Anda di halaman 1dari 17

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN KOPERASI DI

INDONESIA

Dosen Pengampu :
………………………………

OLEH
KELOMPOK ……….. :

1. NAMA NIM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat Asung Wara Kertha Nugraha-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN KOPERASI DI
INDONESIA ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam membuat makalah ini penulis banyak memperoleh bantuan dari
buku dan internet. Oleh karena itu penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat beliaulah makalah ini dapat tersusun rapi.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang telah
membaca. Sekian dan Terima Kasih.

Denpasar, 20 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
2.1 Peranan pemerintah untuk Koperasi........................................................3
2.2 Sasaran Kebijakan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.......................3
2.3 Upaya Pemerintah memajukan Koperasi dan UMKM di Indonesia.......6
BAB III PENUTUP.........................................................................................12
3.1 Kesimpulan............................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................12
DAFTAR PSUTAKA......................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Koperasi merupakan pilar penting perekonomian Indonesia. Sebagai
tulang punggung perekonomian, koperasi hadir sebagai tuntutan dari
konstitusi dan merangkul setiap aspek kehidupan secara menyeluruh.
Koperasi juga menjadi wadah bagi ekonomi mikro untuk berkembang dan
mencapai taraf kehidupan lebih baik dan berkualitas.
Usaha mikro kecil menengah adalah istilah umum dalam dunia ekonomi yang
merujuk kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun
badan usaha sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-undang No.
20 tahun 2008.
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran penting
dalam perekonomian masyarakat Indonesia. Pemerintah Indonesia pun
memandang penting keberadaan para pelaku UMKM. Buktinya, UMKM
bersama dengan Koperasi memiliki wadah secara khusus di bawah
Kementerian Koperasi dan UKM.
Perhatian tinggi yang diberikan kepada para pelaku UMKM tersebut
tidak lain sebagai wujud pemerintah dalam menyangga ekonomi rakyat kecil.
Apalagi, UMKM mampu memberikan dampak secara langsung terhadap
kehidupan masyarakat di sektor bawah.
Pelaksanaan peran pemerintah yang sesuai dengan undang undang 25
tahun 1992 menjadi dasar pokok dalam perkembangan koperasi. Sehingga
terjadi kesinambungan timbal balik antara pemerintah dengan koperasi,
koperasi dengan pemerintah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Peranan pemerintah untuk Koperasi?
2. Bagaimana Sasaran Kebijakan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM?
3. Bagaimana Upaya Pemerintah memajukan Koperasi dan UMKM di
Indonesia?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Peranan pemerintah untuk Koperasi
2. Mengetahui Sasaran Kebijakan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
3. Mengetahui Upaya Pemerintah memajukan Koperasi dan UMKM di
Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peranan pemerintah untuk Koperasi


Perkembangan koperasi di Indonesia tidak lepas dari peranan
pemerintah. Dalam setiap kagiatan koperasi telah diatur adalam UU yang
telah dibuat oleh pemerintah seperti dalam UU no 17 tahun 2012 yang
mengatur tentang koperasi.
Peranan pemerintah dalam gerakan koperasi antara lain dengan:
 Memberi bimbingan berupa penyuluhan, pendidikan ataupun
melakukan penelitian bagi
 perkembangan koperasi serta bantuan konsultasi terhadap
permasalahan koperasi
 Melakukan pengawasan termasuk memberi perlindungan terhadap
koperasi berupa penetapan bidang kegiatan ekonomi yang telah
berhasil diusahakan oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan
usaha lainnya
 Memberikan fasilitas berupa kemudahan permodalan, serta
pengembangan jaringan usaha dan kerja sama.
Peran pemerintah ini sangat penting untuk perkembangan koperasi
agar menjadi lebih baik lagi. Koperasi juga ikut dilindungi oleh pemerintah,
agar apa yang telah dilaksanakan koperasi tidak dilaksanakan dengan bidang
usaha lainnya.

2.2 Sasaran Kebijakan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM


Lima kebijakan sudah dipersiapkan pemerintah, dan sangat berharap
peran aktif dari Dinas Koperasi dan UMKM semua daerah agar bisa
mendukung realisasinya.
1. Masuk Kelompok Miskin
Pemerintah akan mengarahkan pengusaha kecil untuk masuk ke dalam
kelompok miskin baru. Terutama 98 persen yang masuk kategori ultra

