Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Christinus Erwindo Erwansya

Kelas :XI TKJ 3

Tugas :AIJ

LAPORAN TENTANG PERBEDAAN IGP DAN EGP, SERTA


PERBANDINGAN RIP DAN OSPF
Pengertian IGP dan EGP:
Interior Gateaway Protocol atau bisa di singkat (IGP) adalah Protokol
Routing yang di desain dan dibuat untuk digunakan didalam sebuah Autonomous
System tunggal.
Biasanya IGP digunakan untuk routing dalam satu domain routing, jaringan-
jaringan itu berada dalam kontrol dari satu organisasi. Sistem otonom umumnya
terdiri dari banyak jaringan individu milik perusahaan, sekolah, dan lembaga
lainnya. Sebuah IGP digunakan untuk rute dalam sistem otonom, dan juga
digunakan untuk rute dalam jaringan individu sendiri.Contohnya:
 Routing Information Protocol(RIP)
 Open Shortest Path First (OSPF)
 Enhanced Interior Gateway Routing Protocol(EIGRP)
 OSPF dan IS-IS

Exterior Gateway Protocol atau bisa di singkat (EGP) adalah  Protokol Routing
yang di desain dan dibuat untuk digunakan oleh router-router antar Autonomous
System yang berbeda.
Biasanya EGP dirancang untuk digunakan antara sistem otonomi yang berbeda
yang berada di bawah kontrol administrasi yang berbeda.Contohnya:
 Broader Gateway Protocol (BGP)
Perbedaan IGP (Interior Gateway Protokol) dan EGP ( Exterior
Gateway Protocol)

1.IGP (Interior Gateway Protokol):


 Dalam sebuah single autonomous system (AS)
 Memiliki single network administration
 Pertukaran informasi routing dilakukan antar host dalam sebuah
autonomous system atau sebuah routing domain.
 IGP dibagi menjadi dua kategori :
 Distance Vector Protocol
 Routing Information Protocol (RIP)
 Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
 LinkStateProtocol
 Open shortest-path first (OSPF)
 Intermediate System to Intermediate System (IS-IS)

2.EGP ( Exterior Gateway Protocol):


 Antara autonomous system (AS) yang berbeda
 Pertukaran informasi routing bisa dilakukan antar host pada dua buah
autonomous system (AS) yang berbeda
 Memiliki entitas admistrasi yang independen.
 Contohnya adalah BGP (Border Getway Protocol) , hanya satu protocol
Routing. 
Pengertian RIP dan OSPF

 Routing Information Protocol (RIP)

Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima


Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan
algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol
ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet Internetworking dengan nama
Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router Information
Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network Services.

contoh topologi jaringan RIP

RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang
menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum
dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi
routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing,
digunakan teknik split horizon with poison reverse. RIP merupakan routing
protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.
RIP memiliki 3 versi yaitu :
RIPv1
RIPv2
RIPng
Kelebihan:
-Menggunakan metode Triggered Update.
-RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan
informasi routing.
-Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap
harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut
(triggered update).
-Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang
cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
Kekurangan:
-Jumlah host Terbatas
-RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
-RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
-Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri
(informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada

 Open Shortest Path First (OSPF)


     OSPF (Open Shortest Path First ) merupakan sebuah routing protokol berjenis
IGP (interior gateway routing protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan
internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah
jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan
memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi
terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk
menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan
sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang
berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari
vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat
manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini
dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan
konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa
tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem
pengelompokan area.
OSPF memiliki 3 table di dalam router :
1.         Routing table
Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi
the lowest cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap
router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
2.      Adjecency database
Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai
Adjecency database yang berbeda-beda.
3.      Topological database
Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu
networknya/areanya.

  Kelebihan:
-tidak menghasilkan routing loop
-mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
-membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
-waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat

Kekurangan:
-Membutuhkan basis data yang besar
Lebih rumit

KESIMPULAN:
1. Penggunaan RIP dan OSPF tidak memiliki
pengaruh waktu tempuh pengiriman paket jika
besar bandwidth yang digunakan sama.

2. Size Paket mempengaruhi lamanya waktu tempuh,


semakin besar size-nya maka semakin besar pula
waktu tempuhnya.

3. Router RIP akan menempuh jalur terpendek


meskipun dengan bandwidth yang kecil namun
waktu tempuh paket tidak berubah.

4. Router OSPF akan menempuh jalur dengan


bandwidth terbesar meskipun jalur yang dilalui

Anda mungkin juga menyukai