Anda di halaman 1dari 52

Router

dan
Protokol Routing

Jaringan Komputer
Materi

 Prinsip Kerja Router


 Routing Statis dan Routing Dinamis
 Algorithma Routing
 Link State dan Distance Vector
 OSPF,RIP,EIGRP, dan BGP
Pendahuluan

 Seorang administrator memilih suatu protokol


routing dinamis berdasarkan keadaan topologi
jaringannya. Misalnya berapa ukuran dari
jaringan, bandwidth yang tersedia, proses
power dalam router, merek dan model dari
router, dan protokol yang digunakan dalam
jaringan.
Routing

 Routing adalah proses dimana suatu router mem-


forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router
membuat keputusan berdasarkan IP address yang
dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP
address tujuan untuk mengirim paket.
 Agar keputusan routing tersebut benar, router harus
belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router
menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari
dari router yang lain. Ketika menggunakan routing
statis, seorang network administrator mengkonfigurasi
informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara
manual.
Routing Statis

 Jika routing yang digunakan adalah statis, maka


konfigurasinya harus dilakukan secara manual,
administrator jaringan harus memasukkan atau
menghapus rute statis jika terjadi perubahan
topologi.
 Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan
routing statis, maka akan sangat membuang waktu
administrator jaringan untuk melakukan update
table routing. Karena itu routing statis hanya
mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil.
Cara kerja routing statis

dibagi menjadi 3 bagian


 Konfigurasi router dilakukan oleh Administrator Jaringan
 Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam
tabel routing
 Untuk melewatkan paket data Seorang administrator
harus menggunakan perintah ip route secara manual
untuk mengkonfiguras router dengan routing statis.
Router -> Komponen

1. Memori 1. Read Only Memory


2. Tabel routing 2. Bootstrap/POST
3. running configuration
4. isi hilang saat reboot

RAM Interface Kartu Jaringan


ROM
1. Storage NVRAM Console
2. startup configuration FLASH
3. configuration register
4. isi tetap meski reboot. CLI (Command Line Interface)
untuk memasukkan perintah-
perintah konfigurasi.
Tempat image IOS

 Router sebenarnya adalah sebuah komputer spesial untuk proses routing.


 Router memerlukan Operating System yang disebut Internetwork
Operating System (IOS), digunakan untuk menjalankan file-file konfigurasi,
aplikasi (routing, switching) dan fungsi-fungsi internetworking lainnya.
Routing

 Mesin-mesin dalam satu network saling berkomunikasi tanpa menggunakan


device layer network sebagai perantara.
 Untuk berkomunikasi dengan mesin dalam network lain diperlukan device
perantara mis: router sebagai gateway menuju network lain.
 Router memerlukan informasi routing (route) yang mendefinisikan kemana paket
harus di forward untuk mencapai tujuan.
Routing

 Proses mentrasfer paket data dari satu network ke network lain.


 Membutuhkan device layer 3 (mis: Router)
 Protokol routing digunakan untuk berbagi informasi routing antar
router secara dinamis, contoh : RIP, OSPF, EIGRP.
Routing

 Dalam proses routing, router menentukan kemana paket harus di


forward berdasar informasi network tujuan yang ada pada IP
Header paket.
 Jika network tujuan merupakan network yang terhubung langsung
(directly connected) pada router, maka paket akan di forward
langsung ke host tujuan.
 Jika network tujuan tidak directly connected, maka paket akan di
forward ke router selanjutnya (next-hop router).
Routing -> Gateway

 Gateway atau default gateway diperlukan untuk mengirimkan data


keluar dari network lokal.
 Gateway ini merupakan router yang salah satu interface-nya
terhubung ke network lokal.
 Gateway harus memiliki bagian network yang sama dengan IP
address mesin-mesin dalam network lokal.
 Ketika host tidak tahu harus kemana mengirimkan paket, maka
host akan mengirimkannya ke address default gateway.
Routing

Untuk melakukan proses routing, router harus mengetahui :


1. IP address tujuan dari paket yang di routing.
2. Informasi network yang dituju oleh paket. (route)
3. Semua kemungkinan jalur untuk mencapai network tersebut
4. Jalur terbaik dari semua jalur yang ada (best routes)

Semua informasi network yang dimiliki oleh router akan


disimpan dalam sebuah tabel routing.

