Anda di halaman 1dari 6

KONSEP, PRINSIP DAN CARA KERJA ROUTING DINAMIS

Kompetensi Dasar

3.6. Mengevaluasi routing dinamis


4.6. Mengkonfigurasi routing dinamis

Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:

 Menjelaskan konsep routing dinamis


 Menjelaskan perintah dasar
 Menentukan cara konfigurasi routing dinamis
Setelah mempraktikan, peserta didik akan dapat:

 Melakukan konfigurasi routing dinamis


 Menguji hasil konfigurasi routing dinamis
 Membuat laporan konfigurasi routing dinamis

A. KONSEP DAN PRINSIP ROUTING DINAMIS


Routing dinamis adalah routing yang dilakukan oleh router dengan cara membuat jalur
komunikasi data secara otomatis sesuai dengan pengaturan yang dibuat. Jika ada perubahan
topologi di dalam jaringan, maka router akan otomatis membuat jalur routing yang baru. Routing
dinamis ini berada pada lapisan network layer jaringan komputer dalam TCP/IP Protocol Suites.

Routing dinamis merupakan routing protocol yang digunakan untuk menemukan network serta
untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah dilakukan
daripada menggunakan routing statis dan default. Meskipun begitu, routing jenis ini terdapat
perbedaan dalam pemrosesan data di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.

Baca Juga : Definisi, Konsep, Pengertian, Jenis-Jenis, Prinsip, Cara Kerja dan Konfigurasi Routing

B. CARA KERJA ROUTING DINAMIS


Cara kerja routing dinamis yaitu Protokol Routing mengatur tiap Router sehingga dapat
berkomunikasi antar Router satu dengan Router lainnya dan saling memberikan informasi dan
juga tentunya informasi Routing yang dapat mengubah isi dari routing table, dengan kata lain
Dynamic Routing adalah proses pengisian data pada Routing table secara otomatis.

1. Kelebihan Routing Dinamis:

 Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya.


 Proses konfigurasi jaringan lebih cepat
 Cocok digunakan untuk jaringan berskala besar/luas
 Jalur ditentukan secara otomatis oleh sistem
 Tidak perlu mengetahui semua network yang ada

2. Kekurangan Routing Dinamis

 Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbaharui Tabel Routing
setiap saat ketika ada perubahan.
 Beban CPU Router akan naik seiring dengan table routing yang banyak.
 Bandwidth yang dibutuhkan lebih besar
 Keamanan jaringan berkurang dibanding routing static
 Membutuhkan RAM yang lebih besar untuk menentukan jalur terbaik saat terjadi down
C. MACAM-MACAM ROUTING DINAMIS (DYNAMIC ROUTING)

1. RIP (Routing Information Protocol)

Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang


digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network).
Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP).
Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali
didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali,
sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453).

2. BGP (Border Gateway Protocol)

Border Gateway Protocol disingkat BGP adalah inti dari protokol routing Internet.


Protocol ini yang menjadi backbone dari jaringan Internet dunia. BGP adalah protokol
routing inti dari Internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing
antar jaringan. BGP dijelaskan dalam RFC 4271. RFC 4276 menjelaskan implementasi
report pada BGP-4, RFC 4277 menjelaskan hasil ujicoba penggunaan BGP-4. Ia bekerja
dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan yg dapat
dicapai antar Autonomous System (AS). 

3. IGRP (Internal Gateway Routing Protocol)

Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah vektor jarak routing yang interior


protocol (IGP) yang dikembangkan oleh Cisco. Hal ini digunakan oleh router untuk
bertukar routing yang data dalam suatu sistem otonom . IGRP adalah protokol
proprietary . IGRP diciptakan pada bagian untuk mengatasi keterbatasan RIP (count
hop maksimum hanya 15, dan routing tunggal metrik) bila digunakan dalam jaringan
yang besar.

4. EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protocol)


Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) adalah lanjutan jarak-vector
routing protokol yang digunakan pada jaringan komputer untuk mengotomatisasi
routing yang keputusan dan konfigurasi. Protokol ini dirancang oleh Cisco Systems
sebagai protokol proprietary, hanya tersedia pada router Cisco. Fungsi parsial dari
EIGRP dikonversi menjadi sebuah standar terbuka pada tahun 2013 dan diterbitkan
dengan statusnya informasi sebagai RFC 7868 pada tahun 2016.

