KONFIGURASI ROUTER
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Rancangan Bangun Jaringan
Disuusn Oleh:
Rani Aidil Fitria
XI TKJ 3
SMK NEGERI 1 TALAGA
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konfigurasi Router” tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk melaksanakan tugas
mata pelajaran Rancang Bangun Jaringan. Penulis sadar bahwa masih banyak
kekurangan di dalam penyusunannya. Penulis senantiasa menerima kritik dan
saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
yang membacanya. Terima kasih sebesar-besarnya disampaikan oleh penulis atas
bantuan dan partisipasinya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer, dan
peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-
kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling
bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama
sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap
komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan.
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan
komputer yaitu : Komputer, Card Network, Hub, dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan koneksi jaringan seperti: Printer, CDROM, Scanner,
Bridges, Router dan lainnya yang dibutuhkan untuk process transformasi data
didalam jaringan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan router?
2. Bagaimanakah fungsi router?
3. Bagaimanakah prinsip kerja router?
4. Bagaimanakah cara mengkofigurasi router?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui definisi router.
2. Untuk mengetahui fungsi router.
3. Untuk mengetahui prinsip kerja router.
4. Untuk mengetahui cara mengkonfigurasi router.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Router
Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi
protocol kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka
sebuah protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Sebuah
router mentransmisikan informasi dari satu jaringan ke jaringan yang lain
melalui sebuah jaringan internet menuju tujuanya melalui sebuah proses yang
disebut sebagai routing. router hampir sama dengan Bridge namun agak
pintar sedikit, router akan mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan
sebuah pesan yang berdasakan atas alamat tujuan dan alamat asal. Sementara
Bridges dapat mengetahui alamat masing-masing komputer dimasing-masing
sisi jaringan, router mengetahui alamat komputer, bridges, dan router lainnya.
router dapat mengetahui keseluruhan jaringan melihat sisi mana yang paling
sibuk dan dia bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi
tersebut bersih.
Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung
beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai
ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan
suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing
rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu.
Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat,
dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke
Internet, mereka harus membeli router. Ini berarti sebuah router dapat
menterjemahkan informasi diantara LAN anda dan Internet. ini juga berarti
mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati
internet.
2
B. Fungsi Router
1. Router berfungsi utama sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan
untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
Perbedaannya dengan Switch adalah kalau switch merupakan
penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network
(LAN).
2. Router menstranmisikan informasi dari satu jaringan ke jaringan lain yang
sistem kerjanya mirip dengan BRIDGE.
3. Digunakan juga untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan
telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital
Subscriber Line (DSL). Router digunakan untuk menghubungkan LAN ke
sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai
access server.
4. Digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL
disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya
memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan
alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router
tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut
juga dengan packet-filtering router. Fungsi router umumnya memblokir
lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat
mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja
jaringan.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi
protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain
IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router
lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang
memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan
banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut
dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam
beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah
manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua
3
buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router
wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer
dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer
dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari
Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah
layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital
Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN
ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai
access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan
jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router.
Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk
melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan
paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang
memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router.
Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara
broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu
memperlambat kinerja jaringan.
4
membandingkan ke dalam table yang ada pada routing jaringan dan
diteruskan ke jaringan yang dituju melalui suatu interface. Untuk mengetahui
network mana yang akan dilewatkan router akan menambahkan (Logical
AND) Subnet Mask dengan paket data tersebut.
Arah paket yang ditransmisikan mungkin dapat dipelajari dari tugas
lapisan ke 3 OSI layer yaitu IP address. Router selalu dikaitkan sebagai
gateway tetapi sebenarnya tidak semestinya gateway adalah router. Router
terdapat komponen hardware dan juga software contohnya pada router Cisco
software yang digunakan bernama Cisco IOS (Internetworking Operating
System). Hardware sebuah router terdiri daripada CPU contohnya Cisco
router 2505 menggunakan processor 20MHz Motorola 68EC030.Selain d itu
router juga mempunyai komponen memori seperti, NVRAM, flash RAM, dan
juga RAM. Sambungan ke peralatan jaringan lain menggunakan ports
contohnya serial ports.
Contoh penggunaan router untuk menghubungkan dua LAN yang
berada dua lokasi yang berlainan melalui sambungan WAN.
Router yang menghubungkan dua LAN biasanya melalui sambungan
WAN.
5
frame yang melalui ethernet akan berbeda dengan FDDI dan token ring.)
tetapi data yang ditransmisikan tetap sama.