Contoh tabel routing :


R2621#show ip route

Gateway of last resort is not set

C 192.168.2.0/24 is directly connected, FastEthernet0/1


Routing  Tipe Routing

1. Informasi network remote di konfigurasi secara


manual kedalam tabel routing oleh network
admin.
Statik 2. Tidak membebani CPU.
3. Tidak “makan” bandwidth.
4. Tidak mungkin digunakan dalam network
berskala besar.

1. Informasi network remote didapatkan secara


dinamik dengan memanfaatkan protokol
routing.
2. Network admin mendeploy protokol routing.
Dinamik
3. Jika ada perubahan topologi, protokol routing
akan otomatis menyesuaikan informasi routing.
4. “Makan” CPU dan Bandwidth untuk update
routing oleh protokol routing.
Protokol Routing

 Routing protocol adalah berbeda dengan routed


protocol. Routing protocol adalah komunikasi
antara router-router.
 Routing protocol mengijinkan router-router untuk
sharing informasi tentang jaringan dan koneksi
antar router.
 Router menggunakan informasi ini untuk
membangun dan memperbaiki table routingnya.
Seperti pada gambar di bawah ini.
Protokol Routing

Contoh routing protokol:


- Routing Information Protocol (RIP)
- Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
- Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
- Open Shortest Path First (OSPF)
 Routed protocol digunakan untuk trafik user langsung.
Routed protocol menyediakan informasi yang cukup
dalam layer address jaringannya untuk melewatkan
paket yang akan diteruskan dari satu host ke host yang
lain berdasarkan alamatnya.
Contoh routed protocol:
- Internet Protocol (IP)
- Internetwork Packet Exchange (IPX)
Autonomous System (AS)

 AS = collection of networks under single


administration
 AS adalah kumpulan dari jaringan-jaringan yang dalam
satu administrasi yang mempunyai strategi routing
bersama. AS dijalankan oleh satu atau lebih operator
ketika AS digunakan pada routing ke dunia luar.
 American Registry of Internet Numbers (ARIN) adalah
suatu service provider atau seorang administrator yang
memberikan nomor identitas ke AS sebesar 16-bit.
 Routing protokol seperti Cisco IGRP membutuhkan
nomor AS (AS number) yang sifatnya unik.
Autonomous System (AS)

 RIP, EIGRP, & OSPF tugas nya menghubungkan router


satu dengan router yang lain (Interior Gateway Protocol
/ IGP)
 BGP ini EGP (Exterior Gateway Protocol),
menghubungkan antar AS
 BGP ini tugasnya menghubungkan antar ISP (yang
setiap ISP punya nomor unique sendiri-sendiri yang
disebut AS / Autonomous System)
 Ukuran AS BGP 16 bit (1 sampai 65,535), dimana AS
64,512 sampai 65,535 (1023 buah) dipakai sebagai AS
private (mirip IP Private)
 sekarang sudah ada AS 32 bit (untuk mengatasi
duplikasi AS)
Beda AS OSPF, EIGRP, dan BGP

 OSPF
 Area OSPF beda bisa saling terhubung (asal
terhubung ke area 0 atau kondisi lainnya terpenuhi)
 Update hanya berlangsung dan di proses di Area itu
saja (tidak nyebar ke Area lain)
 EIGRP
 Beda Area (Baca: Beda AS) tidak dapat saling
terhubung, harus memakai redistribution
 AS EIGRP bisa diset sendiri (karena masih IGP dan
masih didalam satu ISP)
Beda AS OSPF, EIGRP, dan BGP

 AS BGP yang ngatur adalah IANA (ICANN) tepatnya


RIR (Regional Internet Registry). RIR adalah anak
organisasi IANA yang ngatur alokasi IP (public) dan
AS BGP
 ada 5 RIR:
 AfriNIC (African Network Information Centre)
 APNIC (Asia Pacific Network Information Centre)
 ARIN (American Registry for Internet Numbers – North
America)
 LACNIC (Latin American and Carribean Network
Information Centre)
 RIPE NCC (Reseaux IP Europeens Network Coordination
Centre – Europe, Timur Tengah, Central Asia)
Kebutuhan untuk Implementasi BGP

