Anda di halaman 1dari 22

Strategi Pembalikan

Argumen
• Adalah rangkaian pernyataan yang
mempunyai ungkapan pernyataan penarikan
kesimpulan (inferensi).
misal: jadi, maka, oleh karena itu.
• Terdiri dari dua komponen :
– Premis , sebelum kata inferensi
– Konklusi, setelah kata inferensi
• Contoh
– belajar komputer. dan Delphi diperlukan maka semua
Jika Office
– orang
Office akan
dan Delphi Premis
diperlukan.
– Semua orang akan belajar Konklusi
komputer.
Penarikan Kesimpulan
• Induksi
– Di Bandung ada rumah makan padang.
– Di Australia ada rumah makan padang.
– Di Amerika ada rumah makan padang.
– Jadi rumah makan padang ada
dimana-‐‑­mana.
• Deduksi
– Semua manusia akan meninggal dunia.
– Yusuf adalah seorang manusia.
– Jadi Yusuf akan meninggal dunia.
• Induksi
– Bersifat kemungkinan
– Konklusi bisa benar atau salah
– Inferensi dari premis menuju konklusi yang hanya berdasarkan
atas kemungkinan saja
• Deduksi
– Bersifat pasti
– Inferensi yang tepat tanpa berdasar kemungkinan
• Matematika adalah kepastian, sehingga argumen
yang diterapkan dalam matematika adalah deduksi

Induksi Deduksi

Konklusi
Premis

Premis
Konklusi
Validitas Argumen (Deduksi)
• Ada 3 Kondisi
1. Premis dan Konklusi
Benar Secara deduktif
benar Contoh :
• Jika fajar telah datang,
ayam jantan akan
berkokok
• Fajar telah datang
• Jadi ayam jantan akan
berkokok
• Ada 3 Kondisi
2. Premis dan Konklusi
benar Secara deduktif
salah Contoh :
• Jakarta adalah ibukota
Indonesia
• UII ada di Yogyakarta
• Jadi Semarang adalah
ibukota Jateng
Secara logis konklusi tidak mengikuti
premis walaupun materi argumennya adalah
benar
• Ada 3 Kondisi
3. Premis dan Konklusi
salah Secara deduktif
benar Contoh :
• Semua kendaraan
bermotor memerlukan
bensin.
• Kuda adalah kendaraan
bermotor.
Materi premis
• Jadi kuda dan konklusi adalah salah,
memerlukan
tetapi
bensin.konklusi didapat sebagai konsekuensi
logis dari premisnya
Argumen yang Valid ?
• Kondisi 1 dan 3
• Deduksi yang baik atau tepat tanpa
memandang kebenaran atau kesalahan pernyataan
pembentuknya
• Konklusi yang merupakan akibat logis
Variabel Statement
• Penggunaan simbol-­‐‑simbol variabel untuk
menggantikan kalimat premis dan konklusi.
• Contoh :
– Jika kita menanam bunga melati maka taman kita akan
berkembang dengan pesat. Jika kita menanam bunga
mawar maka taman kita akan lambat berkembang.
– Jika kita menanam bunga melati dan mawar maka taman
kita akan berkembang dengan pesat dan lambat.
A : Kita menanam bunga
melati
B : Taman kita berkembang dengan pesat
C : Kita menanam bunga mawar
D : Taman kita lambat berkembang

