Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KONFIGURASI ROUTER

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Rancangan Bangun Jaringan

Disuusn Oleh:
Rani Aidil Fitria

XI TKJ 3
SMK NEGERI 1 TALAGA
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konfigurasi Router” tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk melaksanakan tugas
mata pelajaran Rancang Bangun Jaringan. Penulis sadar bahwa masih banyak
kekurangan di dalam penyusunannya. Penulis senantiasa menerima kritik dan
saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
yang membacanya. Terima kasih sebesar-besarnya disampaikan oleh penulis atas
bantuan dan partisipasinya.

Talaga, Desember 2017


Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2
A. Pengertian Router.................................................................................................... 2
B. Fungsi Router .......................................................................................................... 3
C. Prinsip Kerja Router ............................................................................................... 4
D. Mengkonfigursi Router ........................................................................................... 7
BAB IIIPENUTUP .......................................................................................................... 19
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 19
B. Saran ..................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer, dan
peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-
kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling
bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama
sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap
komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan.
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan
komputer yaitu : Komputer, Card Network, Hub, dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan koneksi jaringan seperti: Printer, CDROM, Scanner,
Bridges, Router dan lainnya yang dibutuhkan untuk process transformasi data
didalam jaringan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan router?
2. Bagaimanakah fungsi router?
3. Bagaimanakah prinsip kerja router?
4. Bagaimanakah cara mengkofigurasi router?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui definisi router.
2. Untuk mengetahui fungsi router.
3. Untuk mengetahui prinsip kerja router.
4. Untuk mengetahui cara mengkonfigurasi router.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Router
Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi
protocol kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka
sebuah protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Sebuah
router mentransmisikan informasi dari satu jaringan ke jaringan yang lain
melalui sebuah jaringan internet menuju tujuanya melalui sebuah proses yang
disebut sebagai routing. router hampir sama dengan Bridge namun agak
pintar sedikit, router akan mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan
sebuah pesan yang berdasakan atas alamat tujuan dan alamat asal. Sementara
Bridges dapat mengetahui alamat masing-masing komputer dimasing-masing
sisi jaringan, router mengetahui alamat komputer, bridges, dan router lainnya.
router dapat mengetahui keseluruhan jaringan melihat sisi mana yang paling
sibuk dan dia bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi
tersebut bersih.
Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung
beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai
ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan
suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing
rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu.
Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat,
dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke
Internet, mereka harus membeli router. Ini berarti sebuah router dapat
menterjemahkan informasi diantara LAN anda dan Internet. ini juga berarti
mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati
internet.

2
B. Fungsi Router
1. Router berfungsi utama sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan
untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
Perbedaannya dengan Switch adalah kalau switch merupakan
penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network
(LAN).
2. Router menstranmisikan informasi dari satu jaringan ke jaringan lain yang
sistem kerjanya mirip dengan BRIDGE.
3. Digunakan juga untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan
telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital
Subscriber Line (DSL). Router digunakan untuk menghubungkan LAN ke
sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai
access server.
4. Digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL
disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya
memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan
alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router
tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut
juga dengan packet-filtering router. Fungsi router umumnya memblokir
lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat
mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja
jaringan.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi
protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain
IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router
lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang
memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan
banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut
dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam
beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah
manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua

3
buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router
wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer
dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer
dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari
Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah
layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital
Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN
ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai
access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan
jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router.
Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk
melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan
paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang
memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router.
Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara
broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu
memperlambat kinerja jaringan.

C. Prinsip Kerja Router


1. Menyamakan alamat host
2. Menyamakan alamat jaringan
3. Mencari default entri ( default entri normal dalam routing tabel dengan
network ID 0) dalam prosesnya router akan menyamakan host addres
terlebih dahulu sebelum menyamakan alamat jaringan.
Router bekerja di lapisan ke-3 OSI layer. Secara umumnya tugas
router adalah untuk menghantar/menghalakan paket dengan menggunakan
metrik yang paling optimal ketujuanya, router hanya perlu mengetahui Net-Id
(nomor jaringan) dari data yang diterimanya untuk diteruskan ke jaringan
yang dituju. Cara kerjanya setiap paket data yang datang, paket data tersebut
dibuka lalu dibaca header paket datanya kemudian mencocokan atau