 Alamat IP Public
 Protokol Routing
 BGP memakai TCP port 179 untuk metode pengiriman
packet dan triggered update nya
 BGP “hold down” timer dikirim tiap 60 detik sekali (di BGP
namanya keepalive message)
 Beberapa Router BGP yang dijalankan disebut BGP
speaker dan beberapa router dari tetangga (BGP
neighborship) disebut BGP Peers.
 config BGP terhitung paling ribet dan kompleks
disbanding protokol routing yang lain.
Routing  Protokol Routing

Aku tahu informasi tentang network


A, B, dan C, kamu bisa mencapai
network2 tersebut lewat aku
Network D

Network E
Network A
Network F
Network B

Network C

Aku tahu informasi tentang network


D,E, dan F, kamu bisa mencapai
network2 tersebut lewat aku

 Protokol routing, bahasa yang digunakan oleh router untuk saling bertukar
informasi network (routes) dengan router lain.
 Contoh : RIP, EIGRP, OSPF, ISIS, BGP.
 Paket yang “di routing kan” disebut routed protocol, contoh : IP, IPX, dll.
Protokol Routing

AS, Autonomous System, Sekumpulan network yang berada dalam 1 kebijakan routing yang sama

 Interior Gateway Protocol

 Digunakan untuk routing antar router


IGP dalam satu AS

 Contoh : RIP, OSPF, EIGRP

 Exterior Gateway Protocol

EGP  Digunakan untuk routing oleh router antar


AS

 Contoh : BGP
Classful Routing

 Tidak menyertakan subnet mask dalam proses


advertisement informasi routing.
 Mengasumsikan bahwa dalam network yang sama,
semua menggunakan subnet mask yang sama.
 Informasi routing (routes) akan di summary (di ringkas)
menjadi kelas default saat diterima oleh interface router
yang berbeda major network dengan update routing
tersebut.
 Network kelas A di summary menjadi /8, kelas B menjadi /16,
dst.
 Contoh :
 RIP versi 1
 IGRP
Classless Routing

 Menyertakan subnet mask dalam proses advertisement


informasi routing nya.
 Mendukung penggunaan subnet mask yang bervariasi
(Variable-Length Subnet Mask/ VLSM).
 Summary dapat di kontrol secara manual.
 Contoh
 Contoh routing protokol:
 - Routing Information Protocol (RIP)
 - Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
 - Open Shortest Path First (OSPF)
Protokol Routing  Tipe

1. Menentukan arah (vector) dan jarak (distance/hops)


untuk mencapai sebuah network.
Distance Vector
2. Disebut juga routing by rumor .
3. Misal : RIP v1 dan v2, IGRP (sudah tidak dipakai)

1. Membuat sebuah gambaran (peta/map) tentang


keseluruhan topologi network dimana router berada.
Link State
2. Disebut juga algoritma SPF (Shortest Path First)
3. Misal : OSPF dan ISIS

1. Kombinasi antara DVP dan Link State protokol


Hybrid Routing 2. Disebut juga algoritma SPF (Shortest Path First)
3. Misal : EIGRP
Konsep Distance Vector
Konsep

 Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table


routing dari router ke router.
 Perubahan table routing ini di-update antar router yang saling
berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi.
 Algoritma distance vector juga disebut dengan algoritma Bellman-
Ford.
 Algoritma ini mengakumulasi jarak jaringan sehingga dapat
digunakan untuk memperbaiki database informasi mengenai
topologi jaringan.
 Bagaimanapun, algoritma distance vector tidak mengijinkan router
untuk mengetahui secara pasti topologi internetwork karena hanya
melihat router-router tetangganya.
Distance Vector

Distance  seberapa jauh sebuah network dari saya?


Vector  kearah mana network tersebut berada?

