NIM : 41200123
KELAS : TI-2020-AP
Pendahuluan
Perkembangan teknologi saat ini yang semakin pesat membuat kebutuhan manusia akan
akses internet semakin meningkat. Internet bisa menghubungkan setiap orang melalui
perangkat komunikasi yang mendukung koneksi internet dan dikoneksikan dengan penyedia
layanan internet. Penyedia layanan internet adalah sebuah perusahaan atau sebuah organisasi
yang menyediakan jasa layanan koneksi akses internet untuk perseorangan, perkantoran,
kampus, sekolah, dan lain - lain. Dalam hal penghubungan sebuah jaringan berbeda
segmentasi alamat ( Berbeda jaringan ) dibutuhkan yang namanya routing yang berfungsi
untuk menghubungkannya, dengan routing sebuah jaringan yang memiliki alamat yang
berbeda bisa terhubung walaupun berbeda alamat.
Pengertian Routing
Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke
jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat
diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain.
Static Routing
Routing statik (static route) adalah pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan
pada jaringan komputer. Static route adalah rute-rute ke host atau jaringan tujuan yang
dimasukkan secara manual oleh administrator jaringan ke route table suatu router. Static
route mendefinisikan alamat IP hop router berikutnya dan interface lokal yang digunakan
untuk mem-forward paket ke tujuan tertentu (hop router berikutnya). Static route memiliki
keunggulan untuk menghemat bandwidth jaringan karena static route tidak membangkitkan
trafik route update untuk memberikan informasi perubahan rute yang berlaku (sah) saat ini ke
router-router lain. Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah
suatu masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap
router.
Dynamic Routing
Routing dinamik adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entri-
entri forwarding table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat
berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat
mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-
router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah
yang benar. Routing dinamik yang popular saat ini mengacu pada dua tipe algoritma yang
dikenalkan oleh Bellman Ford dengan algoritma distance vectornya dan oleh Djikstra dengan
algoritma link statenya. Cisco kemudian mengembangkan protocol untuk perangkat routernya
yang merupakan gabungan dari kedua algoritma tersebut yang diberi nama protocol EIGRP
RIP
RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung
jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang
diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik,
melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon
with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di
konfigurasi.
Kelebihan
support = 255 hop count
Kekurangan
Jumlah Host terbatas
1. Routing table
Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest
cost untuk mencapai router-router/networknetwork lainnya. Setiap router mempunyai
Routing table yang berbeda-beda.
2. Adjecency database
Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database
yang berbeda - beda.
3. Topological database
Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu
networknya/areanya.
Kelebihan
tidak menghasilkan routing
loop
mendukung penggunaan
beberapa metrik sekaligus
dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
Kekurangan
Membutuhkan basis data yang besar
Lebih rumit