3
mikro dan mikro, yang kehilangan penghasilan akibat Pandemi.
Sehingga mereka bisa mendapat bantuan sosial yang bisa digunakan
sebagai modal usaha.
2. Tunda Bayar Cicilan
Masalah keuangan yang dialami UMKM adalah hal yang jadi fokus
pemerintah, makanya diberikan kelonggaran pembayaran cicilan
untuk meminimalisir masalah keuangan. Dimana pemerintah
melakukan subsidi pada pembiayaan cicilan tersebut.
3. Aktifkan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Pemerintah masih memiliki Rp. 129 triliun dana untuk KUR yang
belum disalurkan, diharapkan pengusaha kecil bisa memanfaatkannya
sebagai modal kerja begitu pun koperasi. Tinggal memenuhi
persyaratan dan diharapkan bisa membuat usaha mereka tetap
berjalan.
4. Belanja Negara Untuk UMKM
Pemerintah berupaya untuk memprioritaskan belanja produk UMKM,
sehingga geliat pengusaha kecil terus meningkat walaupun di tengah
Pandemi Covid-19. Salah satu program yang sudah dimulai adalah
gerakan Belanja Buatan Indonesia, dengan anggaran yang mencapai
triliunan rupiah
5. Adaptasi Pada Online Marketing
Pemerintah juga akan membantu pengusaha kecil untuk lebih melek
teknologi, karena saat ini platform online lebih banyak dimanfaatkan
sebagai sarana promosi dan jual beli produk. Caranya dengan
memaksimalkan pelatihan menggunakan digital marketing, dan
mendampingi pengusaha untuk bisa menemukan market baru di dunia
online. Dari data yang dimiliki pemerintah saat ini, baru delapan juta
pengusaha kecil yang memiliki toko online. Sedangkan sekitar 140
juta atau 87 persen sisanya masih berkutat pada toko offline
konvensional. Inilah yang akan digenjot agar semakin membuka
peluang pengusaha kecil dan koperasi untuk mendapatkan untung
lebih besar.

4
 Sasaran umum pemberdayaan koperasi dan UMKM adalah :

1) Meningkatnya produktivitas UMKM dengan laju


pertumbuhan lebih tinggi dari laju pertumbuhan
produktivitas nasional
2) Meningkatnya proporsi usaha kecil formal

3) Meningkatnya nilai ekspor produk usaha kecil dan menengah


dengan laju pertumbuhan lebih tinggi dari laju pertumbuhan
nilai tambahnya
4) Berfungsinya sistem untuk menumbuhkan wirausaha baru
berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi
5) Meningkatnya kualitas kelembagaan dan organisasi
koperasi sesuai dengan jati diri koperasi.

Dalam rangka mewujudkan sasaran tersebut, pemberdayaan


koperasi dan UMKM akan dilaksanakan dengan arah kebijakan
sebagai berikut:
1. Mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) yang
diarahkan untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan
peningkatan daya saing sedangkan pemberdayaan usaha skala
mikro lebih diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam
peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat
berpendapatan rendah.
2. Memperkuat kelembagaan dengan menerapkan prinsip prinsip
tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan
berwawasan gender.
3. Memperluas basis dan kesempatan berusaha serta menumbuhkan
wirausaha baru berkeunggulan untuk mendorong pertumbuhan,
peningkatan ekspor dan penciptaan lapangan kerja.
4. Meningkatkan peran UMKM sebagai penyedia barang dan jasa
pada pasar domestik yang semakin berdaya saing dengan produk

5
impor, khususnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
banyak.
5. Membangun koperasi yang diarahkan dan difokuskan pada
upaya- upaya untuk :
 Membenahi dan memperkuat tatanan kelembagaan dan
organisasi koperasi di tingkat makro, meso, maupun mikro
 Meningkatkan pemahaman, kepedulian dan dukungan
pemangku kepentingan (stakeholders) kepada koperasi
 Meningkatkan kemandirian gerakan koperasi

Program pemberdayaan koperasi dan UMKM diarahkan pada


5 program pokok, yaitu:
 Program penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi UMKM

 Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM

 Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan


kompetitif UKM
 Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro

 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

Sasaran pengembangan koperasi yang ingin dilakukan


pemerintah:
 Pengembangan usaha

 Pengembangan sumber daya manusia

 Peran pemerintah

 Kerja sama Internasional

2.3 Upaya Pemerintah memajukan Koperasi dan UMKM di Indonesia


Undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian menegaskan
bahwa pemerintah dalam gerakan koperasi bertugas:

6
1. Memberi bimbingan berupa penyuluhan dan kemudahan kepada
koperasi.
2. Menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong
pertumbuhan serta pemasyarakatan koperasi.
3. Pendidikan ataupun melakukan penelitian bagi perkembangan
koperasi serta bantuan konsultasi terhadap permasalahan koperasi.
4. Melakukan pengawasan termasuk memberi perlindungan terhadap
koperasi berupa penetapan bidang kegiatan ekonomi yang telah
berhasil diusahakan oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan
usaha lainnya.
Peran pemerintah ini sangat penting untuk perkembangan koperasi agar
menjadi lebih baik lagi. Koperasi juga ikut dilindungi oleh pemerintah, agar
apa yang telah dilaksanakan koperasi tidak dilaksanakan dengan bidang usaha
lainnya.
Pembinaan koperasi dilakukan dengan memperhatikan keadaan dan
kepentingan ekonomi nasional, serta pemerataan kesempatan berusaha dan
kesempatan kerja.
Dalam upaya menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang
mendorong pertumbuhan dan pemasyarakatan koperasi, pemerintah pasal 61
UU nomor 25 tahun 1992 :
a. Memberikan kesempatan usaha seluas-luasnya kepada koperasi.
b. Meningkatkan dan memantapkan kemampuan koperasi agar menjadi
yang berkualitas, tangguh dan mandiri.
c. Mengupayakan tata hubungan usaha yang saling menguntungkan
antara koperasi dengan badan usaha lainnya.
d. Membudayakan koperasi dalam masyarakat.

Dalam rangka memberikan bimbingan dan kemudahan kepada koperasi,


Pemerintah (pasal 62):
a. Membimbing usaha koperasi yang sesuai dengan kepentingan
ekonomi anggotanya.

7
b. Mendorong, mengembangkan dan membantu pelaksanaan pendidikan,
pelatihan, penyuluhan dan penelitian perkoperasian.
c. Memberikan kemudahan untuk memperkokoh permodalan koperasi
serta mengembangkan lembaga keuangan koperasi.
d. Membantu pengembangan jaringan usaha koperasi dan kerja sama
yang saling menguntungkan antar koperasi.
e. Memberikan bantuan konsultasi guna memecahkan permasalahan
yang dihadapi oleh koperasi dengan tetap memperhatikan Anggaran
Dasar dan Prinsip Koperasi.
Dalam rangka pemberian perlindungan kepada koperasi, Pemerintah dapat
(pasal 63):
a. Menetapkan bidang kegiatan ekonomi yang hanya boleh diusahakan
oleh koperasi.
b. Menetapkan bidang kegiatan ekonomi di suatu wilayah yang telah
berhasil diusahakan oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan
usaha lainnya.
Adapun program-program yang dilakukan pemerintah dalam
pembangunan koperasi :
• Pendidikan dan pelatihan perkoperasian
• Bimbingan dan konsultasi
• Meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen koperasi
• Meningkatkan partisipasi aktif anggota
• Penyediaan informasi usaha
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah secara tegas pada Pasal 5 menyatakan tujuan pemberdayaan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah adalah:

a. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,


berkembang, dan berkeadilan;
b. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri;

8
c. Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam
pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan
pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari
kemiskinan
Upaya pemerintah dalam pembangunan UMKM di Indonesia
yaitu:
a. Undang-Undang Cipta Kerja
Dari total keseluruhan jumlah UMKM di Indonesia, sebanyak
64,13 juta merupakan UMK yang masih berada di sektor informal
sehingga perlu didorong untuk bertransformasi ke sektor formal.
Indonesia masih memiliki kendala dalam perizinan yang rumit serta
tumpang tindih antara regulasi di tingkat pusat dan daerah. Oleh
karena itu Pemerintah berupaya mengakomodir permasalahan tersebut
melalui penyusunan UU Cipta Kerja yang telah disahkan pada tahun
2020. Salah satu substansi yang diatur adalah mengenai kemudahan,
perlindungan dan pemberdayaan UMKM. Pemerintah berharap
melalui UU Cipta Kerja, UMKM dapat terus berkembang dan berdaya
saing.
b. Program PEN
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) merupakan
salah satu program yang dicetuskan pemerintah untuk memulihkan
ekonomi Indonesia akibat dampak Covid-19. Program ini juga
merupakan respon pemerintah atas penurunan aktivitas masyarakat
yang terdampak, khususnya sektor informal atau UMKM. Program ini
dibuat berdasarkan PP Nomor 23 tahun 2020 yang kemudian diubah
menjadi PP Nomor 43 tahun 2020.

