Anda di halaman 1dari 5

Pada materi kali ini akan membahas tentang konsep, prinsip dan cara kerja routing statis pada

mata pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan. Berikut ini pembahasannya, selamat


belajar.

Kompetensi Dasar

3.4. Mengevaluasi routing statis

4.4. Mengkonfigurasi routing statis

Tujuan Pembelajaran

Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:

 Menjelaskan konsep routing statis


 Menjelaskan perintah dasar
 Menentukan cara konfigurasi routing statis

Setelah mempraktikan, peserta didik akan dapat:

 Melakukan konfigurasi routing statis


 Menguji hasil konfigurasi routing statis
 Membuat laporan konfigurasi routing statis

A. KONSEP DAN PRINSIP ROUTING STATIS

Routing adalah adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu
jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah Internetwork. Routing juga dapat merujuk
kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dari satu
jaringan ke jaringan selanjutnya. 

Routing static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola Jaringan untuk
mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. 

Semua router menggunakan  IP address tujuan untuk mengirim paket.  Agar keputusan
routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router
menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika
menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi
tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.

Jika  routing  yang  digunakan  adalah  statis,  maka konfigurasinya  harus  dilakukan  secara
manual, administrator jaringan  harus   memasukkan   atau   menghapus   rute   statis   jika 
terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis,
maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update table
routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil.
Sedangkan routing dinamis bias diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan
kemampuan lebih dari administrator.

B. FUNGSI ROUTING STATIS


1. Digunakan pada jaringan cakupannya kecil (LAN) yang hanya memiliki kurang dari 5
rute. 
2. Sebagai backup dari dymamic routing yang tiba-tiba mati. 
3. Mentransfer informasi rute dari protokol satu ke protokol lain (routing redistribution). 

C. ATURAN-ATURAN ROUTING STATIS

Semua remote site diarahkan menuju center site. Router central site memiliki route ke semua
subnet dimasing-masing remote site. 

1. Membutuhkan informasi network destination. 


2. Setiap destination di setting manual. 
3. Digunakan oleh organisasi kecil. 
4. Sebagai backup dymamic route. 
5. Cocok digunakan di network yang memiliki bandwith lambat, misalnya dialup. 
6. Memiliki administrative distance 0 atau 1.

D. CARA KERJA ROUTING STATIS

Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki
kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan
informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network
ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke
network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka
router akan menghalangi paket-paket keluar.
Cara kerja static routing dapat dibagi menjadi 3 bagian :

 Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router.


 Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.
 Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data.

1. Keuntungan Routing Statis:

 Static route lebih aman dibanding dynamic route karena static routing hanya
mengandunginformasi yang telah dimasukkan secara manual.
 Pemeliharan bandwidth network karena peng-update-an informasi router
membutuhkanbroadcasts yang terus menerus.
 Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof paket dynamic routing
protocols dengan maksud melakukan konfigurasi router untuk tujuan membajak
traffic.
 Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis.
Karena pada saat konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada.
 Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih
dahulu
 Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah.

2. Kelemahan Routing Statis


 Administrasinya cukup rumit dibanding dynamic routing, khususnya jika terdiri dari
banyak router yang perlu dikonfigurasi secara manual.
 Tidak ada tolerasi kesalahan. Jika suatu router down, maka static tidak akan
memperbaharui informasi dan tidak akan menginformasikan ke router yang lain.
 Rentan terhadap kesalahan saat entri data static route dengan cara manual.
 Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next
hoopnya (gateway nya).

Pada materi kali ini akan membahas tentang konsep, prinsip dan cara kerja routing dinamis
pada mata pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan, berikut ini pembahasannya.

Kompetensi Dasar

3.6. Mengevaluasi routing dinamis


4.6. Mengkonfigurasi routing dinamis

Tujuan Pembelajaran

Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:

 Menjelaskan konsep routing dinamis


 Menjelaskan perintah dasar
 Menentukan cara konfigurasi routing dinamis

Setelah mempraktikan, peserta didik akan dapat:

 Melakukan konfigurasi routing dinamis


 Menguji hasil konfigurasi routing dinamis
 Membuat laporan konfigurasi routing dinamis

A. KONSEP DAN PRINSIP ROUTING DINAMIS

Routing dinamis adalah routing yang dilakukan oleh router dengan cara membuat jalur
komunikasi data secara otomatis sesuai dengan pengaturan yang dibuat. Jika ada perubahan
topologi di dalam jaringan, maka router akan otomatis membuat jalur routing yang baru.
Routing dinamis ini berada pada lapisan network layer jaringan komputer dalam TCP/IP
Protocol Suites.