4
membandingkan ke dalam table yang ada pada routing jaringan dan
diteruskan ke jaringan yang dituju melalui suatu interface. Untuk mengetahui
network mana yang akan dilewatkan router akan menambahkan (Logical
AND) Subnet Mask dengan paket data tersebut.
Arah paket yang ditransmisikan mungkin dapat dipelajari dari tugas
lapisan ke 3 OSI layer yaitu IP address. Router selalu dikaitkan sebagai
gateway tetapi sebenarnya tidak semestinya gateway adalah router. Router
terdapat komponen hardware dan juga software contohnya pada router Cisco
software yang digunakan bernama Cisco IOS (Internetworking Operating
System). Hardware sebuah router terdiri daripada CPU contohnya Cisco
router 2505 menggunakan processor 20MHz Motorola 68EC030.Selain d itu
router juga mempunyai komponen memori seperti, NVRAM, flash RAM, dan
juga RAM. Sambungan ke peralatan jaringan lain menggunakan ports
contohnya serial ports.
Contoh penggunaan router untuk menghubungkan dua LAN yang
berada dua lokasi yang berlainan melalui sambungan WAN.
Router yang menghubungkan dua LAN biasanya melalui sambungan
WAN.

Gb. Logical path


Contoh gambar di atas. "Logical path" atau route antara LAN Host
ABC dan LAN Host XYZ melalui beberapa jenis rangkaian data link yaitu
ethernet, FDDI, dan token ring. Untuk melaluinya frame akan di
"encapsulate" (dikapsulkan), seperti surat yang dimasukkan kedalam sampul
surat yang pada level ini diberinama paket. Setiap kali melalui rangkaian data
link tersebut, frame mempunyai format yang tersendiri.(contohnya, format

5
frame yang melalui ethernet akan berbeda dengan FDDI dan token ring.)
tetapi data yang ditransmisikan tetap sama.
1. Host ABC mengkapsulkan data yang ditransmisikan kepada sebuah paket
untuk melalui rangkaian data link ethernet (LAN). Data akan
ditransmisikan ke default gateway yaitu router A. (data dimasukkan ke
dalam sampul surat pertama dan seterusnya dimasukkan ke sampul surat
yang lebih besar apabila sampai ke Router. Tujuan yang dikenal pasti bagi
frame tersebut adalah interface pada router A dan asal (source) pula
adalah host ABC.
2. Router A akan menanggalkan paket tadi dari ethernet frame kerana router
A sudah mengenal pasti bahawa hop seterusnya adalah dari jenis
rangkaian data link FDDI yang berbeda jenis formatnya. Sebelum keluar
dari interface router A, data akan dikapsulkan lagi ke dalam format frame
FDDI. Sekarang tujuan yang dikenal pasti bagi frame ini adalah FDDI
interface bagi router B dan asal (source) pula adalah FDDI interface bagi
router B.
3. Permasalahan yang sama berlaku pada rangkaian C yaitu proses
penanggalan format frame pada rangkaian seperti sebelumnya. Tujuan
yang dikenalpasti adalah sebuah WAN menggunakan link serial yang
mungkin menggunakan format HDLC dan sebagainya dan source asal
juga adalah serial interface router B.
4. Akhirnya, pada peringkat terakhir router C menggunakan frame format
Token Ring setelah mengetahui bahawa destinasi terakhir ini
menggunakan rangkaian token ring. Packet akhirnya sampai ke destinasi
iaitu host XYZ. Contoh diatas menunjukkan bagaimana router berfungsi
apabila melalui berbagai jenis rangkaian datalink yang berbeda. Proses
pengkapsulan(encapsulation) dan penyahkapsulan (de-encapsulation)
berlaku apabila melalui jenis rangkaian yang berbeda.

6
D. Mengkonfigursi Router
Langkah inisialisasi yang digunakan untuk mengkonfigurasi router
tidaklah terlalu sulit. Cisco IOS menyediakan banyak tool yang dapat
digunakan untuk ditambahkan dalam file konfigurasi. Diharapkan setelah
melewati modul ini, Anda akan mampu:
1. Memberi nama ke router
2. Setting password
3. Memahami perintah show
4. Mengkonfigurasi interface serial
5. Mengkonfigurasi interface Ethernet
6. Menjalankan perubahan router
7. Menyimpan perubahan konfigurasi
8. Mengkonfigurasi deskripsi interface
9. Mengkonfigurasi message-of-the-day banner
10. Mengkonfigurasi table host
11. Memahami betapa pentingnya backup dan dokumentasi file konfigurasi

1. Konfigu asi router CLI command mode


Semua konfigurasi CLI akan merubah router ke global configuration atau
global config. Global config adalah mode konfigurasi paling utama.
Global config digunakan dalam router untuk menjalankan perintah-
perintah konfigurasi. Prompt yang ditunjukkan pada mode global config:

Router#configure terminal
Router(config)#

Di bawah ini adalah beberapa mode yang dapat masuk ke mode


global config:
a. interface mode
b. Line mode
c. Router mode

7
d. Subinterface mode
e. Controller mode

Ketik exit dari salah satu mode di atas akan kembali ke mode
global config. Penekanan Ctrl-Z akan kembali ke privileged EXEC
mode.