5. OSPF (Open Shortest Path First)

Open Shortest Path First (OSPF) adalah routing protocol untuk Internet Protocol (IP)
jaringan. Ini menggunakan link state routing yang algoritma (LSR) dan jatuh ke dalam
kelompok protokol routing interior , yang beroperasi dalam satu sistem otonom
(AS). Hal ini didefinisikan sebagai OSPF Versi 2 di RFC 2328 (1998) untuk
IPv4 . Update untuk IPv6 ditetapkan sebagai OSPF Versi 3 di RFC 5340 (2008).
Baca Juga : Definisi atau Pengertian Router, Fungsi Router, Cara Kerja Router dan Jenis-Jenis Router

D. KONFIGURASI ROUTING DINAMIS


Berikut ini contoh konfigurasi routing dinamis rip menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer atau
Cisco Packet Tracer Mobile :

1. Pastikan aplikasi Cisco Packet Tracer telah terpasang dan silakan buka aplikasi
tersebut.
2. Buat topologi sesuai yang di inginkan dan tentukan IP Address yang akan dipakai,
contoh :

Keterangan gambar :

Alat 
-> Router     : gunakan router “Generic” pada cisco packet trace
-> Pc/Client : gunakan “PC” atau “Laptop” biasa pada cisco packet tracer

Kabel

-> Router – Router : kabel serial DTE


-> Router – PC       : kabel Crossover

Port
-> Router – Router : Port serial
-> Router – PC       : Port FastEthernet

Catatan :
Router 0 – Router 1 : Port Serial 2/0
Router 1 – Router 2 : Port Serial 3/0
Router 0, 1, 2 – PC 0, 1, 2 : Port FastEthernet 0/0

3. Setting dahulu port fastethernet dan port serial dengan mengisi IP Address pada
masing-masing port dengan menggunakan CLI pada router.
Router 0 :
FastEthernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 200.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Serial 2/0            :
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 20.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router 1 :
FastEthernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 200.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Serial 2/0            :
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 20.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Serial 3/0            :
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 21.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router 2 :
FastEthernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 200.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Serial 3/0            :
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 21.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Keterangan :

-> Perintah #en / enable       : untuk mengaktifkan router


-> Perintah #conf t : untuk konfigurasi terminal pada router
-> Perintah #int fa        : untuk mengkonfigurasi port fast ethernet
-> Perintah #int s        : untuk mengkonfigurasi port serial
-> Perintah #ip add      : untuk menambakan alamat IP 
-> Perintah #no shutdown   : untuk menghidupkan port 
-> Perintah #ex / exit          : untuk keluar dari konfigurasi
4. Setelah selesai setting ip address pada setiap router maka tampilanya akan seperti
dibawah ini :

Titik-titik merah pada setiap port akan berubah menjadi hijau (port nyala) jika konfigurasi diatas
berhasil ( perintah #no shutdown : menghidupkan port).

Selanjutnya setting IP Address pada masing-masing PC ( PC 0, 1, 2) :

IP Address : masukkan IP Address yang sekelas dengan IP Address FastEthernet (gateway) pada
Router masing-masing

Subnet Mask : masukkan subnet mask kelas C jika menggunakan IP kelas C


Gateway : masukkan IP pada FastEthernet (gateway) masing-masing Router

5. Setelah selesai setting IP Address masing-masing PC, selanjutnya sobat setting IP


Route ( Dinamis/RIP) pada CLI Router atau yang biasa disebut dengan proses Routing
Dinamis.
Pada tahap ini sangat diperlukan sekali ketelitian, jangan ada sedikitpun kesalahan pengisian jalur
ip, karena apabila salah sedikit saja, dipastikan jaringan tidak akan saling terhubung.

Selanjutnya kita masuk pada tahap terakhir yaitu konfigurasi routing dinamis nya (RIP) :

Network  : Pada RIP diisi dengan IP FastEthernet dan Serial yang ada didalam router itu sendiri
dengan host terkecil yaitu dengan 0. 

Misalnya : Di Router 0 terdapat 2 IP : 


fa0/0 : 200.168.1.1 lalu diisi dengan 200.168.1.0
s2/0  : 20.1.1.1 lalu diisi dengan 20.1.1.0

Setting IP Route Dinamis:

Router 0 :
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 200.168.1.0
Router(config-router)#network 20.1.1.0
Router 1 :
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 20.1.1.0
Router(config-router)#network 200.168.2.0 Router(config-router)#network 21.1.1.0

Router 2 :
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 200.168.3.0
Router(config-router)#network 21.1.1.0

6. Setelah semuanya selesai sekarang kita tes dengan PING pada PC.
Buka menu “Command Prompt” lalu ketikan perintah “ping (ip tujuan)” atau bisa
langsung mencoba kirim pesan gambar amplop dari satu pc ke pc yang lainnya, sampai
disini harusnya semua pc dan router sudah dapat saling terhubung. Selesai.

Anda mungkin juga menyukai