Routing dinamis merupakan routing protocol yang digunakan untuk menemukan network
serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah
dilakukan daripada menggunakan routing statis dan default. Meskipun begitu, routing jenis
ini terdapat perbedaan dalam pemrosesan data di CPU router dan penggunaan bandwidth dari
link jaringan.

B. CARA KERJA ROUTING DINAMIS

Cara kerja routing dinamis yaitu Protokol Routing mengatur tiap Router sehingga dapat
berkomunikasi antar Router satu dengan Router lainnya dan saling memberikan informasi
dan juga tentunya informasi Routing yang dapat mengubah isi dari routing table, dengan kata
lain Dynamic Routing adalah proses pengisian data pada Routing table secara otomatis.
1. Kelebihan Routing Dinamis:

 Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya.


 Proses konfigurasi jaringan lebih cepat
 Cocok digunakan untuk jaringan berskala besar/luas
 Jalur ditentukan secara otomatis oleh sistem
 Tidak perlu mengetahui semua network yang ada

2. Kekurangan Routing Dinamis

 Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbaharui Tabel Routing
setiap saat ketika ada perubahan.
 Beban CPU Router akan naik seiring dengan table routing yang banyak.
 Bandwidth yang dibutuhkan lebih besar
 Keamanan jaringan berkurang dibanding routing static
 Membutuhkan RAM yang lebih besar untuk menentukan jalur terbaik saat terjadi
down

C. MACAM-MACAM ROUTING DINAMIS (DYNAMIC ROUTING)

1. RIP (Routing Information Protocol)


Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang
digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area
Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway
Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing.
Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan
beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453).

2. BGP (Border Gateway Protocol)


Border Gateway Protocol disingkat BGP adalah inti dari protokol routing Internet.
Protocol ini yang menjadi backbone dari jaringan Internet dunia. BGP adalah protokol
routing inti dari Internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing
antar jaringan. BGP dijelaskan dalam RFC 4271. RFC 4276 menjelaskan
implementasi report pada BGP-4, RFC 4277 menjelaskan hasil ujicoba penggunaan
BGP-4. Ia bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk
ke jaringan yg dapat dicapai antar Autonomous System (AS). 

3. IGRP (Internal Gateway Routing Protocol)


Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah vektor jarak routing yang
interior protocol (IGP) yang dikembangkan oleh Cisco. Hal ini digunakan oleh router
untuk bertukar routing yang data dalam suatu sistem otonom . IGRP adalah protokol
proprietary . IGRP diciptakan pada bagian untuk mengatasi keterbatasan RIP (count
hop maksimum hanya 15, dan routing tunggal metrik) bila digunakan dalam jaringan
yang besar.

4. EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protocol)


Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) adalah lanjutan jarak-
vector routing protokol yang digunakan pada jaringan komputer untuk
mengotomatisasi routing yang keputusan dan konfigurasi. Protokol ini dirancang oleh
Cisco Systems sebagai protokol proprietary, hanya tersedia pada router Cisco. Fungsi
parsial dari EIGRP dikonversi menjadi sebuah standar terbuka pada tahun 2013 dan
diterbitkan dengan statusnya informasi sebagai RFC 7868 pada tahun 2016.

5. OSPF (Open Shortest Path First)


Open Shortest Path First (OSPF) adalah routing protocol untuk Internet Protocol
(IP) jaringan. Ini menggunakan link state routing yang algoritma (LSR) dan jatuh ke
dalam kelompok protokol routing interior , yang beroperasi dalam satu sistem otonom
(AS). Hal ini didefinisikan sebagai OSPF Versi 2 di RFC 2328 (1998) untuk
IPv4 . Update untuk IPv6 ditetapkan sebagai OSPF Versi 3 di RFC 5340 (2008).

D. KONFIGURASI ROUTING DINAMIS

Berikut ini contoh konfigurasi routing dinamis rip menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer
atau Cisco Packet Tracer Mobile :

Anda mungkin juga menyukai