Gb. Mode-mode di cisco router

a. Konfigurasi nama router


Sebuah router seharusnya mempunyai nama yang unique.
Pemberian nama pada router adalah langkah awal konfigurasi router.

Router(config)#hostname Tokyo
Tokyo(config)#

Saat ditekan Enter, prompt akan berubah dari default hostname ke Tokyo.

b. Konfigurasi password
Password seharusnya selalu dikonfigurasikan untuk virtual terminal
(vty) dan console terminal. Password juga berguna untuk mengontrol

8
akses ke privileged EXEC mode sehingga hanya orang-orang tertentu
yang hanya bias melakukan perubahan setting router.
Perintah di bawah ini digunakan untuk setup password pada console
terminal:
Router(config)#line console 0 Router(config-line)#login Router(config-
line)#password <password >

Password harus di-set di satu atau lebih terminal vty untuk


memberikan hak askes user yang melakukan koneksi melalui telnet.
Umumnya cisco router memiliki terminal vty 0 sampai 4. Beberapa tipe
lain mungkin memiliki jumlah terminal vty berbeda. Perintah berikut
digunakan untuk setting password pada terminal vty:

Router(config)#line vty 0 4 Router(config-line)#login Router(config-


line)#password <password >

Perintah enable password dan enable secret digunakan untuk


masuk ke privileged EXEC mode. Perintah enable password hanya
digunakan jika enable secret belum di-set. Perintah enable secret
seharusnya digunakan, karena enable secret adalah password yang
terenkripsi. Sedangkan enable password tidak terenkripsi. Di bawah ini
adalah perintah yang digunakan untuk setup password:

Router(config)#enable password <password > Router(config)#enable


secret <password >

Kadang-kadang sangat tidak aman kalau membiarkan password


dalam keadaan clear text di layar terminal console dari hasil perintah show
running-config atau show startup-config. Untuk menghindari hal
tersebut digunakan perintah seperti berikut:
Router(config)#service password-encryption

9
Perintah di atas akan memberikan tampilan password secara terenkripsi.
Perintah enable secret menggunakan algoritma MD5 untuk enkripsi.

Gb. Konfigurasi password pada router

c. Perintah-perintah show
1) Show interfaces – untuk menampilkan statistic semua interface router.
Untuk menampilkan statistic interface tertentu, menggunakan perintah
show interfaces diikuti dengan nomor port/slot interface seperti
perintah di bawah ini.

Router#show interfaces serial 0/1

2) Show controllers serial – menampilkan informasi khusus hardware


interface. Perintah ini harus di-set termasuk nomor port/slot dari
interface serial. Contoh :

Router#show controllers serial 0/1

3) Show clock – menampilkan setting waktu di router.


4) Show hosts – manmapilkan daftar cache dari nama host dan
alamatnya.
5) Show users – manmpilkan semua user yang konek ke router.
6) Show history – menampilkan history dari perintah-perintah yang telah
dilakukan.
7) Show flash – menampilkan informasi tentang flash memory dan file-
file IOS apa saja yang tersimpan di sana.

10
8) Show version – menampilkan informasi tentang versi software yang
sekarang sedang jalan lengkap dengan informasi hardware dan device.
9) Show arp – menampilkan tabel ARP router.
10) Show protocols – menampilkan status interface baik secara global
maupun khusu dari protokol layer 3 yang terkonfigurasi.
11) Show startup-config – menampilkan isi file konfigurasi yang
tersimpan di NVRAM
12) Show running-config – menampilkan isi file konfigurasi yang sedang
jalan atau konfigurasi dari interface atau informasi map class.

d. Konfigurasi interface serial


Langkah-langkah untuk mengkonfigurasi interface serial adalah:
1) Masuk ke global configuration mode
2) Masuk interface mode
3) Menentukan alamat interface dan subnet masknya
4) Seting clock rate jika terhubung dengan kabel DCE. Tidak perlu seting
clock rate jika terhubung dengan kabel DTE
5) Hidupkan interface
Tiap-tiap interface serial harus memiliki IP address dan subnet
mask untuk routing paket IP. Konfigurasi IP address sebagai berikut:

Router(config)#interface serial 0/0 Router(config-if)#ip address <ip


address > <netmask >

Interface serial memerlukan sinyal clock untuk mengontrol timing


dari komunikasi. Umumnya peralatan DCE seperti CSU/DSU memberikan
clock itu. Secara default, cisco router adalah peralatan DTE tapi bias
dikonfigurasi sebagai peralatan DCE.
Pada link serial yang terhubung langsung, seperti konfigurasi di
Lab, salah satu sisi harus di-set sebagai DCE dan harus di-set sinyal
clocknya. Untuk seting clock dan speed dengan menggunakan perintah
clock rate. Clock rate yang disediakan dalam bits per second adalah 1200,

11
2400, 9600, 19200,38400, 56000, 64000, 72000, 125000, 148000, 500000,
800000, 1000000, 1300000, 2000000, atau 4000000. Setting tergantung
dari kapasitas interface.
Secara default interface dalam keadaan off atau disabled. Untuk
menghidupkannya atau enable dengan menggunakan perintah no
shutdown. Jika ingin mengembalikan ke keadaan off lagi cukup
dimasukkan perintah shutdown.
Di lab, clock rate biasanya di-set ke 56000. perintah yang
digunakan untuk seting clock rate sebagai berikut:

Router(config)#interface serial 0/0


Router(config-if)#clock rate 56000
Router(config-if)#no shutdown

Gb. Perintah untuk konfigurasi interface serial

e. Melakukan perubahan konfigurasi


Sebelum melakukan perubahan, biasanya melihat dulu configurasi
yang sedang jalan dengan perintah show running-config. Jika variable
yang ditampilkan tidak benar, untuk memperbaikinya dengan cara seperti
berikut:
1) Gunakan no di depan perintah.
2) Kembalikan file konfigurasi awal dari NVRAM.
3) Salin file konfigurasi dari TFTP server.

12
4) Hapus file startup konfigurasi dengan perintah erase startup-config,
kemudian restart dan masuk ke setup mode.
Untuk menyimpan konfigurasi ke file startup konfigurasi dalam
NVRAM, masuk ke privileged EXEC mode. Seperti perintah di bawah ini.

Router#copy running-config startup-config

Gb. Prosedur perubahan konfigurasi router

f. Konfigurasi Interface Ethernet


Setiap interface ethernet harus memiliki IP address dan subnet mask untuk
routing paket IP.
Untuk mengkonfigurasi interface Ethernet dengan cara sebagai berikut:
1) Masuk ke global config
2) Masuk ke interface config
3) Tentukan interface address dan subnet mask
4) Enable interface

Secara default, interface Ethernet dalam keadaan off atau


disabled. Untuk meng-on-kan dengan perintah no shutdown. Jika ingin
dikembalikan off dengan perintah shutdown.

13
Gb. Konfigurasi Interface Ethernet

2. Konfigurasi akhir
Pemberian deskripsi dari interface sangat penting untuk membantu
user tentang informasi yang berhubungan dengan interface, apalagi untuk
jaringan skala besar sangat penting sekali pemberian deskripsi ini.
Deskripsi juga akan tampil di file konfigurasi, meskipun pemberian
deskripsi tidak akan memberikan pengaruh apa-apa ke sistem.

Gb. Pemberian deskripsi suatu interface

Untuk mengkonfigurasi deskripsi interface, masuk ke global config.


Kemudian masuk ke interface config dengan menggunakan perintah
description seperti berikut ini:
a. Gunakan perintah configure terminal untuk masuk ke global config.
b. Masukkan interface yang akan dikonfigurasi,misal interface ethernet
0.
c. Masukkan deskripsi, misalnya XYZ Network, Building 18.
d. Gunakan tombol Ctrl-Z untuk keluar interface config dan kembali ke
privileged EXEC mode.
e. Gunakan perintah copy running-config startup-config untuk
menyimpan perubahan konfigurasi ke NVRAM.

14
Berikut adalah contoh deskripsi interface:
interface ethernet 0
description LAN Engineering, Bldg.2 interface serial 0
description ABC network 1, Circuit 1

Gb. Pemberian deskripsi interface

a. Login banner
Adalah pesan yang tampil pada saat login. Login banner dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan untuk semua user. Misalnya
berupa pesan ”Welcome” sebagai pesan sambutan untuk user yang
login ke router.

Gb. Contoh login banner

15
b. Konfigurasi message-of-the-day (MOTD)
Masuk ke global config untuk mengkonfigurasi MOTD banner.
Gunakan perintah banner motd, diikuti oleh spasi dan karakter
pemisah seperti tanda pound (#). Seperti contoh di bawah ini:
1) Gunakan perintah configure terminal untuk masuk ke global
config.
2) Masukkan perintah banner motd # <message of the day> #
3) Lakukan perintah copy running-config startup-config untuk
menyimpan perubahan.

Gb. Konfigurasi message-of-the-day (MOTD)

c. Resolusi nama host


Adalah proses dimana system computer menggunakan hostname
dengan IP address. Untuk menggunakan hostname komunikasi dengan
peralatan IP yang lain, peralatan jaringan seperti router harus
diasosiasi dengan IP addressnya. Cisco IOS memaintain cache
pemetaan dari name ke address dengan perintah EXEC. Kecepatan
dari cache mempengaruhi kecepatan konversi dari nama ke address.
Hostname di sini berbeda dengan DNS, dimana hostname hanyalah
nama di router.

Gb. Hostname resolution

16
d. Konfigurasi tabel hostname
Untuk melakukan konfigurasi tabel hostname, pertama masuk
ke global config dengan perintah ip host diikuti dengan IP address
tujuan. Untuk melakukan testing konektivitas ke host gunakan
perintah telnet atau ping diikuti IP address dari tujuan. Prosedur
untuk mengkonfigurasi tabel host sebagai berikut:
1) Masuk ke global config
2) Masukkan perintah ip host diikuti dengan nama router atau IP
address router yang dituju
3) Ulangi langkah di atas sampai semua router bisa dipanggil
4) Simpan konfigurasi ke NVRAM

Gb. Konfigurasi tabel host

e. Backup file konfigurasi


Konfigurasi seharusnya disimpan dan di-backup untuk
keperluan seandainya nantinya terjadi masalah dengan sistem.
Konfigurasi dapat disimpan di server jaringan (TFTP server) atau
dalam disk yang tersimpan aman di suatu tempat.
Untuk menyimpan konfigurasi yang sedang jalan ke TFTP
server gunakan perintah copy running-config tftp, seperti langkah-
langkah berikut ini
1) Ketik perintah copy running-config tftp
2) Masukkan IP address dari TFTP server
3) Masukkan nama file konfigurasi

17
4) Jawab yes untuk konfirmasi

File konfigurasi yang tersimpan pada server jaringan dapat


digunakan untuk mengkonfigurasi router. Untuk melakukannya
dengan cara sebagai berikut:
1) Gunakan perintah copy tftp running-config
2) Pilih file konfigurasi yang mau dimasukkan ke router. Kemudian
masukkan IP address remote host dimana TFTP server berada
3) Masukkan nama file konfigurasi atau gunakan default name.
Default name adalah hostname-config untuk file host dan
network-config untuk file konfigurasi jaringan. Contoh nama file:
router.cfg

Untuk menyimpan konfigurasi ke disk, dengan cara capture text pada


router dan simpan.

Gb. Perintah backup konfigurasi

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa terdapat dua tipe dasar
routingprotokol yaitu interior gateway protocol untuk router dengan sebuah
autonomous dan exterior gateway protokol untuk router yang komunikasi
dengan router dalam system autonomous yang lain.
IGP yang terkenal adalah RIP dan OSPF, EGP yang terbaru adalah
BEP, dinamik routing masih merupakan fertile area dalam hubungan dengan
jaringan, berbagai pilihan untuk menggunakan protocol routing dengan
daemon routing merupakan hal yang komplek.
Operasi routing IP merupakan dasar dalam sistem TCP/IP sebagai
router, routing tabel terdiri dari : 5 flag bits, destinasi IP address ( host,
network, default ) next hop router IP address ( indirect route ) lokal IP
address ( direct route ) dan pointer yang menggunakan lokal interface.
Router memiliki mode-mode sebagai berikut:
1. User EXEC mode
2. Privileged EXEC mode
3. Global configuration mode
4. Mode konfigurasi lainnya

B. Saran
Sebaiknya Kepada ibu/bapak guru usahakan lebih jelas menerangkan
pelajaran khususnya materi Produktif yang akan disampaikan, agar
siswa/siswi lebih mengerti dan paham akan pelajaran yang disampaikan.
Guru hendaknya mengawasi setiap sikap dan tingkah laku siswa/siswi
yang sedang melaksanakan proses pembelajaran di kelas, sehingga
siswa/siswi konsentrasi dalam pelajaran produktif khususnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://definisi+router+wikipedia&oq=definis
http://isalblog.com/pengertian-router-fungsi-router-jenis-jenis-router.html
http://www.jaringankomputer.org/tag/fungsi-router/
http://rginspiration.com/kutching/

20

Anda mungkin juga menyukai