Anda di halaman 1dari 15

RANGKUMAN

KONSEP ROUTING PADA JARINGAN KOMPUTER

Dosen Pengampu:

Oleh:

Nama : Dede Adi Widiwidiana


NIM : 220040095
Mata Kuliah : Pratikum Sistem Dan Jaringan Komputer
Kelas : BA224
Prodi : Teknologi Informasi

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS (ITB) STIKOM BALI


DENPASAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
rahmat karunianya kami dapat menyelesaikan rangkuman “Konsep Routing
Pada Jaringan Komputer ” ini dengan baik. Sebagai penyusun, kami menyadari
bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusun maupun tata bahasa
penyampaian dalam Rangkuman ini.
Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari
pembaca. Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini dapat memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Denpasar, 2 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
BAB III
ISI........................................................................................................................2
2.1 Pengertian Routing.................................................................................. 2
2.2 Routing Statis...........................................................................................2
2.3 Routing Default.......................................................................................4
2.4 Routing Dinamis......................................................................................5
BAB III
KESIMPULAN ...............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jaringan Komputer dalam arti luas adalah sekumpulan dari bebebrapa
computer yang tersambung dan saling terhubung sehingga dapat saling
berbagi informasi dan berkomunikasi antara satu perangkat dengan perangkat
lainnya. Banyak manfaat dari jaringan komputer pada aktivitas individu
contohnya seperti berkomunikasi menggunakan video, pesan instan, email
serta Berbagi perangkat seperti pencetak, pemindai, dan mesin fotokopi,
berbagi berkas, Berbagi perangkat lunak dan program operasi pada sistem
jarak jauh, Memperbolehkan pengguna jaringan mengakses dan memelihara
informasi dengan mudah, dan masih banyak lagi. Zymon Machajewski
menuturkan bahwa jaringan komputer adalah perangkat komputer atau device
yang telah terkoneksi bersama antara komputer satu dengan beberapa
komputer yang lain yang bertujuan untuk dapat berbagi sumber daya.
Jaringan komputer (jaringan) adalah jaringan telekomunikasi yang
memungkinkan antar komputer untuk saling berkomunikasi dengan bertukar
data. Pada jaringan tersebut banyak sekali rute yang digunakan untuk
menyambungkan satu jaringan dengan yang lainnya agar bisa tersambung
atau berkomunikasi. Salah satu rute untuk meyambungkan jaringan satu
dengan yang lainnya adalah Routing
Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan
rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Dimana rute yaang
digunakannya rute yang paling dekat. Selain itu routing juga memiliki dua
jenis yaitu statis dan dynamic. Kedua jenis itu juga memiliki kelebihan dan
kekurangan masing masing.

1
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Routing


Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan
rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route
dan informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain
ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain.
Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke
jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address
yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk
mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar
bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing
dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan
routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi
tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus
dilakukan secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau
menghapus rute statis jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala
besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang
waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing. Karena
itu routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil.
Sedangkan routing dinamis bisa diterapkan di jaringan skala besar dan
membutuhkan kemampuan lebih dari administrator.

2.2 Routing Statis


Routing static adalah entri suatu route yang dilakukan oleh seorang
administrator untuk mengatur jalur dari sebuah paket data. Entri routing table
bisa dilakukan dengan program yang terdapat pada perangkat tersebut.
 Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1. Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router

2
2. Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel
routing
3. Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data Seorang
administrator harus menggunakan perintah ip route secara manual
untuk mengkonfiguras router dengan routing statis.
Berikut ini adalah syntax perintah yang kita gunakan untuk
menambah sebuah route statis ke sebuah routing table :
Ip route [destination_network] [mask] [next-hop_address or exit interface]
[admistrative_distance] [permanent]

 Daftar ini menggambarkan setiap perintah dalam string:


