metric yang menetapkan bagimana rute-rute yang “didengar” melalui BGP
dimasukkan ke dalam tabel routing IP.
 Memungkinkan untuk melakukan routing policy, misalkan ketika kita ingin mengambil rute tertentu.

BGP Message
 Open: untuk membuat koneksi BGP di antara 2 sistem BGP
 Update: untuk melakukan pertukaran informasi reachabilitas network.
 KeepAlive: untuk menetapkan apakah sebuah link atau host fail atau tidak lagi eksis.
 Notification: dikirim ketika kondisi error terdeteksi; menyebabkan sesi BGP dan koneksi TCP di antara
sistem-sistem BGP akan ditutup.
Demikian Penjelasan mengenai BGP (Border Routing Protocol). Semoga postingan ini bermanfaat bagi teman-
teman.

Anda mungkin juga menyukai