1. Menggunakan algoritma Bellman Ford


2. Disebut routing by rumor (semua informasi routing
didapatkan dari tetangga).
3. Best Route (jalur terbaik)
 RIP  Hop (jumlah router yang dilewati)
 IGRP  Composite.

Tabel Routing Tabel Routing Tabel Routing Tabel Routing

Setiap router mengirimkan copy dari tabel routing yang dimiliki kepada tetangganya secara periodik.
Distance discovery

Update table routing terjadi ketika terjadi perubahan


toplogi jaringan. Sama dengan proses discovery,
proses update perubahan topologi step-by-step dari
router ke router.
Menunjukkan algoritma distance vector memanggil ke
semua router untuk mengirim ke isi table routingnya.
Table routing berisi informasi tentang total path cost
yang ditentukan oleh metric dan alamat logic dari
router pertama dalam jaringan yang ada di isi table
routing
Distance Vector  Triggered Updates

 Tabel routing dikirimkan secara periodik.


 Update RIP dikirim setiap 30 detik.
 Triggered update dikirimkan langsung ketika terjadi
perubahan dalam tabel routing.
 Router yang mendeteksi adanya perubahan topologi
langsung mengirimkan update ini kepada router-router
tetangga.
 Triggered update, bersama dengan route poisoning,
memastikan semua router mendeteksi adanya
informasi-informasi route network yang down.
Distance Vector  Holddowns

 Sebuah metode yang digunakan untuk memastikan bahwa sebuah


route (informasi routing) yang baru saja di hapus atau berubah
tidak akan di restore kedalam tabel routing untuk beberapa waktu
meski mendapat update tentang route tersebut.
 Holddowns mencegah pesan update regular untuk merestore
informasi routing (route) sebuah network yang up and down.
 Holddowns mencegah informasi route berubah terlalu cepat.
 Holddowns membuat router menunggu beberapa waktu sebelum
menerima update tentang network yang baru saja berubah.
 By default, waktu Holddowns dalam RIP adalah 3 kali waktu
interval update periodiknya.
Distance Vector  RIP

Max Hop Counts = 15


protokol routing distance-vector

Metrik berupa hop count

Administrative Distance = 120.

RIP Cocok untuk network berskala kecil.

RIPv1 merupakan classful routing.


RIPv2 merupakan classless routing.

Update periodik setiap 30 detik

Algoritma Bellman-ford
RIP Version 2

RIPv1 RIPv2
Distance Vector Distance Vector
Max Hop Counts = 15 Max Hop Counts = 15
Classful Classless
Tidak support VLSM Support VLSM
Tidak support network discontiguous Support network discontiguous
Update broadcast Update multicast
Tidak ada otentikasi Support otentikasi
Link State

Kelebihan Kekurangan

Fast convergence : perubahan topologi Membutuhkan CPU dan memori yang


yang terjadi akan langsung di informasi lebih
ke semua router yang berpartisipasi.

Tahan terhadap resiko routing loops Membutuhkan desain network yang


tepat

Setiap router mengerti gambaran Membutuhkan administrator network


topologi secara menyeluruh yang knowledgeable.

Ukuran database link-state dapat Proses update pada awal proses dapat
dibatasi dengan desain network yang mempengaruhi performa network.
seksama.
Link State OSPF

Open Shortest Path First


Protokol routing open standard

Algoritma Dijkstra

Trafik paket update minimal

OSPF Scalability

Hop count unlimited

Support VLSM

Multi-vendor deployment
OSPF  Hello

Hello
OSPF
Link State Advertisement (LSA)  Saat mulai OSPF, R1 mengirim
paket Hello (multicast : 224.0.05)
 Paket Hello diterima oleh semua
Hello, aku tetangga Hello juga, aku
kamu, R1. tetangga kamu, R2. tetangganya.
 R2 menuliskan R1 kedalam tabel
neighbor nya dan seterusnya.

 Paket dikirimkan tidak terlalu sering.