Sebagai salah satu upaya pemerintah untuk memajukan UMKM,


berikut merupakan rincian program PEN untuk UMKM, yaitu:
 Subsidi bunga/margin
 Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

9
 Penempatan Dana Pemerintah di perbankan
 Penjaminan loss limit kredit UMKM
 Pajang penghasilan final UMKM ditanggung pemerintah
 Pembiayaan investasi kepada koperasi melalui
Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) koperasi UMKM
 Program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro

c. Kredit Usaha Rakyat (KUR)


Upaya lain dari pemerintah untuk memajukan UMKM yaitu
program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan melalui
lembaga keuangan dengan pola penjaminan. Adapun biaya jasa (suku
bunga) atas kredit/pembiayaan modal kerja disubsidi oleh pemerintah.
Tujuan KUR adalah untuk meningkatkan meningkatkan akses
pembiayaan dan memperkuat permodalan UMKM.
d. Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI)
Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI)
merupakan salah satu program pemerintah sebagai upaya pemerintah
untuk memajukan UMKM yang diluncurkan pada tahun 2020. Tujuan
Gernas BBI yaitu mendorong national branding produk lokal
unggulan untuk menciptakan industri baru dan tentunya meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Melalui program ini, pemerintah mendorong
pelaku UMKM untuk bergabung ke platform digital.
e. Perluasan Ekspor Produk Indonesia melalui ASEAN Online Sale Day
(AOSD)
ASEAN Online Sale Day (AOSD) atau Hari Belanja Daring
ASEAN merupakan acara belanja yang dilakukan secara serentak

oleh platform niaga-elektronik di sepuluh negara ASEAN. AOSD


diselenggarakan bertepatan pada hari ulang tahun ASEAN yaitu 8 Agustus
sejak tahun 2020. Peserta AOSD adalah pelaku usaha di Kawasan ASEAN
yang menyediakan barang dan jasa melalui Perdagangan Melalui Sistem
Elektronik (PMSE). AOSD merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk

10
mempromosikan dan membangun citra produk lokal nusantara ke kancah
ASEAN serta mendorong dan meningkatkan kegiatan ekspor produk
Indonesia. Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat memajukan UMKM,
meningkatkan jumlah UMKM di Indonesia dan tentunya dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan demikian, semakin banyak
lapangan pekerjaan yang dibuka sehingga angka pengangguran dan
kemiskinan di negeri ini dapat menurun.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Koperasi dan UMKM merupakan salah satu pilar utama dalam
perekonomian Indonesia. Oleh karena itu pemerintah harus memberikan
perhatian tinggi kepada koperasi dan pelaku UMKM sehingga mereka bisa
lebih berkembang dan memajukan perekonomian Indonesia.
Adapun program-program yang dilakukan pemerintah dalam
pembangunan koperasi antara lain, Pendidikan dan pelatihan
perkoperasian, Bimbingan dan konsultasi, Meningkatkan kemampuan
organisasi dan manajemen koperasi, Meningkatkan partisipasi aktif
anggota dan Penyediaan informasi usaha.
Selain itu pemerintah juga memiliki upaya dalam pengembangan
UMKM antara lain dalam, undang-undang cipta kerja, Progam PEN,
Kredit usaha rakyat, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas
BBI), dan Perluasan ekspor Indonesia melalui ASEAN Online Sale Day
(AOSD).
Dengan adanya upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah
dalam pembangunan koperasi dan UMKM diharapkan menjadi hubungan
keuntungan yang timbal balik antara pemerintah dengan koperasi dan
pelaku pelaku UMKM.

3.2 Saran
Dalan penulisan ini, tentu terdapat banyak kekurangan baik itu
dalam materi maupun penulisan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari

12
pembaca yang bersifat membangun guna kemajuan penulis dalam
perkembangan penulisan kedepannya

13
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, P. (2021). Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Bidang Pemberdayaan.


Hasan, M., Supatminingsih, T., & Ahmad, M. (2021). Koperasi & UMKM:
konsep dan strategi pengembangannya dalam perspektif kewirausahaan.
Partomo, T. S. (2004). Usaha kecil menengah dan Koperasi. Fakultas Ekonomi.
Universitas Trisakti. Jakarta.
Sobar, A. (2017). Peranan Pemerintah Daerah Dalam Pembinaan Pengembangan
Koperasi Di Kota Sukabumi. Jurnal Ekonomak, 3(2), 1-9.
Sudrartono, T., & Warsiati, W. (2022). Peranan Pemerintah Daerah dalam
Perkembangan Koperasi di Era Industri 4.0. Jurnal Manajemen Bisnis Dan
Kewirausahaan, 6(2), 213-217.
Sumantri, B. A., & Permana, E. P. (2017). Manajemen Koperasi dan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM). Kediri: Fakultas Ekonomi Universitas
Nusantara PGRI Kediri.
Sumantri, B. A., & Permana, E. P. (2017). Manajemen Koperasi dan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM). Kediri: Fakultas Ekonomi Universitas
Nusantara PGRI Kediri.
Widodo, Z. D., Purwaningrum, J. P., Purbasari, I., & Rini, G. P. (2022).
Manajemen Koperasi dan UMKM.

13

Anda mungkin juga menyukai