1. Host ABC mengkapsulkan data yang ditransmisikan kepada sebuah paket
untuk melalui rangkaian data link ethernet (LAN). Data akan
ditransmisikan ke default gateway yaitu router A. (data dimasukkan ke
dalam sampul surat pertama dan seterusnya dimasukkan ke sampul surat
yang lebih besar apabila sampai ke Router. Tujuan yang dikenal pasti bagi
frame tersebut adalah interface pada router A dan asal (source) pula
adalah host ABC.
2. Router A akan menanggalkan paket tadi dari ethernet frame kerana router
A sudah mengenal pasti bahawa hop seterusnya adalah dari jenis
rangkaian data link FDDI yang berbeda jenis formatnya. Sebelum keluar
dari interface router A, data akan dikapsulkan lagi ke dalam format frame
FDDI. Sekarang tujuan yang dikenal pasti bagi frame ini adalah FDDI
interface bagi router B dan asal (source) pula adalah FDDI interface bagi
router B.
3. Permasalahan yang sama berlaku pada rangkaian C yaitu proses
penanggalan format frame pada rangkaian seperti sebelumnya. Tujuan
yang dikenalpasti adalah sebuah WAN menggunakan link serial yang
mungkin menggunakan format HDLC dan sebagainya dan source asal
juga adalah serial interface router B.
4. Akhirnya, pada peringkat terakhir router C menggunakan frame format
Token Ring setelah mengetahui bahawa destinasi terakhir ini
menggunakan rangkaian token ring. Packet akhirnya sampai ke destinasi
iaitu host XYZ. Contoh diatas menunjukkan bagaimana router berfungsi
apabila melalui berbagai jenis rangkaian datalink yang berbeda. Proses
pengkapsulan(encapsulation) dan penyahkapsulan (de-encapsulation)
berlaku apabila melalui jenis rangkaian yang berbeda.
6
D. Mengkonfigursi Router
Langkah inisialisasi yang digunakan untuk mengkonfigurasi router
tidaklah terlalu sulit. Cisco IOS menyediakan banyak tool yang dapat
digunakan untuk ditambahkan dalam file konfigurasi. Diharapkan setelah
melewati modul ini, Anda akan mampu:
1. Memberi nama ke router
2. Setting password
3. Memahami perintah show
4. Mengkonfigurasi interface serial
5. Mengkonfigurasi interface Ethernet
6. Menjalankan perubahan router
7. Menyimpan perubahan konfigurasi
8. Mengkonfigurasi deskripsi interface
9. Mengkonfigurasi message-of-the-day banner
10. Mengkonfigurasi table host
11. Memahami betapa pentingnya backup dan dokumentasi file konfigurasi
Router#configure terminal
Router(config)#
7
d. Subinterface mode
e. Controller mode
Ketik exit dari salah satu mode di atas akan kembali ke mode
global config. Penekanan Ctrl-Z akan kembali ke privileged EXEC
mode.
Router(config)#hostname Tokyo
Tokyo(config)#
Saat ditekan Enter, prompt akan berubah dari default hostname ke Tokyo.
b. Konfigurasi password
Password seharusnya selalu dikonfigurasikan untuk virtual terminal
(vty) dan console terminal. Password juga berguna untuk mengontrol
8
akses ke privileged EXEC mode sehingga hanya orang-orang tertentu
yang hanya bias melakukan perubahan setting router.
Perintah di bawah ini digunakan untuk setup password pada console
terminal:
Router(config)#line console 0 Router(config-line)#login Router(config-
line)#password <password >
9
Perintah di atas akan memberikan tampilan password secara terenkripsi.
Perintah enable secret menggunakan algoritma MD5 untuk enkripsi.
c. Perintah-perintah show
1) Show interfaces – untuk menampilkan statistic semua interface router.
Untuk menampilkan statistic interface tertentu, menggunakan perintah
show interfaces diikuti dengan nomor port/slot interface seperti
perintah di bawah ini.
10
8) Show version – menampilkan informasi tentang versi software yang
sekarang sedang jalan lengkap dengan informasi hardware dan device.
9) Show arp – menampilkan tabel ARP router.
10) Show protocols – menampilkan status interface baik secara global
maupun khusu dari protokol layer 3 yang terkonfigurasi.
11) Show startup-config – menampilkan isi file konfigurasi yang
tersimpan di NVRAM
12) Show running-config – menampilkan isi file konfigurasi yang sedang
jalan atau konfigurasi dari interface atau informasi map class.
11
2400, 9600, 19200,38400, 56000, 64000, 72000, 125000, 148000, 500000,
800000, 1000000, 1300000, 2000000, atau 4000000. Setting tergantung
dari kapasitas interface.
Secara default interface dalam keadaan off atau disabled. Untuk
menghidupkannya atau enable dengan menggunakan perintah no
shutdown. Jika ingin mengembalikan ke keadaan off lagi cukup
dimasukkan perintah shutdown.
Di lab, clock rate biasanya di-set ke 56000. perintah yang
digunakan untuk seting clock rate sebagai berikut:
12
4) Hapus file startup konfigurasi dengan perintah erase startup-config,
kemudian restart dan masuk ke setup mode.
Untuk menyimpan konfigurasi ke file startup konfigurasi dalam
NVRAM, masuk ke privileged EXEC mode. Seperti perintah di bawah ini.
13
Gb. Konfigurasi Interface Ethernet
2. Konfigurasi akhir
Pemberian deskripsi dari interface sangat penting untuk membantu
user tentang informasi yang berhubungan dengan interface, apalagi untuk
jaringan skala besar sangat penting sekali pemberian deskripsi ini.
Deskripsi juga akan tampil di file konfigurasi, meskipun pemberian
deskripsi tidak akan memberikan pengaruh apa-apa ke sistem.
14
Berikut adalah contoh deskripsi interface:
interface ethernet 0
description LAN Engineering, Bldg.2 interface serial 0
description ABC network 1, Circuit 1
a. Login banner
Adalah pesan yang tampil pada saat login. Login banner dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan untuk semua user. Misalnya
berupa pesan ”Welcome” sebagai pesan sambutan untuk user yang
login ke router.
15
b. Konfigurasi message-of-the-day (MOTD)
Masuk ke global config untuk mengkonfigurasi MOTD banner.
Gunakan perintah banner motd, diikuti oleh spasi dan karakter
pemisah seperti tanda pound (#). Seperti contoh di bawah ini:
1) Gunakan perintah configure terminal untuk masuk ke global
config.
2) Masukkan perintah banner motd # <message of the day> #
3) Lakukan perintah copy running-config startup-config untuk
menyimpan perubahan.
16
d. Konfigurasi tabel hostname
Untuk melakukan konfigurasi tabel hostname, pertama masuk
ke global config dengan perintah ip host diikuti dengan IP address
tujuan. Untuk melakukan testing konektivitas ke host gunakan
perintah telnet atau ping diikuti IP address dari tujuan. Prosedur
untuk mengkonfigurasi tabel host sebagai berikut:
1) Masuk ke global config
2) Masukkan perintah ip host diikuti dengan nama router atau IP
address router yang dituju
3) Ulangi langkah di atas sampai semua router bisa dipanggil
4) Simpan konfigurasi ke NVRAM
17
4) Jawab yes untuk konfirmasi
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa terdapat dua tipe dasar
routingprotokol yaitu interior gateway protocol untuk router dengan sebuah
autonomous dan exterior gateway protokol untuk router yang komunikasi
dengan router dalam system autonomous yang lain.
IGP yang terkenal adalah RIP dan OSPF, EGP yang terbaru adalah
BEP, dinamik routing masih merupakan fertile area dalam hubungan dengan
jaringan, berbagai pilihan untuk menggunakan protocol routing dengan
daemon routing merupakan hal yang komplek.
Operasi routing IP merupakan dasar dalam sistem TCP/IP sebagai
router, routing tabel terdiri dari : 5 flag bits, destinasi IP address ( host,
network, default ) next hop router IP address ( indirect route ) lokal IP
address ( direct route ) dan pointer yang menggunakan lokal interface.
Router memiliki mode-mode sebagai berikut:
1. User EXEC mode
2. Privileged EXEC mode
3. Global configuration mode
4. Mode konfigurasi lainnya
B. Saran
Sebaiknya Kepada ibu/bapak guru usahakan lebih jelas menerangkan
pelajaran khususnya materi Produktif yang akan disampaikan, agar
siswa/siswi lebih mengerti dan paham akan pelajaran yang disampaikan.
Guru hendaknya mengawasi setiap sikap dan tingkah laku siswa/siswi
yang sedang melaksanakan proses pembelajaran di kelas, sehingga
siswa/siswi konsentrasi dalam pelajaran produktif khususnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://definisi+router+wikipedia&oq=definis
http://isalblog.com/pengertian-router-fungsi-router-jenis-jenis-router.html
http://www.jaringankomputer.org/tag/fungsi-router/
http://rginspiration.com/kutching/
20