1. Ip route Perintah ini digunakan untuk menciptakan routing statis.
2. Destination_address Network yang kita tempatkan di routing table.
3. Mask Subnet mask yang digunakan di network.
4. Next-hop_address Alamat dari router di hop berikutnya (next-hop)
yang akan menerima paket dan meneruskannya ke network remote.
5. Alamat next-hop address adalah sebuah interface router yang
berada disebuah network
6. yang terhubung secara langsung. Kita harus mampu melakukan
ping ke interface Alamat next-hop address adalah sebuah interface
router yang berada disebuah network yang terhubung secara
langsung. Kita harus mampu melakukan ping ke interface.
7. Exit interface Kita dapat menggunakan ini untuk menggantikan
nexthop_address jika kita menginginkannya, tetapi ini hanya dapat
diterapkan di sebuah link point-to-point, seperti sebuah WAN.
Perintah ini tidak akan bekerja pada sebuah LAN seperti Ethernet.
8. Administrative_distance Secara default, route statis memiliki
sebuah administrative distance (jarak administrasi) 1 (atau bahkan
0 jika kita menggunakan sebuah exit interface dibandingkan sebuah
alamat next-hop). Kita dapat mengubah nilai default dengan
menambahkan apa yang disebut administrative weight (bobot
administrasi) pada akhir dari perintah ini.

3
9. Permanent jika interface dimatikan (shut down), atau router tidak
dapat berkomunikasi ke router hop berikutnya, secara otomatis
route akan dibuang dari routing table. Pilihan permanent akan
membuat entri route ini tetap ada dirouting table meski apa pun
yang terjadi.

 Routing statis memiliki keuntungan-keuntungan berikut :


1. Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router, yang
berarti kita mungkin dapat membeli router yang lebih murah
daripada jika kita menggunakan routing dinamis.
2. Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router, yang berarti
kita mungkin dapat menghemat uang untuk link WAN
3. Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat
memilih untuk mengizinkan akses routing ke network tertentu saja.

 Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut :


1. Administrator harus benar-benar memahami internetworking dan
bagaimana setiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasi
router dengan benar.
2. Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, administrator
harus menambahkan sebuah route ke semua router secara manual.
3. Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar
karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time
sendiri.

2.3 Routing Default


Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket ke sebuah
network tujuan yang remote yang tidak ada di routing table, ke router hop
berikutnya. Routing default hanya digunakan pada network network stub
yaitu network yang hanya memiliki satu jalur keluar (exit path) dari network
tersebut.

4
Untuk mengkonfigurasikan sebuah route default, kita menggunakan
wildcard di alamat network dan lokasi mask dari sebuah route statis. Bahkan
sebenarnya, kita dapat menganggap sebuah route default sebagai route statis
yang menggunakan wildcard daripada informasi network dan mask. Berikut
ini adalah syntax perintah yang kita gunakan untuk menambah sebuah route
default ke sebuah routing table :
Ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 [next-hop_address]

2.4 Routing Dinamis


Routing dinamis adalah ketika routing protokol digunakan untuk
menemukan network dan melakukan update routing table pada router.
Routing dinamis adalah ketika routing protokol digunakan untuk menemukan
network dan melakukan update routing table pada router.
Terdapat dua jenis routing protokol yang digunakan di internetwork:
internet gateway protocol (IGP) dan exterior gateway protocol (EGP).
IGP digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing dengan router-
router yang berada di autonomous system (AS) yang sama. IGP digunakan
untuk melakukan pertukaran informasi routing dengan router-router yang
berada di autonomous system (AS) yang sama. Sedangkan EGP digunakan
untuk berkomunikasi antar-AS.
Sebuah contoh EGP adalah Border Gateway Protocol (BGP)
Administative Distance (disingkat AD) digunakan untuk mengukur apa yang
disebut trustworthiness (ke-dapatdipercaya-an) dari informasi routing yang
diterima oleh sebuah router dari router tetangga.Sebuah administrative
distance adalah sebuah bilangan bulat dari 0 sampai 255, dimana 0 adalah
yang paling dapat dipercaya dan 225 berarti tidak akan lalu lintas data yang
akan melalui route ini. Jika sebuah router menerima dua update mengenai
network yang sama, maka hal pertama yang dicek oleh router adalah AD. Jika
satu dari route yang di-advertised (diumumkan oleh router lain) memiliki AD
yang lebih rendah dari yang lain, maka route dengan AD terendah tersebut
akan ditempatkan di routing table. Jika kedua route yang di-advertised
memiliki AD yang sama, maka yang disebut metrics dari routing

5
protokol(misalnya jumlah hop atau bandwidth dari sambungan) akan
digunakan untuk menemukan jalur terbaik ke network remote. Router yang
diadvertised dengan metrics terendah akan ditempatkan di routing table.
Tetapi jika kedua route memiliki AD dan metric yang sama, maka routing
protokol akan melakukan load-balance (pengimbangan beban) ke network
remote (yang berarti router akan mengirimkan paket melalui kedua link yang
memiliki AD dan metric yang sama tersebut).
Jika sebuah network terhubung secara langsung, router akan selalu
menggunakan interface yang terhubung ke network itu. Jika seorang
administrator mengkonfigurasikan sebuah route statis, router akan lebih
mempercayai route statis tersebut dibandingkan route dinamis yang dipelajari
dari router lain. Kita dapat mengubah administrative distance dari route statis
tetapi secara default mereka memiliki AD 1.
Jika anda memiliki sebuah route statis, route yang diumumkan oleh
RIP (RIPadvertised route), dan sebuah route yang diumumkan oleh IGRP
(IGRPadvertised route), maka secara default router akan selalu menggunakan
route statis kecuali jika kita mengubah AD dari route statis tersebut.
 Terdapat tiga class routing protokol :
1. Distance Vector Protokol
Distance-vector menemukan jalur terbaik ke sebuah nerwork remote
dengan menilai jarak. Setiap kali sebuah paket melalui sebuah router
disebut sebagai sebuah hop. Route dengan hop yang paling sedikit ke
network yang dituju akan menjadi route terbaik. Vektor menunjukan
arah (direction) ke network remote. Baik RIP dan IGRP adalah routing
protokol jenis distance-vector. RIP dan IGRP mengirimkan semua
routing table ke router-router tetangga yang terhubung secara langsung.
2. Link state Pada protokol link-state atau yang juga disebut protokol
shortestpath-first setiap router akan menciptakan tiga buah tabel
terpisah. Satu dari tabel ini mencatat perubahan dari network-network
yang terhubung secara langsung. Satu tabel lain menentukan topologi
dari keseluruhan internetwork, dan tabel yang terakhir digunakan
sebagai routing table. Router yang link-state mengetahui lebih banyak

6
tentang internetwork dibandingkan semua jenis routing protokol yang
distance-vector. OSPF adalah sebuah routing protokol IP yang
sepenuhnya link-state. Protokol link-state mengirimkan update-update
yang berisi status dari link mereka sendiri ke semua router lain di
network.
3. Hybrid Protokol
Hybrid menggunakan aspek-aspek dari routing protokol jenis distance-
vector dan routing protokol jenis link-state. Sebagai contoh adalah
EIGRP. Tidak ada cara tunggal untuk mengkonfigurasikan routing
protokol untuk digunakan di semua bisnis atau pekerjaan.
Mengkonfigurasikan routing protokol adalah hal yang harus kita
lakukan secara kasus-per-kasus. Jika kita mengerti bagaimana cara
kerja routing protokol yang berbeda, kita dapat membuat keputusan
yang baik, kuat, dan yang benar-benar memenuhi kebutuhan semua
orang di semua jenis bidang usaha.

Routing Information Protocol (RIP)


Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu
algortima BellmanFord. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan
merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari
routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet
Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti
nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian
Xerox network Services. Versi dari RIP yang mendukung teknologi IP
dimasukkan dalam BSD system sebagai routed daemon.
Spesifikasi RIP dapat dilihat di RFC 1058.
RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance
vector, yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric.
Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP
router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520.
Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon with poison

7
reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di
konfigurasi.

RIP memiliki 3 versi yaitu RIPv1, RIPv2, RIPng


1. RIPv1 didefinisikan pada RFC 1058, dimana menggunakan classful
routing, tidak menggunakan subnet. Tidak mendukung Variable
Length Subnet Mask (VLSM).
2. RIPv2 hadir sekitar tahun 1994, dengan memperbaiki kemampuan
akan Classless Inter-Domain Routing. Didefinisikan pada RFC 2453.
3. RIPng merupakan protokol RIP untuk IPv6. Didefinisikan pada RFC
2080.

Open Shortest Path First (OSPF)


OSPF merupakan routing protocol berbasis link state, termasuk
dalam interior Gateway Protocol (IGP). Menggunakan algoritma Dijkstra
untuk menghitung shortest path first (SPF). Menggunakan cost sebagai
routing metric. Setelah antar router bertukar informasi maka akan
terbentuk database link state pada masing-masing router.
OSPF mungkin merupakan IGP yang paling banyak digunakan.
Menggunakan metode MD5 untuk autentikasi antar router sebelum
menerima Link-state Advertisement (LSA). Dari awak OSPF sudah
mendukung CIDR dan VLSM, berbeda dengan RIP. Bahkan untuk
OSPFv3 sudah mendukung untuk IPv6.
Router dalam broadcast domain yang sama akan melakukan
adjacencies untuk mendeteksi satu sama lainnya. Pendeteksian dilakukan
dengan mendengarkan “Hello Packet”. Hal ini disebut 2 way state. Router
OSPF mengirimkan “Hello Packet” dengan cara unicast dan multicast.
Alamat multicast 224.0.0.5 dan 224.0.0.6 digunakan OSPF, sehingga
OSPF tidak menggunakan TCP atau UDP melainkan IP protocol 89.

8
IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
IGRP yang merupakan contoh routing protokol yang menggunakan
algoritma distance vector yang lain. Tidak seperti RIP, IGRP merupakan
routing protokol yang dibuat oleh Cisco. IGRP juga sangat mudah
diimplementasikan, meskipun IGRP merupakan routing potokol yang
lebih komplek dari RIP dan banyak factor yang dapat digunakan untuk
mencapai jalur terbaik
 IGRP mempunyai karakteristik sebagai berikut :
 Protokol routing distance vector
 Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load,
delay dan reliability
 Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik

Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)


EIGRP merupakan routing protocol yang dibuat CISCO. EIGRP
termasuk routing protocol dengan algoritma hybrid. EIGRP menggunakan
beberapa terminologi, yaitu :
 Successor : istilah yang digunakan untuk jalur yang digunakan
untuk meneruskan paket data.
 Feasible Successor : istilah yang digunakan untuk jalur yang akan
digunakan untuk meneruskan data apabila successor mengalami
kerusakan.
 Neighbor table : istilah yang digunakan untuk tabel yang berisi
alamat dan interface untuk mengakses ke router sebelah
 Topology table : istilah yang digunakan untuk tabel yang berisi
semua tujuan dari router sekitarnya.
 Reliable transport protocol : EIGRP dapat menjamin urutan
pengiriman data.
Perangkat EIGRP bertukar informasi hello packet untuk
memastikan daerah sekitar. Pada bandwidth yang besar router saling
bertukar informasi setiap 5 detik, dan 60 detik pada bandwidth yang lebih
rendah.

9
Border Gateway Protocol (BGP)
Border Gateway Protocol (BGP) merupakan routing protokol
eksterior, dengan karakteristik sebagai berikut :
o Menggunakan routing protokol distance vector
o Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client
o Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous
system

10
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan
rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route
dan informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain
ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain. Routing static adalah
entri suatu route yang dilakukan oleh seorang administrator untuk
mengatur jalur dari sebuah paket data. Routing dinamis adalah ketika
routing protokol digunakan untuk menemukan network dan melakukan
update routing table pada router. Routing dinamis adalah ketika routing
protokol digunakan untuk menemukan network dan melakukan update
routing table pada router. Contoh routing protokol: Routing Information
Protocol (RIP), Interior Gateway Routing Protocol (IGRP), Enhanced
Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP), Open Shortest Path First
(OSPF)

11
DAFTAR PUSTAKA

https://infopublik.sijunjung.go.id/pengertian-manfaat-dan-macam-macam-
jaringan-komputer-bagian-1/#:~:text=Jaringan%20komputer%20adalah
%20sebuah%20sistem,maupun%20berbagi%20perangkat%20keras%20komputer.
https://www.gramedia.com/literasi/routing/
https://www.linkedin.com/pulse/switching-routing-essentials-computer-networks-
guide-tarun-balaji
https://www.peladen.web.id/jaringan/2020/08/27/konsep-routing.html
https://www.trivusi.web.id/2022/08/routing-jaringan.html

12

Anda mungkin juga menyukai