• (A ⇒ B)  (C ⇒ D)
• (A  C) ⇒ (B  D)
Aturan Penarikan Kesimpulan
1. Modus Ponen pq
(MP) : p
 q
• Contoh:
– Jika pintu lintas KA ditutup, lalu lintas akan terhenti.
– Jika lalu lintas terhenti akan terdapat
kemacetan lalu lintas.
– Pintu lintas KA ditutup.
– Jadi terdapat kemacetan lalu lintas
• Penyelesaian
– Misal :
• p = Pintu Lintas KA ditutup
• q = Lalu lintas akan terhenti
• r = Terdapat kemacetan lalu
lintas
1. p  q Prem is
2. q  r
3. p Premis
 r Premis
4. q Kon klusi
5. r 1,3 M P
2,4 M P
2. Modus Tollens (MT) : pq
q
• Contoh:  p
Diketahui bentuk rangkaian argumen
:
1. p  q
2. q  r
3. p  s
4. r
 s
Penyelesaian:
5. q 2,4 MT
6. p 1,5 MT
7. s 3,6 MP
Aturan-‐‑aturan
­
Simplikasi:
Lainnya
pq Constructive Dilemma: p  q
p s t
Konjungsi: p
ps
q q 
p  q t
Hypothetical Syllogisme: p r Destructive Dilemma: p  q
rs s t
p  s q p
Disjunctive Syllogisme: p  q Addition: p s
t
p p 
q q
• Aturan
Penukaran
Implikasi: p  q  p  q
 
De Morgan: p  q  p 
 p  q  p
q q Bikondisional:
Komutatif: p  q ≡ q  p
p  q  (p  q)  (p 
pq≡qp
q ) p  q  (p  q)  (q
Asosiatif: (p  q)  r ≡ p  (q  r)  p)
Exportation:
(p  q)  r ≡ p  (q  (p  q)  r  p  (q 
r) : r)
Distributif: p  (q  r) ≡ (p  q)  (p  Idempoten:
r) pp≡p
p  (q  r) ≡ (p  q)  (p  r) pp≡p
Negasi Ganda: pp
Contoh Soal

1. p  q 1. (p  q)  r
2. p  r 2. p  s
q 3. q  t
3. p 2 Simp r
4. q 1,3 MP 4. p 2
Simp
5. q 3
Simp
6. p  q
4,5 Konj
7. r
1,6 MP
Pembuktian Tidak Langsung
• Disebut juga Rule of Indirect Proof atau Reductio ad
Absurdum
• Pembuktian dengan cara teknik penyangkalan konklusi
untuk kemudian dicari hasil akhir kontradiksi
• Asumsinya adalah apa yang dibuktikan adalah salah
sehingga yang benar adalah negasinya
• Bila asumsi dapat menghasilkan sebuah kontradiksi
berarti apa yang diasumsikan adalah salah sehingga apa
yang harus dibuktikan adalah benar
• Membentuk negasi dari konklusinya untuk
kemudian dijadikan sebagai premis tambahan
• Bila didapat kontradiksi maka argumen adalah valid
• Langkahnya :
– Buat asumsi dengan cara melakukan ingkaran dari
konklusinya, dan jadikan ingkaran konklusi sebagai
langkah berikutnya
– Gunakan alat bantu validitas deduksi untuk mendapatkan
satu langkah dimana dihasilkan bentuk kontradiksi (salah
satu yang mudah adalah bentuk : p  p
– Bila bentuk kontradiksi didapat maka asumsi adalah salah
sehingga argumen adalah valid.
Conto
• hlangsung untuk memperlihatkan
Susunlah validitas tak
validitas argumen: 1. p  q
2. q  r
3. p
 r
• Jawab: 1. p  q
2. q  r
3. pr

4. r IP Pada langkah ke 7
5. q 2,4 M T terdapat bentuk
kontradiksi, sehingga dapat
6. p 1,5 M T
disimpulkan argumen diatas
7. p  p 3,6 Kon j adalah valid
Conto
1. (a  b)  (c 
d)
h
2. (d  e)  f
3. a
f
• Jawab:
4. f IP
5. (d  2,4 M T
e) 5 DM
6. d  e 6 Simp
7. d 3 Add
8. a  b 1,8 M P Pada langkah ke 12 terdapat
9. c  d 9 Kom bentuk kontradiksi,
sehingga dapat disimpulkan
10. d  c 10 Simp
argumen diatas adalah valid
11 . d 7,11
12 . d  d Kon j

Anda mungkin juga menyukai