 Digunakan untuk “menemukan” router OSPF yang ber-”tetangga”an
 Kemudian digunakan untuk menegosiasikan “adjacency” dengan tetangga-
nya itu.
 Digunakan juga untuk mem-verifikasi kesinambungan hubungan “adjacency”
dengan neighbor (tetangga)nya.
 Paket Hello dan LSA digunakan untuk membangun dan memelihara
database topologi.
OSPF  Link State Advertisement
(LSA)
Link = interface router

Link State
State = status interface dan hubungannya dengan router tetangganya

Paket OSPF yang berisi link state dan informasi routing


yang akan dikirimkan kepada semua router OSPF dalam satu
area.
LSA
Database link-state OSPF dibangun dari LSA-LSA yang
dihasilkan oleh router-router dalam satu area.
Dengan database ini, OSPF menggunakan algoritma SPF
untuk menghitung jalur terbaik (best routes) ke semua
network yang ada.
OSPF  Tabel

1. Neighbor
2. Topologi (OSPF Database)
3. Routing

Neighbor Topologi Routing


 Berisi informasi tentang  Berisi informasi tentang  Disebut juga forwarding
semua router neighbor yang semua network dan database.
sukses menegosiasikan kemungkinan jalur (path)
“adjacency” untuk mencapai network-  Hasil dari algoritma dijkstra
network tersebut. yang dijalankan atas
 Neighbor adalah router yang database topologi.
terhubung pada link yang  Ketika terjadi perubahan
sama dalam network. topologi network, router  Tabel routing untuk setiap
akan meng-generate dan router unik satu sama lain
 Tidak semua neighbor mengirimkan LSA baru.
sukses ber-”adjacency”
 Algoritma Dijkstra (SPF)
 Update LSA akan dikirimkan dijalankan terhadap tabel ini
setelah sukses ber- untuk menghasilkan tabel
”adjacency” routing.
OSPF  Metric

 Saat menjalankan algoritma Dijkstra, OSPF


menggunakan metrik total cost paling rendah untuk
menentukan best route sebuah network.

Cost = 100 / Bandwidth (mbps)


Bandwidth OSPF Cost
56 kbps 1785
64 kbps 1562
T1 (1.544 mbps) 64
E1 (2.048 mbps) 48
Ethernet (10 mbps) 10
Fast Ethernet (100 mbps) 1
Gigabit Ethernet (1000 mbps) 1
OSPF  Desain Area

Area
 Pengelompokan network dan router yang memiliki area ID yang sama
 Pertukaran update hanya antar router dalam 1 area yang sama.
 Router dapat menjadi anggota lebih dari 1 area (ABR)
 Semua router dalam area yang sama memiliki database topologi yang
sama.
 Dalam desain multi-area, harus ada area 0 (area backbone).

Benefit
 Dapat mengurangi routing overhead, mirip dengan konsep broadcast
domain.
 Waktu convergence jadi lebih cepat
 Informasi network yang labil hanya dibatasi dalam area network
tersebut berada.
OSPF  Desain Area

Router Backbone Autonomous System

Autonomous System
Border Router (ASBR)

Area Border
Router (ABR)

 Area 0 disebut area backbone, router yang berada pada area 0 disebut
router backbone.
 Router yang menghubungkan satu area dengan area lain disebut ABR.
Salah satu area yang dihubungkan haruslah area 0.
 Router yang terhubung keluar dengan AS lain disebut ASBR.
Distance Vector vs Link State

Distance Vector

Updates : rutin, periodik Waktu convergence lambat

Mudah di konfigurasi

Router mendeteksi hanya


router tetangganya Beresiko terjadi routing loop

Router mendeteksi semua router


Bebas resiko routing loop
yang berpartisipasi dalam proses.
Konfigurasi lebih rumit

Updates : event triggered.


