Anda di halaman 1dari 16

Laporan Individu

Dedicated Hosting Server


Administrasi Server Jaringan

Disusun oleh :

Muhammad Fathan Rangga Jaya


XII TKJ 2

SMKN 3 KOTA TANGERANG


Bab 1
1. Latar Belakang
Sebelumnya terdapat sebuah contoh. Misalnya, Jika kita memiliki sebuah bisnis
yang sudah mencapai level tinggi dari bisnis toko online biasa. Tentunya kita akan lebih
banyak membutuhkan kebebasan dalam menggunakan hosting. Tetapi jika kita masih
menyewa hosting biasa, dimana hosting tersebut berbagi tempat dan bandwidth dengan
yang lain. Apakah kita tetap bisa memiliki kebebasan ? Maka dari itu kini terciptalah
sebuah teknologi baru yang dinamakan Dedicated Hosting.
2. Tujuan
1) Agar siswa/i mengetahui dan memahami tentang Dedicated Hosting Server
2) Agar siswa/i dapat mengkonfigurasi mengenai Dedicated Hosting Server
3) Agar siswa/I dapat memecahkan masalah yang terjadi pada saaat Instalasi dan
Konfigurasi Dedicated Hosting Server
4) Agar menambah pengetahuan dalam Administrasi Server Jaringan
Bab 2

1. Pembahasan
Dedicated Hosting adalah sebuah layanan hosting yang dikelola oleh provider
hosting, jadi klien dapat menyewa seluruh server dan tidak akan berbagi dengan
siapapun. Jadi, akan lebih banyak memberikan keuntungan untuk kita jika dibandingkan
saat website professional yang hanya menggunakan shared hosting biasa. Dalam satu
server hanya akan ada satu akun hosting dan kita akan dapat bebas menggunakannya
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita.
Umumnya, para pemilik bisnis premium lebih memilih Dedicated Hosting untuk
website mereka. Karena, nantinya pemilik website akan lebih memiliki hak penuh
terhadap server yang mereka sewa, selain itu sudah termasuk pula pemilihan operasi,
perangkat keras yang digunakan dan lain sebagainya.
Dedicated Hosting memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi daripada shared
hosting biasa. Karena, satu akun hosting hanya dimiliki satu server milik sendiri tanpa
dibagi-bagi dengan pihak lain.
2. Alat-alat yang dibutuhkan untuk mengkonfigurasi
1) Laptop
2) Linux fresh install
3) Aplikasi VMWare atau Virtual Box
4) Internet
Bab 3

Konfigurasi Network pada Debian dan Windows

1. Nyalakan Debian fresh install kalian pada aplikasi VMWare atau Virtual Box, lalu login
Debian kalian sebagai root agar tidak perlu repot-repot mengubah menjadi super user.
2. Setting terlebih dahulu Network Adapter kalian menjadi 2 Network Adapter. Disini saya
menggunakan VMNet #1 (Host-only) dan NAT.
3. Kemudian pada Debian, ketik perintah nano /etc/network/interfaces untuk membuka
file konfigurasi network Debian. Disini saya menggunakan 2 ethernet, yaitu eth0 dan
eth1. Pada eth0 saya menggunakan IP Static dan IPnya 192.168.10.1. Sedangkan pada
eth1 saya menggunakan IP DHCP yang sudah saya setting pada Virtual Network Editor
menggunakan network 192.168.10.0. Kemudian jika sudah konfigurasi, save perubahan
yang ada.

4. Sekarang kita konfigurasi file resolv dengan mengetik perintah nano /etc/resolv.conf.
Disini saya menggunakan 4 Name Server. 2 Name Server diatas untuk Debian, 2 Name
Server dibawah untuk Internet. Jika sudah save filenya dan ketikan perintah chattr +i
/etc/resolv.conf agar saat kita merestart network tidak terjadi perubahan pada file
resolv.
5. Sekarang kita akan setting IP di Windows agar terhubung dengan virtual Debian yang
sudah kita setting tadi. Buka Network Adapter pada Windows, kemudian pilih VMnet 1
jika menggunakan VMNet. Setelah itu konfigurasi networknya. Disini saya menggunakan
IP 192.168.10.3.

6. Kembali pada Debian, kita restart networknya dengan cara mengetik perintah
/etc/init.d/networking restart. Tunggu hingga selesai, jika sudah ketik perintah ifconfig
untuk melihat IP yang sudah di konfigurasi tadi.
7. Kemudian kita test internetnya dengan melakukan ping ke Google pada Debian. Ketik
ping google.com lalu tunggu hingga beberapa saat. Jika berhasil akan seperti gambar
dibawah ini.

Instalasi dan Konfigurasi Dedicated Hosting Server

1. Kita install terlebih dahulu Apache, PHPMyAdmin, MySQL, dan PHP5.

2. Lalu akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini. Pada bagian ini kita memberikan
password MySQL untuk user root.
3. Pada bagian ini kita diberi pilihan untuk memilih web server menggunakan apa. Disini
saya menggunakan Apache.

4. Pada bagian ini kita akan ditanya apakah ingin mengkonfigurasi PHPMyAdmin dengan
dbconfig-common atau tidak. Jika kita memilih yes, PHPMyAdmin akan dikonfigurasi
secara otomatis. Jika kita memilih no, kita harus mengkonfigurasi secara manual. Disini
saya memilih yes.

5. Pada bagian ini kita disuruh memasukkan password untuk Administrative User
PHPMyAdmin.
6. Kemudian kita disuruh memasukkan password juga untuk MySQL Application
PHPMyAdmin.

7. Jika proses instalasi telah selesai, kita akan mendownload file Wordpress. Ketikan
perintah wget -c http://wordpress.org/latest.zip.

8. Setelah proses mendownload selesai, kita akan mengekstrak filenya ke direktori


/var/www/www-data dengan mengetik perintah unzip -q latest.zip -d
/var/www/www-data.

9. Sekarang kita lihat ada apa saja di folder Wordpress yang baru kita ekstrak tadi. Ketik
perintah ls /var/www/www-data.

10. Kemudian kita akan membuat file salinan wp-config-sample.php. Caranya adalah ketik
perintah cp /var/www/www-data/wordpress/wp-config-sample.php
/var/www/www-data/wordpress/wp-config.php. Kenapa saya menulis letak file
direktorinya ? karena saya berada di luar direktori file yang akan kita salinan, jadi harus
menulis letak direktori filenya dengan benar. (Disini saya lupa screenshot).
11. Kita akan mengkonfigurasi file salinan yang kita buat tadi. Ketik perintah nano
/var/www/www-data/wordpress/wp-config.php. Kemudian konfigurasi filenya. Pada
bagian DB_NAME itu di isikan dengan nama database, DB_USER di isikan dengan nama
user, DB_PASSWORD di isikan dengan password database yang tadi kita buat. Jika sudah
save filenya.

12. Setelah itu kita juga akan membuat salinan file konfiguras untuk Apache. Caranya
ketikan perintah cp /etc/apache2/sites-available/000-default.conf /etc/apache2/sites-
available/wordpress.conf. Kemudian konfigurasi file salinan tadi dengan mengetik
perintah nano /etc/apache2/sites-available/wordpress.conf.

13. File konfigurasinya akan seperti gambar dibawah ini. Pada bagian ServerName isikan
dengan domain, pada bagian DocumentRoot isikan dengan direktori wordpress yang
tadi kita ekstrak, pada bagian ServerAdmin isikan seperti gambar. Kemudian save
filenya.
14. Setelah itu, kita masuk ke direktori apachenya dengan cara ketik perintah cd
/etc/apache2/sites-available. Disini kita akan menonaktifkan system Apache yang lama
dan mengaktifkan system Apache yang baru. Caranya ketikan perintah a2dissite 000-
default.conf kemudian enter. Lalu ketikkan perintah a2ensite wordpress.conf kemudian
enter.

15. Jika sudah, kita keluar dari direktori Apachenya dengan mengetik cd. Lalu kita akan
mengkonfigurasi file Apache dengan perintah nano /etc/apache2/apache2.conf

16. Lalu kita cari kata <Directory /> dengan cara tekan kombinasi tombol CTRL+W lalu ketik
<Directory /> setelah itu tekan enter. Jika ketemu, ubah Require all denied menjadi
Require all granted seperti gambar dibawah.
17. Lalu kita akan merestart service Apachenya dengan mengetik perintah
/etc/init.d/apache2 restart.

Konfigurasi Database pada PHPMyAdmin

1. Sekarang kita pindah ke Windows, buka browser kemudian ketik domain/phpmyadmin


atau ip/phpmyadmin pada address bar. Jika berhasil akan seperti gambar dibawah
2. Kemudian kita login phpMyAdmin dengan username root dan password yang kita buat
tadi. Tampilannya akan seperti gambar dibawah ini. Kemudian kita klik menu Database
untuk membuat Database

3. Pada Database Name isikan dengan Wordpress karena kita sesuaikan dengan file wp-
config.php yang kita buat tadi
Instalasi Wordpress

1. Buka tab baru pada browser, ketikkan domain atau ip pada address bar lalu tekan enter.
Maka akan muncul halaman instalasi Wordpress. Pada bagian Site Title isikan dengan
judul website yang mau dibuat, username di isikan dengan username sesuka hati,
password bisa di isikan sendiri, email bisa di isikan dengan email masing-masing, search
engine visibility bisa di ceklis atau tidak di ceklis. Jika sudah klik Install Wordpress
2. Jika instalasi berhasil tampilannya akan seperti ini, kemudian klik Log In
3. Kemudian masukkan username dan password yang sudah kita buat tadi
4. Dan tampilannya halaman admin Wordpress akan seperti ini

5. Jika kita buka website yang kita buat, tampilan defaultnya seperti ini

Anda mungkin juga menyukai