Waktu convergence lebih cepat

Link State
Distance Vector vs Link State

Distance Vector Link State

Spesifikasi resource (CPU, Memori) Makan resource router lebih banyak,


router yang dibutuhkan sederhana. proses lebih banyak ‘makan’ CPU dan
memori

Update informasi routing membutuhkan Update informasi routing lebih hemat


lebih banyak bandwidth (update dikirim bandwidth (update hanya dikirim jika
secara rutin) terjadi perubahan topologi jaringan)

Router tidak memiliki informasi topologi Setiap router mendapatkan gambaran


network secara keseluruhan peta topologi network secara lengkap
EIGRP

Hybrid
Algoritma DUAL (Diffusing Update Algorithm)

Proprietary Cisco

Rapid Convergence
EIGRP
Classless, Support VLSM

Partial triggered update

Multiple network layer protocol


Reliable
EIGRP  Paket

Hello Update Query Reply ACK


Hello
1. Digunakan untuk menjalin adjacency dengan router lain
2. Tidak perlu respon ACK
Update
1. Digunakan untuk mengirimkan update informasi routing.
2. ACK akan dikirim sebagai respon terhadap update yang diterima.
Query
1. Digunakan oleh DUAL untuk mencari informasi network
2. Paket ACK dikirim sebagai response
Reply
1. Jawaban paket Query
2. Paket ACK dikirim sebagai response
ACK
1. Sebagai acknowledgement terhadap paket Update, Query, dan Reply
EIGRP  RTP

1. EIGRP support multiple protokol layer network seperti


IP, IPX, AppleTalk, dll.
2. Protokol layer 4 TCP atau UDP hanya support untuk IP.
3. EIGRP memiliki protokol layer 4 sendiri, Reliable
Transport Protocol (RTP).
4. EIGRP menggunakan RTP sebagai protokol layer 4
untuk menjamin sampainya pengiriman paket-paket
update informasi routing.

Unreliable service, misal untuk pengiriman paket hello


RTP
Reliable service, misal untuk pengiriman paket update, query, reply.
EIGRP  Table

Tabel Neighbor

Berisi list router-router terhubung langsung


yang menjalankan proses EIGRP dan ber-
”adjacency” dengan router ini.

Berisi semua informasi routing (routes) yang


didapatkan dari setiap neighbor EIGPR
Tabel Topologi

Berisi semua jalur terbaik (best routes) dari


list routes dalam tabel topologi EIGRP
Tabel Routing
EIGRP

Metric yang digunakan EIGRP untuk menentukan best routes ada 5

Bandwidth MTU Load Reliability Delay

Setiap Metric dapat di


representasikan dengan nilai K
Default Metric yang digunakan hanya 2 :
K1 – BW
K2- Delay
K3-Load
K3-Reliability
Delay Bandwidth K5-MTU
EIGRP  Adjacency

Saling bertukar paket Hello

Ada 3 kondisi Menggunakan nomor AS yang sama

Metrik identik (nilai K sama)


EIGRP  Terminology

next-hop router
AD

FD

 Advertised distance (AD) – metrik sebuah routes antara next-hop router


sampai ke tujuan.
 Feasible distance (FD) – metrik sebuah routes dari lokal router sampai
ke tujuan. FD = AD + metrik antara lokal router ke next-hop router. Successor
1. Sebuah route yang terpilih sebagai primary route (best route)
2. Memiliki FD paling kecil.
3. Akan ditaruh dalam tabel routing dan tabel topologi.
4. Router dapat mempunya 4 successor, equal atau unequal.
Feasible successor
1. DUAL akan menghitung backup route (route terbaik kedua).
2. Akan ditaruh dalam tabel topologi saja.
3. Akan diangkat sebagai successor jika successor down.
4. Jika successor down dan tidak ada FS dalam tabel topologi, maka
router akan mengirim paket Query.
Cara Kerja DUAL

1. Semua komputasi routing dalam EIGRP ditangani oleh DUAL


2. DUAL me-maintain sebuah tabel berisi route-route bebas looping
untuk semua network tujuan. Tabel ini disebut sebagai tabel
topologi.
3. DUAL menyimpan semua route didalam tabel topologi.
4. Route dengan metrik paling kecil (FD paling kecil) yang disebut
sebagai primary route akan di kopi ke dalam tabel routing.
5. Ketika terjadi failure, tabel topologi memungkinkan proses
convergence yang sangat cepat jika terdapat backup dari primary
route.
6. Jika tidak ditemukan backup route dalam tabel topologi maka DUAL
akan melakukan komputasi ulang.
7. DUAL akan mengirimkan paket-paket query ke semua neighbor,
neighbor tersebut bisa saja mengirim query ke neighbornya, dan
seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai